OLEH
KELOMPOK 5
Dosen Pengampu :
Agra Dwi Saputra, M.Pd.I
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa/i Dapat Menjelaskan Definisi Norma-norma Yang Ada Pada Masyarakat
2. Siswa/i Dapat Menyebutkan Macam-Macam Norma-norma Yang Ada Di Masyarakat
3. Siswa/i Dapat Menyebutkan Macam Macam Sanksi Bagi Para Pelaku Yang Melanggar
Norma-norma Yang Ada Pada Masyarakat
4. Siswa/i Dapat Menjelaskan dan memaknai Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Setiap Norma-
norma Dalam Kehidupan Masyarakat
5. Siswa/i Dapat Memberikan Contoh Penerapan Norma-norma Yang Ada Di Dalam
Masyarakat
6. Siswa/i Dapat Memaknai Tujuan adanya Norma-norma Yang Berlaku Di Masyarakat
D. METODE PEMBELAJARAN
Adapun metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu:
1. Metode Tanya Jawab. Metode ini digunakan untuk melatih pemahaman siswa tentang
materi yang diajarkan maupun menarik perhatian siswa ketika sudah mulai bosan dalam
menyimak pelajaran dalam proses pembelajaran.
2. Metode Ceramah. Metode ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran
kepada peserta didik secara langsung atau dengan lisan.
3. Metode Diskusi. Metode ini digunakan oleh guru guna untuk membiasakan siswa/i nya
berpendapat dan saling bertukar pikiran.
4. Metode Role Playing ( Bermain Peran). metode ini digunakan untuk menumbuhkan
semangat serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang menyenangkan.
5. Metode Game Based Learning. Metode ini digunakan untuk menumbuhkan semangat
serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang menyenangkan.
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Adapun media yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu:
1. PPT
2. Laptop
3. Proyektor
4. Video Pembelajaran
5. Lembar diskusi siswa
6. Pelengkap lainnya
F. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD/MI
2. Video pembelajaran
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Pengalaman Belajar
Kegiatan awal 10 menit
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan menyapa siswa/I
2. Guru menanyakan bagaimana kabar siswa/i.
3. Guru mengajak siswa/i berdoa secara bersama-sama sebelum
memulai pembelajaran di pimpin ketua kelas
4. Guru mengecek kehadiran siswa/i
5. Guru mengajak siswa/i untuk tepuk SEMANGAT
6. Guru menyampaikan tujuan dan topik yang akan diajarkan
I. PENILAIAN
Lampiran 1 Rubik Penilaian
Aspek Kognitif
1. Menjawab Kuis
No Indikator Penilaian
1 2 3
1. Bila jawaban yang diberikan benar semua
2. Bila jawaban yang diberikan salah satu
3. Bila jawaban yang diberikan salah dua
4. Bila jawaban yang diberikan salah semua
Total Skor yang didapat (x)
Total Skor yang didapat
X 100
Keterangan
Aspek Afektif
2. Mampu menyebutkan contoh norma-norma yang ada di masyarakat
No Indikator Penilaian
1 2 3
1. Kemampuan siswa menyebutkan contoh norma
2. Dapat mengenali contoh norma melalui gambar
3. Kelancaran siswa dalam menyebutkan contoh
norma
Total Skor yang didapat (x)
Total Skor yang didapat
X 100
Keterangan
Aspek Psikomotorik
3. Mampu membedakaan fungsi dan contoh dari masing masing norma
No Indikator Penilaian
1 2 3
1. Kesesuaian dengan konsep materi
2. Ketepatan penggunaan langkah kerja
3. Menguasai konsep materi
4. Ketepatan penyelesaian masalah
Total Skor
Nilai Akhir
Total skor x 5
Skor Akhir :
Norma merupakan seperangkat aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapk
berdasarkan kesepakatan bersama. Setiap anggota masyarakat wajib menaati dan
melaksanaka norma yang telah dibentuk dan disepakati.
Norma adalah petunjuk yang berisi perintah, larangan, dan anjuran untuk mengatur
tingkah laku masyarakat. Norma norma dalam kehidupan masyarakat memiliki kekuatan
mengikat yang berbeda-beda Ada norma dengan daya pengikat lemah, ada juga yang kuat
Norma berdasarkan daya pengikat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu cara (usage).
kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom)
Setiap norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki konsekuensi yang berbeda-
beda. Perbedaan konsekuensi atau sanksi dikarenakan norma bersifat dinamis. Sifat dinamis
akan menciptakan norma yang sangat beragam dalam kehidupan masyarakat. Selain
berdasarkan daya pengikat, keberagaman norma juga diklasifikasikan berdasarkan
sumbernya seperti berikut.
