Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

“PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI DAN


MANEJEMENT PENDIDIKAN”
DOSEN PENGAMPU: Elvi Mailani,S.Si.,MPd.
Nurhudayah,S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. MARIA FEBRINA SIANTURI ( 1223311029)


2. AMELIA ALIFA SAGALA ( 1223311038)
3. ADE KURNIA SARI ( 1223311025)
4. PUTRI RAHMADANI HRP ( 1223311026)
5. MUTIYA ARNINDA HSB ( 1223311040)

KELAS : I PGSD 2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya,kami tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul,Peran Guru Dalam
Administrasi Dan Manajement Pendidikan.Kami juga ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu Elvi Mailani,S.Si.,MPd.Ibu Nurhudayah,S.Pd.,M.Pd. .Selaku dosen
pengampu dalam Mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya kepada kami selaku tim penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
waktu dan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu Profesi Pendidikan
dimasa depan.
Kami selaku tim penulis juga menyadari adanya kekurangan pada makalah yang kami
tulis,oleh sebab itu kami sebagai penulis sangat terbuka dengan saran dan kritik dari pembaca
demi perbaikan tugas kami kedepannya dan juga kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan mengenai Peran Guru Dalam Administrasi Dan Manajement
Pendidikan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.2 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3. Tujuan dan Manfaat......................................................................................................4
BAB II PEMBAHSAN.............................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN......................................................6
2.2 PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN......................................6
2.3. Administrasi Kurikulum...............................................................................................7
2.4. Administrasi Kesiswaan................................................................................................7
2.5. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan........................................................8
2.6. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)..............................8
2.7. PENGERTIAN MANAGEMENT PENDIDIKAN.....................................................9
2.8 PERANAN GURU DALAM MANAGEMENT PENDIDIKAN..............................10
BAB lll PENUTUP.................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Guru adalah figur atau tokoh yang dijadikan panutan dan panutan dalam setiap
kegiatan, dalam istilah jawa guru adalah seseorang yang patut ditiru dan ditiru.
Makanya ada pepatah: guru pipis berdiri, murid pipis lari. Nampaknya istilah dan
idiom tersebut tidak dilebih-lebihkan, karena karakter seorang guru adalah seseorang
yang menjadi teladan bagi siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Berbicara tentang guru memang tidak pernah ada habisnya, apalagi profesi guru saat
ini telah mendapatkan status yang cukup baik di negara kita tercinta Indonesia, yang
ditandai dengan terbitnya Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Pengesahan undang-undang ini berdampak pada profesi guru, termasuk
profesi guru, yang menjadi profesi incaran sebagian generasi muda. Konon,
mahasiswa yang sebelumnya masuk fakultas atau institut tersebut berasal dari
kalangan bawah di desa.

Dalam konteks pembelajaran, mengajar tidak hanya sekedar perolehan suatu


mata pelajaran, tetapi juga diartikan sebagai proses pengaturan kurva bagi siswa untuk
belajar. Meskipun digunakan istilah “belajar”, bukan berarti guru harus melepaskan
perannya sebagai pengajar. Dalam konteks pembelajaran, bukan berarti memperluas
peran siswa di satu sisi dan mengurangi peran guru di sisi lain. Peran guru dan siswa
yang disebutkan di sini mengacu pada peran dalam proses pembelajaran.

Dalam meningkatkan suatu manajemen pendidikan yang tinggi sangat


dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang bermutu tinggi pula. Begitu pula di
dalam suatu manajemen mutu suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh kualitas tenaga
pendidik yang baik agar dapat menciptakan suatu mutu dan manajemen pendidikan
yang berkualitas. Guru merupakan faktor yang paling utama dalam berperan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, untuk meningkatkan kualitas guru maka sangat
diperlukan kinerja seorang guru yang baik. Ukuran kinerja suatu guru dapat diukur
dan diliat seberapa besar rasa tanggung jawab nya terhadap amanah yang telah ia
emban dan seberapa besar rasa professional ia dalam bekerja. Berdasarkan peraturan
yang ditetapkan oleh menteri pendidikan dalam no 16 tahun 2007 bahwa ada beberapa
kompetensi yang dimiliki seorang guru yang dikembangkan secara 4 kompetisi yaitu
1) pendagogic, 2) kepribadian, 3) sosial dan 4) professional. Dari beberapa kompetisi
yang harus dikembangkan oleh guru inilah yang mampu mempengaruhi suatu kualitas
pendidikan dan mempengaruhi suatu kinerja guru yang baik(Nasrun, 2016).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan administrasi Pendidikan ?
2. Apa Peran Guru dalam administrasi Peranan ?
3. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan ?
4. Apa Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan ?
1.3. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan serta
2. Untuk mengetahui Peran Guru dalam Manajemen Pendidikan
3. menambah wawasan tentang administrasi serta manajemen pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan administrare yang menurut Gei
(1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-
benar tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap
rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh
sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti
sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis
serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan.
Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas,
administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan
komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif
dan manajemen.
Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok
yaitu:
1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.
2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
3. Proses ini dilkukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam
satu organisasi.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.
Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “proses
keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua
fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan”.
Sedangkan Nawawi (1998:11) memandang administrasi pendidikan sebagai suatu proses atau
kegiatan, yang selanjutnya dikemukakan bahwa “Administrasi Pendidikan adalah
serangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang
untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal”.

2.2 PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di


sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam
lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan,
pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana
dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan
masyarakat. Disitulah guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif artinya pekerjaaan
yang didasarkan atas kerjasama dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua
personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan
pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari
kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan
administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam
administrasi sekolah.
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus
peranan guru dalam administrasi pendidikan.
2.3. Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan(1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan
pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun
secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.
Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem pendidikan.
Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu
sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal
pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru
memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
2.4. Administrasi Kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang
berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan
proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai
dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai
dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif
terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Peranan guru dalm administrasi kesiswaan
1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di
antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan
tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting,
karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang
menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.
3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.
4) Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.
5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.

2.5. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan.


Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah
dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan
penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul
Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang
membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif (ketata
uasahaan)
Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan
belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
Kegiatan dalam administrasi sarana dan prasarana meliputi:
a. perencanaan kebutuhan, penyususnan daftar kebutuhan sarana dan prasana sekolah
b. pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan
c. penyimpanan sarana dan prasaranan Pendidikan
d. inventariasasi sarana dan prasarana Pendidikan
e. pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan
f. penghapusan sarana dan prasarana Pendidikan
g. pengawasan sarana dan prasarana Pendidikan
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan,
pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah.
Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan,
sehingga pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2.6. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School Community
Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga
dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara
sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, Msc
dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:
a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas
b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat
c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya
A. Administrasi layanan khusus
Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses
belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Macam macam layanan khusus yaitu
a. Pusat sumber belajar
b. Kafetaria warung / kantin sekolah
c. Unit kesehatan Sekolah.
2.7. PENGERTIAN MANAGEMENT PENDIDIKAN

Jika ditinjau dari segi bahasa,manajemen berasal dari kata, ‘to manage’ yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan dari
terminologisnya, manajemen sulit didefinisikan secara tepat. Sebab, terdapat begitu
banyak ahli yang memberikan pengertian terhadap manajemen dan definisi mereka
sering kali berbeda-beda, bahkan tidak ada definisi yang telah diterima secara umum
(Arikunto, 2010).

Pengertian manajemen bisa sangat luas, sehingga tidak ada definisi yang di
gunakan secara konsisten oleh semua orang sebagai bahan komparasi. Ada beberapa
pendapat ahli tentang pengertian manajemen. John D. Millet memberi pengertian
manajemen sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada
orang-orang yang telah di organisasi dalam kelompok-kelompok formal untuk
mencapai tujuan yang di harapkan.sedangkan menurut stoner dan freeman
mengemukakan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan (Mustonah, 2016) Jika ditinjau dari segi bahasa, manajemen
berasal dari kata, ‘to manage’ yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan
mengelola. Sedangkan dari terminologisnya, manajemen sulit didefinisikan secara
tepat. Sebab, terdapat begitu banyak ahli yang memberikan pengertian terhadap
manajemen dan definisi mereka sering kali berbeda-beda, bahkan tidak ada definisi
yang telah diterima secara umum (Arikunto, 2010).

Manajemen pendidikan juga merupakan suatu cabang ilmu yang usianya


relative masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal.
Istilah lama yang sering digunakan adalah ‘administrasi’ (Dewi, 2016).Manajemen
yang didefinisikan sebagai suatu proses, adalah cara sistematis untuk melakukan
pekerjaan. Proses tersebut berupa kegiatan-kegiatan dalam manajemen (tidak ada
kesepakatan dari para ahli dalam menentukannya), seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atau pengawasan. Definisi tersebut
menunjukan bahwa manajemen di lakukan untuk mencapai tujuan. Dari berbagai
definisi manajemen tersebut dapat di jelaskan bahwa Manajemen pendidikan adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,dan pengendalian usaha-usaha
personal pendidikan dalam mendayungkan semua sumber daya untuk mencapai
tujuan pendidikan (Fuadi, 2019).Manajemen pendidikan juga merupakan suatu
cabang ilmu yang usianya relative masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak
yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakanadalah ‘administrasi’
(Dewi, 2016).
2.8 PERANAN GURU DALAM MANAGEMENT PENDIDIKAN
Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang
mengajar di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu
lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal
mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.
Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap sangat
diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke mana
manusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah
makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak
lahir sampai meninggal.
a. Guru sebagai Pendidik.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Berkaitan tanggung jawab; guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral,
dan sosial, serta berusaha berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut.
Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di
sekolah, dan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Amanat dalam Undang-Undang Sisdiknas Bab II pasal 3, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan. Dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. B. Guru sebagai
pengajar.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dan dengan guru, kemampuan verbal, tingkat
kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di
atas. Dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.
Mengajar merupakan salah satu tugas seorang guru yang harus dilaksanakan dengan baik
karena dalam tugas mengajar guru menyampaikan dan mentransformasikan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya kepada peserta didik. Dengan pengajaran yang baik maka
ilmu pengetahuan yang diberikan akan terserap dengan optimal oleh peserta didik.
Menurut Suryosubroto (2002:9) tugas guru dalam proses belajar mengajar dapat
dikelompokkan kedalam tiga kegiatan, yaitu :
 Menyusun program pengajaran:
 Program tahunan pelaksanaan kurikulum
 Program semester/catur wulan
 Program satuan pelajaran
 Perencanaan program mengajar

b. Guru sebagai pembimbing


Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas,
moral, dan spiritual yang lebih dan kompleks. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan
tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan
jalan yang ditempuhmenggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesui
dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Bimbingan dianggap sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman, penerimaan, pengembangan, dan perwujudan diri dalam mencapai
tingkatperkembangan optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya (H.M Surya, dkk.
2007). Menurut Sanjaya (2006: 28) menjelaskan bahwa proses membimbing adalah proses
memberikan bantuan kepada siswa, dengan demikian yang terpenting dalam proses
pembelajaran adalah siswa itu sendiri.
c. Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual
maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Pelatihan
dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus
mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungan. Untuk itu, guru
harus banyak tahu, merskipun tidak mencakup semua hal secara sempurna, kerena hal itu
tidaklah mungkin.
d. Guru sebagai penasehat.
Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didiknya. Bahkan bagi orang tua, meskipun
mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat khusus sebagai penasehat dan dalam
beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan, dan dalam
prosesnya akan lari kepada gurunya. Peserta didik akan menemukan sendiri dan secara
mengherankan, bahakan mungkin menyalahkan apa yang ditemukannya, serta akan
mengadukan kepada guru sebagai orang kepercayaannya.
e. Guru sebagai pembeharu.
Guru memerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang lebih bermakna
bagi peserta didik. Unsur yang hebat dari manusia adadal kemampuan untuk belajar dari
pengalaman orang lain. Kita menyadari bahwa manusia normal dapat menerima pendidian,
dengan memiliki kesempatan yang cukup, ia dapat mengambil bagian dari pengalaman yang
bertahun-tahun, proses belajar serta prestasi manusia dan mewujudkan yang terbaik dalam
suatu kepribadian yang unik dalam jangka waktu tertentu.
Pendidikan akan terus berkembang dan mengikuti perubahan zaman. Diperlukan seseorang
yang mampu untuk mengembangkan pembaharuan atau inovasi dalam dunia pendidikan
tersebut. Guru merupakan seseorang yang memiliki pengalaman langsung dengan peserta
didik karena itu guru akan lebih mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Bagaimanapun juga guru memiliki peran yang sangat strategis untuk
Strategi umum dalam pembaharuan pendidikan meliputi a) penyiapan desentralisasi
pendidikan, b) pemberdayaan masyarakat dalam pendidkan, c) pemberdayaan sistem
pendidikan nasional, d) peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, e) mengefektifkan
sistem jaminan mutu pendidikan (Fasli Jalal & Dedi Supriadi;2011: 11-12). Menyiapkan
desentralisasi pendidikan dalam
Hal ini sebagai usaha yang mengarahkan pada otonomi pendidikan yang berdampak pada
otoritas guru dalam melakasanakan pembelajaran. Peran guru untuk memberdayakan
masyarakat dalam pendidikan adalah guru diharapkan mampu berkerjasama dengan semua
unsur masyarakat demi kelancaran pembelajaran dan untuk melaksanakan prinsip belajar.
Dalam pemberdayaan sistem pendidikan nasional, guru harus berperan aktif, karena guru
termasuk dalam komponen utama sistem pendidikan nasional.
f. Guru sebagai model dan teladan

Sebagai teladan, tentu saja peribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan
pesrta didik serta oarang di sekitar lingungannya yang menganggap atau mengakuinya
sebagai guru. Misalnya seperti;
Sikap dasar; postur yang aan nampak dalam masalah-masalah penting, keberhasilan,
kegagalan, pembelajaran, kebenaran, hubungan antara manusia, agama pekerjaan permainan
dan diri.
Bicara dan gaya bicara; penggunaan bahasa sebagi alat Berfikir. Kebiasaan bekerja; gaya
seseorang yang dipakai dalam bekerja yang Seseorang Kehidupannya.Iut mewarnai
Sikap melalui pengalaman dan kesalahan; pengertian hubungna antara luasnya pengalaman
dan nilai serta tidak munginnya mengelak dari kesalahan.
g. Guru sebagai pribadi

Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian
yang mencerminkan seorang pendidik.Ujian berat dalam hal ini adalah rangsangan yang
merangsang emosi. Sebagai pribadi yang hidup ditengah-tengan masyarakat, guru perlu juga
memiliki kemampuan berbaur dengan masyarakat dengan kemampuannya, antara lain
kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan.

h. Guru sebagai pendorong kreativitas


Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk
mendemonstrasikan dan menunjukan proses kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan suatu
yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan disekitar kita. Kreativitas
ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan suatu yang sebelumnya tidak adan dan tida
dilakukan seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Guru sebagai pembangkit pandangan Dunia ini panggung sandiwaran yang pennuh dengan
berbagai kisah mulai dengan kisah nyata sampai yang direkanyasa. Dalam hal ini guru
dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tetentang peserta didiknya.
Mengenban fugsi ini guruharus trampll dalam berkomuni asi dengan peserta didik di segala
umur, sehinggaa setiap langkah dri proses pendididkan yang dikelolanya dilaksanakan untuk
menunjang fungsi ini. Guru tahu bahwa iya tidak dapat menbangkitkan pandangan tentang
kebesaran kepada peserta didik jika iya sendiri tidak memilinya oleh karena itu, para guru
perlu dibekali dengan ajaran tentang hakikat manusia dan setelah mengenalnya akan
mengenal pula kebesaran alah.
i. Guru sebagai aktor
Sebagi seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang telah di susun
dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonton. Penampilan
yang bagus dari seorang aktor akan mengakibatkan para penonton tertawa, mengikuti dengan
sungguh sungguh, dan juga bisa menangis terbawa oleh penampilan sang aktor. Untuk bisa
berperan sesuai dengan tuntutan naskah, ia harus menganalisis dan melihat kemampuanya
sendiri, persiapanya, memperbaiki kelemahan, menyempurnakan aspek aspek baru dari setiap
penampilan, mempergunakan pakaian, tatarias sebagaimana yang diminta, dan kondisinya
sendiri untuk menghadapi ketegangan emosinya dari malam kemalam serta mekanisme fisik
yang harus ditampilkan.
BAB lll

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peranan Guru dalam administrasi dan manajemen Pendidikan sangatlah
berpengaruh, dengan pengelaman dan pemahaman yang baik tentang adminstrasi dan
manajemen diberbagai bidang di sekaolah, Guru dapat menjadi seorang administrator
dan manager yang terampil dan handal. Sehingga dalam pelakasanaan nya dapat
berjalan dengan baik.

3.2 Saran
Sebagai seorang Guru sebaiknya kita turut ambil bagian dalam menagani
administrasi dan manajemen di sekolah, karena selaian pada saat mengajar guru dapat
mengenal dan memantau perkembangan siswanya melalui administrasi dan
manajemen sekolah. Manfaat lainnya yaitu guru dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam hal keadministrasian dan kemanajemenan.
DAFTAR PUSTAKA

Humayroh, S. (2021). Pendidikan dan Manajemen. Medan: Cv. Pusdikra Mitra Jaya.
Kurnia, T. (2011, Mei Selasa). Ilmu Keprofesian Kependidikan. Retrieved from
Kependidikan blogspot.
Suhelayanti, & Aziz, M. R. (2020). Manajemen Pendidikan. Medan: Yayasan KIta
Menulis.

Anda mungkin juga menyukai