Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Mata Kuliah Ilmu Psikologi Perkembangan DOSEN

PEMBIMBING

Iswati, M.Pd. I

Disusun oleh :

Kelompok 1

Muslimin NPM. 19250028


Citra Nur Qomariyah NPM. 19250029
Diki Setiawan NPM. 19250048

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS AGAMA ISLAM
2020/2021
Kata Pengantar
Alhamdulillah segala puji hanyalah milik allah yang merajai alam semesta ini. Berkat
rahmat dari allah dan nikmat lainnya sehingga kami memenuhi dan dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Harapan penulis, makalah ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan
dalam menelaah berbagai topik yang dibahas dalam perkuliahan. Namun demikian, karena
beberapa keterbatasan pembahasan maka mahasiswa diharapkan memperkaya dengan bacaan
yang sebagian telah dirujuk pada setiap akhir bab dalam makalah ini. Makalah ini tidak
mungkin terselesaikan apabila tidak ada dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, rasa
terima kasih penulis sampaikan dengan setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang telah
memotivasi dan memfasilitasi penyusunan makalah ini. Seiring dengan harapan agar makalah
ini menjadi lebih baik dan sempurna, penulis memohon dengan segenap kerendahan hati
untuk memberikan kritik dan saran sehingga dari waktu ke waktu akan terjadi perbaikan yang
mengarah kepada kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini tidak saja bermanfaat bagi
khususnya civitas akademika Universitas Muhammadiyah Metro khususnya Jurusan
Pendidikan Agama Islam, tetapi kepada para pembaca secara umum.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 1
C. TUJUAN ....................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 2
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ................................................................................ 2
B. MANFAAT DALAM MEMPELAJARI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ............................................... 4
C. KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ............................................................... 6
D. PERIODESASI PERKEMBANGAN MANUSIA ................................................................................. 9
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ................................................... 12
BAB III PENUTUP................................................................................................................................... 15
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 16
Evaluasi ..................................................................................................................................... 16
Glossarium ................................................................................................................................ 17
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 19

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Psikologi perkembangan merupakan salah satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian
atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan dari masa
konsepsi (pra-natal) sampai mati. (Syamsu,2012:3). Pengetahuan tentang perkembangan anak
dapat membantu mereka mengembangkan diri, dan memecahkan masalah yang dihadapinya,
melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Berbagai
upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat. Serta upaya untuk mencegah berbagai kendala atau faktor-faktor yang
mungkin akan mengkontaminasi (meracuni) perkembangan anak dapat diantisipasi (Syamsu,
2012: 12). Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan tentang faktor-faktor umum yang
mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian itu sendiri. Titik
berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian dan
perkembangan. Menurut Kartono dalam Psikologi Anak, psikologi perkembangan (psikologi
anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dari periode
masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode menjelang dewasa
(Ahmadi, 2005: 2-3).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa kah yang dimaksud dengan psikologi perkembangan ?
2. Apa manfaat mempelajari psikologi perkembangan ?
3. Apa saja yang mendasari dari psikologi perkembangan itu ?
4. Apa saja yang mempengaruhi perkembangan ?

C. TUJUAN
1. Memenuhi tugas kelompok.
2. Menambah pemahaman mahasiswa tentang psikologi perkembangan.
3. Dan menuntun mahasiswa untuk agar bisa menerapkan ilmunya tentang psikologi
perkembangan pada tempatnya.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos; yang mempunyai ‘jiwa’ dan ‘ilmu’.
Penulis setuju jika psikologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki dan
membahas tentang proses jiwa atau mental dan perbuatan atau tingkah laku
manusia dalam rangka berinteraksi dengan lingkungan kehidupannya.
Mayoritas para ahli psikologi setuju dengan rumusan tersebut.
Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses
tertentu, yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat
diulang kembali. Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan
yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan
menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat
tetap dan maju.
Psikologi perkembangan ialah bagian dari psikologi yang mempelajari perkembangan
manusia, sejak manusia diciptakan atau konsepsi sampai meninggal dunia.
Hal ini di kemukakan oleh Elizabeth R. Hurlock.
Dalam hal ini lebih di tekankan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sesuai
dengan umur. Yang di maksud dengan perubahan-perubahan disini adalah
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan tampang, tingkah laku, minat,
tujuan, dan lain-lain dalam berbagai masa perkembangan, kapan perubahan-
perubahan itu timbul dan apakah yang menyebabkannya.
Dalam psikologi perkembangan ini yang di bahas adalah
perkembangan rohani sejak manusia lahir sampai dia menjadi dewasa. Dalam
perjalanan hidupnya menjadi dewasa, perkembangan rohani itu tidak lepas dari
pengaruh keturunan dan pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan di
besarkan. Lester D. Crow dan Arthur telah mengemukakan tentang
perkembangan rohani yang lebih dini, yaitu perkembangan sebelum lahir. Dan
mereka menyebut masa itu dengan prenatal atau masa konsepsi.
Menurut santrrock (1995, 2007) perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai
sejak pembuahan dan terus berlanjut disepanjang rentang kehidupan individu. Sebagian
besar perkembangan melibatkan pertumbuhan, namun juga melibatkan
kemunduran/penuaan. Senada dengan suntrock, hurlock (1980)mengemukaan bahwa
perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman/ belajar. Dalama proses perubahan yang dialami
oleh individu disepanjang hidupnya ini menyangkup dua proses, yakni: (1) evolusi
(pertumbuhan –dominan pada masa bayi dan kanak-kanak; dan (2) involusi
(kemunduran) –dominan pada masa dewasa akhir. Jadi seiring dengan terjadinya
pertumbuhan/perkembanagn, maka individu juga mengalami kemunduran. Memang
kondisi kemunduran yang dialami individu ini sering tidak tampak terutama di usia-
usia awal, baru kemudian kelihatan setelah individu memasuki usia pertengahan.
Menurut baltes (1987) perkembangan meliputi gains (growth) dan losses (decline) jadi
disepanjang hidup individu selain ada pertumbuhan juga ada penurunan. Sebagai
contoh, ketika masuk sekolah anak-anak mengalami peningkatan pepengetahuan dan
kemampuan kognitif , tetapi pada umumnya kreativitasnya menurun karena seringkali
mereka harus megikuti aturan-aturan tertentu yang terlalu ketat sehingga justru
menghambat kreativitasnya.
Monks, knoers, dan haditono (2001) menyebutkan bahwa perkembangan merupakan
proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi. Pengertian lebih tinggi berarti tingkah laku tadi mempunyai lebih
banyak diferensiasi yaitu tingkah laku tersebut tidak hanya luas melainkan juga
mengandung kemungkinan yang lebih banyak. Pengertian organisasi atau struktur
berarti bahwa diantara tingkah laku tadi ada saling hubungan yang bersifat khas dan
menunjukan krkhususan seseorang pada suatu tingkat umur tertentu. Selanjutnya
monks mengemukakan bahwa perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang
dinamis, daalam proses tersebut sifat individu dan sufat lingkungan menentukan
tingkah laku apa yang akan menjadi aktual dan terwujud.
Bijou dan baer (guanrsa, 1997) mengemukakan bahwa perkembangan adalah
perubahan progresif yang menunjukan cara organisme bertingkah laku dan interaksinya
dengan lingkungan yang terjadi sepanjang waktu sejak konsepsi sampai dengan
meninggal dunia. Perumusan bijou dan baer ini mempunya aorientasi behaviouristik .
selanjutnya dijelaskan beberapa rangsang (stimulus) yang sampai pada anak dan
memengaruhi perkembangannya yaitu:
1. Fisik. Meliputi keadaan-keadaan dialam bebas, seperti pegu ungan, pepohonan,
idan benda-benda buatan manusia, mislanya meja, kursi, rumah, banguan, dan
pesawat terbang.
2. Kimiawi. Melipiti gas dan larutan-larutan tertentu yang memengaruhi dari jarak
tertentu, seperti zat-zat kimia, parfum, asap, juga langsung mengenai permukaan
tubuh, misalnya sabun, obat-obatan antiseptik, dan asam belerang.
3. Organismik. Meliputi struktur biolagis dan fungsi-fungsi kefaalan pada organisme
mseperti rangsangan dari alat pernapasan, pencernaa, kardiofaskuler, kelenjar
buntu, persarafan, dan sistem otot-otot.
4. Sosial. Meliputi penampilan, perbuatan dan interaksi dengan orang-orang, ibu,
ayah, guru, teman, karyawan, polisi, dan lain-lain serta dirinya sendiri.

