1. Latar Belakang
karena kondisi fisik yang mengalami penurunan dan fungsi tubuh yang mengalami
yang sering dialami para lansia khususnya di Bali yang ditunjukan dengan angka
ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia
yang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah distolik lebih dari
atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi yang terjadi pada lansia disebabkan
karena adanya faktor internal yakni jenis kelamin, usia dan genetic sedangkan
faktor eksternal yakni pola hidup seperti olahraga, makan dan lingkungan, Saat ini
lansia cenderung mengalami hipertensi, hal ini dihubungkan dengan gaya hidup
yang dilakukan oleh lansia pada umumnya. Menurut data Sample Registration
yang sangat diperlukan dan minimal harus dilakukan sebagai salah satu upaya
puskesmas atau rumah sakit dengan pendukung berbagai pengobatan salah satunya
yang mempengaruhi terjadinya Hipertensi pada lansia merupakan salah satu cita-
kasus penyakit yang. Hipertensi menjadi salah satu hal yang memerlukan
perhatian lebih untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada lansia
baik dari adanya faktor internal dan eksternal yang perlu dicarikan solusi secepat
mungkin seperti terapi yang dapat menurunkan hipertensi (Lailli & Restyana,
2018).
dan faktor pemicunya yakni lingkungan, gaya hidup sampai pendidikan. Berbagai
macam penyakit selain hipertensi dapat saja menjadi masalah kesehatan yang
serius apabila tidak ditemukannya solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Lansia
selain rentan terhadap masalah kesehatan juga memerlukan sebuah dukungan baik
yang dapat merubah pola pikir untuk mencapai kesejahteraan pada kesehatan yang
tiongkok, yaitu dengan menekan titik-titik tertentu menggunakan ibu jari atau alat
khsusus yang terbuat dari kayu. Manfaat akupresur antara lain meningkatkan
imunitas tubuh, merangsang sistem saraf, membuat tubuh rileks dan meningkatkan
pengurutan sepanjang meridian tubuh atau garis aliran energi (Aminuddin et al.,
2020).
penurunan tekanan darah tinggi yang baik, terapi akupresur berpengaruh juga
terhadap penurunan stress yang dimiliki responden juga menyebabkan peredaran
Pengobatan herbal salah satunya adalah pemberian air rebusan daun salam,
yang merupakan pengobatan herbal yang sangat praktis dan mudah dijangkau serta
cara membuatnya sangat mudah dan harganya relatif murah. Daun salam banyak
dijumpai dipasaran dan sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk menambah
rasa gurih pada makanan, dibalik fungsinya sebagai bumbu dapur, daun salam juga
jika dikonsumsi secara teratur. Air rebusan daun salam mampu menurunkan
(Asih, 2018).
air daun salam flavonoid dapat mencegah terjadinya hipertensi dan menurunkan
tekanan darah sistolik secara baik, didukung dengan adanyan penurunan rerata
tekanan darah sistolik responden dari 154,44 mmHg menjadi 140 mmHg.
2. Rumusan Masalah
untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi berusia 60-80 tahun di
kota Singaraja?
3. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
intervensi.
kontrol.
kontrol
kelompok kontrol
1) Desain Penelitian
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan desain pre and post test with
merupakan kelompok intervensi air rebusan daun salam dan kelompok ketiga
intervensi
pengukuran tekanan darah. Hasil dari test akhir antara kelompok intervensi
dan kontrol akan dibandingkan, begitu juga hasil pretest dan posttest pada
merupakan skema dari Pretest and Posttest with Control Group Design.
Tabel 3.1: Desain Penelitian Pretest and Posttest with Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
I1 & 2 O1 X O2
K O3 - O4
Sumber: (Nursalam, 2015)
Keterangan:
K : Kelompok kontrol
a. Populasi
1) Kriteria Inklusi
- Mengalami hipertensi
2) Kriteria Ekslusi
n=
yaitu tehnik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
2022
4) Variabel Penelitian
variabel bebas dan variabel terkait. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi dan variabel terkait adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel
dalam penelitian ini seperti variabel bebas (independent) yang meliputi terapi
arkupresure dan air rebusan daun salam, variabel terikat (dependent) adalah
5) Definisi Oprasional
6) Instrument Penelitian
adalah tekanan darah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Spyghnomanometer (OneMedTM).
tergantung dari jenis dan metode penelitian yang dilakukan (Sugiyono, 2019).
Pada penelitian ini ada tiga data yang akan dikumpulkan yaitu data kekuatan
otot punngung dan otot tungkai serta data tingkat keseimbangan dinamis
lansia melalui pretest dan posttest. Proses pengambilan data pre-test dan post-
test serta pemberian intervensi kepada responden dilakukan oleh peneliti yang
a. Tahap Persiapan
Tahap ini diawali dengan pengajuan informed consesnt kepada
b. Tahap Pelaksanaan
intervensi akan diberikan terapi akupresure dan air rebusan daun salam
Instrumen yang digunakan pada kelompok intervensi adalah modul dan alat
pijat, air rebusan daun salam. Kelompok kontrol pada tahap ini akan
minggu.
c. Tahap Akhir
akupresure dan air rebusan daun salam. Semua sampel baik pada kelompok
Pre-Test
Post-Test
Analisis Data
8) Rencana Analisis
Seluruh proses analisis data pada penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan program aplikasi analisis data SPSS v25 for Macbook. Rencana
analisis data pada setiap kelompok akan dijabarkan pada tabel berikut:
Jika data tidak terdistribusi normal maka akan dilakukan uji non-parametric
Mann withney dan jika terdapat peningkatan rerata yang signifikan pada
kelompok kontrol analisis data akan dilakukan dengan menganalisis nilai delta
(Δ) Nilai delta diperoleh dari selisih hasil pengukuran sebelum dan sesudah
normalitas jika data terdistribusi normal makan akan dilakukan uji parametric
sample T-test dan jika data tidak terdistribusi normal maka akan dilakukan uji
Aminuddin, A., Sudarman, Y., & Syakib, M. (2020). Penurunan Tekanan Darah
Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Terapi Akupresur. Jurnal Kesehatan
Manarang, 6(1), 57. https://doi.org/10.33490/jkm.v6i1.119
Asih, S. W. (2018). Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wisma Seruni Upt Pslu Jember. The
Indonesian Journal of Health Science, (September), 169.
https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1543
Damayantie, N., Heryani, E., & Muazir, M. (2018). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Penatalaksanaan Hipertensi oleh Penderita di Wilayah
Kerja Pskesmas Sekernan Ilir Kabupaten Muaro Jambi tahun 2018. Jurnal Ners
Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 224–232.
https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.art.p224-232
Imelda, I., Sjaaf, F., & Puspita, T. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun.
Health & Medical Journal, 2(2), 68–77. https://doi.org/10.33854/heme.v2i2.532
Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian Kesehatan RI,
1–5. Retrieved from
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf
Lailli, N. F., & Restyana, A. (2018). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Hipertensi pada pasien Lansia di Kelurahan Semampir Kota Kediri
Tahun 2018. Java Health Journal, 5(1), 75383.
Ramadhani, M. (2021). Faktor - faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi
Pada Masyarakat di Kampung Bedagai Kota Pinang. Kedokteran, 4(1), 52.
Retrieved from https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/stm/article/view/132
Notoatmodjo, S., 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Nursalam, 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.
Nursalam, 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 4. ed. Salemba
Medika, Jakarta.
Sugiyono, Prof.D., 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, Prof.D., 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta, Bandung.