Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OLEH
KELOMPOK 5

Masykuria Luthfia Ananda (2120201082)


Aulia Ersyliasari (2120201087)
Ayu Lestari (2120201096)
Dwi Putri Febriyanti (2120201100)

Dosen Pengampu :
Agra Dwi Saputra, M.Pd.I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Penddikan : SD N 98 Palembang


Kelas/Semester : IV/1
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pokok :Norma-Norma Yang Ada Pada Masyarakat
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan gerak sehat dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR (KD) IPK
3.3 Memahami Norma-norma Yang 3.3.1 Menjelaskan Definisi Norma-norma
Berlaku Dikehidupan Masyarakat, Yang Ada Pada Masyarakat
3.3.2 Menyebutkan Macam-Macam Norma
Yang Ada Di Masyarakat
3.3.3 Menyebutkan Macam Macam Sanksi
Bagi Para Pelaku Yang Melanggar
Norma Yg Ada Pada Masyarakat
3.3.4 Menjelaskan Fungsi Norma-norma
Dalam Kehidupan Masyarakat
4.3 Mengimplementasikan Norma-norma 4.3.1 Memberikan Contoh Penerapan
Yang Berlaku Dilingkungan Norma-norma Yang Ada Di Dalam
Masyarakat Sekitar Masyarakat
4.3.2 Memberikan Penjelasan Mengenai
Manfaat Norma-norma Dalam
Kehidupan Bermasyarakat
4.3.3 Memaknai Tujuan adanya Norma-
norma Yang Berlaku Di Masyarakat

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa/i Dapat Menjelaskan Definisi Norma-norma Yang Ada Pada Masyarakat
2. Siswa/i Dapat Menyebutkan Macam-Macam Norma-norma Yang Ada Di Masyarakat
3. Siswa/i Dapat Menyebutkan Macam Macam Sanksi Bagi Para Pelaku Yang Melanggar
Norma-norma Yang Ada Pada Masyarakat
4. Siswa/i Dapat Menjelaskan dan memaknai Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Setiap Norma-
norma Dalam Kehidupan Masyarakat
5. Siswa/i Dapat Memberikan Contoh Penerapan Norma-norma Yang Ada Di Dalam
Masyarakat
6. Siswa/i Dapat Memaknai Tujuan adanya Norma-norma Yang Berlaku Di Masyarakat

D. METODE PEMBELAJARAN
Adapun metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu:
1. Metode Tanya Jawab. Metode ini digunakan untuk melatih pemahaman siswa tentang
materi yang diajarkan maupun menarik perhatian siswa ketika sudah mulai bosan dalam
menyimak pelajaran dalam proses pembelajaran.
2. Metode Ceramah. Metode ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran
kepada peserta didik secara langsung atau dengan lisan.
3. Metode Diskusi. Metode ini digunakan oleh guru guna untuk membiasakan siswa/i nya
berpendapat dan saling bertukar pikiran.
4. Metode Role Playing ( Bermain Peran). metode ini digunakan untuk menumbuhkan
semangat serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang menyenangkan.
5. Metode Game Based Learning. Metode ini digunakan untuk menumbuhkan semangat
serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang menyenangkan.

Karakter siswa yang diharapkan yaitu:


1. Disiplin (Discipline)
2. Percaya diri (Self-Confident)
3. Berani (Brave)
4. Bertanggung jawab (Responsible)

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Adapun media yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu:
1. PPT
2. Laptop
3. Proyektor
4. Video Pembelajaran
5. Lembar diskusi siswa
6. Pelengkap lainnya

F. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir

G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD/MI
2. Video pembelajaran

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Pengalaman Belajar
Kegiatan awal 10 menit
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan menyapa siswa/I
2. Guru menanyakan bagaimana kabar siswa/i.
3. Guru mengajak siswa/i berdoa secara bersama-sama sebelum
memulai pembelajaran di pimpin ketua kelas
4. Guru mengecek kehadiran siswa/i
5. Guru mengajak siswa/i untuk tepuk SEMANGAT
6. Guru menyampaikan tujuan dan topik yang akan diajarkan

Kegiatan inti 50 menit


A. Materi Norma Agama
1. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah sudah
mengenal norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
2. Guru mengajak siswa membaca definisi dan ciri-ciri norma
agama dengan melihat tulisan yang ada di papan tulis
3. Guru menjelaskan kembali makna dari norma agama kepada
siswa/i
4. Guru menjelaskan fungsi dan tujuan norma agama kepada
siswa/i
5. Guru memberikan contoh pelanggaran norma agama dan sanksi
yang akan didapat
6. Guru melakukan tanya jawab tentang contoh dari pelanggaran
norma agama dan sanksinya yang siswa/i ketahui
7. Guru mengajak siswa/i “bermain peran” dengan tema
pentingnya menaati norma agama
8. Guru menyimpulkan materi norma agama yang telah dijelaskan
B. Materi Norma Hukum
1. Guru meminta siswa membaca tulisan di papan tulis lalu
bertanya kepada siswa judul materi yang akan dibahas
2. Guru meminta kepada siswa untuk memberikan pendapat
mengenai pengertian norma hukum
3. Guru menanggapi semua pendapat dan jawaban siswa/I
4. Guru menjelaskan norma hukum di mulai dari definisi, ciri-ciri,
tujuan,contoh penerapan norma hukum dan sanksi pelanggaran
norma hukum dengan sistem tanya jawab dengan siswa
5. Siswa diminta menyebutkan contoh norma hukum selain yang
telah di tampilkan dan Guru menanggapi semua pendapat
siswa/I
6. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok.
7. Guru membagikan 3 kasus pelanggaran norma hukum. Tiap
kelompok mendapatkan 1 lembar kertas yang berisi masalah
yang akan dibahas, lalu setiap kelompok berdiskusi dan
mencari tahu apa sanksi pelanggaran dari gambar tersebut lalu
menjelaskan termasuk norma apa dan mempresentasikan nya
didepan kelas.
8. Guru bertanya kepada siswa/i apakah ada yang dapat
menyimpulkan mengenai materi yang sudah disampaikan
C. Materi Norma Kesopanan
1. Guru memberikan pemahaman kepada siswa/i mengenai
norma kesopanan yang ada di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
2. Guru membagi menjadi 3 kelompok untuk mengamati dan
menyimpulkan sebuah gambar yang akan di berikan
3. Guru meminta siswa/i untuk menyimak vidio yang di
tampilkan.
4. Guru mengajak siswa/i menyimpulkan makna dari vidio yang
telah di amati.
5. guru menanggapi semua pendapat dari siswa/i mengenai
materi norma kesopanan.
6. Guru bertanya kepada siswa/i apakah ada yang dapat
menyimpulkan mengenai materi yang telah di sampaikan.
D. Materi Norma Kesusilaan
1. Guru memberikan pertanyaan apa yang di maksud dengan
norma kesusilaan.
2. Guru meminta siswa untuk membacakan fungsi dan tujuan dari
norma kesusilaan yang ada di power point
3. Guru meminta siswa untuk menjelaskan ilustrasi gambar
mengenai contoh norma kesusilaan.
4. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai sanksi yang akan di
dapatkan dari para pelanggar norma kesusilaan.
5. Guru mengajak siswa untuk bermain game snowball sambil
menyanyikan lagu anak-anak.
6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai norma
kesusilaan yang sudah di jelaskan tadi.
7. Guru menyimpulkan materi norma kesopanan dan norma
kesusilaan yang telah dipelajari

Kegiatan penutup 10 menit


1. Guru Mengadakan game edukasi
2. Guru Guru mengajak anak untuk bersama-sama menyimpulkan
pembelajaran yang didapat pada hari ini.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a terlebih dahulu
yang dipimpin oleh ketua kelas dan mengucapkan salam

I. PENILAIAN
Lampiran 1 Rubik Penilaian

 Aspek Kognitif
1. Menjawab Kuis
No Indikator Penilaian
1 2 3
1. Bila jawaban yang diberikan benar semua
2. Bila jawaban yang diberikan salah satu
3. Bila jawaban yang diberikan salah dua
4. Bila jawaban yang diberikan salah semua
Total Skor yang didapat (x)
Total Skor yang didapat
X 100
Keterangan
 Aspek Afektif
2. Mampu menyebutkan contoh norma-norma yang ada di masyarakat
No Indikator Penilaian
1 2 3
1. Kemampuan siswa menyebutkan contoh norma
2. Dapat mengenali contoh norma melalui gambar
3. Kelancaran siswa dalam menyebutkan contoh
norma
Total Skor yang didapat (x)
Total Skor yang didapat
X 100
Keterangan

 Aspek Psikomotorik
3. Mampu membedakaan fungsi dan contoh dari masing masing norma
No Indikator Penilaian
1 2 3
1. Kesesuaian dengan konsep materi
2. Ketepatan penggunaan langkah kerja
3. Menguasai konsep materi
4. Ketepatan penyelesaian masalah
Total Skor
Nilai Akhir
Total skor x 5

Skor Akhir :

Nilai Kualitatif Huruf Nilai Kuantitatif


Memuaskan A >80
Baik B 68-79
Cukup C 56-67
Kurang D ˂55
Lampiran 2 (Rangkuman materi)

NORMA-NORMA YANG ADA DI MASYARAKAT


1. Pengertian Norma
Norma menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah aturan atau ketentuan
yang mengikat warga kelompok da masyarakat yang digunakan sebagai panduan, tatanan,
dan pengendali tingkah laku. Norma yanga dalam masyarakat merupakan aplikasi atau
perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyaraka Norma dipakai sebagai tolok ukur
dalam mengevaluasi perbuatan seseorang.

Norma merupakan seperangkat aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapk
berdasarkan kesepakatan bersama. Setiap anggota masyarakat wajib menaati dan
melaksanaka norma yang telah dibentuk dan disepakati.

Norma adalah petunjuk yang berisi perintah, larangan, dan anjuran untuk mengatur
tingkah laku masyarakat. Norma norma dalam kehidupan masyarakat memiliki kekuatan
mengikat yang berbeda-beda Ada norma dengan daya pengikat lemah, ada juga yang kuat
Norma berdasarkan daya pengikat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu cara (usage).
kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom)

Setiap norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki konsekuensi yang berbeda-
beda. Perbedaan konsekuensi atau sanksi dikarenakan norma bersifat dinamis. Sifat dinamis
akan menciptakan norma yang sangat beragam dalam kehidupan masyarakat. Selain
berdasarkan daya pengikat, keberagaman norma juga diklasifikasikan berdasarkan
sumbernya seperti berikut.

2. Macam-macam Norma
a. Norma Agama

Norma agama adalah salah satu aturan yang dianut oleh masyarakat untuk hidup
berdampingan dalam masyarakat. Norma agama sendiri pastinya sangat sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Aturan yang dijalani oleh masyarakat yang bersumber dari
Tuhan. Norma ini bersumber dari kitab suci dan kepercayaan suatu umat atau penganut
terhadap agama dan Tuhan. Norma agama sendiri hadir dan bersumber dari keyakinan
masyarakat terhadap Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu, norma agama cuma berlaku
untuk penganut atau kelompok masyarakat yang meyakini suatu agama tertentu saja.
Norma sendiri adalah sebuah aturan yang mengatur kehidupan masyarakat dalam
bersosial. Nah, norma agama ini menyiratkan pentingnya agama dalam mengatur
kehidupan bermasyarakat.

Ciri-ciri norma agama adalah:

1. Bersumber dari Tuhan.


2. Memiliki sifat yang abadi.
3. Ketika dilaksanakan mendapatkan pahala dan saat dilanggar akan mendapat dosa.
4. Memiliki sifat luas dan berlaku untuk seluruh umat.

