Anda di halaman 1dari 12

 

MAKALAH

“IMPLIKASI PERUBAHAN KEBIJAKAN TERHADAP SISWA, ORANG TUA


ATAU MASYARAKAT DAN DINAS PENDIDIKAN NASIONAL”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Inovasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Dosen Pengampu: 1. Dr. Sukardi, M.T.

2. Prof. Dr. H Nizwardi Jalinus, M.Ed.

Oleh:

Kurnia Wahyu Prima (20138032)

Melki Nasti (20138034)

PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan.

Dalam makalah ini penulis membahas “Implikasi Perubahan Kebijakan


Terhadap Siswa, Orang Tua Atau Masyarakat Dan Dinas Pendidikan Nasional”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam tentang hakikat pekerjaan dan
struktur pekerjaan itu sendiri terutama bagi mahasiswa dan sekaligus melakukan
apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Inovasi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”. Dalam proses pendalaman materi, tentunya
kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima
kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada :

• Dr. Sukardi, M.T.dan Prof. Dr. H Nizwardi Jalinus, M.Ed selaku dosen
mata kuliah “Inovasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”.
• Rekan-rekan mahasiswa/i Pendidikan Teknologi Kejuruan (S2) Tahun
Ajaran 2020/2021 yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka tangan
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada
penulis sehingga dapat memperbaiki di masa yang akan datang.

Padang, 30 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Konsep Implikasi .............................................................................................
B. Konsep Perubahan Kebijakan...........................................................................
C. Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Siswa.............................................
D. Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Orang Tua dan Masyarakat...........
E. Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Dinas Pendidikan Nasional............
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan dari masa


ke masa. Perubahan kebijakan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
faktor pergantian pemangku jabatan, penyempurnaan kurikulum, perubahan
sosial-budaya masyarakat, bahkan juga unsur politis. Perubahan kebijakan
tersebut tentu akan sangat berdampak terhadap proses pelaksanaan pembelajaran
di sekolah. Mau tidak mau guru dan siswa harus mampu menyelaraskan diri
dengan kebijakan-kebijakan baru dalam dunia pendidikan.

Akibat dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan


kebijakan baru demi menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu
mengimplementasikan pemeblajaran darind dalam dunia pendidikan.

Situasi pandemi Covid-19 seperti ini, pembelajaran daring diatur melalui


Surat Edaran Kemdikbud mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Covid-19 terdapat kebijakan yaitu pembelajaran daring guna memberikan sebuah
pengalaman belajar yang sangat bermakna, tidak menjadi beban dalam
menyelesaikan semua kurikulum untuk kelulusan, pembelajaran dititik beratkan
pada pengembangan kecakapan hidup yaitu tentang pandemi Covid-19 dan
pembelajaran tugas dapat divariasi antar siswa, mengikuti bakat dan minat serta
keadaan masing-masing termasuk meninjau kembali kesenjangan fasilitas belajar
yang dimiliki dirumah Perubahan kebijakan tersebut memiliki dampak terhadap
siswa, orang tua dan masyarakat tentunya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dari Implikasi?


2. Bagaimana konsep dari Perubahan Kebijakan?
3. Bagaimana Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Siswa?
4. Bagaimana Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Orang Tua /
Masyarakat?
5. Bagaimana Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Dinas Pendidikan
Nasional?

C. Tujuan

1. Mengetahui konsep dari implikasi


2. Mengetahui konsep dari perubahan kebijakan
3. Mengetahui konsep dari implikasi perubahan kebijakan terhadap siswa
4. Mengetahui konsep dari implikasi perubahan kebijakan terhadap orang tua
dan masyarakat
5. Mengetahui konsep dari implikasi perubahan kebijakan terhadap dinas
pendidikan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Implikasi
Arti kata implikasi itu sendiri sesungguhnya memiliki cakupan yang
sangat luas dan beragam, sehingga dapat digunakan dalam berbagai kalimat
dalam cakupan bahasa yang berbeda-beda. Kata implikasi dapat dipergunakan
dalam berbagai keadaan maupun situasi yang mengharuskan seseorang untuk
berpendapat atau berargumen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata implikasi
adalah keterlibatan atau keadaan terlibat. Sehingga setiap kata imbuhan dari
implikasi seperti kata berimplikasi atau mengimplikasikan yaitu berarti
mempunyai hubungan keterlibatan atau melibatkan dengan suatu hal.
Kata implikasi memiliki persamaan kata yang cukup beragam,
diantaranya adalah keterkaitan, keterlibatan, efek, sangkutan, asosiasi, akibat,
konotasi, maksud, siratan, dan sugesti. Persamaan kata implikasi tersebut
biasanya lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Hal ini karena
kata implikasi lebih umum atau cocok digunakan dalam konteks percakapan
bahasa ilmiah dan penelitian. 
Menurut para ahli, pengertian implikasi adalah suatu konsekuensi atau
akibat langsung dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah. Pengertian
lainnya dari implikasi menurut para ahli adalah suatu kesimpulan atau hasil
akhir temuan atas suatu penelitian.

B. Konsep Perubahan Kebijakan


Konsep perubahan kebijakan menunjuk pada pergantian satu atau lebih
kebijakan dengan satu atau lebih kebijakan lain.
1. Bentuk perubahan kebijakan:
o Perubahan sedikit dari kebijakan yang telah dievaluasi.
o Pembuatan statuta baru dalam area kebijakan tertentu
o Perubahan drastis dari kebijakan publik sebagai konsekuensi dari
munculnya pilihan- pilihan baru.
2. Kasus perubahan kebijakan:
 Perubahan kebijakan hanya berbentuk linear
 Penggabungan (merger) beberapa program yang dianggap cocok
 Pemisahan satu program menjadi dua atau beberapa paket program
 Perubahan program secara nonlinear

3. Model perubahan kebijakan


 Tesis Siklikal (The Cyclical Thesis)
Model ini menjelaskan bahwa perubahan kebijakan disebabkan
adanya suatu pergeseran secara terus menerus dalam keterlibatan secara
nasional antara kepentingan publik dan kepentingan swasta
 Tesis Policy Learning
Model ini memandang perubahan kebijakan sebagai suatu fungsi dari tiga
faktor:
- interaksi dari advocacy coalitions
- perubahan-perubahan eksternal terhadap subsistem
- Akibat-akibat dari parameter sistem yang stabil.

C. Implikasi Perubahan Kebijakan terhadap Siswa


Kebijakan pendidikan telah mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh
faktor salah satunya covid 19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim  mengeluarkan surat edaran khusus tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan di tengah wabah penyebaran virus corona
(Covid-19).
Beberapa implikasi perubahan kebijakan terhadap siswa :
1. UN Tahun 2020 dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020 bagi
Sekolah Menengah Kejuruan.
Dengan dibatalkannya UN Tahun 2O2O maka keikutsertaan UN
tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Dengan dibatalkannya UN Tahun 2020 maka proses
penyetaraan bagi lulusan program Paket A, program Paket B, dan program
Paket C akan ditentukan kemudian.
Perubahan kebijakan tentang dihapuskannya UN berdampak
negatif di mana siswa akan merasa kurang semangat belajar mengingat
siswa tidak memiliki tantangan untuk kelulusan siswa maupun untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang berikut. Terlebih lagi melanjutkan sekolah
atau perguruan tinggi yang menjadi rebutan para siswa. Sehingga
tantangan bagi siswa untuk mengejar prestasi semakin berkurang dan
bahkan bisa tidak menjadi hirauan siswa, ataupun semangat untuk giat
belajar akan menjadi berkurang.

2. Proses Belajar dari Rumah 


Proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Belajar dari
rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemi Covid-19.
 Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi
antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah
Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan baik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif.

3. Ujian Sekolah 
Ujian Sekolah untuk kelulusan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
 Ujian Sekolah untuk kelulusan dalam bentuk tes yang mengumpulkan
siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum
terbitnya surat edaran ini.
 Ujian Sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan
prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau
bentuk asesmen jarak jauh lainnya.
 Ujian Sekolah dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang
bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum
secara menyeluruh.
 Ujian Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Sekolah dapat
menggunakan nilai Ujian Sekolah untuk menentukan kelulusan siswa.
 Adapun bagi sekolah yang belum melaksanakan Ujian Sekolah
berlaku ketentuan seperti kelulusan Sekolah Dasar/sederajat
ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir (kelas 4, kelas 5,
dan kelas 6 semester gasal). Selain itu, nilai semester genap kelas 6
dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.
 Selain itu, kelulusan Sekolah Menengah Pertama/sederajat dan
Sekolah Menengah Atas/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima
semester terakhir. Nilai semester genap kelas 9 dan kelas 12 dapat
digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.
 Adapun kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan/sederajat ' ditentukan
berdasarkan nilai rapor, praktik kerja lapangan, porto folio dan nilai
praktik selama lima semester terakhir. Nilai semester genap tahun
terakhir dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.

4. Kenaikan Kelas
 Kenaikan kelas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang
mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah
dilaksanakan sebelum terbitnya Surat Edaran ini
 Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam
bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya,
penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya
 Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk
mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu
mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.

5. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 


PPDN dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyediakan bantuan teknis bagi daerah yang memerlukan
mekanisme PPDB daring.

6. Dana Bantuan Operasional Sekolah 


Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasionai
Pendidikan dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan
sekolah termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi
Covid19 seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfectant,
dan masker bagi warga.

D. Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Orang Tua Dan Masyarakat


Perubahan kebijakan karena pandemi covid-19 membuat semua orang
melaksanakan aktivitas dari rumah. Mulai belajar dari rumah guna
menghentikan penyebaran covid-19. Situasi tersebut menimbulkan beban baru
bagi masyarakat, termasuk anak-anak yang belajar dari rumah dan harus
didampingi oleh orangtua.
Perubahan kebijakan pendidikan yang sebelumnya tatap muka diganti
dengan online menjadikan orang tua dan masyarakat merasa kerepotan dengan
tugas-tugas dari pengajar khususnya untuk siswa TK. dan SD. yang mana
peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas daring dan juga
orang tua yang tidak mawas teknologi juga agaknya turut pusing dengan
pembelajaran daring yang serba digital
Untuk itu orang tua haruslah aktif dan terlibat memantau anaknya belajar,
hindari sifat cuek atau abai terhadap aktivitas yang dilakukan anak saat di
rumah.

Peran orang tua dalam perubahan kebijakan pembelajaran online


1. Orang tua memastikan anak belajar daring dengan aman
2. Beri semangat anak untuk belajar secara daring,
3. Aktif berhubungan dengan guru di sekolah.

E. Implikasi Perubahan Kebijakan Terhadap Dinas Pendidikan Nasional


Implikasi perubahan kebijakan bagi dinas pendidikan nasional yaitu Dinas
Pendidikan dan sekolah diminta menyiapkan mekanisme PPDB yang
mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk
mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua secara fisik di sekolah
PPDB pada Jalur Prestasi dilaksanakan berdasarkan akumulasi nilai rapor
ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir dan/ atau prestasi akademik
dan non-akademik di luar rapor sekolah
Dinas Pendidikan juga mengevaluasi metode belajar di rumah. Sehingga
tidak menimbulkan beban untuk siswa. Metode belajar juga diharapkan bisa
mengikutsertakan interaksi antara guru dan siswa, meskipun secara virtual.
Sehingga guru bisa membimbing siswa selama belajar dari jarak jauh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Implikasi adalah suatu konsekuensi atau akibat langsung dari hasil
penemuan suatu penelitian ilmiah.
2. Konsep perubahan kebijakan menunjuk pada pergantian satu atau lebih
kebijakan dengan satu atau lebih kebijakan lain.
3. Perubahan kebijakan terhadap siswa :
- UN Tahun 2020 dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020
bagi Sekolah Menengah Kejuruan
- Proses Belajar dari Rumah
- Ujian Sekolah diambil portofolio nilai rapor dari semester 1 - 5
- Kenaikan Kelas diambil portofolio nilai rapor sebelumnya
- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilakukan secara daring
- Dana Bantuan Operasional Sekolah digunakan untuk mencegah
pandemi

Anda mungkin juga menyukai