Anda di halaman 1dari 14

1

MAKALAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN ISLAM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: DR. H. Zainuddin Fanani, SEI, M.Pd.I

Anggota kelompok :

Abdul Halim (22108401011123)


Nur Fadilah (22108401011116)
Ratna Dwi marthalia (22108401011126)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM
GONDANGLEGI-MALANG
2023
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat kesempatan dan kesehatan, sehingga kami diberikan
kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di
Insitut Agama Islam Al-Qolam Malang.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari mata Manajemen


Pendidikan Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia Pendidikan
islam, yang insyaAllah akan sangat membantu sekali bagi para guru atau pengajar di
lembaga sekolah umumnya dan bagi kami para mahasiswa khususnya agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak DR. H. Zainuddin


Fanani, SEI, M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam yang
telah memberikan tugas makalah ini, sehingga kami dapat menambah wawasan dan
pengetauan mengenai hal-hal yang terkait dengan manajemen sumber daya manusia
Pendidikan islam yang harapannya dapat memudahkan dalam proses pendidikan dan
pengajaran.
Harapan kami kedepannya mudah-mudahan makalah yang kami susun
secara sederhana ini dapat bermanfaat bagi p ara pembaca, menambah wawasan dan
pengetahuan tentang hukum pernikahan dan dapat dipahami oleh para pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat kurang dari kata sempurna. oleh
karena itu, kami menerima berbagai masukan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi kami sendiri umumnya para pembaca makalah ini. Terima kasih.

Gondanglegi, 8 November 2023

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan. ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN. ............................................................................ 3
A. Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia. .................... 3
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia..................... 3
2. Aspek-Aspek Sumber Daya Manusia . .................................. 4
B. Faktor-Faktor Manajemen Sumber Daya Manusia . ................... 5
C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia..................... 5
D. Tugas Pendidik Sebagai Bagian Dari SDM dalam Pendidikan
Islam ............................................................................................ 8
BAB III PENUTUP ................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
B. Saran . ........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA . .............................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tanggung jawab Negara, akan tetapi


unjung tombak keberhasilan tujuan pendidikan adalah guru. Guru dapat
menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kemampuan
yang baik, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Guru merupakan figur seseorang
yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan baik dasar
maupun menengah, guru selalu terlibat dalam suatu agenda kegiatan
pendidikan, terutama pendidikan formal. Guru memiliki tanggung jawab
bukan hanya di sekolah tetapi juga di masyarakat.

Guru adalah seorang pahlawan tanda jasa yang mengabdikan


dirinya di sekolah dari awal hingga selesainya pelajaran, hal ini semata
mata hanya untuk mencerdaskan masyarakat selaku peserta didik di
sekolah. Karena citra guru dimasyarakat kita senantiasa berubah rubah, hal
ini sangat dipengaruhi dengan adanya aspirasi dan kekaguman
masayarakat tentang seorang guru terutama dalam jabatannya, kinerja dan
motivasi untuk mencerdaskan anak anak di kelas seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin maju. Seperti tertuang dalam Undang
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang mengatur tentang Standart Nasional Pendidikan
(SNP). Peran guru dalam mewujudkan cita cita dan tujuan pendidikan
adalah suatu kewajiban. 1

Pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan atau usaha


mengatasi suatu masalah, yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan suasana kelas yang menunjang program pembelajaran
berjalan dengan efektif. Pembelajaran yang efektif dapat dilakukan dengan
menciptakan motivasi siswa untuk selalu ikut terlibat dan berperan serta
dalam proses pembelajaran di kelas. Agar tercipta suasana pembelajaran

1
Sri Warsono, Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Belajar Siswa, SMP Negeri 2 Ketahun,
Kabupaten Bengkulu Utara, Manajer Pendidikan, volume 10, No 5, 2016, hal. 469
1
2

yang efektif, yaitu dengan menciptakan rasa nyaman, menyenangkan dan


memotivasi sehingga menjadi pendorong dan penyemangat belajar siswa.
Oleh karena itu keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa harus
didukung oleh guru yang berkompeten. Adapun keberhasilan dalam
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran dalam pengelolaan kelas,
yaitu seorang guru harus aktif (sering membaca) agar mampu menguasai
materi secara matang, menguasai informasi agar tidak ketinggalan zaman,
komitmen kerja (ikhlas, rajin dan tidak mudah mengeluh), serta
keteladanan bagi para siwanya.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaiaman pengertian dan manfaat Pengelolaan Kelas?

2. Apa Komponen utama dalam pengelolaan kelas?

3. Bagaimana pentingnya pengelolaan kelas dalam konteks Pendidikan?

4. Bagaimana pengaruh pekembangan teknologi dalam pengelolaan kelas?


C. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian dan manfaat Pengelolaan Kelas

2. Mengetahui komponen utama dalam pengelolaan kelas

3. Mengetahui pentingnya pengelolaan kelas dalam konteks Pendidikan

4. Mengetahui pengaruh pekembangan teknologi dalam pengelolaan kelas.

1
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya manusia
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen berasal dari kata Bahasa Inggris, yaitu to manage
yang berarti mengatur. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
manajemen diartikan sebagai proses pengguaan sumber daya yang
efektif untuk mencapai sasaran. Dalam perspektif teori organisasi,
manajemen didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan bersama dan
melalui individu dan kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.2

Di dalam bahasa Inggris, manajemen sumber daya manusia


(SDM) disebut “Human Resource Management” yang disingkat
menjadi HRM3. Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
atau dikenal dengan HumanResource Management(HRM) adalah istilah
modern yang mengemuka dan diterima luas pada tahun 1969 saat
perhimpunan Amerika untuk Administrasi personalia (American Society
for public Administrasion atau ASPA) berubah nama menjadi
perhimpunan untuk MSDM (Society for Human Resource
Management). Menurut Ismail sebagaimana dikutip oleh Muiz,
pengertian manajemen sumber daya manusia pada dasarnya dibangun
oleh dua konsep yakni konsep mengenai (management) dan konsep
mengenai sumber daya manusia (human resources) Masing-masing
konstruksi konsep tersebut secara resiprokal berperan dalam
membangun pengertian tentang MSDM secara utuh4.

Manajemen sumber daya manusia menurut Sedarmayanti


sebagaimana dikutip oleh Muiz, adalah kebijakan dan praktik
menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi

2
Muhdi B. Hi. Ibrahim, “Manajemen SDM dan Implementasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam”,
Jurnal Pendidikan dan Keagamaan, Vol. 2 (Desember, 2018), hal. 190.
3
Azhar Arsyad, “Pokok-pokok Manajemen Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan dan Eksekutif”
(Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 52.
4
Suhada, “Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Islam (Uapaya Menuju Masyarakat
Ekonomi ASEAN)”, Mumtaz, Vol. 3, No. 1, (2019), hal. 46
4

manajemen. Sedangkan tujuan sumber daya manusia secara umum


adalah memastikan bahwa organisasi mampu mencapai keberhasilan
melalui orang. Oleh karena itu, menurut penulis, keberhasilan akan
konsep manajemen sumber daya manusia sangat tergantung dari
kemampuan dan keunggulan dari pelakunya (orang-orang) yang terlibat
atau ada di dalamnya.

Berdasarkan definisi di atas, penulis mendefinisikan SDM


dengan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas,
policy, dan program kerja yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga
kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan
dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara
yang secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan5
2. Aspek-Aspek Sumber Daya Manusia
Dikarenakan pentingnya peran SDM dalam pelaksanaan dan
pencapain tujuan organisasi maka pengelolaan SDM harus
memperhatikan beberapa aspek seperti staffing, pelatihan dan
pengembangan, motivasi dan pemeliharaannya. Sebagaimana yang
dikatakan oleh De Cenzo and Robbins Manajemen SDM merupakan
suatu sistem dalam pengelolaan dan pengaturan SDM dan layaknya suatu
sistem terdiri dari beberapa unsur sehingga dapat berfungsi sebagaimana
mestinya yang dalam pelaksanaanya beberapa aspek tersebut saling
bergantung (bersinergi) satu sama lain.6
Berikut adalah unsur-unsur inti atau aspek-aspek penting dari
manajemen SDM:
1. Perencanaan dan peramalan (forecasting) SDM,
2. Pembagian tugas (Staffing),
3. Pelatihan dan pengembangan,
4. Pengelolaan karir,
5. Pengaturan dan pengawasan (control) kinerja,
6. Manajemen kompensasi atau imbalan,
7. Strategi peningkatan kualitas,

5
Ibid, hal. 46
6
Muhdi B. Hi. Ibrahim, “Manajemen SDM dan Implementasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam”,
Jurnal Pendidikan dan Keagamaan, Vol. 2 (Desember, 2018), hal. 193
5

8. Produktivitas dan kualitas kinerja, serta


9. Hubungan antara pemimpin dan pegawainya
Berdasarkan pada beberapa pengertian manajemen SDM diatas
maka dapat disiimpulkan bahwa manajemen SDM adalah sistem
(serangkaian) kegiatan pengelolaan SDM yang berpusat pada praktek dan
kebijakan, serta fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan suatu
organisasi
B. Faktor-Faktor Manajemen Sumber Daya Manusia
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan SDM adalah
sebagai berikut; (1) Faktor hukum dan politik, (2) Faktor ekonomi, dan (3)
Faktor budaya.
1. Faktor hukum dan politik; sifat dan stabilitas sistem politik berbeda antara
satu negara dengan negara lain, Indonesia termasuk dalam sistem politik
yang tidak stabil, hal ini akanmempengaruhi arah politik kebijakan dalam
pendidikan, dampak lebih lanjut kebijakan sekolah akan mempengaruhi
pola manajemen lembaga (sekolah/madrasah).
2. Faktor ekonomi; ekonomi sangat berhubungan dengan permasalahan
politik, hukum dan budaya. Sistem perekonomian sebuah negara akan
mempengaruhi budaya konsumsi, sistem sosial dan lain sebagai, termasuk
jika kita kaitkan dalam dunia pendidikan adalah mempengaruhi inovasi
pendidikan yang hal ini membutuhkan biaya.
3. Faktor budaya; pengaruh kebudayaan menimbulkan persoalan penting
dalam manajemen SDM. Kebudayaan terdiri atas kekuatan sosial yang
mempengaruhi nilai-nilai kenyakinan dan tindakan-tindakan seseorang
maupun kelompok. Dimensi kebudayaan juga mempengaruhi pola
komunikasi, strata sosial dan orientasi masa depan7
C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Di samping menjalankan fungsi manajemen, seorang manajer SDM
juga harus melakukan pengawasan terhadap orang lain yang diberi tanggung
jawab untuk melaksanakan tugas operasional. Dengan perkataan lain seorang
manajer juga mempunyai fungsi operasional. Oleh sebab itu secara garis

7
Suhada, “Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Islam (Uapaya Menuju Masyarakat
Ekonomi ASEAN)”, Mumtaz, Vol. 3, No. 1, (2019), hal. 47
6

besar, fungsi manajer itu dikelompokkan menjadi dua, yakni:8


1. Fungsi-fungsi manajerial, yang mencakup:
a. Perencanaan (Planning)
Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan
bagian terpenting dalam proses manajemen. Oleh karena itu
perencanaan ini menyita waktu banyak dalam proses manajemen.
Untuk manajer sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan
program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu
tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangka
mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau
implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan. Organisasi
sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh sebab itu
dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan tanggung
jawab orang- orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan
masing-masing.
c. Pengarahan (Directing)
Agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
efektif diperlukan arahan (directing) dari manajer. Dalam suatu
organisasi yang besar pengarahan ini tidak mungkin dilakukan oleh
manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain yang
diberi wewenang untuk itu.
d. Pengendalian (Controlling)
Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar
kegiatan-kegiatan organisasi itu dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Di samping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk
mencari jalan keluar atau pemecahan apabila terjadi hambatan
pelaksanaan kegiatan. Empat kegiatan di atas adalah merupakan
fungsi dasar dan umum bagi seseorang manajer.
2. Fungsi-fungsi operasional, yang mencakup:

8
Soekidjo Noto tmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2015),
h. 89.
7

a. Pengadaan Tenaga (Recruitment)


Fungsi rekruitmen seorang manajer SDM bertujuan untuk
memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau SDM yang tepat, sesuai
dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang
bersangkutan. Penentuan SDM yang akan dipilih harus benar-benar
yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu
sistem rekrutmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu
dikembangkan secara matang.
b. Pengembangan (Development)
Tenaga atau sumber daya yang telah diperoleh suatu
organisasi, perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai
dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya
ini penting searah dengan pengembangan organisasi. Apabila
organisasi itu ingin berkembang seyogianya diikuti oleh
pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan SDM ini dapat
dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan.
c. Kompensasi (Compensation)
Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat
penting. Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang
memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan
sebagai SDM organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang
besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil
penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau
uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil
kerja.
d. Integrasi (Integration)
Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk
rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam organisasi itu.
Telah disadari bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan
atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya
fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi.
8

e. Pemeliharaan (Maintenance)
Kemampuan-kemampuan sumber daya manusia yang telah
dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena
kemampuan tersebut adalah merupakan aset yang penting bagi
terlaksananya tugas dan tercapainya tujuan organisasi. Fungsi
pemeliharaan kemampuan SDM ini termasuk juga jaminan kesehatan
dan keselamatan kerja karyawan, agar karyawan betah dalam
organisasi tersebut.
f. Pemisahan (Separation)
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada
organisasi tertentu. Pada suatu ketika paling tidak mereka harus
memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka
tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat.
Organisasi harus bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan
kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan
menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam
keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya
manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.
D. Tugas Pendidik Sebagai Bagian Dari SDM Dalam Pendidikan Islam
Menurut Sutari Iman Barnadib pendidik adalah setiap orang yang
dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat
kemanusiaan yang lebih tinggi. Pendidik adalah orang yang dengan sengaja
membantu orang lain untuk mencapai kedewasaan. Di lingkungan sekolah
penyebutan nama pendidik adalah guru. Dalam Undang-undang nomor 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen menyebut guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Menurut Al-Ghazali tugas pendidik yang utama adalah
menyempurnakan, membersihkan, menyucikan serta membawakan hati
manusia untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Hal tersebut
karena tujuan pendidikan islam yang utama adalah untuk mendekatkan diri
kepada-Nya. Jika pendidik belum mampu membiasakan diri dalam
9

peribadatan pada peserta didiknya, maka ia mengalami kegagalan dan


tugasnya, sekalipun peserta didiknya memiliki prestasi akademis yang luar
biasa. Hal itu mengandung arti akan keterkaitan antara ilmu dan amal shaleh.9
Dalam perkembangan berikutnya, tugas pendidik tidak hanya bertugas
sebagai pengajar, yang mendoktrin peserta didiknya untuk menguasai
seperangkat pengetahuan dan skill tertentu. Namun tugas dan fungsi pendidik
dapat disimpulkan menjadi tiga bagian, yaitu :10
1. Sebagai pengajar (instruksional), yang bertugas merncanakan program
pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta
mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan.
2. Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta didik pada
tingkat kedewasaan dan kepribadian kamil seiring dengan tujuan Allah
SWT menciptakannya.
3. Sebagai pemimpin (managerial), yang memimpin, mengendalikan
kepada diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait terhadap
berbagai masalah yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program pendidikan
yang dilakukan.

9
Ahmad Zain Sunarto, “Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam”, Jurnal Madani
Insitute,(2017), Vol. 6, No. 2, hal. 56
10
Ibid, hal. 75
10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa hal penting yang dapat kami jadikan sebagai kesimpulan
dalam makalah ini adalah berikut ini:
1. Pengelolaan kelas merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan
proses belajar mengejar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah
pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar
mengajar.
2. Penguasaan terhadap prinsip mengelola kelas merupakan keterampilan yang
harus dikuasai oleh bagian seorang guru yang profesional, selain harus
menguasai pengetahuan atau ilmu yang akan diajarkannya secara prima, juga
harus menguasai cara menyampaikan materi dan penguasaan ruang belajar
sehingga akan tercapai proses belajar mengajar yang efektif.
3. Empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerjaan guru sebagai manager:
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,dan mengawasi
4. Tindakan pengelolaan kelas seorang guru akan efektif apabila ia dapat
mengidentifikasi dengan tepat hakikat masalah yang sedang dihadapi, dan
dapat memilih strategi penanggulangannya dengan tepat pula. Secara umum
masalah dalam pengelolaan kelas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu masalah
individu, masalah kelompok dan masalah organisasi.
5. Indikator dari keberhasilan pengelolaan kelas antara lain guru mengerti
perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas, guru
mengetahui perbedaan antara prosedur kelas dan rutinitas kelas, guru
melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-prosedur, guru
tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi serta
guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari.
B. Saran

Kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam


makalah ini. Kami mohon kritik dan saran dari pembaca untuk pembuatan
makalah selanjutnya.
11

DAFTAR PUSTAKA
Muhdi B. Hi. Ibrahim, (2018). “Manajemen SDM dan Implementasinya Pada Lembaga
Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan dan Keagamaan, Vol. 2
Azhar Arsyad, (2003).“Pokok-pokok Manajemen Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan
dan Eksekutif”, Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suhada, (2019). “Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Islam (Uapaya Menuju
Masyarakat Ekonomi ASEAN)”, Mumtaz, Vol. 3, No. 1
Ahmad Zain Sunarto, (2017), “Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam”, Jurnal
Madani Insitute, Vol. 6, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai