Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KELOMPOK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMK PGRI 1 CIMAHI


SEMESTER GANJIL TAHUN 2018

Oleh :

KELOMPOK PRAKTIKAN SMK PGRI 1 CIMAHI

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFRESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
LAPORAN KELOMPOK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI SMK PGRI 1 CIMAHI
SEMESTER GANJIL TAHUN 2018

Menyetujui :

Kepala SMK PGRI 1 Cimahi

Dra. Yeyen Ruswiyani, M.MPd.


NPA. 1025031526
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................4

BAB I.................................................................................................................................................6

PENDAHULUAN................................................................................................................................6

A. Sejarah Perkembangan Sekolah..............................................................................................6

B. Struktur Organisasi Sekolah.....................................................................................................8

C. Denah Lokasi Sekolah..............................................................................................................9

D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah.......................................................................10

BAB II..............................................................................................................................................12

MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN............................................................................................12

A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum.................................................................................12

B. Pembinaan Kesiswaan........................................................................................................13

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler........................................................................13

D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa..............................................................14

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran...................................................................................15

F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika.................................................................15

BAB III.............................................................................................................................................17

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN...............................................................17

A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum.................................................................................17

B. Pembinaan Kesiswaan........................................................................................................17

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler........................................................................18

D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa..............................................................18

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran...................................................................................19

F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika..................................................................19


BAB IV............................................................................................................................................21

KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................21

A. Kesimpulan.........................................................................................................................21

B. Saran......................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................24
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan bagi kita
semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw. yang
telah membawa umatnya dari kegelapan menuju jalan terang benderang seperti sekarang ini.
Setelah melaksanakan Program Latihan Profesi selama tiga bulan akhirnya kelompok
kami pun harus melaporkan hasil pelaksanaan Program Latihan Profesi yang telah kami
laksanakan.
Berkat usaha bersama dengan disertai rahmat Allah swt. laporan Program Latihan
Profesi (PLP) yang dilaksanakan di SMK PGRI 1 Cimahi ini dapat kami selesaikan. Adapun
laporan ini mendeskripsikan mengenai pengalaman praktikan selama menjalani PLP, sejarah
perkembangan sekolah, lokasi sekolah, keadaan fasilitas personal dan kelengakapan lingkungan
dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, dalam laporan ini puga dibahas beberapa hal
mengenai masalah kependidikan yang terdapat di SMK PGRI 1 Cimahi serta upaya
penanggulangan yang telah kamu coba lakukan.
Kami berharap dalam pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP) yang cukup singkat ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami pribadi sebagai calon tenaga pendidik dan
umumnya bagi semua pihak yang berhubungan dengan Program Latihan Profesi ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung untuk pembuatan laporan yang lebih
baik kedepannya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami maupun bagi semua pihak
yang membaca laporan ini.

Cimahi, November 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Perkembangan Sekolah

