Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGERTIAN, DASAR, PRINSIP DAN URGENSI ADMINISTRASI


PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
NAMA : ALFINA SOAMOLE
: RISNA UPARA
: HALIMA
PRODI : PAI
SEMESTER : IV (EMPAT)
RUANG : I (SATU)
M.K : ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

JURUSAN TARBIYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BABUSSALAM SULA MALUKU UTARA
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang tidak henti
memberikan nikmat kepada kita sehingga selalu terbuka jalan untuk kita meraih apa
yang kita cita-citakan.

            Puji syukur kami ucapkan kembali atas selesainya makalah Administrasi Dan
Supervisi Pendidikan dengan topik “Pengertian, Dasar, Prinsip Dan Tujuan
Administrasi Pendidikan” .Terimakasih pula penulis ucapkan kepada dosen
pengampu matakuliah administrasi pendidikan yang telah memberikan arahan dalam
pembuatan makalah ini. Pembuatan makalah ini didasari oleh kebutuhan Keguruan
sebagai calon guru yang harus mengerti administrasi pendidikan.

            Tentu saja masih terdapat banyak kekurangan dalam berbagai sisi dari
makalah ini  .Untu kitu kami menerima kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa pendidikan khususnya
dan khalayak umum pada umumnya.

Sanana, 22 Maret 2022

Penyusun
Kelompok I

ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Adminitrasi Pendidikan.................................................4
B. Dasar Dan Prinsip Administrasi Pendidikan....................................5
C. Tujuan Administrasi pendidikan......................................................6
D. Manfaat Administrasi Pendidikan....................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................19
B. Saran.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup
manusia. Melalui pendidikan manusaia menjadi cerdas, memiliki skil, sikap hidup
yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat
menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi
yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa yang
bermartabat dan menjadikan individunya yang memiliki derajat.
Konsep pembelajaran tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak
lama dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi,
menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain,
memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran
yang lebih luas dan komperensif, tentang administrasi, makalah ini akan
mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku dalam administrasi.
Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering
terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan
mengganti sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan
berkembang segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan
administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang
akan datang.
Dalam mengelola administrasi di dunia pendidikan dibutuhkan kematangan
dalam mengatur pola administrasi, dan sesuai dengan pola yang lebih baik serta
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Administrasi pendidikan menurut Sondang P. Siagian adalah keseluruhan
proses pelaksanaan daripada keputusan yng telah diambil dan pelaksanaan itu
pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan
Administrasi mengandung beberapa pokok pengertian yaitu administrasi
sebagai proses kerja sama, aktivitas kerja sama dilakukan dua orang atau lebih.
Merupakan wadah kerja sama yang berupa lembaga atau organisasi. Dan
mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, point yang menjadi rumusan masalah
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian administrasi pendidikan. ?
2. Bagaimana dasar dan prinsip administrasi pendidikan ?
3. Bagaimana tujuan administrasi pendidikan ?
4. Bagaimana manfaat administrasi pendidikan
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penulisan
makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui dasar dan prinsip administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui tujuan administrasi pendidikan
4. Untuk mengetahui manfaat administrasi pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan tersusun dari dua kata yakni administrasi dan
pendidikan. Secara etimologi kata administrasi berasal dari bahasa Latin yaitu
“ad” yang berarti kepada dan “ministro” yang berarti melayani. Secara garis besar
dan bebas kata administrasi dapat diartikan dengan pengabdian atau pelayanan
terhadap suatu objek tertentu.1
Secara istilah Administrasi adalah upaya pencapaian tujuan secara efektif
dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama. 2 Di
dalam pengertian tersebut, kata efektif merujuk kepada hal yang telah menjadi
tujuan dan dihasilkan adalah sama dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan kata efisien merujuk pada penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya,
dana, material, tenaga dan waktu secara ekonomis.
Sedangkan kata pendidikan menurut Abdurrahman An-Nahlawi (1998)
adalah proses yang mempunyai tujuan, sasaran, dan objek3.
Abdurahman An-Nahlawi juga memeberikan gambaran tentang pendidikan
sebagai berikut :
Secara mutlak, pendidik yang sebenarnya adalah Allah, pencipta fitrah dan
pemberi berbagai potensi; pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang
secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran,
sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis.
Kerja pendidikan harus mengikuti aturan penciptaan dan pengadaan yang
dilakukan Allah, sebagaimana harus mengikuti syara’ dan din Allah.
Mengacu pada gambaran-gambaran tersebut, bahwa pendidikana adalah
suatu proses yaitu suatu rangkaian kegiatan yang menuju pada suatu hasil

1
Drs. H.M. Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 1
2
Ibid.,hlm 2
3
Ibid.,hlm 5

3
tertentu. Kegiatan atau perbuatan tersebut bisa berupa sesuatu yang nampak atau
tidak nampak. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu yang tidak nampak namun
pada kenyataannya sesuatu yang kita kerjakan dalam pendidikan hampir
semuanya adalah hal-hal yang bersifat formal, dalam artian bahwa perbuatan
yang dilakukan tersebut terjadi dengan sengaja dan memiliki tujuan.
Dalam pendidikan terjadi dua proses, yaitu proses pendidikan atau yang
sering disebut dengan proses teknik dan proses non pendidikan atau yang sering
disebut dengan proses non teknik. An-Nahlawi mengatakan bahwa proses
pendidikan adalah pengembangan pengembangan kepribadian manusia.4
Dari kedua pengertian tentang administrasi dan pendidikan di atas, terdapat
beberapa pengertian administrasi pendidikan dan beberapa pendapat dari para ahli
pendidikan mengenai pengertan administrasi pendidikan, diantaranya :
1. Jesse B. Sears (1950 : The Nature of Administration Process), administrasi
pendidikan adalah sebuah proses yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian dan
pengendalian.5
2. Drs. M. Ngalim Parwanto (1997 : Administrasi Pendidikan), administrasi
pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengitregasian segala
sesuatu baik yang personel, sepititual dan material yang bersangkut paut
dengan pencapaian tujuan pendidikan.6
3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Administrasi pendidikan adalah
suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meiliputi perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian,
pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun
sepiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.7
4
Ibid., hlm 6
5
Ibid., hlm 8
6
Ibid.,hlm 8
7
Ibid.,hlm 8

4
4. Administrasi pendidikan ialah suatu cara bekerja dengan orang-orang, dalam
rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti
mendatangkan hasil yang baik dan tepat, sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditentukan.8
Administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi
usaha-usaha besar seperti perumusan polis, pengarahan usaha, koordinasi,
konsultasi, korespondensi, kontrol dan seterusnya, sampai kepada usaha-usaha
kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dan sebagainya.
Mengacu pada beberapa pengertian di atas, maka perlu ditegaskan bahwa
Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan
bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut-pautnya
dengan tugas-tugas pendidikan.
Administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, yang
meliputi : kegiatan perencanaan, pengoganisasian, pengarahan dan pengawasan,
khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
Administrasi pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan “tata usaha” seperti
yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha sekolah maupun kantor-kantor invasi
pendidikan lainnya9
Mencakup beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat disimpulkan
bahwa administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan
pendidikan di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan di sekolah tersebut.
Singkatnya, administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan
pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan
sekolah.10
B. Dasar Dan Prinsip Administrasi Pendidikan

8
Ibid., hlm 9
9
Ibid., hlm 10
10
Ibid., hlm 11

5
Suatu administrasi pendidikan akan dapat berjalan dengan baik dan berhasil
mencapai tujuan apabila memiliki dasar-dasar yang tepat. Dasar dalam hal ini
pada hakekatnya adalah suatu kebenaran yang bersifat fundamental yang dapat
dijadikan pedoman dan landasan yang tepat untuk bertindak.
Dalam lingkup dunia pendidikan, dasar dalam administrasi pendidikan
digunakan untuk menjadi acuan dan pedoman bagi seorang administrator untuk
mendapatkan sukses dalam tugasnya.
Dalam lingkup administrasi pendidikan terdapat banyak sekali dasar-dasar,
antara lain :
1. Prinsip Efisiensi
Seorang administrator akan berhasil mendapatkan kesuksesan bila mana
seoarang administrator tersebut mampu menggunakan sember daya atau sumber
tenaga dan fasilitas yang ada secara efisien.
2. Prinsip Pengelolaan
Seorang administrator akan mendapatkan hasil yang efektif dan efisien,
yakni hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya dari semua
sumber daya dan fasilitas yang ada apa bila ia melakukan pekerjaan manajemen,
yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol semua
kegiatan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Penglolaan
Prinsip pengutamaan ini pada dasarnya penghindaran diri seorang
administrator  dari hal-hal yang cenderung bersifat negatif dalam melakukan
administrasi pendidikan. Misalnya bila suatu pekerjaan yang bersifat manajemen
dan pekerjaan yang bersifat operatif dilakukan secara bersamaan maka seorang
administrator akan cenderung melakukan hal-hal yang bersifat operatif. Hal ini
lah yang harus dihindari oleh seorang adiministrator, karena prinsip ini
berimplikasi pada taraf suatu penorganisasian dalam organisasi, semakin rendah

6
taraf organisasi yang dimiliki maka akan semakin banyak kegiatan operatif yang
dilakukan oleh seorang administrator.
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator akan berhasil dengan baik jika ia menggunakan
prinsip kepemimpinan yang efektif, yakni kepemimpinan yang memperhatikan
dimensi-dimensi hubungan antar manusia (Human Relationship), dimensi
pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi yang ada.
Dalam prinsip ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang
administrator untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya, antara
lain:
a. seorang pemimpin harus mempunyai hubungan yang baik dengan
bawahannya, dalam artian dia harus mengenal bawahannya sehingga terjalin
hubungan yang baik antara atasan dengan bawahannya;
b. pengawasan terhadap penyelesaian tugas dari setiap anggota dalam
oarganisasi sesuai dengan pertelaan tugas, dalam artian jangan hanya karna
mementingkan hubungan baik antara atasan dengan bawahan, seorang
pemimpin mengabaikan terselesaikannya pekerjaan dengan baik yang
dilakukan oleh anggotanya dan sebaliknya, jangan sampai terlalu
mementingkan kewajiban kerja sampai-sampai melupakan  kepentingan
pribadi setiap anggota organisasi.
c. seorang administrator harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat, yakni
mampu memperhitungkan taraf kematangan pada anggota organisasi dan
situasi yang ada, misal seorang administrator menemukan tidak adanya gairah
pada setiap diri pekerja, maka dalam hal ini seorang administrator harus
mampu membangkitkan gairah setiap pekerjanya untuk penyelesaian tugas
yang baik.
5. Prinsip Kerjasama

7
Seorang administrator akan berhasil dengan baik jika ia mampu
mengembangkan kerjasama yang baik diantara setiap orang yang terlibat dalam
organisasinya tersebut baik secara vertikal maupun horizontal.
Dalam kegiatan administrasi pendidikan terdapat dua azas penting yang dapat
diterapkan, antara lain :
a. Azas Idiil
Pelaksanaan administrasi pendidikan di suatu negara tergantung pada sistem
pendidikan yang dianut. Di Indonesia, sistem pendidikan yang digunakan
adalah sistem pendidikan pancasila, yakni sistem pendidikan yang berdasar
pada pancasila dan UUD 1945. Karena pada dasarnya administrasi pendidikan
adalah sub sistem dari sistem pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang
harus digunakan di dalamnya harus berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
b. Azas Operasiona atau Prinsip
Untuk  mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah tercantum dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), sistem pendidikan sekolah di
Indonesia  telah mengalami pembaharuan. Upaya pembaharuan ini tadak lain
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah.
Bentuk pembaharuan ini tercantum dalam bentuk kurikulum 1975, dan
kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam menyelenggarakan
pendidikan di Indonesia. Dalam kurikulum 1975 ini di landasi oleh lima prinsip
yang menjadi landasan operasional jalannya administrasi pendidikan di sekolah,
yakni :
1. Prinsip fleksibilitas, yakni dalam pelakasanaan administrasi pendidikan di
sekolah harus dilakukan dengan mengingat faktor-faktor dan kemampuan untuk
menyediakan fasilitas bagi berlangsungnya proses pendidikan di sekolah.
2. Prinsip efisien dan efektivitas, yakni tidak hanya penggunaan waktu dengan
tepat, melainkan juga pendayagunaan tenaga secara tepat.

8
3. Prinsip Berorientasi dan tujuan, sesuai dengan sistem maka semua kegiatan
pendidikan harus berorientasi pada tujuan, dalam artian tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan menjadi gantungan orientasi bagi pelaksanaan kegiatan
administrasi pendidikan di sekolah.
4. Prinsip kontinuitas, terdapat hubungan kelanjutan di setiap jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dengan pendidikan sebelumnya. Misalnya pendidikan di sekolah
dasar berbeda dengan pendidikan di sekolah menengah pertama, tetapi masih
terdapat hubungan hierarkinya.
5. Prinsip pendidikan seumur hidup, prinsip ini berarti setiap manusia Indonesia
harus tetap berkembang sepanjang hidupnya.
C. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi
yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Menurut Sergiovanni dan Carver (1975), tujuan administrasi ada empat
yaitu:
1. Efektivitas produksi
2. Efisien
3. Kemampuan menyesuaikan diri
4. Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki
fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus
dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan
dana, tenaga seminimal mungkin tetapi memberikan hasil sebaik mungkin,
sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat

9
menyesuaikan dirinya dengan sekolah yang baru. Selanjutnya setelah
menyelesaikan semua studinya mereka dapat mendapat pekerjaan yang layak.
Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional, maka tujuan
administrasi yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada tujuan pendidikan
di Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.11
Pendapat lain mengatakan bahwa pelaksanaan administrasi pendidikan
bertujuan sebagai berikut:
1. Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi pendidikan.
2. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan administrasi pendidikan.
3. Terlaksananya kontinuitas administrasi pendidikan.
4. Terlaksananya pendidikan seuur hidup yang displiner dan berpedoman pada
linieritas keilmuan.12
Sesuai dengan keputusan-keputusan tersebut, tujuan institusional untuk
masing-masing jenjang dan jenis sekolah dalam kurikulum tahun 1975
dirumuskan berupa tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang lebih mencakup hal yang luas. Sedang
pada tujuan khusus pertanyaan-pertanyaan itu sudah dijabarkan secara khusus
dengan ditinjau dari tiga pengembangan tingkah laku manusia melalui
pendidikan, yaitu: bidang pengetahuan, bidang keterampilan dan bidang nilai dan
sikap.
Contoh tujuan umum sekolah menengah atas (SMA) adalah agar lulusan:
1. Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia utuh, sehat, kuat lahir dan
batin
2. Menguasai hasil-hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan di SMP
3. Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya ke lembaga perguruan tinggi
11
Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hal.
21-22
12
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009),
hal 60-61

10
4. Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil keterampilan
untuk bekerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan minat dan
kebutuhan masyarakat.
Maka dari itu, administrasi mempunyai peran yang penting agar lulusan
dapat berhasil sebagaimana tujuan yang telah ditentukan. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai administrasi mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan.
Adapun tugas administrasi pendidikan secara rinci dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berusaha agar pendidikan tampil secara formal dengan jalan merumuskan,
menyelesaikan, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan yang akan
dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan yang bersangkutan
secara formal.
2. Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada
anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan
pendorong kerja para anggota lembaga.
3. Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa tindakan,
kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dan memberikan hasil yang
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
4. Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau
memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap
proses sistem. Upaya ini sering dikaitkan dengan pengawasan melekat
ataupun pengendalian mutu dalam pendidikan.
5. Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah berlaku,
mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu menjadi umpan
balik yang dapat memperbaiki proses dan hasil selanjutnya.
Unsur lain yang penting dikemukakan dalam pendidikan ini dan mempunyai
hubungan yang erat dengan administrasi pendidikan ialah unsur manusia.
Pendidikan adalah upaya manusia demi manusia itu sendiri. Dengan pengertian

11
lain manusia itu adalah subjek dan sekaligus menjadi objek. Di dalam pendidikan
itu terpaut manusia yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Sudah dapat
dibayangkan bahwa tanpa koordinasi pengaturan kerja, penempatan serta
pengarahan dan bimbingan proses dan tujuan pendidikan akan mengalami
kegagalan. Dan itulah merupakan tugas dan kewajiban administrasi pendidikan
yang berkaitan dengan manusia sebagai individu, anggota masyarakat dan hamba
Allah SWT.
D. Fungsi Adminitrasi Pendidikan
Kehadiran administrasi dalam organisasi adalah untuk melaksanakan
kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak
ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi administrasi. Namun
demikian administrasi tetap mempunyai fungsi utama yang biasa dilakukan.
Fungsi-fungsi tersebut di antaranya adalah perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian.
Kalau dilihat dari pendapat para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan
profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning,
organizing, staffing, coordinating, Leading (fasilitating, motivating, innovating),
reporting, controlling. Namun demikian dalam operasionalisasinya dapat dibagi
dua yaitu makro seperti departemen dan dinas yang melakukan fungsi secara
umum dan pada level instuisi pendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih
menekankan pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating,
controlling. Penjelasan dari kelima hal tersebut adalah sebagai berikut :
1.  Perencanaan.
Perencanaan adalah cara menghampiri masalah. Dalam penghampiran
masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya. Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan
administrasi,tanpa perencanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan
bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan .

12
Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu
factor  tujuan  dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana
material.nSedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
c. Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;
a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.
c. Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian
tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
d. Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta
situasi dan kondisi sewaktu-waktu.
e. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam
perencanaan itu. Menurut urgensi masing-masing.
f. Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan
penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas
utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam

13
kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang
memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah
pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-
orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas.
Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu;
a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan
personal,pekerjaan-pekerjaan materilan dan pikiran-pikiran di dalam struktur.
b. Sebagai menetapkan hubungan antara orang –orang,kewajiban-
kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab masing-masing anggota disusun
menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan .
c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan.   
3. Pemberi Motivasi
Lembaga tersebut sebaiknya memberikan sarana dan prasana agar siswa
dapat menjadi nyaman dalam belajar.
4. Pemberi inovasi
Lembaga tersebut sebaiknya memunculkan ide-ide dan hal-hal yang baru
agar siswa tidak merasa bosan ketika melaksanakan proses belajar mengajar dan
dapat berfikir lebih jernih.
5. Mengawasi
Mengawasi merupakan kegiatan memerhatikan dan mencari solusi apabila
terdapat hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan belajar mengajar.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan Leading dengan
perluasan peran motivating dan facilitating. Pemakaian istilah motivating dan
fasilitating lebih filosofis dibandingkan istilah directing. Motivating mengandung

14
mana membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian 
dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai
“quality Assurances” dengan tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap
staf untuk memperbaiki dan menigkatkan kualitas pendidikan13
Sedangkan menurut Dr. Uhar Suharsaputra, M.pd. dalam bukunya
Administrasi pendidikan yang diterbitkan  tahun 2013 menyebutkan bahwa fungsi
manajemen pendidikan sering menerapkan model siklus dari Deming yang isinya:
plan (merencanakan), do (melaksanakan), check (perbaikan), act
(penindaklanjutan). Implikasinya adalah dalam manajemen pendidikan diperlukan
upaya untuk melakukan perbaikan terus-menerus, dan upaya ini merupakan
prinsip dasar dari manajemen atau administrasi mutu termasuk manajemen mutu
pendidikan yang telah menjadi paradigma penting dalam membangun pendidikan
belakangan ini. Meskipun demikian fungsi-fungsi manajemen atau administrasi
yang disamapaikan oleh para pakar tetap dapat bermanfaat dalam upaya
mengelola pendidikan, sesuai dengan konteks organisasi serta kultur organisasi
yang ada, karena secara esensial fungsi-fungsi yang dikemukakan para pakar
lebih bersifat saling melengkapi14

BAB III
13
Engkoswara dan Aan  Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hal. 91-92
14
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013),
hal.16-17

15
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Administrasi pendidikan memiliki pengertian yang tersesusun dari dua kata
pokok, yakni administrasi dan pendidikan. Sehingga administrasi pendidikan
adalah upaya atau proses yang dilakukan untuk tercapainya suatu tujuan
pendidikan.
2. Adimistrasi pendidikan merupakan subsistem dari sistem pendidikan, oleh
karena itu dasar-dasar dalam administrasi pendidikan harus sesuai dengan
dasar- dasar pendidikan di Indonesia, yakni Idiil Pancasila dan UUD 1945
sebagai landasan utama, kemudian prinsip dari Administrasi pendidikan ada
lima yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas
pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja sama.
3. Tujuan dari administrasi pendidikan yaitu efektifitas produksi, efisiensi,
kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan bekerja.
4. dministrasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemberi motivasi dan inovasi serta
mengawasi proses belajar mengajar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat kami berikan adalah
sebagai berikut :
1. Dilihat dari realita sekarang banyak sekali lulusan yang tidak profesional
dalam bidangnya dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan dinamika yang
ada. Maka dari itu, perlu adanya pembenahan yang harus dikembangkan oleh
badan administrasi pendidikan agar dapat memiliki lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

16
Burhanudin, Yusak, 1998. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Drs. H.M. Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Engkoswara dan Aan  Komariah. 2010, Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Herabudin. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia,
M.daryanto, 1998. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT  Rineka Cipta.
Suharsaputra,Uhar, 2013. Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama,)

17

Anda mungkin juga menyukai