Anda di halaman 1dari 18

KENDALA JARINGAN INTERNET BAGI GURU DAN SISWA

DI KABUPATEN KEPULAUAN ARU


TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN
PEMBELAJARAN MODEL ADDIE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PAK

Oleh:

Nama : BUCE MARTINUS BARENDS


NIM : 2003190001
SEMESTER : II

Proposal Tesis ini ditulis untuk memenuhi


tugas ujian akhir semester genap mata kuliah metodologi penelitian

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
(2021)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa di Sorga Tuhan Yesus Kristus atas Anugerah dan
Kesehatan serta keselamatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan proposal tesis ini dengan
segala keterbatasan yang ada. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terimah kasih kepada semua
pihakyang telah memberikan bantuan dan dukungannya,terutama kepada :
1. Pdt. Dr.Djoys. A.Rantung,M.Th Selaku Kaprodi M.PAK UKI
2. Dr.Desi Sianipar,M.Th selaku dosen mata kuliah metodologi penelitian
3. Teman-Teman kelompok presentasi desain pembelajaran model Addie
4. Kakak Terkasih Hermelina Barends,S.E
5. Kakak Terkasih Petronela Barends,S.Th
6. Kakak Terkasih Lusi Barends,S.Pd
7. Orang tua Terkasih
Yang telah membantu memberikan penulis masukan dalam penelitian ini.
Peneliti menyadari segala kekurangan dalam proses penelitian dan penulisan ini,sehingga kritik dan
saran penulis sangat harapkan untuk mengembangkan penelitin ini.Kiranya dengan Rahmat Tuhan
Yesus Kristus yang Maha Kuasa berkenan memberikan yang terbaik atas pertolongan kepada
peneliti.
Salam Sejahtera Bagi kita semua.

Dobo,22 Juni 2021

Buce Martinus Barends


2003190001
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….. 3

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 3


B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………………… 3
C. Batasan Masalah ……………………………………………………………………. 3
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………….. 5
F. Sistimatika Penulisan ………………………………………………………………. 5

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………….. 6

A. Teori Model Pembelajaran ADDIE ………………………………………….. 6

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………............ 7

A. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………………………… 8


B. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………………… 8

BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………………………….. 8

A. Tahap pengembangan model Addie ………………………………………………….. 10


B. Implikasi Terhadap Pak ………………………………………………………………. 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………… 13

1. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 13
2. Saran ………………………………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada banyak pihak,kondisi ini sudah merambah pada
dunia Pendidikan,pemerintah pusat sampai pada tingkat daerah memberikan kebijakan untuk
menekan angka penularan COVID-19. Diharapkan dengan seluruh Lembaga Pendidikan tidak
melaksanakan aktivitas seperti biasanya,hal ini dapat meminimalisir penyebaran penyakit COVID-19
ini. Kebijakan lockdown atau karantina dilakukan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak orang
dapat memberi akses pada penyebaran virus corona.Kebijakan diambil oleh banyak negara termasuk
Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas Pendidikan,membuat pemerintah dan Lembaga terkait
harus menghadirkan alternatif proses Pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak
bisa melaksanakan proses Pendidikan pada Lembaga Pendidikan. Hal ini didukung oleh Surat
Edaran Nomor 4. Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dalam format PDF ini ditandatangani oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada tanggal 24 Maret 2020.Prinsip yang di terapkan
dalam kebijakan masa pandemic COVID-19 adalah “Kesehatan dan keselamatan peserta
didik,tenaga kependidikan,keluarga,dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan
kebijakan pembelajaran”. Pada salah satu sekolah SMA di Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi
Maluku yang merasakan dampak dari pandemic COVID-19.1
Keputusan pemerintah yang memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah
memberi dampak secara langsung pada andemi andemic n. Lembaga andemic n menjalankan
edaran pemerintah untuk mengalihkan proses pembelajaran yang biasanya tatap muka menjadi
pembelajaran jarak jauh atau daring (online). Pembelajaran secara daring (online) merupakan cara
baru dalam proses pembelajaran yang memindahkan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran
dalam jaringan yang menggunakan alat elektronik seperti handphone, laptop, maupun internet dalam
penyampaian materi pelajaran. Menurut Sadikin (2020: 215-216) mengatakan bahawa “
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang didalamnya menggunakan jaringan internet dengan
aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran”. Bagi guru sekolahMengah Atas yang terbiasa melakukan pembelajaran secara tatap
muka, dengan melihat kondisi saat ini menuntut guru untuk siap dalam melaksanakan pembelajaran
daring.

B. Identifikasi Masalah

1. Ketersediaan bandwith internet yang kurang


2. Mahalnya harga paket internet
3. Guru kesulitan dalam mengajar daring karena sering terganggunya koneksi internet
4. Siswa kesulitan dalam belajar daring karena sering terganggunya internet dan tidak ada internet
di tempat tinggal siswa
5. Beberapa siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena kesulitan biaya ekonomi

C. Batasan Masalah
1
Andry Anugrahana,Hambatan,Solusi dan Harapan:Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar(PGSD UNIVERSITAS SANATA
DARMA,15 September 2020)
Agar penelitian ini lebih efektif dan efisien maka dalam penelitian ini permasalahan perlu di batasasi.
Adapun pembatasan masalah sebagai berikut :
2

1. Subjek masalah
Subjek penelitian adalah beberapa siswa dari kelas X- kelas XII dan guru PAK pada salah satu
SMA di Kabupaten Kepulauan Aru Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Objek Masalah
Objek dari penelitian ini adalah Kendala jaringan internet yang dialami guru dan siswa dalam
pembelajaran daring menggunakan model pembelajaran ADDIE.

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jabarkan di atas maka rumusan yang telah di jabarkan
diatas maka rumusan masalahnya adalah : Bagaimana mengatasi masalah kendala jaringan internet di
Pelosok daerah di Kabupaten Kepulauan Aru.

D. Tujuan Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh manfaat yang baik bagi semua pihak,terutama
yang berhubungan dengan dunia Pendidikan antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai referensi untuk mengetahui kendala-
kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa sehingga dapat dikembangkan secara optimal
dan sebagai bahan referensi untuk menggukan metode mengajar.

2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan guru dalam
proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi rereferensi untuk mengetahui sejauh mana
keefektifan pembelajaran daring yang berhubungan dengan tuntutan Pendidikan di era
industry 4.0.

E. Manfaat Penelitian
Pemerintah,guru,dan Pihak penyedia akses layanan internet untuk mencari solusi untuk mengatasi
kendala jaringan internet yang di alammi guru dan siswa dalam pembelajaran daring di kota Dobo.

F. Sistematika Penulisan.
1. Bab I pendahuluan,menguraikan tentang pandemic COVID-19,tujuan,dan manfaat dalam
penelitian ini.

2
Elvania Rachim, HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN MINAT BELAJAR SISWA MI PADA MASA PANDEMI COVID- 19 DI DESA KRINCING
SECANG MAGELANG(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SALATIGA 2020
2. Bab II Landasan Teori dan konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang berkaitan
dengan penulisan penelitian ini.

3. Bab III dalam penelitian ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yang berhubungan dengan Teknik pengumpulan data.

4. Bab IV Menguraikan tentang hasil kajian dari masalah yang akan di bahas dalam bab ini juga
dikemukakan ide gagasan sesuai dengan tujuan masalahdan tujuan yang berlandaskan informasi.

5. Bab V adalah bagian akhir yang berisi bab penutup dari penulisan penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

Landasan teori yang di pakai adalah Desain Model Pembelajaran ADDIE dalam penelitian ini yang
dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran.Model
pembelajaran harus disusun secara terprogram dangan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam
upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan
karakteristik pembelajaran.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari zaman ke zaman menyebabkan
kebutuhan manusia semakin bertambah, demikian juga manusia dituntut untuk menjawab tantangan
tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan jalan mengembangkan sumber daya
manusia (SDM) yang mampu bersaing menghadapi tantangan tersebut. Untuk mengembangkan
usaha tersebut dapat ditempuh melalui bidang andemic n. Pendidikan sangat penting, khususnya
dalam rangka menyongsong masa depan karena melalui dunia andemic n manusia dihadapkan pada
suatu kehidupan atau perubahan zaman yang dilalui dengan persaingan yang ketat sehingga manusia
dituntut untuk mempunyai kesiapan yang handal supaya apa yang mereka hadapi dapat dijalankan
dengan baik tanpa adanya keraguan yang justru akan membawa dampak bagi mereka didalam
melakoni kehidupanya. Membahas mengenai keberhasilan peningkatan pandemic n, sangat
dipengaruhi oleh beberapa andem yang paling menentukan maju mundurnya dunia andemic n
yaitu, andem guru, murid, metode (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi dimana mereka
berada. Dari beberapa andem tersebut yang memegang peranan penting adalah guru sebagai kunci
keberhasilan andemic n. Guru dalam peranannya sebagai tenaga pendidik perlu mengembangkan
model pembelajaran inovatif sehingga pemahaman siswa terhadap pengembangan suatu konsep
andemic n menjadi lebih baik. Dalam hal ini, guru mempunyai peran sebagai pendidik masih
menggunakan model pembelajaran teacher centered yang masih berpusat pada guru, padahal model
tersebut masih dirasakan belum mampu meningkatkan mutu andemic n. Dalam proses
pembelajaran di kelas, anak kurang didorong mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan menghafal informasi/rumus. Kecendungan
jika seseorang dipaksa untuk mengingat sesuatu tanpa memikirkan dan memahami konsepnya, ini
akan tersimpan dalam memori jangka pendek.3
Kurikulum 2013 memberi peluang kepada guru untuk menerapkan proses pembelajaran yang
meliputi pemilihan model, metode, pendekatan yang bersifat inovatif. Kurikulum yang
dikembangkan saat ini dituntut untuk merubah pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered) menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan
tuntutan masa depan andemic n yaitu anak memiliki kecakapan berpikir kritis. Untuk menentukan
kualitas andemic n adalah dengan menggunakan pendekatan andem. Melalui pendekatan andem
maka dapat dilihat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses karena
diawali dari perencanaan yang efektif. Model pembelajaran yang berorientasi dengan teori
pendekatan andem adalah model pembelajaran ADDIE (Lehman, 2007). Salah satu model
pembelajaran yang ingin digunakan adalah model pembelajaran ADDIE. Model ADDIE (analysis,
design, development, implementation, evaluation) adalah desain/model pembelajaran yang dapat
mengembangkan proses sains. Model ADDIE baik dikembangkan sebagai model pembelajaran yang
inovatif karena memberikan proses belajar yang sistematis, efektif yang dikemas dalam proses
pembelajaran. Model Pembelajaran ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh
3
Nyoman Sugihartini, Kadek Yudiana ADDIE SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF (MIE) MATA KULIAH KURIKULUM DAN
PENGAJARAN (Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 15, No. 2, Juli 2018, Hal :277)
Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun
perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja
pelatihan itu sendiri (Supriatna, 2009). Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :

a. Analysis ( andemi) merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh
peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi
masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).
b. Design (disain/perancangan) yaitu membuat rencana lebih awal mengenai pembelajaran,
c. Development (pengembangan) Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias
desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa
multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Atau diperlukan
modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan.
d. Implementation (implementasi/eksekusi) Implementasi adalah langkah nyata untuk
menerapkan system pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang
telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya
agar bisa diimplementasikan.
e. evaluation (evaluasi/umpan balik) evaluasi adalah proses untuk melihat apakah andem
pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak.
Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas (Pribadi, 2009).
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian yang mengguanakan metode atau
pendekatan studi kasus (case studi). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu
objek tertentu yang mempelajari sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari
semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai
sumber.

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di berbagai tempat yang terkoneksi dengan layanan internet dan di
salah satu SMA di Kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku. Penelitian
dilakukan pada bulan Juni 2021. Peneliti mengambil lokasi di tempat ini karena peneliti
tinggal di lingkungan sekitar sekolah dan di sekitar tempat yang terkoneksi internet tersebut
sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di saat andemic sekarang ini.
Penelitian di lakukan dengan dengan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran
PAK dan beberapa siswa melalui aplikasi Facebook dan bertemu langsung untuk melakukan
pengumpulan data-data. Waktu dalam penelitian ini bersifat fleksibel mengikuti situasi dan
kondisi dari subjek penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan efektif dan mendukung
keakuratan data yang di peroleh.

Responden Jenis Kelamin Kelas


Siswa 1 Laki-laki 10

Siswa 2 Perempuan 11. IPA 2


Siswa 3 Perempuan 11.IPS 1
Siswa 4 Laki-laki 12. IPA 1
Siswa 5 Perempuan 12. IPS 2

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan sebagai sampel yaitu guru dan peserta didik. Objek
penelitian ini adalah kendala yang di alami guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran daring di masa pandemic COVID-19.
Tabel 1. Subjek Penelitian (Siswa)

Responden Jenis Kelamin Mata Pelajaran


Guru 1 Perempuan PAK dan Budi Pekerti
Guru 2 Perempuan PAK dan Budi Pekerti
Tabel 2. Subjek Penelitian (Guru)

3. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menggunakan Teknik wawancara semi terstruktur,dan dokumentasi berupa foto
untuk mengumpulkan data penelitian. Wawancara dilakukan dengan bertanya kepada
informan untuk menggali dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan data yang
dibutuhkan.Adapun wawancara,sehingga peneliti dapat mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan penelitian sesuai dengan kebutuhan informasi yang di inginkan. Teknik
wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari narasumber tentang
kendala apa saja yang di rasakan guru dan siswa dalam pembelajaran daring di masa
pandemic COVID-19. Nara sumber yang di wawancarai yaitu guru dan peserta didik.

4. Teknik Analisis Data


Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data reduction,data display,data
conclusion drawing/verivification. Untuk menguji keabsahan data di gunakan triagulasi
sumber. Mereduksi data berarti merangkum,memilih hal-hal pokok,memfokuskan pada hal-
hal yang penting,di cari tema dan polanya kemudian membuang yang tidak perlu dan
mendisplay data menjadi bentuk uraian singkat,yang terakhir penarikan kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pandemi covid 19 menyebar sejak akhir 2019 hingga kini terhitung lebih dari 193 Negara di dunia yang
kena dampaknya termasuk di Indonesia Khususnya Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku yang
tercatat kasus konfirmasi Positif pada hari ini tanggal 21 Juni 2021 pada Pukul 12.00 Wit adalah 104 Kasus
Positif4.Penyebaran virus ini sangat cepat karena melibatkan sosial. Kegiatan sosial tidak bisa dihindari.
COVID-19 sudah banyak memakan korban jiwa dari ribuan menjadi jutaan karena masa inkubasi pandemi
ini kurang lebih dua minggu menjadi penyebab kematian korban jiwa.Salah satu dampak pandemi COVID-
19 menerpa di bidang pendidikan. Sejak ditetapkan sebagai bencana nasional, pemerintah Indonesia melalui
menteri Pendidikan Nasional membuat kebijakan pendidikan melalui tatap muka menjadi pembelajaran di
rumah. Artinya kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah menjadi di rumah. Sistem
inilah yang banyak dijumpai dan berkendala. Pendidikan kita harus bisa mengikuti perkembangan kemajuan
teknologi. Penguasaan teknologi harus dimiliki oleh setiap orang tua, siswa dan guru. Tidak semua orang
tua, siswa dan guru melek teknologi. Pada umumnya guru senior belum mampu menguasai teknologi. Ada
yang mau belajar penggunaan teknologi dan ada yang tidak mau belajar akan penggunaan teknologi. Masih
banyak para guru yang belum bisa memahami tentang cara menggunakan teknologi yang semakin canggih.5
Hampir sama kendala yang dihadapi para siswa dan para guru di dalam pembelajaran online.
Tantangan utama dalam pembelajaran online bagi guru ialah jaringan internet, jarangnya pelatihan
dan kesadaran yang masih rendah. Arora dan Srinivasan dalam penelitiannya yang berjudul  Impact
of pandemic COVID-19 on the teaching –learning process: A study of higher education
teachers, yang dipublikasikan di jurnal  “Prabadhan: Indian Journal of Management” menyebutkan
bahwa rendahnya kesadaran menyebabkan siswa tidak mengikuti pembelajaran daring diikuti oleh
kurangnya minat dan keraguan tentang kegunaan pembelajaran daring, kurang kehadiran, kurangnya
sentuhan pribadi, dan kurangnya interaksi karena masalah konektivitas ditemukan menjadi
kelemahan signifikan dari pembelajaran daringi.

Pola sistem strategi pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran jarak jauh tanpa
tatap muka secara langsung antara guru dan siswa yang dilakukan melalui jaringan yang menggunakan
jaringan internet. Guru dituntut cakap menggunakan media pembelajaran yang berbasis online dan
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan walaupun di masa pandemic covid-19, meskipun siswa
berada di rumah pembelajaran harus tetap dijalankan. sehingga guru diharuskan mampu dan dapat
mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Hal ini sesuai
dengan arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19). Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat computer atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru ataupun dosen dapat melakukan pembelajaran bersama di
4
https://malukuprov.go.id
5
LiaTiti Prawanti dan Woro Sumarni,Kendala Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19(Seminar Nasional Pascasarjana Unnes ISSN 2686 6404 Tahun 2020)
waktu yang bersamaan dengan menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram,
instagram, zoom, google classroom dan lain sebagainya. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa
mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Hal ini pun
menjadi permasalahan yang sangat urgent bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data
(kuota) yang mereka miliki, sedangkan yang menjadi permasalahan adalah orangtua mereka yang
berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya

hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu
kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut
tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan
seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal
seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran
daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya. Sesungguhnya dampak covid-19 berdampak terhadap
semua sektor, baik pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Dilihat dari fakta di lapangan banyak yang sedang
terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki alat telekomunikasi dalam menunjang
pembelajaran secara daring, sehingga pihak sekolah ikut memikirkan mencari solusi untuk mengantisipasi
hal tersebut. Dengan salah satu cara beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan
pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai
belajar melalui videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu,
hingga mengabsen melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun diberikan dalam
bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit. Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada
sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya
bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan
internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran
dalam menyediakan jaringan internet6
Kendala Jaringan Internet yang di hadapi guru dan siswa dalam pembelajaran daring di Kepulauan Aru
Adalah
Tidak tersedianya infrastruktur Jaringan internet yang merata di seluruh wilayah kepulauan aru,Infrastruktur
Jaringan internet yang di maksud adalah Tidak Tersedia Base Transceiver Sistem (BTS) yang memancarkan
sinyal GSM Secara merata,Layanan Internet masih di topang oleh jaringan satelit yang menggunakan Very
Small Apperture Terminal (Vsat).Untuk Sinyal GSM kecepatan Internetnya adalah 3Mbps untuk Upload
dan Download sedangkan untuk Vsat Kecepatan internetnya adalah 3Mbps untuk Download dan Upload
(untuk di daerah terpencil yang jauh dari kota dobo).Layanan internet vsat satelit hanya tersedia di beberapa
lokasi strategis di antaranya di Kantor Desa,Kantor Kelurahan,Puskesmas,dan di Sekolah yang dapat di
gunakan secara gratis oleh masyarakat.

1. Tahap-tahap pengembangan Model Addie dalam penelitian ini adalah :

Penelitian pengembangan model Addie ini merupakan singkatan dari


Analyze,Design,Development,Implementation,Evaluation. Model ini dipilih karena model ADDIE sering di
gunakan karena tahapan model ADDIE menggambarkan pendekatan sistematis untuk pengembangan
instruksional.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan model ADDIE :
6
Andry Anugrahana,Hambatan,Solusi dan Harapan:Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar(PGSD UNIVERSITAS SANATA
DARMA,15 September 2020)
1. Tahap analyze (analisis)

Terbagi atas 2 bagian yaitu :


a. Analisi kebutuhan isi konten dalam menganalisis RPP dan Silabus

Guru melakukan kegiatan mengidentifikasi materi pengembangan sesuai RPP dan Silabus untuk
materi pembelajaran daring. Jika dalam hal ini pada saat penyampaian materi mengalami
kendala gangguan jaringan internet maka guru mencari solusi untuk pengembangan RPP dan
Silabus untuk materi pembelajaran daring ke pembelajaran luring dengan mempertimbangkan
situasi dan kondisi di lapangan dengan mematuhi protocol Kesehatan.

2. Analisi Perangkat lunak (software)

Analisis pada tahap ini bertujuan untuk melakukan analisa system pembelajaran yang di
kembangkan dengan aplikasi yang mendukung pembelajaran daring.

3. Tahap Design (Perancangan)

Terdiri dari perancangan modul,perancangan interface dan pengembangan PPT untuk siswa.

4. Tahap Tahap Pengembangan (Development)

Pengembangan kegiatan sesuai yang tertera pada silabus,dan evaluasi meliputi (tugas,soal
Latihan,dan lain-lain) serta untuk mengukur validitas dan respon subjek penelitian.

5. Tahap Implementation (Implementation)


Kebutuhan Software (perangkat lunak) meliputi Sistem operating windows (windows xp,windows
7,windows 10),internet browser (operamini,uc browser) dan lain-lain.
Kebutuhan Hardware (perangkat keras) meliputi headset,speaker,monitor,kabel hdmi,kabel vga dan
lain-lain.
6. Tahap Evaluasi.

Proses untu melihat apakah system pembelajaran yang sedang dibangun berhasil atau tidak sesuai
tahapan-tahapan ini atau tidak. 7

I. Implikasi Terhadap PAK

Gereja seharusnya memberikan pelayanan yang membuat jemaat menemukan solusi dalam masalah
yang dihadapinya. Tahapan solusi pemecahan masalah dapat diajarkan kepada jemaat sehingga
jemaat dapat dengan mudah menyelesaikan masalah atau proses yang mereka hadapi. Disamping
tugasnya membantu jemaat dapat memecahkan masalah dengan mudah,gereja juga bisa menerapkan
langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam pelayanan sehingga tujuan pelayanan dapat dicapai
dengan mudah dan efisien.

7
Nyoman Sugihartini, Kadek Yudiana ADDIE SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF (MIE) MATA KULIAH KURIKULUM DAN
PENGAJARAN (Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 15, No. 2, Juli 2018, Hal :277)
Analisi terhadap bahan pengajaran yang diberikan kepada jemaat harus dilakukan oleh gereja agar
pengajaran tersebut benar-benar dapat memberikan manfaat yang besar bagi pertumbuhan iman
jemaat.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tua perlu membimbing anak-anak dalam pembelajaran
daring agar bisa disiplin dan berhasil di masa yang akan dating. Akan tetapi Ketika mengajari anak-
anak untuk dapat hidup dengan baik maka orang tua juga harus menghidupi atau
mengimplementasikan apa yang sudah diajarkan kepada anak-anaknya. Sehingga orang tua menjadi
panutan dan teladan hidup yang baik bagi anaknya.
Evaluasi terhadap semua kegiatan dan juga tentang semua yang sudah diajarkan kepada anak-anak
dapat dilakukan secara rutin dan bertahap agar tujuan yang sudah ditetapkan oleh keluarga dapat
dicapai dengan mudah dan efisien. Untuk mencapai tujuan program pembelajaran yang sudah
ditentukan para pendidik hendaknya membuat suatu perencanaan yang matang dan di laksanakan
dengan baik.
Setelah menganalisis bahan ajar maka guru harus mendisain kurikulum yang tepat dan cocok untuk
pembelajaran daring yang akan di berikan selama pembelajaran daring dilaksanakan. Desain
kurikulum yang dipilih dan akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
BAB V
KESIMPULAN,SARAN,dan PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelaksanaan pembelajaran daring kini merupakan situasi yang baru dan menantang bagi guru dan
peserta didik di mana saat ini semua serba digital dan canggih,pembelajaran daring dapat
terlaksana dengan baik apabila guru dan siswa sama-sama memiliki perangkat yang mendukung
pmbelajaran daring diantaranya hp,laptop,computer,paket data (kuota) serta tersedianya jaringan
internet yang memadai dengan kualitas bandwith di atas 3 Mbps untuk mendukung terlaksananya
pembelajran daring tersebut.Namun kenyataannya guru dan siswa sama-sama memiliki kendala
dalam pembelajaran daring,sebelum menentukan aplikasi apa yang akan di gunakan,guru harus
mendiskusikan dengan orang tua/wali guna menentukan apikasi apa yang akan di gunakan
berdasarkan kesepakatan berssma dan memilih aplikasi WA,FB,Google Meat,Zoom yang akan
di gunakan dalam pemblajaran daring serta ada pengawasan dari orang tua atau keluarga selama
pembelajaran daring berlangsung serta membantu mengatasi masalah yang muncul terkait
dengan aplikasi yang mengalami eror selama pembelajran daring berlangsung.

2. Saran
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian mengenai Kendala jaringan internet yang di alami pada
guru dan siswa maka saran dari peneliti adalah peran pemerintah daerah dan seluruh stek holder
terkait untuk mengatasi masalah yang timbul dari kendala jaringan internet sehingga jaringan
internet dapat beroperasi dengan normal demi mendukung proses pembelajaran daring.

3. Penutup

Peneliti mohon maaf bila dalam penulisan penelitian ini terdapat kesalahan peneliti siap
mendapat kritikan dan saran untuk memperbaiki hasil penelitian ini sehingga hasil penelitian ini
menjadi lebih baik lagi. Sekian dan Terimah Kasih
DAFTAR PUSTAKA
1. Andry Anugrahana,Hambatan,Solusi dan Harapan:Pembelajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar(PGSD UNIVERSITAS SANATA DARMA,15
September 2020).

https://ejournal.uksw.edu › scholaria › article › view

2. Elvania Rachim, HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN


MINAT BELAJAR SISWA MI PADA MASA PANDEMI COVID- 19 DI DESA KRINCING
SECANG MAGELANG(PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020.

http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id › ELV...

3. Website Peerintah Provinsi Maluku : https://malukuprov.go.id

4. Muhammad Fauzi, STRATEGI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI COVID-19 (STIT Al


Ibrohimy Bangkalan)

https://ejournal.stital.ac.id › alibrah › article › view

5. Nyoman Sugihartini, Kadek Yudiana ADDIE SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN MEDIA


INSTRUKSIONAL EDUKATIF (MIE) MATA KULIAH KURIKULUM DAN
PENGAJARAN (Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 15, No. 2, Juli 2018, Hal :
277)

https://ejournal.undiksha.ac.id › JPTK › article › view


i

Anda mungkin juga menyukai