1) Tujuan dan Fungsi Norma Agama


Tujuan dari terbentuknya norma agama sendiri adalah menyempurnakan
manusia dan menjadikan manusia yang baik serta menjauhi hal yang bersifat buruk.
Berbeda dengan norma yang hadir dalam masyarakat, norma agama sendiri lebih
mengarah kepada batin manusia. Jadi, ketika seseorang menaati norma agama yang
sudah terbentuk dan berperilaku baik, orang tersebut akan merasa lebih tenang dalam
menjalani hidup.
Nah, norma agama pun memiliki fungsi sebagai berikut.
a) Panduan hidup manusia yang bersal dari Tuhan yang Maha Esa sehingga bersifat
mutlak.
b) Menyediakan batasan perilaku menurut perspektif yang bersifat ketuhanan.
c) Panduan hidup untuk mengatur hubungan antar manusia sekaligus manusia dan
Tuhan.
d) Sebagai aturan dalam menjaga tata prilaku serta tindakan sosial yang sifatnya
preventif atau pencegahan.

Dalam masyarakat yang religius, norma agama akan dijunjung tinggi dan
memiliki peran yang sangat signifikan. Sementara itu, ketika masyarakat yang ada
dalam sebuah wilayah menganut kepercayaan sekuler, norma ini pun sering kali
dianggap tidak begitu penting sehingga tidak bisa diberlakukan. Sementara itu, di
Indonesia sendiri ada banyak norma aturan bermasyakat yang memiliki sumber dari
berbagai ajaran agama. Agama sendiri berperan sangat penting dalam mengatur
kehidupan bermasyarakat dan berperilaku warga negara Indonesia.

2) Contoh Pelanggaran Norma Agama


a) Mencuri
Semua agama melarang perbuatan pencurian. Mencuri adalah mengambil
barang orang lain tanpa izin atau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Aturan
dalam mencuri sendiri sudah dimasukkan ke dalam norma hukum dan sanksi yang
diberikan berupa hukum pidana.
b) Berzina
Berzina sendiri adalah ketika dua orang melakukan hubungan intim bukan
dengan pasangan sahnya baik secara hukum dan agama. Berzina sendiri dilarang
oleh agama karena perbuatan ini bisa memberikan dampak buruk. Dampak buruk
dari berzina adalah menyebarkan penyakit menular seksual, terutama jika sering
berganti pasangan. Ketika hamil, tidak diketahui dengan pasti asal usul anak yang
dikandung. Menurunnya moralitas suatu masyarakat, dan lain sebagainya.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bagi beberapa daerah atau negara, berzina
dianggap biasa saja dan tidak menurunkan moralitas masyarakat. Meski demikian,
hal tersebut berbeda dengan masyarakat yang menjunjung tinggi norma agama.
Secara norma hukum sendiri, tidak ada atau belum ada hukuman jelas yang
mengatur tentang perzinaaan.

c) Tak Melaksanakan Ibadah Wajib

Bagi seseorang yang religius dan menjunjung tinggi norma agama, tidak
melaksanakan ibadah wajib akan membuat hatinya merasa bersalah. Ibadah wajib
yang dimaksudkan sendiri seperti sholat di agama islam, atau ibadah dan
sembahyang di dalam agama lain. Sholat, ibadah, atau sembahyang sendiri diyakini
sebagai salah satu bentuk atau cara berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa.
Ibadah wajib sendiri dilakukan sebagai wujud rasa syukur, meminta pengampunan,
hingga menggantungkan doa bagi masyarakat religius. Ketika tidak melakukan
ibadah wajib, seseorang akan dianggap telah melakukan dosa atau kesalahan
meskipun tidak ada sanksi tertulis orang tersebut akan mendapatkan hukuman.
Namun, biasanya orang yang melanggar akan merasa bersalah dan berdosa.