Gagasan dan prakarsa mendirikan SMEA swasta muncul dari beberapa guru SMEA Negri
1 Cimahi diantaranya Drs. H.T. Usman Asmanawidjaya, Drs. Saidi Musa, M.A. Syarief dan Drs.
Achmad Kartipura (Kepala Sekolah SMK PGRI 1 yang pertama) dan beberapa orang guru
lainnya.
Meningkatkan minat SMEA di Cimahi dan sekitarnya mengakibatkan tidak
tertampungnya para peminat termaksud, karena daya tamping SMEA Negri 1 Cimahi jauh lebih
rendah bila dibandingkan dengan jumlah pendaftar. Dengan demikian, maka mereka tidak bisa
masuk sekolah yang diminatinya karena di Cimahi belum ada SMEA yang lain yang
mengakibatkan peserta didik terpaksa memilih sekolah yang berbeda jenis sekalipun
bertentangan dengan yang diminatinya.
Atas dasar kenyataan inilah, maka beberapa guru SMEA Negeri 1 Cimahi berprakarsa
untuk menampung mereka dengan cara mendirikan SMEA swasta yang bernaung dibawah panji
yayasan Pembina lembaga pendidikan (YPLP) PGRI.
Untuk mewujudkan niat menyediakan wadah (SMEA Swasta) guna menampung
pelimpahan calon siswa dari SMEA Negeri Cimahi, maka pada bulan Desember 1974 dibawah
pimpinan Drs. Dae Achmad Kartiputra para pemrakarsa menghadap pengurus Cabang PGRI
Cimahi guna berkonsultasi mengenai hal itu.
Dalam konsultasi tersebut dicapai kata sepakat bahkan pengurus Cabang PGRI Cimahi
mendukung sepenuhnya gagasan mendirikan SMEA termaksud.
Pada bulan Desember 1974 pendaftaran siswa baru untuk pertama kalinya. Adapun
peresmiannya diselenggarakan oleh pengurus cabang PGRI Cimahi, para undangan, para calon
guru dan para calon siswa pada tanggal 1975 dan pada tanggal 21 Januari 1975 dimulailah
kegiatan belajar mengajar yang berlokasi di gedung SMEA Negeri Cimahi.
Guru-guru yang mengajar di SMEA PGRI 1 Cimahi adalah guru SMEA Negeri Cimahi,
SMPN 2 Cimahi, dan SMPN 3 Cimahi. Untuk kepala sekolah yang pertama adalah pengurus
cabang PGRI CImahi yaitu Drs. Dae Achmad Kartipura dan dikukuhkan oleh pengurus YPLP PGRI
DT 1 Jawa Barat.
Adapun mengenai pengesahan sekolah oleh YPLP PGRI DT 1 Jawa Barat diterbitkan surat
keputusan No. 132/YPLP-PGRI/V/Kpt/1977/ tanggal 13 Marett 1997. Sedangkan izin operasional
dari kanwil Depdikbud Provinisi Jawa Barat tertuang dalam surat kepala kantor pembinaan
pendidikan menengah kejuruan No. 6008/PMK-UI/1979 tanggal 21 Desember 1979.
B. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi SMK PGRI 1 Cimahi adalah sebagai berikut :


C. Denah Lokasi Sekolah
D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah

Staf pengajar yang dimiliki oleh SMK PGRI 1 Cimahi adalah sebagai berikut :

1 DRA. YEYEN RUSWIYANI, M.M.Pd. 22 DRS. H. SAEFIRDAUS


2 DRA. SUSY ROSDINI, M.M. 23 CACAH SUTARNI, S.Hum.
3 DRS. RUHIYAT, M.M. 24 KHAMBALI S.Pd.I, M.Pd.I.
4 DRA. RIN RIANI, M.Si. 25 DRS. DEDE DRADJAT P.
5 Dra. REFRIYETI 26 KIKI PUSPASARI, S.S.T.
6 DRA. Hj. CUCU YUNINGSIH, M.Si 27 PUJI SUDIBYO, S.Pd.M.M.
7 DRA. ERNI NURAENI 28 SHOFY MUSTHOFA AZIZ, S.Pd.I.
8 DRS. AAM JAUHARI JATNIKA 29 DEDI MULYADI SALAM, S.SOS
9 DRS. MUGI KARYADI 30 SITI SOFIA ZUKHRO, S.Pd.
10 KARTINI AFZIARIF, S.ST 31 NADIA YUNITA, S.Pd.
11 DRS. JEDI MAKMUR 32 KANIA APRIYANI, S.Pd.
12 DRS. R. DJOKO PRAYITNO 33 DODI RUBIYANTO, S.T.
13 DRS. LILI SUKIMAN 34 DADANG RUSTANDI, S.Pd.
14 DRS. WIJADI 35 VIRENA, S.Pd.
15 AGUS BUDHI KARYANA, S.Pd. 36 HENY HANDAYANI, S.Psi.
16 TENI NURSYAMSIAH, S.Pd. 37 SIDEK SAMSUL, S.Pd.
17 AHMAD SOLIHIN, S.Pd. 38 LATIFAH NURHASANAH, S.Pd.
18 INDRI NURHIDAYAH, S.Pd. 39 EKA HARTATI, S.Pd.
19 NURAENI S.ST. 40 ANDINI, S.Pd.
20 MUNIA RATNAWULAN, SE. 41 RESA ZULFIKAR AADIYASA, S.St.
21 RUKYAT, S.Pd. 42 AGAH FARHAN S, Pd.
Siswa

Tingkat Jumlah

10 245

11 231

12 228

Total 704

Jenis Kelamin Jumlah

Perempuan 418

Laki-laki 286

Total 704

Jumlah rombongan belajar dan kebutuhan :

