(AKHLAK TERPUJI)
Kelas 2102H
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Akhlak
Terpuji ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Muslim, M.Pd.I. Pada bidang studi Pendidikan Agama Islam Mata
Kuliah Hadist. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Tingkah Lakut Terpuji” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Pembuatan Makalah....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Pengertian Akhlak....................................................................................................3
B. Pengertian Akhlak Terpuji.......................................................................................6
C. Macam-Macam Perilaku Tepuji..............................................................................7
D. Contoh Akhlak yang Terpuji...................................................................................9
E. Sumber dan Ruang Lingkup Akhlak yang Terpuji................................................14
F. Penjelasan Seputar Kusnudzan..............................................................................14
G. Penjelasan Tentang Tata Karma Terhadap Makhluk Allah ..................................20
H. kedudukan dan keistimewaan akhlak terpuji dalam kehidupan.............................22
A. Kesimpulan...........................................................................................................24
B. Saran.....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................25
iii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan makalah yang kita bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa definisi akhlak?
2. Apa definisi akhlak yang terpuji?
3. Apa macam-macam perilaku terpuji?
4. Apa contoh dari akhlak yang terpuji?
5. Apa saja sumber dan ruang lingkup akhlak yang terpuji?
6. Apa definisi husnudzan?
7. Bagaimana penjelasan tentang tata karma terhadap makhluk Allah?
8. Apa kedudukan dan keistimewaan akhlak terpuji dalam kehidupan?
2
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Pengertian Akhlak
Akhlak menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa arab ()اخالق
jamak dari kata خلقyang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat.
1
Buku modul Al-Hikmah akidah akhlak kelas x semester I & II
3
ٖ ت فَلَهُمۡ َأ ۡج ٌز غ َۡي ُز َممۡ ى
٦ ُىن َ ٰ ِّإاَل ٱلَ ِذيهَ َءا َمىُىاْ َو َع ِملُىاْ ٱل
ِ صلِ ٰ َح
Artinya :
2
Rohani. ‗Wawasan Multikultural Dalam Pendidikan Agama Islam‘. JUrnal Al-Qalam XI, no.63 (2000): 62–63.
5
B. Pengertian Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji disebut juga akhlakul kharimah atau akhlakul
mahmudah, artinya segala macam perilaku atau perbuatan baik yang
tampak dalam kehidupan sehari-hari.
“ wahai abu dzar! ‘maukah aku tunjukan dua hal yang sangat ringan
dipunggung, tetapi sagat berat ditimbangan (pada hari kiamat
kelak?)’, Abu dzar menjawab, ‘hendaklah kamu melakukan akhlak
terpuji dan banyak diam. Demi Allah yang tanganku berada
digenggamannya, tidak ada makhluk lain yang dapat bersolek dengan
dua hal tersebut” (H.R Al-baihaqi.)3
6
bukannya tanpa latihan, karena riyadah al-nafs merupakan bagian dari
pekerjaan mereka—seperti melihat aib sendiri (mawas diri). 5
2. Tafahum
5
Al-Palimbani, misalnya—dalam menukil al-Ghazali, menegaskan hal yang demikian dengan
mengategorikannya pada bab ―Menjauhi Maksiat Zhahir‖ dan ―Menjauhi Maksiat Batin‖. Lihat Syekh Abdus
Shomad Al-Palembani, Hidayatus Salikin, (Surabaya: Pustaka Hikmah Perdana, 2013), h. 119-145
7
4. Adil
5.Amanah
6. Tasamuh
7. toleransi
8. Ta’awun
6
Suparlan, Parsudi. ‗Menuju Masyarakat Indonesia Yang Multikultural‘. AntropologiIndonesia 69 (2002): 91–100.
8
D. Contoh Akhlak yang Terpuji
1. Raja’
Kata raja’ berasal dari bahasa Arab yang artinya harapan. Maksud raja’
pada pembahasan ini adalah mengharapkan keridhaan Allah SWT dan
rahmat-Nya. Rahmat adalah segala karunia dari Allah SWT yang
mendatangkan manfaat dan nikmat.
Raja’ termasuk akhlakul karomah terhadap allah SWT yang manfaatnya
dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang
muslim/muslimah yang mengharapkan ampunan Allah berarti ia mengakui
bahwa Allah itu maha pengampun.
Kebalikan dari sifat raja’ adalah berputus harapan terhadap ridha dan
rahmat Allah SWT. Orang yang berputus harapan terhadap Allah, berarti ia
berprasangka buruk kepada Allah SWT, yang hukumnya haram dan
merupakan ciri dari orang kafir.
Muslim/muslimat yang bersifat raja’ tentu dalam hidupnya akan bersikap
optimis, dinamis, berfikir kritis dan mengenal diri dalam mengharapkan
keridhaan Allah SWT.
2. Pemaaf
Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain
tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam di hati. Sifat pemaaf adalah
salah satu manifestasi daripada ketakwaan kepada Allah.
Sebagaimana firman-Nya,
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada syurga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa. Iaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik pada
waktu lapang mahupun pada waktu sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran 3:133-134)
3. Tobat
9
Kata tobat berasal dari bahasa Arab At-Taubah yang berarti ruju;
kembali. Menurut istilah yang dikemukakan ulama, pengertian tobat
adalah :
• Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan atau kembali dijalan yang
jauh dari Allah kepada jalan yang lebih dekat kepada Allah.
• Membersihkan hati dari segala dosa
Tobat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memenuhi
syarat yang telah ditentukan. Apabila dosa itu terhadap Allah SWT, maka
syarat tobat ada empat macam, yaitu :
a. Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat
( nadam )
b. Meninggalkan maksiat itu
c. Bertekad dan berjanji dengan sungguh – sungguh tidak akan
mengulangi perbuatan maksiat itu.
d. Mengikutinya dengan perbuatan baik, karena perbuatan baik akan
menghapus keburukan.
Namun apabila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat tobatnya
selain yang empat macam tersebut ditambah dengan dua syarat, yaitu :
1. Meminta maaf terhadap orang yang dizalimi (dianiaya) atau dirugikan
2. Mengganti kerugian yang setimbang dengan kerugian yang
dialaminya, yang diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaan.
4. Pemurah
Pemurah adalah sifat yang paling mulia. Jika seseorang memiliki sifat ini,
sebenarnya mereka telah beruntung. Itulah salah satu tanda orang beriman
dari sejumlah tanda yang lain. Manusia paling pemurah adalah Rasulullah
SAW, kemudian para sahabatnya, istri-istrinya, anak-anaknya, para cucu dan
10
ulama yang mengikuti jejaknya.
5. Tabah
Sabar yang artinya tahan terhadap setiap penderitaan atau sesuatu yang
tidak disenanginya dengan sikap ridha dan menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Allah SWT. Berbagai kesulitan dan bahaya. Sedangkan menurut
refernsi lain, Sabar adalah suatu bagian dari akhlak utama yang dibutuhkan
seorang muslim dan masalah dunia dan agama. Salah seorang ulama pernah
berkata bahwa pada intinya sabar dan ikhlas adalah inti dalam menjalankan
agama.
11
Sabar karena menghadapi kemunduran.
12
kehendak hati.
Kedua kondisi diatas pasti akan dilalui oleh setiap manusia, maka
jika menemui salah satu kondisi tersebut harus disikapi dengan sabar.
Baik pada perjalanan hidup yang dikehendaki maupun yang tidak
dikehendaki.7
6. Istirja’
Kalimat istirja’ berbunyi “inna lillahi wa inna illahi raji’un”. kalimat
tersebut mempunyai arti “Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-
Nya kita kembali”. Maksudnya bahwa segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini adalah milik dan ciptaan Allah, maka kelak semuanya akan
kembali kepada yang menciptakan dan yang memiliki yakni Allah swt.
b) Kta akan lebih tabah dan sabar dalam menghadapi segala musibah
maupun ujian dan cobaan dari Allah.
c) Kta tidak akan merasa kehilangan jika suatu saat Allah mengambil
milik-Nyayang telah dititipkan kepada kita.
13
E. Sumber dan Ruang Lingkup Akhlak yang Terpuji
Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan
buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber
akhlaq adalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan
masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.9
Adapun ruang lingkup akhlaq menurut Abdullah Draz ada lima bagian yaitu :
4. Akhlaq bernegara terdiri dari Hubungan antara pimpinan dan rakyat dan
hubungan luar negeri.
F. HUSNUDZAN
9
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: 2011), 3.4
10
Munirah, “Akhlak Dalam Perspektif Pendidikan Islam,” Jurnal Pendidikan Dasar Islam 4, no. 2
(Desember, 2017): 5.
14
Berperasangka baik atau husnudzan hukumnya adalah mubah (boleh).
Sedangkan berperasangka buruk atau su’udzan Allah dan rasul-Nya telah
melarangnya,
seperti dijelaskan dalam QS. Al-hujurat, 49 : 12 yang berbunyi :
11
Academic Journal of Islamic Principles and Philosophy | Vol. 2, No. 2, Mei - Oktober 2021
15
f. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahm
g. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang
lain12
2. Perbuatan-Perbuatan Husnudzan
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala
berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku
bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya
maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam
kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia
mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika
ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika
ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan
berlari-lari kecil“. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
12
9Sagir, Husnuzzhan dalam..., hal. 6510Ibid., hal. 12
16
1) Bersabar
Sabar dalam ajaran Islam memiliki pengertian yaitu tahan uji
dalam menghadapi suka dan duka hidup, dengan perasaan ridha
dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sikap sabar
diperintahkan Allah SWT dalam QS Al Baqarah ; 153 yang
berbunyi :
Apapun yang kita alami terhadap cobaan yang diberikan Allah, kita
harus berbaik sangka dan kita harus tabah serta tawakal menghadapinya.
Karena semakin sayang Allah kepada seorang hambanya maka Allah akan
menguji orang tersebut dengan cobaan yang lebih besar, sehingga kadar
keimanannya bertambah pula. Bila ia dapat bersabar menerima cobaan yang
Allah berikan maka Allah akan memberikan ganjaran yang sangat mulia
yaitu mendapatkan surganya Allah SWT seperti yang diuraikan sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh bukhari:
Oleh sebab itu, apabila seseorang gagal dalam suatu usaha, maka
tidak sepantasnya menyalahkan Allah SWT atau su’udzan kepada Allah
17
SWT dengan menggap Allah penyebab kagagalannya, Allah tidak
mendengar doanya, Allah itu kikir, Allah tidak adil dan lain sebagainya.
Sebaliknya dan sebaiknya adalah harus berinstrospeksi diri, barangkali
kegagalan tersebut disebabkan usahanya belum sungguh-sunggu
dilaksanakan secara maksimal. Kegagalan tersebut harus dijadikan pelajaran,
agar pada masa yang akan datang tidak terulang lagi dan tetap selalu
bersikap sabar terhadap segala ujian dan cobaan yang menimpa.
Berikut beberapa cara agar kita bisa selalu bersikap sabar yaitu :
b. Mengendalikan Emosi
13
Kate Hefferon and Ilona Boniwell, Positive Psychology Theory Research andApplications (New York: Open University
Press, 2011), hal. 78
18
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih
mengendalikan nafsu atau emosi agar bisa bersikap sabar yaitu:
2) Bersyukur
b) Dengan lisan
Yaitu dengan cara mengucapkan Alhamdulillah,
19
mengucapkan lafal-lafal dzikir lainnya, membaca al-
quran, membaca buku ilmu pengetahuan dan amal ma’ruf
nahi munkar dan senantiasa nasehat menasehati dalam
kebenaran dan kesabaran.
c) Dengan perbuatan
Yaitu dengan cara melaksanakan segala ibadah yang
diperintahkan Allah SWT kepada kita dan menjauhi
segala perbuatan yang dilarang Allah. Syukur dengan
perbuatan seperti sholat, belajar, membantu orang tua,
berbuat baik terhadap sesama manusia dan makhluk-
makhluk Allah, dan menghormati guru.
20
2. Akhlak Terhadap Tumbuh-Tumbuhan
21
termasuk jin, iblis dan setan berada di dalam kekuasaanNya. Oleh
karena itu,
cara menyikapi adanya jin, iblis dan setan adalah sebagai berikut :
a. Jangan menuruti langkah-langkah setan..
Terjemahannya :
(HR. Baihaqi).
sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah SWT. Nabi Muhammad
22
Yang dimaksud perbuatan baik adalah :
14
Rohani. ‗Wawasan Multikultural Dalam Pendidikan Agama Islam‘. JUrnal Al-Qalam XI, no.63 (2000): 62–63.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari pembahasan yag telah kami sajikan diatas, kami berharap mudah
– mudahan setelah kita mempelajari pelajaran mengenai akhak terpuji ini,
agar bisa kita jadikan sebagai rujukan dalam melakukan pergaulan dalam
kehidupan baik berhubungan dengan Allah atau bergaul antar sesama
manusia, kemudian juga kami selaku pemakalah berharap kepada segenap
pembaca makalah ini, agar jangan mengambil rujukan hanya terfokus
kepada materi yang telah kami sajikan dalam makalah ini saja, akan tetapi
mari kita sama – sama aktif dalam mencari buku – buku dan sumber
lainnya yang membahas masalah akhlak terpuji ini secara mendalam,
sehingga lebih memantapkan pengetahuan kita mengenai pembahasan
akhlak terpuji tersebut.
24
DAFTAR PUSTAKA
Zuriah, Nurul. Pendidikan Moral Dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.
III.Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.
25