Anda di halaman 1dari 12

LEARNING AND INNOVATION SKILLS DALAM PEMBELAJARAN ABAD Ke-21:

BELAJAR DAN BERKREASI BERSAMA

MAKALAH

FIRMAN MA’RUF

NIM. 180131001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


STKIP AL-HIKMAH SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, tuhan kita semua yang mana
atas segala nikmat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan
selesai. Tidak lupa kepada dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Abad 21
yaitu ustaz Faiz Hasyim, M. Pd. Yang senantiasa berkontribusi memberikan ilmu
kepada kami. Selanjutnya kepada pihak yang telah membantu berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis berharap, semoga makalh ini bisa menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca. Berharap lebih tinggi lagi agarmakalah ini bisa di
aplikasikan oleh pembaca dalam hidupan sehari-hari.

Susunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan


pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kebaikan makalah ini

Surabaya, 12 September 2021


Penulis

Firman Ma’ruf
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4

1.1. Latar Belakang................................................................................................4

1.2. Rumusan masalah..........................................................................................5

1.3. Tujuan..............................................................................................................5

1.4. Manfaat............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6

2.1. Learning and Innovation Skills...........................................................................6

2.2. Critical Thinking and Problem Solving dalam Pembelajaran.............................6

2.3. Communication and collaboration (complex communicating)...........................8

2.4. Creativity and innovation (applied imagination and invention)..........................8

BAB III. PENUTUP.....................................................................................................10

Daftar Pustaka...........................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di masa lalu, pendidikan difokuskan pada pembelajaran berbasis
penguasaan konten. Sistem ini kemudian menilai pengetahuan dengan
menggunakan kuis dan tes diakhir pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika
misalnya, seorang peserta didik mempelajari besaran dan satuan, kemudian mereka
mengikuti tes yang terkait dengan apa itu besaran pokok dan turunan, satuan SI dan
satuan lainnya, kemudian singkatan dari simbol besaran dan satuan, bagaimana
dimensi berkerja dan beberapa informasi terkait lainnya. Kerangka pembelajaran
pada abad ke-21 memperluas dan memperdalam model sebelumnya, membuatnya
lebih cocok untuk masa yang akan datang. Hal tersebut dikonfirmasi oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2016), dalam Peraturan No. 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengubah
salah satu prinsip pembelajaran, dari pembelajaran berbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi.

Kompetensi merupakan salah satu elemen penting yang harus menjadi


perhatian untuk mendorong kemajuan suatu bangsa. Kompetensi tersusun dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mengerjakan suatu tugas tertentu.
Menurut Trilling & Fadel (2009), cara untuk meningkatkan daya saing bangsa di era
revolusi industri 4.0 ialah dengan mempersiapkan sistem pembelajaran inovatif
untuk meningkatkan kompetensi lulusan yang memiliki keterampilan abad ke-21
(Learning and Innovations Skills). Terdapat banyak pendapat tentang apa saja
keterampilan abad ke-21, salah satu pendapat yang dapat diambil ialah pendapat
dari 4C (Critical thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication). Keempat
keterampilan tersebut saling berkontribusi untuk membentuk kepribadian yang
matang dimasa depan.

Trilling & Fadel (2009), menjelaskan keterampilan abad 21 talam bukunya.


Critical thinking (berpikir kritis) adalah semua hal tentang keterampilan memecahkan
masalah. Creativity (kreativitas) adalah hal tentang keterampilan berpikir outside the
box, mencoba pendekatan baru untuk menyelesaikan sesuatu, inovasi, dan
penemuan. Collaboration (kolaborasi) adalah keterampilan bagaimana seseorang
bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dengan orang
lain untuk mencapai tujuan bersama. Communication (komunikasi) adalah
keterampilan seseorang untuk menyampaikan dan berbagi pemikiran, pertanyaan,
gagasan dan solusi dengan cara terbaik. Keterampilan-keterampilan diatas dapat
dilatihkan dalam pembelajaran disekolah (Redhana, 2019; Septikasari & Frasandy,
2018; Zubaidah, 2016).

Menyadari pentingya keterampilan abad ke-21 dimasa depan, penulis


tergerak untuk menuliskan makalah yang dapat menjelaskan implementasi dari
pelatihan ke-empat keterampilan tersebut. Makalah ini berjudul “Learning and
Innovation Skills dalam Pembelajaran Abad Ke-21: Belajar dan Berkreasi Bersama.

1.2. Rumusan masalah


Rumusan makalah kali ini ialah bagaimana implementasi pelatihan Learning
and Innovation Skills dalam Pembelajaran Abad 21?

1.3. Tujuan
Tujuan makalah kali ini ialah untuk mengetahui bagaimana implementasi
pelatihan Learning and Innovation Skills dalam Pembelajaran Abad 21?

1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini ialah dapat digunakan sebagai salah satu referensi
bagi guru, mahasiswa calon guru dan instruktur dalam pelatihan untuk
mengimplementasikan pelatihan Learning and Innovation Skills dalam pembelajaran
Abad ke-21.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Learning and Innovation Skills
Learning and Innovation Skills merupakan salah satu keterampilan dasar dari
tiga keterampilan penting lain yang dibutuhkan oleh peserta didik pada abad ke-21.
Keterampilan ini menjadi pondasi bagi dua set keterampilan lainya yang meliputi
digital literacy skills dan life and career skills. Learning and Innovation Skills berfokus
pada keterampilan berpikir kritis dan berinovasi. Keterampilan dapat diartikan
sebagai kecakapan dalam menggunakan pikiran, akal dan atau fisik dalam
melaksanakan, mengubah ataupun membuat sesuatu dan dapat diperoleh dengan
latihan (Balcar, 2016; Adhvaryu, Kala and Nyshadham, 2018; Prameswari, Suharno
and Sarwanto, 2018; Aggarwal, Moorthy and Darzi, 2004; Stanley and Williamson,
2017).

Learning and Innovation Skills menurut Trilling & Fadel (2009), dapat dibagi
dalam sub keterampilan yang spesifik sebagai berikut:

1. Critical thinking and problem solving (expert thinking).


2. Communication and collaboration (complex communicating).
3. Creativity and innovation (applied imagination and invention).

2.2. Critical Thinking and Problem Solving dalam Pembelajaran


Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional,
memahami hubungan logis antara ide-ide yang ada dalam waktu tertentu. Menurut
Redhana (2019), berpikir kritis meliputi keterampilan seseorang dalam
menggunakan sejumlah teknik untuk penciptaan ide, menghasilkan ide-ide baru,
mengelaborasi, menganalisis dan mengevaluasi ide-ide sendiri untuk memperbaiki
serta memaksimalkan usaha- usaha kreatif. Berikut adalah indikator critical thinking
skills menurut Facione dalam Chususiyah et al., (2020), beserta impementasinya
dalam pembelajaran:

No Indikator Sub Indicator Implementation


1 Interpretasi Categorize Mengkategorikan suatu materi.
Mengelompokkan suatu topik/materi.
Decode significance Menguraikan spesifikasi dari suatu
topik.
Menandai hal-hal penting dalam
suatu topik.
Clarify Meaning Memperjelas suatu ide,
mendefinisikan ulang suatu topik
dengan jelas
2 Analysis Examine Ideas Menguji ide, melakukan banding
terhadap ide-ide
Identify argument Mengidentifikasi suatu arguumen
Identify reason and Mengidentifikasi alasan dan klaim
claim
3 Inference Querty evidence Mencari bukti tertulis
Conjecture alternative Dugaan alternatif (hipotesis 2)
Draw logically valid or Menggambarkan suatu kesimpulan
justified conclution dengan logis
4 Evaluation Asses credibility of claim Menilai kredibilitas suatu klaim
Asses quality of Menilai kualitas argumen
argument

Sedangkan indikator untuk problem solving skills yang banyak digunakan


dalam pembelajaran ialah indikator problem solving menurut Polya (Simpol et al.,
2018; Hidayat et al., 2018). Berikut adalah indikator dan ismplementasinya dalam
pembelajaran:

N Indikator Implementasi
o
1 Understanding the problem Mengidentifikasi masalah dalam topik
pembelajaran.
Memahami masalah dengan mampi
menjelaskan kesenjangan antara kenyataan
dan harapan yang terjadi.
2 Devising a plan Merencanakan strategi penyelesaian masalah.
Melakukan rincian kegiatan dalam Menyusun
strategi penyelesaian masalah.
3 Carrying out the plan Menlaksanakan perencanaan penyelesaian
masalah.
4 Looking back or reflecting Memeriksa kembali penyelesaian masalah.
2.3. Communication and collaboration (complex communicating)
Dalam bidang kesehatan, perawat maupun dokter harus mengakui
pentingnya komunikasi yang efektif dan mereka harus mengembangkan,
menerapkan dan meningkatkan kolaborasi tim dalam lingkup interprofesi untuk
meningkatkan kinerja tim dan meminimalisir kesalahan (Matziou et al., 2014).
Mengngat pentingya keterampilan komunikasi dan kolaborasi dalam kehidupan
sehari-hari dan kehidupan professional, maka keterampilan ini harus dilatihkan
kepada peserta didik sejak dini. Adapun kegiatan yang dapat melatih keterampilan
komunikasi ialah dengan praktik di kelas dan dalam kehidupan nyata. Keterampilan
komunikasi dapat meningkat secara signifikan jika dilatih secara intens dengan
seluruh subjek yang berhubungan dengannya, sebagai contoh perawat dengan
pasien, dokter, apoteker dan masyarakat sekitar rumah sakit (Nørgaard et al., 2012).
Dalam aspek pembelajaran, peserta didik dapat dilatih untuk berkomunikasi dengan
peserta didik lainnya, warga sekolah seperti guru, TU, caraka serta warga di sekitar
sekolah atau rumah.

Komunikasi dan kolaborasi memilihki hubungan searah. Jika keterampilan


berkomunikasinya baik, maka keterampilan berkolaborasinya juga baik. Dengan
demikian, untuk melatih keterampilan berkolaborasi, peserta didik dapat dilatih
dengan melaksanakan pekerjaan secara kolektif dengan peserta didik lainnya.
Peran guru, warga sekolah lainnya serta warga masyarakat juga dapat dilibatkan
dalam melatih keterampilan ini. Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya dengan
memberikan tugas kelompok, memberikan tugas yang berhubungan dengan warga
sekolah lainnya, serta memberikan tugas yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat sekitar.

2.4. Creativity and innovation (applied imagination and invention)


Kreativitas dan inovasi secara konvensional dipandang sebagai konsekuensi
dari proses dan tindakan mental individu. Waktu dan tempat tertentu juga
mempengaruhi laju perubahan budaya dan berbagai pencapaian budaya,
sedangkan yang lain tampak cukup statis. Kreativitas dapat dilihat sebagai sifat yang
muncul dari sejumlah besar interaksi antar individu (Cobo, 2013). Kreativitas
manusia dapat dikenali dan dipelajari dengan berbagai timbangan. Penggunaan
istilah yang paling akrab mengacu pada tindakan individu menghasilkan sesuatu
yang baru (Kuhn, 2012; Trilling & Fadel, 2009). Kurikulum 2013 revisi telah
mengakomodasi keterampilan kreativitas ini dalam kompetensi dasar diberbagai
mata pelajaran. Sebagai contoh mata pelajaran bahasa yang menekankan peserta
didik untuk dapat membuat kalimat, menyusun laporan dan membuat berbagai
dokumen. Dalam pembelajaran fisika, peserta didik juga kadang dituntut untuk dapat
membuat perencanaan percobaan serta melaksanakan kegiatan tersebut.

Inovasi adalah sesuatu yang kompleks, tidak pasti, agak tidak teratur dan
dapat berubah dalam berbagai jenis (Kline, 2009). Innovasi dan kreatifitas memiliki
kaitan yang sangat erat. Perbedaannya ialah terletak pada ciri khasnya yang tidak
menekankan pada penemuan baru, tetapi dapat menambahkan ciri khusus yang
tidak identik dengan sesuatu yang ditiru tersebut. Dalam pembelajaran, keterampilan
ini dapat dilatihkan dengan kegiatan yang sama dengan kegiatan untuk melatih
keterampilan kreativitas.
BAB III. PENUTUP
Keterampilan abad 21 learning and innovation skills sangat penting untuk
dapat dikuasai oleh peserta didik masa kini. Keterampilan ini yang akan membawa
peserta didik untuk dapat beradaptasi dengan perubahan dimasa depan.
Kemampuan untuk belajar seumur hidup yang didukung dengan keterampilan
berpikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi, kolaborasi, kreativitas serta
inovatif yang baik, akan menjadikan peserta didik mapan dalam menghadapi
dinamika kehidupan dimasa depan. Dengan demikian, penting bagi guru dan
peserta didik untuk terus melatih keterampilan ini dalam pembelajaran.
Daftar Pustaka
Adhvaryu, A., Kala, N., & Nyshadham, A. (2018). The skills to pay the bills: Returns
to on-the-job soft skills training. NBER Working Paper, 13(5).