Posisi psikologi perkembangan adalah bagian dari psikologi. Para ahli berpendapat
bahwa psikologi perkembangan mencangkup psikologi teorotis sebagai lawan dari
psikologi praktis. Psikologi lain yang juga termasuk psikologi teoritis adalah psikologi
kepribadian, psikologi sosial, psikologi eksperimental dan biopsikologi. Psikologi
perkembangan disisi lain dapat dikatakan sebagai psikologi khusus yang berbedsa dari
psikologi umum. Psikologi khusus adala psikologi yang objek studinya adalah perilaku
manusia dalam kondisi khusus, sedangkan psikologi umum adalah psikologi yang
membahas tentang perilaku manusia secara umum dan situasi normal. Contoh psikologi
khusus yang lain adalah psikologi anak, psikologi remaja, dan psikologi abnormal.

B. TEORI PERKEMBANGAN
1. Teori perkembangan psikoanalisis (sigmun freud)
Dalam suatu periode, psikoanalisis menjadi suatu gerakan yang menarik baik dari austria
maupun dari luar negeri. Sekitar akhir tahun 1902 para dokter di wina mulai tertarik
dengan pekerjaan sigmun freud. Setiap malam mereka berkumpul di rumah freud untuk
mendiskusikan gagasan-gagasannya. Sejak tahun 1906, psikoanalisis mulai dikenal
diluar negeri.
Teori psikoanalisis adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan
kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi
dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian
berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang
pada umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1. suatu metode penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu sadar
(conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sampai dengan tahun
1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur tersebut.
Baru pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das
Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi
melengkapi gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya (Awisol, 2005:17)
2. Teori perkembangan psikososial (Erik H. Erikson)
Salah satu ahli yang mendasari teorinya dari sudut sosial ialah Erik H. Erikson dengan
menyebut pendekatannya “Psikososial” atau “Psikohistoris”. Erikson berusaha
menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara pribadi dan kebudayaan
sampai orang tersebut menjadi dewasa. Disini terlihat bahwa lingkungan hidup
seseorang dari awal sampai akhir dipengaruhi oleh sejarah seluruh masyarakat karena
perkembangan relasi antara sesama manusia, masyarakat serta kebudayaan semua saling
terkait. Itu berarti tiap individu punya kesanggupan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang senantiasa berkembang dari orang-orang atau institusi supaya ia bisa
menjadi bagian dari perhatian kebudayaan secara terus-menerus.
Erikson berusaha menemukan perkembangan psikososial Ego melalui berbagai
organisasi sosial dalam kelompok atau kebudayaan tertentu. Ia mencoba
meletakkan hubungan antara gejala psikis, edukatif dan gejala budaya masyarakat.
Dalam penelitiannya, Erikson membuktikan bahwa masyarakat atau budaya melalui
kebiasaan mengasuh anak, struktur keluarga tertentu, kelompok sosial maupun susunan
institusional, membantu perkembangan anak dalam berbagai macam daya Ego yang
diperlukan untuk menerima berbagai peran serta tanggung jawab sosial.

3. Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)


Jean Piaget lahir di Neuchatel, sebuah kota kecil di Swiss. Piaget memulai karirnya
sebagai seorang ahli biologi, khususnya tentang mollusca (kerang-kerangan).
Namun ketertarikannya pada ilmu pengetahuan dan sejarah ilmu pengetahuan segera
diikuti dengan ketertarikannya pada keong. Karena dia semakin larut dalam
penyelidikan bagaimana proses pikiran yang bekerja dalam sains, akhirnya dia tertarik
pula untuk menyelidiki apa sesungguhnya pikiran itu, khususnya tahap- tahap
perkembangannya. Bidang ini disebutnya dengan epistemology genetic yang
berarti studi tentang perkembangan pengetahuan manusia. Selanjutnya Piaget
memutuskan untuk mempelajari anak pada tahun 1920 ketika bekerja di Laboratorium
Binet di Paris.
Menurut pieget, perkembangan kognitif merupakn proses genetik yakni suatu proses
yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin
bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan
makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju
kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan
menyebabkan adanya peruibahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya.
Piaget mengemukakan bahwa sejak usia balita, seseorang telah memiliki
kemampuan tertentu untuk mengahadapi objek-objek yang ada di sekitarnya.
Kemampuan ini masih sangat sederhana, yakni dalam bentuk kemampuan sensor
motorik. Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anak-anak menggunakan

skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan equilibrasi. Dengan kemampuan inilah


balita akan mengeksplorasi lingkungannya dan menjadikannya dasar bagi pengetahuan
tentang dunia yang akan dia peroleh kemudian, serta akan berubah menjadi
kemampuan- kemampuan yang lebih maju dan rumit. Kemampuan-kemampuan ini
disebut Piaget dengan skema.

