Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA DALAM PENDIDIKAN

Dosen pengampu : Dr. M. Ihsan Dacholfany, M.Ed

Disusun Oleh kelompok 7

Abdillah Faturrohman (19250047)


Shofi Fitriana (19250012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Administrasi Sarana dan Prasarana”. Penyusun makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas
Administrasi Pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa apapun hasil karya manusia tidak akan pernah bisa menandingi
kesempurnaan Maha karya Allah SWT. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan tulisan ini, sehingga bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis
pribadi.

Kotabumi, 10 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................3
PENDAHULUA................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................................4
A. Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana.................................................................4
B. Proses administrasi sarana dan prasarana...............................................................................6
1. Perencanaan Pengadaan Barang.........................................................................................6
2. Pengadaan Barang..............................................................................................................7
3. Inventaris...........................................................................................................................8
4. Penyaluran.........................................................................................................................8
5. Pemanfaatan dan pemeliharaan..........................................................................................9
6. Penghapusan......................................................................................................................9
7. Pengawasan......................................................................................................................10
C. Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana...........................................................11
BAB III............................................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

ii
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya mewujudkan
tujuan tersebut, seringkalian masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat di kelompokan sesuai
dengan tugas-tugas administratif yang menjadi tanggung jawab administrator sekolah, sehingga
merupakan substansi tugas-tugas administratif kepala sekolah selaku administrator. Di antaranya
adalah tugas yang di kelompokan menjadi substansi perlengkapan sekolah.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas
tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk
menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang
efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan
tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari
warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas sekelumit pengadministrasian sarana dan
prasarana pendidikan agar proses pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
Untuk membahas tentang Administrasi Sarana dan Prasarana terdapat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan administrasi sarana dan prasarana ?
2. Apa proses administrasi sarana dan prasarana ?
3. Apakah peran guru dalam administrasi sarana dan prasana ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang administrasi sarana dan prasarana.
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang apa saja proses administrasi sarana dan prasarana.
3. Untuk mengetahui penjelasan tantang apa peran guru dalam administrasi sarana dan
prasarana.

4
BAB II.
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana


Secara mendasar pengertian Sarana dan Prasarana dapat kita lihat pada Undang-Undang N
o.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pada pasal 45.
1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
2. Ketentuan mengenai sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Administrasi sarana dan prasarana dilaksanakan dengan berlandasan pada :
a. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
1. Pasal 35 ayat (1)
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, prose, kompetensi lulusan,
ketenagaan pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berlaka.
2. Pasal 35 ayat (2)
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
b. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42
ayat (1) dan ayat (2) dan pasal 43 ayat (1) sampai dengan ayat (6).
c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 031/O/2002 tentang Tugas dan Tanggung
Jawab Direktorat Pendidikan TK dan SD.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 010a/U/1998 tentang Penggunaan
Buku Pelajaran.
e. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 262/C/Kep/R.1992 tentang
Pembakuan Sarana Pendidikan bagi Sekolah di lingkungan pembinaan Direktoran
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ditinjau dari fungsi atau perannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, sarana
pendidikan (saran materi) dibedakan menjadi 3 macam, yakni (1) Alat pelajaran; (2) Alat peraga; (3)
Media pengajaran.
Menurut Suharsimi AK. (1979) diterangkan bahwa yang termasuk prasarana pendidikan adalah
bangunan sekolah dan alat perabotan sekolah.
Kadang-kadang pengertian tentang alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan masih
sukar dibedakan orang. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses
belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku, alat peraga, alat tulis dan alat praktik.

5
Media pendidikan dikatakan oleh Umar Suwito adalah sarana pendidikan yang digunakan
sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggikan efektivitas dan
efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, sarana pendidikan ada dua yaitu: sarana pendidikan yang habis
dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Seperi : Kapur, bahan kimia dan
sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Seperti : Kursi, meja,
papan tulis dan sebagainya.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
Terbagi dua yaitu : sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.

a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau
dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku
sekolah, dan seterusnya.
b. Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau
relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.
Adapun Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan ruang
laboratorium.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar,
tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya
ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang guru,
ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

B. Proses administrasi sarana dan prasarana


Secara kronolois operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi:
1. Perencanaan Pengadaan Barang
2. Pengadaan Barang
3. Inventarisasi

6
4. Penyaluran
5. Pemanfaatan dan Pemeliharaan
6. Penghapusan dan Penyingkiran
7. Pengendalian
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut harus merupakan satu kesatuan yang harmonis/terpadu.
Dalam sisitematika kerjanya harus dihindarkan timbulnya kesimpangsiuran dan tumpang tindih dalam
wewenangan, tanggung jawab, dan pengawasan menghindari timbulnya pemborosan biaya, tenaga,
dan waktu.
1. Perencanaan Pengadaan Barang
Suatu kegiatan administrasi/manajemen/pengelolaan yang baik dan tidak gegabah (sembrono)
tentu diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik dilaksanakan demi menghindari
terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
1. Freedman dan kawan-kawan (1952) mengatakan, bahwa perencanaan atau rencana adalah
pengetrapan secara sistematik daripada pengetahuan yang tepat guna untuk mengontrol dan
menentukan arah kecenderungan perubahan, menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut tersirat dua fungsi pokok dari perencanaan, yaitu:
2. Suatu rencana/perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol setiap langkah kegiatan
pembelajaran.
3. Bila terpaksa terjadi hambatan/kendala, maka demi tetap tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, maka rencana/perencanaan dapat digunakan untuk memberi arah perubahan
seperlunya.
Untuk mengadakan perencanaan kebutuhan alat pelajaran dapat dilakukan melalui tahap-tahap
sebagai berikut.
 Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau media
dalam penyampaiannya.
 Apabila kebutuhan yang diajukan ternayata melampaui kemampuan daya beli atau daya
pembuatan, harus diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat-alat yang mendesak
pengadaannya.
 Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada.
 Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dapat dimanfaatkan.
 Mencari dana (bila belum ada).
 Menunjuk seseorang (bagian perbekalan) untuk melaksanakan pengadaan alat.
Dalam merencanakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan membedakan atas
barang bergerak dan barang tidak bergerak, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak
 Barang-barang habis pakai .
 Barang-barang tak habis pakai.

7
2. Perencanaan Pengadaan Barang-barang Tidak Bergerak
2. Pengadaan Barang
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang/jasa/benda
bagi keperluan pelaksanaan tugas. Sejalan dengan pembicaraan di depan maka pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan dilakukan sebagai berikut:
1. Pengadaan tanah
Untuk pengadaan tanah dapat dilaksanakan dengan cara membeli, menerima hibah, menerima
hak pakai atau tukar.
2. Pengadaan bangunan
Untuk pengadaan bangunan ini dapat dilaksanakan dengan membangun/mendirikan bangunan
baru, membeli, menyewa, menerima hibah atau menukar (pada prinsipnya sama dengan pengadaan
tanah).
3. Pengadaan perabot
Cara pengadaan perabot dapat dilaksanakan dengna membeli, membuat sendiri atau menerima
bantuan/sumbangan.
1. Pengadaan Kendaraan/Alat Transportasi
Yang dimaksud dengan kendaraan adalah alat angkut orang atau barang untuk di darat, di air
dan di udara. Khusus untuk sekolah hanya kendaraan darat dan air.
2. Pengadaan Sarana Pendidikan, Alat-alat kantor dan Alat Tulis Kantor (ATK)
Sarana pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media dan alat praktikum) dan alat tulis kantor
(kertas, tinta stensil, map, dan sebagainya) dapat diadakan sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu untuk
jumlah besar tertentu melalui lelang dengan tender rekanan.
3. Inventaris
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan
sebagainya. Jadi inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar barang-
barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi ini dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan
yang efektif terhadap barang-barang milik negara (atau swasta). Inventarisasi juga memberikan
masukan (input) yang sangat berharga/berguna bagi efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana,
seperti perencanaan, analisis kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan,
rehabilitas dan penghapusan.
Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut.
 Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki suatu
sekolah.
 Untuk menghemat keuangan sekolah, baik dalam pengadaan maupun untuk pemeliharaan dan
penghapusan sarana dan prasarana sekolah.

8
 Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk
materiil yang dapat dinilai dengan uang.
 Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
suatu sekolah.
4. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung jawab dari
instansi/pemegang yang satu kepada instasi/pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit
seperti di lingkungan sekolah/fakultas, maka kegiatan penyaluran ini dapat berwujud pendistribusian
atau kegiatan membagi/mengeluarkan barang sesuai kebutuhan guru/dosen/seksi bagian dalam
instasi/sekolah/fakultas tersebut untuk keperluan kegiatan belajar-mengajar serta perkantoran.

5. Pemanfaatan dan pemeliharaan


Agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar
tanpa banyak menimbulkan gangguan/hambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara
baik dan kontinu untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu/perusaknya.
Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan menurut ukuran waktu dan menurut ukuran keadaan
barang. Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan setiap hari.
Tujuan dalam pemeliharaan sarana dan prasaran poendidikan ini adalah sebagai berikut.
 Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan.
 Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
 Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pengecekan secara rutin dan
teratur.
 Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.
6. Penghapusan
Proses kegiatan yang bertujuan menghilangkan/mengeluarkan barang-barang milik negara dari
daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku disebut
penghapusan.
Penghapusan sebagai salah satu fungsi administrasi sarana pendidikan, mempunyai arti:
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya untuk keperluan
pemeliharaan/perbaikan/pengamanan barang-barang yang semakin buruk kondisinya, barang-
barang yang berkelebihan dan/atau tidak dapat dipergunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan satuan organisasi dari pengurusan dan pertanggung jawaban barang yang tidak
produktif lagi.

9
4. Membebaskan ruangan atau pekarangan kantor dari penumpukan barang-barang yang tidak
dipergunakan lagi, sehingga seluruh kantor pada umumnya kelihatan bersih dan rapi serta
sehat.
5. Pelaksanaan Penghapusan
Pelaksanaan penghapusan di tiap instansi dari pusat sampai daerah pada tiap permulaan tahun
anggaran dilakukan oleh “Panitia Penelitian/Penghapusan Barang Inventaris” dengan Keputusan Unit
Utama masing-masing yang terdiri sekurang-kurangna tiga orang yang masing-masing mewakili
unsur keuangan, perlengkapan dan bidang teknis. Panitia tersebut bertugas untuk meneliti, menilai
barang-barang yang ada dan perlu dihapuskan, membuat berita acara, melaksanakan penghapusan
sampai melelang atau memusnahkan barang-barang tersebut.
1. Syarat-syarat Penghapusan
Barang-barang inventaris yang dapat dipertimbangkan untuk dihapus memenuhi salah satu
syarat di bawah ini :
 Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
 Perbaikan terhadap barang tersebut akan menelan biaya yang besar sekali, sehingga akan
merupakan pemborosan uang negara.
 Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang lagi dengan besarnya biaya
pemeliharaan.
 Tidak mutakhir lagi, sehingga tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
 Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus barang, misalnya barang kimia.
 Musnah akibat bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya.
 Merupkan kelebihan persediaan, sehingga bila makin lama disimpan akan makin merugi
karena rusak.
 Hilang akibat pencurian/perampokan, diselewengkan dan sebagainya.
 Hewan/ternak dan tanaman yang mati/cacat.
Catatan : Prinsip yang perlu diperhatikan ialah bahwa penghapusan barang tak boleh
menghambat kelancaran tugas sehari-hari, perlu dipikirkan penggantinya.
Jenis-jenis Penghapusan
Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal 2 jenis cara penghapusan, yaitu:
 Menghapus dengan menjual barang-barang melalui Kantor Lelang Negara.
 Pemusnahan
Terhadap barang-barang yang diusulkan untuk dihapus sesuai surat keputusan untuk/harus
dimusnahkan.
Landasan Hukum
Dalam penghapusan barang-barang inventaris harus berlandaskan hukum, berwujud Keputusan
Presiden.

10
7. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri
tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan dimonitoring setiap saat
oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang gerak
masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi
pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat dihindarkan.

C. Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana


Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tertuang di dalam UU
No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan
peserta didik.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

11
BAB III.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian makalah tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengadministrasian
sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu sekolah mutlak diperlukan. Karena dengan manajemen
yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja personel sekolah. Dengan
demikian Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan itu sendiri.
Aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan meliputi; perencanaan,
pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan
sarana dan prasarana pendidikan.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah : terlibat dalam perencanan
pengadaan alat bantu pengajaran, terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran
yang digunakan guru., pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa

12
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Ary. 2002. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta : PT Rineka
Cipta

Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruzz

Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta

Syahril, dkk. 2009.Profesi Kependidikan. Padang : UNP Press

13

Anda mungkin juga menyukai