2. Macam-macam Norma
a. Norma Agama
Norma agama adalah salah satu aturan yang dianut oleh masyarakat untuk hidup
berdampingan dalam masyarakat. Norma agama sendiri pastinya sangat sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Aturan yang dijalani oleh masyarakat yang bersumber dari
Tuhan. Norma ini bersumber dari kitab suci dan kepercayaan suatu umat atau penganut
terhadap agama dan Tuhan. Norma agama sendiri hadir dan bersumber dari keyakinan
masyarakat terhadap Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu, norma agama cuma berlaku
untuk penganut atau kelompok masyarakat yang meyakini suatu agama tertentu saja.
Norma sendiri adalah sebuah aturan yang mengatur kehidupan masyarakat dalam
bersosial. Nah, norma agama ini menyiratkan pentingnya agama dalam mengatur
kehidupan bermasyarakat.
Dalam masyarakat yang religius, norma agama akan dijunjung tinggi dan
memiliki peran yang sangat signifikan. Sementara itu, ketika masyarakat yang ada
dalam sebuah wilayah menganut kepercayaan sekuler, norma ini pun sering kali
dianggap tidak begitu penting sehingga tidak bisa diberlakukan. Sementara itu, di
Indonesia sendiri ada banyak norma aturan bermasyakat yang memiliki sumber dari
berbagai ajaran agama. Agama sendiri berperan sangat penting dalam mengatur
kehidupan bermasyarakat dan berperilaku warga negara Indonesia.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bagi beberapa daerah atau negara, berzina
dianggap biasa saja dan tidak menurunkan moralitas masyarakat. Meski demikian,
hal tersebut berbeda dengan masyarakat yang menjunjung tinggi norma agama.
Secara norma hukum sendiri, tidak ada atau belum ada hukuman jelas yang
mengatur tentang perzinaaan.
Bagi seseorang yang religius dan menjunjung tinggi norma agama, tidak
melaksanakan ibadah wajib akan membuat hatinya merasa bersalah. Ibadah wajib
yang dimaksudkan sendiri seperti sholat di agama islam, atau ibadah dan
sembahyang di dalam agama lain. Sholat, ibadah, atau sembahyang sendiri diyakini
sebagai salah satu bentuk atau cara berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa.
Ibadah wajib sendiri dilakukan sebagai wujud rasa syukur, meminta pengampunan,
hingga menggantungkan doa bagi masyarakat religius. Ketika tidak melakukan
ibadah wajib, seseorang akan dianggap telah melakukan dosa atau kesalahan
meskipun tidak ada sanksi tertulis orang tersebut akan mendapatkan hukuman.
Namun, biasanya orang yang melanggar akan merasa bersalah dan berdosa.
e) Fitnah
Fitnah sendiri memiliki arti menyebarkan kabar bohong mengenai seseorang.
Kabar bohong yang disebarkan pun bersifat buruk dan bisa sangat merugikan satu
pihak. Fitnah sendiri biasanya hadir karena seseorang tidak ingin melihat
keberhasilan orang lain. Dalam semua agama, tindakan ini sangatlah dilarang dan
bukan menjadi perbuatan yang terpuji. Memfitnah bisa melukai nama baik
seseorang dan bahkan merusak hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Dalam beberapa negara, memfitnah pun bisa mendapatkan jeratan norma hukum
yang tetulis. Bahkan seseorang bisa mendapatkan hukuman berupa pidana
kurungan atau denda karena memfintah seseorang.
Merasa bersalah
Selalu merasa was-was
Hidup menjadi tidak tenang
Merasa berdosa
Dikucilkan masyarakat
Tak dipercaya orang lain
Dan lain sebagainya
b. Norma Hukum
Indonesia merupakan negara hukum yang tercantum di pasal Pasal 1 ayat 3 berbunyi
“Negara Indonesia adalah negara hukum”. Sedangkan pasal 27 ayat 1 menjelaskan
tentang kedudukan warga negara yang sama di hadapan hukum. Pasal tersebut mengikat
warga negara dan pemerintahan.
Norma hukum adalah aturan yang mengatur kehidupan masyarakat yang berasal dari
kitab undang-undang hukum yang berlaku, yang di buat oleh lembaga negara yang
berwenang, bersifat mengikat dan memaksa disertai sanksi yang tegas.
Norma hukum bersumber dari Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP), dan Peraturan-Peraturan Pemerintah lainnya.
1) Tujuan Norma Hukum :
Di bawah ini adalah tujuan norma hukum dalam satu pemerintahan atau negara,
yakni:
a) Sebagai suatu pedoman atau aturan hidup untuk seluruh masyarakat di wilayah
tertentu.
b) Dapat memberikan keteraturan dan stabilitas dalam kehidupan bermasyarakat,
Sehingga terwujudnya tatanan masyarakat yang tertib agar mencegah terjadinya
perilaku semena-mena antar warga masyarakat.
c) Norma sebagai batasan seperti larangan atau perintah dalam berperilaku dan
bertindak.
d) Menjadikan setiap masyarakat melakukan penyesuaian dengan aturan dan norma
yang berlaku di lingkungan. Karena setiap lingkungan memiliki tata aturan
masing-masing sehingga ketika kita berada dalam lingkungan tertentu harus
beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku.
2) Sanksi-sanksi pada norma hukum antara lain :
a) Hukuman mati
b) Hukuman penjara seumur hidup atau paling lama 20 Tahun
c) Hukuman penjara
d) Hukuman denda
e) Hukuman kurungan
1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
3) Ciri-ciri Norma hukum :
a) Aturannya pasti (tertulis) biasanya adalam bentuk UU atau pasal-pasal
b) Mengikat semua orang
c) Memiliki alat penegak aturan
d) Dibuat oleh lembaga yang berwenang seperti lembaga penegak hukum
e) Bersifat memaksa
f) Sanksinya berat
4) Contoh norma hukum :
Adapun contoh norma hukum yang berlaku di lingkungan negara:
a) Menaati rambut lalu lintas
b) Membayar pajak tepat waktu
c) Tidak berbuat tindakan kriminal
d) Tidak boleh menyebarkan informasi atau berita hoaks
e) Setiap orang yang mengendarai motor harus menggunakan helm dan
menyalakan lampu kendaraan. Sementara itu, pengendara mobil harus
menggunakan sabuk pengaman.
a) Siswa tidak boleh terlambat masuk sekolah dan hadir paling lambat 10
menit sebelum bel berbunyi
b) Siswa diwajibkan memakai seragam dengan atribut lengkap
c) Seluruh siswa wajib mengikuti upacara pengibaran bendera setiap Senin pagi
d) Siswa dilarang melakukan kekerasan maupun membawa senjata tajam ke
sekolah
d) Melakukan penipuan.
Apabila norma kesopanan dilanggar, maka akan ada sanksinya dari masyarakat. Sanksi
melanggar norma kesopanan bisa menimbulkan penderitaan batin, berupa celaan,
cemoohan, dipermalukan, dianggap tidak sopan atau kurang ajar, sampai dikucilkan dari
pergaulan setempat.contoh-contoh norma kesopanan seperti Mengucapkan salam ketika
bertemu, Mencium tangan orang tua saat berpamitan, Berpakaian yang sopan, Bertutur
kata yang sopan dan masih banak lagi.
d. Norma Kesusilaan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang berasal dari dalam hati nurani setiap
orang tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Oleh karena itu, sanksi terhadap norma
kesusilaan bersifat individual.
Berdasarkan kodrat kemanusiaannya, hati nurani setiap manusia memiliki potensi
akan nilai-nilai kesusilaan. Hal ini sebanding dengan hak asasi manusia yang dimiliki
oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Norma ini merupakan
sesuatu yang kita jalani dan rasakan setiap harinya, dimana seseorang didorong untuk
melakukan tindakan yang baik dan menghindari tindakan yang buruk
1) Fungsi norma kesusilaan :
Norma ini mengatur kehidupan sosial masyarakat. Aturan ini pun diikuti dan dipatuhi
sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat. Jika seseorang melanggar, orang
tersebut akan mendapatkan sanksi dari masyarakat sesuai dengan hukum adat yang
berlaku.
2) Manfaat norma kesusilaan :
a) Agar tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis dan manusiawi antar sesama.
b) Sebagai alat pengendalian sosial atau kontrol sosial.
c) Membantu membedakan mana yang buruk dan mana yang baik.
d) Menjadi petunjuk bagi manusia tentang cara bersikap dan bertingkah laku di
dalam masyarakat
3) Ciri-ciri norma kesusilaan :
a) Tidak bersifat universal layaknya norma agama.
b) Tindakan diputuskan melalui hati nurani.
c) Bersifat tidak kekal atau abadi.
d) Hukuman atau sanksi berupa rasa malu dan penyesalan
4) Sanksi pelanggar norma kesusilaan :
Berdasarkan ajaran norma ini, biasanya orang yang melanggar akan mendapatkan
sanksi berupa perasaan bersalah, penyesalan, atau bahkan dikucilkan di tengah
masyarakat.
5) Norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Membantu orang lain
2. Sikap saling menghormati dan menghargai
3. Berkata dan berperilaku jujur
4. Sopan santun
5. Menyadari kesalahan
6. Mengakui saat berbuat salah
7. Meminta maaf saat berbuat salah
8. Menghormati sesama manusia.
Contoh gambar norma kesusilaan :