Anda di halaman 1dari 29

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PROSES BELAJAR

MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM SECARA DARING


DI SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menunjang Gelar Sarjana (S1)
di Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Disusun Oleh,
Deden Emil Salam
1805044

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP PROSES BELAJAR


MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM SECARA DARING
DI SMK KARYA BHAKTI PUSDIKPAL

Disetujui dan disahkan oleh:


Pembimbing I
Tanggal ACC: .........2022

Dr. H. Yadi Mulyadi, MT.


NIP 19630727 199302 1 001

Pembimbing II
Tanggal ACC: .........2022

Dr. Maman Somantri, S.Pd., M.T.


NIP 19720119200112 1 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Dr. H. Yadi Mulyadi, MT.


NIP 19630727 199302 1 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Persepsi Guru dan
Siswa Terhadap Proses Belajar Mengajar Pada Mata Pelajaran Praktikum Secara
Daring di Smk Karya Bhakti Pusdikpal” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika jeilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.

Bandung, 2022
Pembuat
Pernyataan

Deden Emil Salam


NIM. 1805044
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan
rahman dan karunia sehingga penulis dapat menyesaikan penelitian skripsi untuk
menunjang syarat kelulusan S1. Pada penelitian yang dibuat penulis banyak pihak-
pihak yang telah mempermudah dalam penyusunan penelitian skripsi, berikut pihak-
pihak terkait yang telah mempermudah dan membantu dalam penyusuanan penelitian
skripsi diantaranya:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta semangat
yang tidak berhenti kepada penulis.
2. Dr. H. Yadi Mulyadi,M.T. selaku Ketua Departemen Pendidikan Teknik
Elektro, sekaligus sebagai dosen pembimbing 1 yang telah sabar memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyusunan penelitian.
3. Dr. Tasma Sucita, S.T, M.T selaku Ketua Kaprodi Pendidikan Teknik Elektro
yang sudah mempermudah dalam penyusunan persyaratan skripsi.
4. Dr. Maman Somantri, S.Pd., M.T. selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan penelitian skripsi.
5. Pihak sekolah SMK Karya Bhakti Pusdikpal yang telah memberikan kontribusi
dalam pengambilan data sehingga penulis dapat menyusun penelitian skripsi.
6. Teman-teman seperjuangan kelas PTE B dan TTL-18 yang selalu memberikan
imformasi serta motivasi terhadap berlangsungnya penelitian skripsi.
7. Rekan-rekan seperjuangan PPLSP yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis.

Pada penulisan penelitian skripsi berjalan baik dan lancar semoga allah SWT
membalas seluruh kebaikan, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang terlibat dalam penyusunan skripsi.
Bandung, Juni 2022

Deden Emil Salam


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada awal tahun 2019 adanya virus covid-19 yang muncul di kota Wuhan China
yang dikabarkan oleh World Health Organization WHO, perkembangan virus semakin
meluas keberbagai negara salah satunya negara Indonesia (Di & Negeri, 2021). Wabah
virus covid-19 memberikan dampak negatif terhadap berbagai sektor diantaranya
kesehatan, ekonomi, dan juga pendidikan. Menurut surat yang dikeluarkan oleh Mentri
Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia pada bulan maret 2021 mengeluarkan
surat edaran nomor 4 tahun 2020, yang menjelaskan bahwa pembelajaran pada seluruh
jenjang dilaksanakan secara daring, bertujuan untuk mengutamakan kesehatan serta
menghindari penyebaran virus covid-19 (Sopian et al., 2021). Sistem pembelajaran
online suatu proses pembelajaran mengunakan teknologi informasi berbasis internet
sebagai media interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru, untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan siswa (Ikhsan et al., 2019).

Dengan adanya surat keputusan tersebut maka segala aktivitas pembelajaran di


SMK Karya Bhakti Pusdikpal dilaksanakan secara daring, SMK Karya Bhakti
Pusdikpal merupakan sekolah kejuruan vokasi yang dominan belajar praktik dibanding
dengan teori. Praktikum merupakan salah satu sarana sarana terbaik bertujuan
mengembangkan keterampilan dalam proses sains, dalam praktikum siswa dilatih
untuk mengembangkan semua inderanya (Mardhotillah et al., 2020). Pembelajaran
praktik atau praktikum merupakan pembelajaran yang bertujun untuk memperoleh
keterampilan siswa baik didalam maupun diluar. Pembelajaran praktikum idealnya
dilaksanakan secara luring karena adanya wabah virus maka dilaksanakan daring (Di
& Negeri, 2021). Meskipun pembelajaran praktikum dilaksanakan secara daring siswa
tetap harus menerima haknya dalam menerima pembelajaran. Dari pembelajaran
daring adanya masalah yang muncul diantaranya sarana prasarana, jaringan internet,
dan penyiapan materi untuk pembelajaran daring (Ratnawati & Vivianti, 2020).
Pembelajaran daring membutuhkan jaringan internet yang stabil untuk dapat belajar
dengan baik, namun pembelajaran sering terkendala oleh kurangnya jaringan atau
sulitnya jaringan internet, dan keterbatasan siswa dalam belajar yaitu kuota internet
yang cukup (Sumiati, Hunaepi, T. Samsuri, B. Muliharisanti, 2021). Pembelajaran
dirumah membatasi akses peralatan yang dibutuhkan siswa serta guru menghadapi
tangtangan dalam penyelengaraan kegiatan pembelajaran online (Mehrotra et al.,
2021). Guru dituntut dalam memberikan memberikan bimbingan dan motivasi belajar
siswa agar siswa terdorong dalam belajar yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan
siswa (Andika, 2021). Pembelajaran praktikum mengalami kesulitan ketika menilai
saat pelaksanaan praktikum siswa, percobaan mengunakan demonstrasi melalaui live
steaming dengan hasil kurang efektif, disebabkan oleh kendala jaringan sehingga siswa
mengalami kesulitan serta menurunya motivasi belajar (Br Halawa, 2021).
Pembelajaran mengunakan LMS dapat meningkatkan interaksi dan kolaborasi antar
siswa saat pembelajaran online (Harris & Hodges, 2016). Penyesuaian pembelajaran
praktikum secara daring membutuhkan peranan guru dalam pembelajaran daring
sangat berpengaruh, terutama dalam pengunaan media dan strategi pembelajaranya,
agar pembelajaran dapat tersampaikan dan tidak menurunkan semangat belajar dan
motivasi belajar siswa. Oleh karena itu pada penelitian ini mengambil judul “Persepsi
Guru dan Siswa Terhadap Proses Belajar Mengajar Pada Mata Pelajaran Praktikum
Secara Daring di SMK Karya Bhakti Pusdikpal”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka diperoleh masalah sebagai


berikut, bagaimana persepsi guru dan siswa terhadap proses belajar mengajar pada
mata pelajaran praktikum secara daring.

Agar penelitian terarah dan terperinci maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Subjek dari penelitian ini yaitu guru praktikum dan siswa pada salah satu
pelajaran praktikum.
2. Objek penelitian ini yaitu mata pelajaran praktikum yang dilaksanakan secara
daring.
3. Penelitian ini berfokus pada hasil persepsi siswa dan guru mata pelajaran
praktikum pada masa pembelajaran daring.

Berdasarkan latar belakang masalah maka di peroleh indentifikasi masalah dan


batasan masalah seperti diatas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi guru dan siswa terhadap proses pembelajaran daring


pada mata pelajaran praktikum?
2. Bagaimana proses pembelajaran daring pada mata pelajaran praktikum
terhadap hasil belajar siswa?
1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi guru dan siswa terhadap proses pembelajaran


daring pada mata pelajaran praktikum.
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran daring pada mata pelajaran
praktikum terhadap hasil belajar siswa.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi pihak-pihak terkait
1. Bagi penulis, penelitian skripsi ini bisa menambah wawasan bagi penulis
serta dijadikan bekal pembelajaran untuk menjadi seorang guru dimasa yang
akan mendatang.
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman dan motivasi
belajar siswa dimasa pembelajaran daring.
3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan mutu
pembelajaran, dan diharapkan proses belajar mengajar secara daring dapat
berjalan dengan baik dengan kreatif, inovativ serta interaktif.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi untuk mempermudah penyusunan bagi peneliti agar


penelitian lebih sistematis dan terarah. Berikut adalah struktur organisasi dalam
penelitian.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini meiputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisai skripsi yang dibuat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini meliputi kajian pustaka yang berisi pengertian, teori dan gagasan
pendukung para ahli serta penelitian sebelumnya, mengenai persepsi, proses belajar
mengajar, pembelajaran daring serta pembelajaran praktikum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang metode penelitian, prosedur dan alur penelitian,
intrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data, serta
mencangkup lokasi penelitian, waktu penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pembahasan penelitian, data yang diperoleh, analisis
data serta temuan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, rekomendasi.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Persepsi
2.1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu pengamatan bersifat menyeluruh
menginterprestasikan serta menerima informasi yang berbeda pada suatu lingkungan
dengan mengunakan panca indra, dengan mengetahui, memahami, serta menyadari
tentang suatu objek (Andika, 2021). Persepsi merupakan pengolahan informasi yang
stimulus dari suatu lingkungan yang diterima dengan indra manusia kemudian diterima
oleh otak, persepsi muncul dari pengalaman sebelumnya yang nantinya kan menjadi
penafsiran, penginterpratasian serta penilaian (Ardi, 2011).

Persipsi dapat simpulkan sebagai suatu pendapat yang ditafsirkan oleh seorang
yang dihasilkan dari suatu pengalaman yang telah terjadi dari suatu lingkungan dengan
mengunakan panca indra, sehingga menjadi sebuah pemahaman sesorang dan dapat
disampaikan menjadi sebuah pendapat.

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi tidak akan terbentuk dengan sendirinya namun ada yang mempengaruhinya.
David krech dan richard S. Crutcfield ( 1977 dalam Shambodo, 2020), faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi diantaranya yaitu:

1) Faktor fungsional yaitu faktor yang bersifat personal contohnya individu,


pengalaman masalalu, kepribadian, usia, dan jenis kelamin. Persepsi bersifat
selektif yang artinya objek objek yang memenuhi tujuandari individu tersebut
untuk melakukan persepsi.
2) Faktor personal diantaranya pengalaman, kepribadian dan motivasi.
Pengalaman tidak selalu dalam proses belajar namun juga bisa dalam peristiwa
yang pernah dialami.
3) Faktor situasional diantaranya petunjuk prosemik suatu studi penyampaian
pesan dengan pengunaan jarak, petunjuk kinesik merupakan petunjuk umum
dalam menjalin hubungan sehinga dapat mempersepsikan, petunjuk wajah
pengenalan perasaan orang lain, dan petunjuk artifaktual melihat penampilan
atau atribut yang di pakai orang lain.
4) Faktor struktural merupakan faktor dari luar misalnya pengaruh lingkungan,
individu lainya dan budaya.

2.1.3 Tahapan- Tahapan Persepsi

Dalam proses terbentuknya suatu persepsi adanya tahapan- tahapan untuk


mengungkapkan suatu persepsi. Walgitro menyatakan dalam (Shambodo, 2020)
sebagai berikut:

1) Tahap pertama yaitu proses fisik, merupakan suatu stimulus yang berasal dari
indra manusia.
2) Tahapan yang kedua yaitu proses fisiologis yaitu penerusan dari tahapan
pertama meneruskan stimulus yang di terima oleh reseptor melaui saraf-saraf
sensorik.
3) Tahapan ketiga yaitu proses psikoogik merupakan proses kesadaran manusia
karena adanya penerimaan reseptor.
4) Tahapan yang terakhir yaitu hasil dari proses- proses tersebut yang menjadikan
suatu persepsi berupa tanggapan dan prilaku.

2.2 Pengertian Belajar dan Pembelajaran


Secara umum belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang
dihasilkan dari interaksi suatu individu dengan lingkungan sekitar dalam memenuhi
kehidupanya. Kimble (1961: 31) dalam (Festiawan, 2020) mendefinisikan bahwa
belajar merupakan perubahan yang relative permanen pada behaviovoral potentiality
terjadinya akibat dari reinforced practice. Dari peryataan tersebut bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan proses memperoleh pengalaman
dan pengetahuan. Djamarah ( 2010:18) dalam (Putri, 2021) mengemukakan bahwa
belajar merupakan suaru proses atau usaha setiap individu untuk memperoleh suatu
peruabhan tingkah laku seperti keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai positif,
sebagai pengalaman yang diperoleh dari suatu materi yang telah dipelajari. Pribadi
(2009:76-77) dalam (Putri, 2021) mengemukakan belajar merupakan seperangkat yang
telah terorganisir yang dapat menjelaskan begaimana suatu individu memperoleh suatu
keterampilan dan pengetahuan yang belum pernah dimilki atau baru.

Belajar dapat dimaknai dengan suatu proses berubahnya prilaku dari hasil
belajar, serta belajar bersitaf fungsional, kontinyu, aktif, positif serta terarah (Hanafy,
2014). Belajar merupakan suatu perubahan dari tingkah laku yang berkesinambungan
antara beberapa unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh beberapa
aspek diantaranya aspek emosional, motivasi, dan sikap, pada akhirnya menghasilkan
suatu perubahan tingkah laku (Suardi, 2018). Belajar merupakan suatu aktivitas dari
seseorang yang disengaja atau disadari, aktivitas ini menunjukan suatu keaktifan
seseorang terhadap aktivitas mental yang akan menunjukan terjadinya perubahan
tingkah laku (Pane & Darwis Dasopang, 2017).

Pembelajaran pada hakikatnya yaitu proses mengatur, mengorganisasi


lingkungan siswa sehingga dapat mendorong siswa dalam melakukan proses belajar
(Pane & Darwis Dasopang, 2017). Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi
antara suatu komponen utama yaitu guru dan siswa serta sumber belajar dari
lingkungan belajar, maka proses pembelajaran ajaran adalah suatu sistem yang
melibatkan komponen yang saling berhungan dan beinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran merupakan penyajian materi atau bahan
ajar oleh guru kepada siswa yang berdampak pada perubahan pengetahuan, tingkah
laku menuju kedewasaan, baik jasmani maupum secara rohani, dan merupakan proses
yang berfungsi membimbing siswa dakam berbagai aspek (Putri, 2021). Oemar
Hamalik (2001: 57) dalam (Putri, 2021) Pembelajaran merupakan suatu kombinasi
tersusun yang meliputi beberapa unsur diantarnya media, material, manusiawi,
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.2.1 Ciri-Ciri Belajar dan Pembelajaran

Ciri-ciri belajar menurut Festiawan (2020) dapat ditinjau dari dua segi, berikut
adalah ciri- belajar dilihat dari segi proses dan segi hasil.

1. Dari segi proses


Dari segi proses diantaranya adanya aktivitas fisik, mental dan emosional,
melibatkan unsur lingkungan serta bertujuan menjadikan adanya perubahan
dari tingkah laku.
2. Dari segi hasil
Dari segi hasil diantaranya bersifat relatif tetap, dan diperoleh dari usaha yang
maksimal.

Pembelajaran merupakan perpaduan antara siswa dan guru yang melakukan kegiatan
belajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Berikut adalah ciri-ciri proses
pembelajaran menurut (Festiawan, 2020).

1. Adanya guru
2. Adanya siswa
3. Adanya aktivitas antara guru dan siswa
4. Adanya interaksi antara guru dengan siswa
5. Bertujuan kearah perubahan tingkah laku pada siswa
6. Proses dan hasilnya sudah terencana

2.2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran

Pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu sistem dimana pemebelajaran


meruapak suatu kegiatan yang memiliki tujuan. Sebagai suatu sistem tersebut maka
terdapat beberapa komponen pembelajaran didalamnya yang saling berkaitan, seorang
guru harus bis memanfaatkan komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajara. Berikut adalah komponen-komponen pembelajaran (Pane & Darwis
Dasopang, 2017):

1. Adanya guru dan siswa


Guru merupakan pelaku utama dalam pembelajaran yang mengarahkan,
merencanakan serta melaksanakan proses kegiatan pembelajaran yang
memberikan pengetahuan kepada siswa atau peserta didik.
2. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
memberikan pengaruh kepada komponen lainya, seperti, kegiatan belajar
mengajar, pemilihan metode, alat, dan bahan pelajaran.
3. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan subtansi atau unsur inti dalam proses belajar
mengajar yang nantinya sebagai penyamapaian kepada siswa, tanpa materi
pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan terlaksana. Oleh karena ini
guru yang akan mengajar harus memiliki bahan ajar.
4. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara bagi seorang guru untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, metode ini sebagai
alat bagi guru dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran dipakai oleh
guru secara bervariasi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2.2.3 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupan serangkaian proses pembelajaran yang


sudah ditentukan atau dikonsep dalam pembelajaran, bertujuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. M. Hosnan (2014) dalam penelitian
mengemukakan proses pelaksanaan pembelajaran meliputi:

1. Kegiatan pembuka / pendahuluan


Pada kegiatan pembuka diantaranya sebagai berikut:
 Penyiapan peserta didik dalam hal fisik maupun fsikis.
 Mengajukan pertanya tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya
serta materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Menyampaikan cakupan materi serta menyampaikan penjelasan
mengenai materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
2. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti diantaranya sebagai berikut:
 Kegiatan inti merupakan proses untuk mencapai tujuan pembelajaran,
dilakukan secara interaktif, menyenangkan, inpiratif, menantang,
kreatif, dan kemandirian, perkembangan fisik dan psikologis serta
seusuai dengan bakat dan minat siswa.
 Kegiatan inti dengan kondisi dan karakteristik peserta didik serta
kondisi maka digunakan metode pembelajaran yang didalamnya ada
proses observasi, menanyakanm mengumpulkan asosiasi dan
komunikasi.
 Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang bersifat prosedur
untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi peserta didik contohnya
dengan guru mendemontrasikan kemudian siswa mengamati dan siswa
memberikan umpan balik.
 Guru memperhatikan sikap siswa yang sesuai dengan silabus dan RPP.
 Pengumpulan data yang relevan yang diekpolasi dari berbagai sumber
belajar.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup diantaranyasebagai berikut:
 Guru Menyimpulkan pembelajaran berupa rangkuman materi.
 Memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran atau refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran.
 Merencanakan pembelajaran tindak lanjut, seperti pemberian tugas,
remdial, dan layanan konseling
 Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan mendatang.
2.3 Pembelajaran Daring
Pembelajaran dirumah membatasi akses peralatan yang dibutuhkan siswa serta
guru menghadapi tangtangan dalam penyelengaraan kegiatan pembelajaran online
(Mehrotra et al., 2021). Pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid-19
menjadi alternatif bagi bidang pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran secara
virtual melalui perangkat elektronik seperti smart phone. Pembelajaran daring
merupakan suatu cara pembelajaran yang mengunakan perangkat elektronik khususnya
jaringan internet dalam proses pembelajaranya (Andika, 2021). Pembelajaraan daring
mengabungkan dari berbagai sumber belajar diantaranya ada video, gambar, audio, dan
dokumen dalam pembelajaran. Sevima (2018) dalam penelitian (Andika, 2021)
mengemukakan kegiatam pembelajaran secara daring merupakan suatu impelementasi
belajar mengajar dengan jarak jauh dengan tujuan meningkatkan pemerataan akses
pembelajaran. Sistem pembelajaran daring suatu proses pembelajaran mengunakan
teknologi informasi berbasis internet sebagai media interaksi pembelajaran antara
siswa dengan guru, untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa (Ikhsan
et al., 2019)

Pembelajaran praktikum mengalami kesulitan ketika menilai saat pelaksanaan


praktikum siswa, percobaan mengunakan demonstrasi melalaui live steaming dengan
hasil kurang efektif, disebabkan oleh kendala jaringan sehingga siswa mengalami
kesulitan serta menurunya motivasi belajar (Br Halawa, 2021). Moore, dickson-deane,
& Galyen (2011) didalam (Sadikin & Hamidah, 2020) mengemukakan bahwa
“Pembelajaran daring merupakan suatu pembelajaran yang mengugunakan jaringan
internet dengan aksesibilitas, fleksibilitas, konektivitas, serta kemampuan
memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran”.

2.3.1 Hambatan Pembelajaran Daring

Pembelajaran secara daring memilki hambatan dalam pelaksanaannya, Sopian


(2021) mengemukakan hambatan pembelajaran daring sebagai berikut:

1. Banyaknya siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran daring


2. Terdapat siswa yang terlambat mengikuti pembelajaran daring.
3. Terdapat siswa yang tidak mengisi absen serta tidak mengerjakan tugas.
4. Siswa tidak memilki komputer untuk melaksanakan pembelajaran praktikum
secara daring, seperti praktikum yang biasanya dilaksanakan di laboratorium
tetapi karna daring maka diberikan tugas mengambar mengunakan salah satu
sofware.

Berikut faktor penghambat pembelajaran daring merupakan hal yang menghambat


tercapainya tujuan pada pembelajaran, Mtsweni (2020) menjelaskan faktor hambatan
pembelajaran sebagai berikut:

1. Faktor jaringan internet yang kurang memadai atau tidak merata sehingga
menjadi penghambat dalam pembelajaran daring.
2. Semangat dan motivasi peserta didik menjadi menurun.
3. Keterbatasan dalam mengunakan gadget.
4. Peserta didik jenuh dan jarang mengumpulkan tugas.
2.4 Efektivitas Pembelajaran
Menurut Slavin dalam (Andika, 2021) menjelaskan bahwa ada empat indikator
untuk mengukur keberhasilan atau efektivitas dalam pembelajaran, berikut indikator
tersebut:
1. Mutu pengajaran
Mutu pengajaran merupakan suatu penyajian atau penyampaian materi kepada
siswa. Mutu pengajaran dilihat dari keberhasilan hasil belajar siswa, dan
keberhasilan belajar siswa tergantung dari proses belajarnya.
2. Tingkat pengajaran yang tepat
Tingkat pengajaran yang tepat merupakan persiapan siswa dalam belajar dilihat
dari fisik, emosional dan pengetahuan, persiapan pada saat belajar misalnya
siswa sudah mempersiapkan dan mempelajari materi yang akan disampaikan.
3. Insentif
Merupakan suatu motivasi yang diberikan kepada siswa oleh guru, sehingga
siswa termotivasi, guru memberikan suatu dorongan kepada siswa misalnya
siswa menjadi termotivasi mengerjakan tugas oleh guru. Dan juga memberikan
apresiasi kepada siswa.
4. Waktu
Waktu meruapakan sejauh mana siswa dalam menyelesaikan suatu
pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan dari mulai persiapan
pembelajaran, materi pembelajaran, pengerjaan tugas, melatih diri sendiri serta
pengembangan terkait materi yang sudah dipelajari.

2.5 Penelitian Terkait


Dari penelitian Andika (2021) yang bertujuan untuk memaparkan informasi
terkait persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring.
Dengan hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi guru mendapatkan respon
deskripsi yang baik dan efektif, dan dari persepsi siswa terhadap efektivitas
pembelajaran secara daring terlaksana dengan efektif.

Dari penelitian (Sadikin & Hamidah, 2020) dengan tujuan penelitian untuk
memperoleh keadaan pelaksanaan pembelajaran secara daring di prodi pendidikan
Biologi FKIP Universitas Jambi sebagai upay amenekan penyebaran covid-19 di
perguruan tinggi. Dengan hasil penelitian menunjukan mahasiswa memiliki sarana
pembelajaran daring terhadap pelaksanaan pembelajaran secara daring, pembelajaran
daring untuk melaksanakan pembelajaran dalam interaksi antara mahasiswa dan dosen,
pembelajaran daring ini bisa membuat mahasiswa belajar mandiri namun ada
kelemahan dari pembelajaran daring diantaranya mahasiswa tidak terawasi, mahalnya
kuota untuk mengakses internet serta jaringan internet yang kurang memadai yang
menjadi tantangan pada pembelajaran daring.

Dari penelitian (Noviansyah & Mujiono, 2021) dengan tujuan penelitian yaitu
untuk mengenalisis kesiapan dan hambatan padas diswa selama proses pembelajaran
daring di SMK Ganeshatama Boyolali. Dari penelitian ini memiliki hasil bahwa
kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring masih ditemukan kendala-
kendala yang dapat menurunkan keaktifan siswa didalam belajar sehingga
mempengaruhi tujuan keberhasilan dalam terlaksananya pembelajaran.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian
deskriptif kulitatif, data yang dihasilkan dari metode ini berupa naskah atau deskripsi
yang dihasilkan dari wawancara, kuisioner dan dokumentasi yang dihasilkan pada
penelitian lapangan. Pendekatan kualitatif yaitu ngumpulkan data yang berasal dari
naskah wawancara, dokumen pribadi, catatan hasil lapangan serta dokumen-dokumen
resmi lainya, penelitian kualitatif bukan data yang diperoleh berupa angka-angka
(Andika, 2021). Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang
mendeskripsikan apa yang terjadi didalamnya ada beberapa upaya mendeskripsikan,
mencatat kemudian menganalisis serta mengimperpestasikan situasi dan kondisi saat
ini terjadi (Putri, 2021).

Penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang diperoleh dari hasil penemuan
penemuan yang tidak dapat digunakan mengunakan prosedur statistik atau dengan cara
kuantitaf lainya (Andika, 2021). Pada penelitian ini mendeskripsikan tentang persepsi
guru dan siswa terhadap proses belajar mengajar pada mata pelajaran praktikum secara
daring di SMK Karya Bhakti Pusdikpal.

3..2 Partisipan dan Tempat Penelitian

Partisipan pada penlitian ini yaitu merupakan siswa dan guru SMK Karya
Bhakti Pusdikpal dengan program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Partisipan
dipilih berdasarkan keterlibatan dalam Mata Pelajaran Praktikum Listrik. Penelitian ini
berlangsung saat peneliti melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan)
disekolah tersebut. Siswa yang dipilih yaitu siswa kelas XI TITL 1 berjumlah 17 orang
dan XI TITL 2 berjumlah 15 orang yang telah melaksanakan pembelajaran praktikum
pada saat pembelajaran daring, serta guru mata pelajaran yang bersangkutan yang telah
melaksanakan pembelajaran daring. Berikut data jumlah siswa yang diperoleh dari
guru:
No Kelas Jumlah siswa
1 XI TITL 1 17 siswa
2 XI TITL 2 15 siswa
Jumlah siswa 32 iswa

3.3 Pengumpulan Data


Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data kulitatif deskriptif. Data
kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk kata yang bermakna, data yang
diperoleh tidak dalam bentuk angka, melainkan data yang diperoleh dari hasil
lapangan, wawancara, obsevasi, serta dokumen penting lainya (Andika, 2021). Data
wawancara yang diperoleh merupakan wawancara terbuka terhadap pendapat,
persepsi, pengalaman serta tindakan yang berhubungan dengan penelitian. Pada
penelitian ini mengkaji tentang persepsi guru dan siswa terhadap proses belajar
mengajar pada mata pelajaran praktikum secara daring, data yang diperoleh dengan
cara wawancara, angket (koesioner), dan dokumentasi.

3.3.1 Data primer


Data primer yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari narasumber atau
responden yang diperoleh secara langsung sebagai sumber data pertama, pada
penelitian ini data primer di peroleh dengan wawancara kepada siswa dan guru, dan
juga memberikan angket (kuesioner) kepada siswa dan guru secara langsung terkait
kajian penelitian.

3.3.2 Data Sekunder


Data sekunder yang di peroleh dari pihak ketiga seperti sekolah terhadap arsip atau
dokumen penting, pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari hasil belajar siswa
pada sementer ganjil yaitu semester 1 pada kelas XI kelas TITL 1 dan TITL 2. Data
yang diperoleh merupakan data hasil belajar siswa pada saat melakukan pembelajaran
daring pada salah satu mata pelajaran praktikum.
3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Angket (Kuesioner)


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini salah satunya dengan angket atau
kuesioner, angket atau kuesioner merupakan kumpulan pertanyaan terhadap kajian
penelitian yang diberikan kepada siswa dan guru bertujuan untuk mengetahui
mengenai persepsi tehadap proses belajar mengajar pada pembalajaran praktikum
secara daring.

3.4.2 Wawancara
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dilakukan kepada siswa dan
guru, wawancara pertama yaitu responden siswa dengan wawancara terbuka terkait
kuesioner yang telah diisi oleh siswa tersebut. dan wawancara kedua dilakukan dengan
guru mata pelajaran bersangkutan yaitu pada salah satu mata pelajaran praktikum,
wawancara ini bertujuan mengetahui proses belajar mengajar pada mata pelajaran
praktikum secara daring, dari mulai kegiatan pembuka inti dan penutup.

3.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini yaitu mengenai hasil belajar siswa kelas XI TITL
1 dan XI TITL 2 yang diperoleh selama pembelajaran daring pada semester ganjil pada
salah satu mata pelajaran praktikum, nilai yang diperoleh bersumber dari guru
pengampu yang bersangkutan. Metode dokumentasi ini bertujuan untuk mengetahui
deskripsi hasil belajar siswa terhadap proses pembelajaran pada mata pelajaran
praktikum secara daring di SMK Karya Bhakti Pusdikpal.

3.5 Teknik Analisis Data


Menganalisis data yang diperoleh dari hasil angket wawancara serta dokumentasi,
bertujuan untuk mendapatkan informasi dan kemudian direduksi atau diambil data-data
yang penting kemudian dianalisis menjadi sebuah deskripsi dan ditarik kesimpulan
berikut teknik analisis data secara bertahap.
3.5.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu data dipoleh dari hasil wawancara
kepada guru dan siswa serta angket (kuesioner) dan dokumentasi dari hasil belajar
siswa pada saat pembelajaran daring. Data tersebut didapatkan secara bertahap dimulai
dari angket, wawancara serta dokumentasi.

3.5.2 Reduksi
Reduksi data merupakan pemilihan data-data kasar yang berasal catatan hasil dari
lapangan untuk disederhanakan, pengabstrakan serta transformasi data (Rijali, 2018).
Reduksi data merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari hasil angket,
wawancara, dan dokumentasi untuk dikelompokan datanya (Andika, 2021). Data yang
direduksi pada penelitian ini data yang didapat dari hasil lapangan kemudian data
reduksi atau dikelompokan antara data penting dan data yang tidak dibutuhkan, data
yang tidak dibutuhkan dibuang dan diambil data yang penting.

3.5.3 Penyajian Data


Penyajian data merupakan suatu pengumpulan informasi atau data yang sisusun,
sehingga dapat membrikan kesimpulan atau pengambilan tindakan, bentuk dari
penyajian data kualitatif berupa grafik, teks naratif, matriks, jaringan dan bagan.
Bentuk ini bertujuan untuk memudahkan pengambilan kesimpulan apakah sudah
selesai atau perlu dianalisis kembali (Rijali, 2018). Penyajian data merupakan
penerusan dari reduksi data mengolah data yang penting kemudian dideskripsikan
untuk menunjang kesimpulan.

3.5.4 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan intisari dari seluruh temuan pada penelitian yang
mengambarkan sebuah pendapat penelitian (Andika, 2021). Kesimpulan merupakan
menginterprestasi data dari suatu penelitian dan dapat menjawab rumusan masalah,
kesimpulan diperoleh dari berbagai sumber data diantaranya angket, wawancara dan
dokumentasi.
3.6 Tahapan Penelitian
3.6.1 flowchart penelitian

Mulai

Persiapan menentukan lokasi penelitian dan membuat


pertanyaan untuk menunjang data penelitian

Pengambilan data dengan wawancara,


angket, dan dokumentasi

Mereduksi data

TIDAK
Analsis data

IYA
Menyusun laporan

selesai
ai
1) Tahap pertama menentukan lokasi pengambilan data serta membuat
rancangan pertanyaan wawancara serta angket untuk menunjang
pengambilan data.
2) Pengambilan data kelapangan dengan melakukan teknik pengumpulan
data seperti angket memberikan sebuah pertanyaan pertanyaan tertulis
yang bersangkutan dengan penelitian yang akan diisi oleh seluruh
siswa kelas XI TITL, Angket kepada siswa menanyakan kondisi
pembelajaran daring serta proses belajar mengajar praktikum secara
daring. Wawancara dilakukan dengan responden yaitu oleh salah satu
guru mata pelajaran praktikum dan seluruh siswa kelas XI TITL,
pertanyaan wawancara kepada guru seputar proses pembelajaran
praktikum secara daring dari mulai kegiatan pembuka, inti, penutup.
dan pertanyaan kepada siswa seputar kondisi pembelajaran daring
serta proses belajar mengajar praktikum secara daring. Dokumentasi
diambil dari dokumen-dokumen sekolah berupa hasil belajar siswa
pada saat pembelajaran daring dilaksanakan. Nilai siswa diperoleh dari
guru mata pelajaran yang bersangkutan. Data dokumentasi berupa nilai
siswa untuk dibandingkan dengan persepsi guru dan siswa pada saat
wawancara dan angket.
3) Mereduksi data yang di peroleh dari hasil penelitian, merangkum dan
memfokuskan data-data yang penting.
4) Menganalisis data data yang sudah direduksi, untuk mendapatkan
kesimpulan.
5) Menyusun laporan penelitian dari data yang diperoleh.

3.7 Instrumen Penelitian


3.7.1 Instrumen Penelitian Wawancara Guru
Intrumen wawancara seperti berikut kemudian pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan digali lebih dalam mengenai kegiatan pembelajaran dari mulai kegiatan
pembuka, kegiatan inti serta penutup, berikut adalah intrumen wawancara
penelitian guru:

PENILAIAN JAWABAN
NO PERTANYAAN
S KS TS STS
1 Apakah ketika pembelajaran dimulai
bapak/ibu mengucapkan salam atau
menyapa terlebih tahulu?
2 Apakah bapak/ibu pada saat awal
pembelajaran memeberikan motivasi dan
mengecek kehadiran siswa?
3 Apakah bapak/ibu menyampaikan
kompotensi dasar, dan indikator
pencapaian siswa?
4 Apakah ibu mengulas pembelajaran yang
telah bapak/ibu berikan sebelumnya?
5 Apakah bapak/ibu mengecek kemampuan
siswa sebelum pembelajaran berlangsung?
6 Apakah bapak/ibu mengunakan bantuan e-
learning dalam pembelajaran praktikum?
7 Apakah bapak/ibu memaparkan dan
mengembangkan serta mempresentasikan
kepada siswa?
8 Apakah bapak/ibu menangapi pertanyaan-
pertanyaan dari siswa?
10 Apakah bapak/ibu mengevalusi
pembelajaran yang telah berlangsung?
11 Apakah bapak/ibu memberikan
penghargaan kepada siswa berupa
apresiasi?
12 Apakah bapak/ibu memberikan tugas
rumah kepada siswa?
13 Apakah bapak/ibu mengimformasikan
materi pembelajaran berikutnya?
14 Apakah bapak/ibu memberikan salam
penutup pada saat pembelajaran selesai?

3.7.2 Intrumen Penelitian Siswa


Instrumen penelitian siswa meliputi tentang mutu pengajran, insentif, kesesuaian
tingkat pengajaran serta waktu, penelitian berupa angket dan wawancara terbuka terkait
mencari informasi yang lebih dalam

PENILAIAN
NO INDIKATOR PERTANYAAN JAWABAN
S KS TS STS
1 Kondisi ekonomi
siswa memungkinkan
MUTU untuk Pelaksanaan
PEMBELAJARAN pembelajaran
praktikum secara
daring.
2 Fasilitas pembelajaran
daring dari sekolah
mendukung
pembelajaran daring
3 Media Pembelajaran
yang dipakai pada
pembelajaran
praktikum dapat
dipahami
Metode pembelajaran
yang diapakai sangat
mudah untuk
memahami materi
pembelajaran
4 Sumber bahan ajar
yang disediakan oleh
guru membantu siswa
dalam memahami
materi pembelajaran
5 Penyampaian materi
oleh guru dapat
dipahami oleh siswa
6 Sebelum pembelajaran
siswa selalau
mempersiapkan segala
kebutuhan untuk
melaksanakan
pembelajaran daring
7 Siswa mempelajari
KESESUAIAN
materi yang akan
TINGKAT
diberikan oleh guru
PEMBELAJARAN
8 Pembelajaran
praktikum dapat
dipahami pada saat
pembelajaran daring
9 Guru sangat terampil
dalam penyampaian
materi pada
pembelajaran daring
berlangsung
10 Pembelajaran daring
lebih mudah dan
menyanangkan
11 Selama pembelajaran
daring motivasi belajar
meningkat
12 Guru selalu
memberikan apresiasi
INSENTIF
kepada siswa pada saat
pembelajaran
praktikum secara
daring
13 Guru memberikan
motivasi belajar
kepada siswa pada ssat
pembelajaran daring
Siswa dapat
memahami materi
14 yang disampaikan oleh
guru saat pembelajaran
berlangsung
15 Siswa melatih apa
yang sudah dipelajari
dirumah
WAKTU
16 Guru selalu
memberikan tugas
kepada siswa
17 Mengerjakan tugas
dengan tepat waktu
18 Guru selalu
mengucapkan salam
pada saat pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Andika, D. E. A. (2021). Persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran


fisika secara daring di smk negeri 1 kota jambi.

Ardi, M. (2011). Hubungan antara persepsi terhadap organisasi dengan minat


berorganisasi mahasiswa fakultas psikologi uin suska riau.

Br Halawa, M. V. (2021). Efektivitas Pemanfaatan Platform Media Sosial dalam


Pembelajaran Praktikum Secara Daring. Attractive : Innovative Education
Journal, 3(1), 52. https://doi.org/10.51278/aj.v3i1.216

Di, C., & Negeri, S. M. K. (2021). Produktif Teknologi Menjahit Selama Pandemi Virus.
10, 103–110.

Eksplorasi Kegiatan Praktikum Sains Saat Pandemi Covid-, S., Sholikah, imul, Fitri
Mardhotillah, A., Achmadi Indriyani, L., Ayu Wulandari, V., Permata Sari
Kuraesin, P., Laily Sa, N., Abadiyah Al-Khotim, adatus, Yuda Irjiananto, M., Ma,
M., Fadhillah, N., Rachmawati, Y., Ipa, P., Tarbiyah dan Keguruan, F., Sunan
Ampel Surabaya, U., Terintegrasi, L., & Sains dan Teknologi, F. (2020).
Indonesian Journal of Science Learning. Indonesian Journal of Science Learning,
1(2), 67–75. http://jurnalftk.uinsby.ac.id/index.php/IJSL

Festiawan, R. (2020). Belajar dan pendekatan pembelajaran. 2020, 1–17.


https://osf.io/mpng9/download

Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar Dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan : Jurnal


Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 17(1), 66–79.
https://doi.org/10.24252/lp.2014v17n1a5

Harris, R. S., & Hodges, C. B. (2016). Using Google Tools for Online Coursework:
Student Perceptions. IEEE Transactions on Emerging Topics in Computing, 4(3),
385–391. https://doi.org/10.1109/TETC.2015.2493340
Ikhsan, R. B., Saraswati, L. A., Muchardie, B. G., Vional, & Susilo, A. (2019). The
determinants of students’ perceived learning outcomes and satisfaction in
BINUS online learning. Proceedings of 2019 5th International Conference on
New Media Studies, CONMEDIA 2019, 68–73.
https://doi.org/10.1109/CONMEDIA46929.2019.8981813

Mehrotra, A., Giang, C., El-Hamamsy, L., Guinchard, A., Dame, A., Zahnd, G., &
Mondada, F. (2021). Accessible Maker-Based Approaches to Educational
Robotics in Online Learning. IEEE Access, 9, 96877–96889.
https://doi.org/10.1109/ACCESS.2021.3094158

Mtsweni, E. S., Hörne, T., Poll, J. A. van der, Rosli, M., Tempero, E., Luxton-reilly, A.,
Sukhoo, A., Barnard, A., M. Eloff, M., A. Van Der Poll, J., Motah, M., Boyatzis, R.
E., Kusumasari, T. F., Trilaksono, B. R., Nur Aisha, A., Fitria, -, Moustroufas, E.,
Stamelos, I., Angelis, L., … Khan, A. I. (2020). No 主観的健康感を中心とした在
宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title.
Engineering, Construction and Architectural Management, 25(1), 1–9.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jss.2014.12.010%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.sbs
pro.2013.03.034%0Ahttps://www.iiste.org/Journals/index.php/JPID/article/vie
wFile/19288/19711%0Ahttp://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10
.1.1.678.6911&rep=rep1&type=pdf%0Ahtt

Noviansyah, W., & Mujiono, C. (2021). Analisis Kesiapan dan Hambatan Siswa SMK
dalam Menghadapi Pembelajaran Daring di Masa Pandemi. Jurnal Studi Guru
Dan Pembelajaran Universitas Sebelas Maret, Indonesia, 4(1), 82–88.

Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran. FITRAH:Jurnal
Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945

Putri, C. R. (2021). Upaya Guru Mengoptimalkan Proses Belajar Mengajar Daring


Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin
Simpang Sungai Duren. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952.

Ratnawati, D., & Vivianti, V. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran


Daring Pada Mata Kuliah Praktik Aplikasi Teknologi Informasi. Jurnal Edukasi
Elektro, 4(2), 110–119. https://doi.org/10.21831/jee.v4i2.34835

Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin.
17(33), 81–95.

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19.
Biodik, 6(2), 214–224. https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759

Shambodo, Y. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Khalayak Mahasiswa


Pendatang UGM Terhadap Siaran Pawartos Ngayogyakarta Jogja TV. Jurnal Al
Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 98.
https://doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.464

Sopian, R. S. F., Arfandi, A., & Natsir, T. (2021). Efektifitas Pembelajaran Daring Pada
Mata Perancangan Interior Gedung Kelas XI Jurusan DPIB SMK Negeri 3
Makassar Di Masa Pandemi Covid-19. Mekom (Media Komunikasi Pendidikan
Kejuruan), 8(2), 31–38.

Sumiati, Hunaepi, T. Samsuri, B. Muliharisanti, T. A. (2021). Pembelajaran Daring


Dalam Persepsi Mahasiswa. Reflection Journal, 1(1), 33–42. ournal-
center.litpam.com/index.php/RJ/article/view/531/303

Anda mungkin juga menyukai