Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

Kelompok 10

Septi Ayu Enjelina (2120203061)

Anisa Fitri (2120203072)

Dosen Pengampu:

Rabial Kanada, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022

ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warrohmatullahiwabarokatuh,

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ataskehadirat ALLAH SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencanaan Pendidikan Perspektif
Masyarakat” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat beriring salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW beserta keluarga,
sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas pada mata kuliah
Perencanaan Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Reden Fatah Palembang.
Dalam penulisan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rabial Kanada, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pendidikan.
Penulis pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan dan
demi perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat bermafaat bagi pihak yang memerlukannya dan dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya. Aamiin.

Wassalamu’alaikumwarrohmatullahiwabarokatuh

Palembang, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

A. Pengertian Perencanaan Pendidikan .................................................. 3

B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Pendidikan ................................... 6

C. Fungsi Perencanaan Pendidikan........................................................ 8

D. Hubungan Perencanaan Pendidikan dengan Masyarakat ................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................... 12

A. Kesimpulan ...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pemahaman yang luas pendidikan memberi seseorang dengan
ilmu pengetahuan, kompetensi, metode, data, sehingga mereka mampu
mengetahui hak dan kewajibannya terhadap keluarga, masyarakat, dan
bangsanya. Denga menempuh pendidikan, peserta didik dapat
mengembangkan wawasan untuk menghadapi dunia dan mengembangkan
kemampuan melawan hal-hal negatif di masyarakat. Tanpa adanya
pendidikan, seseorang tidak dapat mengagas ide-ide baru. Sehingga
menghambat pembangunan bangsa tanpa adanya ide dan kreativitas
warganya. 1
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen secara umum,
di mana langkah awal dalam pengelolaan suatu aktivitas bisnis diawali
dengan perencanaan. Perencanaan juga biasanya berhubungan dengan
penetapan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi serta alokasi sumber daya-
sumber daya pada umumnya, yang lazimnya digambarkan dalam struktur
program dasar. Apa Yang ingin diraih oleh setiap organisasi, pada dasarnya
adalah bagaimana Menyusun dan menetapkan rencana pencapaian sasaran
dan rencana kegiatan yang benar-benar sesuai dengan arahan visi, misi, dan
tujuan, sasaran serta strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi atau
perusahaan.2
Kebutuhan terhadap perencanaan pendidikan diakibatkan oleh adanya
kompleksitas masyarakat dewasa ini, seperti masalah jumlah penduduk,
kebutuhan akan tenaga kerja, masalah lingkungan, dan adanya keterbatasan
sumber daya alam. 3

1
Yulia Rizki Ramadhani, dkk, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, (Medan:
Yayasan Kita Menulis, 2021), h.1
2
Ibid, h.22
3
Manap Somantri, Perencanaan Pendidikan, (Bogor: PT Penerbit IPB Press, 2014), h.1-2

1
Dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian perencanaan
pendidikan, tujuan dan manfaat perencanaan pendidikan, fungsi perencanaan
pendidikan, hubungan perencanaan pendidikan dengan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan. ?
2. Apa saja tujuan dan manfaat perencanaan pendidikan. ?
3. Apa saja fungsi perencanaan pendidikan. ?
4. Bagaimana hubungan perencanaan pendidikan dengan masyarakat. ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan pendidikan.
3. Untuk mengetahui fungsi perencanaan pendidikan.
4. Untuk mengetahui hubungan perencanaan pendidikan dengan
masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pendidikan


Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam kehidupan sehari-
hari manusia. pendidikan merupakan proses pemindahan nilai pada suatu
masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya dan proses
pemindahan nilainilai budaya melalui pengajaran. Ki Hajar Dewantara
mengartikan pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran
serta jasmani anak menuju kesempurnaan hidup. Menjadikan anak hidup
selaras dengan alam dan masyarakat, sehingga mampu menjadi manusia yang
bijak baik bagi diri sendiri, orang lain, dan likungannya. 4
Kajian tentang perencanaan pada dasarnya selalu terkait dengan konsep
manajemen. Hal tersebut dikarenakan perencanaan merupakan unsur dan
fungsi manajemen yang pertama dan utama diantara fungsi manajemen atau
administrasi lainnya, sehingga dalam bidang pendidikan menjadi faktor kunci
efektivitas keterlaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan bagi setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.5
Dalam bidang pendidikan perencanaan merupakan salah satu faktor
kunci efektifitas keterlaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. 6
Tjokroamidjojo memandang perencanaan suatu proses mempersiapkan
secara sitematis kegiatan-kegiatan terbaik yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dengan sumber daya supaya lebih efektif dan
efisien.7

4
Rabial Kanada, Perencanaan Pendidikan Perspektif Masyarakat Pedesaan Di
Kabupaten Lahat, Journal of Educational Management, Vol. 2 No. 3, (Palembang: UIN Raden
Fatah Palembang, 2020), h.270
5
Idris, Perencanaan Pendidikan Dalam Konteks Desentralisasi Pendidikan, Journal of
Pedagogy, Volume 3, Number 2, (Sulawesi Tengah: IAIN Palu, 2020), h.122
6
Rojiun, Perencanaan Pendidikan Berbasis Masyarakat, Jurnal of Educational
Management 1 (2), (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2012), h.183
7
Rabial Kanada, Op.Cit

3
Perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari
analisis sistematis proses perkernbangan pendidikan dengan tujuan agar
pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan para peserta didik dan rnasyarakatnya.8
Perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk
melakukan tindakan selama waktu tertentu (sesuai dengan jangka waktu
perencanaan) agar penyelenggaraan sistem pendidikan menjadi lebih efektif
dan efisien, serta menghasilkan lulusan yang lebih bermutu, dan relevan
dengan kebutuhan pembangunan. 9
Guruge mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai “the process of
preparing decisions for action in the future in the field of educational
development”. (Proses mempersiapkan keputusan-keputusan untuk kegiatan
masa depan di bidang pembangunan pendidikan). Philips H. Coombs
menjelaskan perencanaan pendidikan sebagai suatu penerapan yang rasional
dari analisi yang sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai kebutuhan dan tujuan
siswa dan masyarakat.10
Sementara Albert Waterston dalam Don Adams menjelaskan konsep
perencanaan pendidikan sebagai “fungtional planning involves the
application choices among feasible cources og educational investment and
the other development actions based on a considerations of economic and
social cost and benefits”. (Fungsi perencanaan yang berkaitan dengan
menentukan pilihan-pilihan di antara berbagai alternatif yang ada berdasarkan
kalayakannya dalam investasi pendidikan dan kegiatan-kegiatan
pembangunan lainnya dengan memepertimbangkan faktor ekonomi dan
sosisal serta keutungan-keuntungan yang mungkin diperoleh).11

8
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009), h.8
9
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 50
10
Matin, Dasar Dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2013), h.10-11
11
Ibid

4
Menurut John R. Kelly perencanaan pendidikan tersebut mengedepankan
4 unsur dasar perencanaan,12 yaitu:
1. Pemilihan
Perencanaan dimaknai sebagai proses memilih di antara berbagai
kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yang diinginkan dapat
dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan. Hal itu
mengambarkan hubungan antara perencanaan dan proses pengambilan
keputusan sangat erat. Suatu kewajaran bahwa perencanaan bagian dalam
proses pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan urutan tindakan
di dalam proses pengambilan keputusan.
2. Sumber daya
Perencanaan dimaknai sebagai alat pengalokasian sumber daya yang
dianggap berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumber daya
yang dimaksud mencakup sumber daya manusia; sumber daya alam,
sumber daya keuangan. Perencanaan mencakup proses pengambilan
keputusan tentang bagaimana sumber daya yang tersedia digunakan
sebaikbaiknya baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu,
kuantitas dan kualitas sumber daya tersebut sangat berpengaruh dalam
proses memilih di antara berbagai pilihan tindakan yang ada.
3. Tujuan
Perencanaan dimaknai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Konsep
perencanaan sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan
sifat dan proses penetapan tujuan. Masalah yang sering dihadapi oleh
seorang perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang dapat
dirumuskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan tersebut didefinisikan
secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut ditetapkan
oleh pihak lain.
4. Waktu Perencanaan mengacu ke masa depan

12
Rabial Kanada, Op.Cit, h.271

5
Salah satu unsur penting dalam perencanaan adalah unsur waktu.
Tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang
akan datang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan dengan masa depan.

Dari beberapa definisi perencanaan pendidikan di atas dapat disimpulkan


bahwa perencanaan pendidikan adalah proses awal yang dilakukan guna
mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa depan dalam
bidang pendidikan.

B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Pendidikan

Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda,


tergantung dari jenis organisasi tersebut dan perencanaan yang dibuat juga
akan berbeda-beda. Perencanaan dilakukan agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efektif dan efisien. Setiap usaha apapun tujuannya, hanya
akan dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila sebelumnya telah
dipersiapkan dan direncanakan secara baik. Efektivitas dan efisiensi dalam
suatu organisasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Pencapaian
tujuan organisasi, hendaknya terlebih dahulu disiapkan suatu perencanaan
yang matang.13
Menurut Y. Dror tujuan perencanaan pendidikan adalah untuk
mereformasi pendidikan, yaitu suatu proses dari status sekarang menuju ke
status perkembangan pendidikan yang dicita-citakan. Sementara itu, Philip H.
Coombs menjelaskan tujuan perencananaan pendidikan adalah agar
pendidikan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
peserta didik dan masyarakat.14
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin Makmun menjelaskan
tentang tujuan perencanaan pendidikan adalah untuk:15

1. Menyusun kebijakan dan menggariskan strategi pendidikan yang sesuai


dengan kebijakan pemerintah (menyususn alternatif dan prioritas

13
Yulia Rizki Ramadhani, dkk, Op.Cit, h.76
14
Matin, Op.Cit, h.14-15
15
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin Makmun, Op.Cit, h.10

6
kegiatan) yang menjadi dasar pelaksanaan pendidikan pada masa depan
dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan pendidikan.
2. Mencapai efisiensi pada proses penyelesaian masalah.

Selanjutnya Endang Sunarya merinci tujuan perencanaan pendidikan


sebagai berikut:16

1. Untuk mencari kebenaran atau fakta-fakta yang diperoleh atau disajikan


agar dapat diterima oleh berbagai pihak.
2. Untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan yang berorientasi ke
masa depan.
3. Untuk meyakinkan secara rasional pihak-pihak tertantu yang
berkepentingan terhadap pendidikan.
Soenarya dan Depdiknas, menyatakan ada beberapa manfaat dari suatu
perencanaan pendidikan yang disusun dengan baik, antara lain: 17
1. Dapat digunakan sebagai standar pelaksanaan dan pengawasan proses
aktivitas atau pekerjaan pemimpin dan anggota dalam suatu lembaga
pendidikan. Artinya, semua aktivitas kegiatan harus berdasarkan pada
perencanaan yang telah dibuat sesuai standar yang ditentukan;
2. Dapat dijadikan sebagai media pemilihan berbagai alternatif langkah
pekerjaan atau strategis penyelesaian yang terbaik bagi upaya pencapaian
tujuan pendidikan. Selain itu, untuk mempersiapkan berbagai alternatif
dari rencana serangkaian kegiatan apabila terdapat kesalahan yang tidak
dikehendaki sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat dengan
menggunakan alternatif yang telah disiapkan;
3. Dapat bermanfaat dalam penyusunan skala prioritas kelembagaan, baik
menyangkut sasaran yang akan dicapai maupun proses kegiatan layanan
kegiatan;
4. Dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan pemanfaatan berbagai
sumber daya organisasi atau lembaga pendidikan dari pemanfaatan
sumber daya perencanaan pendidikan, dan menganalisis pemanfaatan

16
Ibid, h.16
17
Yulia Rizki Ramadhani, dkk, Op.Cit, h.77-78

7
sumber daya yang dibutuhkan dengan seefisien dan seefektif mungkin
untuk menghindari penggunaan sumber daya yang berlebihan;
5. Dapat membantu pimpinan dan para anggota (warga sekolah) dalam
menyelesaikan diri terhadap perkembangan atau dinamika perubahan
sosial budaya sehingga semua pihak yang terkait di dalamnya seperti
warga sekolah diharapkan ikut berpartisipasi dalam mendukung
pelaksanaan perencanaan pendidikan sesuai dengan posisinya masing-
masing;
6. Dapat dijadikan sebagai media atau alat untuk memudahkan dalam
koordinasi dengan berbagai pihak atau lembaga pendidikan yang terkait,
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan;
7. Dapat dijadikan sebagai media untuk meminimalkan pekerjaan yang
tidak efisien dan tidak pasti. Salah satu risiko dari pelaksanaan
perencanaan pendidikan terjadi pekerjaan yang tidak efisien melalui
perencanaan pendidikan sehingga dapat diantisipasi pekerjaan yang tidak
efisien melalui perencanaan yang baik.

C. Fungsi Perencanaan Pendidikan


Fungsi serta peran perencanaan pendidikan adalah:18
1. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan dan
pengendalian suatu kegiatan.
2. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat bagi pengembangan
quality assurance bagi organisasi.
3. Perencanaan pendidikan berfungsi untuk memenuhi accountability
kelembagaan.
4. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai perintis atau pelopor kegiatan
pembangunan pendidikan.
5. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat pengubah (moderator)
dan alat pengendali (control) perubahan sistem pendidikan.
6. Perencanaan pendidikan mempunyai peran untuk memecahkan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan sistem pendidikan.

18
Matin, Op.Cit, h.16-18

8
7. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagaipengikat antara aktivitas
masyarakat yang lebih luas.
8. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat untuk memusatkan
perhatian pada kehidupan masyarakat yang lebih luas.
9. Perencanaan pendidikan berperan untuk menjadi koordinator perencana
dalam pencapaian keadaan yang diinginkan baik dari sisi sosial, budaya,
maupun aktivitas lainnya bagi keseluruhan masyarakat.
10. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat untuk bekerja lebih dekat
dengan program-program pelayanan manusia lainnya seperti
perpustakaan, sarana rekreasi, museum, media massa, dan lainnya.
11. Perencanaan pendidikan berfungsi sebagai alat yang berorientasi
terhadap program siswa yang terstruktur dengan kondisi yang relevan
dengan lingkungan sekitarnya.
Sementara menurut Somantri, dalam manajemen pendidikan,
perencanaan pendidikan diarahkan agar bisa membantu:19
1. Memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja Pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja yang terampil dan berkualitas menduduki prioritas pertama, sebab
bila tanpa didukung oleh tenaga kerja yang terampil, maka pembangunan
di berbagai bidang sulit dilaksanakan dan tingkat pengangguran bisa
terus meningkat.
2. Perluasan kesempatan pendidikan, pemerataan kesempatan dalam rangka
memperoleh pendidikan, adalah suatu langkah pembebasan yang bersifat
politis dan merakyat.
3. Peningkatan mutu pendidikan.
4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan,
merupakan prasyarat untuk terwujudnya pemenuhan keperluan atas
tenaga kerja dan perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.

D. Hubungan Perencanaan Pendidikan dengan Masyarakat


Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui pendiidkan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia secara maksimal. Individu dan

19
Yulia Rizki Ramadhani, dkk, Op.Cit, h.25

9
masyarakat dikenal dengan istilah “penduduk” dijadikan sasaran pendidikan
yang selalu mengalami perubahan sepanjang waktu, baik menganai jumlah,
komposisi menurut umur, dan penyebarannya secara geografis. Karenanya
orientasi perencanaan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan,
perubahan dan perkembangan penduduk yang bersifat dinamis. 20
Mutu dan hasil pendidikan belum sepenuhnya memenuhui harapan dan
kebutuhan masyarakat karena itu peran masyarakat dalam memajukan
pendidikan sangat diperlukan. Salah satu platform penting yang diadopsi
dalam rangka reformasi pendidikan nasional adalah pengembangan
pendidikan berbasiskan masyarakat (Community Based Education).21
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
kegiatan belajar dan mengajar supaya anak mendapatkan pengetahuan sesuai
tingkat jurusan dan sebagainya, yang memiliki unsur pendukung untuk
mewujudkan tujuan tersebut. Dalam menentukan sekolah diperlukan
pertimbangan yang benar-benar matang, karena pendidikan modal penting
dalam kehidupan yang akan datang. Pentingnya pendidikan bukan hanya
terkait formalitas yang ditandai dengan ijazah untuk mendapatkan pekerjaan,
namun lebih dari itu anak akan mendapatkan pengetahuan baru untuk mereka
melangkah maju. Banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
pemilihan sekolah atau universitas. Dalam penelitian ini ditemukanan ada tiga
faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih sekolah maupun yaitu,
faktor status, faktor sarana, dan faktor sekolah unggul (eksistensi).22
Di dalam Ketentuan Umum Undang-undang no 20/2003 pasal 1 ayat 16
dijelaskan bahwa arti dari pendidikan berbasis masyarakat adalah
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya,
aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh,
dan untuk masyarakat. Galbraith, mengartikan pendidikan berbasis
masyarakat proses pendidikan di mana individu-individu atau orang dewasa
menjadi lebih berkompeten dalam keterampilan, sikap, dan konsep mereka
dalam upaya untuk hidup dan mengontrol aspek-aspek lokal dari

20
Matin, Op.Cit, h.78
21
Rojiun, Op.Cit, h.183
22
Rabial Kanada, Op.Cit, h.274

10
masyarakatnya melalui partisipasi demokratis. Untuk mewujudkan
pemberdayaan sekolah tersebut maka sekolahpun mempunyai kewajiban
menyusun kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Salah satu wujud
perencanaan sekolah adalah perencanaan pengembangan kurikulum. 23
Semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar jumlah sekolah,
guru, sarana prasarana yang harus disediakan oleh pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut. Keterkaitan erat antara masyarakat
dengan pendidikan sangat berperan penting, karena dengan ketersediaan data
demografi (penduduk) baik dari sensus, survei maupun pencatatan kejadian-
kejadian penting akan di jadikan dasar atau pedoman dalam perencanaan
pembangunan bidang pendidikan. Faktor-faktor demografi (penduduk),
diantaranya melalui sensus penduduk, survei ini dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas untuk membantu dalam perumusan kebijakan misalnya
menentukan besar anggaran untuk bidang Pendidikan. 24
Esensi hubungan sekolah dan masyarakat adalah untuk meningkatkan
keterlibatan, kepedulian, kepemilikan dan dukungan dari masyarakat,
terutama dukungan moral dan finansial yang sudah merupakan kewenangan
sekolah, yang diperlukan adalah peningkatan intensitas dan ekstensinya. 25

23
Rojiun, Op.Cit, h.183
24
Sarbini dan Nneneng Lina, Perencanaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,
2011), h.189-190
25
Idris, Op.Cit, h.126

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan pendidikan adalah proses awal yang dilakukan guna
mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa depan dalam
bidang pendidikan. Perencanaan dilakukan agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efektif dan efisien. Setiap usaha apapun tujuannya, hanya
akan dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila sebelumnya telah
dipersiapkan dan direncanakan secara baik. Efektivitas dan efisiensi dalam
suatu organisasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Pencapaian
tujuan organisasi, hendaknya terlebih dahulu disiapkan suatu perencanaan
yang matang.
Mutu dan hasil pendidikan belum sepenuhnya memenuhui harapan dan
kebutuhan masyarakat karena itu peran masyarakat dalam memajukan
pendidikan sangat diperlukan. Salah satu platform penting yang diadopsi
dalam rangka reformasi pendidikan nasional adalah pengembangan
pendidikan berbasiskan masyarakat (Community Based Education).

12
DAFTAR PUSTAKA

Fatah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda


Karya.
Idris. 2020. Perencanaan Pendidikan Dalam Konteks Desentralisasi Pendidikan.
Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2. Sulawesi Tengah: IAIN Palu.
Kanada, Rabial. 2020. Perencanaan Pendidikan Perspektif Masyarakat Pedesaan
Di Kabupaten Lahat. Journal of Educational Management, Vol.2 No.3.
Palembang: UIN Raden Fatah Palembang.
Matin. 2013. Dasar Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Ramadhani, Yulia Rizki, dkk. 2021. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Rojiun. 2012. Perencanaan Pendidikan Berbasis Masyarakat. Jurnal of
Educational Management 1 (2). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sarbini dan Nneneng Lina. 2011. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin Makmun. 2009. Perencanaan
Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Somantri, Manap. 2014. Perencanaan Pendidikan. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

13

Anda mungkin juga menyukai