Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SARANA – SARANA MANJEMEN PENDIDIKAN

Mata Kuliah: Dasar-dasar Administrasi Manajemen Pendidikan


Dosen Pengampu : Bapak H. Eddy Khairany Z, S.Ag, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok IV

Nor Muliana : 20191100019


Salma Nur Jannah : 20191100023
Muhammad Arif Kurniawan : 20191100027
Muhammad Raihan : 20191100029

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ASSUNNIYYAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAMBARANGAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi


sedikit sekali kita ingat.Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
Alam atas segala nikmat, rahmat, Taufik, serta hidayah yang tiada terkira
besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“SARANA – SARANA MANJEMEN PENDIDIKAN”.

Dalam penyusunan, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai


pihak, karena itu kami mengucapkan Terimakasih yang Sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Tambarangan, Maret 2020

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pegertian Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan...............3
B. Tujuan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan .................7
C. Perencanaan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Pendidikan ..........7
D. Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan .................10
E. Proses Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan ..................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................19
B. Saran...............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan manajemen sangat erat kaitannya dengan
perkembangan administrasi di negara - negara maju. Secara umum ada
baiknya bila membicarakan manajemen yang lebih spesifik lagi, yaitu
manajemen pendidikan. Pengertian manajemen pendidikan masih dirasakan
kurang biasa dipergunakan dalam lingkungan pekerjaan pendidikan,
khususnya dilingkungan sekolah. Yang sudah kita kenal adalah istilah dan
pengertian administrasi pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya
yang penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.
Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh
kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah dan oleh
optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor
penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar dan mengajar.
Sekarang ini berbagai macam cara telah dilakukan praktisi pendidikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan pemenuhan sarana dan
prasarana. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersediaan sarana
dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan dan pemanfaatan
secara optimal.
Keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses
pendidikan, sehingga termasuk dalam komponen-komponen yang harus
dipenuhi dalam pelaksanaan proses pendidikan. Tanpa sarana pendidikan,
proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan
bisa mengagalkan pendidikan. Suatu kejadian yang mesti dihindari oleh
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pegertian manajemen sarana dan prasarana pendidikan ?
2. Apa tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan ?
3. Bagaimana perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan ?
4. Bagaimana prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan ?
5. Bagaimana proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pegertian manajemen sarana dan prasarana
pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa tujuan manajemen sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan.
4. Untuk mengetahui bagaimana prinsip manajemen sarana dan prasarana
pendidikan.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses manajemen sarana dan prasarana
pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


I. Pengertian Manajemen
Adanya berbagai perkembangan teori manajemen dan
pendekatannya, ada baiknya kita memahami lebih lanjut tentang apa
yang diebut manajemen. Artinya kita mencoba mengerti tentang arti
manajemen dilihat dari berbagai definisi yang disampaikan oleh berbagai
pakar manajemen. Dibawah ini diberikan batasan tentang manajemen
dari berbagai pakar :
 Marry Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain.
 Sondang Siagian
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan seseorang untuk
memperoleh sasuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan orang lain.
 James A.F. Stonner
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.1

II. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan


Pengertian sarana dan prasarana pendidikan menurut  Tim Perumus
Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan, dibedakan sesuai dengan fungsinya, yaitu:

1
Atmodiwirio. S. (2000). MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA. PT. Ardadizya Jaya :
Jakarta

3
 Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan
lancar, teratur, efektif dan efisien.
 Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti : halaman, kebun
atau taman sekolah, jalan menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan
sebagainya.
Dengan demikian perbedaan sarana pendidikan dan prasarana
pendidikan adalah pada fungsi masing-masing yaitu: sarana pendidikan
untuk memudahkan dalam penyampaian materi ajar, dalam artian segala
macam peralatan yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan
penyampaian dan menerima materi pelajaran. Sedangkan prasarana
pendidikan untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam
artian segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang
digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan.
Secara umum, sarana dan prasarana pendidikan dapat
dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu: tanah, bangunan,
perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and
furniture).2

a. Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan


Sarana pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu
1. Berdasarkan habis tidaknya.
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam yaitu:
 sarana yang habis dipakai

2
https://www.padamu.net/pengertian-sarana-dan-prasarana-pendidikan
Diakses pada tanggal 10 April 2020.

4
merupakan bahan atau alat yang apabila digunakan dapat habis
dalam waktu yang relatif singkat. Seperti kapur tulis, tinta printer,
ataupun kertas.
 sarana yang tahan lama
Sarana yang tahan lama meski terus dipakai seperti meja, kursi, dan
komputer.
2. berdasarkan bergerak tidaknya.
dari bergerak tidaknya terdapat dua macam yaitu:
 Sarana Bergerak
adalah sarana yang dapat digerakkan atau dipindah tempatkan
sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya meja, kursi,
lemari arsip, dan alat-alat praktik.
 Sarana tidak bergerak
merupakan sarana yang tidak dapat dipindahkan atau sangat sulit
dipindahkan seperti aliran listrik, atau aliran air dari PDAM.
3. berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran.
dari sisi hubungan sarana tersebut terhadap proses pembelajaran ada
tiga macam, yaitu:
 Alat Pelajaran
adalah alat yang secara langsung digunakan dalam proses
pembelajaran, seperti buku dan alat tulis.
 Alat Peraga
merupakan alat penunjang guna memberikan pemahaman yang
nyata kepada peserta didik. Sehingga materi pembelajaran dapat
dipahami secara konkret. Contoh alat peraga seperti alat peraga
berupa organ tubuh manusia, hewan, maupun tumbuhan.
 Media Pembelajaran
adalah sarana pendidikan yang berfungsi sebagai perantara dalam
proses pembelajaran sehingga meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Media

5
pembelajaran dapat berupa tiga jenis, yaitu visual, audio, dan audio
visual.

Prasarana pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan menjadi dua


macam, yaitu:
1. Prasarana Langsung
adalah prasarana yang secara langsung digunakan dalam proses
pembelajaran seperti ruang kelas dan laboratorium.
2. Prasarana Tak Langsung
adalah prasarana yang tidak digunakan dalam proses pembelajaran
tapi sangat menunjang proses pembelajarn contohnya adalah ruang
kantor, ruang kepala sekolaah, UKS, dan tempat parkir.3

III. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Manajemen sarana prasarana dapat diartikan sebagai proses
kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara
efektif dan efisien. Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa sarana dan
prasarana yang ada harus didaya gunakan dan dikelola untuk kepentingan
proses pembelajaran. Pengelolaan sarana dan prasarana tersebut
dimaksudkan agar penggunaannya bisa berjalan dengan efektif dan
efisien.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur
dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan
kontribusi pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Kegiatan
pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,
penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. 4

3
http://anaktarbiyahmpi.blogspot.com/2017/01/manajemen-sarana-dan-prasarana.html
Diakses Pada tanggal 10 April 2020
4
https://makalah-jadi.blogspot.com/2015/12/manajemen-sarana-dan-prasarana.html
Diakses Pada tanggal 10 April 2020

6
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah segenap
pengaturan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh  lembaga pendidikan,
dan pengaturan dilakukan dengan melalui proses dan diatur berdasarkan
urutan dan fungsi-fungsi manajemen.5

5
Gunawan, I., & Benty, D. D. N. (2017). Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik.
Bandung: Alfabeta.

7
B. Tujuan Manajemen Sarana san Prasarana Pendidikan
Secara umum, tujuan manajemen sarana prasarana pendidikan adalah
memberi layanan secara profesional di bidang sarana prasarana pendidikan
dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.
Secara rinci tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama.
Dengan perkataan ini, melalui manajemen perlengkapan pendidikan di
harapkan semua perlengkapan yang di dapatkan oleh sekolah adalah
serana dan serana pendidikan yang berkualitas tnggi, sesuai dengan
kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana prasarana sekolah secara tepat
dan efisien.
3. Untuk menupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah,
sehingga keberadaannya selalu dan kondisi siap pakai setiap di perlukan
oleh semua personel sekolah.6

C. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Ada dua hal penting yang harus dilakukan ketika akan merencanakan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Kedua hal tersebut adalah
menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang ada, dan
memproyeksikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di masa depan.
Berikut ini diuraikan rinci dua hal tersebut yaitu:

I. Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana pendidikan


Untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana
pendididkan pada suatu unit kerja diperlukan data dan informasi
tentang sarana dan prasarana pendidikan, baik sarana dan prasarana
pendidikan yang ada di lapangan maupun yang seharusnya ada
sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, perlu pula data hasil
6
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta : PT BUMIKARSA. 

8
proyeksi penduduk usia sekolah yang akan ditampung menjadi siswa
baru di sekolah-sekolah pada tahun tahun yang akan datang.
Analisis merupakan kegiatan membandingkan antara data yang
ada di lapangan dengan data yang seharusnya ada menurut
pembakuan sarana dan prasarana pendidikan. Hasil analisis akan
bertumpu pada dua informasi, yaitu informasi tentang ada kesesuaian
dan tidak ada kesesuaian. Untuk menghitung jumlah dan mutu
sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan, harus ada survei
penduduk dan pendididkan. Pada kegiatan ini, kita harus
mengumpulkan dan mengelola data penduduk dan pendidikan.
Data penduduk yang sudah dikumpulkan selanjutnya diolah
guna mengetahui jumlah penduduk usia sekolah yang akan disiapkan
kebutuhan sarana dan prasarananya.

II. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan.


Selain didasarkan kepada kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan sesuai keadaan data pada masa lalu dan masa kini,
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan juga dapat dilakukan
berdasarkan data pada masa yang akan datang sebagai hasil
proyeksi. Proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan di
masa depan mencakup berbagai pertimbangan. Mungkin
membutuhkan keahlian teknik yang tinggi di luar kemampuan ahli
perencana pendidikan. Meskipun demikian adalah tugas perencanaan
pendidikan untuk mengetahui informasi penting apa saja yang
dibutuhkan dalam rangka pembangunan atau mengkonstruksi
gedung sekolah dan sarana lainnya. Ini akan berkaitan langsung
dengan informasi mengenai fasilitas sekolah yang harus
dikumpulkan dan disediakan untuk memberikan pelayanan secara
langsung kepada perencana, perumus pembiayaan dan pengkontruksi
fasilitas sekolah. Tugas pertama perencana dalam hal ini adalah
mengumpulkan data untuk menentukan persediaan sarana

9
pendidikan yang ada saat ini berdasarkan jenis dan jenjang
pendidikan, termasuk bagaimana kualitasnya.

III. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


a. Konsep Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan
fungsi operasional kedua dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan setelah perencanaan. Fungsi ini pada hakikatnya
merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun
tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Strategi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Ada beberapa altermatif cara dalam pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan. Beberapa alternatif cara
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan tersebut
adalah melalui : (1) membeli; (2) membuat sendiri; (3) bantuan
atau hibah; (4) menyewa; (5) meminjam; (6) mendaur ulang; (7)
menukar; dan (8) memperbaiki atau merekonstruksi kembali.
c. Prosedur Pengadaan Sarana dan Prasaarana pendidikan
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada
Keppres No. 80/2003 yang telah disempurnakan dengan Permen
NO. 24/2007. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah umumnya melalui prosedur sebgai berikut :
1. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2. Mengklarifikasikan sarana dan prasarana yang di butuhkan.
3. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang di
tunjukkan kepada pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak
yayasan bagi sekolah swasta.

10
4. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya
untuk mendapat persetujuan dari pihak yang di tuju.
5. Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana
akan dikirim ke sekolah yang mengajukan permohonan
pengadaan sarana dan prasarana tersebut.7

D. Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bias tercapai dengan maksimal.
Menurut Bafadal prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1. Prinsip pencapaian tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan dengan
maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai.
Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat di katakan
berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada
sat seorang personel sekolah akan menggunakannya.
2.  Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati-hati,
sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga
yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi berarti bahwa pemakaian
semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka perlengkapan sekolah
hendaknya di lengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut di komunikasikan kepada
semua personil sekolah yang di perkirakan akan menggunakannya.
Selanjutnya, apabila di pandang perlu, di lakukan pembinaan terhadap
semua personel.

7
Matin dan Fuad, Nurhattati.2016.Manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

11
3.  Prinsip Administratif
Yaitu manajemen sarana dan prasarana disekolah harus selalu
memperhatikan undang-undang, instruksi, dan petunjuk teknis yang
diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
4.  Prinsip kejelasan tanggung jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan yang
sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya
sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan banyak orang.
Bilamana  hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja
pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya,
semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu di
deskripsikan dengan jelas
5.  Prinsip kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan
pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses
kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh kerena itu, walaupun semua
orang yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki
tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara satu dengan
yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.8

E. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Manajemen sarana dan prasarana pendidikan disekolah berkaitan erat
dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan
pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana
pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan
keahlian  di dalam mengelolanya. Dan tindakan prefentif yang tepat akan
sangat berguna bagi instansi.
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan agar dalam
kondisi siap pakai, diperlukan tugas khusus yang menanganinya. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu guru dalam mempersiapkan perlengkapan

8
https://makalah-jadi.blogspot.com/2015/12/manajemen-sarana-dan-prasarana.html

12
yang dibutuhkan, utamanya yang berkaitan erat dengan sarana dan prasarana
yang menunjang.

I. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Perencanaan adalah kerangka dari suatu yang akan dilakukan pada
masa depan. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan
proses perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran,
daur ulang, rekondisi/rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Proses ini hendaknya
melibatkan unsur-unsur penting di sekolah guna meningkatkan kematangan
rencana yang mana dapat meminimalisir kesalahan dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pengadaan sarana dan prasarana. Dalam kegiatan
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan , ada beberapa persyaratan
yang harus diperhatikan, yakni :
d. Perencanaan pengadaan harus dipandang sebagai bagian integral dari
usaha peningkatan kualitas belajar mengajar.
e. Perencanaan harus jelas, dengan tolak ukur kejelasannya:
1. Tujuan dan sasaran yang harus dicapai serta ada penyusunan
perkiraan anggaran.
2. Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Petugas pelaksana tindakan/kegiatan.
4. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5. Kapan dan dimana kegiatan akan dilaksanakan
6. Rencana tersebut harus realistis, dalam artian rencana tersebut dapat
dilaksanakan.
f.  Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama dengan pihak-
pihak yang terkait.
g. Mengikuti standar jenis, kuantitas, dan kualitas sesuai dengan skala
prioitas.
h. Perencanaan pengadaan harus sesuai dengan anggaran yang disediakan.
i. Mengiuti prosedur yang berlaku.

13
j. Mengikutsertakan unsur orangtua murid.
k. Fleksibel, atau dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi,
dan kondisi yang tidak disangka-sangka.
l. Dapat didasarkan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5
tahun), dan jangka panjang (10-15 tahun).9

II. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis
sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip:
1. Efisien, berarti pengadaan yang diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
2. Efektif, berarti pengadaan yang harus sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya.
3. Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan yang harus terbuka bagi
penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan melalui persaingan
yang sehat.
4. Transparan, berarti semua ketentuan termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia
barang/jasa serta bersifat terbuka bagi penyedia barang/jasa yang
berminat serta bagi masyarakat luas.
5. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan sama terhadap
penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk mencari keuntungan
pada pihak tertentu.
6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun
kelancaran pelaksanaan tugas umum dalam pengadaan barang/jasa.

9
http://anaktarbiyahmpi.blogspot.com/2017/01/manajemen-sarana-dan-prasarana.html

14
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk kegiatan pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan. Beberapa cara yang dimaksud sebagai
berikut :
1. Pembelian
Pembelian adalah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan cara sekolah menyerahkan sejumlah uang kepada
penjual untuk memperoleh sarana dan prasarana sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak.
2. Pembuatan atau Produksi Sendiri
Produksi sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sekolah melalui
pembuatan sendiri baik oleh guru,siswa, ataupun karyawan. Kegiatan
produksi sendiri dapat dilakukan secara massal sehingga bukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan sekolah sendiri, melainkan pula dapat dijual
ke sekolah lain. Pemilihan cara ini mempertimbangkan tingkat
keefektifan dan efisiensinya apabila dibandingkan dengan pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan yang lainnya.
3. Penerimaan Hibah
Penerimaan hibah merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan dengan jalan menerima pemberian sukarela dari
pihak lain. Penerimaan hibah dapat berasal dari pemerintah
(pusat/daerah) dan pihak swasta. Misalnya, penerimaan hibah tanah.
Proses penerimaan hibah harus melalui berita acara penyerahan atau akta
serah terima hibah yang dibuat oleh Notaris/PPAT.
4. Penyewaan
Penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan memanfaatkan sementara barang milik pihak
lain untuk kepentingan sekolah dan sekolah membayarnya berdasarkan
perjanjian sewa-menyewa.
5. Peminjaman
Peminjaman adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan memanfaatkan barang pihak lain untuk

15
kepentingan sekolah secara sukarela sesuai dengan perjanjian pinjam-
meminjam. Menurut Nurabadi (2014:41) menyarankan agar segala
perlengkapan yang dipinjam sekolah, baik berupa buku, majalah, surat
kabar, meja, kursi atau gedung, harus diinventariskan di dalam buku
inventaris tersendiri.
6. Pendaur Ulangan
Pendaur ulangan adalah cara pemenuhan kebutuhan saran dan prasarana
pendidikan dengan jalan memanfaatkan barang bekas agar dapat
digunakan untuk kepentingan sekolah.
7. Penukaran
Penukaran adalah cara pemenuhan kebutuhan saran dan prasaran
pendidikan dengan jalan menukarkan barang yang dimiliki sekolah
dengan barang yang dimiliki oleh pihak lain. Menurut Nurabadi
(2014:42) menyatakan bahwa untuk memperoleh perlengkapan sekolah,
pengelola perlengkapan sekolah dapat menjalin kerja sama dengan
pengelola perlengkapan sekolah lainnya.
8. Perbaikan atau Rekondisi
Rekondisi atau perbaikan adalah cara pemenuhan kebutuhan saran dan
prasaran pendidikan yang telah mengalami kerusakan. Dalam pengadaan
sarana dan prasarana harus mengacu pada Peraturan Pemerintah
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan
Prasarana. Pada umumnya, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melewati prosedur berikut ini.
a. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana beserta fungsinya.
b. Mengklasifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
c. Menyusun proposal pengadaan sarana dan prasarana.
d. Menerima peninjauan dari pihak yang dituju untuk menilai kelayakan
sekolah memperoleh sarana dan prasarana. 
e. Setelah ditinjau dan dikunjungi, sekolah akan menerima kiriman
sarana dan prasarana yang diajukan.

16
Berdasarkan jenisnya, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat
dilakukan sebagai berikut.
1. Tanah, pengadaan tanah dapat dilakukan dengan cara membeli,
menerima hibah, dan menukar.
2. Bangunan, pengadaan bangunan dapat dilakukan dengan cara
membangun bangunan baru, membeli bangunan, menyewa bangunan,
menerima hibah bangunan, dan menukar bangunan.
3. Perabot, perabot merupakan sarana pengisi ruangan, misalnya, meja,
kursi, lemari, rak, filling karbinet, dan lain-lain.
4. Buku, pengadaan buku dapat dilakukan dengan cara membeli,
menerbitkan sendiri, menerima hibah, dan menukarnya.
5. Alat, pengadaan alat-alat sekolah dapat dilakukan dengan cara
membeli, membuat sendiri, dan menerima bantuan.10

III. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan


Inventarisasi sarana dan prasarana adalah kegiatan pencatatan atau
pendaftaran barang-barang milik lembaga ( sekolah ) ke dalam suatu daftar
inventarisasi barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara
yang berlaku. Jadi barang inventarisasi sekolah yaitu semua barang milik
negara yang dikuasai oleh sekolah baik yang diadakan atau dibeli melalui
dana dari pemerintah , komite sekolah dan masyarakat maupun hibah.
a. Manfaat inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan
kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan barang. Memberikan data
dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam pengarahan
pengadan barang juga memberikan data dan informasi untuk dijadikan
bhan pedoman dalam penyaluran barang. Memberikan data dan informasi
dalam menentukan keadaan yang rusak sebagai dasar untuk menetapkan
penghapusan juga memberikan data dan informasi dalam rangka
memudahkan pengawasan dan pengendalian barang.
Gunawan, I., & Benty, D. D. N. (2017). Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar Praktik.
10

Bandung: Alfabeta.

17
b. Tata cara pelaksanaan inventarisasi
Tata cara pelaksanaan inventarisasi adalah kegiatan mencatat sarana dan
prasarana ke dalam buku daftar inventaris dan membuat laporannya
kepada pihak-pihak yang terkait.11

IV. Pengawasan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan


Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus
dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam
pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan (control) terhadap sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh
pimpinan dalam membantu personel sekolah untuk menjaga atau
memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik
mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar
perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap
pakai. Kondisi siap pakai ini akan sangat membantu terhadap kelancaran
proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, semua
perlengkapan yang ada di sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan,
dan pengawasan agar dapat diperdayakan dengan sebaik mungkin.
Program perawatan ini yang bisa disebut program perawatan preventif
memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai,
menurunkan biaya perbaikan, dan menetapkan biaya efektif perawatan
sarana dan prasarana sekolah, melestarikan kerapian dan keindahan, dan
menghindarkan dari kehilangan atau setidaknya meminimalisir kehilangan.12
Ada empat macam pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana di
sekolah, yakni:
1. Perawatan rutin
11
https://www.academia.edu/13130995/Syaefy_Pendistribusian_dan_Pendayagunaan_Sar
pras_Pak_Nur_Kamid
12
https://makalah-jadi.blogspot.com/2015/12/manajemen-sarana-dan-prasarana.html

18
Pembersihan saluran drainase dari sampah dan kotoran, pembersihan
ruangan-ruangan serta halaman dari sampah.
2. Perawatan berkala
Perbaikan mebeler (lemari, kursi, meja, dll), perbaikan genteng
rusak/pecah yang menyebabkan kebocoran.
3. Perawatan darurat
Perawatan ini dilakukan karena kerusakan yang tidak terduga dan
berbahaya/merugikan apabila tidak segera diantisipasi.
4. Perawatan preventif
Cara perawatan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana tersebut
mengalami kerusakan13.

13
Nurabadi, A. (2014). Manajemen Sarana & Prasarana Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa penulis berikan dari makalah ini adalah :
1. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai
proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif.
2. Tujuan daripada Manajemen sarana dan prasarana Pendidkan ini adalah
untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana
dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung
secara efektif dan efisien.
3. Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam
meliputi: a) prinsip pencapaian tujuan, b) prinsip efisiensi, c) prinsip
administratif, d) prinsip kejelasan tanggung jawab, e) prinsip
kekohesifan.
4. Siklus atau proses manajemen sarana dan prasarana meliputi
perencanaan, pengadaan, Inventarisasi dan Pemeliharaan.

B. Saran
Kemampuan memanajemen merupakan hal yang sangat diperlukan
terutama ketika berada dalam sebuah leembaga, baik lembaga pendidikan
maupun kemasyarakatan. Dalam kaitannya dengan manajemen sarana dan
prasarana kemampuan ini mutlak diperlukan oleh seorang penanggung
jawab sekolah demi mancapai pendidikan yang berkualitas bagi anak
didiknya. Semoga kita semua sebagai calon pemangku jabatan penanggung
jawab tersebut dapat benar-benar bertanggung jawab, terutama dalam hal
manajerial, karena semakin baik cara kita memanajemen suatu lembaga,
semakin baik pula lembaga yang kita kelola.

20

Anda mungkin juga menyukai