d) Tidak Menghormati Orang Tua

Agama memerintahkan para penganutnya untuk menghormati dan bersikap


baik kepada orang tua. Terlebih kepada orang tua yang telah melahirkan kita. Meski
tak ada sanksi hukum yang mengatur tentang hukuman tertulis bagi seseorang yang
tak menghormati orang tua, norma agama mengatur mengenai hal ini. Jika
seseorang tidak menghormati orang tua, orang tersebut biasanya akan merasa
bersalah, berdosa, dan menyesal karena telah berbuat sesuatu yang sudah
melanggar norma agama.

e) Fitnah
Fitnah sendiri memiliki arti menyebarkan kabar bohong mengenai seseorang.
Kabar bohong yang disebarkan pun bersifat buruk dan bisa sangat merugikan satu
pihak. Fitnah sendiri biasanya hadir karena seseorang tidak ingin melihat
keberhasilan orang lain. Dalam semua agama, tindakan ini sangatlah dilarang dan
bukan menjadi perbuatan yang terpuji. Memfitnah bisa melukai nama baik
seseorang dan bahkan merusak hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Dalam beberapa negara, memfitnah pun bisa mendapatkan jeratan norma hukum
yang tetulis. Bahkan seseorang bisa mendapatkan hukuman berupa pidana
kurungan atau denda karena memfintah seseorang.

3) Sanksi Norma Agama


Meski sebagian dari norma agama tidak diatur juga di dalam norma hukum
tertulis, norma agama pun memiliki sanksi bagi pelanggarnya. Sanksi bagi pelanggar
norma agama adalah sebagai berikut.

 Merasa bersalah
 Selalu merasa was-was
 Hidup menjadi tidak tenang
 Merasa berdosa
 Dikucilkan masyarakat
 Tak dipercaya orang lain
 Dan lain sebagainya

b. Norma Hukum

Indonesia merupakan negara hukum yang tercantum di pasal Pasal 1 ayat 3 berbunyi
“Negara Indonesia adalah negara hukum”. Sedangkan pasal 27 ayat 1 menjelaskan
tentang kedudukan warga negara yang sama di hadapan hukum. Pasal tersebut mengikat
warga negara dan pemerintahan.
Norma hukum adalah aturan yang mengatur kehidupan masyarakat yang berasal dari
kitab undang-undang hukum yang berlaku, yang di buat oleh lembaga negara yang
berwenang, bersifat mengikat dan memaksa disertai sanksi yang tegas.
Norma hukum bersumber dari Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP), dan Peraturan-Peraturan Pemerintah lainnya.
1) Tujuan Norma Hukum :
Di bawah ini adalah tujuan norma hukum dalam satu pemerintahan atau negara,
yakni:
a) Sebagai suatu pedoman atau aturan hidup untuk seluruh masyarakat di wilayah
tertentu.
b) Dapat memberikan keteraturan dan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat,
Sehingga terwujudnya tatanan masyarakat yang tertib agar mencegah terjadinya
perilaku semena-mena antar warga masyarakat.
c) Norma sebagai batasan seperti larangan atau perintah dalam berperilaku dan
bertindak.
d) Menjadikan setiap masyarakat melakukan penyesuaian dengan aturan dan norma
yang berlaku di lingkungan. Karena setiap lingkungan memiliki tata aturan
masing-masing sehingga ketika kita berada dalam lingkungan tertentu harus
beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku.
2) Sanksi-sanksi pada norma hukum antara lain :
a) Hukuman mati
b) Hukuman penjara seumur hidup atau paling lama 20 Tahun
c) Hukuman penjara
d) Hukuman denda
e) Hukuman kurungan

Contoh Pasal 351 dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP):

1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
3) Ciri-ciri Norma hukum :
a) Aturannya pasti (tertulis) biasanya adalam bentuk UU atau pasal-pasal
b) Mengikat semua orang
c) Memiliki alat penegak aturan
d) Dibuat oleh lembaga yang berwenang seperti lembaga penegak hukum
e) Bersifat memaksa
f) Sanksinya berat
4) Contoh norma hukum :
Adapun contoh norma hukum yang berlaku di lingkungan negara:
a) Menaati rambut lalu lintas
b) Membayar pajak tepat waktu
c) Tidak berbuat tindakan kriminal
d) Tidak boleh menyebarkan informasi atau berita hoaks
e) Setiap orang yang mengendarai motor harus menggunakan helm dan
menyalakan lampu kendaraan. Sementara itu, pengendara mobil harus
menggunakan sabuk pengaman.

Adapun contoh norma hukum di lingkungan sekolah:

a) Siswa tidak boleh terlambat masuk sekolah dan hadir paling lambat 10
menit sebelum bel berbunyi
b) Siswa diwajibkan memakai seragam dengan atribut lengkap
c) Seluruh siswa wajib mengikuti upacara pengibaran bendera setiap Senin pagi
d) Siswa dilarang melakukan kekerasan maupun membawa senjata tajam ke
sekolah

5) Contoh Pelanggaran Norma Hukum

a) Tidak membayar pajak bumi bangunan kepada pemerintah.

b) Melanggar peraturan lalu lintas.

c) Tidak membawa STNK ketika berkendara.

d) Melakukan penipuan.

e) Membunuh, mencuri, berjudi dll.

Contoh gambar pelanggaran norma hukum :


c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berasal dari masyarakat. Norma kesopanan
juga berupa hal-hal yang pantas dan tidak pantas serta hal yang sopan dan tidak sopan
dalam tata pergaulan sehari-hari di masyarakat.Norma kesopanan yang juga dikenal
sebagai norma kesantunan ini diwujudkan dalam aturan sopan santun, etika atau tata
krama, dan tradisi
1) Ciri-ciri norma kesopanan :
a) Norma kesopanan relatif bersifat lokal atau kedaerahan, tidak berlaku di tempat
yang berlainan
Pada suatu wilayah atau daerah tertentu terkonstruksikan norma kesopanan, yang
tidak dijumpai norma yang serupa di wilayah atau tempat lain. Dalam hal ini,
norma kesopanan relatif bersifat lokal, yang bergantung pada daerah tertentu.
b) Keberadaan sanksi meliputi celaan, kritikan, atau dikucilkan dari masyarakat
setempat
Satu di antara ciri yang melekat pada norma kesopanan adalah terdapatnya
makna sanksi yang didapatkan adalah relatif bersifat ringan atau tidak
memberatkan jika terjadi pelanggaran terhadap sejumlah norma atau peraturan.

2) Fungsi norma kesopanan


a) Sebagai serangkaian peraturan yang dijadikan pedoman dalam berperilaku pada
suatu lingkungan kelompok masyarakat
Keberadaan norma kesopanan yang berlandaskan pada aspek etika atau sikap
sopan santun, berfungsi sebagai pedoman dalam bertingkah laku pada
suatu contoh lingkungan kelompok sosial masyarakat agar menaati segala
peraturan yang ada, serta bertingkah laku sebagaimana mestinya.
b) Sebagai acuan dalam pemberian sanksi bagi setiap pelanggaran
Dalam norma kesopanan terdapat sanksi-sanksi bagi aksi pelanggaran sehingga
dalam hal ini norma kesopanan berfungsi sebagai pedoman atau acuan yang
menjadi indikasi agar masyarakat tidak melakukan pelanggaran terhadap
serangkaian peraturan.
c) Untuk menciptakan keselarasan dalam suatu kelompok masyarakat
Dalam realitas sosial yang dijumpai dalam dinamika kehidupan, keberadaan
norma kesopanan berfungsi menciptakan suatu kelompok masyarakat yang
selaras sehingga terciptanya rasa nyaman dan tenteram di masyarakat tersebut.

Berhubungan dengan aturan-aturan yang disepakati bersama di masyarakat.Sumber


norma kesopanan biasanya berasal dari pergaulan, tata kehidupan, budaya, adat istiadat,
dan kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok masyarakat di wilayah tertentu atau bersifat
lokal atau kedaerahan.Hal ini membuat norma kesopanan biasanya tidak mendunia.
Artinya, hal-hal yang dianggap sopan di daerah A, belum tentu dianggap sopan di daerah
B, dan sebaliknya.Sebab, masing-masing daerah punya standar norma kesopanan sendiri,
meski ada juga norma-norma kesopanan yang mirip antara daerah yang satu dengan yang
lainnya.
Isi norma kesopanan, yaitu perihal tata cara berpakaian, berbicara, berperilaku, bertamu,
menyapa orang lain, cara makan, dan lainnya.Tujuan norma kesopanan antara lain,
sebagai berikut:
a) Membangun ketertiban dalam kehidupan masyarakat
b) Menciptakan sikap saling menghargai dan menghormati atau respek, baik itu terhadap
sesama maupun orang yang lebih tua
c) Mengatur adab kesopanan agar tidak saling berbuat semaunya
d) Membuat seseorang lebih berhati-hati dalam bertindak karena berlaku sanksi bagi yang
melanggar
e) Membantu masyarakat mencapai kehidupan yang nyaman dan harmonis

Apabila norma kesopanan dilanggar, maka akan ada sanksinya dari masyarakat. Sanksi
melanggar norma kesopanan bisa menimbulkan penderitaan batin, berupa celaan,
cemoohan, dipermalukan, dianggap tidak sopan atau kurang ajar, sampai dikucilkan dari
pergaulan setempat.contoh-contoh norma kesopanan seperti Mengucapkan salam ketika
bertemu, Mencium tangan orang tua saat berpamitan, Berpakaian yang sopan, Bertutur
kata yang sopan dan masih banak lagi.

d. Norma Kesusilaan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang berasal dari dalam hati nurani setiap
orang tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Oleh karena itu, sanksi terhadap norma
kesusilaan bersifat individual.
Berdasarkan kodrat kemanusiaannya, hati nurani setiap manusia memiliki potensi
akan nilai-nilai kesusilaan. Hal ini sebanding dengan hak asasi manusia yang dimiliki
oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Norma ini merupakan
sesuatu yang kita jalani dan rasakan setiap harinya, dimana seseorang didorong untuk
melakukan tindakan yang baik dan menghindari tindakan yang buruk
1) Fungsi norma kesusilaan :
Norma ini mengatur kehidupan sosial masyarakat. Aturan ini pun diikuti dan dipatuhi
sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat. Jika seseorang melanggar, orang
tersebut akan mendapatkan sanksi dari masyarakat sesuai dengan hukum adat yang
berlaku.
2) Manfaat norma kesusilaan :
a) Agar tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis dan manusiawi antar sesama.
b) Sebagai alat pengendalian sosial atau kontrol sosial.
c) Membantu membedakan mana yang buruk dan mana yang baik.
d) Menjadi petunjuk bagi manusia tentang cara bersikap dan bertingkah laku di
dalam masyarakat
3) Ciri-ciri norma kesusilaan :
a) Tidak bersifat universal layaknya norma agama.
b) Tindakan diputuskan melalui hati nurani.
c) Bersifat tidak kekal atau abadi.
d) Hukuman atau sanksi berupa rasa malu dan penyesalan
4) Sanksi pelanggar norma kesusilaan :
Berdasarkan ajaran norma ini, biasanya orang yang melanggar akan mendapatkan
sanksi berupa perasaan bersalah, penyesalan, atau bahkan dikucilkan di tengah
masyarakat.
5) Norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Membantu orang lain
2. Sikap saling menghormati dan menghargai
3. Berkata dan berperilaku jujur
4. Sopan santun
5. Menyadari kesalahan
6. Mengakui saat berbuat salah
7. Meminta maaf saat berbuat salah
8. Menghormati sesama manusia.
Contoh gambar norma kesusilaan :

Anda mungkin juga menyukai