Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PADA


MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
KELAS XI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
SMK DWIWARNA MEDAN

Peneliti:
Febrika Rouly Lbn Raja
NIM. 5172131010

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Salman Bintang, M.Pd


NIP. 196806151993031001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Pengembangan Modul Pembelajaran Pada


Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan

Febrika Rouly Lbn Raja


Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Email : @febrikarouly@gmail.com

ABSTRACT
Febrika Rouly Lbn Raja, NIM. 5172131010, Pengembangan Modul Pembelajaran Pada Mata Pelajaran
Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan. Program
Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2021.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui cara pengembangan Modul Pembelajaran Pada
Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna
Medan. Serta mengetahui tingkat kelayakan Modul Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan
Listrik Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian Four-D (4D) yang
meliputi empat tahapan yaitu define yaitu analisis awal, analisis siswa dan kurikulum, serta merumuskan
tujuan. Kedua design yaitu penyusunan garis besar Modul Pembelajaran, mendisain isi pembelajaran sesuai
dengan Modul Pembelajaran yang digunakan, pemilihan format, penulisan Modul Pembelajaran. Ketiga
develop yaitu validasi ahli, Penilaian kelayakan, produk final Modul Pembelajaran. Keempat Disseminate
yaitu memperkenalkan Modul Pembelajaran yang di kembangkan dinyatakan layak berdasarkan penilaian
ahli materi yang mencakup aspek: penyajian, materi, bahasa, dan kemanfaatan yang mencapai nilai rata-rata
95 dengan presentase 95% maka dapat di simpulkan bahwa Modul Pembelajaran yang dikembangkan sangat
layak digunakan. Serta penilaian kelayakan oleh ahli media meliputi lima aspek yaitu tampilan, kemudahan
penggunaan, konsistensi, format dan kegrafikan yang mencapai nilai rata-rata 93 dengan presentase 93%
maka dapat di simpulkan bahwa Modul Pembelajaran yang di kembangkan sangat layak digunakan.

Kata Kunci: Pengembangan Modul Pembelajaran, Model Four-D, Instalasi Penerangan Listrik

1
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

ABSTRACT
Febrika Rouly Lbn Raja, NIM. 5173131010, Development of Learning Module for Electrical Lighting
Installation Subject Class XI Electrical Power Installation Engineering SMK Dwiwarna Medan. Electrical
Engineering Education Study Program, Faculty of Engineering, Medan State University, 2021.
This study aims to determine the procedure for making Learing Module for Class XI Electrical Lighting
Installation Subjects Electrical Power Installation Engineering SMK Dwiwarna Medan. As well as knowing
the feasibility level of teaching materials for Learing Modules for Class XI Electrical Lighting Installation
Subject Electrical Power Installation Engineering at SMK Dwiwarna Medan. This type of research is
research and development of Learing Module or Research and Development (R&D).
The method in this research is carried out by elaborating through four stages, namely define, namely the
initial analysis, student and curriculum analysis, and formulating objectives. The second design is the
preparation of an outline of the Learing Module, designing the learning content according to the Learing
Module used, choosing the format, writing Learing Module. The three developments are expert validation:
feasibility assessment, final product of Learing Modules. The fourth is Disseminate, namely introducing new
products. The Learing Module that was developed was declared feasible based on material experts covering
four aspects including: presentation, material, language, and benefits which reached an average value of 95
with a percentage of 95%, it can be concluded that the LKPD developed was very suitable for use. As well as
the feasibility of media experts covering five aspects, namely appearance, ease of use, consistency, format
and graphic aspects which reach an average value of 93 with a percentage of 93%, it can be concluded that
the Learing Module developed is very suitable for use.

