Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Wildan Alwi, M.Pd.I

KELOMPOK 1
Fadhiilah Daffa Cahya (211310261)
Maulana Abdul Malik (211310258)
Yodi Putra Dzulkifli (211310278)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘Alamin puja dan puji serta syukur selalu kami haturkan


kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta
‘inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah
Administrasi Pendidikan dalam rangka tugas dan persentasi kelompok yang berjudul
"KONSEP ADMINISTRASI PENDIDIKAN" Sholawat berserta salam kita
haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam
beserta para shohabat dan kita sebagai ummat-Nya yang semoga kita semua
mendapat syafa’at-Nya di akhirat kelak Aamiin yaa Rabbal ‘Alamin. Ucapan terima
kasih yang ingin kami sampaikan kepada Bapak Dosen selaku pembimbing kami
dalam pembelajaran mata kuliah Administrasi Pendidikan, dan kepada kedua orang
tua kami yang tak pernah lelah mendudukung kami atas tercapainya semua cita-cita
kami,

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna serta masih banyak terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, kritik serta
saran yang bersifat membangun dari pembabaca adalah sangat berharga bagi kami
guna perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah kami yang lainnya di
masa yang akan datang.

Besar harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta
menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema yang senanda di
waktu yang akan datang. Semoga bermanfaat Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Administrasi Pendidikan...............................................................3
B. Konsep Administrasi Pendidikan....................................................................5
C. Teori Administrasi Pendidikan.......................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana


menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif
dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di
dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama1. Memperhatikan pengertian tersebut
nampak bahwa administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk
penerapan .administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber
daya yang terdapat dalam dunia pendidikan. Fungsi administrasi pendidikan
merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna
tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa
bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen
dalam bidang lain.

Wilayah kerja administrasi pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan


kepengawasan2. Dengan bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber
Belajar, dan Sumber Fasilitas dan Dana, sehingga terlihat apa yang sedang dikerjakan
dalam konteks adminitrasi pendidikan dalam upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif baik untuk perorangan maupun kelembagaan.

Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka


kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-
tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat

1
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 2.
2
Soetopo Hendyat dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan (Surabaya:
Usaha Nasional. 1982), hal. 32.

1
dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (Institutional level), tingkatan manajerial
(managerial level), dan tingkatan teknis (technical level)3. Tingkatan institusi
berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan
eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan organisasi
lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dengan demikian administrasi pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan
mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya
juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumber daya fisik, keuangan, dan
manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Administrasi Pendidikan


2. Bagaimana Konsep Administrasi Pendidikan
3. Apa Saja Teori Administrasi Pendidikan

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami apa aitu Pengertian, Konsep dan Teori
dari Administrasi Pendidikan, yang ditujukan untuk memenuhi kegiatan
perkuliahan

3
Soetopo Hendyat dan Wasty Soemanto, Pengantar…, hal. 61.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yakni


“administrasi” dan “pendidikan” yang masing-masing dari kata tersebut memiliki arti
tersendiri, tetapi bila dirangkaikan membentuk arti baru. Pada hakikatnya,
administrasi pendidikan merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia
pendidikan atau pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha praktek-praktek
Pendidikan.4

Berdasarkan etimologis, “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri


dari “Ad” dan “ministro”. “Ad” mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti
“melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan
pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.5

Di bawah ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian administrasi


pendidikan yaitu sebagai berikut:

Pertama, Hadari Nawawi mengatakan, “administrasi pendidikan adalah


rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang di selenggarakan
dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal”.6

Kedua, Engkoswara mengatakan, “Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang


mempelajari penataan sumber daya manusia yaitu, kurikulum dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi

4
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Cet I; Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), h. 11.
5
M. Daryanto, Administrasi Pendidikan (Cet. III; Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 1.
6
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, h. 11.

3
manusia dalam mencapai tujuan pendidikan. 7 Selanjutnya dikatakan bahwa tujuan
administrasi pendidikan adalah mencapai tujuan pendidikan secara produktif, yaitu
efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan produktivitas
pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas proses, suasana atau
efesiensi dalam pendidikan. Dalam pencapaian produktivitas itu di perlukan suatu
proses, minimal meliputi prilaku manusia berorganisasi, yang dapat dinyatakan dalam
bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau pembinaan atas kewajiban
administratif. Tugas kewajiban administratif itu dapat dikelompokkan dalam tujuh
kategori yaitu:

a) Program Pendidikan

b) Murid

c) Personil

d) Kantor sekolah,

e) Pelayanan bantuan,

f) Hubungan sekolah dan masyarakat.8

Tugas kewajiaban diatas dapat dikategorikan dalam program pendidikan atau


sumber belajar dan fasilitas pendidikan. Menurut Ngalim Purwanto, “Administrasi
pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan pengertian segala sesuatu, baik
personal, spritual dan material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan. Selanjutnya dikatakan bahwa proses administrasi pendidikan melibatkan
segenap usaha dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu yang diintegrasikan,
diorganisasikan dan dikoordinasikan secara efektif agar semua materi yang
diperlukan dapat dimanfaatkan secara efisien.9

7
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, h. 11.
8
Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, h. 12.
9
Yusak Baharuddin, Administrasi Pendidikan, h. 13

4
Dari beberapa batasan di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi
pendidikan adalah tindakan mengkoordinasikan prilaku manusia dalam pendidikan,
agar semua daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin, sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai secara produktif.

Pada dasarnya yang menjadi perhatian administrasi adalah tujuan, manusia


sumber, dan juga waktu. Kalau keempat unsur tersebut dibangunkan dan dilihat dari
bentuk dan prilakunya, maka akan menampakkan dirinya sebagai suatu satuan sosial
tertentu yang sering disebut organisasi. Bahkan dapat dinyatakan pula bahwa
administrasi itu adalah sub sistem dari organisasi itu sendiri yang unsur-unsurnya
terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, manusia, sumber dan waktu.10

B. Konsep Administrasi Pendidikan

Dari pemahaman terhadap persamaan dan perbedaan antara administrasi dan


manajemen sebelumnya, dapatlah dikatakan bahwa pada dasarnya administrasi sama
dengan manajemen, kalaupun dipandang berbeda maka perbedaannya dapat
dikatakan hanyalah sedikit atau hanya berupa nuansa dalam ruang lingkup dan sifat
dari kedua istilah tersebut. Demikian pula dalam pembahasan pada bagian ini, kita
tidak menegaskan perbedaan yang ada dari istilah administrasi dan manajemen dalam
upaya memahami konsep administrasi pendidikan di sini11

Pengertian tentang pendidikan dalam arti luasnya adalah segenap kegiatan


pembelajaran yang berlangsung sepanjang waktu dalam konteks berbagai aspek
kehidupan masyarakatnya, baik yang bersifat lokal maupun global. Pendidikan
berlangsung dalam segala jenis, bentuk, dan jenjangnya yang mendorong
perkembangan potensi setiap individu dalam sebuah masyarakat bagi mewujudkan
10
Supandi dan Rustana Ardiwinata, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1992), h.
4
11
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012, hlm 9

5
masyarakat yang maju dan beradab. Dengan kegiatan pembelajaran seperti itu,
individu mampu mengubah dan mengembangkan diri menjadi manusia yang cerdas,
kreatif, dan matang baik secara fisik, mental, dan spiritual. Ringkasnya, pendidikan
merupakan sistem proses perubahan menuju pencerdasan, pendewasaan, dan
pematangan diri. Memperoleh pendidikan yang layak adalah kewajiban sekaligus hak
asasi setiap orang untuk menjadi matang, terampil, dan cerdas sebagai bekal untuk
menjalani kehidupannya.12

Adapun pendidikan dalam arti sempit pada umumnya diketahui sebagai


segenap kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi yang telah dipersiapkan,
pelaksanaannya terjadwal sedemikian rupa, dan untuk mengukur keberhasilannya
dilakukan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kegiatan belajar
mengajar tersebut dilaksanakan di lembaga pendidikan baik di sekolah/madrasah
hingga perguruan tinggi. Tujuan utamanya adalah pengembangan potensi intelektual
dalam bentuk penguasaan bidang ilmu tertentu dan teknologi.

Dari pemahaman tentang administrasi dan pendidikan di atas administrasi


pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses bekerja sama dengan
memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dan dibutuhkan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Administrasi pendidikan pada dasarnya merupakan administrasi dalam


mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia
pendidikan. Fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk menyatukan dan
menyelaraskan peranan seluruh sumberdaya yang dimiliki guna tercapainya tujuan
pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang
dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain.13

12
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012, hlm 9
13
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012, hlm 10

6
Oteng Sutisna menyatakan bahwa administrasi pendidikan meliputi:

a. Latar belakang administrasi pendidikan (geografi, kependudukan,


ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan);
b. Bidang garapannya;
c. Unsur-unsur pokok administrasi pendidikan, seperti tugas-tugas, proses,
asas-asas, dan perilaku administrasi memberikan gambaran bahwa
administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan yang luas
dan saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan
wawasan yang luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang
terjadi di masyarakat di samping pendalaman dari segi perkembangan
teori administrasi.

Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi bidang sumber daya


manusia, kurikulum, proses belajar mengajar, sarana/prasarana, dan dana yang
diperlukan dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan, baik bagi perorangan
maupun kelembagaan. Dalam kegiatan administrasi pendidikan sangat diperlukan
pengintegrasian dari berbagai sumber daya dan modal yang dibutuhkan bagi
pencapaian tujuan pendidikan, seperti sumber daya manusia yang sangat menentukan
bagi mutu proses pembelajarannya dan sumber daya keuangan merupakan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan dan memperbaiki proses pendidikan, di samping
modal sosial yang merupakan ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang
menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan modal politik yang meliputi dasar
otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses pembelajaran/ pendidikan.14

C. Teori Administrasi Pendidikan

Teori administrasi yang dikemukakan oleh Hick dan Gullett, menjelaskan


tentang organisasi yang ideal, yang mana teori administrasi merumuskan strategi

14
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012, hlm 11

7
untuk menerapkan struktur birokrasi. Teori administrasi menerjemahkan bagaimana
gambaran dari dasar-dasar model birokrasi menjadi dasar-dasar manajerial praktis
yang efektif.15

Pada tahun 1916, Henry Fayol seorang industrialis yang berkebangsaan


Perancis mengidentifikasi beberapa prinsip manajemen. Warisan Fayol yang sangat
terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan
(Planning), mengorganisasi (Organising), menggerakkan (Actuating), dan mengontrol
(Controlling). Fayol terkenal akan dasar-dasar manajemennya yang ia sebut sebagai
dasar-dasar administrasi. Banyak orang memahami Fayol sebagai ahli yang
mengemukakan teori manajemen ketimbang teori administrasi yang disebabkan karya
aslinya “Administration Industrielle et Generale” yang berbahasa Perancis itu
diterjemahkan dalam Bahasa Inggris menjadi “General and Industrial Management”.
Prinsipprinsip administrasi Fayol dalam buku tersebut telah diterapkan secara luas
dan memberikan pengaruh yang besar pada perkembangan desain dan administrasi
organisasi industri modern. Banyak prinsip dasar yang dikemukakan oleh Fayol
sebagai berikut:

(1) aktivitas organisasi,

(2) fungsi atau tugas pimpinan,

(3) prinsip-prinsip administrasi atau manajemen.

Selanjutnya Fayol mengemukakan prinsip-prinsip administrasi yaitu:

a. Pembagian pekerjaan, prinsip ini sama dengan pembagian tenaga kerja


menurut Adam Smith, spesialisasi meningkatkan hasil yang membuat
tenaga kerja lebih efisien.

15
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012, hlm 1

8
b. Wewenang. Manajer harus memberi perintah, wewenang akan membuat
c. Mereka melakukan denga baik
d. Disiplin.Tenaga kerja harus membantu dan melaksanakan aturan yang
ditentukan oleh organisasi.
e. Kesatuan komando. Setiap tenagakerja menerima perintah hanya dari yang
berkuasa.
f. Kesatuan arah.Beberapa kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai
tujuan yang sama dapat diperintah oleh seorang manajer menggunakan
satu rencana.
g. Mengarahkan kepentingan individu untuk kepentingan umum.
h. Kepentingan setiap orang, pekerja atau kelompok pekerja tidak dapat
diutamakan dari kepentingan organisasi secara keseluruhan.
i. Pemberian upah. Pekerja harus dibayar dengan upah yang jelas untuk
pelayanan mereka.
j. Pemusatan. Berhubungan pada perbandingan yang mana mengurangi
keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
k. Rentang kendali. Garis wewenang dari manajemen puncak pada tingkatan
di bawahnya merepresentasikan rantai skalar.
l. Tata tertib. Orang dan bahan-bahan dapat ditempatkan dalam hal yang
tepat dan dalam waktu yang tepat.
m. Keadilan. Manajer dapat berbuat baik dan terbuka pada bawahannya.
n. Stabilitas pada jabatan personal, perputaran yang tinggi merupakan
ketidakefisienan.
o. Inisiatif. Tenaga kerja yang menyertai untuk memulai dan membawa
rencana akan menggunakan upaya pada tingkat tinggi.
p. Rasa persatuan. Kekuatan promosi tim akan tercipta dari keharmonisan
dan kesalahan dalam organisasi.

9
Prinsip dasar yang dikemukakan oleh Fayol tak berbeda jauh dengan model
birokrasi yang dikemukakan oleh Weber.16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha


kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai
usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien.
Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya,
dan waktu. Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik
berupa tenaga, material, uang, ataupun waktu. prinsip dari administrasi pendidikan
adalah mengutamakan pengelolaan tugas bidang administrasi secara efektif dan
efisien serta menjalin hubungan kerja sama dengan orang-orang yang terlibat di
dalam kegiatan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi
digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai. Bidang
yang tercakup dalam ruang lingkup administrasi pendidikan adalah bidang tata usaha
sekolah, bidang personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan,
16
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012, hlm 3

10
bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum. Kesemuanya dikelompokkan dalam
bidang material, personel, dan kurikulum.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.


Soetopo Hendyat dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi
Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional. 1982.

11
Supandi dan Rustana Ardiwinata, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Universitas
Terbuka, 1992.
Yusak Baharuddin, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Satia, 1998
Yusuf Hadijaya, Administrasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing Press, 2012.

12

Anda mungkin juga menyukai