Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN”

Disusun oleh :

1. Ansyar (10120200044)
2. Muh. Fiqri Saputra (10120200045)
3. Yudha pramudya rd (10120200042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul: Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad saw, karena berkat beliau kita semua bisa membedakan mana yang halal
dan mana yang haram dengan adanya islam dan iman
Makalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI jurusan
tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Selanjutnya kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak selaku dosen pembimbing dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
karena itu saran, kritik maupun sumbangan pemikiran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan isi makalah ini kami sangat harapkan. Akhirnya kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR………………………………………..………………………………2

DAFTAR ISI………….………………………………………………………………………3

BAB 1

a. Pendahuluan………………………………………………………………………...…4
b. Rumusan masalah……………………………………………………………………...5
c. Tujuan penulisan…………………………………..…………………………………..5
d. Manfaat penulisan…………………………………………………………………..…5

BAB 2

a. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan……………………………..6


b. Apa prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan…………………...8
c. Apa fungsi dan tujuan administrasi pendidikan…………………………………11
d. Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan…………………..………19

BAB 3

a. Kesimpulan…………………………………………………………………………23
b. Saran……………………………………………………………………………….…23

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…24

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Ketika berbicara mengenai profesi kependidikan, maka hal tersebut tentunya tidak
lepas dari hal-hal yang ada di sekolah seperti guru, kepala sekolah, anak didik serta proses
belajar mengajar yang terjadi di dalamnya. Di lain hal, dalam dunia pendidikan, administrasi
sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar. Semua itu tidak lepas dari
keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah termasuk peran serta guru.
Pada kenyataannya, apabila administrasi tersebut dihandle oleh orang-orang yang kurang
terampil, maka administrasi tersebut tentu akan berantakan. Orang yang memegang
administrasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat
ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam
keteraturan dalam pembukuan. tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap
hari secara sistematis. Keberhasilan pendidikan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan
administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana.

Di mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman yang semakin bersaing
dan semakin modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan
terprogram di setiap sekolah. Pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya hanya
mengenai kegiatan mengajar dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-
fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus
juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai
persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya. Dalam
banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas,
kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-
angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi
pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah. Dalam makalah ini
kami menyajikan beberapa hal yang menyangkut administrasi pendidikan serta peran guru
dalam administrasi pendidikan tersebut.

4
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

e. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan?


f. Apa prinsip dasar dan ruang lingkup administrasi pendidikan?
g. Apa fungsi dan tujuan administrasi pendidikan?
h. Bagaimana peran guru dalam administrasi pendidikan?
3. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan
b. Menjelaskan prinsip dasar administrasi pendidikan
c. Menjelaskan fungsi dan tujuan administrasi pendidikan
d. Menjelaskan peran guru dalam administrasi pendidikan

4. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah pembaca dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman dalam hal keadministrasian sehingga jika nanti menjadi
seorang guru, pembaca dapat turut ambil bagian dalam menangani administrasi
pendidikan

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian administrasi pendidikan

Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan administrare yang menurut Gei
(1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar
tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti
sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta
penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini
kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi
menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi
untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen

Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok yaitu:

1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.


2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
3. Proses ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu
organisasi.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.

Disamping adanya pengertian pokok administrasi juga ada unsur pokok administrasi.
Menurut siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:

1. Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang). \


2. Adanya tujuan yang akan dicapai.
3. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerjasama).
4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan

6
Semua unsur pokok tersebut di atas perlu dikelola sedemikian rupa
sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian
administrasi di atas selanjutnya akan dilihat pengertian administrasi pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni
“administrasi” dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah
penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha praktekpraktek pendidikan. Administrasi
sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu
administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat
administrasi sekolah adalah tata usaha.

Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “proses


keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan
semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai
tujuan pendidikan”. Sedangkan Nawawi (1998:11) memandang administrasi
pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan, yang selanjutnya dikemukakan bahwa
“Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau seluruh proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu,
terutama berupa lembaga pendidikan formal”. Di sisi lain menurut Sutjipto & Raflis
(1994) administrasi pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek:

1. Bila dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat
diartikan kerjasama diantara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pelaksanaan kegiatan pokok
pendidikan tidaklah mungkin dilakukan seorang diri oleh guru tetapi perlu
ada penataan oleh personil sekolah lainnya.
2. Administrasi pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan
yang dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemantauan dan evaluasi dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Pengertian administrasi pendidikan telah pula dirumuskan oleh banyak pakar,


antara lain :

1. Administrasi pendidikan adalah : pelaksanaan / fungsi pejabat pimpinan


pendidikan.

7
2. Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses / rangkaian usaha kerja sama
manusia.
3. Administrasi pendidikan meliputi kegiatan perencanaan , pengorganisasian,
pengawasan, perumusan policy , pelaporan , korespondensi , pembiayaan, dsb
4. Administrasi pendidikan adalah memanfaatkan sumber daya manusia,material,
sarana dan fasilitas yang tersedia.
5. Semua upaya dan kegiatan administrasi pendidikan di arahkan kepada pencapaian
tujuan pendidik.
B. Prinsip Dasar dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat
mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa prinsip dasar dalam administrasi antara lain:

1. Prinsip Efisiensi Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia


menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara
efisien.
2. Prinsip Pengelolaan Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif
dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan
(pengontrolan). 3.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan Bila diharuskan untuk memilih
pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang
administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia
sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja
karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka
pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif Seorang administrator akan berhasil
dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang efektif, yakni
memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan
tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada. Adapun
tentang gaya kepemimpinan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan
baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan
pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai
dengan jenis pekerjaanya.

8
5. Prinsip Kerjasama Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan
tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota
baik secara horizontal maupun secara vertikal.

Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai


landasan operasional kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:

1. Prinsip Fleksibilitas Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus


memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan kemampuan menyediakan
fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
2. Prinsip Efisien dan Efektivitas Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan
waktu secara tepat, melainkan juga dalam pendayagunaan tenaga secara
optimal.
3. Prinsip Berorientasi pada Tujuan Semua kegiatan pendidikan harus
beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah
merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin
tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan
harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi
pendidikan di sekolah.
4. Prinsip Kontinuitas Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan
operasional dalam melaksanakan kegiatan administrasi di sekolah. Karena
itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang saling
berhubungan.
5. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup Setiap manusia Indonesia diharapkan
untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun pemerintah
diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses
belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip
tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.

Bidang-bidang yang mencangkup dalam administrasi pendidikan sangat


banyak tapi yang lebih penting diketahui adalah sebagai berikut:

1. Bidang tata usaha sekolah meliputi:


a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah

9
d. Keuangan dan pembukuan
e. Korespondensi/surat-menyurat
f. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku induk, raport dan sebagainya.
2. Bidang personalia murid meliputi:
a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Masalah kesejahteraan murid
d. Evaluasi kemajuan murid
e. Bimbingan dan penyuluhan.
3. Bidang personalia meliputi:
a. Pengangkatan dan penempatan guru
b. Organisasi personel guru
c. Masalah kepegawaian
d. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan diri
e. Refreshing dan up-grading guru-guru
4. Bidang pengawasan (supervisi) meliputi:
a. Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaliknya.
b. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
c. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
d. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum meliputi:
a. Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
b. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkup masyarakat.

10
C. Fungsi dan Tujuan Administrasi Pendidikan

Jika dihubungkan dengan administrasi pendidikan maka bisa diartikan bahwa


fungsi merupakan upaya peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan itu sendiri. Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan penilaian.

1. Fungsi perencanaan.

Pendidikan merupakan fungsi yang sangat penting dari administrasi karena fungsi ini
memang berperan banyak dalam hal memberi petunjuk pada pelaksanaan pendidikan, acuan
untuk memonitor kemajuan dan pelaksanaan program pendidikan kriteria dalam penilaian
untuk mengetahui ada tidaknya hambatan atau bahkan penyimpangan dan dapat menjadi
media inovasi.

Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan,
bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi
terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau
perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah
menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan itu.

2. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya


membina dan memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang harus dilakukan
dan diperlukan, mengkooordinasikan sumber yang ada, pimpinan mendesain struktur formal
bagi tugas dan hubungan kewenangan yang akan menjamin efektifitas dalam pencapaian
tujuan. Pengorganisasian berurusan dengan pembagian jabatan yang harus dikerjakan,
penetapan kelompok pekerjaan, dan pemerataan tanggung jawab dalam pekerjaan. Prinsip
yang dianut dalam pengoorganisian adalah pembagian kerja, rintangan, departemenisasi dan
otoritas atau wewenang.

3. Fungsi Pengawasan

Fungsi lainnya dalam administrasi pengawasan yang bisa diartikan menguji,


memeriksa, dan mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai atau tidak dengan rencana,

11
instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah dimapankan. Pengawasan ini bersumber
dari rencana dan tujuan organisasi.

4. Fungsi Penilaian

Fungsi penilaian berarti proses monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah


satuan-satuan organisasi telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum
tercapai dapat dilakukan perbaikan. Proses penilaian meliputi pengukuran, perbandingan dan
perbaikan. Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Agar kegiatan dalam
komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan
tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus). Adapun
proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,
koordinasi, komunikasi, supervise kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Untuk
mendapat gambaran yang lebih jelas, di bawah ini akan diuraikan secara lebih rinci.

1. Perencanaan (Planning)

Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.


b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap dan rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
pekerjaanpekarjaan itu akan diselesaikan.

Dalam menyusun perencanaan syarat-syarat berikut perlu diperhatikan:

a. Perencanaan harus didasArkan atas tujuan yang jelas.


b. Bersifat sederhana, realistis dan praktis.
c. Terinci, memuat segala uraian serta klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
sehingga mudah di pedomani dan dijalankan.
d. Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi
dan situasi sewaktu-waktu.
e. Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang digarap dalam
perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.

12
f. Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan
penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia sebaik-baiknya.
g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, biaya dan
waktu, juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari
adanya duplikasiduplikasi atau tugas-tugas/pekerjaan rangkap yang dapat
menghambat jalannya penyelesaian. Jadi, perencanaan sebagai suatu fungsi
administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: “perencanaan (planning)
adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakantindakan yang tertuju
pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan”.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-


hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat
adanya pembagian tugas-tugas,

wewenang dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan


bagian-bagian, sehingga dari situ dapat terciptalah adanya hubungan-hubungan
kerjasama yang harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama


bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa
dalam kegiatan sekolah sehari-sehari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang
memerlukan kecakapan dan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Keragaman tugas dan pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul
sendiri oleh seorang pemimpin. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan
kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang
harmonis dan lancar.

Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa


pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan
pengalaman,bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing prang yang
diperlukan dalam menjalankan tugastugas tersebut. Dengan demikian

13
pengorganisasian sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan
sebagai berikut: “pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam
mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan”.

3. Pengkoordinasian (Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang,
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang
baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan. Pengkoordinasian diartikan sebagai
usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu agar kegiatan
mereka berjalan selaras dengan anggota dalam usaha mencapai tujuan. Usaha
pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
a. melaksanakan penjelasan singkat (briefing) .
b. mengadakan rapat kerja
c. memberikan unjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
d. memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan

Dengan demikian,koordinasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan


dapat disimpulkan sebagai berikut: “koordinasi adalah aktivitas membawa orang-
orang, material, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan
yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.

4. Komunikasi

Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan


menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi
sangat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada
sekedar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara
lisan atau tertulis. Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil
dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang
dilakukan secara informal dan secara formal mendatangkan hasil yang berbeda
pengaruh dan kejelasannya. Menurut sifatnya, komunikasi ada dua macam yaitu
komunikasi bebas dan komunikasi terbatas. Dalam komunikasi bebas, setiap anggota
dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang lain. sedangkan dalam komunikasi
terbatas, setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan beberapa anggota tertentu

14
saja. Dengan demikian, organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan
dapat disimpulkan sebagai berikut: “komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu
proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur
organisasi”.

5. Supervisi

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau


supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh
karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

6. Kepegawaian (Staffing)

Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah


diuraikan terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya.
Agak berbeda dangan fungsifungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam
kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang
dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan
dan membimbing personel. Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan.

sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam


pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-personel yang
menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di
angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan
jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place
selalu di perhatikan.

7. Pembiayaan Biaya/pambiayaan

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi
karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa
biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan
adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan
sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain:

15
a. Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan.
b. Darimana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan.
c. Bagaimana penggunaanya
d. Siapa yang akan melaksanakannya
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannya, dll
8. Penilaian (Evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti
dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses
keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang
telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan,
baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh bawahan memerlukan
adanya evaluasi. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-
kekurangan serta kemacetankemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu,
selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya. Secara lebih
rinci maksud penilaian (evaluasi) adalah:
a. Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode
kerja, pekerjaan tersebut berhasil.
b. Menjamin cara bekerja yang efektif dan efesien
c. Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk
menghindari situasi yang dapat merusak.
d. Memajukan kesanggupan para personel dalam mengembangkan organisasi.

Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah dibicarakan di


atas satu sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu
proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian
kegiatan yang berkelanjutan.

a. Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan tujuan


pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional.
Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu
dilakukan.
b. Tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi
pendidikan pada jenjang sekolah
c. Tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan
kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.

16
Tujuan administrasi pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan
dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sergiovanni
dan carver (1975) (dalam burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan administrasi
yaitu:

a. efektifitas produksi;

b. efesiensi;

c. kemampuan menyesuaikan diri;

d. kepuasan kerja.

Keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan


keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah mempunyai
fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu menggunakan dana, dan tenaga seminimal mungkin, tetapi
memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan
ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang
baru dan selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang
memberikan kepuasan kerja kepada mereka. Dari yang telah disebutkan di atas bahwa
tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.Namun
pada garis besarnya ada dua tujuan administrasi yang harus di capai oleh setiap
jenjang dan jenis sekolah baik yang berstatus negeri maupun swasta

a. Tujuan pertama adalah administrsi pendidikan harus diupayakan


sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif, artinya
pelaksanaan pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
b. Tujuan kedua adalah administrasi pendidikan harus pula diupayakan
sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efisien, artinya
perbandingan terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil
yang akan dicapai.

17
c. . Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk
menghindari situasi yang dapat merusak.
d. Memajukan kesanggupan para personel dalam mengembangkan
organisasi.
e. Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah
dibicarakan di atas satu sama lain sangat erat hubungannya, dan
kesemuanya merupakan suatu proses keseluruhan yang tidak
terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan yang
berkelanjutan.
a. Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan
tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan
nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya
perlu dilakukan.
b. Tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi
pendidikan pada jenjang sekolah
c. Tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur
keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan
itu.
f. Tujuan administrasi pada umumnya adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
g. Sergiovanni dan carver (1975) (dalam burhanuddin, 2005)
menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:
a. efektifitas produksi;
b. efesiensi;
c. kemampuan menyesuaikan diri;
d. kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah
mempunyai fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan
tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu menggunakan dana,
dan tenaga seminimal mungkin, tetapi memberikan hasil sebaik mungkin,

18
sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang baru dan selanjutnya
lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan kepuasan
kerja kepada mereka.
Dari yang telah disebutkan di atas bahwa tujuan administrasi
pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.Namun pada garis
besarnya ada dua tujuan administrasi yang harus di capai oleh setiap jenjang
dan jenis sekolah baik yang berstatus negeri maupun swasta
a. Tujuan pertama adalah administrsi pendidikan harus diupayakan
sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif, artinya pelaksanaan
pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
b. Tujuan kedua adalah administrasi pendidikan harus pula diupayakan
sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efisien, artinya perbandingan
terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil yang akan dicapai.
D. Peran guru dalam administrasi pendidikan.
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di
sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam
lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan,
pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana
dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan
masyarakat. Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan
yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua
personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari
kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan
administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam
administrasi sekolah.

19
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan
sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.
1. Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan
pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun
secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.
Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem
pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar mengajar.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda
dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari
perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan serta penilaian.
Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Tingkat Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:
a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas :
1) Ketentuan – ketentuan pokok
2) Garis- garis besar progam pengajaran.
3) Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Pedoman-pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainnya, antara lain pedoman
penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman penyusunan program pengajaran,
pedoman penyusunan satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun
jadwal pelajaran.
Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu
sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal
pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru
memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
2. Administrasi Kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan
proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai

20
dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai
dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif
terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah
memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai
dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.
3. Administrasi sarana dan prasarana
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung
yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang
tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel
sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sedangkan administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan
keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan
peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan
Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas
pertimbangan bahwa:
1) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.
2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang
rusak, dihapuskan atau hilang.
3) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.
4. Administrasi personal
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas
yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif
(ketata uasahaan) Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab
dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK). Adapun peran guru
dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :

21
a. Membuat buku induk pegawai
b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg,
cuti dengan pegawai dan lain- lain
c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,
maupun tata administrasi.
d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan
tahunan.
e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran
g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat
tugas, surat kuasa, dan lain- lain.
5. Administrasi keuangan
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan,
pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu
tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School
Community Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang
efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,
Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:
a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas
b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat
c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya
7. Administrasi layanan khusus
Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses
belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Macam
macam layanan khusus yaitu
a. Pusat sumber belajar
b. Kafetaria warung / kantin sekolah

22
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau seluruh proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa
lembaga pendidikan formal.
Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh, dengan
pengalaman dan pemahaman yang baik tentang administrasi di berbagai bidang di
sekolah, guru dapat menjadi seorang administrator yang terampil dan handal. Sehingga
dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
B. Saran
Sebagai seorang guru sebaiknya kita turut ambil bagian dalam menangani
administrasi disekolah, karena selain pada saat mengajar, guru dapat mengenal dan
memantau perkembangan

23
DAFTAR PUSTAKA

http://iraceritapelajarandanimpian.blogspot.com/2012/12/penerapan-administrasi-
pendidikan-dalam.html diakses tanggal 8 Maret 2014 pukul 19.21 WITA
http://novianytry.blogspot.com/2013/05/administrasi-pendidikan.html diakses
tanggal 8 Maret 2014 pukul 19.25 WITA
http://sarwoedy09320036.wordpress.com/2011/04/17/%E2%80%9Cperanan-guru-dalam-
administrasi-pendididkan%E2%80%9D/ diakses tanggal 8 Maret 2014 pukul 19.29 WITA
http://alya-thelittlegirls.blogspot.com/2012/03/peranan-guru-dalam-administrasi-
sekolah.html diakses tanggal 8 Maret 2014 pukul 19.33 WITA
http://zainzuhaili.wordpress.com/2013/08/01/dasar-dasar-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-
administrasi-pendidikan diakses tanggal 8 Maret 2014 pukul 19.35 WITA

24

Anda mungkin juga menyukai