Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2022

KEEFEKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN


INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA SOFTWARE CIRCUIT
SIMULATOR
T.A 2021\2022

Peneliti:

Talenta Napitupulu

NIM.5153131018

Medan, Oktober 2022


Dosen Pembimbing Skripsi,

Drs. Nelson Sinaga, M.Pd.

NIP. 19600528.198601.1.002.

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK

ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2022
JURNAL PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2022

KEEFEKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN


INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA SOFTWARE CIRCUIT
SIMULATOR
T.A 2021\2022

Peneliti:

Talenta Napitupulu

NIM.5153131018

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK

ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2022
KEEFEKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA SOFTWARE CIRCUIT
SIMULATOR
T.A 2021\2022

Talenta Napitupulu1,Nelson
Sinaga2.
1)
Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro
2)
Dosen Pendidikan Teknik Elektro
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Medan
Email :Talentanapitupulu100@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan yang signitifikan pada aspek kongnitif hasil
belajar (2) mengetahui perbedaan keefektifan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan media
circuit simulator dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan media power point pada siswa kelas XI
Teknik Intsalasi Penerangan Listrik (TITL) SMK Swasta Imelda Medan Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis kuantitatif korelasional yang menggambarkan suatu
pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penafsiran kovariasi diantara variabel yang muncul secara
alami. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TITL di SMK Swasta Imelda Medan diambil
dengan menggunakan analisis korelasi product moment menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
Keefektifan Pembelajaran dengan hasil belajar siswa kelas XI TITL di SMK Swasta Imelda Medan.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media Circuit
simulator lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan media Power Point. dapat dilihat dari nilai rata-rata
hasil belajar yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran Circuit simulator = 82,18 sedangkan
nilai rata-rata hasil belajar yang dibelajarkan dengan menggunakan media belajar Power point = 70. Dengan
menguji data kelas penelitian diperoleh dari dua kelas yaitu 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g sebesar 12,18 sedangkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang
diperoleh sebesar 1,72. Dengan demikian nilai 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
Kata Kunci : Software Circuit Simulator, power point, Instalasi Penerangan listrik.

PENDAHULUAN bernegara, dan peradaban dunia.


a. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Perubahan kurikulum yang merupakan suatu lembaga pendidikan pada
diterapkan secara bertahap merupakan tingkat satuan pendidikan menengah atas yang
salah satu upaya peningkatan mutu mempersiapkan siswa memiliki keahlian di
pendidikan. Upaya peningkatan bidang tertentu untuk memasuki dunia kerja serta
dilakukan dengan menerapkan memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan
kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. pada jenjang yang lebih tinggi. Pihak sekolah
Kurikulum ini merupakan perbaikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan belajar
dan penyempurnaan kurikulum yang mengajar diharapkan dapat meningkatkan
sebelumnya. Menurut Permendikbud keefektifan proses pembelajarannya, baik dengan
Nomor 70 Tahun 2013, kurikulum sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia
2013 bertujuan untuk mempersiapkan untuk menambah kualitas proses pembelajaran
manusia Indonesia agar memiliki agar menciptakan lulusan SMK yang mempunyai
kemampuan hidup sebagai pribadi dan kompetensi handal. Kebanyakan guru masih
warga negara yang beriman, menggunakan media dengan menyajikan materi
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif pembelajaran. Penyajian materi yang bersifat satu
serta mampu berkontribusi pada arah membuat Siswa kesulitan mengerti tentang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat
abstrak.
SMK Swasta Imelda Medan dicapai organisasi dengan tujuan yang akan
merupakan salah satu Sekolah Menengah dicapaiDai Tobert (1987) berpendapat bahwa
Kejuruan yang menjadi sekolah keefektifan organisasi adalah kesesuaian hasi
percontohan dengan kurikulum 2013. yang dicapai organisasi dengan tujuannya.
Oleh karena itu, pembelajarannya pun Mulyasa (2010: 173) menyatakan bahwa
harus mengacu pada aturan yang sesuai keefektifan adalah adanya kesesuaian antara
dengan kurikulum 2013 yaitu orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran
menggunakan pembelajaran dengan yang dituju. Rusman (2012: 309)
pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran mengungkapkan bahwa pembelajaran dapat
di SMK Swasta Imelda Medan sudah dikatakan efektif apabila mampu memberikan
baik, akan tetapi masih perlu adanya wawasan baru dan membentuk kompetensi siswa
peningkatan kualitas. serta mengantarkan mereka ke tujuan yang akan
dicapai secara optimal. Pada dasarnya
Berdasarkan hasil observaasi pada
keefektifan ditujukan untuk menjawab
tanggal 19 Maret 2022 dengan
pertanyaan seberapa jauh tujuan pembelajaran
menggunakan teknik wawancara kepada
telah dapat dicapai oleh siswa.
salah satu guru bidang study di SMK
B. Pengertian Belajar
Swasta Imelda Medan yaitu Bapak Sandy
Belajar ialah perubahan yang agak
Armando Saputra, S.Pd Selaku guru
berpanjangan dalam kemungkinan tingkah laku
pengampu mata pelajaran instalasi
disebabkan komitmen atau amalan yang telah
penerangan listrik menyatakan
ditetapkan. Pembelajaran ialah hubungan sebab
bahwasanya kemampuan siswa kelas XI
akibat antara reka bentuk semula dan tindak
Teknik Instalasi Tenaga Listrik dalam
balas. Seseorang itu dianggap telah mengambil
memahami dan menyerap materi masih
sesuatu dengan mengandaikan dia telah
kurang dan minat belajar siswa masih
menunjukkan perubahan dalam tingkah lakunya.
kurang dalam pembelajaran instalasi
C. Media Pembelajaran
penerangan listrik sehingga
Proses belajar merupakan proses interaksi
mengakibatkan hasil belajar siswa
dan komunikasi. Dalam komunikasi, media
menurun.
menjadi perantara dari pengirim informasi/pesan
Faktor yang memperngaruhi ke penerima informasi. Menurut Sadiman (2010:
rendahnya nilai tersebut adalah: Media 7), media dalam proses belajar mengajar adalah
pembelajaran yang digunakan guru segala sesuatu yang dapat digunakan
kurang bervariasi dan tidak pernah menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
dikembangkan . Untuk mengatasi sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran perhatian, dan minat serta perhatian siswa
instalasi penerangan listrik maka upaya sedemikian rupa sehingga proses belajar
yang perlu dilakukan adalah mengajar terjadi. Senada dengan hal tersebut,
memperbaiki proses pembelajaran Kustandi dan Sutjipto (2011: 8) media
dengan menerapkan media Pembelajaran pembelajaran adalah alat-alat yang dapat
Circuit Simulator yang mampu menarik membantu proses belajar mengajar dan berfungsi
perhatian peserta didik dan minat peserta untuk memperjelas makna pesan yang
didik dalam meningkatkan pembelajaran. disampaikan. Danim (2010: 7) mengungkapkan
bahwa media pendidikan merupakan alat bantu
2.1 Kajian Teori atau pelengkap yang digunakan oleh guru untuk
A. Keefektifan Pembelajaran melakukan komunikasi dengan siswa.
Ada beberapa pendapat para ahli Media yang digunakan secara tepat
tentang pengertian keefektifan yang mempunyai pengaruh yang baik interaksi dalam
dapat dijadikan sebagai rujukan. kegiatan pembelajaran. Sudjana dan Rivai (2005:
Beberapa pendapat para ahli antara lain: 7) mengemukakan bahwa kedudukan media
Etzioni (1964) mengemukakan bahwa pengajaran ada dalam komponen metode
keefektifan adalah derajat sebuah mengajar sebagai salah satu upaya untuk
organisasi dalam mencapai tujuannya. memepertinggi proses interaksi guru dengan
Steer (1975) mengatakan bahwa siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan
keefektifan organisasi menekankan belajarnya. Penggunaan media untuk mendukung
perhatian pada kesesuaian hasil yang metode pembelajaran dapat mengatasi perbedaan
persespsi, sikap pasif, serta keterbatasan variabel itu ikut dilibatkan dalam
ruang, waktu, dan daya indera pada penelitian.Pertautan antara variabel tersebut,
siswa. Keberhasilan penggunaan media selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk
oleh guru tidak terlepas dari ketepatan paradigma penelitian.Oleh karena itu pada setiap
pemilihan media. penyusunan paradigma penelitian harus
didasarkan pada kerangka berpikir.
2.2 Pengertian Circuit simulator dan Penerapan pembelajaran didukung dengan
Power Point penggunaan media supaya siswa dapat
a. Pengertian Circuit Simulator memahami konsep-konsep lebih baik dan
Circuit Simulator adalah software merangsang gairah siswa untuk belajar. Media
yang berguna untuk mensimulasikan pembelajaran Circuit Simulator digunakan untuk
berbagai sirkuit listrik dan elektronik. mengetahui sejauhmana kerjasama antar siswa
Software ini tersedia dalam bentuk dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
online maupun offline. keaktifan siswa dalam pembelajaran, dan
b. Pengertian Power point interaksi yang lebih baik dengan guru pengampu
Microsoft powerpoint merupakan program keahlian.
aplikasi presentasi dalam komputer yang
penggunaannya mudah, karena program 2.4 Hipotesis
powerpoint ini dapat diintegrasikan Hipotesis merupakan jawaban teoritis
dengan microsoft lainnya seperti word, sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
excel, access dan sebagainya (Susilana, belum jawaban empiris dengan data (Sugiyono,
2007 : 99). 2012: 96). Hipotesis merupakan jawaban yang
masih harus dikaji kebenarannya secara empiris.
2.3 Penelitian Relevan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
Penelitian yang dilakukan oleh adalah 1).Pembelajaran menggunakan media
Mahmud mustafa tentang Pengenbangan Software Circuit Simulator lebih tinggi dalam
model pembelajaran elektronika digital meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan
berbasis multimedia untuk media Power Point pada mata pelajaran Instalasi
meningkatkan kompetensi siswa jurusan Penerangan Listrik di SMK Swasta Imelda. 2).
pendidikan teknik elektronika Pembelajaran menggunakan media Software
universitas negeri makasar. Dari hasil Circuit Simulator lebih efektif dalam
penelitian ini didapatkan peningkatan meningkaatkan hasil belajar siswa dibandingkan
hasil belajar yang baik dibandingkan media Power Point pada mata pelajaran Instalasi
dengan media Power point lainnya. Hal Penerangan Listrik di SMK Swasta Imelda.
ini dapat dilihat dengan membandingkan
nilai pre test dan post test pada METODOLOGI PENELITIAN
kelompok uji lapangan.
3.1. Tempat dan Waktu penelitian
2.4 Kerangka Berpikir Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta
Uma Sekaran dalam bukunya Imelda Medan yang beralamat di Jalan Bilal
Business Research (1992) No.52 Pulo Brayan Barat 1, Medan Timur, Kota
mengemukakan bahwa, kerangka Medan 20239, pada kelas XI TITL semester
berpikir merupakan model konseptual genap (II) Tahun Ajaran 2021/20222.
tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah 3.2. Populasi dan Sample Penelitian
diidentifikasi sebagai masalah yang 3.2.1 Populasi
penting. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
Kerangka berpikir yang baik akan kelas kelas XI Program Keahlian Teknik Instalasi
menjelaskan secara teoritis pertautan Tenaga Listrik tahun ajaran 2021/2022. Populasi
antara variabel yang akan diteliti. Jadi untuk kelas TITL XI-1 sebanyak 11 orang dan
secara teoritis perlu dijelaskan hubungan untuk Populasi untuk kelas TITL XI-2 sebanyak
antara variabel independen dan 11 orang, sehingga seluruh populasi berjumlah
dependen.Bila dalam penelitian ada 22 siswa.
variabel moderator dan intervening,
maka juga perlu dijelaskan, mengapa
3.2.2 Sample adalah Observasi
Sampel adalah sebagian atau a. Instrumen Tes
seluruh dari populasi yang dapat Instrumen tes dalam penelitian ini digunakan
mewakili seluruh populasi sebagai untuk mengetahui kemampuan awal dengan
sumber data penelitian. Sample yang pretest dan akhir dengan posttest yang diberikan
diambil dalam penelitian ini sebanyak sebelum dan sesudah perlakuan. Instrumen tes
dua kelas, teknik pengambilan sampel berupa pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda
dalam penelitian menggunakan yang dapat digunakan untuk mengukur
samplerandom sampling, yaitu teknik pengetahuan, kemampuan dan mengevaluasi
pengambilan sampel yang memberikan hasil belajar siswa. Lembar instrumen berupa tes
peluang yang sama kepada setiap berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir
kelompok populasi untuk dipilih menjadi soal.
anggota sampel secara acak . b. Observasi
Digunakan untuk mengetahui seberapa
3.3. Desain Penelitian efektif pembelajaran yang telah berlangsung.
Penelitian ini menggunakan desain Dilakukan melalui pengamatan dengan disertai
eksperimen dengan memberikan pencatatan-pencatatn terhadap keadaan
perlakuan yang berbeda pada kelompok pembelajaran, minatdan sikap siswa
sampel penelitian untuk mengetahui
pengaruh Media Pembelajaran Circuit 3.6. Teknik Analisis Data
Simulator terhadap hasil belajar siswa. Analisis data bertujuan untuk mengolah data
Dalam hal ini akan digunakan dua agar penelitian dapat dipertanggung jawabkan
kelompok, yaitu kelompok eksperimen kebenarannya.Analisis data yang di gunakan
dan kelompok kontrol. Kelas eksperimen untuk mengetahui tentang ke dua nilai variabel
diberikan media pembelajaran Circuit penelitian, untuk mendeskripsikan data
Simulator sedangkan kelas kontrol penelitian, dan guna pengujian hipotesis
diberikan media pembelajaran Poower penelitian.Dalam penelitian ini data yang
Point. Kedua kelas akan diberi pretes diperoleh adalah hasil belajar siswa dari kelas
untuk mengetahui keadaan/kemampuan eksperimen dan kelas kontrol. Berikut langkah-
awal siswa, apakah ada perbedaan antara langkah teknik analisis data :
kelas eksperimen dan kelas kontrol. 1. Nilai Rata-rata
Untuk menentukan nilai rata-rata
3.4. Defenisi Operasional
Z𝑥
Definisi operasional variabel X= N 1
merupakan uraian yang berisikan Untuk menghitung simpangan baku digunakan
sejumlah indikator yang dapat diamati rumus:
dan diukur untuk mengindentifikasikan 𝑛 Z𝑥2 2
variabel atau konsep yang digunakan. 1−( ∑ x1)
S = 𝑛 ( 𝑛−1)
Definisi operasional digunakan untuk
memudahkan pemahaman dan 2. Uji Normalitas Data
pengukuran setiap variabel yang ada Uji normalitas data bertujuan untuk melihat
dalam penelitian. Variabel-variabel apakah sampel berdistribusi normal atau tidak.
dalam penelitian ini terdiri dari variabel Uji yang digunakan dikenal dengan uji Liliefors,
bebas yaitu Motivasi berprestasi, dan Sudjana (2012 : 466) dengan langkah-langkah
variabel terikat yaitu Prestasi belajar sebagaiberikut:
peserta didik. 1. Menyusun nilai siswa dari nilai yang terendah
ke nilai yang tertinggi.
3.5. Uji Instrumen 2. Pengamatan X1 ,X2...., X𝑛 dijadikan bilangan
