Anda di halaman 1dari 11

“AKHLAK KEPADA ALLAH, KEPADA RASUL,KEPADA IBU BAPAK

DAN KEPADA ALAM”

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak
Dosen Pengampu: RAHMAT, S.Ag

DISUSUN OLEH:

1. DANI AZIZ PAMUNGKAS


2. ADEN ABDULLOH
3. TIA YUNITA
4. SITI ALIFAH NURKAMILAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MAS’UDIYAH

SUKABUMI
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayahnya.Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan
kepada panutan kita yakni Nabi Muhammad SAW.Alhamdulilah dengan segala karunia
dan nikmat dari Allah swt, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
PEMBELAJARN AKIDAH AKHLAK dengan judul “AKHLAK KEPADA ALLAH,
KEPADA RASUL,KEPADA IBU BAPAK DAN KEPADA ALAM”. Kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak RAHMAT, S.Ag selaku Dosen dari mata kuliah
PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK yang telah membimbing kami, tak lupa kami
ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini sehingga makalah ini dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah PEMBELAJARAN
AKIDAH AKHLAK Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan khususnya
untuk kami,dan umumnya untuk para pembaca.Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan serta kesalahannya dan sangat jauh dari kata
sempurna, segala kesalahan akan kami jadikan sebagai pembelajaran, semoga makalah ini
dapat berguna khususnya bagi kami, dan umumnya bagi para pembaca.

Sukabumi, 21 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak................................................................................2
B. Bagaimana Akhlak Kepada Allah SWT...............................................2
C. Bagaimana Akhlak Kepada Rasul........................................................3
D. Bagaimana Akhlak Kepada Ibu Bapak.................................................4
E. Bagaimana Akhlak Kepada Alam........................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam yang harus dipegang
oleh setiap muslim, menurut Abdullah Ibnu Umar, orang yang paling dicintai dan paling
dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Maka kedudukan akhlak dalam agama Islam ini sangat tinggi sekali. Bahkan
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang apa yang paling banyak
memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau mengatakan: “Bertaqwa kepada Allah dan
berakhlaklah dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Dewasa ini pendidikan ahklak sering dikaitkan dengan pendidikan karakter.


Melalui pendidikan akhlak diharapkan dapat membentuk bangsa yang berkarakter.2 Hal
ini sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia yang diamanatkan dalam UU SISDIKNAS
tahun 2003, bahwasanya pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang
cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter sehingga, lahir generasi bangsa yang
tumbuh dan berkembang dengan karakter yang bernapas nilai-nilai luhur bangsa dan
agama. Namun dalam prakteknya, pendidikan karakter dan intelektual keduanya belum
seimbang, sehingga hasil yang dicapai cenderung pada satu tujuan saja. Misalnya, dalam
menentukan kelulusan, intelektual lebih diutamakan daripada pendidikan karakter.
Akibatnya sejumlah pelajar dan lulusan menunjukkan sikap yang kurang terpuji.
Contohnya: banyak pelajar yang terlibat tawuran, melakukan tindak kriminal, pencurian,
penyimpangan seksual, penyalahgunaan obat-obatan dan sebagainya. Hal itu
menyebabkan kegelisahan akan peranan Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai wadah
dalam membentuk etika dan moral anak yang belum berhasil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak ?
2. Bagaimana akhlak kepada Allah SWT ?
3. Bagaimana akhlak kepada Rasul?
4. Bagaimana akhlak kepada Ibu Bapak?
5. Bagaimana akhlak kepada alam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian akhlak
2. Memahami akhlak kepada Allah SWT
3. Memahami akhlak kepada Rasul
4. Memahami akhlak kepada Ibu Bapak
5. Memahami akhlak kepada Alam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Akhlak secara bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu jama’ dari kata “khuluqun”
yang secara linguistik mempunyai arti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat, perangai,
atau tata karma, sopan santun, adab dan tindakan. Kata Akhlak juga berasal dari kata
“khalaqa” atau “khalqun” yang mempunyai arti kejadian, dan erat hubungannya dengan
“Khaliq” yang artinya menciptakan, tindakan atau perbuatan.
Dalam bahasa Yunani, pengertian khuluq disamakan dengan kata ethicos, yang
mempunyai arti adab kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan
perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika.
Ibn Miskawaih mengatakan bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam
jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Sementara tingkah laku manusia terbagi menjadi dua unsur, yakni unsur
watak naluriah dan unsur kebiasaan dan latihan. Akhlak berawal dari dorongan batiniah
sehingga menimbulkan perilaku lahiriah dan dilakukan secara berulang-ulang. Sedangkan
Al-Ghozali, mengatakan bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang
meinimbulkan macam-macam perbuatan dengan gamblang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Menurut Hasan Langgulung akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang mendalam
di dalam jiwa dari mana muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah, yang dalam
pembentukannya bergantung pada faktorfaktor keturunan dan lingkungan. Akhlak
merupakan sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang kemudian mendorong lahirnya
sebuah perbuatan-perbuatan, dan jika sifat tersebut dibiasakan maka akan melahirkan
perbuatan dengan mudah tanpa melalui pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian akhlaq di atas, menyatakan bahwa
akhlak atau khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga akan
muncul secara spontan bilamana diperlukan, dan menjadi sorotan seseorang untuk
menilai perbuatannya tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta
tidak memerlukan dorongan dari luar.
B. Akhlak Kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Allah SWT sebagai
khalik. Manusia seharusnya berbuat baik pertama kali kepada Allah SWT, karena Allah
SWT-lah yang menciptakan manusia, yang member rizki, yang mengaruniakan
kesehatan, yang memberi panca indera lengkap, yang memberi perlindungan, yang
mengabulkan permohonan serta karunia-karunia lain yang mustahil manusia dapat
menghitungnya.

2
Di antara beberapa akhlak kepada Allah adalah:
1. Al-H}ubb
Yaitu mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan
mempergunakan firman-Nya dalam AlQur‟an sebagai pedoman hidup. Kecintaan
kepada Allah diwujudkan dengan cara melakasanakan segala perintah dan menjauhi
segala larangan-Nya.
2. Al-Raja
Yaitu mengharapkan dan berusaha untuk memperoleh keridhaan Allah.
3. Qona>’ah
Yaitu menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar Allah setelah berihtiyar
secara maksimal (sebanyak-banyaknya hingga batas tertinggi).
4. Taubat, bertaubat hanya kepada Allah.
Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasu>h}ah, yaitu benar-benar taubat,
tidak lagi melakukan perbuatan yang sama yang dilarang Allah, dan tertib
melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
5. Tawakal
Yaitu membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan
menyerahkan segala keputusan seutuhnya kepadaNya. Seorang muslim hanya boleh
bertawakal kepada Allah semata.
6. Ikhlas
Yaitu berbuat tanpa pamrih, hanya semata-mata mengharap ridha Allah. Menurut
pendapat Yuhanar Ilyas persoalan ikhlas itu ditentukan oleh tiga faktor yaitu niat yang
ikhlas, beramal dengan sebaik-baiknya, dan pemanfaatan hasil usaha yang tepat
7. Taqwa
Yaitu seseorang memelihara dirinya dari segala sesuatu yang mengundang
kemarahan Tuhannya dan dari segala sesuatu yang mendatangkan kejelekan, baik bagi
dirinya maupun orang lain
8. Dzikr (mengingat Allah)
Mengingat Allah merupakan asal dari setiap ibadah kepada Allah Swt. karena
merupakan pertanda hubungan antara hamba dan pencipta pada setiap saat.
9. Al-Shukr
Syukur merupakan sikap di mana seseorang menggunakan nikmat yang diberikan
Allah swt. untuk melakukan maksiat kepadaNya.
C. Akhlak Kepada Rasul
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa dengannya,
namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik kepadanya,
sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus berakhlak baik
kepada-Nya.

3
Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada masa sekarang tidak bisa kita
wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para
sahabat telah melakukannya.
Iman kepada Rasul merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan
akan terasa menjadi nikmat dan lezat manakala kita memiliki rasa ridha dalam keimanan
sehingga membuktikan konsekuensi iman merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan.
Karenanya membuktikan keimanan dengan amal yang shaleh merupakan bukan suatu
beban yang memberatkan, begitulah memang bila sudah ridha. Ridha dalam beriman
kepada Rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadits Nabi Saw:

“Aku ridha kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu Majah).
Di antara beberapa akhlak kepada Rasul adalah:
1. Ridha Dalam Beriman Kepada Rasul
2. Mencintai dan Memuliakan Rasul
3. Mengikuti dan Mentaati Rasul
4. Mengucapkan Shawalat dan Salam Kepada Rasul
5. Menghidupkan Sunnah Rasul
6. Menghormati Pewaris Rasul
7. Melanjutkan Misi Rasul
D. Akhlak Kepada Ibu Bapak
Berbakti (Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat,
berbakti kepada ibu dan bapak adalah dengan baik kepada keduanya, memenuhi hak-hak
keduanya, dan mentaati keduanya.
Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati ibu dan bapak adalah suatu hal
yang sangat penting yang dianjurkan oleh Rasulullah kepada Umatnya.Adapun akhlak
anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah,
patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita hidup
bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita meninggal
alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi.
Di antara beberapa akhlak kepada Ibu Bapak adalah:
1. Mentaati perintah Ibu Bapak
Manusia penting untuk selalu menjaga akhlak kepada orang tua. Manusia harus
mentaati perintah orang tuanya karena pada hakikatnya tidak ada orang tua yang
menginginkan keburukkan bagi anak anaknya, jadi apapun perintah mereka, tak lain
adalah bentuk kecintaan yang tulus tanpa pamrih.

4
Keutamaan menjaga akhlak kepada orang tua melebihi keutamaan berjihad dijalan
Allah,sebagaimana dalam hadis Abdullah binMas’ud r.a., yaitu sebagai berikut :
“Aku bertanya kepada Rasulullah SAW.: ‘Amalan yang paling utama?’ Beliau
menjawab: ’shalat tepat pada waktunya.’Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Beliau
menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua. ‘aku bertanya lagi: ‘kemudia apa?
Beliau menjawab. ‘Berjihad dijalan Allah.’ (H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Ibnu Majah.)
2. Berkata sopan dan tidak melukai hati
Menjaga akhlakkepada orang tua dapat dilakukan dengan menjaga adab berbicara
kepada kedua orang tua dengan menggunakan bahasa yang baik, kalimat yang sopan,
dan tidak menyakiti hati. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Isra’ Ayat 24. Yang artinya:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang,
dan ucapkanlah do’a : ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduannya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidikku waktu kecil.”
3. Mendo’akan orang tua semasa hidupnya dan setelah meninggal dunia
Islam menganjurkan umatna untuk senantiasa menjaga akhlak kepada orang tua ,
berbuat baik kepada orang tua dalam keadaan apapun , dalam keadaan beriman
maupun kafir, dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan senang maupun
susah, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan hidup maupun sudah
meninggal.
Dalam hadis riwayatAbu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, yang bersumber
dari Abu Usaid bin Malik bin Rabiah As-Sa’idi
Bahwa seorang laki laki Bani Salamah dating kepada Rasulullah, apakah masih
ada sesuatu yang aku dapat lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah
keduanya wafat?” Beliau bersabda , “ Ya, yaitu mendo’akan keduanya, memintakan
ampun, menunaikan janjinya, menyambungpersaudaraan yang tidak disambungkecuali
Karena keduanya, dan memuliakan kawan kawan mereka.”

E. Aklak Kepada Alam


Alam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta isisya, selain
Allah SWT. Allah melalui Al-quran mewajibkan manusia untuk mengenal alam semesta
beserta isinya. Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola
bumi dan mengelola alam ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa rahmat dan
cinta kasih kepada alam seisinya, oleh karena itu manusia mempunyai tugas dan
kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni melestarikannya dengan baik.

5
Ada kewajiban manusia untuk berbuat baik kepada alam, hal ini di dasarkan pada
hal-hal berikut:
1. Bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yakni bumi.
2. Bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh al quran.
3. Bahwa allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga pelestarian alam yang
bersifat umum dan yang khusus.
4. Bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengambil manfaat yang sebesar-
besarnya dari alam, agar kehidupannya menjadi makmur.
5. Manusia berkewajiban mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan di muka bumi.
Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau kerusaakannya,
karena sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang masih lestari pasti dapat
memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia di bumi. Tetapi apabila alam sudah
rusak maka kehidupan manusia menjadi sulit, rezeki sempit dan dapat membawa
kepada kesengsaraan. Pelestarian alam ini wajib dilaksanakan oleh semua lapisan
masyarakat, bangsa dan negara.
Berakhlak dengan alam sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan cara:
1. Melarang penebangan pohon-pohon secara liar.
2. Melarang perburuan binatang secara liar.
3. Melakukan reboisasi.
4. Membuat cagar alam dan suaka margasatwa.
5. Mengendalikan erosi.
6. Menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai.
7. Memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
8. Memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.

BAB III

6
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak atau khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga
akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, dan menjadi sorotan seseorang
untuk menilai perbuatannya tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih
dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.
Akhlak Kepada Allah diantaranya: al-hubb, al-raja, qana’ah, taubat, tawakal,
ikhlas, taqwa, dzikr, al-syukr.
Akhlak kepada rasul diantaranya: ridha dalam beriman kepada rasul, mencintai
dan memuliakan rasul, mengikuti dan mentaati rasul, mengucapkan shawalat dan
salam kepada rasul, menghidupkan sunnah rasul, menghormati pewaris rasul,
melanjutkan misi rasul
Akhlak kepada orang tua diantaranya: Mentaati perintah kedua orang tua, Berkata
sopan dan tidak melukai hati, Mendo’akan orang tua semasa hidupnya dan setelah
meninggal dunia
Akhlak kepada Alam diantaranya: melarang penebangan pohon-pohon secara liar,
melarang perburuan binatang secara liar, melakukan reboisasi, membuat cagar alam
dan suaka margasatwa, mengendalikan erosi, menetapkan tata guna lahan yang lebih
sesuai, memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh lapisan
masyarakat, memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahannya, serta masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihin, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008

Asse, Ambo, Al-Akhlak Al-Karimah, dan Al-Hikmah wa Al-Ulum, Makassar, Berkah


Utami, 2003

http://etheses.iainponorogo.ac.id/2261/3/BAB%201%20pdf.pdf

http://mochfazrulhidayat.blogspot.com/2014/10/makalah-akhlak-kepada-kedua-orang-
tua.html

https://www.eramuslim.com/peradaban/pemikiran-islam/drs-h-ahmad-yani-ketua-lppd-
khairu-ummah-akhlak-kepada-rasul/

Anda mungkin juga menyukai