PENDIDIKAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat, karunia dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah Manajemen
Pendidikan yang berjudul ”Fungsi Perencanaan Dalam Manajemen Pendidikan”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..………………………………………….………….……….i
KATA PENGANTAR.…………..………………………………………………,,,,ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..……….1
B. Rumusan Masalah………………………………...…………………………1
C. Tujuan Penulisan…………………………………...……………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaaan, pendidikan dan perencanaan Pendidikan…………….……2
B. Tujuan perencanaan pendidikan………………………………………………… ….3
C. Tahapan perencanaan pendidikan……………………………………………… ……3
D. Peran dan fungsi perencanaan Pendidikan…………………………………… ………3
E. Pentingnya perencanaan pendidikan………………………………………..…………4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….…5
B. Saran………………………………………………………………………………...…5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..……………..6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan sebagai salah satu fungsi organic dalam manajemen,merupakan bagian
integral dari fungsi-fungsi organic lainnya didalam manajemen.Dalam proses kerjanya
perencanaan menerima fungsi-fungsi organic manajemen lainnya,misalnya dari fungsi organic
pengorganisasian menerima masukan yang berupa tujuan organisasi,dari fungsi organic
pengawasan menerima masukan umpan balik berupa laporan hasil pelaksanaan suatu
rencana.Selain masukan dari fungsi-fungsi orgnic manajemen lainnya,kegiatan perencanaan
juga memerlukan masukan instrumenstak yang terdiri atas:program pengajaran
tenaga,metode,instrumen,organisasi dan biaya perencanaan.
Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari beberapa
askpek kehidupan suatu bangsa dalam bidang agama,ideology,politik,ekonomi,sosial
budaya,hukum,ilmu pengatahuan dan teknologi,serta keamanan dan pertahanan.Bentuk dan isi
rumusan atau informasi tujuan pendidikan bagi setiap bangsa itu berbeda.Perbedaan itu di
sesuaikan dengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek aspek kehidupan suatu bangsa
dalam kurun waktu tertentu.Walaupun terdapat berbagai perbedaan dalam isi dan rumusan
tujuan pendidikan bagi setiap bangsa negara dalam kurun waktu tertentu,dan adanya minimal
terdapat tiga persamaan dari setiap adanya tujuan perencanaan pendidikan yaitu meningkatkan
pengetahuan siswa maupun mahasiswa,keterampilan,dan memperbaiki atau bahkan mengubah
sikap peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perencanaan, pendidikan dan perencanaan pendidikan?
2. Apa tujuan perencanaan pendidikan itu dibuat?
3. Bagaimana tahapan perencanaan pendidikan?
4. Apa peran dan fungsi dari perancanaan pendidikan?
5. Apa pentingnya dari perencanaan pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari perencanaan, pendidikan dan perencanaan pendidikan
2. Untuk memahami apa tujuan perencanaan itu dibuat
3. Untuk memahami bagaimana tahapan perencanaan pendidikan
4. Untuk memahami peran dan fungsi dari perencanaan pendidikan
5. Untuk memahami pentingnya perencanaan pendidikan
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan, pendidikan dan perencanaan Pendidikan
- Pengertian Perencanaan
Perencanaan menurut Siagian ialah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan menurut Bintoro
Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan menurut Prajudi
Atmosudirdjo ialah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukannya, bilamana, dimana, dan
bagaimana cara melakukannya. Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan
pelaksana untuk dilaksanakan. Melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan
pandangan, sikap, dan tindakan dalam pelaksanaan dilapangan.
- Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan kata “me”
sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi Latihan. Dalam
memelihara dan memberi Latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut Bahasa Yunani : Pendidikan berasal
dari kata “Pedagogi” yaitu kata “paid” artinya “anak” sedangkan “agogos” yang artinya
membimbing, sehingga “pedagogi” dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar
anak”. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
- Pengertian Perencanaan Pendidikan
Yusuf Enoch: Perencanaan Pendidikan, merupakan suatu proses yang mempersiapkan
seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-
kenyataan yang ada di bidang ekonomi,sosial budaya serta menyeluruh suatu negara.
Beeby, C.E.: Perencanaan Pendidikan merupakan suatu usaha melihat ke masa depan
dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas,dan biaya pendidikan yang
mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan
politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasional memenuhi kebutuhan
bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.
Guruge (1972): Perencanaan pendidikan merupakan proses mempersiapkan kegiatan
di masa depan dalam bidang pembangunan Pendidikan.
2.
Albert Waterson (1975): Perencanaan Pendidikan adalah investasi Pendidikan yang
dapat dijalankan oleh kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas
pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
Dengan demikian definisi Perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari beberapa
pendapat tersebut adalah suatu proses perumusan kebijakan dan instrument sekaligus
Teknik penentuan prioritas, juga merupakan bagian integral pembangunan nasional suatu
negara serta penghubung antara harapan orang tua, masyarakat, peserta didik dan negara
dalam upaya mencapai tujuan maupun fungsi Pendidikan.
3.
E. Pentingnya Perencanaan Pendidikan
Perencanaan mempunyai posisi yang penting dalam sebuah organisasi, tanpa
adanya perencanaan maka jalannya organisasi tidak jelas arah dan tujuannya. Oleh
karena itu, perencanaan penting karena pertama dengan adanya perencanaan
diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan. Kedua dengan perencanaan, maka
dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan
dilalui. Ketiga perencanaan memberi kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang
terbaik. Keempat dalam perencanaan dapat dilakukan skala prioritas. Kelima dengan
adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan
pengawasan.
4.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan Pendidikan merupakan suatu proses yang mempersiapkan
seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-
kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu negara.
Perencanaan pendidikan dilakukan secara bertahap. Perencanaan pendidikan
dilakukan dalam upaya mencapai tujuan maupun fungsi pendidikan. Tanpa adanya
perencanaan maka jalanya organisasi tidak jelas arah dan tujuannya.
B. Saran
Manajemen pendidikan hendaknya memperhatikan perencanaan, karena
perencanaan merupakan awal dari segala aspek yang akan dilakukan dalam
manajemen pendidikan. Selain Langkah awal, perencanaan merupakan aktivitas untuk
memilih berbagai alternative Tindakan yang kesemua itu bermuara kepada suatu
target yang diharapkan demi kemajuan Pendidikan.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Yasya Fauzan Wakila. 2021. Equivalent: Jurnal Ilmiah Sosial Teknik 3
(1), 49-62
Mubin Fatkhul. 2020. Perencanaan dan Manajemen Pendidikan, 2-12
Ulil Albab. 2021. Jurnal Pancar (Pendidik anak cerdas dan pintar) 5 (1), 119-126
6.