Instrumen merupakan alat bantu baku 𝑍1, 𝑍2,. 𝑍𝑛dengan rumus :
dalam mengumpulkan data yang
diperlukan. Instrumen yang digunakan 𝑘i−𝑥̅
𝑆= 𝑠
dalam penelitian ini berupa instrumen
tes dan non tes. Instrumen tes digunakan 3.Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan
pada pretest dan posttest sedangkan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung
instrumen non tes yang digunakan peluang F(𝑍i) = P (Z ≤ 𝑍i)
ini dibagi menjadi dua bagian yaitu data
4. Selanjutnya dihitung propersi 𝑍1, 𝑍2, penelitian dari kelas kontrol (kelas XI1) dan data
...., 𝑍𝑛 yang lebih kecil atau sama dengan penelitian dari kelas eksperimen (kelas XI2).
𝑍i, jika proporsi ini dinyatakan oleh S (𝑍i Data diperoleh dari nilai tes awal (pretest), tes
) akhir (posttest) hasil belajar.
5. Menghitung selisih F (𝑍i ) – S (𝑍i ) 1. Hasil Belajar Instalasi Penerangan
kemudian ditentukan harga mutlaknya Listrik Dengan Menggunakan Media
yang tersebar dinyatakan dengan 𝐿0. Pembelajaran Software Circuit Simulator
(Kelas Eksperimen)
Untuk menerima atau menolak Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
distribusi normal atau data penelitian penelitian dengan 11 responden terdapat nilai
dapat dibandingkan 𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g dengan nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 66 dengan rata-
kritis 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diambil dari daftar rata 82,18 dan standar deviasi (SD) = 10,77.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar
tabel uji Liliefors dengan taraf 𝛼 = 5%.
Kriteria Pengujian : Kelas Eksperimen
Jika 𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g<𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka sampel Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil
Belajar eksperimen
berdistribusikan normal.
No Interval Kelas F F Relatif
Jika 𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g>𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka sampel tidak
1 66-72 3 27,27 %
berdistribusikan normal. 2 73-79 1 9,1 %
3. Uji Homogenitas 3 80-86 2 18,19 %
Uji homogenitas data bertujuan 4 87-93 3 27,27 %
untuk mengetahui data apakah memiliki 5 94-100 2 18,19 %
varians yang homogeny atau tidak. Jumlah 11 100%
Rumus yang di gunakan adalah :
Dari data tabel distribusi frekuensi hasil
F= Varian terbesar belajar eksperimen diatas dengan melihat nilai
Varian terkecil rata-rata sebesar 82,18 berada pada 18,19 % yaitu
sebanyak 2 orang. Nilai yang berada dibawah
3.7 Hipotesis Statistik rata-rata sebanyak 4 orang dan diatas rata-rata
Hipotesis statistik merupakan suatu sebanyak 5 orang.
dugaan atau pernyataan mengenai satu 2. Hasil Belajar Instalasi Penerangan
atau lebih sebuah populasi dalam Listrik Dengan Menggunakan Media
penelitian. Hipotesis statistik merupakan Pembelajaran Power Point (Kelas Kontrol)
salah satu cara pengujian dalam analisis Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
dengan menggunakan sebagian data dari penelitian dengan 11 responden terdapat nilai
keseluruhan data pada penelitian tertinggi 89 dan nilai terendah 50 dengan rata-
kuantitatif. Hipotesis statistik adalah rata70 dan standar deviasi (SD) = 13,28.
suatu pernyataan operasional dalam Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil
penelitian kuantitatif yang diterjemahkan Belajar Kelas Kontrol
dalam bentuk angka-angka statistik No Interval Kelas F F Relatif
sesuai dengan alat ukur yang 1 50-58 2 18,19%
dikehendaki oleh peneliti. 2 59-67 4 36,36%
Hipotesis statistik bisa berupa dua 3 67-76 1 9,15%
hal, yaitu penjelasan sementara atau 4 77-85 3 27,27%
prediksi tentang suatu hal yang akan 5 86-94 1 9,1%
diteliti. Hipotesis statistik tersebut harus Jumlah 11 100%
berkaitan dengan aspek-aspek
keseluruhan data yang digunakan. Dari data tabel distribusi frekuensi hasil belajar
Kontrol diatas dengan melihat nilai rata-rata
HASIL PENELITIAN DAN sebesar 70 berada pada 9,15 % yaitu sebanyak 1
PEMBAHASAN orang. Nilai yang berada dibawah rata-rata
sebanyak 6 orang dan diatas rata-rata sebanyak 4
4.1 Deskripsi Data
orang.
Penelitian ini merupakan penelitian
quasi eksperiment, data hasil penelitian
4.2 Uji Persyaratan Analisis Dari tabel diatas diperoleh bahwa 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g <
1. Uji Normalitas 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yaitu 1,35< 5,12. Maka data hasil belajar
Untuk menguji Normalitas siswa Menerapkan prosedur pemasangan Instalasi
menggunakan uji liliefors pada taraf Penerangan 1 fasa pada kelas Eksperimen dan
nyata α = 0,05. kontrol berasal dari sampel yang homogen.
Tabel 4.3 Hasil Analisa Uji 4.3 Pengujian Hipotesis
Normalitas Uji hipotesis digunakan yaitu untuk melihat
Variabel Ltabel Lhitung Keteran ada tidaknya perbedaan yang berarti dari kedua
gan variabel yang diteliti. Rumus uji t yang digunakan
Eksperim 0,249 0,104 Normal adalah uji satu pihak yaitu pihak kanan. hasil
en Pre-test perhitungan nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g dari masing-masing
Kontrol 0,249 0,115 Normal kelompok kelas penelitian.
Pre-test
4.4 Aktivitas Siswa
Eksperien 0,249 0,102 Normal Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
Posttest
pembelajaran Instalasi Penerangan dengan
Kontrol 0,249 0,194 Normal pembelajaran menggunakan media Circuit
Posttest
simulator pada siswa kelas XI SMK Swasta
Imelda Medan menunjukkan bahwa perolehan
Tabel diatas membuktikan bahwa persentase siswa yang hadir pada saat proses
untuk kelas eksperimen pre-test data pembelajaran berlangsung selama tiga pertemuan
terdistribusi normal karena nilai sebanyak 96,96%, Siswa yang memperhatikan
𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g<𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,104<0,249dan penjelasan guru saat mengajar sebanyak 90,90%,
untuk kelas kontrol pre-test data Siswa yang bertanya tentang materi yang belum
terdistribusi normal karena nilai dimengerti 63,33%, Siswa Yang meminta
𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g<𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 0,115<0,249 sehingga bantuan temannya 63,33%, Siswa yang
dapat disimpulkan bahwa data hasil uji mengumpulkan tugas dengan tepat 96,96%.
pre-test terdistribusi normal. Begitu juga Menunjukkan interaksi siswa dengan lingkungan
dengan nilai kelas eksperimen post-test belajar sebanyak 63,63%, Siswa yang mencatat
yaitu nilai 𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g<𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu materi sebanyak 87,87%. Dari beberapa aktivitas
0,102< 0,249dan untuk kelas kontrol yang diamati selama tiga pertemuan maka, rata-
post-test data terdistribusi normal rata persentasi aktivitas siswa yaitu sebanyak
yaitu nilai 𝐿ℎi𝑡𝑢𝑛g<𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 77,48% siswa yang aktif dalam pembelajaran
0,194<0,249sehingga dapat dikatakan Instalasi Penerangan listrik. Kriteria keberhasilan
bahwa data hasil uji post-test terdistribusi aktivitas siswa dalam penelitian ini dikatakan
normal. efektif apabila minimal 75% siswa terlibat aktif
2. Uji Homogenitas dalam proses pembelajaran. Dengan demikian
Uji homogenitas dilakukan untuk penmbelajaran menggunakan media Circuit
mengetahui apakah data-data penelitian simulator dapat meningkatkan aktivitas siswa
homogeny sehingga rumus uji-t yang dalam pembelajaran.
diberikan dapat digunakan. Berikut 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
disajikan tabel analisis uji homogenitas Dalam Pembelajaran
hasil belajar siswa dengan menggunakan Lembar pengamatan ini dibuat untuk
uji-t yaitu perbandingan antara varians memperoleh salah satu jenis data pendukung
terbesar dengan varians terkecil kriteria keefektifan pembelajaran. Memuat 7
Tabel 4.4 Homogenitas hasil indikator aktivitas siswa yang diamati.
belajar siswa Pengamatan dilaksanakan dengan cara observasi
Statistik Kelas Kelas mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama
Kontrol Eksperimen 3 pertemuan.
Banyak 11 11 Data yang diperoleh dari hasil observasi
siswa tersebut dirangkum dan hasil rangkuman setiap
Varians 98,72 133,88 pengamatan disajikan lampiran 20 (eksperimen)
F hitung 1,35 dan lampiran 21 (kontrol). Kriteria keberhasilan
F tabel 5,12 siswa dalam penelitian ini dikatakan efektif
Status Homogen apabila minimal 75% siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran . Berdasarkan lampiran 20
dapat dikatakan bahwa pembelajaran hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
sudah dinyatakan efektif . hal ini dapat menggunakan media pembelajaran Circuit
dilihat dari hasil presentasi aktivitas simulator lebih tinggi dari hasil belajar yang
siswa yang mengikuti pembelajaran dibelajarkan dengan menggunakan media
menggunakan circuit simulator yaitu pembelajaran power point.
sebanyak 77,48% siswa yang aktif Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
dalam pembelajaran Instalasi Penerangan dapat dilihat perbedaan hasil belajar dari kedua
listrik. Sedangkan rata-rata presentasi kelas yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
menggunakan power point yaitu Circuit simulator dan kelas kontrol yang
sebanyak 60 %. dibelajarkan dengan menggunakan media
4.6 Temuan Penelitian pembelajaran power point. Berdasarkan
Berdasarkan hasil analisa data yang perhitungan statistik, kelas eksperimen
telah dilakukan dalam penelitian maka menunjukkan hasil belajar lebih tinggi dengan
dapat dikemukakan bahwa kelas rata-rata nilai sebesar 82,18 jika dibandingkan
eksperimen yang dibelajarkan dengan dengan hasil belajar kelas kontrol dengan rata-
menggunakan media pembelajaran rata nilai sebesar 70. Hal ini diakibatkan oleh
Circuit simulator lebih tinggi dari hasil pemberian perlakuan yang berbeda kepada
belajar siswa yang dibelajajarkan dengan masing-masing kelas sehingga hasil belajar yang
menggunakan media pembelajaran diperoleh juga berbeda.
power point. Hal ini dapat dilihat dari Dalam hal ini setelah dilakukan pengujian
nilai rata-rata hasil belajar yang hipotesis terhadap data hasil belajar tersebut
dibelajarkan dengan menggunakan media terbukti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
pembelajaran Circuit simulator = 82,18. antara siswa yang diajar dengan menggunakan
Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar media pembelajaran Circuit simulator dengan
yang dibelajarkan dengan menggunakan siswa yang diajar dengan media pembelajaran
media pembelajaran power point = 70. power point. Hal ini dapat dilihat dari harga
Dengan menguji data kelas penelitian 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g sebesar 12,18 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
diperoleh nilai sehingga dapat diambil sebesar 1,72 dengan taraf signifikan 0,05
keputusan. Nilai 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g yang diperoleh sehingga Ho ditolak.
dari kedua eksperimen yaitu 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g Dan dari data hasil observasi aktivita siswa
sebesar 7,158 sedangkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = diperoleh pembelajaran dengan menggunakan
1,72. Dengan demikian nilai 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g > media pembelajaran Circuit simulator lebih
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 7,158 > 1,72. efektif dibandingkan dengan pembelajaran
Dan beberapa aktivitas yang diamati menggunakan Power point . media pembelajaran
selama tiga pertemuan maka, rata-rata Circuit simulator dapat mengembangkan potensi
persentasi aktivitas siswa yang mengikuti peserta didik, merangsang siswa dalam belajar
pembelajaran menggunakan circuit dan membuat minat belajar siswa meningkat .
simulator yaitu sebanyak 77,48% siswa Peserta didik dilatih untuk lebih aktif mencari dan
yang aktif dalam pembelajaran Instalasi dituntut untuk lebih memahami materi yang
Penerangan listrik. Kriteria keberhasilan sedang dipelajari sehingga ketika pembelajaran
aktivitas siswa dalam penelitian ini berlangsung siswa dapat lebih efektif belajar .
dikatakan efektif apabila minimal 75% Selain itu pembelajaran juga akan semakin
siswa terlibat aktif dalam proses menarik dan siswa dapat menguasai pelajaran
pembelajaran. Sedangkan rata-rata yang telah disampaikan.
presentasi siswa yang mengikuti Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pembelajaran menggunakan power point diatas, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar
yaitu sebanyak 60 %. Dapat disimpulkan siswa yang dibelajarkan dengan media
pembelajaran menggunakan media pembelajaran Circuit simulator lebih tinggi dari
circuit simulator lebih efektif hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
dibandingkan pembelajaran dengan media pembelajaran power point dan
menggunakan power point. Pembelajaran lebih efektif dengan menggunakan
4.7 Pembahasan Hasil Media Circuit simulator.
Dari hasil tes setelah diberi perlakuan
KESIMPULAN DAN SARAN berlangsung siswa dapat lebih efektif dan lebih
5.1 Kesimpulan giat dalam belajar. Selain itu kemampuan
Berdasarkan hasil analisa data yang bertanya yang akan lebih baik karena siswa
telah dilakukan dalam penelitian maka dituntut untuk bisa mencari/menggali informasi
dapat disimpulakan bahwa: dari hasil Penyelesaian rangkaian yang telah
1. Aspek kognitif hasil belajar dengan disimulasikan ke dalam Media Circuit simulator.
menggunakan Media Circuit simulator 5.2 SARAN
lebih tinggi dibanding pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa
dengan menggunakan media power saran yang diajukan:
point. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata- 1. Hendaknya para guru menggunakan media
rata hasil belajar yang dibelajarkan pembelajaran Circuit Simulator untuk
dengan menggunakan media meningkatkan hasil belajar siswa Instalasi
pembelajaran Circuit simulator = 82,18 Penerangan Listrik.
sedangkan nilai rata-rata hasil belajar 2.Hendaknya para guru lebih memvariasikan atau
yang dibelajarkan dengan menggunakan mengembangkan media pembelajaran sesuai
media belajar Power point = 70. Dengan dengan materi pembelajaran.
menguji data kelas penelitian diperoleh
dari dua kelas yaitu 𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g sebesar 12,18 3. Bagi peneliti yang hendak menggunakan
sedangkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh media pembelajaran Circuit Simulator, sebaiknya
sebesar 1,72. Dengan demikian nilai mempersiapkan kajian masalah yang akan di
𝑡𝐻i𝑡𝑢𝑛g> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga dapat disimpulkan diskusikan oleh siswa secara matang sehingga
pembelajaran dengan menggunakan mereka dapat menganalisis secara dalam tentang
media Software Power Point lebih tinggi materi tersebut, dan hendaknya menambah waktu
hasil belajarnnya dibanding media Power penelitian agar hasil penelitian benar-benar
Point. mengungkapkan kendala yang sebenarnya.
2.Pembelajaran instalasi penerangan
listrik dengan menggunakan media DAFTAR PUSTAKA
circuit simulator lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran.
power point. hal ini dapat dibuktikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
dengan rata-rata persentasi aktivitas
siswa yang mengikuti pembelajaran Arief S Sadiman, dkk. (2010). Media Pendidikan:
menggunakan circuit simulator yaitu Pengertian, Pengembangan, dan
sebanyak 77,48% siswa yang aktif dalam Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
pembelajaran Instalasi Penerangan
listrik. Kriteria keberhasilan aktivitas Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran
siswa dalam penelitian ini dikatakan Kreatif & Inovatif. Jakarta: AV Publisher.
efektif apabila minimal 75% siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Daryanto. (2010). Media Pembelajaran.
Sedangkan rata-rata presentasi siswa Yogyakarta: Gava Media.
yang mengikuti pembelajaran
menggunakan power point yaitu Mulyasa. (2010). Implementasi Kurikulum
sebanyak 60 %. Tingkat Satuan Pendidikan. rev.ed. Jakarta: Bumi
5.2 IMPLIKASI Aksara.
Implementasi pembelajaran
menggunakan media pembelajaran Wina Sanjaya. (2010). Kurikulum dan
Circuit Simulator pada kegiatan belajar Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
mengajar yang ada di SMK saat ini Group.
dapat mengembangkan potensi peserta
didik, meningkatkan motivasi, minat Sugiyono.(2019).Metode Penelitian Kuantitatif
belajar dan merangsang siswa dalam Kualitatif.Bandung:ALFABETA..
belajar. Peserta didik dilatih untuk lebih
aktif mencari dan dituntut untuk lebih
memahami materi yang sedang dipelajari
sehingga ketika pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai