04 Memotivasi Dalam Pembelajaran 01. Pengertian Motivasi Belajar Purwanto,(dalam Mulyaningsih, 2014) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Hamalik (dalam Mulyaningsih,2014) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi motivasi di atas, dapat disimpulkan, bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan. 02. Komponen Motivasi Belajar 3 komponen dalam motivasi belajar b. Komponen Nilai Intrinsik (Intrinsic Value) Nilai-nilai intrinsik adalah keyakinan terhadap manfaat (Pintrich dan Groot dalam Mendari atau pentingnya suatu tugas yang dihadapi dalam belajar Kewal: 2015) yaitu : dan keyakinan akan pentingnya tugas serta ketertarikan terhadap tugas. a. Komponen Efektivitas diri (Self Efficacy) Self efficacy merujuk pada keyakinan individu bahwa c. Komponen Kecemasan akan Tes ( Test Anxiety) ia mampu mengerjakan suatu tugas. Semakin tinggi Kecemasan yang dimaksud adalah perasaan cemas atau self efficacy maka akan semakin tinggi rasa percaya takut terhadap hasil belajar atau prestasi belajar yang diri individu dalam kemampuannya untuk berhasil ditimbulkan dari test atau evaluasi yang dilakukan oleh dalam suatu tugas (Robbins, 2007 : 241). dosen.(Darmawati : 2009) Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
a)Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
b)Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu). c)Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan. 03. Teori-Teori Motivasi Belajar a. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan) Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. b. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor) Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). a) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), b) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, c.Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan ) Teori ini menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-balik antara apa yang ia ingnkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan.
d.Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori “ERG)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). 04. Memotivasi Dalam Pembelajaran Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Pembelajaran yang di ikuti oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi peserta didik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadan, materi yang telah dipelajari. Hal memicu logis untuk mengasumsikan bahwa semakin banyak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat. KESIMPULAN motivasi belajar merupakan suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki Semua peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus mendapat kepuasan, Motivasi yang berasal dari dalam individe lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas peserta didik.Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan mouvasi belajar, yaitu mamben angka, hadiah, saingan kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu