Anda di halaman 1dari 26

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


DALAM MATERI BUDIDAYA IKAN PADA MASA PANDEMI CORONA

Di susun oleh :

GROUP SMK NEGERI 2 SERAM BAGIAN TIMUR

1. Agus Zaenal Arifin, S.Pi


2. Rizky Andini Yusri, S.Pi
3. Wilanti Keliobas, S.Pd
4. Nuruja Rumatiga, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI MALUKU

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SERAM BAGIAN TIMUR

TAHUN 2021

i
ii
iii
KATA PENGATAR

Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkanTuhan Semesta Alam. Shalawat dan
salam sejahtera Penulis haturkan kepada junjungan kita, Penulis telah berhasil
menyelesaikan based pratice berjudul ”PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING DALAM MATERI BUDIDAYA IKAN PADA
MASA PANDEMI CORONA”

Karena itu dengan segala kerendahan hati Penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada yang terhormat Kepala Sekolah dan guru-guru di SMK Negeri 2
Seramyang telah, memberikan bantuan, mengarahkan, membimbing, memberi
dorongan moril dan spiritual.

Semoga budi baik dan bantuannya mendapat balasan dari Tuhan. Amin.

Gorom, 12 Oktober 2021.

Penulis

iv
Absrak

Seluruh penduduk bumi merasakan musibah Pandemi COVID-19. Seluruh


bagian kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Hampir
seluruh negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi maupun
universitas, termasuk Indonesia. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang bisa
melakukan sekolah di rumah. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online.
Suatu kejutan yang besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk
dengan pekerjaannya di luar rumah.
Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan proses model project based
learning pembelajaran budidaya perikanan di Masa Pandemi Covid 19 tahun Pelajaran
2020/2021. Dari data yang diperoleh ternyata sebelum dilakukan pembelajaran
menggunakan whatshap, hanya 1 peserta didik yang mencapai ketuntasan, sedangkan
setelah dilakukan pembelajaran dengan, maka peserta didik di Kelas XI SMK Negeri 2
Seram Bagian Timur menunjukkan hasil 17 dari 17 peserta didik mencapai kriteria
ketuntasan.
Kata Kunci : Project Based Learning, pembelajaran masa pandemi, budidaya ikan

v
Daftar Isi

Halaman……………………………………………………………………………i

Surat Persetujuan….……….………………………………………………………ii

Surat Keaslian…………….……………………………………………………….iii

Kata Pengatar………………………………………………………………………iv

Abstrak………………………..……………………………………………………v

Daftar Isi……………………///……………………………………………………vi

Daftar Tabel…………………..……………………………………………………vii

Daftar Gambar……………………………………………………………………viii

BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………1

A. latar belakang………………………………………………………...………….1

B. rumusan masalah………………………………………………………..….……2

C. tujuan……………………………………………………………………..….…..2

BAB II Kajian Pustaka………………………………………………………..….…3

A. Kegiatan pembelajaran……………………………………………………..…....3

B. Project Based Learning……………………………………………………..…....4

BAB III Metode………………………………………………………………….….7

A. Langkah-langkah…………………………………………………………………7

B. Instrumen…………………………………………………………………………7

BAB IV Hasil dan Pembahasan…………………………………………….…..…...8

A. Hasil ………………………………………………………………………..……8

vi
B. Pembahasan…………………………………………………………….…..…..8

BAB V Penutup………………………………………………………………..….10

A. Kesimpulan………………………………………………………………….…10

B. Saran………………………………………………………………………..…..10

Lampiran-lampiran……………………………………………………………...…11

Daftar Tabel

Tabel 1………………………………………………………………………………8

Daftar Gambar

Gambar 1……………………………………………………………………………8

Daftar Lampiran

Lampiran 1……………………………………………………………………….…..12

Lampiran 2…………………………………………………………………………...13

Lampiran 3…………………………………………………………………………...1

vii
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seluruh warga bumi merasakan musibah Pandemi COVID-19. Seluruh bagian


kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Hampir seluruh
negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas,
termasuk Indonesia mengingat cepatnya penyebaran virus dan mematikan (Aji,
2020). Indonesia harus mengambil keputusan yang sulit yakni menutup sekolah untuk
mengurangi kontak orang-orang secara masal dan untuk menyelamatkan hidup atau
tetap harus membuka sekolah dalam rangka survive para pekerja dalam menjaga
keberlangsungan ekonomi.

Di Indonesia banyak keluarga yang kurang bisa melakukan sekolah di rumah.


Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online. Suatu kejutan yang besar
khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di
luar rumah. Penggunaan kuota internet dan listrik meningkat sehingga menambah
beban ekonomi. Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik
yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Proses ini
berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi
sebelumnya. Akibatnya serba kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi
sangat terbatas (Aji, 2020).

Sistem pendidikan Indonesia terkini mengacu pada kurikulum darurat pada satuan
pendidikan yang merupakan penyederhanaan kompetensi dasar kurikulum 2013.
kurikulum 2013 mengarah untuk meningkatkan dan menggali potensi peserta didik
baik kompetensi religius, perilaku sosial, intelektual, kompetensi dalam
berkomunikasi, sikap peduli pada sebagai makhluk sosial, dan berperan secara aktif
di dalam pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki kompetensi dan selalu kreatif
dalam pelaksanaan pembelajaran mewujudkan kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat untuk menjadi lebih baik merupakan penerapan Kurikulum 2013.

1
Menurut Widi (2014) pada Kurikulum 2013 ini juga termasuk juga dalam proses
pembelajaran Tematik di kelas.

Berdasarkan uraian diatas, kami bermaksud untuk melaksanakan kegiatan ini


dengan judul “penerapan model pembelajaran project based learning dalam materi
budidaya ikan pada masa pandemi corona”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka kami ajukan
judul sebagai berikut “penerapan model pembelajaran project based learning dalam
materi budidaya ikan pada masa pandemi corona”

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dirumuskan adalah untuk mendeskripsikan


penerapan model pembelajaran project based learning dalam materi budidaya ikan
pada masa pandemi corona

2
Bab II

Kajian Pustaka

A. Kegiatan pembelajaran

Penutupan sementara lembaga pendidikan sebagai upaya menahan penyebaran


pendemi covid-19 di seluruh dunia berdampak pada jutaan pelajar, tidak kecuali di
Indonesia. Gangguan dalam proses belajar langsung antara pesera didik dan guru dan
pembatalan penilaian belajar berdampak pada psikologis anak didik dan menurunnya
kualitas keterampilan murid. Beban itu merupakan tanggung jawab semua elemen
pendidikan khususnya negara dalam memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi semua
steakholders pendidikan guna melakukan pembelajaran jarak jauh. Bagaimana
mestinya Indonesia merencanakan, mempersiapkan, dan mengatasi pemulihan covid
19, untuk menekan kerugian dunia pendidikan di masa mendatang (Aji, 2020).

Kesamaan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di belahan dunia mesti


segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan normal saja banyak ketimpangan
yang terjadi antardaerah. Kementerian Pendidikan di bawah kepemimpinan Menteri
Nadiem Makarim, mendengungkan semangat peningkatan produktivitas bagi pesera
didik untuk mengangkat peluang kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah.
Namun dengan hadirnya wabah Covid-19 yang sangat mendadak, maka dunia
pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur yang sekiranya dapat menolong kondisi
sekolah dalam keadaan darurat. Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media
daring. Namun penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians
masalah yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode
daring diantaranya adalah:

1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Pesera didik

Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, ini bisa
dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala teknologi informasi
membatasi mereka dalam menggunakan media daring. Begitu juga

3
dengan pesera didik yang kondisinya hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud
dengan pemahaman penggunaan teknologi.

2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai

Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia yang guru
pun masih dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan. Kesejahteraan guru
maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana
dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah Covid-19
ini.

3. Akses Internet yang terbatas

Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di pelosok negeri. Tidak
semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah dapat
menikmati internet. Jika ada pun jaringan internet kondisinya masih belum mampu
mengkover media daring.

4. Kurang siapnya penyediaan Anggaran

Biaya juga sesuatu yang menghambat karena, aspek kesejahteraan guru dan murid
masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk
memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak sanggup membayarnya.
Ada dilema dalam pemanfaatan media daring, ketika menteri pendidikan memberikan
semangat produktivitas harus melaju, namun disisi lain kecakapan dan kemampuan
finansial guru dan pesera didik belum melaju ke arah yang sama. Negara pun belum
hadir secara menyeluruh dalam memfasilitasi kebutuhan biaya yang dimaksud.

B. Project Based Learning

Menurut Widiyanti (2014), model pembelajaran Project Based Learning adalah

suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran.

Proyek yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok

4
dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan

sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan ditampilkan dan dipresentasikan.

Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus

pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran

berbasis proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada

pembelajar. Munculnya model pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) berangkat dari pandangan konstruktivism yang mengacu pada

pembelajaran kontekstual.

Menurut Wena (2009) dalam Setianingrum (2017) bahwa terdapat

karakteristik sebagai berikut : (1) Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka

kerja; (2) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya; (3)

Siswa merancang proses untuk mencapai hasil; (4) Siswa bertanggung jawab untuk

mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan; (5) Siswa melakukan

evaluasi secara kontinu; (6) Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka

kerjakan; (7) Hasil akhir berupa produk dan dievaluas kualitasnya; (8) Kelas memiliki

atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan. Beberapa keuntungan

dari pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut: (a) Increased

motivation, (b) Increased problem-solving ability, (c) Improved library research

skills, (d) Increased collaboration, dan (e) Increased resource-management skills.

Keunggulan model ini menurut Abidin (2007) yakni bahwa model ini diyakini

mampu meningkatkan kemampuan:

5
a. Mengajukan pertanyaan, mencari informasi dan menginterpretasikan informasi

(visual dan tekstual) yang mereka lihat, dengar, atau baca.

b. Membuat rencana penelitian, mencatat temuan, berdebat, berdiskusi, dan membuat

keputusan.

c. Bekerja untuk menampilkan dan mengontruksi informasi secara mandiri.

d. Berbagi pengetahuan dengan orang lain, bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama, dan mengakui bahwa setiap orang memiliki keterampilan tertentu yang

berguna untuk proyek yang sedang dikerjakan.

e. Menampilkan semua disposisi intelektual dan sosial yang penting dibutuhkan

untuk memecahkan masalah dunia nyata. Berdasarkan keunggulan dari model Project

Based Learning maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini sangat

menekankan pada keterampilan siswa sehingga mampu menciptakan ataupun

menghasilkan suatu proyek, dan membuat siswa seolah-olah bekerja di dunia nyata

dan menghasilkan sesuatu.

Selain dipandang memiliki keunggulan, model ini masih dinilai memiliki

kelemahan-kelemahan sebagai berikut: a. Memerlukan banyak waktu dan biaya. b.

Memerlukan banyak media dan sumber belajar. c. Memerlukan guru dan siswa yang

sama-sama siap belajar dan berkembang. d. Ada kekhawatiran siswa hanya akan

menguasai satu topik tertentu yang dikerjakannya.

6
BAB III
METODE
A. Langkah-langkah

Secara garis besar kegiatan ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perencanaan proses pembelajaran di era pandemi corona, seperti penyusunan


perangkat mengajar

2. Sosialisasi proses pembelajaran di era pandemi

3. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021

4. Monitoring dan tindak lanjut, semua kegiatan mulai dari kegiatan awal hingga
akhir di catat dan di dokumentasikan, kemudian ditindak lanjuti

B. Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan, melakukan kegiatan ini antara


lain yaitu :

1. Perangkat pembelajaran

2. Alat-alat dokumentasi

3. Catatan hasil pengamatan

4. Angket

5. Dokumen hasil belajar peserta didik

7
BAB VI
HASIL DAN PEMBASAHAN
Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai
berikut yaitu :
A. Hasil
Tabel 1. Hasil

Hasil Capaian Sebelum Sesudah


siswa
Jumlah % Jumlah %

90-100 0 0 0 0

80-89 1 6 3 18

75-79 12 71 14 76

50-74 4 24 0 6

0-50 0 0 0 0

Total 17 100 17 100

B. Pembahasan.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan jumlah


ketuntasan siswa dalam nilai 80-89 sebanyak 2 orang, dari nila 75-79 sebanyak 1
orang, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat berlamgsung dengan baik.

Banyak kendala yang dihadapi guru, orang tua, dan siswa selama
pembelajaran jarak jauh. Guru kesulitan mengelola dan cenderung fokus pada
penuntasan kurikulum. Waktu pembelajaran berkurang sehingga guru tidak mungkin
memenuhi beban jam mengajar. Guru kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai
mitra di rumah. Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah
karena ada tanggung jawab lainnya (kerja, urusan rumah, dsb). Kesulitan orang tua
dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah.

8
Gambar 1. Hasil Kerja Siswa

Siswa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya


penugasan soal dari guru. Peningkatan rasa stress dan jenuh akibat isolasi
berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan stress bagi anak. Dengan
kebijakan-kebijakan tersebut, dampak bagi guru akan tersedianya acuan kurikulum
yang sederhana. Berkurangnya beban mengajar. Guru dapat berfokus pada
pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual. Kesejahteraan
psikososial guru meningkat. Sedangkan bagi siswa tidak dibebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapat berfokus pada pendidikan dan
pembelajaran yang esensial dan kontekstual. Kesejahteraan psikososial siswa
meningkat. Begitu juga bagi orang tua, mempermudah pendampingan pembelajaran
di rumah. Kesejahteraan psikososial orang tua juga meningkat.

9
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan dalam
pelaksanaan di masa pandemi menggunakan aplikasi whatshaap di SMK Negeri 2
Seram Bagian Timur Tahun Pelajaran 2020/2021 mengalami peningkatan pencapaian
ketuntasan, yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya keterlibatan orang tua
lebih tinggi dalam mendampingi belajar siswa, lebih efektif dan efisien, hubungan
orang tua dan anak lebih dekat, terjadinya interaksi sosial antara guru dengan siswa
dan siswa dengan siswa.

B. Saran
Dari hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat disarankan bahwa perlu
adanya sarana prasarana penunjang IT

10
Daftar Pustaka

Aji, Rizqon Halal Syah. Jurnal Sosial & Budaya Syar-i FSH UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Vol. 7 No. 5

Setia
Widi Asih, Wisudawati dan Sulistyowati, Eka. .2014, Metodologi Pembelajaran IPA,
Jakarta: Bumi Aksara.

Widiyanti, Manik. 2014. Pengaruh model berbasis Project Based Learning terhadap
hasil belajar biologi ditinjau dari gaya belajar siswa SMA. Jurnal Program
Pascasarjana Prodi IPA Universitas Ganesha. Singaraja. Bali.

11
Lampiran-lampiran

Lampiran 1 Foto beberapa hasil kerja siswa

12
Lampiran 2 RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
TAHUN AJARAN 2020/2021
Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 SERAM BAGIAN TIMUR
Mata Pelajaran : Teknik Pendederan ikan
Kompetensi Keahlian : Agrobisnis Perikanan
Kelas/Semester : XI / 2
Materi Pokok : Budidaya ikan
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit ( 3 pertemuan)
1. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (K1)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.(K2)
3. Menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Agribisnis Perikanan Air
Payau dan Laut pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional. (K3)
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis
Perikanan Air Payau dan Laut. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dansolutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. (K4)

13
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :
No KD IPK
3.7 Kualitas benih pada pendederan komoditas 3.7.1 Menjelaskan budidaya ikan
perikanan pada komoditas perikanan
4.7 Melakukan seleksi benih dan pemilahan ukuran 4.7.1 Melakukan budidaya ikan
(grading) pada pendederan komoditas perikanan pada komoditas perikanan

3. Tujuan Pembelajaran :
Setelah materi ini disampaikan dengan model Project based learning pada peserta
didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi pendederan pada komoditas payau
dan laut dan lokasi-lokasi pendederan pada komoditas payau dan laut yang
sesuai secara baik dan benar melalui kegiatan proses membaca informasi,
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan observasi dalam Melakukan lokasi
pendederan pada komoditas payau dan laut.
4. Materi Pembelajaran :
 lokasi pendederan pada komoditas payau dan laut
 lokasi-lokasi pendederan pada komoditas payau dan laut yang sesuai

5. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi
3. Model Pembelajaran : Project based learning

6. Media/Alat dan Bahan


a. Media/alat : Buku dan spidol
b. Bahan : Lembar Kerja
7. Sumber belajar
 Buku budidaya perikanan

8. Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik mengamati dan membaca teks yang berisi tentang teknik
pendederan komoditas perikanan ramah lingkungan yang sebelumnya sudah
diberikan oleh guru ke masing-masing peserta didik.

14
2. Peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dari
pertanyaan – pertanyaan setelah membaca bahan bacaan teks
3. Peserta didik bekerja secara mandiri (sesuai mengumpulkan data/informasi
dan membaca mengenai pertanyaan dalam teks dan berfikir)
4. Peserta didik mengasosiasikan data yang dihasilkan dari kegiatan
pengumpulan data.
5. Peserta didik mengomunikasikan dengan menuliskan jawaban dalam kontak
6. Peserta didik menarik kesimpulan, kemudian menulisnya pada kolom
kesimpulan, kemudian guru mengambil hasil kerja ke peserta didik dan
memberikan kritik/saran dari hasil kerja peserta didik.
9. Penilaian :
1. Sikap: Observasi tentang kerapian, komunikatif dan nilai-nilai karakter
yang baik dalam menjawab teks
2. Pengetahuan: pertanyaan dari teks
3. Keterampilan: Produk hasil kesimpulan menginterpretasi isi teks

10. Lampiran Pendukung RPP


Mengetahui Seram Bagian Timur, …… 2020
Kepala SMK Negeri 2 Seram Bagian Timur Guru Pengajar

ADJID GEA KELIREI, S.Pd .,


NIP. 19740530 200604 1 011 NIP.

15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
TAHUN AJARAN 2020/2021
Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 SERAM BAGIAN TIMUR
Mata Pelajaran : Teknik Pendederan ikan
Kompetensi Keahlian : Agrobisnis Perikanan
Kelas/Semester : XI / 2
Materi Pokok : Budidaya ikan
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (3 pertemuan)

1. Kompetensi Inti :
 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (K1)
 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.(K2)
 Menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. (K3)
 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dansolutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. (K4)

16
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :
No KD IPK
3.7 Kualitas benih pada pendederan komoditas 3.7.1 Menjelaskan budidaya ikan
perikanan pada komoditas perikanan
4.7 Melakukan seleksi benih dan pemilahan ukuran 4.7.1 Melakukan budidaya ikan
(grading) pada pendederan komoditas perikanan pada komoditas perikanan

3. Tujuan Pembelajaran :
Setelah materi ini disampaikan dengan model Project based learning pada peserta
didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi pendederan pada komoditas payau
dan laut dan lokasi-lokasi pendederan pada komoditas payau dan laut yang
sesuai secara baik dan benar melalui kegiatan proses membaca informasi,
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan observasi dalam Melakukan lokasi
pendederan pada komoditas payau dan laut.
4. Materi Pembelajaran :
 lokasi pendederan pada komoditas payau dan laut
 lokasi-lokasi pendederan pada komoditas payau dan laut yang sesuai
5. Metode Pembelajaran :
4. Pendekatan : Saintifik
5. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi
6. Model Pembelajaran : Project based learning

6. Media/Alat dan Bahan


a. Media/alat : Buku dan spidol
b. Bahan : Lembar Kerja
7. Sumber belajar
 Buku budidaya perikanan

8. Kegiatan Pembelajaran
 Siswa mengamati dan membaca teks yang berisi tentang teknik
pendederan komoditas perikanan ramah lingkungan yang sebelumnya
sudah diberikan oleh guru ke masing-masing peserta didik.

17
 Peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dari
pertanyaan – pertanyaan setelah membaca bahan bacaan teks
 Siswa bekerja secara mandiri (sesuai mengumpulkan data/informasi dan
membaca mengenai pertanyaan dalam teks dan berfikir)
 Peserta didik mengasosiasikan data yang dihasilkan dari kegiatan
pengumpulan data.
 Peserta didik mengomunikasikan dengan menuliskan jawaban dalam
kontak
 Peserta didik menarik kesimpulan, kemudian menulisnya pada kolom
kesimpulan, kemudian guru mengambil hasil kerja ke peserta didik dan
memberikan kritik/saran dari hasil kerja peserta didik.
9. Penilaian :
 Sikap: Observasi tentang kerapian, komunikatif dan nilai-nilai karakter
yang baik dalam menjawab teks
 Pengetahuan: pertanyaan dari teks
 Keterampilan: Produk hasil kesimpulan menginterpretasi isi teks

10. Lampiran Pendukung RPP


Mengetahui Seram Bagian Timur, …… 2020
Kepala SMK Negeri 2 Seram Bagian Timur Guru Pengajar

ADJID GEA KELIREI, S.Pd .,


NIP. 19740530 200604 1 011 NIP.

18
Lampiran 3 Hasil siswa

Nilai Sebelum Nilai Sesudah


No. Nama
BP BP
1 Ana Dewi Gurium Lating 80 83
2 Andini Boinauw 74 76
3 Isak Telusa Gurium 74 80
4 Lina Gurium 74 76
5 Maryam Gurium 75 76
6 Maryam Gurium Lating 75 76
7 Nureda Keliata 75 76
8 Ona Salena Gurium 76 75
9 Onso Lina Gurium 76 75
10 Rani Gurium 76 75
11 Ratna Hardianti Gurium 75 80
12 Rosmini Rumadan 76 75
13 Rugaya Kilbaren 76 75
14 Sahrir Gurium 76 75
15 Subandi Gurium 73 74
16 Sumarti Gurium 75 75
17 Yuliyanti Gurium 75 75

19

Anda mungkin juga menyukai