Anda di halaman 1dari 6

HASIL REVIEW JURNAL

A. Profil Jurnal

1. Judul:
Inovative Models for vacational Education and Training in Romania
Model Inovatif untuk Pendidikan Kejuruan dan Traning di Rumania
2. Jenis Jurnal: Jurnal Perilaku dan Ilmu Sosial

3. Penulis: Liviu Moldovan


4. Penerbit: Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Seleksi dan/atau peer review di
bawah tanggung jawab Prof. Dr. Hüseyin Uzunboylu, akses terbuka CC-BY-
NC-ND lisence doi: 10.1016/j.sbspro.2012.06.451
5. Tahun Terbit: 2012

6. Volume & Halaman : Vol. 46, Hal. 5425 – 5429

B. Rangkuman Artikel
1. Pembahasan

Institusi pendidikan tinggi adalah sumber kekuatan di mana


pembangunan baru bergantung dalam ekonomi global, dimana yang berperan
penting adalah siswa maupun mahasiswa, serta para pendidik dalam menjalankan
tugasnya, sarana dan prasarana sebagai infrastruktur dalam menopang interaksi
tersebut. Pada pola pelatihan kejuruan, sangat bergantung pada sistem e-learning
dan komunikasi elektronik, untuk memudahkan siswa dalam menghadapi konsep
industry dan perusahaan. Pelatihan dalam perusahaan adalah salah satu
keterampilan penting dan kendala utama bagi pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan di Rumania. Proyek percontohan “Innovative Tools and Models
for Vocational Education and Training in Central and Western Romania” (Move-
IT) telah memecahkan masalah yang menantang ini dengan menyebarluaskan dan
menyebarkan solusi peningkatan keterampilan berskala besar yang sukses dari
Norwegia ke Rumania.
Pada proyek Move-IT yang inovatif ini dibiayai EEA Eropa, memiliki
tujuan untuk mengembangkan dan membangun jaringan regional pusat
pendidikan dan pelatihan kejuruan di Rumania dengan mentransfer pengetahuan,
praktik yang baik dan kemajuan dalam komunikasi video canggih di perguruan
tinggi Sor-Trondelag University. Hasilnya adalah menghasilkan kerjasama antar
lembaga pusat pelatihan kerja dengan University “Petru Maior” Rumania dan
prospek pengembangan sumber daya manusia lebih lanjut. Desain infrastruktur
didasarkan pada praktik video dengan komponen utama yaitu ruang video
berstandar tinggi, rangkaian multiplatform dan manajemen produksi yang
mendukung, ruang video untuk menerima pelatihan dari UPM atau organisasi
kepelatihan lain dan beberapa ruang audio, kelas dan lab. komputer.
Pelatihan terhadap instruktur juga dikembangkan dalam proyek ini
dengan tujuan untuk memberikan seperangkat pelatihan kursus yang canggih bagi
para pelatih dan guru. Yang disampaikan pada pelatihan guru ini adalah materi
pengantar pelatihan pengiriman yang memanfaatkan komunikasi video; Metode
pedagogis (berlandaskan pendidikan) yang mengatur metari kursus pendidikan
kejuruan dan penggunaan video pelatihan kejuruan; Metode pembelajaran terpadu
dan optimalisasi video dalam pendidikan dan pelatihan kejuruan.
Pada pelajaran terpadu sudah dikaitkan dengan teknologi, sehingga
menghasilkan metode pedagogis baru yang menggunakan pelatihan tatap muka,
yang terdiri dari unsur-unsur yaitu Pengajaran terstruktur kelas tradisional,
pembelajaran mandiri melalui Learning Management Systems, Pelatihan praktis,
layanan video konfrensi dan evaluasi prestasi siswa dan sistem penilaian
pembelajaran.
2. Keutamaan artikel
Menitik beratkan pada penjelasan teknis penerapan E-Learning yang
dikembangkan
3. Kekurangan artikel
Pola dan konsep mengenai pembelajaran terpadu yang belum mendalam

C. Perbandingan dengan kondisi pendidikan kejuruan di Indonesia


Perbandingan pendidikannya dilakukan dengan SMK Telkom Sandhy
Putra Purwokerto, salah satu sekolah kejuruan yang secara konsisten ingin
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto merupakan
sekolah kejuruan di bidang telekomunikasi yang telah mengembangkan model
pembelajaran e-learning. Pemanfaatan e-learning pada sebuah pendidikan
kejuruan seperti Sekolah Menengah Kejuruan sangat dibutuhkan untuk membantu
guru dalam meningkatkan proses pembelajaran. Jika dibandingkan dengan
pendidikan kejuruan di Rumania yang sudah berkembang dilihat dari sisi
infrastukrur akan sangat mencolok perbedaan yang dihasilkan. Seperti telah
diketahui, pembelajaran di sekolah kejuruan mempunyai waktu pembelajaran
praktik yang lebih banyak dibandingkan dengan pembelajaran teori atau
pembelajaran di dalam kelas. Maka dari itu pendidikan kejuruan di Indonesia
yang masih tahap perkembangan dengan pola pembelajarannya dikungkung oleh
kurikulum yang berubah tiap 5 tahun atau mengikut pergantian kepala negara
perlu konsistensi dalam menangani hard skill para pelajar SMK sehingga dapat
bersaing langsung di dunia kerja. Pola pengajaran yang digunakan di Rumania
juga telah direnovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membuatnya
lebih mudah beradaptasi dengan pangsa pasar tenaga kerja Rumania.
1. Ketercapaian Standar Mutu Perancangan dan pembuatan materi E-Learning
Komponen perancangan dan pembuatan materi e-learning pada
pelaksanaan pembelajaran e-learning di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto
yaitu pembuatan e-learning belum didaftarkan hak ciptanya, sehingga belum
memenuhi kaidah pembelajaran berbasis internet, serta beberapa guru belum
memahami secara mendalam mengenai pengelolaan course dalam e-learning.
Sedangkan perancangan pendidikan kejuruan di Rumania yang sedang
dikembangkan yang dibiayai EEA Eropa adalah “Innovative Tools and Models
for Vocational Education and Training in Central and Western Romania” (Move-
IT) telah memecahkan masalah yang menantang ini dengan menyebarluaskan dan
menyebarkan solusi peningkatan keterampilan berskala besar yang sukses dari
Norwegia ke Rumania. Jadi perbedaannya terletak dilegalitas atau lisensi dan hak
cipta atas pembelajaran e-learning yang telah dilaksanakan.

2. Ketercapaian Standar Mutu Perencanaan Pembelajaran E-learning


Komponen perencanaan pembelajaran e-learning yaitu belum adanya
komitmen dari sekolah untuk melaksanakan pembelajaran e-learning secara
optimal, proses pembelajaran belum diarah-kan pada pembelajaran berbasis e-
learning. Sehingga tingkat urgensi pembelajaran menggunakan media e-learning
masih kurang. Sedangkan komitmen penyedia pendidikan di Rumania sangat
mendukung akan terlaksananya e-learning, dan telah meningkatkan kualitas
pengajaran dengan mengatur program pembelajaran jarak jauh baru.
3. Ketercapaian Standar Mutu Penyampaian Pembelajaran E-learning
Komponen penyampaian pembelajaran e-learning SMK Telkom Sandhy
Putra Purwokerto yaitu strategi belajar dengan menggunakan multimedia belum
sepenuhnya diadaptasi dan kurangnya penambahan materi pembelajaran yang
bersifat interaktif untuk setiap mata pelajaran. Sedangkan sistem pembelajaran e-
learning di Rumania sudah pada tahap Desain dan pembentukan kemajuan
pendidikan maupun infrastruktur pelatihan didasarkan pada praktik video terbaik
dari Skandinavia, dengan ruang video di UPM memiliki 3 skenario penggunaan
yaitu Transmisi kursus melalui internet ke lokasi eksternal, Produksi materi
pelatihan untuk distribusi pada platform web offline dengan memperoleh gambar
menggunakan video kamera beresolusi tinggi dan materi pelatihan, dan Sesi
konferensi video dengan 3 lokasi berbeda secara bersamaan.
4. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran E-learning
Komponen evaluasi pelaksanaan pembelajaran e-learning SMK Telkom
Sandhy Putra Purwokerto yang mendasar yaitu guru melaksanakan penilaian dan
melihat keaktifan siswa dalam pembelajaran e-learning, serta guru memberikan
tugas melalui e-learning. Hal tersebut belum dilaksanakan secara optimal oleh
semua guru dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Sedangkan system penilaian
dan monitoring guru terhadap siswa pada pola pembelajaran yang diterapkan di
Rumania berjalan sistematik, dengan diterpakannya Sistem Respon Siswa atau
teknologi SRS. Pada sistem tersebut guru memberi siswa tugas, misalnya
pertanyaan atau masalah. Para siswa memecahkan tugas dan merespon secara
anonim dengan menggunakan SRS baik di laptop mereka atau melalui perangkat
genggam mereka, di mana guru menampilkan respon siswa di kelas. Akhirnya,
guru harus memutuskan bagaimana memberikan umpan balik ke kelas. Artinya
perbedaan optimalisasi penerapan e-learning antara pendidikan kejuruan di
Rumania dan Indonesia.

D. Kesimpulan dan saran


1. Kesimpulan
a. UPM telah mengembangkan infrastruktur pengajaran baru untuk e-learning,
dan telah meningkatkan kualitas pengajaran dengan mengatur program
pembelajaran jarak jauh baru di Rumania. Ini memiliki implikasi praktis bagi
para akademisi dari UPM dan mitra organisasi karena promosi akses ke
metode baru dan inovatif dan sumber daya pendidikan, tetapi juga implikasi
besar ICT.
b. Model pembelajaran e-learning di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto
dapat dijadikan sebagai alat bantu pada pembelajaran di sekolah kejuruan
yang memiliki persentase pembelajaran di sekolah kejuruan antara teori
dengan persentase yang lebih sedikit dibandingkan dengan praktek. E-
learning dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman materi dan
memperluas sumber materi ajar maupun menambah aktivitas belajar serta
membantu guru dalam mengefisienkan waktu pembelajaran di dalam kelas.
2. Saran
Pelaksanaan pembelajaran e-learning di Indonesia perlu mendapatkan
dukungan penuh dalam kebijakan sekolah melalui sistem reward atau
penghargaan terhadap guru yang melaksanakan pembelajaran e-learning dalam
meningkatkan mutu pembelajarannya, serta pelaksanaan secara formal dengan
memiliki hak cipta dan lisensi dari pelaksanaan e-learning di SMK Telkom
Sandhy Putra Purwokerto.
E. Daftar Pustaka
Numiek Sulistyo Hanum. 2013. Keefektifan E-Learning Sebagai Media
Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom
Sandhy Putra Purwokerto). Jurnal pendidikan vokasi, vol 3 ; 90-102

Moldovan, L. 2012. Inovative Models for vacational Education and


Training in Romania. Journal of Social and Behavioral Sciences. University Petru
Maior. Romania. Vol 46 ; 5425 – 5429

Anda mungkin juga menyukai