Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Makalah disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen pengampu: Asep Rohman, M.Pd.

Disusun Oleh

Kelompok 9

Annisa Destiana (2120201094)

Hilda Nopriani (2120201095)

PGMI 04

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui pengertian sarana dan prasarana pendidikan,


b. Mengetahui jenis sarana dan prasarana pendidikan,
c. Mengetahui tujuan dan manfaat pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan,
d. Mengetahui ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan,
e. Mengetahui standarisasi sarana dan prasarana dalam pendidikan dan
f. Memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

Dalam makalah ini tidak bisa penulis selesaikan secara sendiri, tetapi perlu bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asep
Rohman, M.Pd. selaku dosen pengampu.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan pada penulisan berikutnya.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dimapun dan
kapanpun.

Palembang, 11 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A. Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan............................................. 3
B. Jenis Sarana Dan Prasarana Pendidikan...................................................... 3
C. Tujuan Dan Manfaat Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan........ 4
D. Ruang Lingkup Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan................. 5
E. Standar Sarana Dan Prasarana Dalam Pendidikan...................................... 8
III. PENUTUP......................................................................................................... 19
A. Kesimpulan.................................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 20

iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya pendidikan berawal dari timbulnya kebutuhan manusia dalam
beradaptasi dengan lingkunganya dimana mereka berproses dan menjalani kehidupan,
pendidikan dapat bertumbuh dan berkembang secara penuh dan optimal yaitu dengan
diterapkannya perkembangan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan
kondisi zaman, komponen pendidikan mencakup tujuan, pendidik, peserta didik,
kurikulum, fasilitas serta lingkungan. Komponen pendidikan harus saling sinergi dan
membantu satu dengan yang lainya. Pendidikan yang unggul pada suatu
sekolah/madrasah ditunjang oleh beberapa faktor pendidikan diantaranya keberadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang baik secara kuantitas, dengan sarana prasarana
yang kumplit dapat tercapai proses pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan.
Madrasah merupakan bagian jenis lembaga pendidikan yang berada dalam
pembinaan kemenag meempunyai tugas dan tanggung jawab yang setara dengan
lembaga pendidikan sekolah yang berada dalam naungan pembinaan kemendikbud.
Supaya pendidikan di madrasah jadi lebih efektif maka dibutuhkan sarana pendidikan
yang komplit dan tersusun dengan baik sehingga dapat digunakan dengan maksimal
demi membantu proses belajar mengajar yang berkualitas. Untuk membuat sarana dan
prasarana pendidikan pada madrasah dengan baik, maka dibutuhkan adanya
pengelolaan sarana dan prasarana yang professional.
Banyak aspek yang dapat dijadikan tolok ukur bagi keunggulan dan mutu suatu
sekolah. Aspek-aspek tersebut antara lain proses belajar mengajar di sekolah,
kelengkapan sarana dan prasarana, profesionalitas sumber daya manusianya, prestasi
akademik, serta kualitas manajemen sekolah. Proses belajar mengajar merupakan inti
dari proses pendidikan. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengahadapi tantangan
zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari
masa pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Untuk memenuhi harapan dibidang
pendidikan, peran sarana prasarana pendidikan sangat penting, yaitu untuk
memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar.

1
Supaya lebih jelasnya mengenai pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
maka dalam penulisan ini dibahas mengenai pengertian sarana dan prasarana
pendidikan, jenis sarana dan prasarana pendidikan, tujuan dan manfaat sarana dan
prasarana pendidikan, ruang lingkup sarana dan prasarana pendidikan, dan
pengelolaan sarana dan prasarana.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Apa pengertian sarana dan prasarana pendidikan?
2. Apa saja jenis sarana dan prasarana pendidikan?
3. Apa saja tujuan dan manfaat pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan?
4. Apa saja ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan?
5. Bagaimana sarana dan prasarana itu dikatakan standar dalam pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
g. Mengetahui pengertian sarana dan prasarana pendidikan,
h. Mengetahui jenis sarana dan prasarana pendidikan
i. Mengetahui tujuan dan manfaat pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
j. Mengetahui ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
k. Mengetahui standar sarana dan prasarana dalam pendidikan

2
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Secara bahasa prasarana merupakan alat yang tidak langsung untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan seperti bangunan sekolah, lapangan olahraga uang dan lain-
lain, sedangkan sarana merupakan alat yang langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan seperti buku, perpustakaan, lab dan lain sebagainya.1
Menurut Soetopo Sarana pendidikan adalah “segala sesuatu yang meliputi
peralatan dan perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah seperti gedung, ruangan, meja, kursi, alat peraga, buku pelajaran dan lain-
lain”. Sedangkan prasarana merupakan “semua komponen yang secara tidak langsung
menunjang jalanya proses belajar mengajar disebuah lembaga pendidikan seperti jalan
menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib sekolah dan lain-lain”.2
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menurut Imam Machali merupakan
kegiatan penataan, dimulai dari perencanaan kebutuhan pengadaan, inventarisasi,
penyimpanan, pemeliharaan. penggunaan dan penghapusan serta penataan lahan,
bangunan. perlengkapan, dan perabot madrasah secara tepat guna dan sasaran".3
B. Jenis Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di lihat dari peranan dan fungsi terhadap penerapan proses
kegiatan belajar mengajar maka sarana pendidikan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
(a) Alat Pelajaran,
Alat pelajaran adalah perangkat atau benda yang dipakai secara langsung
oleh guru dan peserta didik.seperti: buku-buku, kamus, media peraga, alat
praktek dan alat tulis.
(b) Media Pendidikan,
Menurut Zakiah Deradjat yaitu “sumber belajar dan dapat juga diartikan
dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat kondisi peserta didik
mendapatkan pengetahuan, keterampilan atau sikap”.4

3
1
Prastyawan, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan”, Al-Hikmah Jurnal Studi Keislaman 6
(2016).
2
Ara Hidayat dan Imam Machali, “Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi Dalam
Mengelola Sekolah Dan Madrasah”, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka, 2012), Hal. 155.
3
Ibid, Hal. 155
4
Deni Hardianto, “Media Pendidikan Sebagai Sarana Pembelajaran Efektif,” Majalah Ilmiah
Pembelajaran 1 (2005), Hal. 99.
2. Prasarana Pendidikan
Prasarana pendidikan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
(a) Bangunan madrasah yaitu ruang kelas ( ruang laboratorium, ruang khusus,
ruang keterampilan, ruang perpustakaan, ruang serba guna, dan ruang belajar),
ruang administrasi/kantor (ruang kepala madrasah, ruang wakil kepala
madrasah, ruang guru, ruang sidang, ruang tata usaha, ruang tamu, ruang arsip,
ruang pengadaan, dan gudang), ruang penunjang (ruang UKS, ruang BP/BK,
ruang osis, ruang kantin, masjid, kamar mandi, ruang penjaga sekolah, gardu
jaga, dan bangsal kendaraan) dan infastruktur (jalan/jembatan masuk
madrasah, lapangan, halaman, saluran air, resapan air, sumber air, gardu
listrik, tiang bendera, dan tempat sampah).
(b) Perabot madrasah yaitu seluruh perlengkapan yang tidak dipakai secara
langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar. yaitu bukan perangkat yang
dipakai oleh guru untuk menjelaskan konsep atau sarana yang dipakai peserta
didik untuk dapat melaksanakan suatu konsep atau mendapatkan keterampilan
dan pengetahuan tertentu. contohnya seperti: kursi, lemari buku, meja, papan
tulis, meja tamu dan lain-lain.5
C. Tujuan Dan Manfaat Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan tujuannya secara umum yaitu
memberikan fasilitas dan pelayanan secara professional di bidang sarana dan
prasarana di sekolah dalam rangka terealisasinya proses pendidikan di sekolah secara
efektif dan efisien. Secara terperinci tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan yaitu sebagai berikut:6
1. agar mengusahakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan sistem
perencanaan dan pengadaan yang terstruktrur dan seksama.
2. mengusahakan penggunaan sarana dan prasarana atau kelengkapan
sekolah/madarasah secara tepat dan efisien.
3. agar memberi jaminan kesiapan operasional peralatan supaya mendukung
lancarnya pekerjaan sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

4
5
Neti Karnati et al., Manajemen Sarana Dan Prasarana Madrasah Mandiri, (Jakarta: Badan Litbang
Agama dan Diklat Keagamaan, 2001), Hal. 7.
6
Prastyawan, Op. Cit.
4. untuk mengusahakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga
keadaanya selalu dalam kondisi siap pakai ketika dibutuhkan oleh semua personil
sekolah.

Adapun manfaatnya dari pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu


sebagai berikut:

1. menyiapkan data dan informasi dalam upaya penentuan dan penyusuanan rencana
barang yang di perlukan.
2. menyajikan data dan informasi supaya dijadikan bahan atau pedoman dalam
pengarahan pengadaan barang.
3. menyajikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
penyaluran barang.
4. menyajikan data dan informasi dalam penentuan keadaan barang (sudah lama,
rusak) sebagai dasar penambahan atau penghapusan barang.
5. menyajikan data dan informasi dalam rangka membantu pengawasan dan
pengendalian barang.
6. menyajikan data dan imformasi dalam mengontrol dan mengevaluasi saran
prasarana dalam sebuah lembaga tersebut.
D. Ruang Lingkup Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Perencanaan
Perencanaan (planning) menurut Eliot “merupakan proses pemikiran secara
matang untuk melaksanakan program-program yang akan dilaksanakan dimasa
mendatang”. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana perencanaan diarahkan
terutama dalam rangka perencanaan kebutuhan perlengkapan (sarana prasarana).
Eliot dan Mosier mengemukakan pendapatnya mengenai langkahlangkah
yang harus di tempuh dalam proses perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
yaitu sebagai berikut:7
(a) menetapkan tujuan-tujuan awal mengenai keperluan pendidikan.
(b) menyesuaikan keperluan pendidikan dengan keadaan masyarakat.

7
Tubagus Djaber Abeng Ellong, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Lembaga Pendidikan
Islam,” Jurnal Pendidikan Islam Iqra 11 (n.d.).
(c) merencanakan program sekolah secara khusus yang berkaitan dengan tujuan
pendidikan.
(d) Membuat ketetapan susunan tindakan yang harus dicapai dari tujuan yang
direncanakan.
(e) Melaksanakan tindakan yang telah disusun.
(f) Melakukan evaluasi
(g) Merencanakan ulang apabila dalam evaluasi tersebut ada yang perlu ditambah
atau dikurangi.
2. Pengadaan
Menurut Gunawan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan “yaitu usaha
merealisasikan rencana pengadaan sarana dan prasarana yang sudah disusun
sebelumnya”. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa dilakasanan
oleh kepala sekolah saja tetapi harus dilakukan oleh semua pihak terkait yang bisa
membantu dalam proses pengadaan sarana dan prasarana teresebut.8
3. Penginventarisasi
Penginventarisasi sarana dan prasarana pendidikan mempunyai dua fungsi.
Pertama untuk mengendalikan sarana dan prasarana melalui pemberian kode
barang, nama barang, sumber barang, jumlah barang tanggal pembelian barang,
mutasi, sumber dana dan keterangan barang.
Menurut Kompri “dengan pembuatan kode melalui pencatatan yang rinci
akan memberikan kemudahan bagi penanggung jawab sarana dan prasarana dalam
mengendalikanya sesuai dengan penggunaan dan perawatan barang-barang
tersebut”. Kedua untuk memberikan pengawasan terhadapsarana dan prasarana,
pengawasan dilaksanakan dengan memeriksa buku inventarisasi sarana dan
prasarana pendidikan yang didalam buku tersebut terdapat barangbarang yang
telah diadakan.9

6
8
Mona Novita, “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak Keberhasilan
Lembaga Pendidikan Islam,” Jurnal Nur El-Islam 4 (2017).
9
Nasrudin and Maryadi, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Pembelajaran Di
SD,” Jurnal Management Pendidikan 13 (2018). Hal. 20
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang berkelanjutan untuk merawat barang
agar tetatap dalam kondisi yang baik atau siap guna.10 Berdasarkan waktu
pemeliharanya. Pemeliharaan dapat dilakukan harian atau secara berkala.
Terdapat dua perinsip yang perlu diketahui dalam penggunaan perlengkapan
pendidikan yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektifitas
merupakan seluruh penggunaan kelengkapan disekolah hanya digunakan untuk
mempermudah keberhasilan tujuan pendidikan sekolah. Sedangkan prinsip
efisiensi merupakan penggunaan seluruh kelengkapan pendidikan dengan hemat
dan tertib sehingga seluruh kelengkapan yang tersedia tidak cepat habis dan rusak.
5. Penghapusan
Menurut Prastyawan “untuk penghapusan sarana dan prasarana ada hal yang
harus diperhatikan antara lain:
(a) bangunan sudah tua atau rusak berat dan tidak bisa di perbaiki
(b) jika dilakukan perbaikan akan membutuhkan biaya sangat besar
(c) secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya
biaya pemeliharaan
(d) barang dicuri, terbakar, musnah atau hilang
(e) sudah kadaluwarsa
(f) terjadinya penyusutan diluar kemampuan pemeliharaan pengurus barang”.11
Penghapusan dimulai dengan menyiapkan laporan ke dinas pendidikan atau
ke kementrian agama agar dapat dihapus dari inventarisasi sekolah. Sebelum
menyusun laporan penghapusan harus memeriksa dahulu sarana dan prasarana
pendidikan yang terdapat di sekolah sehingga akan diketahui sarana dan prasarana
mana yang layak pakai atau sudah dihapus.

10
Alex Aldha Yudi, “Pengembangan Mutu Pendidikan Ditinjau Dari Segi Sarana Dan Prasarana,”
Jurnal Cerdas Sifa, 2012. Hal. 5

11
Trisnawati, Cut Zahri Harum, and Nasir Usman, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di SD Negeri Lamteubee Aceh Besar,” Jurnal Magister Administrasi
Pendidikan 7 (2019). Hal. 67
E. Standar Sarana Dan Prasarana Dalam Pendidikan
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang
berkaitan dengan Standar Sarana dan Prasarana.
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

8
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2007

TENTANG
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI),
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
(SMP/MTs), DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 48 Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Sarana
dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG


STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH
DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI), SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), DAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA).

9
Pasal 1

(1) Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah
menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah
aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana.
(2) Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2

Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yang
penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan
kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan jalan kaki yang
tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.12

10

12
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), (Jakarta, 2007).
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun
2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 40 TAHUN 2008

TENTANG

STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN(SMK/MAK)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 48 Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Sarana
dan Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2008;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 2008;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG


STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
(SMK/MAK).

11
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Madrasah aliyah kejuruan (MAK) adalah satuan pendidikan keagamaan tingkat menengah
atas yang menyelenggarakan program kejuruan.
2. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
3. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi SMK/MAK.
4. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
5. Peralatan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
6. Set adalah seperangkat peralatan dalam satu ruang untuk mendukung kegiatan belajar.
7. Media pendidikan adalah peralatan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam
pembelajaran.
8. Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru
untuk setiap mata pelajaran.
9. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.
10. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.
11. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi
jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
12. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.
13. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk
mendukung fungsi SMK/MAK.
14. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang
berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.
15. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana SMK/MAK
meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan
pertamanan.
16. Infrastruktur adalah prasarana penunjang untuk keamanan dan kenyamanan lingkungan
sekolah.
17. Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi SMK/MAK.
18. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan
peralatan khusus.
19. Ruang praktik, meliputi bengkel, studio, demplot, kandang, bangsal, dan ruang sejenis,
adalah tempat pelaksanaan kegiatan praktik, perawatan dan perbaikan peralatan.
20. Lahan praktik adalah sebidang lahan untuk melaksanakan kegiatan praktik.
21. Area kerja adalah tempat melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam ruang
yang hanya dibatasi dengan garis lantai.
22. Ruang guru praktik/instruktur adalah ruangan kerja instruktur dalam ruang
praktik/bengkel kerja/studio.

12
23. Bangunan praktik adalah bangunan bukan gedung untuk mendukung pelaksanaan praktik
di lahan.
24. Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan
peralatan khusus.
25. Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan SMK/MAK.
26. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari
berbagai jenis bahan pustaka.
27. Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar ruang kelas, beristirahat, dan
menerima tamu.
28. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan
SMK/MAK.
29. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi SMK/MAK.
30. Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari
konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, karir, dan bursa kerja.
31. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan
kesehatan dini dan ringan di SMK/MAK.
32. Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan
pengelolaan organisasi peserta didik.
33. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
34. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar ruang kelas,
peralatan SMK/MAK yang tidak/belum berfungsi, dan arsip SMK/MAK.
35. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana
untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.
36. Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan
kegiatan bebas, termasuk kegiatan kesenian.
37. Tempat beribadah adalah tempat warga SMK/MAK melakukan ibadah yang diwajibkan
oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
38. Program keahlian adalah program studi yang ditawarkan di SMK/MAK.
39. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.
Pasal 2

(1) Standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan
(SMK/MAK) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana.
(2) Standar sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran Peraturan Menteri ini.

13
Pasal 3

Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yang
penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan
kelompok lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan jalan kaki yang
tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 4

Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) wajib


menerapkan standar sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan (SMK/MAK) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-
lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan.
Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.13

14

13
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK), (Jakarta, 2008).
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah  Luar Biasa.
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2008

TENTANG

STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR LUAR BIASA


(SDLB), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), DAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 48 Peraturan Pemerintah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Sarana dan Prasarana
untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG


STANDAR SARANA DAN PRASARANA UNTUK SEKOLAH DASAR
LUAR BIASA (SDLB), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR
BIASA (SMPLB), DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
(SMALB).
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

15
1. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
2. Prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi SDLB, SMPLB
dan/atau SMALB.
3. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
4. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
5. Media pendidikan adalah peralatan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam
pembelajaran.
6. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.
7. Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru
untuk setiap mata pelajaran.
8. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.
9. Buku referensi adalah rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu
10. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi
jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
11. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.
12. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk
mendukung pembelajaran di sekolah.
13. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang
berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.
14. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana SDLB, SMPLB
dan/atau SMALB meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan
lahan pertamanan.
15. Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi SDLB, SMPLB
dan/atau SMALB.
16. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan
peralatan khusus.
17. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari
berbagai jenis bahan pustaka.
18. Ruang pembelajaran khusus adalah ruang terbuka atau tertutup untuk melaksanakan
kegiatan terapi atau intervensi sesuai dengan jenis ketunaan.
19. Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) adalah ruang untuk latihan keterampilan gerak,
pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga bagi peserta didik tunanetra.
20. Ruang Bina Wicara adalah ruang untuk latihan wicara perseorangan bagi peserta didik
tunarungu.
21. Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama adalah ruang untuk latihan mengembangkan
kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran dan/atau perasaan vibrasi untuk menghayati
bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa
khususnya bahasa irama bagi peserta didik tunarungu.
22. Ruang Bina Diri adalah ruang untuk kegiatan pembelajaran Bina Diri bagi peserta didik
tunagrahita.
16
23. Ruang Bina Diri dan Bina Gerak adalah ruang untuk latihan koordinasi, layanan
perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional bagi peserta didik
tunadaksa.
24. Ruang Bina Pribadi dan Sosial adalah ruang untuk konsultasi, bimbingan dan penanganan
bagi peserta didik tunalaras.
25. Ruang keterampilan adalah ruang untuk pelaksanaan pendidikan keterampilan untuk
mengembangkan kemampuan vokasional peserta didik berkebutuhan kusus yang
dirancang sesuai dengan ketunaan yang dialami.
26. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan SDLB,
SMPLB dan/atau SMALB.
27. Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat dan menerima
tamu.
28. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi SDLB, SMPLB dan/atau
SMALB.
29. Tempat beribadah adalah tempat warga SDLB, SMPLB dan/atau SMALB melakukan
ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
30. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan
kesehatan dini dan ringan di SDLB, SMPLB dan/atau SMALB.
31. Ruang konseling/asesmen adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan
konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir,
serta sebagai ruang untuk kegiatan dalam menggali data kemampuan awal peserta didik
sebagai dasar layanan pendidikan selanjutnya.
32. Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan
pengelolaan organisasi peserta didik.
33. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
34. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan
SDLB, SMPLB dan/atau SMALB yang tidak/belum berfungsi, dan arsip SDLB, SMPLB
dan/atau SMALB.
35. Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan SDLB, SMPLB
dan/atau SMALB.
36. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana
untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.
37. Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan
kegiatan bebas.
38. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.
39. Ketunaan adalah jenis kelainan fisik, emosional dan/atau mental yang berhubungan
dengan kesulitan dalam mengikuti proses belajar. Lima jenis ketunaan yang diatur dalam
standar ini adalah tunanetra (A), tunarungu (B), tunagrahita (C), tunadaksa (D) dan
tunalaras (E).

17
Pasal 2

(1) Standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah
pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) mencakup
kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana.
(2) Standar sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 3

Penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yang
penduduknya kurang dari 1000 (seribu) jiwa dan yang tidak bisa dihubungkan dengan
kelompok lain dalam jarak tempuh 3 (tiga) kilo meter melalui lintasan jalan kaki yang
tidak membahayakan dapat menyimpangi standar sarana dan prasarana sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 4

Penyelenggara pendidikan wajib menerapkan standar sarana dan prasarana sebagaimana


diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan
Menteri ini ditetapkan.
Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.14

18

14
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana
Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB),
Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), (Jakarta, 2008).
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami bahas, dapat kami ambil kesimpulan bahwa:
1. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan menata, mulai dari
merencanakan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan,
penggunaan dan penghapusan serta penataan lahan, bangunan, perlengkapan, dan
perabot madrasah secara tepat guna dan sasaran.
2. Jenis sarana pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu alat pelajaran dan media
pendidikan.Sedangkan jenis prasarana ada dua yaitu bangunan dan perabot.
3. Tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, adalah memberikan fasilitas
dan pelayanan secara profesional di bidang sarana dan prasarana di sekolah dalam
rangka terealisasinya proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien
4. Ruang lingkup dari pengelolan sarana dan prasarana pendidikan yaitu
perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penginventarisasian, dan penghapusan.
B. Saran
1. Bagi Warga Sekolah, sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah untuk
memfasilitasi warga sekolah dalam menunjang semua kegiatan di sekolah. Perlu
juga adanya peningkatan sarana dan prasaran saat hal tersebut mulai tidak baik
digunakan.
2. Bagi Dinas Pendidikan (Pemerintah Daerah), Dinas Pendidikan diharapkan dapat
berperan lebih aktif lagi dalam melakukan pendataandan mengupayakan solusi
terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang belum dapat dipenuhi oleh pihak
sekolah.

19
DAFTAR PUSTAKA
Prastyawan. (2016). Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Al-Hikmah Jurnal Studi
Keislaman 6.

_________. (2016). Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Al-Hikmah Jurnal


Studi Keislaman 6.

Hidayat. A. & Machali. I. (2012). Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi
Dalam Mengelola Sekolah Dan Madrasah. Yogyakarta: Penerbit Pustaka.

Hardianto. D. (2005). Media Pendidikan Sebagai Sarana Pembelajaran Efektif. Majalah


Ilmiah Pembelajaran.

Karnati. N, et al. (2001). Manajemen Sarana Dan Prasarana Madrasah Mandiri. Jakarta:
Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan.

Ellong. Tubagus Djaber Abeng. Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Lembaga Pendidikan
Islam. Jurnal Pendidikan Islam Iqra 11 (n.d.).

Novita. Mona. (2017). Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak
Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Nur El-Islam 4.

Nasrudin, and Maryadi. (2018). Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam
Pembelajaran Di SD. Jurnal Management Pendidikan 13.

Alex Aldha Yudi, Alex Aldha. (2012). Pengembangan Mutu Pendidikan Ditinjau Dari Segi
Sarana Dan Prasarana. Jurnal Cerdas Sifa.

Trisnawati. Cut, Zahri Harum and Usman, Nasir. (2019). Manajemen Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di SD Negeri Lamteubee Aceh
Besar,” Jurnal Magister Administrasi Pendidikan 7.

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2007). Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta.

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008). Nomor 40 Tahun 2008 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah
Aliyah Kejuruan(SMK/MAK). Jakarta.

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008). Nomor 33 Tahun 2008 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB). Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai