Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID 19 SEBAGAI


STRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu : Restu wibawa,M.pd

Di Susun Oleh:

1.Rizal Fikri (20161031)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan dengan
judul “Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya”. Salawat serta salam tak
lupa pula kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang mana telah membawa dan
menuntun Kami dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini. Terimakasih
pula kami haturkan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini,
terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas dengan Dosen Pengampu
Restu wibawa,M.Pd Tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak maka makalah ini tidak
dapat mencapai proses akhir penulisan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita semoga makalah
tentang observasi masalah yang dilakukan guru dalam pembelajaran daring dan bimbingan
yang dilakukan guru dalam mengatasi hal tersebut bisa memberi manfaat ataupun inspirasi
pada pembaca.

Mataram, 07 Desember 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTA.......................................................................................I

Daftar Isi ............................................................................................... ........1

Bab I PENDAHULUAN ................................................................................II

A.Latar Belakang ...........................................................................................2

B.Masalah atau Topik Bahasan ......................................................................3

C.Tujuan Penelitian/Makalah .........................................................................4

BAB II TEKS UTAMA ....................................................................................III

A.Metode Penelitian ........................................................................................5

B.Hasil dan Pembahasan ...................................................................................6

BABIII PENUTUP ..........................................................................................IV

A.Kesimpulan ............................................................................... ..................7

B.Saran .............................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sejak merebaknya pandemi yang disebabkan oleh virus Corona di Indonesia, banyak cara
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebarannya. Salah satunya adalah melalui
surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Pendidikan sekolah dasar
tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di sekolah
Melalui surat edaran teresebut pihak Kemendikbud memberikan instruksi kepada sekolahi
untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan siswa untuk belajar dari
rumah masing-masing. Banyak sekolah dengan sigap menanggapi instruksi tersebut, salah
satunya SDN 01 Dewakang Lompo yang menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan dan
pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan SDN 01 Dewakang Lompo di dalam
surat tersebut dimuat 10 poin yang salah satunya berupa himbauan untuk mengubah
pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh yang menyelenggarakan
pembelajaran dari rumah untuk mencegah penyebaran CovidSebagai usaha pencegahan
penyebaran Covid-19, WHO merekomendasikan untuk menghentikan sementara kegiatan-
kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Untuk itu pembelajaran
konvensional yang mengumpulkan banyak siswa dalam satu ruangan perlu ditinjau ulang
pelaksanaannya. Pembelajaran harus dilaksanakan dengan skenario yang mampu
meminimalisir kontak fisik antara siswa dengan siswa lain, ataupun antara siswa dengan guru.
penggunaan teknologi digital memungkinkan siswa dan guru berada di tempat yang berbeda
selama proses pembelajaran.

B. Masalah atau Topik Bahasan

1. Bagaimana Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid 19?
2. Apa Saja Faktor Penghambat Bagi Siswa Terhadap Pembelajaran Online di Tengah Pandemi
Covid 19?

C. Tujuan Penelitian 1. Untuk MengetahuiStrategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Online di


Tengah Pandemi Covid 19. 2. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor Penghambat Bagi Siswa
Terhadap Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid 19.
BAB II PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran pembelajaran online yang dilaksanakan di Sekolah Dasar 01 Dewakang
Lompo sebagai usaha untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah
Pembelajaran online yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang
menggunakan media-media pembelajaran yang dapat diakeses menggunakan
layanan internet. Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu mengadakan survey
kepada siswa mengenai penerapan pembelajaran online. Survey dilaksanakan
menggunakan google form yang tautannya disebarkan melalui applikasi WhatsApp.
Terdapat siswa yang memberikan tanggapan terhadap survey yang dilakukan. Hasil
survey kemudian dikelompokkan kedalam tiga kategori respon siswa: (1) Setuju
dengan penerapan pembelajaran online; (2) Tidak setuju dengan penerapan
pembelajaran online; (3) Ragu dengan pelaksanaan pembelajaranonline. Subjek
penelitian adalah siswa aktif mengikuti pembelajaran online, dan dipilih berdasarkan
kategori respon siswa yang didapatkan dari hasil survey. Terdapat total 6 subjek, 5
siswa angkatan 2017, 7 siswa angkatan 2018,dan8 siswa angkatan 2019, 4
diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 5 perempuan. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara via telpon. Aspek-aspek yang ditanyakan selama
wawancara adalah: (1) Fasilitas yang dimiliki siswa untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran online; (2) Tanggapan aiswa mengenai efektivitas pembelajaran
online; (3) Penerapan pembelajaran online dalam menekan penyebaran Covid-19 di
lingkungan sekolah. Analisis data penelitian dilakukan menggunakan model analisis
Miles & Huberman (1994) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, display
data, serta penarikan dan verifikasikesimpulan.
B. Hasil Penelitian
1. siswa memiliki fasilitas yang memadai untukmelaksanakan pembelajaran online
Meningkatnya pengguna internet di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pesatnya
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada tahun 2018
sebanyak 62,41% penduduk Indonesia telah memiliki telepon selular dan 20,05%
rumah tangga yang memiliki komputer (BPS, 2019). Data ini sangat relevan dengan
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa meskipun ada siswa yang belum memiliki
laptop, tapi hampir semua siswa dewakang lompo telah memiliki telepon pintar.
Hasil survey yang dilaksanakan pada awal penelitian menunjukkan bahwa dari total
95 responden, 54 menyatakan memiliki laptop dan telepon pintar, sementara 41
sisanya menyatakan hanya memiliki telepon pintar. Banyak penelitian yang
menyelidiki penggunaan gawai seperti laptop dan telepon pintar dalam
pembelajaran. Kemampuan laptop dan telepon pintar untuk mengakses internet
memungkinkan siswa untuk mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan dalam bentuk
konferensi video maupun yang dilaksanakan dalamkelas-kelas virtual menggunakan
layanan applikasiapplikasi pembelajaran yang tersedia secara online (Kay &
Lauricella, 2011; Gikas & Grant, 2013; Chan, Walker, & Gleaves, 2015; Gökçearslan,
Mumcu, Haşlaman, & Çevik, 2016). Dimensi laptop dan telepon pintar yang
ergonomis memberikan jaminan mobilitas yang memungkinkan siswa untuk
mengikuti pembelajaran dari mana saja. Fitur penyimpanan yang ditawarkan oleh
laptop dan telepon pintar juga memberikan ruang bagi siswa untuk menyimpan
bahan ajar yang diberikan oleh guru sehingga mereka dapat mengakses ulang bahan
ajar tersebut sewaktu-waktu. Sayangnya pembelajaran online juga memiliki
tantangan tersendiri. Salah satunya adalah ketersediaan layanan internet. Data
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengakses internet
menggunakan layanan selular, sementara sebagian kecilnya menggnakan layanan
WiFi. Menurut data BPS (2019) per tahun 2018 terdapat 66,13% wilayah pulau
Sulawesi dengan layanan seluler dengan kekuatan penerimaan sinyal kuat, 27,22%
wilayah dengan kekuatan penerimaan sinyal lemah, dan 6,64% wilayah yang masih
belum dijangkau layanan seluler. Pada saat kebijakan belajar dari rumah untuk
menekan penyebaran Covid-19 diberlakukan di SDN 01Dewakang Lompo
danMereka mengaku kesulitan untuk mengikuti pembelajaran secara online karena
tidak semua wilayah mereka mendapatkan sinyal seluler, jikapun ada, sinyal yang
didapat sangat lemah. Hal ini membuat siswa terkadang terlambat mendapatkan
informasi pembelajaran dan mengumpulkan tugas-tugasnya.
2. Efektivitas PembelajaranOnline
Pembelajaran online yang diberlakukan di SDN01 Dewakang Lompo sebagai usaha
untuk menekan penyebaran Covid-19 dilaksanakan menggunakan applikasiapplikasi
pembelajaran serta layanan-layanan kelas virtual dilaksanakan secara online. Belajar
dari rumah membuat mereka tidak merasakan tekanan sebaya yang biasa mereka
rasakan ketika belajar bersama teman di dalam perkuliahan yang dilakasanakan
secara tatap muka. Ketidakhadiran gurusecara fisik juga membuat mereka tidak
merasa canggung dalam mengemukakan pendapat. Menurut Sun et al., (2008)
ketiadaaan penghambat fisik serta batasan ruang dan waktu membuat siswa lebih
mudah dalam berkomunikasi. Selain itu pembelajaran secara online menghilangkan
perasaan canggung sehingga siswa dapat mengekpresikan fikirannya dan bertanya
secara bebas.yang dapat diakses melalui web menggunakan jaringan internet.
Secara umum, siswa merasa puas mengenai fleksibilitas pelaksanaan
pembelajaran.Siswa tidak tertekan oleh waktu karena mereka dapat mengatur
sendiri jadwal dan tempat dimana mereka ingin mengikuti pembelajaran. Melalui
pembelajaran secara online, guru memberikan pembelajaran melalui kelas-kelas
virtual yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Hal ini membuat siswa dapat
secara bebas memilih mana mata pelajaran yang diikuti dan tugas yang harus
dikerjakan lebih dahulu. Hasil penelitian Sun et al., (2008) menunjukkan bahwa
fleksibilitas waktu, lokasi, dan metode pembelajaran online mempengaruhi
kepuasan siswa terhadappembelajaran. Terdapat satu temuan menarik dalam
penelitian ini. siswa merasa lebih nyaman untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat dalam forum pembelajaran yang.
3. Pembelajaran Online Menekan Penyebaran Covid-19 di sekolah
Covid-19 merupakan penyakit dengan tingkat penyebaran yang tergolong cepat.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Corona yang secara khusus menyerang sistem
pernafasan manusia (Rothan & Byrareddy, 2020). Pengendalian penyakit menular
dapat dilakukan dengan meminimalisir kontak antara orang yang terinfeksi dengan
orang-orang yang rentan ditulari (Caley, Philp, & McCracken, 2008). Menjaga jarak
untuk mengurangi kontak fisik yang berpotensi menularkan penyakit dikenal dengan
istilah social distancing (Belletal.,2006). Sebagai usaha untuk mengurangi
penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah membuat kebijakan untuk
melaksanakan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran ini dilakukan menggunakan
internet sehingga memungkinkan guru dan siswa untuk berada di tempat yang
berbeda selama proses pembelajaran. Guru dapat membuat materi ajar yang dapat
diakses oleh siswa secara online dari mana saja dan kapan saja. Menurut Bell et al.,
(2017) pembelajaran yang dilaksankan menggunakan teknologi internet
memungkinkan adanya interaksi melalui web, dimana guru dan siswa berada di
tempat yang benar-benar terpisah (Arzayeva, et al., 2015). Lokasi siswa dan guru
yang terpisah selama pembelajaran meminimalisir kemungkinan terjadinya kontak
fisik sehingga pada gilirannya mampu mendorong munculnya perilaku social
distancing. Menurut Stein (2020) melaksanakan social distancing dianggap sebagai
sebuah tindakan yang perlu guna menekan penyebaran Covid-19. Penerapan
pembelajaran online memungkinkan siswa untuk mengikuti pembelajarandari
rumah masing-masing. Mereka dapat mengakses bahan ajar dan mengirimkan tugas
yang diberikan oleh guru tanpa harus datang ke sekolah hal ini dapat mengurangi
potensi munculnya kerumunan di sekolah seperti yang mungkin terjadi jika
pembelajaran secara tatap muka di dalam kelas tetap dilaksanakan.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan
Sebagai usaha untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah maka
kepala sekolah melaksanakan pembelajaran online sebagai alternatif pembelajaran
konvensional. Melalui penelitian ini kita dapat melihat bahwa secara umum siswa
telah memiliki fasilitas-fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk mengikuti
pembelajaran online. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, termasuk didalamnya ketersediaan layanan internet dan biaya
tambahan yang harus dikeluarkan oleh siswa.
B.Saran
Kepada guru untuk memperhatikan kondisi geografis rumah siswa. Mungkin siswa
yang berada di area terpencil sedikit kesulitan untuk mengakses pelajaran Tidak
semua siswa kondisi ekonominya diatas rata-rata.. Demkian makalah yang kami
buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. .Apabila ada saran dan kritik
mohon disampaikan kepada kami karna kami hanyalah hamba Allah yang tak luput
dari kesalahan. Dan demi perbaikan penulisan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai