Anda di halaman 1dari 46

PENGARUH PLATFORM RUMAH BELAJAR BERBASIS WEBSITE

TERHADAP PEMAHAMAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI


DIMENSI TIGA SISWA KELAS 12 SMA IT MENTARI ILMU KARAWANG
PADA MASA PANDEMI COVID-19

USULAN PROGRAM PENDANAAN PENELITIAN KELOMPOK


PENELITI MUDA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (P3KPM)

Diusulkan Oleh:
IIF AHMAD RIFAI 047 19 20 01 04 2019
TIA WAHYUNINGSIH 128 20 20 01 06 2020
RIZKA UMMU KHOERIYAH 111 19 20 01 04 2019

KELOMPOK PENELITI MUDA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
FORMAT HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN USULAN
1. Judul Kegiatan : Program Pendanaan Penelitian Kelompok
Peneliti Muda (P3KPM)
2. Ketua Pelaksana Kegiatan :
a. Nama : Iif Ahmad Rifai
b. NTA : 047 19 20 01 04
c. Alamat Rumah : Jl. Jaya 2 No.181 RT 01/RW10 Kel.Jatimulya,
Kec. Tambun Selatan, Kab.Bekasi
d. Alamat .e-mail : iifahmadrifai@gmail.com
e. No. Hp 081546171590
3. Jumlah Pelaksana Penelitian 3
4. Dana yang Diajukan : Rp. 320.000
5. Dosen Pembimbing :
a. Nama Dosen Pembimbing : Retno Widyaningrum, S.Kom., M.M
b. NIP 0014077302
c. No.Hp : 0813-8237-4514

Jakarta, 21 Maret 2021


Ketua Umum KPM UNJ 2021 Ketua Peneliti
(Adi Rahman, APMM) (Iif Ahmad Rifai, APMP)
NTA. 002 18 18 01 06 NTA. 047 19 20 01 04
Dosen Pembimbing KPM UNJ 2020 Dosen Pembimbing Penelitian

(Taryudi, S.T., MT., Ph.D.) (Retno Widyaningrum, S.Kom., M.M)


NIP. 198008062010121002 NIP. 0014077302
SURAT PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Iif Ahmad Rifai
Tempat/Tanggal lahir : Bekasi, 11 Agustus 2001
Program Studi : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Jakarta
Judul Karya Tulis : Pengaruh Platform Rumah Belajar Berbasis Website
Terhadap Pemahaman Pembelajaran Matematika Materi Dimensi Tiga Siswa Kelas 12 IPA
SMA IT Mentari Ilmu Karawang Pada Masa Pandemi Covid-19
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian yang saya ajukan pada Program
Pendanaan Penelitian KPM (P3KPM) ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan
plagiarisme.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku.
Jakarta, 27 Maret 2021
Mengetahui,

Yang menyatakan

(Iif Ahmad Rifai)


NIP 0014077302 NTA. 047 19 20 01 04
RINGKASAN
Permasalahan dan kendala yang di hadapi siswa sekolah menengah atas sesuai kondisi
saat ini telah menuntut untuk beradaptasi sehingga memerlukannya inovasi dengan
menggunakan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring akibat dari pandemi Covid-19,
dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan
cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara
tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring.

Dalam hal ini menambah pekerjaan rumah dalam upaya memahami mata pelajaran
matematika siswa Sekolah Menegah Atas. Sebagaimana hal ini siswa terjadi telah
menambah kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika ditengah pandemi
yang mengharuskan siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring sehingga siswa
harus lebih extra untuk berusaha mengatasi kesulitan tersebut. Karena pada hal
sebelumnya telah terjadi penurunan dari tahun ke tahun dan tidak ada perkembangan
terhadap pemahaman pembelajaran matematika sehingga siswa makin kesulitan dalam
memahami mata pelajaran matematika dengan kondisi yang seperti ini

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Platform Rumah Belajar
Berbasis Website Terhadap Pemahaman Pembelajaran Matematika Materi Dimensi
Tiga Pada Siswa Kelas 12 IPA SMA IT Mentari Ilmu Karawang Pada Masa Pandemi
Covid- 19 Penelitian ini juga diharapkan dapat evaluasi dalam upaya penerapan
pembelarajan matematika lainnya.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menemuka pengetahuan


yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai
Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti.
Penelitian ini juga menggunakan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan
merupakan suatu penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data
dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti jurnal dan
buku.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
Penulisan karya tulis ini ditujukan untuk P3KPM atau Program Pendanaan
Penelitian Kelompok Peneliti Muda dengan judul “Pengaruh Platform Rumah
Belajar Berbasis Website Terhadap Pemahaman Pembelajaran Matematika Materi
Dimensi Tiga Siswa Kelas 12 IPA SMA IT Mentari Ilmu Karawang Pada Masa
Pandemi Covid-19”

Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Bapak Taryudi, Ph.D, selaku dosen pembimbing KPM atas


bantuan moral dan materil yang telah diberikan.
2. Ibu Retno Widyaningrum, S.Kom., M.M. selaku dosen
pembimbing atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan.
3. Kakak – kakak mentor dari unit kemahasiswaan Kelompok
Peneliti Muda UNJ yang telah membantu proses
terselesaikannya karya tulis ini.

Penulis menyadari karya tulis ini tidak luput dari berbagai keselahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan dan perbaikan karyaa tulis ilmiah ini.

Jakarta, 27 Maret 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

Lampiran 1. FORMAT HALAMAN JUDUL...........................................................1.


Lampiran 2. FORMAT HALAMAN PENGESAHAN.............................................................2
Lampiran 3. FORMAT HALAMAN ORISINALITAS..............................................3
RINGKASAN...................................................................................................................4
KATA PENGANTAR.........................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................8
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................8
1.2. Identifikasi Masalah..................................................................................................11
1.3. Pembatasan Masalah................................................................................................12
1.4. Perumusan Masalah..................................................................................................12
1.5. Tujuan Penelitian......................................................................................................12
1.6. Manfaat Penelitian....................................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................14
2.1. Deskripsi Teoritis.......................................................................................................14
2.1.1 Platform Rumah Belajar Sebagai Media Pembelajaran...........................................14
2.1.2 Media Pembelajaran Interaktif................................................................................16
2.1.3 Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website...................................................16
2.1.4 Pemahaman Matematika.....................................................................................17
2.1.5 Materi Dimensi Tiga................................................................................................18
2.2. Penelitian Yang Relevan............................................................................................25
2.3. Kerangka Berfikir.......................................................................................................28
2.4. Hipotesis Penelitian...................................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................................31
3.1 Tujuan Operasional....................................................................................................31
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................................31
3.3 Metode Penelitian......................................................................................................32
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................................................32
3.5 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................33
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................................34
3.6.1 Uji Normalitas.........................................................................................................34
3.6.2 Uji Linearitas............................................................................................................34
3.6.3 Uji Koefisien Korelasi..............................................................................................36
3.6.4 Uji Signifikansi Korelasi............................................................................................37
3.6.5 Uji Regresi...............................................................................................................38
3.6.5.1 Uji Signifikasi Regresi............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................39
LAMPIRAN...................................................................................................................40
Lampiran 1. Anggaran dana.............................................................................................40
Lampiran 2. Biodata peneliti............................................................................................41
A. Biodata peserta 1.............................................................................................41
B. Biodata Peserta 2................................................................................................43
C. Biodata peserta 3.................................................................................................45

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan munculnya virus baru,
yakni SARSCoV-2 atau yang dikenal dengan COVID-19, yaitu penyakit
pernapasan akut dengan masa inkubasi singkat dan juga memiliki penularan
yang cepat (Zhou W, 2020). Indonesia salah satu negara yang terpapar virus
COVID-19. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan menekan angka
kesakitan serta kematian yang disebabkan COVID-19. Berdasarkan data WHO
diperoleh bahwa COVID-19 telah menjadi pandemic global dengan
4.534.0731 kasus positif yang telah dikonfirmasi ada 216 negara di seluruh
dunia (Update: 17 mei 2020). Virus corona juga telah mewabah di Indonesia
sejak awal Maret hingga 12 Mei 2020 terdapat 17.514 kasus positif tersebar
di 34 provinsi dan
415 kabupaten/kota.
Pandemi COVID-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendididkan
untuk melakukan pembelajaran secara online. Kondisi saat ini mendesak
untuk melakukan inovasi saat ini mendesak untuk beradaptasi dengan
menggunakan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran
(Ahmad, 2020). Pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru
dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran.
Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi
dari pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring
(Mastuti, dkk, 2020). Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu
proses yang memiliki serangkaian kegiatan guru dan peserta didik atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu (Retnowati, 2017).
Berdasarkan kondisi pandemi saat ini, pembelajaran daring yang dilakukan
membuat platform belajar online telah mengalami peningkatan signifikan dan
menjadi pilihan utama pembelajaran alternatif. Lembaga Arus Survei
Indonesia (ASI) merilis hasil survei nasional terkait penggunaan platform
belajar yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Berdasarkan survei, Google Classroom menempati posisi teratas untuk
platform yang paling sering digunakan saat PJJ, Berikutnya, platform yang
sering digunakan adalah Ruangguru (17.1 persen) dan Rumah Belajar 15,2
persen. Adapun platform belajar online membantu siswa dalam mengingat
materi, menurut riset dari Shift Learning, seorang siswa dikatakan bisa
mengingat 25-60 persen materi yang diajarkan secara online, dibandingkan
hanya 8-10 persen materi yang diajarkan di ruang kelas biasa. Hal ini
disebabkan karena para siswa bisa belajar dengan lebih optimal.

Melalui sistem KBM online, siswa dapat mengatur cara belajar sendiri,
mencatat, merangkum, dan memahami suatu konsep secara lebih mendalam.
Melihat pentingnya peran sektor edutek bagi para pelajar. Namun perlu
diperhatikan pemahaman salah satu mata pelajaran di Indonesia memiliki
kualitas yang memprihatinkan.
Menurut Peneliti SMERU Research Institute, Niken Rarasti, Indonesia
mengalami masalah yang darurat pada mata pelajaran matematika. Akibat dari
itu, terjadi penurunan dari tahun ke tahun dan tidak ada perkembangan
terhadap pemahaman pembelajaran matematika seiring bertambahnya tingkat
sekolah. Berdasarkan Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) di tahun 2000,
2007 dan 2014 mewakili 83 persen populasi anak-anak Indonesia, anak-anak
Indonesia memiliki rata-rata nilai kompetensi yang rendah dalam pemahaman
matematika(Cahyani, 2018). Hal tersebut menyatakan bahwa tingkat
pemahaman matematika di Indonesia sangat rendah.
Dalam pembelajaran matematika pada materi dimensi tiga misalnya secara
tegas dibedakan antara pengertian, gambar, dan model dari suatu bangun
geometri (Djoko Iswadji, 2001 : 1), sehingga dalam pembelajaran dimensi tiga
harus dimulai dengan benda-benda konkret yaitu benda-benda nyata
berdimensi tiga, kemudian ke dalam bentuk semi konkret yang diwujudkan
dengan gambar- gambar sehingga terlihat seperti bangun berdimensi dua. Pada
akhirnya siswa- siswa dapat memiliki pengetahuan tentang bangun berdimensi
tiga yang sudah bersifat abstrak dan ada di dalam pikiran tiap-tiap siswa. Sifat
3 abstrak yang dimaksud adalah pengetahuan tentang sifat atau karakteristik
atau atribut khusus dari benda-benda nyata tersebut.
Pada kenyataan tersebut terdapat permasalahan yang terjadi pada siswa
SMA IT Mentari Ilmu Karawang yang mana ketika pokok bahasan
menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam bangun ruang,
menentukan jarak dan besar sudut dalam bangun ruang, guru menjelaskan
mengenai konsep pokok bahasan tersebut dengan menggambar salah satu
bangun ruang di papan tulis. Guru menuliskan konsepnya dan memberi
contoh. Ketika siswa diberikan sebuah persoalan, dan pada soal tersebut siswa
dituntut untuk menggambar bangun ruang terlebih dahulu kemudian
mengerjakan perintah dari soal tersebut. Pada saat siswa mulai mengerjakan,
banyak siswa yang bertanya kepada guru. Siswa juga meminta guru untuk
menjelaskan kembali mengenai materi yang baru saja diajarkan. Bahkan siswa
meminta guru untuk mengulang menjelaskan sampai beberapa kali.

Salah satu solusi mengatasi permasalahan dalam pembelajaran Matematika


terutama materi dimensi tiga adalah pendidik memfasilitasi pembelajaran
interaktif dengan menggunakan alat bantu berupa media pembelajaran.
Menurut (Maharani, Supriadi, & Widyastuti, 2018) agar pembelajaran
tersampaikan dengan baik dan diterima siswa maka dibutuhkan inovasi terbaru
yaitu dengan memanfaatkan media pembelajaran yang memberikan
kemudahan siswa untuk belajar. Menurut (Asyhari & Silvia, 2016)
menyatakan bahwa kemudahan belajar diberikan melalui kombinasi antara
pembelajaran individu personal dengan pengalaman. Ketika pendidik
menggunakan media pembelajaran, maka terjadi dua aktivitas yaitu aktivitas
mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan pendidik dalam
konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara
mengajar itu sendiri dengan pembelajar (Suciati, Septiana, & Untari, 2015).
Menurut (Putranti, 2013) internet merupakan perpustakaan yang tanpa batas
cakupannya. Internet dimanfaatkan tidak hanya sebagai jendela informasi,
namun sebagai media pembelajaran yang interaktif. Dengan adanya internet,
proses pembelajaran dapat ditunjang oleh media pembelajaran online.
Meluasnya jaringan internet sehingga mudah diakses dan membuat media
pembelajaran online menjadi alternatif cara pembelajaran di masa pandemi
dan sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.
Salah satu aplikasi pada internet yang bisa digunakan untuk media
pembelajaran online adalah platform Rumah Belajar. Platform rumah belajar
adalah platform yang dibangun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(KEMENDIKBUD) untuk memfasilitasi pembelajaran secara daring. Fitur di
dalamnya dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik seperti materi
pembelajaran interaktif yang dilengkapi dengan gambar media pendukung,
animasi, video, dan simulasi (Filoza, Hasan, & Oktavidiati, 2019).
Platform rumah belajar memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar. Dari berbagai fitur pembelajaran platform rumah
belajar dapat mempemudah pada mata pelajaran matematika yang aman bagi
guru, siswa, dan sekolah. Dengan berbasis LMS (Learning Management
System) platform rumah belajar menyediakan cara yang aman dan mudah bagi
kelas untuk terhubung dan berkolaborasi antara peserta didik dan guru untuk
berbagi konten pendidikan, mengelola proyek dan tugas dan menangani
pemberitahuan setiap aktivitas.
Platform rumah belajar juga dapat membantu guru membangun sebuah
kelas pada platform tersebut dalam fitur kelas maya. Pembentukan kelas
tersebut sesuai kondisi pembelajaran di dalam kelas, dimana dalam kelas
tersebut terdapat penugasan, quiz, dan pemberian nilai pada setiap akhir
pembelajaran. Penelitian terdahulu yang menggunakan platform rumah belajar
seperti pemanfaatan platform rumah belajar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika. Demikian juga dengan hasil penelitian
dari (Filoza, Hasan, & Oktavidiati, 2019) menyatakan bahwa penggunaan
platform rumah belajar berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa.
Rumah Belajar dikembangkan oleh pemerintah dari sekedar aplikasi
digital yang menyediakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bank
soal- soal pengayaan. Saat ini, sudah tersedia berbagai fitur pembelajaran dari
Sumber Belajar yang menyediakan konten belajar interaktif berbasis video,
audio, dan multimedia, Kelas Maya sebagai learning management system.
Dengan demikian pembelajaran akan lebih menyenangkan sehingga akan
membantu mengatasi pemahaman pada matematika itu sendiri. Hal yang
menarik adalah berbagai fitur Rumah Belajar dapat diakses dengan gratis
menggunakan jaringan internet.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
yaitu:
1. Kemunculan wabah pandemi diseluruh negara
2. Adanya dampak yang terjadi akibat Virus COVID-19
3. Pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran
Covid-19
4. Rendahnya pemahaman matematika pada siswa
5. Membutuhkan platform untuk peningkatan kualitas pembelajaran
matematika.
6. Solusi permasalah dalam peningkatan kualitas pembelajaran
Matematika adalah pendidik memfasilitasi pembelajaran interaktif
dengan menggunakan alat bantu berupa media pembelajaran.
7. Kemendikbud memfasilitasi pembelajaran secara interaktif yang
dapat di akses melalui website berupa rumah belajar.
8. Fitur di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta
didik untuk meningkatkan pemahaman matematika khusunya kelas
12 IPA pada materi “Dimesi Tiga”

1.3. Pembatasan Masalah


Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui pengaruh platform rumah
belajar terhadap pemahaman pembelajaran matematika materi dimensi tiga
siswa SMA IT Mentari Ilmu Karawang kelas 12 pada masa pandemi
Covid- 19

1.4. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan
“Apakah ada pengaruh dari platform rumah belajar terhadap pemahaaman
pembelajaran matematika materi dimensi tiga siswa kelas 12 IPA SMA IT
mentari ilmu Karawang pada masa pandemi Covid-19.”

1.5. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah
pengaruh platform rumah belajar terhadap pemahaman pembelajaran
matematika materi dimensi tiga siswa kelas 12 IPA SMA IT Mentari Ilmu
Karawang pada masa pandemi Covid-19.

1.6. Manfaat Penelitian


Berdasarkan masalah dari uraian tersebut maka manfaat dari penelitian
ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
mengembangkan wawasan ilmu pendidikan khususnya dalam
pengaruh platform rumah belajar terhadap pemahaman pembelajaran
matematika materi dimensi tiga siswa kelas 12 IPA SMA IT Mentari
Ilmu pada masa pandemi Covid-19.

2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu:
a. Bagi mahasiswa program studi pendidikan matematika penelitian
ini dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa mengenai platform
pembelajaran yaitu rumah belajar dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi peneliti merupakan sarana dalam menambah wawasan dan
dapat mengetahui informasi tentang adakah pengaruh platform
rumah belajar
c. Bagi siswa untuk mengetahui penggunaan platform rumah belajar
sebagai media pembelajaran.
d. Bagi sekolah dan guru sebagai referensi bahan ajar untuk
meningkatkan pemahaman pembelajaran matematika materi
dimensi tiga siswa kelas 12 IPA SMA IT Mentari Ilmu Karawang
pada masa pandemi Covid-19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teoritis

2.1.1 Platform Rumah Belajar Sebagai Media Pembelajaran


A.) Pengertian Platform Rumah Belajar

Platform Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang


menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung
interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi
pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
(SMA/SMK) sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita
dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh
konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan
secara gratis. Fitur utama pada platform rumah belajar yaitu:

1. Kelas Maya: Sebuah Learning Management System (LMS) yang


dikembangkan khusus untuk memfasilitasi proses pembelajaran
virtual atau tanpa tatap muka antara guru dan siswa. Dengan fitur
ini, guru dapat memberikan bahan ajar yang dapat diakses dan
dibagikan oleh siswa dalam bentuk digital kapan saja dan di mana
saja.
2. Sumber belajar: Fitur yang menyajikan materi ajar bagi siswa dan
guru berdasarkan kurikulum. Materi ajar disajikan secara
terstruktur dengan tampilan yang menarik dalam bentuk audio,
video, dan laman interaktif.
3. Bank Soal: Fitur kumpulan soal dan materi evaluasi siswa yang
dikelompokkan berdasarkan topik ajar. Tersedia juga berbagai
akses soal latihan, ulangan, dan ujian.
4. Laboratorium Maya: Fitur simulasi praktikum laboratorium yang
ada disajikan secara interaktif dan menarik, dikemas bersama
lembar kerja siswa dan teori praktikum.
B.) Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah


memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi
secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci.
Sudjana dan Rivai (2010: 2) mengidentifikasikan beberapa
manfaat media pembelajaran yaitu:

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga


dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain.

Sedangkan Kemp dan Dayton dalam Depdiknas (2003: 10)


mengidentifikasikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut.

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.


2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkansikap positif siswa terhadap materi
dan proses belajar.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Menurut Hamalik (1985: 63) ada empat klasifikasi dan karakteristik


media pembelajaran yaitu:

1. Alat-alat visual yang dapat dilihat.


2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar.
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar.
4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka,
dan sebagainya.

Dari penjelasan sebelumnya tentang media dan pembelajaran,


dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu berupa alat yang digunakan pada proses pembelajaran
sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran tercapai.

2.1.2 Media Pembelajaran Interaktif


Media Pembelajaran interaktif Menurut Seels dan Glasgow dalam
Arsyad (2011:36) mengemukakan bahwa media interaktif merupakan
sistem media penyampaian yang menyajikan materi video rekaman dengan
pengendalian komputer kepada peserta didik (mahasiswa) yang tidak
hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan
respon yang aktif dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi
penyajian. Media interaktif memiliki unsur audio-visual (termasuk
animasi) dan disebut interaktif karena media ini dirancang dengan
melibatkan respon pemakai secara aktif.

2.1.3 Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website


Media pembelajaran interaktif berbasis web yang didukung dengan
basis data, merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif metode belajar yang efektif. Media pembelajaran
interaktif dikembangkan menggunakan Flash sehingga memiliki tampilan
dan animasi yang lebih interaktif. Dukungan basis data dalam media
belajar ini akan memudahkan sistem dalam mengelola dan menyimpan
data. Media pembelajaran interaktif berbasis web ini terdiri dari: materi
pembelajaran, audio dan evaluasi pembelajaran. Siswa harus menuntaskan
evaluasi pembelajaran bab materi sebelumnya dengan batas nilai tertentu
agar dapat melanjutkan ke materi berikutnya. Selanjutnya adanya
informasi tentang dimana letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan.
Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas dan gratis,
tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa sumber
informasi yang hanya diakses oleh pihak yang memang telah diberi
otorisasi pemilik sumber informasi.

Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan


materi belajar pada web kemudian diakses melalui komputer, web
digunakan bukan hanya sebagai media alternative pengganti kertas untuk
menyimpan berbagai dokumen atau informasi. Web digunakan untuk
mendapatkan sisi unggul yang tidak dimiliki kertas maupun yang lain.

2.1.4 Pemahaman Matematika


Hasratuddin (Hutagalung, 2017) mengemukakan bahwa
berdasarkan karakteristiknya, matematika merupakan keteraturan tentang
struktur yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara
hirarkis dan sistematik, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai
pada konsep paling kompleks. Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa
pemahaman konsep memegang peranan penting dalam pembelajaran
matematika. Jika konsep dasar yang diterima siswa salah, maka sukar
untuk memperbaiki kembali, terutama jika sudah diterapkan dalam
menyelesaikan soal-soal matematika. Pengetahuan konsep yang kuat akan
memberikan kemudahan dalam meningkatkan pengetahuan prosedural
matematika siswa.

Untuk dapat menciptakan makna dalam pembelajaran matematika


selain diperlukan ada keterkaitan antara informasi baru dengan
kemampuan
awal siswa, juga diperlukan adanya media interaktif dalam pembelajaran
sehingga antara siswa satu dengan lainnya serta siswa dengan guru dapat
terjadi interaksi yang baik. Interaksi tidak hanya dilakukan di dalam kelas,
tetapi dapat terjadi di mana saja di luar kelas seperti di lapangan, di
perpustakaan, di kebun, di rumah, dan di tempat-tempat lain. Interaksi
tidak akan pernah terjadi jika guru tidak memperhitungkan kemampuan
awal siswa sebagai pijakannya (Nasution, 2017).

Maka, dalam hal ini media pembelajaran yang interaktif dapat


membantu memudahkan dalam pemahaman dari matematika akibat dari
keterlibatan interaksi yang aktif antara guru dengan murid.

2.1.5 Materi Dimensi Tiga


Berdasarkan silabus kurikulum 2013 revisi mata pelajaran
matematika kelas 12 SMA kompetensi dasar yang hendak dicapai pada
materi dimensi tiga yaitu siswa dapat mendeskripsikan dan menentukan
jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang). Berikut
adalah penjabaran dari materi dimensi tiga :
A. Pengertian Titik, Garis, dan Bidang
1. Titik
Pada materi geometri, titik merupakan konsep dasar yang
harus dimiliki untuk memahami materi geometri. Menurut Euclid,
seorang matematikawan Yunani pada tahun 300 SM menyatakan
bahwa, tidak ada pendefinisian dari titik yang ada hanyalah
keterangan mengenai hal yang dimaksud. Titik hanyalah sebuah
konsep yang berada dalam pemikiran seseorang, karena pada
kenyataanya titik tidak pernah ada dalam kehidupan nyata
(Hartshorne, 2000).
Keterangan yang bisa dijabarkan mengenai titik yaitu
sebuah titik tidak memiliki lebar atau panjang, sebuah titik hanya
dapat menunjukan sebuah tempat atau posisi tertentu (Henderson
& Taimina, 2001). Hal ini berarti titik diinterpretasikan sebagai
suatu
tempat/posisi dalam ruang, dimana titik tidak memiliki panjang
maupun ketebalan.
Pada umumnya sebuah noktah yang diberi nama berupa
huruf kapital merupakan representase dari sebuah titik (Karso dkk.,
2010). Dimana noktah tersebut adalah sebuah konsep yang
dipikirkan oleh seseorang yang pada hakikatnya tidak pernah ada
di kehidupan nyata.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, maka dapat
disimpullkan bahwa titik hanya memiliki satu atribut yaitu sebuah
noktah yang diberi nama, dimana hal tersebut mengindikasikan
posisi atau lokasi. Hal ini dikarenakan dalam konsepnya, sebuah
titik tidak memiliki ketebalan dan kedalaman.
Di sisi lain, dalam hubungan yang representatif, sebuah titik
minimal memiliki ketebalan dan kedalaman, atau titik tersebut
tidak dapat dilihat (Ernis, 2005). Pada penelitian ini, pendapat
tersebut tidak digunakan karena bertolak belakang dengan konsep
dari titik.
2. Garis
Garis juga merupakan konsep dasar yang harus dimiliki
untuk memahami materi geometri. Menurut Euclid, sama halnya
dengan titik, tidak ada pendefinisian dari garis yang ada hanyalah
keterangan mengenai hal yang dimaksud. Keterangan yang bisa
dijabarkan mengenai garis yaitu, sebuah garis tidak memiliki lebar
tetapi memliki panjang yang dapat diperpanjang di kedua arahnya
(Henderson & Taimina, 2001).
Keterangan lainya mengenai sebuah garis yaitu, himpunan
titik berderet dengan panjang tak terbatas dan tidak memiliki lebar
(Karso dkk., 2010). Dimana tidak ada celah di antara titik-titik
yang berderet tersebut.
Ketika sebuah titik bergerak dari posisi awalnya keposisi
lainnya,akan terbentuklah sebuah garis (Ernis, 2005). Garis juga
tidak memiliki berat ataupun ketebalan. Goresan pensil yang
mengikuti tepi sebuah penggaris atau seutas benang yang
direnggangkan merupakan representas dari sebuah garis.
Berdasarkan beberapa keterangan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa garis tidak memiliki definisi. Secara konsep,
garis diinterpretaikan sebagai kumpulan titik – titik yang berderet
yang panjang tak terbatas. Selain itu, garis tidak memiliki lebar,
ketebalan maupun berat.
Walaupun begitu, garis yang representatif harus memiliki
ketebalan, atau garis tersebut tidak dapat dilihat (Ernis, 2005). Pada
penelitian ini, pendapat tersebut tidak digunakan karena bertolak
belakang dengan konsep dari garis.
Garis juga direpresentasekan atas sebuah gambar sinar
dengan mata di kedua ujungnya yang menunjukkan bahwa garis
tersebut tak berakhir (Karso dkk., 2010). Sinar adalah himpunan
bagian garis yang anggotanya terdiri atas sebuah titik tetap dan
semua titik yang terdapat sepihak terhadap titik tersebut
(Henderson & Taimina, 2001).
Dua buah sinar dapat berlawanan. Sinar berlawanan adalah
dua sinar yang berlainan dari sebuah garis yang memiliki titik
pangkal bersekutu (Henderson & Taimina, 2001). Garis juga terdiri
atas himpunan ruas garis. Ruas garis adalah himpunan bagian garis
yang beranggotakan dua buah titik pada garis tersebut dan semua
titik diantaranya (Henderson & Taimina, 2001).
3. Bidang
Bidang juga merupakan unsur pangkal dari geometri.
Menurut Euclid, sama halnya dengan titik dan garis, tidak ada
pendefinisian dari bidang yang ada hanyalah keterangan mengenai
hal yang dimaksud. Keterangan yang didapat mengenai sebuah
bidang yaitu, bidang merupakan elemen dua dimensi yang
memiliki berat dan ketebalan namun tidak memiliki kedalaman
(Hartshorne, 2000).
Bidang diinterpretasikan sebagai suatu himpunan titik
berderet dan berjajar secara rapat dan tak terbatas (Karso dkk.,
2010). Dimana tidak ada celah di antara titik-titik yang berderet
dan berjajar tersebut.
Keterangan lainnya mengenai bidang yaitu, bidang
merupakan pergerakan dari sebuah garis dari satu posisi ke posisi
lain secara berbeda dari arah inheren garis tersebut dalam ruangan
yang sama akan membentuk bidang (Ernis, 2005). Apabla garis
tersebut bergerak secara searah dari arah inheren garis tersebut,
maka garis tersebut hanya akan bertambah panjang dan tidak
membentuk bidang.
Berdasarkan beberapa keterangan di atas maka dapat
disimpulkan bidang merupakan elemen dua dimensi yang terdiri
atas himpunan titik berderet dan berjajar secara rapat dan tak
terbatas atau merupakan pergerakan dari sebuah garis dari satu
posisi ke posisi lain secara berbeda dari arah inheren garis tersebut.
Bidang terdiri atas bidang frontal dan bidang ortogonal.
Bidang frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar,
sedangkan bidang orthogonal adalah bidang yang tegak lurus
dengan bidang frontal (Forum Tentor Indonesia, 2016). Pergerakan
sebuah bidang dari satu posisi ke posisi lain secara berbeda dari
arah inheren bidang tersebut akan membentuk ruang atau dimensi
tiga (Ernis, 2005).
1) Kedudukan Titik, Garis, Dan Bidang dalam Ruang
 Kedudukan antara Dua Titik
Jika terdapat dua buah titik yang saling berhimpit
maka dua buat titik tersebut adalah sebuah titik yang
sama yang memiliki nama berbeda (Karso dkk., 2010).
Dua titik yang tidak berhimpit merupakan titik yang
berlainan.
 Kedudukan Titik terhadap Garis
Jika sebuah titik terdapat pada sebuah garis,
maka dapat dikatakan titik tersebut dilalui oleh sebuah
garis dan jika sebuah titik tidak terdapat pada sebuah
garis, maka dapat dikatakan sebuah titik di luar sebuah
garis (Karso dkk., 2010).
maka (Simangunsong Hal ini berarti jika diketahui
sebuah titik dan sebuah garis, , 2016):
a. Titik tersebut terdapat pada garis tersebut, atau titik
tesebut dilalui oleh garis tersebut.
b. Titik tersebut berada diluar garis tersebut atau titik
tersebut tidak dilalui garis tersebut.
 Kedudukan Garis Terhadap Garis
Dua buah garis dapat terjadi keduanya sebidang
atau tak-sebidang. Jika dua garis sebidang, maka dapat
terjadi keduanya berhimpit atau berpotongan atau
sejajar dan jika dua buah garis tak-sebidang, maka
keduanya dikatakan bersilangan (Karso dkk., 2010).
Hal ini berarti jika diketahui sebuah garis g dan
sebuah garis h, maka (Simangunsong, 2016) :
 garis k dan l berhimpit, k = l
 garis k dan l berpotongan pada sebuah titik
 garis k dan l sejajar
Garis k dan l terdapat pada sebuah bidang, sehingga
dapat terjadi:
Garis k dan l tidak terdapat pada sebuah bidang,
atau garis k dan l bersilangan, yaitu kedua garis
tidak berhimpit, tidak sejajar dan tidak berpotongan.
 Kedudukan Garis Terhadap Bidang
Jika ada suatu garis dan suatu bidang, maka
kejadian yang dapat terjadi yaitu bidang tersebut
dipotong oleh garis tersebut, bidang tersebut sejajar
dengan garis tersebut, atau garis tersebut terdapat pada
bidang tersebut (Karso dkk., 2010).
Hal ini berarti jika diketahui sebuah garis dan
sebuah bidang, maka (Simangunsong, 2016) :
a) Garis tersebut memotong bidang tersebut, atau garis
tersebut menembus bidang tersebut.
b) Garis tersebut sejajar dengan bidang tersebut
c) Garis tersebut terdapat pada bidang tersebut, atau
bidang tersebut melalui garis tersebut.
2) Kedudukan Bidang Terhadap Bidang
Jika ada dua buah bidang, maka kedua bidang
tersebut berhimpit, saling sejajar atau saling berpotongan
(Karso dkk., 2010). Perpotongan antara kedua disebut garis
potong atau garis persekutuan.
Hal ini berarti jika diketahui bidang R dan bidang
S, maka (Simangunsong, 2016) :
a. Bidang R dan bidang S berhimpit
b. Bidang R dan bidang S sejajar
c. Bidang R dan bidang S berpotongan.

4. Jarak
Jarak merupakan panjang ruas garis penghubung
terpendek yang menghubungkan dua titik (Karso dkk., 2010).
Akibat dari definisi tersebut yaitu (The Math Forum, 2005):
1) Jarak antara Dua Titik
Jarak antara titik A dan titik B adalah ruas garis AB.
2) Jarak antara Titik dan Garis
Jarak antara titik dan garis adalah panjang dari
sebuah ruas garis yang ditarik dari suatu titik tersebut
hingga memotong tegak lurus garis tersebut.
3) Jarak antara Titik dan Bidang
Jarak antara titik dan bidang adalah panjang dari sebuah
ruas garis yang ditarik dari suatu titik di luar bidang
tersebut hingga memotong bidang secara tegak lurus.
4) Jarak antara Garis dan Garis
a) Dua buah garis yang saling berpotongan tidak
memiliki jarak,
b) Jarak antara dua buah garis yang sejajar yaitu
panjang dari ruas garis yang ditarik dari sebuah
titik pada salah satu garis sejajar hingga garis
sejajar yang lain secara tegak lurus.
c) Jarak antara dua garis yang bersilangan yaitu
panjang dari ruas garis penghubung yang letaknya
tegak lurus dengan kedua garis bersilangan
tersebut.
5) Jarak antara Garis dan Bidang
Jarak antara garis dan bidang yang sejajar yaitu
panjang dari ruas garis yang ditarik dari sebuah titik
pada garis hingga memotong bidang secara tegak lurus.
6) Jarak antara Bidang dan Bidang
Jarak antara dua bidang yang sejajar yaitu
panjang ruas garis yang ditarik dari sebuah titik pada
salah satu bidang ke salah satu titik di bidang yang lain.
5. Sudut
Menurut Euclid, sudut adalah gabungan dua buah sinar
yang mempunyai titik pangkal bersekutu (Henderson & Taimina,
2001). Berikut adalah pengertian dari sudut dalam ruang :
a) Sudut antara Dua Buah Garis yang Bersilangan
Sudut antara dua buah garis yang bersilangan yaitu sudut
yang terbentuk apabila melalui sembarang titik garis yang
sejajar dengan salah satu garis terebut dan garis yang
sejajar dengan garis salah satu garis lainnya (Karso dkk.,
2010).
b) Sudut antara Garis dan Bidang
Sudut antara garis dan bidang yaitu jika garis memotong
bidang tersebut atau tidak tegak lurus, maka yang
dimaksud dengan sudut antara garis dan bidang tersebut
adalah sudut lancip yang terbentuk oleh garis dan
proyeksi garis tersebut pada bidang tersebut (Karso dkk.,
2010).
c) Sudut antara Dua Bidang
Sudut antara dua bidang adalah sudut tumpuan yang
termuat dalam bidang tumpuan (Karso dkk., 2010).

2.2. Penelitian Yang Relevan


Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan yaitu :
1. Penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Materi Teks
Fabel Menggunakan Portal Rumah Belajar Siswa Kelas VII
MTSN 1 Kota Subulussalam” oleh Candra Sihotang pada 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia materi teks cerita fabel dengan menggunakan Portal
Rumah Belajar pada siswa kelas VIII-4 MTsN 1 Kota
Subulussalam. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus
dan setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu: (1)
perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (action), (3) observasi
(observation), dan (4) refleksi (reflection). Metode pengumpulan
data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, wawancara, dan
metode tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
portal rumah belajar dapat meningkatan hasil belajar peserta
didik. Siswa yang tuntas sebelum tindakan 6 orang (20 %), pada
siklus I sebanyak 18 orang (60%), dan pada siklus II sebanyak 26
orang (86,67%). Dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran
sebelum tindakan sampai dengan siklus II terjadi peningkatan.
Dengan demikian guru harus memotivasi peserta didik untuk
belajar secara inovatif mempergunakan sumber belajar dan media
pembelajaran. Guru dapat memperkenalkan sumber belajar lain
dengan mengubah paradigma bahwa guru bukan satu-satunya
sumber belajar. Pada penelitian di atas menggunakan instrumen
untuk pedoman observasi dan angket untuk data lapangan,
sedangkan penelitian penulis adalah tentang pengaruh platform
rumah belajar dalam meningkatkan pemahaman belajar
matematika di masa pandemic Covid-19.

2. Penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan video you tube


dalam pembelajaran ipa terhadap motivasi belajar dan
pemahaman konsep siswa oleh I. W. Iwantara1, I W. Sadia2, I K.
Suma pada tahun 2014 ini , bertujuan untuk mendeskripsikan
pengaruh penggunaan media video youtube dalam pembelajaran
IPA terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan
rancangan pretest-posttest non-equivalent control group design.
Populasi adalah siswa kelas IX di SMP N 1 Abiansemal dengan
sampel 105 siswa yang terdiri dari 2 kelas eksperimen dan 1
kelas kontrol. Data yang diperoleh berupa skor N-gain motivasi
belajar dan pemahaman konsep. Instrumen yang digunakan
berupa angket motivasi dan tes pemahaman konsep. Data
dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu
jalur. Perbedaan penelitian penulis dan penelitian tersebut
terletak pada variabel dan sumber data yang di gunakan. Pada
penelitian di atas pengaruh penggunaan ,media youtube dalam
pembelajaran ipa terhadap motivasi belajar dan pemahaman
konse siswa, sedangkan penelitian penulis yaitu tentang tentang
pengaruh platform rumah belajar dalam meningkatkan
pemahaman belajar matematika di masa pandemic Covid-19.
3. Penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan video
pembelajaran terhadap motivasi siswa pada pembelajaran system
injeksi bahan bakar diesel kelas XI jurusan teknik kendaraan
ringan SMK Piri 1 Yogyakarta oleh Larhotmantuah Saragih.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan motivasi
belajar siswa antar kelas yang menggunakn video pembelajaran
dengan kelas yang tidak menggunakan video pembelajaran pada
teori system bahan bakar diesel di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan
desain penelitian Quasi Eksperiment Control Group. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kela XI Teknik
Kendaraan Ringan SMK PIRI 1 Yogyakarta dengan jumlah 144
siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunkana Teknik
purposive sampling (sampling tujuan). Jumlh sampel sebanyak
56 siswa yang terbagi 2 kelompok yaitu kelas XI TKR 2 sebagai
kelas control dan kelas XI TKR 5 sebagai kelas eksperimen.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuisioner (angket). Validitas konstruksi dihitung dengan analisis
item yaitu dengan mengkorelasika atar nilai tiap tiap butir
pertanyaan dengan skor total menggunakan product moment.
Perbedaan penelitian penulis dan penelitian tersebut terletak pada
variabel , sumber data yang di gunakan dan Teknik pengumpulan
datanya. Pada penelitian ini menggunakan Eksperimen
sedangkan pada penulis menggunakan google form dan
menggunakan metode kuantitatif untuk penelitian ini.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa proses pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman matematika dapat dilakukan dengan
beberapa tindakan dan metode yang berbeda sesuai dengan kondisi dan
situasi siswa. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
matematika dan
mengkaitkan persoalan matematika dengan hal-hal yang konkret sangat
penting karena kita tahu bahwa konsep dalam matematika itu abstrak,
sedangkan siswa pada umumnya berfikir dari ha-hal yang konkret
menuju hal-hal yang abstrak.

2.3. Kerangka Berfikir

Adanya pandemi covid-19

Kesulitan pemahaman matematika Materi “Dimensi Tiga” pada siswa Sekolah Menengah Atas

Penyediaan platform media pembelajaran interaktif “Rumah Belajar” berbasis web oleh pemerintah

Pengaruh platform Rumah Belajar pada pemahaman materi “Dimensi Tiga” pada siswa kelas 12 SMA

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang telah


dipaparkan diketahui bahwa adanya permasalahan- permasalahan dan
kendala-kendala yang di hadapi siswa sekolah menengah atas sesuai
kondisi saat ini telah menuntut untuk beradaptasi sehingga
memerlukannya inovasi dengan menggunakan teknologi yang tersedia
untuk mendukung proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dari
rumah secara daring, dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun
langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini tentunya
membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap
muka di kelas menjadi pembelajaran daring.

Dalam hal ini menambah pekerjaan rumah dalam upaya memahami


mata pelajaran matematika siswa Sekolah Menegah Atas. Sebagaimana
hal ini siswa terjadi telah menambah kesulitan dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika ditengah pandemi yang mengharuskan siswa
untuk melakukan pembelajaran secara daring sehingga siswa harus lebih
extra untuk berusaha mengatasi kesulitan tersebut. Karena pada hal
sebelumnya telah terjadi penurunan dari tahun ke tahun dan tidak ada
perkembangan terhadap pemahaman pembelajaran matematika sehingga
siswa makin kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika
dengan kondisi yang seperti ini.

Peneliti mencoba untuk memberikan solusi mengatasi permasalahan


dalam pembelajaran Matematika dengan memaksimalkan pembelajaran
interaktif dengan menggunakan alat bantu berupa platform “Rumah
Belajar” yang merupakan media pembelajaran berbasis website yang
telah dirancang oleh yang dibangun Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (KEMENDIKBUD) untuk memfasilitasi pembelajaran
secara daring. Fitur di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan
peserta didik seperti materi pembelajaran interaktif yang dilengkapi
dengan gambar media pendukung, animasi, video, dan simulasi.
Berdasarkan penelitian yang relevan bahwa penggunaan platform
“Rumah Belajar” dianggap dapat mengoptimalkan pemelajaran karena
salah satu keunggulan adalah mampu melakukan pembelajaran,
komunikasi secara interaktif.

2.4. Hipotesis Penelitian


Hipotesis atau hipotesa adalah suatu pernyataan yang sifatnya
sementara atau kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis
tentang suatu populasi. Dalam ilmu statistik, hipotesis merupakan
pernyataan parameter populasi. Parameter populasi ini adalah untuk
menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung
menggunakan statistik sampel. Dengan demikian, jenis penelitian yang
sudah pasti membutuhkan hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Oleh
sebab itu sebelum ke lapangan, peneliti hendaknya harus atau telah
merumuskan hipotesis penelitiannya. Kegunaan lain dari hipotesis
penelitian adalah:

A. Penelitian yang memiliki hipotesis yang kuat merupakan


petunjuk bahwa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan
untuk melakukan penelitian tersebut

B. Memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data

C. Memberi petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan
jenis data seperti apa yang harus dikumpulkan

D. Memberikan kerangka dalam rangka melaporkan kesimpulan


penelitian
Kesimpulannya adalah hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
masalah yang dihadapi dan perlu diuji. Berikut ini rumusan hipotesis dari
penelitian terhadap ini yaitu:

Ho: Tidak ada pengaruh platform rumah belajar terhadap pemahaman


pembelajaran peserta didik

Ha: Adanya pengaruh platform rumah belajar terhadap pemahaman


pembelajaran peserta didik
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tujuan Operasional
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
dicapai atau yang diutamakan dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan
mengungkap keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atau
permasalahan penelitian yang diajukan. Adanya tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memngetahui pengaruh platform rumah belajar terhadap
pemahaaman pembelajaran matematika siswa kelas 12 IPA SMA IT
Mentari Ilmu Karawang pada masa pandemi Covid-19.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Adapun penelitian yang berjudul “pengaruh platform rumah
belajar terhadap pemahaman pembelajaran matematika dimensi tiga
siswa kelas 12 IPA SMA IT Mentari Ilmu Karawang pada masa pandemi
Covid- 19” dilaksanakan pada bulan April-Mei 2021. Lokasi penelitian
ini dilakukan secara daring tetapi penelitian ini di lakukan untuk SMA IT
Mentari Ilmu Karawang Kelas 12 IPA .

NO UraianKegi MARET APRIL MEI JUNI JULI


atan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan
Bab 1-3
2. Revisi KTI
3. Persiapan
Adminitrasi
instrument
4. Validasi
5. Pengambil
an data
6. Pengolahan
data
7. Pembuatan
akhir KTI

Gambar 3.1 Uraian Kegiatan

3.3 Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram, 2008). Penelitian
kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti
bersifat sebab dan akibat (Sugiyono,2013). Penelitian ini juga
menggunakan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan merupakan
suatu penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan
data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan
seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, berita, dan
sebagainya. Sedangkan menurut ahli penelitian kepustakaan merupakan
kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan
dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial
yang diteliti (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini, pengumpulan data
diperoleh dari berita dan artikel-artikel pada jurnal. Peneliti melakukan
penelusuran artikel dengan menggunakan kata kunci “platform rumah
belajar” ,dan “peningkatkan pemahaman matematika”

3.4 Populasi dan Sampel


Pada penelitian ini, karena populasi yang diamati tergolong
populasi yang cukup besar karena jumlah siswa XII SMA SMA IT
Mentari Ilmu Karawang kelas 12 IPA. Maka, sampel diambil dengan
metode accidental sampling dengan menyusun kriteria khusus kepada
responde yang diantaranya adalah; Siswa tersedia koneksi yang stabil,
tersediap penyimpanan telpon yang cukup pada gadget siswa, siswa
diinstruksikan untuk membaca materi dimensi tiga terlebih dahulu
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dan
menyebar angket. Studi pustakadilakukan dengan mengumpulkan data dengan cara
penyebaran angket dan melalui tes objektif dengan melakukan pretest dan psot test .

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik


analisis regresi sederhana. Sebelum melakukan teknik regresi sederhana
ada persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya adalah uji hipotensis
yaitu:

3.6.1 Uji Normalitas


Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat
untuk melakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data
diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji
normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan
layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data
distribusi normal. Pengujian normalitas penelitian menggunakan
kolmogorov-smirnov. Adapun langkah langkahya menurut Kadir
(2015).
1. Perumusan Hipotesis:
H0: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar.
3. Menentukan kumulatif proporso (kp).

4. Data ditransformasi ke skor baku:


5. Menentukan luas kurva zi (z – tabel).
6. Menentukan a1 dan a2:

a1: Selisih Z-tabel dan kp pada batas atas (a2 = Absolut (kp-Ztab))
a2: Selisih Z-tabel dan kp pada batas bawah (a1 = Absolut (a2 -fi/n))
7. Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan Do.
8. Menentukan D-tabel.
9. Kriteria pengujian:
Jika Do ≤ D-tabel maka H0 diterima
Jika Do > D-tabel maka H0 ditolak
10. Kesimpulan:
Do ≤ D-tabel: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Do > D-tabel: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak
Normal

3.6.2 Uji Linearitas

Uji linearitas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel


bebas dan variabel terikat linear atau tidak. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan liniear bila signifikansi lebih dari 0,05
(Ghozali, 2011). Pengujian linearitas dilakukan dengan langkah langkah
berikut ini:
Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Beberapa sumber varians

JK(T)= ∑𝒀𝟐
(∑𝐘)
JK(a) = 𝟐
𝒏
JK(b/a) = b ∑ xy
JK(S) =JK(T)-JK(a)-JK(b/a)

𝒊=𝟏𝟐 𝟐
JK(G)= ∑ ∑(𝒚𝒊)
{∑𝒚𝒊 − }
𝒊=𝟏 𝒏𝒊

Keterangan:
JK(T) = Jumlah kuadrat total
JK(a) = Jumlah kuadrat koefisien a
JK(b/a) = Jumlah kuadrat regresi (b/a)
JK(S) = Jumlah kuadrat sisa
JK(G) = Jumlah kuadrat Galat
Y = Motivasi Belajar
X = Pembelajarana Jarak Jauh
N = Jumlah subjek seluruhnya

Menentukan Derajat Bebas (db) beberapa sumber varians


db(a) = 1
b(b/a) = 1 db(S)
= n− 2 db(G)
=n−k db(Tc) =n−
2
4.
Keterangan:
db(T) = Derajat bebas total db(a) =
Derajat bebas koefisen a
db(b/a) = Derajat ebaas regresi(b/a) db(s)
= Derajat bebas sisa
db(G) = Derajat bebas galat db(Tc) =
Derajat bebas tuna cocok
3.6.2.1 Menghitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK)
𝐽𝐾(𝑎)
RJK(a) =
𝑑𝑏(𝑎)
𝑏 𝐽𝐾( )
𝑎
RJK(b/a)=
𝑑𝑏(𝑏/𝑎
𝐽𝐾(𝑠)
RJK(S) =
𝑑𝑏(𝑠)
𝐽𝐾(𝐺)
RJK(G)=
𝑑𝑏(𝐺)
𝐽𝐾(𝑇𝑐)
RJK(Tc)=
𝑑𝑏(𝑇𝑐)
Keterangan:
RJK(a) = Rata-rata jumlah kuadrat koefisen a
RJK(b/a)= Rata-rata jumlah kuadrat regresi (b/a)
RJK(S)= Rata-rata jumlah kuadrat sisa
RJK(G)= Raata-rata jumlah kuadrat galat
RJK(Tc)= Rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok

3.6.2.2 Menentukan Fhitung berkaitan dengan


linearitas dengan signifikansi regresi Uji
linearitas regresi Y atas X
𝐻0:𝑌=∝+𝛽𝑋 →(regresi lineaer)
𝐻1:𝑌=∝+𝛽𝑋 →(regresi tak lineaer)
𝑓 𝑅𝐽𝐾(𝑇𝑐)
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑇𝐶)=
𝑅𝐽𝐾(𝐺)
Dalam melakukan uji linearitas ada beberapa syarat yang harus di
uji pada tahap ini di antaranya:

3.6.3 Uji Koefisien Korelasi


Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji bagaimana tingkat
keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y. Pada pengujian
Koefisian korelasi dapat mempergunakan rumus dibawah ini:

𝑟 ∑ 𝑥𝑦
𝑥𝑦=
√(∑ 𝑥 2)(∑ 𝑦 2 )

Sumber. Kadir. 2015

Keterangan:
rxy = Nilai koefisien korelasi
Σxy = Jumlah perkalian item varibel X dan variabel Y
∑ 𝑥2 = Jumlah skor total item variabel X
∑ 𝑦2= Jumlah skor total item variabelY

3.6.4 Uji Signifikansi Korelasi


Uji signifikansi korelasi ini dilihat dengan dengan cara
membandingkan t-tabel dan t-hitung. Masing-masing t hasil
perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan t-tabel yang diperoleh
dengan menggunakan taraf nyata 0,05.
Berikut ini rumus untuk menguji signifikansi koefisien korelasi
yang diperoleh sebagai berikut:
𝑡 𝑟
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 𝑥𝑦√𝑛−2
√1−𝑟2𝑥𝑦

Sumber. Kadir,2015

Keterangan:
thitung = Tingkat signifikasi (t-hitung)
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel

Distribusi t ini ditentukan oleh derajat kesalahan dk = n – 1. Kriteria yang


digunakan adalah sebagai berikut:

a. H0 ditolak jika α < 0,05 dan t-hitung > t-tabel


b. H0 diterima jika α > 0,05 dan t-hitung < t-tabel
Apabila H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat suatu pengaruh tidak signifikan, sedangkan apabila H 0
ditolak maka pengaruh PJJ terhadap motivasi belajar adalah
signifikan.
Kemudian menentukan model keputusan dengan menggunakan
statistik Uji t, dengan melihat asumsi sebagai berikut:
a. Interval keyakinan α = 0,05
b. Derajat kebebasan = n – 2
c. Dilihat hasil t-tabel Hasil hipotesis t-hitung dibandingkan
dengan t-tabel dengan kriteria uji sebagai berikut:
a. Jika t-hitung > t-tabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan Ha
diterima(berpengaruh).
b. Jika t-hitung < t-tabel pada α = 5% maka H0 diterima dan Ha
ditolak (tidak berpengaruh).

3.6.5 Uji Regresi


Uji regresi merupakan cara untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan nilai variabel dependen, apabila nilai independen
dimanipulasi atau diubah-ubah atau dinaik-turunkan (Sugiyono, 2015).
Persamaan regresi linear sederhana adalah:

𝑦 = 𝛼 + 𝛽𝑋

Sumber. Kadir,2015

Keterangan:
Y = Nilai variabel Motivasi belajar
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
X = Nilai variabel Pembelajaran Jarak Jauh

3.6.5.1 Uji Signifikasi Regresi


Pengujian signifikansi regresi menggunakan rumus Fhitung, adapun
rumusnya sebagai berikut:

𝑏 𝑏
𝑓ℎ𝑖𝑡 ( ) = 𝑅𝐽𝐾 ( )
𝑎
𝑎 𝑅𝐽𝐾(𝑠)
Sumber: Kadir,2015
Keterangan:
RJK(b/a) = Rata-rata jumlah kuadrat regresi
(b/a) RJK(s) = Rata-rata jumlah kuadrat sisa
Ha diterima dan Ho ditolak, Jika F hitung lebih besar dari F tabel. Hal ini
berarti Ho ditolak dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa regresi motivasi belajar atas PJJ adalah signifikan.
Sebaliknya, Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung lebih kecil dari F
tabel. Dapat disimpulkan regresi motivasi belajar atas PJJ tidak
signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Candraningrum, E. S. (2010, Agustus 23). KAJIAN KESULITAN SISWA


DALAM MEMPELAJARI GEOMETRI DIMENSI TIGA KELAS X
MAN YOGYAKARTA. Universitas Negeri Yogyakarta, pp. 26 - 28.

Fadilah Azizah Nurul.2021."Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia


Dini Selama Pandemi COVID-19 melalui Publikasi". Pendidikan Islam
Anak Usia Dini, Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fitriani, Feni, dkk. 2020. Jurnal Respirologi Indonesia. Jakarta: Perhimpunan


Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Fitriyani Yani, Irfan Fauzi, Mia Zultrianti Sari. 2020 "Motivasi Belajar
Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19”.
Universitas Pendidikan Indonesia.

Furaha. (n.d.). permasalahan pembelajaran matematika di sekolah.


Retrieved from https://furahasekai.net/2011/09/06/permasalahan-
pembelajaran- matematika-di-sekolah/

Hartshome, R. (2000). Geometri:euclid and beyond . Barkelay. Spinger.

HERI. (2020, JULI 4). media pembelajaran , pengertian fungsi dan manfaat.
Retrieved from muda dan berilmu: https://salamadian.com/pengertian-
media-pembelajaran/

Mason, M. (1998). the van hiele levels of geometric understanding. Di dalam


The profesional handbook for teachers geometri .

Pratomo, A. (2013, Agustus 1). PERANCANGAN MEDIA BELAJAR


INTERAKTIF BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE
PROMETHEE. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia.
Sumarni, N. (2020). analisis minat belajar siswa terhadap
pembelajaran matematika secara daring di kelas 5 semester
genap.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Anggaran dana

NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Perlengkapan

a. Print Laporan Rp. 70.000

2. Bahan Habis Pakai

a. kuota Rp. 200.000

3. Lain lain

a. Biaya tak terduga Rp. 50.000

Total Rp. 320.000


Lampiran 2. Biodata peneliti

3.6.5.1.1 Biodata peserta 1


A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Iif Ahmad Rifai


2. Jenis Kelamin : Laki – Laki
3. Program Studi : Teknologi Pendidikan
4. NIM : 1101619046
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 11 Agustus 2001
6. Alamat Email : Iifahmadrifai@gmail.com
7. No. Telepon/HP : 087879570687

No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu


1. Lomba Essay FIDE Danus dan Sponsor 2020
2. RUAT KPM UNJ Acara 2021
3. RTA FIDE Ketua Pelaksana 2020

A. Penghargaan yang Pernah diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Waktu


Pember
i Penghargan
1. Gold Medal Olimpiade Literasi Nice by Indonesia 2021
Nasional AKM
2. Silver Medal Paper Dies Natalis UB 2021
UB Kategori Food and Biocomplex
Nutrition

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggung menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk salah satu
persyaratan dalam pengajuan P3KPM.

Yang menyatakan

Jakarta, 27 Maret 2021

(Iif Ahmad Rifai)


B. Biodata Peserta 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Tia Wahyuningsih


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Pendidikan Matematika
4 NIM 1301620041
5 Tempat dan Tanggal Jakarta , 8 Juni 2002
Lahir
6 Alamat E-Mail Tiawahyuningsih02@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085719932532

A. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/ pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat


kegiatan
1 Komisi pemilihan Staff Logistik 2021
umum
2 MUTIA AKBAR Staff acara 2020
3 MUKTAMAR LDUA Staff acara 2020

B. Penghargaan Yang pernah diterima

NO Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaaan
1 Silver medal UNIVERSITAS 2021
BRAWIJAYA
2 Bronze medal UNIVERSITAS 2021
BRAWIJAYA

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggung menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk salah satu
persyaratan dalam pengajuan P3KPM.

Yang menyatakan

Karawang, 27 Maret 2021

(Tia Wahyuningsih)
C. Biodata peserta 3
B. Identitas Diri
C. 1. Nama Lengkap Rizka Ummu Khoeriyah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknologi Pendidikan
4. NIM 1101619075
5. Tempat dan Tanggal Karawang, 21 April 2001
Lahir
6. Alamat Email rizkaummukhoeriyah@gmail.com
7. No. Telpon/HP 089605264013

B. Kegiatan Mahasiswa yang Sedang/Pernah diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu


1. RUAT KPM UNJ Panitia sie.Acara 2020
2. IDEA LKTI #4 UNJ Panitia sie.Acara 2021
3. EXPO KPM UNJ Panitia sie.Skill 2021

C. Penghargaan yang Pernah diterima No. Jenis Penghargaan Pihak


Pemberi Penghargan Waktu

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Waktu


Penghargan
1. Peserta terbaik TPJ 2019 HMP TP UNJ 2019
2. Juara 3 Kompetisi Unsika 2020
Nasional Business Plan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggung menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk salah satu
persyaratan dalam pengajuan P3KPM.
Yang menyatakan

Jakarta , 27 Maret 2021

(Rizka Ummu Khoeriyah)

Anda mungkin juga menyukai