Aggarwal, R., Moorthy, K., & Darzi, A. (2004). Laparoscopic skills training and
assessment. British Journal of Surgery, 91(12), 1549–1558.
https://doi.org/10.1002/bjs.4816

Balcar, J. (2016). Is it better to invest in hard or soft skills? Economic and Labour
Relations Review, 27(4), 453–470. https://doi.org/10.1177/1035304616674613

Chususiyah, S., Dafik, & Prastiti, T. D. (2020). The analysis of application of learning
materials based on inquiry based learning and its effect on critical thinking skills
of students in solving fractions problems. Journal of Physics: Conference Series,
1563(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1563/1/012072

Cobo, C. (2013). Skills for innovation: Envisioning an education that prepares for the
changing world. Curriculum Journal, 24(1), 67–85.
https://doi.org/10.1080/09585176.2012.744330

Hidayat, T., Susilaningsih, E., & Kurniawan, C. (2018). The effectiveness of


enrichment test instruments design to measure students’ creative thinking skills
and problem-solving. Thinking Skills and Creativity, 29, 161–169.
https://doi.org/10.1016/j.tsc.2018.02.011

Kemendikbud. (2016). Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah. Permendikbud, August, 10.
https://www.infodesign.org.br/infodesign/article/view/355%0Ahttp://www.abergo.
org.br/revista/index.php/ae/article/view/731%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/
index.php/ae/article/view/269%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/
article/view/106

Kline, S. J. (2009). An overview of innovation. Studies on Science and the


Innovation Process, 173–204. https://doi.org/10.1142/9789814273596_0009

Kuhn, S. L. (2012). Emergent Patterns of Creativity and Innovation in Early


Technologies. In Developments in Quaternary Science (Vol. 16). Elsevier.
https://doi.org/10.1016/B978-0-444-53821-5.00006-3

Matziou, V., Vlahioti, E., Perdikaris, P., Matziou, T., Megapanou, E., & Petsios, K.
(2014). Physician and nursing perceptions concerning interprofessional
communication and collaboration. Journal of Interprofessional Care, 28(6), 526–
533. https://doi.org/10.3109/13561820.2014.934338

Nørgaard, B., Ammentorp, J., Kyvik, K. O., & Kofoed, P.-E. (2012). Communication
Skills Training Increases Self-Efficacy of Health Care Professionals. 28(3), 157–
164. https://doi.org/10.1002/chp

Prameswari, S. W., Suharno, S., & Sarwanto, S. (2018). Inculcate Critical Thinking
Skills in Primary Schools. Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs):
Conference Series, 1(1), 742–750. https://doi.org/10.20961/shes.v1i1.23648

Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam


Pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1).

Septikasari, R., & Frasandy, R. N. (2018). Keterampilan 4C Abad 21 dalam


Pembelajaran Pendidikan Dasar. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, VIII(2), 107–117.

Simpol, N. S. H., Shahrill, M., Li, H. C., & Prahmana, R. C. I. (2018). Implementing
thinking aloud pair and Pólya problem solving strategies in fractions. Journal of
Physics: Conference Series, 943(1), 0–10. https://doi.org/10.1088/1742-
6596/943/1/012013

Stanley, J., & Williamson, T. (2017). Skill. Nous, 51(4), 713–726.


https://doi.org/10.1111/nous.12144

Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills. Jossey-Bass.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan


Melalui Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Dengan Tema “Isu-Isu
Strategis Pembelajaran MIPA Abad 21, Desember, 1–17.

Anda mungkin juga menyukai