4. Teori Perkembangan Humanistik


Pada dasarnya kata “humanistik” merupakan suatu istilah yang mempunyai banyak
makna sesuai dengan konteksnya. Misalnya, humanistik dalam wacana keagamaan
berarti tidak percaya adanya unsur supranatural atau nilai transendental serta
keyakinan manusia tentang kemajuan melalui ilmu dan penalaran. Di sisi lain
humanistik berarti minat terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang tidak bersifat
ketuhanan. Sedangkan humanistik dalam tataran akademik tertuju pada pengetahuan
tentang budaya manusia, seperti studi-studi klasik mengenai kebudayaan Yunani dan
Roma (Roberts, 1975).
Teori Perkembangan Humanistik merupakan suatu pandangan dimana manusia adalah
agen yang bebas dengan kemampuan superior untuk menggunakan simbol-simbol dan
berpikir secara abstrak. Teori ini mengkaji manusia dari diri pribadinya, aktualisasinya,
kreativitasnya, potensinya, individualitasnya, egonya dan keinginannya. James Bugental
menyebutkan bahwa ada 5 (lima) hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari Teori
Humanistik, yaitu:
1. Keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen.
2. Manusia memiliki keunikan tersendiri.
3. Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dan mengadakan hubungan dengan
orang lain.
Terdapat beberapa ciri utama dalam teori humanistik yaitu:
1. Memusatkan perhatian pada pribadi yang mendalam dan berfokus pada pengalaman
sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2. Menekankan pada kualitas-kualitas yang khas pada menusia seperti: memilih,
kraetivitas, lmenilai dan realisasi diri.
3. Menyandarkan diri dalam kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
4. Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu.

Tokoh-tokoh Penting dalam Aliran Humanistik


1. Abraham Maslow
Abraham H. Maslow (selanjutnya ditulis Maslow) adalah tokoh yang menonjol
dalam psikologi humanistik. Karyanya di bidang pemenuhan kebutuhan
berpengaruh sekali terhadap upaya memahami motivasi manusia. Sebagian dari
teorinya yang penting didasarkan atas asumsi bahwa dalam diri manusia terdapat
dorongan positif untuk tumbuh dan kekuatan-kekuatan yang melawan atau
menghalangi pertumbuhan (Rumini, dkk. 1993).
Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai
dari kebutuhan jasmaniah-yang paling asasi- sampai dengan kebutuhan tertinggi
yakni kebutuhan estetis. Kebutuhan jasmaniah seperti makan, minum, tidur dan sex
menuntut sekali untuk dipuaskan. Apabila kebutuhan ini terpuaskan, maka
muncullah kebutuhan keamanan seperti kebutuhan kesehatan dan kebutuhan
terhindar dari bahaya dan bencana. Berikutnya adalah kebutuhan untuk memiliki
dan cinta kasih, seperti dorongan untuk memiliki kawan dan berkeluarga, kebutuhan
untuk menjadi anggota kelompok, dan sebagainya. Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan ini dapat mendorong seseorang berbuat lain untuk memperoleh
pengakuan dan perhatian, misalnya dia menggunakan prestasi sebagai
pengganti cinta kasih. Berikutnya adalah kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan
untuk dihargai, dihormati, dan dipercaya oleh orang lain.
Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan sangat penting. Dalam
proses belajar-mengajar misalnya, guru mestinya memperhatikan teori
ini. Apabila guru menemukan kesulitan untuk memahami mengapa anak-
anak tertentu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengapa anak tidak dapat
tenang di dalam kelas, atau bahkan mengapa anak-anak tidak memiliki
motivasi untuk belajar. Menurut Maslow, guru tidak bisa menyalahkan
anak atas kejadian ini secara langsung, sebelum memahami barangkali ada
proses tidak terpenuhinya kebutuhan anak yang berada di bawah kebutuhan
untuk tahu dan mengerti. Bisa jadi anak-anak tersebut belum atau tidak
melakukan makan pagi yang cukup, semalam tidak tidur dengan nyenyak, atau
ada masalah pribadi / keluarga yang membuatnya cemas dan takut, dan lain-
lain.
2. Carl R. Rogers
Carl R. Rogers adalah seorang ahli psikologi humanistik yang gagasan-gagasannya
berpengaruh terhadap pikiran dan praktek psikologi di semua bidang, baik klinis,
pendidikan, dan lain-lain. Lebih khusus dalam bidang pendidikan, Rogers
mengutarakan pendapat tentang prinsip-prinsip belajar yang humanistik, yang
meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas
inisiatif sendiri, dan belajar untuk perubahan (Rumini,dkk. 1993).
3. Arthur Combs
Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena tidak
adanya kesediaan seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan
sebagai akibat dari adanya sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau
memuaskan. Misalkan guru mengeluh murid-muridnya tidak berminat belajar,
sebenarnya hal itu karena murid-murid itu tidak berminat melakukan apa
yang dikehendaki oleh guru. Kalau saja guru tersebut lalu mengadakan
aktivitas- aktivitas yang lain, barangkali murid-murid akan berubah sikap
dan reaksinya (Rumini, dkk. 1993).

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab perkembangan
terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor-faktor tersebut
adalah berikut ini:
 Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
 Faktor lingkungan yang menguntungkan ataumerugikan.
 Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis.
 Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kapanpun seleksi,
bisa menolak, atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri
sendiri.
 Ketentuan Tuhan (takdir Ilahi).

Setiap fenomena atau gejala perkembangan seorang anak merupakan produk


dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan
faktor-faktor lingkungan. Dengan demikian, perkembangan merupakan produk dari
pertumbuhan fungsi- fungsi psikis, dan usaha belajar oleh subjek anak dalam
mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.Dalam mencoba
segenap potensialitasnya tersebut, anak memiliki pengalaman belajar untuk
menuju matang, dalam hal ini anak sejatinya membutuhkan pendidikanyang ada di
dalamnya bimbingan, latihan, pengarahan, pembiasaan, dan pembinaan, sehingga
perkembangan anak diharapkan memiliki kematangan dengan adanya proses
pematangan tersebut. Namun begitu, semuanya tak lepas dari ketentuan yang telah
digariskan oleh Tuhan.Manusia dalam hal ini wajib berusaha dan berdo’a.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut santrrock (1995, 2007) perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai
sejak pembuahan dan terus berlanjut disepanjang rentang kehidupan individu. Sebagian
besar perkembangan melibatkan pertumbuhan, namun juga melibatkan
kemunduran/penuaan. Senada dengan suntrock, hurlock (1980)mengemukaan bahwa
perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman/ belajar. Ada 4 teori dalam psikologi
perkembangan: teori psikoanalisis (sigmun freud), teori perkembangan psikososial
(Erik H. Ericson), Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget), teori humanistik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah:
 Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
 Faktor lingkungan yang menguntungkan ataumerugikan.
 Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis.
 Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kapanpun seleksi,
bisa menolak, atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri
sendiri.
 Ketentuan Tuhan (takdir Ilahi).

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak kekurangan
dan kesalahan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini dapat disusun
setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang
ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun dapat terpenuhi.Dalam
kesempatan ini kami selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala
saran,kritik dan pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan landasan
pijakan dari teori yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang
akan datang.

EVALUASI
Daftar pustaka

Anwar, K. 2014. Problematika Belajar dalam Perspektif Psikologi Pendidikan. Jurnal


Pelopor Pendidikan, 6(2), 105—107.

Bertens, K. 2016. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia

Elfi Yuniani Rochmah. 2014. Psikologi Perkembangan (Sepanjang Rentang Hidup). Ponorogo.
STAIN Po Press.

Soesilowindradini, M.A. 2005. Psikologi Perkembangan Remaja. Surabaya. Usaha Nasional.

Kayyis Fithri Ajhuri, M.A. 2019. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Bantul. Penebar Media Pustaka.

Siti Aisyah Mu’min. Teori Perkembangan Kognitif Jean Pieget. Jurnal Al-Ta’dib. Vol. 6, No.
1. 90-91

Yeni Krismawati. Teori Psikologi Perkembangan Erik H. Erikson Dan Manfaatnya Bagi Tugas
Pendidikan Kristen Dewasa Ini. Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen. Vol. 2, No. 1.
46-47.

Ratna Syifa’a Rachmana. Psikologi Humanistik Dan Aplikasinya Pada Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Islam. Vol. 1, No. 1. 100-103.

Christina Hari Soetjiningsih. 2012. Perkembanagan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan
Kanak-Kanak Akhir. Jakarta. Kencana.

Abd Qodir. 2017. Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
Jurnal Pedagogik. Vol. 04, No. 02. 191.

Anda mungkin juga menyukai