Anda di halaman 1dari 20

DASAR – DASAR PERENCANAAN

PENDIDIKAN
A. Perencanaan, Manajemen dan Administrasi
B. Konsep Dasar Pendidikan
C. Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan
D. Analisis Posisi Perencanaan Pendidikan
E. Mekanisme Perencanaan Pendidikan
A. Perencanaan, Manajemen, dan Administrasi
Perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan
menyiapkan keputusan mengenai apa yang
diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana)dan
apa yang dilakukan (Intensifikasi, ektensifikasi, revisi,
renovasi, kreasi). Rangkaian proses kegiatan itu
dilaksanakan agar harapan tsb dapat terwujud
menjadi kenyataan dimasa yang akan datang.
Beberapa definisi tentang perencanaan yang
dikemukakan para pakar
1. Prajudi atmosudirdjo, perencanaan adalah perhitungan
dan penentuan tentang sesuatu yang akan dicapai dalam
mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana
(abin 2000)
2. Bintoro Tjokroamidjojo, perencanaan adalah proses
mempersiapkan kegiatan – kegiatan secara sistematis
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuna tertentu
3. M. fakry, 1987, perencanaan adalah proses penyusunan
berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah di
tentukan.
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita simpulkan
bahwa dalam menyusun sebuah rencana butir-butir
yang harus diperhatikan adalah:

1. Berhubungan dengan masa depan


2. Seperangkat kegiatan
3. Proses yang sistematis
4. Hasil serta tujuan tertentu
Fungsi perencanaan adalah :

1. Sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian


2. Menghindari pemborosan sumber daya
3. Alat bagi pengembangan quality assurance, dan
4. Upaya untuk memenuhi accountability
kelembagaan.
Gambaran tentang harapan masa depan itu mungkin
baru merupakan impian atau sekadar cita-cita saja,
atau mungkin pula sudah ada ancar-ancar jangka
panjang (5, 10, 15, 25, 40 tahun) ukuran waktunya,
yang biasa disebut dengan Visi, sedangkan tugas apa
yang akan dilaksanakannya disebut dengan misi, yaitu
untuk menghasilkan bidang hasil pokok dengan
ukuran standar normatif tertentu dan dengan jalan
tertentu yang dapat diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan.
Kesenjangan atau perbedaan dan ketimpangan antara
harapan dan kenyataan itulah yang lazimnya disebut
permasalahan strategis.
B. Konsep Dasar Pendidikan
Dalam dictionary of education, pendidikan merupakan :
1. Proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan sikap dan bentuk – bentuk tingkah laku
lainnya dalam masyarakat dimana dia hidup.
2. Proses sosial dimana orang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol
(khususnya yang datang dari sekolah) sehingga
mereka dapat memperoleh dan mengalami
perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan
individual yang optimum.
Dari ketiga pokok diatas, pendidikan menyangkut :
1. Adanya proses aktivitas atau kegiatan dimana pokok
pikiran nomor satu ditekankan adanya kekuatan
pertama dari pihak individu yang memiliki potensi
untuk berkembang berbenda dengan insting pada
binatang yang pada perkembangannya tidak sepesat
dan setinggi yang dialami manusia.
2. Proses tersebut datang dari dua belah pihak yaitu
individu yang memiliki potensi untuk berkembangan
dan dari pihak luar individu memiliki potensi untuk
mempengaruhi perkembangan individu secara
interaktif.
3. Proses tsb memiliki intensitas yang sama kuatnya, baik
yang datang dari individu, maupun dari luar individu
lingkungan.
Dengan demikian, pendidikan dapat dinyatakan sebagai suatu
sistem dengan komponen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi yaitu:
1. Individu peserta didik yang memiliki potensi kemampuan
untuk berkembangan semaksimal mungkin
2. Individu peserta didik yang mewakili unsur supaya sengaja,
terencana, efektif, efisien, produktif dan kreatif
3. Hubungan antara pendidik dan peserta didik
4. Strukturl sosiokultural yang mewakili lingkungan diantara
kenyataanya berupa norma yang bersumber dari alam,
budaya dan religi
5. Tujuan yang disepakati bersama yang mengejawantah
karena hubungan antara pendidik dan peserta didik dan
tidak bertentangan dengan tuntutan normatif sosiokultural
dimana pendidikan tsb tumbuh dan berkembang.
KONSEP DASAR PERENCANAAN
PENDIDIKAN
Perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan
di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah
adalah tugas dari perencanaan pendidikan (Guruge,1972)
Perencanaan pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat
dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang
didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta
keuntungan sosial, albert Waterston ( dalam Don Adam,1975)
Menurut Coombs (1982), perencanaan pendidikan adalah suatu
penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu
lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan peserta didik dan masyarakat.
Unsur penting yang terkandung dalam
perencanaan pendidikan adalah
1. Pengunaan analisis yang bersifat rasional dan
sistematik dalam perencanaan pendidikan.
2. Proses pembangunan dan pengembangan
pendidikan
3. Prinsip efektifitas dan efisiensi,
4. Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat
lokal, regional, nasional dan internasional.
Empat persoalan yang dibahas definisi perencanaan
pendidikan menurut Coombs (1982) adalah :
1. Tujuan, apakah yang akan dicapai dengan
perencanaan itu?
2. Status posisi sistem pendidikan yang ada,
bagaimanakah keadaan yang ada sekarang
3. Kemungkinan pilihan alternatif kebijakan dan
prioritas untuk mencapai tujuan
4. Strategi, penentuan cara yang terbaik untuk
mencapai tujuan.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam
perencanaan adalah :
a) Perencanaan itu kegiatan untuk masa yang akan datang.
b) Suatu masalah kuncinya adalah bentuk dan isi “strategis”
c) Perencanaan bukan masalah kira-kira, manipulasi, atau
teoritis tanpa fakta atau data yang kongkrit, maka
prinsipnya harus telah benar-benar diperhatikan.
d) Persiapan perencanaan harus dinilai dari pengertian-
pengertian yang benar tentang kebijakan, arah kebijakan
dan dalam kondisi yang bagaimana pelaksanaannya
e) Suatu tindakan nyata dalam pelaksanaannya, sehingga
dapat diartikan
Komponen yang diperhatikan dalam proses
pengambilan keputusan adalah :
1. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil
keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasioanal dalam bidang
pendidikan.
2. Masalah strategi adalah penanganan kebijakan secara operasional yang
akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.
a. sifat dan kebijakan nasional pendidikan
b. proses sosial dalam tingkat yang berkembang
c. cara pendekatan yang dipergunakan sebagai watak
sistem perencanaanya.
3. Jenis dan tingkat kemajuan negara, apakah negara berkembang atau
negara terbelakang atau negar industri maju.
Kesimpulan para ahli tentang
perencanaan pendidikan, yaitu
perencanaan pendidikan adalah suatu proses
intelektual yang berkesinambungan dalam
menganalis, merumuskan dan menimbang serta
memutuskan dengan keputusan yang diambil harus
mempunyai konsistensi internal dan berhubungan
secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain.
Perencanaan pendidikan selalu memperhatikan
masalah, kebutuhan, situasi dan tujuan, keadaan
perekonomian, keperluan penyediaan dan
pengembangan tenaga kerja
3. Tujuan perencanaan pendidikan adalah menyusun
kebijaksanaan dan mengariskan strategi pendidikan
yang sesuai dengan kebijakan pemerintah
4. Perencanaan pendidikan sebagai perintis atau
pelopor dalam kegiatan pembangunan harus bisa
melihat jauh kedepan bersifat inovatif, kuantitas dan
kualitas
5. Perencanaan pendidikan selalu memperhatikan dan
menganalisa faktor ekologi (lingkungan) baik
internal maupun ekternal.
Ciri perencanaan pendidikan :
1. Perencanaan pendidikan harus mengutamakan nilai-nilai
manusiawi, karena pendidikan itu membangun manusia yang
harus mampu membangun dirinya dan masyarakatnya.
2. Perencanaan pendidikan harus memberikan kesempatan untuk
mengembangkan segala potensi peserta didik seoptimal
mungkin
3. Perencanaan pendidikan harus memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap peserta didik
4. Perencanaan pendidikan harus komprehensif dan sistematis,
menyeluruh dan terpadu serta disusun secara logis dan rasional
serta mencakup berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
5. Perencanaan pendidikan harus diorientasi pada
pembangunan
6. Perencanaan pendidikan dikembangkan dengan
memperhatikan keterkaitannya dengan berbagai komponen
pendidikan secara sistematis
7. Perencanaan pendidikan harus menggunakan resources
secermat mungkin
8. Perencanaan pendidikan haruslah berorientasi kepada masa
datang, karena pendidikan adalah proses jangka panjang dan
jauh untuk menghadapi masa depan.
9. Perencanaan pendidikan haruslah kenyal dan responsif
terhadap kebutuhan yang berkembang dimasyarakat, tidak
statis tapi dinamis.
10. Perencanaan pendidikan haruslah merupakan sarana untuk
mengembangkan inovasi pendidikan hingga pembaharuan
terus menerus berlangsung.
Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan
yaitu :
1. Perencanaan itu interdisipliner, pendidikan itu sendiri
sesungguhnya interdisipliner terutama dalam kaitannya
dengan pembangunan manusia
2. Perencanaan itu fleksibel, tidak kaku tapi dinamis serta
responsif terhadap tuntutan masyarakat terhadap
pendidikan.
3. Perencanaan itu objektif rasional, untuk kepentingan
umum bukan untuk kepentingan subjektif sekelompok
masyarakat saja.
4. Perencanaan itu tidak dimulai dari nol tapi dari apa
yang dimiliki.
5. Perencanaan itu wahana untuk menghimpun kekuatan-
kekuatan secara terkoordinir, segala kekuatan dan modal
dasar perlu dihimpun secara terkoordinasikan untuk
digunakan secermat mungkin untuk pembangunan
pendidikan.
6. Perencanaan itu disusun dengan data, perencanaan tanpa
data tidak memiliki kekuatan yang diandalkan
7. Perencanaan itu mengendalikan kekuatan sendiri, tidak
bersandarkan pada kekuatan orang lain, karena
perencanaan yang berdasarkan kepada kekuatan bangsa
lain akan tidak stabil dan mudah menjadi objek politik
bangsa lain.
8. Perencanaan itu komprehensif dan ilmia, mencakup
seluruh aspek esensial pendidikan dan disusun secara
sistematik dengan menggunakan prinsip dan konsep
keilmuan.

Anda mungkin juga menyukai