Anda di halaman 1dari 12

Rancangan Penelitian

1. Masalah Penelitian

1) Para kader posyandu masih kurang mendapat pelatihan dan pemberdayaan

dari puskemas

2) Para kader posyandu masih banyak yang kurang paham tentang prosedur –

prosedur pencatatan data peserta

3) Para kader posyandu masih mencatat data – data peserta dan

kegiatanposyandu ke dalam buku yang terdiri dari buku 1 sampai buku 6 yang

digunakan selama 1 tahun

4) Laporan dari kader ke puskesmas belum terorganisir dan membutuhkan waktu

1 minggu untuk membuat pelaporan

2. Judul Penelitian

Efektivitas Pemberdayaan Kader Posyandu Dengan Metode Pengolahan Data Dan

Pelatihan Melalui Aplikasi “ Posyandu Mobile” di Wilayah Kerja Puskesmas

Buleleng 3.

3. Latar Belakang

Posyandu merupakan pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan

yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan

teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil

bahagia sejahtera. Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang

memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara

terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu

sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan system pelayanan


pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah

dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi

pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu

dan anak (Kemenkes RI, 2015).

Pelaksanaan posyandu dimasyarakat dilakukan oleh warga masyarakat

yang disebut dengan kader. Kader merupakan tenaga yang berasal dari masyarakat

yang dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara

sukarela. Kader dalam pelaksananya di berdayakan oleh puskesmas, sehingga

peran aktif puskesmas sangat menentukan kualitas kader saat bekerja di

masyarakat. Para kader harusnya sering mendapat pelatihan tentang berbagai

prosedur – prosedur yang berlaku saat bekerja, namun dalam realitasnya para

kader masih jarang mendapatkan pelatihan, selain itukerja kader di lapangan juga

tergolong berat dimana para kader harus menginput berulang – ulang nama peserta

posyandu yang sama di buku yang berbeda sehingga pembuatan laporan hasil

kegiatan posyandu memerlukan waktu yang lama (Isral, 2019).

Indonesia kini sudah memasuki era industri 4.0 yang artinya pertukaran

data dan segala sesuatunya melalui komputasi dan internet. Pertukaran data proses

input dan update data akan berlangsung jauh lebih cepat dan efesien dibandingkan

dengan proses manual. Sekarang sudah muncul berbagai aplikasi – aplikasi

komputasi yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam bekerja. Kehadiran

sautu aplikasi yang dapat memberdayakan posyandu akan sangat bermanfaat untuk

pelaksanaan proses posyandu dimulai dari input dan update data, melakukan

pelaporan, bahkan pembinaan dan pelatihan para kader pastinya akan sangat
bermanfaat untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan dari puskesmas

karena data hasil posyandu dapat langsung diterima. Sehingga jika ada keluhan

yang membutuhkan penanganan cepat seperti adanya kejadian gizi buruk, diare,

ispa dan sebagainya dapat di kontrol secara teratur melalui media aplikasi

(Muhsin, 2018).

Pemberdayaan kader pastinya akan berlangsung dengan terorganisir sebab

para kader tidak perlu menunggu waktu diadakanya pelatihan dari puskesmas,

namun para kader dapat mengakses materi dan video pelatihan dan pembinaan

kapanpun dan dimanapun, tidak hanya itu para kader dapat mengetahui jadwal

posyandu dan menginput langsung hasil pelaksanaan posyandu.

3. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum

Untuk mengetahui keefektifan pemberdayaan kader posyandu dengan metode

pengolahan data dan pelatihan melalui aplikasi “ Posyandu Mobile” di

wilayah kerja Puskesmas Buleleng 3

2) Tujuan Khusus

a. Mengetahui efektifitas pemberdayaan kader posyandu dengan metode

manajemen pengolahan data melalui aplikasi posyandu mobile

b. Mengetahui efektifitas pemberdayaan kader posyandu dengan metode

pelatihan melalui aplikasi posyandu mobile

c. Mengetahui efektifitas pemberdayaan kader posyandu dengan metode

manajemen pengolahan data dan pelatihan kader melalui aplikasi

posyandu mobile
4. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian

Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode

deskriptif kuantitatif.

2) Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan penulis dalam penyusunan tesis ini adalah

pendekatan deskriptif dan pendekatan asosiatif.

3) Populasi dan Sampel

a. Populasi pada penelitian ini adalah semua kader posyandu di wilayah kerja

puskesmas buleleng 3

b. Sampel Sampel adalah sebagian waktu atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2013). Besar jumlah sampel yang dapat digunakan dengan

menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

n=

Adapun tehnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling

yaitu tehnik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit

sampling. Sehingga setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang

terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel.

4) Rencana Analisis

1) Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas suatu

variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan

menggunakan perangkat komputer, dengan rumus yaitu (Arikunto,

2013) :

Keterangan:

r = koefisien Korelasi

X= Jumlah skor pada item yang dikorelasikan

Y= Jumlah skor total pada item yang dikorelasikan

Menurut Sugiyono (2014) keputusan ujinya adalah

Bila rhitung lebih besar dari rtabel artinya variabel tersebut valid, bila

rhitung lebih kecil dari rtabel artinya variabel tersebut tidak valid.

2) Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012)


Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :

3) Rancangan Analisis Data Penelitian

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Analisis data dilakukan sebagai

upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data

tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab

masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.Sedangkan

pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai

seberapa besar pengaruh metode pengelolaan data menggunakan aplikasi

posyandu mobile (x1) dan pelatihan kader menggunakan aplikasi posyandu

mobile (x2) terhadap efektivitas pemberdayaan kader posyandu (Y)

a) Analisis Regresi Linier Sederhana

Sugiyono (2014:243) menjelaskan bahwa analisis regresi linier

sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum

regresi linier sederhana adalah: Y = a + bX

Dimana :
Y = Variabel Dependen

a = Kostanta

X = Variabel Independen

B = Koefisien Regresi

b) Analisis Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan

hubungan antara variabel X dengan Variabel Y secara bersamaan.

Adapun rumus Korelasi Ganda sebagai berikut :

rxy = JKregresi

JKtotal

Dimana:

rxy : Koefisien Korelasi

JKregresi : Jumlah kuadrat regresi

JKtotal : Jumlah kuadrat total

Dengan ketentuan sebagai berikut :

rxy = -1 artinya terdapat hubungan linier negatif antara variabel X dan Y.

rxy = 0 artinya tidak terdapat hubungan linier antara variabel X dan Y.

rxy = 1 artinya terdapat hubungan linier positif antara variabel X dan Y.

Pedoman Interpretasi tingkat korelasi

Interval Koefisien Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah


0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono 2009

c) Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa persen pengaruh/kontribusi variabel X

terhadap variabel Y digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD)

sebagai berikut :

Kd = ryx2 x100%

Keterangan :

Kd: Koefisien determinasi

ryx : Koefisien korelasi ganda

d) Pengujian Secara Simultan (Uji-F)

Uji F (uji simultan) adalah untuk melihat apakah variabel independen

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

Ho: b1,b2 = 0 artinya secara bersama-sama metode pengelolaan data

menggunakan aplikasi posyandu mobile dan pelatihan kader

menggunakan aplikasi posyandu mobile tidak terdapat


pengaruh terhadap efektivitas pemberdayaan kader

posyandu.

Ha: b1,b2 ≠ 0 artinya secara bersama-sama pengelolaan data

menggunakan aplikasi posyandu mobile dan pelatihan kader

menggunakan aplikasi posyandu mobile tidak terdapat

pengaruh terhadap efektivitas pemberdayaan kader

posyandu.

Terhadap rumusan hipotesis tersebut, selanjutnya dilakukan pengujian

hipotesis, yaitu tentang diterima atau ditolaknya suatu hipotesis. Untuk

melakukan pengujian digunakan statistik uji-F dengan taraf signifikan

sebesar 5 %. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Fh = R2/K

1 - R2 / n – k – 1

Dimana:

Fh = Fhitung yang akan dibandingkan dengan Ftabel

R = Koefisien korelasi ganda

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

Selanjutnya nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel pada α = 5%, df1= k1,

df2 = n- (k+1), dengan ketentuan sebagai berikut :

1. -Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak (ada pengaruh signifikan).

-Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima (tidak ada pengaruh).

2. Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah :


- Jika signifikansi > 0.05 maka H0 diterima.

-Jika signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak.

e) Pengujian Secara Parsial (Uji-t)

Uji statistik t disebut juga uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan

seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

Ho : b1 = 0 artinya metode pengelolaan data menggunakan aplikasi

posyandu mobile tidak berpengaruh terhadap efektivitas

pemberdayaan kader posyandu

Ha : b1 ≠ 0 artinya metode pengelolaan data menggunakan aplikasi

posyandu mobile berpengaruh terhadap efektivitas

pemberdayaan kader posyandu

Ho : b2 = 0 artinya metode pelatihan kader posyandu menggunakan

aplikasi posyandu mobile tidak berpengaruh terhadap

efektivitas pemberdayaan kader posyandu.

Ha : b2 ≠ 0 artinya metode pelatihan kader posyandu menggunakan

aplikasi posyandu mobile berpengaruh terhadap efektivitas

pemberdayaan kader posyandu.

Rumus uji t yang digunakan adalah :

t = bi – βi

Sbi

dimana :

bi = Koefisien regresi
βi = Koefisien slope ( dianggap 0 )

Sbi = standar error

Dengan ketentuan :

Sbi = S2Y / Xi

n
i=1 (Xi - X̅ )

n
S2Y / Xi = i=1 (Xi - X̅ )

(n - 2)

Setelah diperoleh nilai , selanjutnya dibandingkan dengan pada α = 5%

dan = n-2 untuk pengujian dua pihak, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. -Jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ -ttabel maka H0 ditolak.

-Jika thitung < ttabel atau -thitung < -ttabel maka H0 diterima.

2. Berdasarkan dasar signifikansi, kriterianya adalah :

- Jika signifikansi > 0.05 maka H0 diterima.

-Jika signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak.

5. Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Isral, A. (2019). Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pengolahan Data Dan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 207–217.

Kemenkes RI. (2015). Laporan Nasional Kegiatan Posyandu. Germas, 0–115.


Muhsin, nanang suffiadi. (2018). Jurnal ADIMAS. Adimas, 30–36.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. In Jakarta: Rineka Cipta.

https://doi.org/10.1590/S1516-18462008000300012

Anda mungkin juga menyukai