Jumlah Jumlah Ruangan yang ada


Kekurangan
No. Uraian Rombongan
Baik Rusak Ruang
Belajar
1 Kelas 1, 2, dan 3 17 19 - -
2 KM / WC Siswa - 7 - 2
3 Mushola / Masjid - 1 - -
BAB II
MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan , kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.
Di dalam pelaksanaan dan pengelolaan kurikulum tidak lepas dari masalah yang ada.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan dan pengelolaan kurikulum di SMK PGRI 1
Cimahi adalah sebagai berikut :
1. Administrasi guru seperti format silabus dan RPP. Seringkali pihak sekolah merasa
kebingungan dalam menyusun silabus dan RPP Karena formatnya yang selalu
berubah dari tahun ke tahun.
2. Adanya minggu tidak efektif yang tidak ada dalam kalender akademik menyebabkan
terganggunya pelaksanaan kurikulum khususnya kegiatan belajar mengajar.
3. Guru yang mengikuti pelatihan menyebabkan harus meninggalkan kelas.
4. Ketidakhadiran guru yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi
terganggu.
5. Ada kalanya pencapaian kurikulum yang tercantum dalam Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang belum memnuhi target.
B. Pembinaan Kesiswaan

Dalam pelaksaaan kegiatan pembinaan kesiswaan, tentunya tidak luput dari munculnya
permasalahan. Masih kurangnya pemahaman serta kesadaran siswa dalam melaksanakan 7K
(keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan kenyamanan)
membuat keterlaksanaan 7K di sekolah belum maksimal.
Beberapa hal yang menandakan kurangnya keterlaksanaan 7K di sekolah terlihat dari
kebersihan di koridor kelas. Sampah di koridor kelas biasanya menumpuk di satu sudut. Sampah
dibiarkan menumpuk di lantai padahal di dekatnya ada tempat sampah yang masih kosong. Hal
lain yang menandakan kurangnya keterlaksanaan 7K di sekolah terlihat dari kurang bersihnya
kamar mandi siswa.

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah bertujuan untuk meningkatkan


wawasan serta pengetahuan dan memberikan kegiatan yang berarti bagi siswa dalam
memanfaatkan waktu luang. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK PGRI 1 Cimahi
diantaranya adalah :
1. Praja Muda Karana (Pramuka)
2. Palang Merah Remaja (PMR)
3. Pasukan Kibar Bendera (Paskibra)
4. Karate
5. Wirausaha
6. Olahraga Prestasi
7. Kesenian Daerah
8. Jepang Club
9. Forum Dinul Islam
10. Organisasi Intra Sekolah (OSIS)
Meskipun kelompok kami tidak membantu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler secara
langsung, namun melalui pembicaraan ringan dengan para siswa, pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler di SMK PGRI 1 Cimahi tidak memiliki hambatan. Semua kegiatan berjalan baik
dan hampir setiap ekstrakurikuler selalu ikut terlibat dalam perlombaan-perlombaan sehingga
membawa nama baik SMK PGRI 1 Cimahi di masyarakat.

D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa

Dalam proses pendidikan di sekolah tidak sepenuhnya sekolah bertanggung jawab


atas proses pendidikan disekolah, namun harus ada peran dari orangtua siswa yang bekerja
sama dengan pihak sekolah misalnya guru BP/BK, walikelas serta wakasek kesiswaan.
Pembinaan antara sekolah dengan orang tua siswa dilaksanakan sejak awal masuk sekolah SMK
PGRI 1 Cimahi hal ini di laksanakan dengan tujuan untuk mengkomunikasikan setiap hasil
pendidikan yang berlangsung.
Namun dalam pelaksanaanya masih saja ada kendala-kendala, seperti :
1. Ketika ada anak yang bermasalah dan membutuhkan kedatangan orang tuanya ke
sekolah, terkadang orang tua siswa masih agak sulit untuk dihubungi dan datang
kesekolah walaupun sudah diundang oleh pihak sekolah. Permasalahan anaknya
disekolah pun tidak dapat segera ditanggulangi.
2. Ada beberapa orang tua siswa yang kurang memberikan perhatian dalam kegiatan
anaknya disekolah. Hal ini menjadi berimbas kepada anak kurang peduli kepada
kegiatan pembelajarannya disekolah. Hal ini pun dapat mengakibatkan tidak
sampainya uang SPP yang harus dibayarkan kepada pihak sekolah, padahal uang
SPP tersebut sudah diberikan oleh orang tuanya.
E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran

SMK PGRI 1 Cimahi memiliki fasilitas pembelajaran yang cukup lengkap, baik untuk
keperluan pembelajaran teori, praktikum, kegiatan ekstrakulikuler dan lain-lain. Namun
demikian masih terdapat beberapa masalah yang sering ditemukan dalam pengadaan fasilitas
pembelajaran yaitu :
a. Masih kurangnya sumber belajar, seperti obsheet, buku pedoman, buku non teknik, alat-
alat dan bahan praktikum untuk siswa hal ini mengakibatkan siswa cukup kesulitan
dalam praktikum dan memahami pelajaran. Hal ini dapat kami observasi saat
berlangsungnya PMB dan kegiatan piket di perpustakaan.
b. Masih kurang teraturnya penempatan buku-buku di ruang perpustakaan serta
terbatasnya buku-buku bacaan selain buku pelajaran, terutama buku-buku novel yang
menarik perhatian siswa untuk gemar membaca.
c. Luas ruangan beberapa workshop (laboratorium) yang kurang memadai, terutama di
ruang teori dan praktikum.

F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika

Pembinaan dan penerimaan mahasiswa praktikan PPL yang dilakukan oleh SMK PGRI 1
Cimahi sudah cukup baik. Dalam pelaksanaan pembinaan untuk mahasiswa PLP yang dilakukan
oleh sekolah dilakukan ketika awal masuk.
Dari pihak sekolah menjelaskan semua tentang cara berpakaian, waktu pembelajaran,
dan organisasi yang ada di sekolah beserta jadwal mengajar dan organisasi dan lain-lain.
Sebelum praktikan terjun langsung untuk mengajar, para praktikan dituntut untuk melakukan
observasi terlebih dahulu mengenai bagaimana cara guru pamong mengajar, menurut kami
kegiatan ini sangat baik dilakukan karena dengan adanya kegiatan tersebut dapat menambah
pengetahuan kami sebagai calon guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Setelah kami terjun langsung untuk mengajar, kami mendapat pembinaan dalam hal
PMB oleh guru pamong, mulai dari tata cara mengajar dan membuat RPP. Selain itu guru
pamong juga selalu memonitoring dan melakukan evaluasi ketika kami sedang ataupun sudah
selesai mengajar, hal ini bisa menjadi masukan ynag sangat baik agar dapat meningkatkan cara
mengajar.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum

Berdasarkan permasalahan pada Bab II, maka upaya yang dapat dilakukan guna
menanggulangi permasalahan dalam hal pelaksanaan kurikulum, antara lain :
1. Pembagian tugas hendaknya dilakukan dengan jelas sehingga mengurangi tumpang
tindihnya tugas antara satu bidang dengan bidang yang lain, terutama dalam
penyesuaian kalender akademik sekolah dan materi pembelajaran.
2. Aspek penilaian yang dilakukan guru hendaknya mengacu pada indikator-indikator yang
menggambarkan ketercapaian kompetensi para siswa.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global harus diterapkan melalui kegiatan
ekstrakulikuler dan unit produksi.
4. Selalu dilakukan evaluasi pada setiap pelaksanaan kurikulum, sehingga dapat
mengantisipasi atau mengurangi masalah yang mungkin saja timbul pada kegiatan-
kegiatan berikutnya.

B. Pembinaan Kesiswaan

Upaya penanggulangan masalah yang bisa dilakukan dalam hal pembinaan kesiswaan,
diantaranya :
1. Menegakan peraturan dengan menerapkan system sanksi bagi siapapun yang melanggar
tata tertib, seperti keterlambatan dan ketidakhadiran.
2. Melakukan sosialisasi terus-menerus berkaitan dengan sanksi-sanksi yang akan
didapatkan ketika terjadi pelanggaran tata tertib sekolah.
3. Mengintensifkan kegiatan-kegiatan keagamaan guna menambah kesadaran akan
pentingnya budaya rapih, teratur dan sehat.

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler

Ada beberapa upaya penanggulangan permasalahan yang dapat dilakukan dalam


penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler, diantaranya :
1. Memberikan reward seperti beasiswa kepada para siswa yang telah aktif berkontribusi
dan berprestasi dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
2. Menunjuk fasilitator/Pembina yang sesuai dengan kapasitasnya sehingga
menumbuhkan tingkat kepercayaan siswa dalam hal pengembangan bakat mereka.
3. Mengikutsertakan peserta ekstrakulikuler dalam berbagai acara-acara menarik untuk
mewakili sekolah. Hal ini berkaitan dengan adanya proses pencapaian prestasi yang
nyata sehingga eksistensinya di sekolah maupun luar sekolah tetap baik.

D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa

Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan meminimalisir munculnya


masalah dalam hal kerjasama sekolah dan orang tua yaitu :
1. Anggota kelompok praktikan bertemu dengan guru/wali kelas untuk membicarakan
siswa yang bermasalah dan perlu mendatangkan orang tuanya ke sekolah.
2. Guru / wali kelas mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua di sekolah untuk
membicarakan perkembangan informasi dan kondisi siswa yang bermasalah.
3. Jika himbauan yang diberikan kepada orang tua tidak mendapatkan tanggapan, maka
sekolah harus menginformasikan orang tua siswa yang bermasalah secara berulang-
ulang. Hal ini diharapkan dapat menyadarkan orang tua untuk segera datang ke sekolah
dan menyelesaikan permasalahan anaknya.
4. Wali kelas atau guru BK dapat mengadakan home visit (kunjungan rumah) kepada orang
tua / wali siswa yang bermasalah jika sebelumnya orang tua / wali siswa terus menerus
tidak hadir kesekolah.

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran

Pengelolaan fasilitas merupakan hal yang penting untuk menunjang kegiatan


pembelajaran di sekolah. Berikut beberapa upaya penanggulangan permasalahan yang dapat
dilakukan dalam pengelolaan fasilitas pembelajaran, diantaranya :
1. Penambahan alat-alat dan bahan praktikunm untuk siswa secara bertahap.
2. Penambahan sumber pembelajaran seperti jobsheet untuk masing-masing kompetensi
keahlian, buku pedoman, dan buku non teknik untuk para siswa.
3. Secara berkelanjutan perlu dilakukan penataan kembali fasilitas ruangan-ruangan
laboratorium, terutama alat-alat praktikum yang jarang digunakan dapat ditemukan di
ruangan khusus sehingga tidak mengganggu KBM.
4. Jika memungkinkan dapat dilakukan pembangunan kembali ruangan-ruangan
laboratorium dengan membuat bangunan bertingkat secara bertahap.
5. Penempatan buku-buku di perpustakaan perlu diatur kembali sesuai dengan mata
pelajaran dan jenisnya.
6. Penambahan buku-buku bacaan selain buku pelajaran, terutama novel dan buku sastra
yang menarik perhatian siswa untuk gemar membaca.

F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika

Solusi untuk permasalahan kesejahteraan sivitas akademika diantaranya dengan


memberikan tunjangan kepada seluruh staf atas tugas tambahan yang diemban seperti menjadi
wali kelas, ketua organisasi atau Pembina ekstrakulikuler. Selain tunjangan jabatan tambahan
juga perlu adanya penyesuaian terhadap tambahan tunjangan pegawai jika pegawai memiliki
keluarga kandung seperti anak dan istri. Selain itu, tunjangan pun hendaknya diberikan sesuai
latar belakang pendidikan serta bantuan tenaga pengajar honorer dari pemerintah setempat,
seperti bantuan penyelesaian studi untuk tenaga pengajar yang masih kuliah S1.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan tanggung jawab akademik yang


wajib dilaksanakan dan diikuti oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang
mengambil program kependidikan. Dalam rangka mengasilkan tenaga guru yang professional
agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya sebagai mana yang harus dimiliki oleh seorang calon
guru, maka PLP memiliki kedudukan yang sangat strategis, sebab program ini pada hakekatnya
merupakan muara selurh komponen kurikulum pendidikan prajabatan mahasiswa sebagai calon
guru. PLP ini mencangkup latihan mengajar dan tugas-tugas kependidikan lainya secara
terbimbing dan terpadu.
Pada pelaksanaan PLP ini tak jarang ditemukan masalah-masalah yang cukup mendapat
perhatian dan mengganggu efektivitas pelaksanannya. Masalah muncul baik dari intern mapun
dari ekstern praktikan. Diantaranya menyangkut masalah rancangan pengajaran, penampilan
mengajar, bimbingan belajar, dan ektrakurikuler, partisipasi dalam kehidupan sekolah dan
proses bimbingan baik dengan dosen luar biasa PLP ,dosen tetap PLP maupun dengan
supervisior.
Namun dengan demikian, secara umum masalah yang dihadapi dapat diatasi dengan
baik. Sejauh ini masalah yang ada masih dirasakan wajar dan dapat dikendalikan dan dapat
diatasi dengan baik, dengan demikian msalah –masalah tersebut, praktikan harus dapat
mengambil hikmah dan menjadikan cermin serta pelajaran untu dapat belajar lebih baik bahwa
kondisi lapangan tidak seharunya selaras dengan teori, sehingga peraktikan menganalisis dan
melakukan proses berfikir untuk perbaikan selanjutnya.
Dari hasil praktik lapangan PLP pada SMK PGRI 1 Cimahi, semua praktikan telah
mendapatkan pengalaman berharga yang dapat disimpulkan diantaranya :

1. Praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun rencana


pembelajaran.
2. Praktikan dapat menentukan metode belajar yang sesuai dengan kondisi kelas tertentu.
3. Praktikan mendapat pengetahuan bagaimana cara menciptakan situasi belajar dikelas
4. Praktikan dapat memilih dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan
kondisi siswa saat mengajar
5. Secara umun dapat mengatahui dan berpatisipasi dalam kegiatan pendidika disekolah
lainya
6. Peraktikan merasa mendapat perhatian lebih dari berbagai komponen sekolah baik dari
kepala sekolah, guru, tata usaha mapun dari peserta diklat serta membangun
silaturahmi yang tinggi antar sesama peserta PLP
7. Mendapat pengetahuan dalam mengnal karekterisitik siswa secara keseluruhan
sebelum menerapkan metode pembelajaran

B. Saran

1. Untuk UPT-PLP UPI

a. Hubungan kerja sama antara UPT-PLP UPi dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan,
supaya terjadi kesinambungan antara kedua belah pihak
b. Hendaknya dilakukan pengawasan secara berkelanjutan selama praktikan melakukan
PLP
c. Mengusahakan pendanaan bagi dosen tetap dan supervisior agar secara lebih intensif
dalam melakukan bimbingan dan monitoring kepada praktikan secara berkelanjutan.
d. Memberikan penghargaan bagi sekolah yang telah berkerja sama denagn UPT-PLP UPI
sehingga terjalan kerja sama yang baik

2. Untuk pihak Lapangan

a. Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan peraktikan demi kelancaran


proses pendidikan.
b. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran berlangsung
secara efektif.
c. Lebih memperhatikan aspek-aspek psikologis dan emosional peserta PLP dalam proses
PBM maupun non-PBM

3. Untuk mahasiswa praktikan yang akan datang

a. Peraktikan harus dapat berdaptasai dengan situasi dan kodisi sekolah agar lebih mudah
dalam kelancaran PLP.
b. Peraktikan hendaknya memiliki keterampilan dalam segi penugasan materi, penyusunan
rencana pembelajaran, penggunaan metode dan pendekatan kelas dan sebaganya.
c. Peraktikan hendaknya salalu menambah wawasam keilmuannya, tidak hanya terbatas
pada diktat pelajaran tetapi segala sumber ilmu yang lain sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Peraktikan hedaknya meningkatkan keakrakaban dengan siswa dan lebih peduli dengan
masalah yang dihadapi siswa.
e. Peraktikan harus dapat berpatisipasi dalam kehidupan sekolah dengan cara terlibat
secara langsung pada kegiatan diluar pengajaran yang berlangsung di sekolah, seperti
kegiatan piket.
f. Lebih memperhatikan aspek-aspek psikologis dan emosional peserta PLP dalam proses
PBM maupun non-PBM.

Demikian beberapa saran yang dikemukan oleh peraktikan semoga dapat diterima guna
peningkatan kinerja kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

(2018).Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan Tenaga


Pendidik. Bandung:UPT PLP Universitas Pendidikan Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai