Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

WAWASAN DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN

Dosen pembimbing :
Muhammad Hamzah S. Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
(Kelompok 1)
FAJAR MAULANA (22101210060)
FARHAN EKA FADILAH (221012100309)
ABDULROHMAN (221012100155)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN AJARAN 2023
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta

Alam, Atas segala karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini

dengan sebaik- baiknya.Sholawat serta salam tak lupa kami hanturkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyusun Makalah yang berjudul

“Pengertian Perencanaan Pendidikan” Disusun dalam rangka memenuhi salah satu

tugas mata pelajaran Perencanaan Pendidikan Islam Di Indonesia yang diampu oleh

bapak Muhammad Hamzah namun tidak lepas dari semua itu kami menyadari

sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan Bahasa dan

aspek-aspek lainnya.

Tanggerang, 25 Febuari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A.PENGERTIAN PERENCANAAN PENDIDIKAN................................... 6
B. WAWASAN DASAR PENDIDIKAN ........................................................ 6
C. ADMINISTRASI PENDIDIKAN .............................................................. 8
D. PERENCANAAN PENDIDIKAN ............................................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 12
KESIMPULAN .................................................................................................... 12
A.KESIMPULAN ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSAKA ............................................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap pendidikan melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan


pembelajaran,baik perencanaan produksi,perencanaan belajar,media, dan tempa.1
Perencanaan(planning) merupakan proses dasar bagi pembelajaran untuk
memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu,
perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum
melakukan proses proses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk proses
pembelajaran, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis
kegiatan baik itu kegiatan belajar mengajar, disekolah maupun kegiatan di
masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena
fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur
yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).2
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu
dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep
perencanaan dan Jenis-Jenis dan Bentuk Perencanaan Pendidikan.Perencanaan
pendidikan merupakan suatu proses penyusunan alternatif kebijaksanaan mengatasi

1
Mochtar Buchori,Tranformasi Pendidikan,Jakarta,2001
2
Soehatman Ramli, “Manajemen Kebakaran,” Computers & Education, 2010,
https://doi.org/10.1145/2505515.2507827.

4
masalah yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan.Perencanaan
pendidikan terdiri dari beberapa jenis yang sering kali tidak diketahui oleh
masyarakat,sebab itulah perlu pengkajian lebih lanjut tentang jenis-jenis
perencanaan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka terdapat beberapa permasalahan yang
timbul yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana dengan Perencanaan pendidikan ?

2. Bagaimana Jenis - jenis perencanaan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERENCANAAN PENDIDIKAN

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk
3
menjalankan suatu pekerjaan. Dalam ruang lingkup yang lebih luas
perkembangan kebudayaan suatu masyarakat itu harus direncanakan, yang
dikenal dengan sebutan kebudayaan (planning) kebudayaan. Defenisi mengenai
perencanaan memang diperlukan agar dalam uraian selanjutnya tidak terjadi
kesimpangsiuran. Defenisi pada umumnya merupakan suatu pintu gerbang
untuk memasuki pengertian-pengertian yang ada kaitannya dengan istilah yang
dipakai. . Pengertian Perencanaan adalah proses bantuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan untuk mencapai tujuan itu seefektif mungkin.4
Perencanaan dalam arti yang sederhana dapat dijelaskan sebagai suatu proses
mempersiapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada waktu yang akan datang
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

B. WAWASAN DASAR PENDIDIKAN

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan


UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia,
dan tanggap terhadap perubahan zaman. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional
tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3.

3
Dr.H.B.Siswanto,M.Si,Pengantar Manajemen,Bumi Aksara,(Bandung: 2005),hal 7 45
4
Nanang Fatah,Landasan Manajemen Pendidikan,Remaja Rosda Karya,(Bandung:1996).hal 49 4
Enoch,Jusuf .Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan,Bumi Aksara,(Jakarta:1995) h 1

6
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam,
melainkan pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang
mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Keberhasilan suatu proses pendidikan tidak terlepas dari peran pendidik.


Pendidik menduduki posisi penting sebagai sutradara yang merencanakan,
mengatur dan mengendalikan jalannya proses pendidikan. Semboyan Ki Hajar
Dewantara menggambarkan betapa pentingnya posisi pendidik yaitu Ing Ngarso
Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Semboyan ini
memiliki arti bahwa setiap pendidik harus bisa menjadi contoh dan panutan bagi
anak didiknya.

Mereka yang disebut pendidik harus memiliki wawasan serta pengetahuan


dasar pendidikan untuk bisa melaksanakan proses pendidikan yang akan
mencetak generasi bangsa yang diharapkan, hal ini karena berhasil atau tidaknya
sebuah proses pendidikan dipengaruhi oleh kualitas dari pendidik itu sendiri,
apakah sudah memenuhi kompetensi sebagai seorang guru atau belum, memiliki
kinerja dan tanggung jawab, serta akuntabilitas sebagai seorang pendidik atau
belum.

Namun masalah yang terjadi saat ini adalah banyak sekali dijumpai
pendidik yang tidak dapat membedakan antara mendidik, mengajar, dan melatih.
Mereka mengira bahwa ketiga hal tersebut adalah sama. Padahal ketiga hal
tersebut berbeda dalam pengertian maupun tujuannya.

Mendidik, mengajar, dan melatih adalah unsur-unsur yang selalu ada dalam
pendidikan formal setiap mempelajari sesuatu. Pendidikan terjadi untuk
membangkitkan motivasi dan kegiatan peserta didik belajar. Sementara itu
pembelajaran terwujud ketika peserta didik mempelajari sesuatu lewat materi
dan alat belajar yang relevan. Sedangkan pelatihan dibutuhkan agar peserta didik
terampil, cepat, dan tepat menyelesaikan tugas yang sudah ditetapkan. Dengan
demikian, pelatihan dibutuhkan ketika peserta didik sudah paham akan hal yang

7
dipelajari untuk membuat mereka menjadi mantap akan penguasaan materi itu.
Jadi, pemakaian waktu untuk mendidik, mengajar, dan melatih haruslah
proporsional.

Pendidikan memegang peran utama, ini dikarenakan pengajaran hanya


memberikan hal-hal baru, pelatihan merupakan memperkuat dan mempertebal
pengetahuan peserta didik, sedangkan pendikan untuk mengunggah hati,
kemauan, tekad dari peserta didik. Dengan kata lain jika pendidikan berhasil
maka pengajaran dan pelatihan pun berhasil.

C. ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan pada dasarnya merupakan administrasi dalam
mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam
dunia pendidikan. Fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk
menyatukan dan menyelaraskan peranan seluruh sumberdaya yang dimiliki guna
tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti
bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari
manajemen dalam bidang lain.5
Oteng Sutisna (1989) menyatakan bahwa administrasi pendidikan meliputi:
a) Latar belakang administrasi pendidikan (geografi, kependudukan, ekonomi,
ideologi, kebudayaan, dan pembangunan)
b) Bidang Garapan nya
c) Unsur-unsur pokok administrasi pendidikan, Seperti tugas-tugas, proses,
asas-asas
Administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan yang luas dan
saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang
luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat di
samping pendalaman dari segi perkembangan teori administrasi.
Administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan yang luas dan
saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang

5
Yulia Rizki Ramadhani,https,dasar-dasar perencanaan
pendidikan://kitamenulis.id/(Jakarta:2021)

8
luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat di
samping pendalaman dari segi perkembangan teori administrasi.
Fungsi utama dari administrasi adalah perencanaan, kemudian ditindak
lanjuti dngan pengorganisasian. Makna administrasi dengan fungsi-fungsinya
merupakan sebuah proses pengaturan dan pemberdayaan sumber daya untuk
mencapai tujuan. Penerapan fungsi-fungsi administrasi di bidang pendidikan
meliputi:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organising)
c. Tindakan/Pelaksanaan Tugas (Actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
e. Pengarahan (Directing)
f. Pengkoordinasian (Coordinating)
g. Pelaporan (Reporting)
h. Penganggaran (Budgeting)

D. PERENCANAAN PENDIDIKAN
Perencanaan merupakan suatu proyeksi tentang apa yang harus
dilaksanakan guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan yang
memiliki unsur kegiatan mengidentifikasi, menginventarisasi dan menyeleksi
kebutuhan berdasarkan skala prioritas, mengadakan spesifikasi yang lebih rinci
mengenai hasil yang akan dicapai, mengidentifikasi persyaratan atau kriteria
untuk memenuhi setiap kebutuhan, serta mengidentifikasi kemungkinan
alternatif, strategi, dan sasaran bagi pelaksanaannya.
Perencanaan berfungsi sebagai pemberi arah bagi terlaksananya aktivitas
yang disusun secara komprehensif, sistematis, dan transparan. Perencanaan yang
baik adalah perencanaan yang paling mungkin untuk dilaksanakan. Melalui
perencanaan dapat dijelaskan tujuan yang akan dicapai, ruang lingkup pekerjaan
yang akan dijalankan, orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan itu, berbagai
sumber daya yang diperlukan, serta langkah-langkah dan metode kerja yang
dipilih berdasarkan urgensi dan prioritasnya.

9
Semua itu menjadi arah dan panduan dalam mengorganisir unsur manusia
dalam pendidikan, pengerahan, dan pemanfaatan berbagai sumber daya guna
menunjang proses pencapaian tujuan dan dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian tentang pencapaian tujuan. Ketepatan dan keberhasilan dalam
perencanaan menjadi barometer suksesnya pelaksanaan kegiatan dan
bermaknanya proses pengendalian kegiatan serta menjadi kunci bagi efisiensi
pemanfaatan berbagai sumber daya dan efektivitas dalam pencapaian tujuan.
Perencanaan dan manajemen pendidikan diarahkan untuk dapat membantu:
a. Memenuhi keperluan akan tenaga kerja
b. Perluasan kesempatan pendidikan
c. Peningkatan mutu pendidikan
d. Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan yang bersifat eksternal telah melatarbelakangi
pandangan klasik tentang perencanaan pendidikan, yaitu :
a. Pendekatan kebutuhan social
b. Pendekatan perencanaan ketenagakerjaan
c. Pendekatan untung-rugi dalam perencanaan pendidikan
d. Pendekatan analisis keefektifan biaya.
Pada umumnya, perencanaan pendidikan merupakan hasil sintesis dari
keempat pendekatan tersebut. Pemerintah sebagai penyedia/penyelenggara
pendidikan perlu mempertimbangkan penggunaan keempat pendekatan tersebut
dalam merencanakan pendidikan. Hal itu tercermin dalam perencanaan yang
berkaitan dengan penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar, di mana
semua anak usia pendidikan dasar pada saatnya dapat terlayani semua dalam
sistem pendidikan nasional.
Ditinjau dari segi waktu, perencanaan pendidikan dapat dibedakan atas
perencanaan jangka panjang (antara 11– 30 tahun), perencanaan jangka
menengah (antara 5–10 tahun), dan perencanaan jangka pendek (antara 1–4
tahun).
Berdasarkan ruang lingkupnya, perencanaan pendidikan dapat dibedakan atas;
a. Perencanaan makro ( Perencanaan Pendidikan Nasional) Meliputi semua
jenjang dan jenis pendidikan, kurikulum, peserta didik, dan pendidik.

10
b. Perencanaan meso ( Perencanaan Pendidikan Provinsi ) Meliputi semua jenis
dan jenjang pendidikan di suatu daerah
c. perencanaan mikro ( Perencanaan Pendidikan Kab/kota/kec) Meliputi
berbagai kegiatan perencanaan pada suatu lembaga atau satuan pendidikan
tertentu atau pada beberapa lembaga yang sama dan berdekatan lokasinya
d. Perencanaan Satuan Pendidikan atau Perencanaan Kelembagaan atau Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS).
Dari segi pendekatannya, perencanaan pendidikan dibedakan atas:
a. perencanaan terintegrasi (integrated planning), yaitu perencanaan yang
mencakup keseluruhan aspek pendidikan sebagai suatu sistem dalam pola
pembangunan nasional;
b. perencanaan komprehensif (comprehensive planning), yaitu perencanaan
yang disusun secara sistematis dan sistemik, sehingga membentuk suatu
kesatuan yang utuh dan menyeluruh;
c. perencanaan strategis (strategic planning), yaitu perencanaan yang disusun
berdasarkan skala prioritas, sehingga berbagai sumber daya yang ada dapat
diatur dan dimanfaatkan secermat dan seefisien mungkin;
d. perencanaan operasional (operational planning), yang mencakup kegiatan
pengembangan dari perencanaan strategis.

11
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah segenap kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang
waktu dalam konteks berbagai aspek kehidupan masyarakatnya, baik yang bersifat
lokal maupun global. Pendidikan berlangsung dalam segala jenis, bentuk, dan
jenjangnya yang mendorong perkembangan potensi setiap individu dalam sebuah
masyarakat bagi mewujudkan masyarakat yang maju dan beradab.
Pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pencerdasan,
pendewasaan, dan pematangan diri. Memperoleh pendidikan yang layak adalah
kewajiban sekaligus hak asasi setiap orang untuk menjadi matang, terampil, dan
cerdas sebagai bekal untuk menjalani kehidupannya.
Dalam Prosesnya, pendidikan mencangkup beberapa aspek yakni wawasan
dasar pendidikan dimana dalam hal ini bertumpu pada Mereka yang disebut tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang harus memiliki wawasan serta pengetahuan
dasar pendidikan untuk bisa melaksanakan proses pendidikan yang akan mencetak
generasi bangsa yang diharapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Basri, Hasan. 2013. Landasan Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia


Indar D. 1990. Perencanaan Pendidikan: Strategi dan Implementasi.
Surabaya: Karya Abditama.
Gaffar F. 1987. Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta:
Depdikbud, Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Handayaningrat, Soewarno. (1996). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta. Gunung Agung. Iswanto, Y. (2004). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Mulyasa, E. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya. Bandung: Rosda Karya
Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Pidarta, Made. 2013. Wawasan Pendidikan. Surabaya : University
Press Purwanto. Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Wexley, K. N. dan Gary A. Yuki. (1988). Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia, terj. Muh. Shobaruddin. Jakarta: Bina Aksara
Wirojoedo S. 1985. Materi Refresing Perencanaan Pendidikan. Yogyakarta:
IKIP.

13

Anda mungkin juga menyukai