Disusun Oleh:
1. Dinda Febria Berliani ( 19108241136)
2. Ika Nur Arifah ( 19108241165)
3. Sivani Rahma Hawari ( 19108241179)
4. Anang Yudha Tama ( 19108244077)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Adapaun tujuan pembuatan makalah
yang berjudul “Manajemen Fasilitas Pendidikan” adalah menghasilkan sarana referensi dan
pembelajaran untuk rekan mahasiswa.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini memiliki kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, bahasa, maupun isi. Maka kritik dan saran
sangat kami harapkakn demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini agar dapat dijadikan sebagai
referensi yang bermanfaat. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting
dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam
kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga
pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya baik
oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar Untuk mewujudkan dan
mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional
Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah Standar
Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah
raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
4
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah.
Pengelolaan sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan karena dengan adanya
pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di lembaga pendidikan akan terpelihara dan
jelas kegunaanya. Berdasarkan uraian di atas salah satu yang mempengaruhi kualitas
lembaga pendidikan dan peserta didik adalah kelengkapan sarana dan prasarana yang ada
dalam 34 Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan lembaga pendidikan yang tentunya
mampu di kelola dengan baik agar sarana dan prasrana terpelihara dan jelas kegunaannya
untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa sarana adalah segala sesuatu
yang digunakan sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana
adalah merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses. Menurut E. Mulyasa yang
dimaksud sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
menunjang proses pendidikan. khusunya proses belajar mengajar. Seperti meja, kursi,
serta alat alat dalam media pembelajaran yang berada di dalam kelas, adapun yang
dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
terselenggaranya proses belajar mengajar. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media. Menurut E.
Mulyasa, Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar,
seperti bangunan, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sarana
pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar-mengajar. Sedangkan yang
dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah keperluan yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman
sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar
mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai
sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan. Secara
etimologis (bahasa) sarana pendidikan sarana berarti alat langsung untuk mencapai
tujuan pendidikan. misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dsb. Dengan
demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sarana dan prasarana pendidikan itu
adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sedangkan prasaran pendidikan adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb.
Menurut keputusan menteri P dan K No. 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari tiga
kelompok besar yaitu : 1. Bangunan dan perabot sekolah. 2. Alat pelajaran yang terdiri
dari pembukuan, alat alat peraga, dan laboratorium. 3. Media pendidikan yang dapat
6
dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang
tidak menggunakan alat penampil. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sarana dan prasarana adalah komponen penting yang harus ada
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan berpengaruh dalam tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Menurut Juhairiyah (2008:3), manajemen sarana dan prasarana itu adalah semua
komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalanya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa manajemen sarana prasarana adalah proses pendayagunaan semua
komponen sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam menunjang proses
pendidikan untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai baik secara kuantitatis maupun
kualitatif dan relevan dengan kepentingan pendidikan.
Bafadal menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana
pendidikan sebagai berikut :
b. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah itu harus secara
tepat dan efisien.
7
c. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikana secara teliti
dan tepat, sehingga keberadaan sarana dan prasarana tersebut akan selalu dalam
keadaan siap pakai ketika akan digunakan atau diperlukan.
Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal dan professional (yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana) terhadap proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
a. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan didaya gunakan oleh personil sekolah
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah.
b. Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana di sekolah harus dilakukan
melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diakdakan sarana dan prasarana
pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaiannya
harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.
8
2.5 Proses Manajemen Fasilitas Pendidikan
Manajemen sarana prasarana sekolah merupakan proses kerjasama pendayagunaan
semua perlengkapan sekolah secara efektif dan efisien. Manajemen sarana prasarana
sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan
pendidikan, seperti perlengkapan sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran,
dan perlengkapan lainnya, manajeman perlengkapan sekolah itu terwujud sebagai suatu
proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu secara sistematis. Stoops dan Johnson
(1967) pernah menggungkapkan bahwa langkah-langkah manajemen sarana prasarana
pendidikan itu meliputi analisis kebutuhan, analisis anggaran, seleksi, penetapan
kebutuhan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemakaian,
inventarisasi dan pemeliharaan. Sementara pakar manajemen pendidikan lainnya
menyimpulkan bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan disekolah itu meliputi
analisis dan penyusunan kebutuhan, pengadaan, penyaluran, pemakaian dan
pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.
b. Fungsi penganggaran
c. Fungsi pengadaan
9
dengan cara: pembelian, penyewaan, peminjaman, pemberian (hibah), penukaran,
pembuatan, dan perbaikan.
d. Fungsi penyimpanan
e. Fungsi penyaluran
f. Fungsi pemeliharaan
g. Fungsi penghapusan
h. Fungsi pengendalian
10
Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan,
meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi, dan
pengawasan dan pemeliharaan, serta penghapusan. Proses-proses ini penting
dilakukan agar pengadaan sarana prasarana tepat sasaran dan efektif dalam
penggunaan.
b. Mengadakan sarana dan prasarana sekolah dengan cara membeli baik secara
langsung maupun melalui pemesanan terlebih dahulu.
11
c. Meminta sumbangan dari wali murid atau mengajukan proposal bantuan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke lembaga-lembaga sosial yang tidak
mengikat.
3. Pendistribusian
12
barang di bawah penguasaan kantor Departemen dan Kebudayaan, baik yang
berada di dalam maupun luar negeri. Kegiatan inventarisasi atau pencatatan
sarana dan prasarana ini merupakan proses yang berkelanjutan. Dengan
melakukan inventarisasi terhadap sarana dan prasarana pendidikan, dapat
diketahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merk, ukuran harga
dan sebagainya.
13
pembelajaran di sekolah serta agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel
sekolah dalam kondisi siap pakai.
a. Ditinjau dari sifatnya ada empat macam pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah. Keempat macam pemeliharaan tersebut cocok untuk
perawatan mesin.
4) Perbaikan berat.
b. Ditinjau dari waktu pemeliharaannya ada dua macam pemeliharaan sarana dan
prasarana.
a) Pemeliharaan sehari-hari:
(1) Pemakaian aliran harus diperhatikan. Pada siang hari dalam ruang yang
cukup terang lampu dipadamkan. Demikian pula pada malam hari lampu pada
ruang-ruang yang tidak memerlukan penerangan lampu dimatikan.
(3) Bola-bola lampu diperiksa. Apabila ada yang putus segera diganti.
b) Pemeliharaan berkala:
14
(2) Instalasi jaringan kabel agar dikontrol dan apabila ada kerusakan yang
tidak dapat diatasi sendiri oleh petugas segera dilaporkan kepada PLN
setempat.
7. Penghapusan
a. Dalam keadaan rusuk berat yang sudah dipastikan tidak dapat diperbaiki
lagi atau dipergunakan lagi.
15
b. Perbaikan akan menelan biaya yang sangat besar sekali sehingga merupakan
pemborosan uang Negara.
f. Barang-barang yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak dapat
dipakai lagi.
a. Pertama, ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar dibedakan menjadi
yang berfungsi tidak langsung dan langsung
b. Kedua, ditinjau dari jenisnya fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas
fizikal dan fasilitas bukan fizikal
Fasilitas fizikal atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda
mati atau dibendakan yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan
sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, model,
media, dan sebagainya. Fasilitas bukan fizikal yakni sesuatu yang bukan benda mati,
16
atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa, dan uang.
c. Ketiga, ditinjau dari sifat barangnya sarana dan prasarana pendidikan dapat dibedakan
menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak
d. Keempat, ditinjau dari jenisnya yaitu fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi
fasilitas fisik dan fasilitas non fisik
Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda
mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan suatu usaha,
seperti kendaraan, mesin tulis, computer, perabot, alat peraga, model, media, dan
sebagainya. Fasilitas non fisik yakni sesuatu yang bukan benda mati, atau kurang
dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan suatu usaha seperti manusia, jasa, uang.
e. Kelima, ditinjau dari berbagai faktor dalam pendidikan dari segi wujudnya dapat
dibagi menjadi dua bagian:
a) Benda
17
benda yang difungsikan untuk membantu pelaksanaan pendidikan khusus di
sekolah disebut sarana pendidikan atau sarana pengajaran, seperti:bangunan
sekolah atau ruangan belajar, meja kursi belajar, papan tulis, buku, peta dan
alatalat peraga dan alat pengajaran lainnya.
b) Perbuatan pendidik
Peserta didik akan lebih terbantu dengan dukungan sarana prasarana pembelajaran.
Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga
penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya
yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan
terbantu dengan dukungan sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih
variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
18
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan.
Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah
dimiliki.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Riduone (2009), mengemukakan bahwa manajemen sarana dan prasarana
pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana
dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.
Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga
penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya
yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan
terbantu dengan dukungan sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih
variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan.
Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah
dimiliki.
3.2 Saran
Bagi lembaga pendidikan diupayakan dapat mengembangkan program yang
sudah di rancang terkait sarana dan prasarana pendidikan agar dapat meningkatkan
manajemen yang lebih konstruktif, inovatif, dan mampu membuat kegiatan yang lebih
bervariatif serta perlu adanya kerjasama antara semua pihak dalam meningkatkan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Kerjasama yang dilakukan dapat berupa
peran yang partisipatif, selalu memberi kontribusi yang positif, dan turut serta melakukan
evaluasi dalam mendukung manajemen sarana dan prasarana. Hal ini menjadi penting,
guna menjadikan kualitas pembelajaran di lembaga pendidikan tersebut menjadi lebih
baik kedepannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati, P.I. (2013). “Manajemen Sarana dan Prasarana di SMKN 1 Kasihan Bantul”.
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan. Vol.1. No.1 hal. 101. Dalam
https://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=282671. Diakses
pada tanggal 23 Maret 2021 pukul 22:10
21