Keywords: Learning Module Development, Four-D Model, and Electrical Lighting Installation

2
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PENDAHULUAN Listrik di SMK Dwiwarna Medan didapati banyak


Pendidikan merupakan salah satu proses sekali hambatan yang ada saat melaksanakan
penting dalam perjalanan hidup manusia. Seiring pembelajaran online sehingga tujuan pembelajaran
berjalannya waktu dunia pendidikan saat ini telah tidak tercapai secara maksimal, diantaranya banyak
mengalami perkembangan pesat sejalan dengan siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan
berkembangnya teknologi yang akhirnya pembelajaran secara daring, kurangnya minat dan
mempengaruhi materi pembelajaran dan proses kemandirian siswa untuk belajar yang akhirnya
penyampaian materi pembelajaran itu sendiri. menyebabkan kurangnya pemahaman peserta didik
Kegiatan pembelajaran merupakan proses yang berdampak pada menurunnya pemahaman
penyampaian pesan pembelajaran kepada peserta siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan
didik yang dilakukan oleh guru. Jika proses Listrik. Terlebih pada saat pembelajaran daring ini
pembelajaran tidak maksimalakan mengakibatkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai oleh peserta hanya sebatas pemberian tugas-tugas dan mencatat
didik. materi-materi pembelajaran yang dinilai sangat tidak
efektif serta kurangnya pemberian media-media
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pembelajaran seperti modul pembelajaran yang bisa
merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan mengajar secara daring selama masa pandemi virus
pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan Covid-19 ini.
dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui setara Selain itu sekolah memiliki
SMP/MTs (didalam Undan-Undang No. 20 Tahun kebeterbatasan dimana kurangnya ketersedian
2003 Pasal 18). modul-modul pembalajaran untuk siswa, dimana
modul yang ada hanya modul yang digunakan guru
Salah satu program keahlian yang ada di sebagai pegangan dalam mengajar dan bukan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah Teknik diperuntukkan pada peserta didik sehingga mata
Instalasi Tenaga Listrik (TITL) yang secara umum pelajaran Instalasi Penerangan Listrik dikenal
mempelajari Gambar-gambar kelistrikan, rangkaian sebagai salah satu mata pelajaran kurang diminati
listrik dan elektronika, sistem kontrol, aplikasi dan siswa dikarenakan pembelajarannya masih monoton.
software untuk rangkaian kontrol, komponen-
komponen elektronika, elektromekanik, instalasi Kurangnya pemahaman dan pengetahuan
penerangan, motor listrik, PLC, perbaikan peralatan siswa pada mata pelajaran instalasi penerangan
listrik dan sebagainya. Pada mata pelajaran Instalasi listrik dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran
Penerangan Listrik mempelajari tentang instalasi online yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik
penerangan 1 fasa dan 3 fasa, komponen instalasi, tidak memiliki variasi didalam penyampaian materi.
tata letaksertajumlah bahan dan biaya instalasi. Selain itu, tidak kurangnya pengembangan bahan
Penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran ajar saat pembelajaran jarak jauh ini menyebabkan
Instalasi penerangan listrik perlu perhatian khusus kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran
karena merupakan pembelajaran dasar yang akan instalasi penerangan listrik.
disampaikan kepada siswa.
Permasalahan yang terjadi pada mata
Namun saat ini dunia dikagetkan dengan pelajaran instalasi penerangan listrik ini
mewabahnya virus Covid-19 yang menyebabkan menyebabkankan kurangnya kemandirian siswa
hampir 300 juta peserta didik di seluruh dunia tidak untuk belajar dimasa pandemi Covid-19. Belajar
dapat melaksanakan aktifitas belajar mengajar secara mandiri dianggap salah satu faktor yang
seperti biasa. Akibat dari kejadian ini kementrian berpengaruh dalam meningkatkan proses
pendidikan indonesia mengambil sikap dengan pembelajaran. Dengan modul sebagai media
mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran instalasi
kegiatan pembelajaran secara daring agar penerangan listrik diharapkan dapat menciptakan
meminimalisir tingkat penyebaran Covid-19, hal ini pembelajaran yang optimal, meningkatkan
sesuai dengan surat edaran Kemendikbud No.4 pemahaman peserta didikdan minat belajar secara
Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan mandiri.
pendidikan dimasa darurat penyebaran Coronavirus
disease (Covid-19). Instalasi Penerangan listrik merupakan
materi penting bagi siswa kelas XI Teknik Instalasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Tenaga Listrik karena di kelas XI ini merupakan
yang dilakukan dengan Bapak Riko Sinaga., S.Pd dasar dari pengenalan mata pelajaran ini, maka perlu
selaku guru pengampuh mata pelajaran instalasi adanya perlakuan atau tindakan khusus yaitu dengan
penerangan listrik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga dapat

3
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

meningkatkan motivasidan pemahaman siswa. Media pembelajaran berupa modul dinilai


Proses pembelajaran harus dikemas semenarik sebagai sarana yang sesuai untuk menyampaikan
mungkin diantaranya dengan menggunakan media tujuan pembelajaran dalam siatuasi Covid-19 kepada
pembelajaran yang bervariasi. peserta didik dengan baik, sehingga pesan-pesan
pembelajaran dapatditerima dengan mudah dan
Keberhasilan kegiatan pembelajaran dipahami peserta didik. Modul pembelajaran
ditentukan oleh guru, siswa, dan lingkungan. Hal ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
tidak dapat terpisahkan karena saling terikat satu proses kegiatan pembelajaran online. Hal ini
dengan yang lain. Guru sebagai pendidik harus bisa disebabkan tingkat interaksi yang tinggi antara siswa
menyampaikan materi dengan baik kepada siswa dan media ajar. Para ahli mengatakan bahwa lewat
agar dapat dipahami secara maksimal, karena tidak media ajar dapat mempengaruhi perkembangan
semua siswa memiliki kecepatan yang sama dalam minat belajar siswa. Untuk itulah perlu dilakukan
memahami dan menerima pembelajaran dengan baik pengembangan modul pembelajaran.
saat guru menyampaikan pembelajaran. Oleh karena
itu, guru harus kreatif dalam menyampaikan Berdasarkan uraian diatas, maka perlu
pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi guru dalam dilakukan penelitian dan pengembangan dimana
membuat variasi pembelajaran yaitu dengan penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangakan
menggunakan media-media pembelajaran seperti Modul Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Instalasi
modul pembelajaran. Penerangan Listrik. Pemilihan mata pelajaran
instalasi penerangan listrik karena modul
Pada pembelajaran instalasi penerangan pembelajaran instalasi penerangan listrik masih bisa
listrik terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ditingkatkan dan dikembangkan berdasarkan aspek
keberhasilan pembelajaran yaitu faktor guru sebagai kelayakan isi, kebahasaan, sajian, kemanfaatan,
pendidik dan faktor dari peserta didik. Faktor dari tampilan, konsistensi, dan kegrafikan untuk
pendidik dipengaruhi oleh penggunaan metode pada menyajikan pembelajaran yang lebih efektif guna
saat penyampaian pembelajaran, penggunaan media meningkatkan pengetahuan siswa.
ajar, bahan ajar, dan kompetensi guru. Tidak
tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal KAJIAN LITERATUR
disebabkan oleh pendidik yang tidak Modul merupakan suatu satuan
mengembangkan diri untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa
pembelajaran secara efektif dan efisien. Salah satu dengan bantuan yang minimal oleh para guru.satuan
penyebabnya karena guru yang kurang ini berisikan tujuan yang harus dicapai secara
mengembangkan kreativitas diri untuk menyiapkan praktis, petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan,
Modul pembelajaran yang inovatif, dan materi dan alat yang dibutuhkan, alat yang
meningkatkan motivasi belajar mandiri peserta didik mengukur penilaian guru dalam mengerjakan modul
(Prastowo, 2012) (Faud Ihsan, 2005: 197)
Sementara itu faktor yang berasal dari Santyasa (2009) menjelaskan keuntungan
peserta didik dipengaruhi oleh minat, kemampuan menggunakan modul diantaranya:
sikap, dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dalam meningkatkan pengetahuan a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
peserta didik kurangnya sumber belajar dan b. Meningkatkan motivasi belajar siswa
kurangnya kemandirian dapat menghambat c. Setelah melakukan evaluasi guru dan siswa
tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan mengetahui tingkat pencapaian belajar
belajar mengajar, pengembangan modul bertujuan d. Siswa memperolah hasil belajar dengan
untuk menghasilkan bahan ajar yang mudah kemampuannya sendiri
dipahami peserta didik. e. Pendidikan yang lebih berguna karena bahan
pelajaran disusun menurut jenjang akademik
Modul pembelajaran merupakan salah satu
bentuk dari media pembelajaran cetak yang Dengan berbagai macam keuntungan yang
didalamnya terdapat materi-materi pembelajaran, bisa didapatkan siswa dengan belajar menggunakan
latihan, soal-soal pembelajaran, dan umpan balik modul, pembelajaran menggunakan modul sangatlah
yang diharapkan. Modul merupakan salah satu efektif dan efisien karena para siswa dapat
media yang dirancang untuk meningkatkan mendalami dan memahami pembelajaran dengan
kemampuan belajar siswa secara mandiri dimana cara mereka masing-masing.
siswa dapat melakukan pembelajaran sendiri tanpa
didampingi seorang guru. Media pembelajaran Kualitas dari modul pembelajaran tidak
menggunakan modul dapat membantu meningkatkan terpisahkan dari materi yang terdapat didalamnya.
pemahaman siswa. Beberapa kriteria yang harus dimiliki didalam

4
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

sebuah modul agar benar-benar efektif saat


digunakan (Tomlinson, 1998: 7-12) yaitu:

a. Materi pembelajaran yang digunakan harus


memiliki pengaruh yang kuat terhadap peserta
didik, peserta didik diharapkan mengalami
perubahan sehingga lebih memahami materi.
b. Materi pembelajaran harus membantu siswa
dalam kegiatan belajar.
c. Harus bisa memotivasi peserta didik
d. Harus dapat memfasilitasi siswa agar menjadi
pembelajaran yang mandiri
e. Materi pembelajaran harus terfokus
f. Materi pembelajaran harus bisa disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik yang berbeda-
beda
g. Memaksimalkan potensi belajar peserta didik
secara intelektual, etika, dan emosional.
h. Materi pembelajaran harus memiliki soal latihan,
dan refleksi

Selain memperhatikan materi yang


dikembangkan didalam modul, sebuah pembelajaran
yang disajikan akan lebih efektif dalam
penyampaiannya perlu memperhatikan karakteristik
peserta didik yang menjadi sasaran. Gambar 3.1 Pengembangan Modul
Menggunakan Model Four-D

METODE
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Teknik Analisis Data
semester ganjil mulai bulan Juni 2021 di SMK Sugiyono (2016: 334) kegiatan analisis
Dwiwarna Medan Jalan Gedung Arca No. 52 dalam proses penelitian dapat dibedakan menjadi
Teladan, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, dua kegiatan yaitu mendeskripsikan data dan
Sumatera Utara melakukan uji statistika. Mendeskripsikan data
Subjek dan Objek berarti menggambarkan data yang ada untuk
Sasaran dari produk yang dihasilkan terdiri memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga
dari subjek dan objek yang dituju, subjek penelitian lebih mudah untuk dimengerti oleh peneliti maupun
ini adalah siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang
Listrik yang berjumlah 23 orang dan objek dalam dilakukan. Dalam mendeskripsikan informasi dari
penelitian ini adalah media pembelajaran berupa responden ini terdapat dua macam data yaitu data
modul pembelajaran pada mata pelajaran instalasi kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan
penerangan listrik. menyususn dan mengelompokkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran nyata terhadap
responden. Jika data dalam bentuk kuantitatif maka
Teknik Pengembangan
akan diubah kedalam bentuk angka-angka dengan
Adapun teknik pengembangan yang
menggunakan statistika deskriptif.
dilakukan pada penelitian ini mengacu kepada
penggunaan model Four-D dapat di lihat sepertia. Dalam memperoleh informasi terdapat
pada Gambar 3.2 berikut. dua macam data yang diperoleh yakni data kualitatif,
maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara
menyusun dan mengelompokkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran nyata terhadap
responden. Jika data dalam bentuk kuantitatif maka
ditransfer dalam angka agar cara mendeskripsikan
data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika
deskriptif. Adapun jenis data dalam penelitian ini
yakni sebagai berikut:

b.

5
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

a. Data Kualiatif
Data kualitatif dalam penilaian ini didapatkan
dari hasil angket oleh ahli materi dan ahli media. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data ini dimuat secara logis dalam bentuk Hasil Pengembangan Produk
kalimat-kalimat maupun pernyataan mengenai Pengembangan modul pembelajaran
suatu objek sehingga diperoleh kesimpulan. instalasi peneranngan listrik ini dikembangkan
b. Data Kuantitatif dengan menggunakan model Four-D (4D) yang
Data kuantitatif dalam penelitian ini didapatkan memiliki empat tahapan, yaitu:
dari pengubahan data kualitatif menjadi data
kuantitatif dengan menggunakan skala likert 1. Tahap Pendefenisian (Define)
yang menghasilkan skor dari masing-masing Pada tahapan ini bertujuan untuk
jawaban sebagai berikut: Sangat baik dengan menetapkan segala sumber informasi yang berkaitan
skor 5, Baik dengan skor 4, Cukup dengan skor dengan modul pembelajaran pada mata pelajaran
3, Kurang baik dengan skor 2, dan Sangat Tidak instalasi penerangan listrik. Tahap define ini
baik dengan skor 1. meliputi tiga langkah yang akan dilakukan yaitu:

Lembar observasi validasi ahli terdiri dari 5 a. Analisis awal


aspek. Data yang didapatkan dari hasil penilaian Pada tahap ini didapatkan informasi
para ahli akan dihitung dengan range persentase berkaitan dengan bahan ajar yang digunakan
yang dapat dilihat pada tabel 3.1 guru pada saat pembelajaran daring
berlangsung yaitu guru hanya
Tabel 3.1 Range Persentase Pemberian Nilai Uji menginstruksikan siswa untuk mengerjakan
Validitas Instrumen tugas-tugas dan mencatat materi
pembelajaran saja sehingga kegiatan
NO Interval Kriteria pembelajaran daring ini hanya terpusat
1. 81%-100% Sangat Layak kepada guru. Kegiatan pembelajaran seperti
2. 61%-80% Layak ini sangat tidak efektif karena kegiatan
3. 41%-60% Cukup sehari-hari yang dilakukan oleh siswa hanya
4. 21%-40% Kurang Layak mencatat dan mengerjakan soal-soal
5. 0%-20% Tidak Layak menyebabkan siswa menjadi pasif.

JUMLAH NILAI PADA Berdasarkan analis awal ini maka perlu


OPSI PENILAIAN
Dimana Rata−rata penilaian= dikembangkan sebuah bahan ajar berbentuk
JUMLAH OPSI
modulPENILAIAN
pembelajaran pada mata pelajaran
x 100% instalasi penerangan listrik untuk menunjang
kegiatan siswa saat melaksanakan kegiatan
Dalam pengumpulan data instrumen yang pembelajaran daring seperti sekarang ini.
penulis gunakan di dalam penelitian ini memakai Modul pembelajaran yang dikembangkan
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis berisi materi yang dapat mengasah minat
untuk mendapatkan jawaban, tanggapan, dan belajar siswa secara mandiri dan
informasi yang dibutuhkan. Kemudian data yang meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
didaptkan merupakan jawaban dalam bentuk melakukan kegiatan proses pembelajaran
penjelasan atau biasa disebut data kualitatif. daring.
Selanjutnya instrumen yang sudah diisi responden b. Analisis siswa dan kurikulum
diperiksa dan disusun sesuai dengan kode Di tahap ini diperoleh informasi dari
responden. hasil observasi tentang karakteristik siswa
yang cenderung pasif saat mengikuti
Menghitung rata-rata skor menggunakan:
pembelajaran daring Melalui hasil observasi
yang didapat, karakteristik minat belajar
X=
∑X siswa dalam pembelajaran Instalasi
N Penerangan Listrik masih kurang. Hal ini
disebabkan kegiatan belajar daring yang
Keterangan: dilakukan oleh guru sulit dimengerti siswa.
Pada pengkajian kurikulum yang digunakan
X = rata-rata adalah Kurikulum 2013.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran
ΣX = jumlah seluruh skor Tujuan pembelajaran dibuat
berdasarkan indikator yang sudah diturunkan
N = total seluruh jumlah penilaian

6
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

dari Kompetensi dasar segi pengetahuan 7) Spasi antara baris adalah 1,5 untuk
(kognitif) pada Modul Pembelajaran. meningkatkan tampilan dan tingkat
keterbacaan
2. Tahap Perancangan (Design) d. Membuat rancangan modul
Pada tahap perancangan ini bertujuan untuk
merancang Modul Pembelajaran yang akan 3. Tahap Pengembangan (Develop)
dikembangkan. Modul Pembelajaran harus sesuai Pada tahap ini menghasilkan produk berupa
standar kelayakan agar dapat diimplementasikan di Modul Pembelajaran yang sudah melalui tahap
lapangan. Tahap perancangan ini terdiri dari empat revisi berdasarkan kritik dan saran oleh ahli materi
langkah yaitu: dan ahli media. Tahap yang dilakukan dalam
pengembangan ini antara lain: validasi ke ahli materi
a. Penyusunan Garis Besar Modul Pembelajaran dan validasi ke ahli media.
Penyusunan garis besar Modul
Pembelajaran berisi rencana awal tentang apa Validasi Ahli (Expert Appraisal)
yang akan ditulis dalamnya dan bagaimana Validasi ahli dilakukan untuk menilai
urutan materi yang akan disajikan. rancangan Modul Pembelajaran, memberikan
kritik dan saran kekurangan yang selanjutnya
b. Mendesain Isi modul pembelajaran digunakan peneliti untuk memperbaiki atau
merevisi draft Modul Pembelajaran. Validasi dan
Materi pembelajaran yang disajikan terdiri dari dua aspek yaitu: validasi materi dan
dalam Modul Pembelajaran mengenai materi validasi media. Penilaian/validasi materi
Memahami Instalasi Penerangan 1 Fasa dilakukan oleh 3 validator yaitu Bapak Riko
Sesuai Dengan PUIL, menentukan tata letak Sinaga, S.Pd., selaku guru pengampuh mata
komponen instalasi penerangan pada pelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI di
bangunan sederhana, serta menentukan SMK Dwiwarna Medan dan Bapak Muhammad
jumlah bahan dan biaya pada Instalasi Aulia Rahman S, S.T, M.T, serta Bapak Bakti
Penerangan 1 Fasa. Materi pembelajaran Dwi Waluyo, S.Pd, M.T selaku dosen Program
yang disajikan pada Modul Pembelajaran Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas
terdiri dari kompetensi dasar pembelajaran, Negeri Medan. Penilaian/validasi media
materi pokok, tujuan pembelajaran, uraian dilakukan oleh 3 validator, yaitu: Bapak Riko
materi, rangkuman pembelajaran, latihan Sinaga, S.Pd., selaku guru pengampuh mata
belajar, petunjuk jawaban latihan, tes pelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI di
formatif, dan umpan balik. SMK Dwiwarna Medan dan Ibu Reni
Rahmadani, S.Kom, M.Kom, serta Bapak Harvei
c. Pemilihan format Desmon Hutahaean, S.Kom, M.Kom. selaku
Penulisan format meliputi: dosen Program Studi Pendidikan Teknik
1) Urutan halaman tiap lembar untuk Informatika Universitas Negeri Medan.
memudahkan pencarian halaman
2) Kolom disesuaikan dengan ukuran a. Validasi ahli materi
kertas (A4) dan tanda simbol (icon) Validator menilai Modul Pembelajaran
mudah dimengerti. dari aspek penyajian, materi, bahasa, dan
3) Isi materi dirancang secara kemanfaatan. Kriteria penilaian dengan 5
berurutan dan sistematis kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, tidak
4) Sampul/cover Modul Pembelajaran layak, sangat tidak layak. Data hasil penilaian
dibuat dengan kombinasi warna yang diberikan oleh ahli materi dapat dilihat
kuning, putih dan hitam sebagai pada Tabel 4.1.
warna utama, gambar bentuk, N Ahli Penyajian Materi Bahasa Kemanfaatan Total
dan pemilihan ukuran huruf o Materi
yang serasi. 1 Ahli 1 34 29 20 12 95
5) Desain tampilan gambar 2 Ahli 2 34 28 19 15 96
dibuat berwarna agar Modul
Pembelajaran terlihat menarik. 3 Ahli 3 32 28 19 15 94
6) Jenis huruf yang digunakan Total 100 85 58 42 285
adalah Times New Roman Rata-rata 33,3 28,3 19,3 14 95
dengan ukuran 12 yang disusun
secara proporsional antara judul, sub Tabel 4.1 Hasil Validasi ahli materi
judul, dan isi.
Dari hasil uji validasi Materi yang dilakukan
oleh ahli materi tersebut didapati hasil bahwa materi
yang digunakan pada modul pembelajaran dalam

7
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

kategori “Sangat Layak” dengan persentase 95%. Sehubungan dengan kondisi pandemi Covid-
Lalu dibuat kedalam diagram batang untuk melihat 19 dan anjuran Pemerintah untuk melakukan
hasil persentasenya seperti gambar 4.2 berikut kegiatan pembelajaran dirumah, maka kegiatan
penelitian/uji coba media pembelajaran terhadap
peserta didik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga
Uji Validasi Oleh Ahli Materi Listrik di SMK Dwiwarna Medan tidak dapat
97% dilakukan.
96%
Tetapi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
96%
untuk mengetahui kelayakan Modul Pembelajaran,
95%
pada tahap pengembangan (develop) telah dilakukan
95%
validasi oleh ahli materi dan ahli media untuk
94%
94% mengetahui kelayakan media pembelajaran dan
93% tujuan penelitian telah tercapai dimana media
pembelajaran yang dikembangkan telah diketahui
sejauh mana kelayakannya untuk diterapkan dalam
Gambar 4.1 Diagram Validasi Ahli Materi proses pembelajaran.
4. Tahap Penyebaran (Desseminate)
Berdasarkan data hasil penilaian dari ahli Pada tahapan ini merupakan tahap
materi, Modul Pembelajaran dinyatakan sangat penggunaan Modul Pembelajaran yang sudah
layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Oleh dikembangkan dengan skala yang besar seperti pada
karena itu perlu dilakukan revisi dari beberapa saran sekolah lain, namun tahapan ini tidak dapat
dan masukan yang diberikan oleh beberapa ahli dilaksanakan dikarenakan pandemi Covid-19. tahap
materi. Perbaikan/revisi dilakukan sesuai dengan penyebaran ini hanya dilakukan pada lingkup
saran yang diberikan untuk meningkatkan kualitas sekolah yang diteliti yaitu SMK Dwiwarna Medan.
Modul Pembelajaran menjadi lebih baik lagi.
Pembahasan
b. Validasi ahli media
Penelitian ini dilakukan untuk
Validator menilai Modul Pembelajaran dari
mengembangkan Modul Pembelajaran dan diuji
aspek tampilan, kemudahan penggunaan,
tingkat kelayakannya. Pengembangan Modul
konsistensi, format dan kegrafikan. Kriteria
Pembelajaran dibuat dengan menggunakan Model
penilaian dengan 5 kategori yaitu sangat baik, baik,
Four-D (4D). Kemudian Modul Pembelajaran yang
cukup, tidak layak, sangat tidak layak. Yang
dihasilkan bisa digunakan untuk dapat meningkatkan
kemudian dibuatkan kedalam diagram batang seperti
kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil
pada gambar 4.2
penelitian Modul Pembelajaran yang dibuat,
diperiksa kelayakannya sebagai media pembelajaran
Uji Validasi Oleh Ahli Media dengan menyertakan angket penilaian. Angket
96% penilaian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
94% angket validasi oleh ahli media pembelajaran (Guru
92% dan Dosen), angket validasi untuk ahli materi (Guru
90% dan Dosen).
88%
Validator ahli materi antara lain Bapak
1 2 3 ta
ed
ia
ed
ia
ed
ia
a-ra Riko Sinaga, S.Pd., Bapak Muhammad Aulia
t Rahman S., S.T., M.T, dan Bapak Bakti Dwi
li M li M li M Ra
Ah Ah Ah Waluyo, S.Pd, M.T, sedangkan validator ahli media
antara lain Bapak Riko Sinaga, S.Pd., Ibu Reni
Rahmadani, S.Kom., M. Kom dan Harvei Desmon
Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Media Hutahaean, S.Kom., M. Kom dengan menggunakan
instrumen penelitian yang diadaptasi dari Fadhilah
Berdasarkan data hasil penilaian yang sudah (2018).
dilakukan ahli media, didapati persentase modul
pembelajaran sebesar 93% dan dinyatakan “sangat Hasil validasi dari ahli materi dan ahli
layak” untuk digunakan dalam proses pembelajaran. media menunjukkan bahwa Modul Pembelajaran
Namun masih diperlukan revisi melalui masukan layak digunakan/diterapkan dengan sedikit revisi
dan saran yang diberikan oleh ahli media untuk dalam pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik
meningkatkan kualitas Modul Pembelajaran menjadi kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK
lebih baik. Dwiwarna Medan dengan dibuktikan pada
penjelasan dibawah ini.
Uji coba pengembangan

8
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Berdasarkan data validasi yang diisi oleh XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna
ahli media dan ahli materi sebagai Validator, maka Medan hanya dilakukan sampai tahap
modul pembelajaran ini dinyatakan memenuhi Pengembangan (Develop) dikarenakan pandemi
persyaratan dan sangat layak digunakan sebagai covid-19 dan anjuran dari pemerintah untuk
pembelajaran dengan dibuktikan dengan nilai skor membatasi mobilitas masyarakat dan pembelajaran
95% dikategorikan “Sangat Layak” dari ahli materi yang dilaksanakan secara daring sehingga pada
dan skor 93% dikategorikan “Sangat Layak”. tahap uji coba penggunaan modul pembelajaran
Produk yang telah dikambangkan tidak tidak dapat dilaksanakan. Namun meningat tujuan
dilakukan uji coba produk kepada peserta didik penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelayakan
dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 dan anjuran modul pembelajaran maka sudah dilakukan validasi
Pemerintah untuk melakukan kegiatan pembelajaran oleh guru dan para ahli materi serta ahli media
dirumah. Produk telah divalidasi oleh ahli materi
dan ahli media untuk diuji kelayakannya dan Saran
penelitian hanya dilakukan sampai pada tahap Adapun saran dari Pengembangan Modul
pengembangan (develop) sesuai dengan tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi
penelitian, yaitu untuk mengetahui kelayakan dari Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi
modul pembelajaran. Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan yaitu sebagai
berikut:
KESIMPULAN 1. Meningat Modul Pembelajaran ini hanya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dikembangkan sampai tahap Develop saja,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. maka untuk selanjutnya perlu dilakukan uji
1. Modul pembelajaran pada mata pelajaran coba untuk melihat hasil dari pengguaan modul
Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik pemebelajaran ini sesuai dengan kesempurnaan
Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan tahapan model pengembangan Four-D (4D)
dikembangkan berdasarkan model 2. Modul pembelajaran yang dikembangkan
pengembangan Four-D (4D) tetapi hanya sampai hanya mencakup materi untuk beberapa
tahap develop saja dikarenakan pandemi covid- pertemuan saja, selanjutnya perlu
19. dikembangkan lebih lanjut untuk materi yang
lain dengan konten pengembangan yang lebih
2. Modul pembelajaran pada mata pelajaran kreatif dan variatif.
Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Instalasi Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan
Fadhilah, Sofiana Nur. (2018). “Pengembangan
yang dikembangkan dinyatakan “sangat layak”
instrumen asesemen berbasis interkoneksi
digunakan berdasarkan pada beberapa hal berikut
multipel representasi pada materi larutan
ini.
penyangga”, diakses melalului
https://repository.um.ac.id/22424 pada 24 April
a. Berdasarkan hasil kelayakan oleh ahli 2021 pukul 15.00 WIB
materi yang mencakup aspek Penyajian,
Materi, Bahasa, dan kemanfaatan yang Ihsan, Faud. (2005). Dasar-dasar Kependidikan,
mencapai persentase skor 95% dan sangat Jakarta: PT. Rineka Cipta
layak digunakan.
Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar
b. Berdasarkan pada hasil kelayakan oleh ahli Tematik (Tinjauan Teoritik Dan Praktik),
media yang mencakup aspek tampilan, Jakarta: Kencana
kemudahan penggunaan, konsistensi,
format dan kegrafikan yang mencapai Santyasa, I Wayan. (2009). Metode Penelitian
persentase skor 93% dan sangat layak Pengembangan Dan Teori Pengembangan
digunakan Modul, Jogjakarta: Universitas Gadjah Mada

Sriadhi. (2018). Instrumen Penilaian Multimedia


Keterbatasan Penelitian Pembelajaran. diakses melalui
Adapun keterbatasan dari Pengembangan https://www.researchgate.net pada 24
Modul pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi April 2021 pukul 14:30 WIB
Penerangan Listrik Kelas XI Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Dwiwarna Medan yaitu sebagai Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif
berikut: dan Kualitatif. Bandung; CV. Alfabeta.
Pengembangan Modul Pembelajaran Pada
Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas

9
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung; CV.Alfabeta.

, Cambride: Cambride University Press

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran


Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana
Prenada Group

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun


2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

10

Anda mungkin juga menyukai