Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 (DUA)
- CHE CHE ROHANI SILABAN (4203151024)
- IVO YANTIKA SIMANJUNTAK (4203351034)
- SITI RAMALIYAH SIREGAR (4203151037)

KELAS : PENDIDIKAN IPA 2020 C


M. KULIAH : MANAJEMEN SEKOLAH
D. PENGAMPU: Dra. RATNA TANJUNG, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI, 2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen senantiasa dilakukan dalam berbagai aktivitas kehidupan manusia hingga
saat ini untuk mencapai tujuan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya, salah satunya
ialah manajemen dalam pendidikan. Pendidikan merupakan suatu investasi pembanguanan
sumber daya manusia yang sangat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi suatu
masyarakat dan suatu bangsa. Perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan
masa depan dalam rangka peningkatan mutu sistem pendidikan. Perencanaan pendidikan adalah
suatu proses perumusan kebijakan dan instrument sekaligus tekhnik penentuan prioritas, juga
merupakan bagian integral pembangunan nasional suatu negara serta penghubung antara harapan
orang tua, masyarakat, peserta didik dan negara dalam upaya mencapai tujuan maupun fungsi
pendidikan.

Dalam proses penyusunan rencana pendidikan, pengkal tolak yang dijadikan rujukannya
adalah tujuan dan fungsi pendidikan. Oleh karena itu, tujuan dan fungsi pendidikan merupakan
substansi perencanaan pendidikan yang amat penting dan strategis. Mengingat tujuan dan fungsi
pendidikan sangat penting dan strategis dalam menyusun suatu rencana pendidikan. Fungsi
perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini perencanaan
harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi
dan firasat (dugaan). Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan
pada masa depan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil
yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

1.2 Rumusan Masalah

- Bagaimana dengan manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan?


- Bagaimana dengan tahap perencanaan dalam manajemen pendidikan?
- Bagaimana dengan jenis perencanaan dalam manajemen pendidikan?

1.3 Tujuan Masalah

2
- Mengetahui manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan.
- Mengetahui tahap perencanaan dalam manajemen pendidikan.
- Mengetahui jenis perencanaan dalam manajemen pendidikan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Perencanaan dalam Pendidikan

Athoillah memaparkan manfaat dari perencanaan , yaitu:

1. Penentuan tujuan sebagai tolok ukur perencanaan


2. Upaya meletakkan landasan kebijakan dan langkah-langkah operasional kerja
3. Pengukuran kemampuan bagi efektivitas dan efisiensi kerja
4. Kepastian tindakan yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
5. Harapan memperoleh kemajuan; Hasil yang direncanakan
6. Pengawasan penilaian terhadap hasil yang dicapai
7. Menghilangkan ketidakpastian
8. Membentuk hari depan
9. Sebagai alat untuk mencegah pemborosan tenaga, waktu, dan biaya
10. Mudah mengukur prospek ke depan dalam suatu organisasi atau perusahaan
11. Penentuan pilihan dalam memecahkan masalah
12. Standarisasi kegiatan dan prioritas kebutuhan organisasi atau perusahaan
13. Dapat dijadikan dasar penjabaran program kerja secara sistematis dalam suatu organisasi
atau perusahaan
14. Pembagian tugas sesuai keahlian dengan akurat
15. Mempermudah penyedian sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan yang
direncanakan
16. Melahirkan produktivitas kerja yang baik
17. Memberikan gambaran yang jelas dan lengkap mengenai seluruh kegiatan yang akan
dikerjakan

Manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan :

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan


2. Pemulihan berbagai alternatif terbaik
3. Penyususnan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Mengehemat pemanfaatan sumber daya organisasi

4
5. Membantu pimpinan sekolah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

Perencanaan Sekolah bermanfaat untuk menjamin agar perubahan/ tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.

Perencanaan pendidikan saat ini menggunakan proposisi sbb:

1. Perencanaan pendidikan harus menggunakan pandangan jangka panjang;


2. Perencanaan pendidikan harus bersifat komprehesif , artinya meliputi keseluruhan system
pendidikan (baik formal maupun nonformal);
3. Perencanaan pendidikan harus diintegrasikan kepada pembangunan masyarakat yang
leboh luas. Artinya memperhatikan pembangunan ekonomi, social budaya, politik, dan
hankam;
4. Perencanaan pendidikan harus menjadi bagian integral dari manajemen pendidikan.
Perencanaan harus berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaannya;
5. Perencanaan pendidikan harus memperhatikan kuantitas dan kualitas pendidikan .
Pendidikan harus direncanakan dengan memperhatikan relevansi efisiensi, dan efektifitas.

2.2 Tahap Dasar Perencanaan


Dalam membuat perencanaan (planning), harus juga memperhatikan langkah-langkahnya
ataupun tahapan. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan sebagai berikut:
1. Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan Langkah ini berkenaan dengan kebutuhan
organisasi atau perusahaan dan tujuan yang hendak dicapai. Dalam menyusun penentuan
tujuan, perlu disusun prioritas utama dan sumber daya yang tersedia agar memudahkan
pelaksanaannya.
2. Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi sekarang Keadaan, situasi, dan kondisi saat ini
perlu diperhatikan sebelum dibuat, selanjutnya lakukan pengukuran dan perbandingan
dengan kemampuan organisasi atau perusahaan dari seluruh komponen secara teratur.
3. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat Faktor-faktor pendukung perlu
diidentifikasi dan diperkuat untuk mendukung terlaksananya rencana yang dibuat, serta

5
mengidentifikasi dan meminimalisir faktor penghambat pelaksanaan rencana yang dibuat,
termasuk antisipasi terhadap gangguan yang muncul secara tidak terduga.
4. Mengembangkan rencana dan menjabarkannya Pengembangan rencana dan penjabarannya
harus dipahami oleh semua elemen organisasi atau perusahaan, sehingga memudahkan
tercapainya tujuan. Pengembangan rencana dapat dilakukan dengan mengembangkan
berbagai alternatif sebagai solusi permasalahan yang muncul saat rencana dilaksanakan.

Tahapan perencanaan pendidikan:

1. Menentukan prioritas tujuan dan fungsi system pendidikan dan sub-sistemnya;


2. Menentukan cara yang terbaik dalam mencapai tujuan dan fungsi tersebut;
3. Membandingkan sumber daya yang dimiliki masyarakat dialokasikan untuk pendidikan
dibanding dengan peruntukan yang lain;
4. Melakukan pembiayaan pendidikan dan didistribusikan ke masyarakat, dan siapa saja
yang membiayai pendidikan;
5. Menentukan cara untuk keseluruhan sumber daya pendidikan dialokasikan untuk masing-
masing jenis dan komponen pendidikan.

Tahap-tahap Perencanaan sekolah:

1. Melakukan analisis lingkungan strategis

2. Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan saat ini

3. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang

4. Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3.

5. Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan rencana operasional

6. Melaksanakan rencana pengembangan sekolah

7. Melakukan pemantauan tehadap pelaksanaan rencana dan melakukan evaluasi terhadap


hasil rencana pedidikan

6
2.3 Jenis-Jenis Perencanaan

Ditinjau dari segi waktu, perencanaan pendidikan dapat dibedakan atas perencanaan
jangka panjang (antara 11– 30 tahun), perencanaan jangka menengah (antara 5–10 tahun), dan
perencanaan jangka pendek (antara 1–4 tahun). Ketiga bentuk perencanaan tersebut berkaitan
antara satu dan yang lainnya.

Berdasarkan ruang lingkupnya, perencanaan pendidikan dapat dibedakan atas (1)


perencanaan makro, level nasional, meliputi seluruh usaha pendidikan pada semua jenjang dan
jenis pendidikan, kurikulum, peserta didik, dan pendidik dalam suatu sistem pendidikan yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional; (2) perencanaan meso, yaitu level
regional atau lokal, meliputi semua jenis dan jenjang pendidikan di suatu daerah; serta (3)
perencanaan mikro, biasanya bersifat institusional, meliputi berbagai kegiatan perencanaan pada
suatu lembaga atau satuan pendidikan tertentu atau pada beberapa lembaga yang sama dan
berdekatan lokasinya.

Dari segi pendekatannya, perencanaan pendidikan dibedakan atas: (1) perencanaan


terintegrasi (integrated planning), yaitu perencanaan yang mencakup keseluruhan aspek
pendidikan sebagai suatu sistem dalam pola pembangunan nasional; (2) perencanaan
komprehensif (comprehensive planning), yaitu perencanaan yang disusun secara sistematis dan
sistemik, sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh; (3) perencanaan
strategis (strategic planning), yaitu perencanaan yang disusun berdasarkan skala prioritas,
sehingga berbagai sumber daya yang ada dapat diatur dan dimanfaatkan secermat dan seefisien
mungkin; serta (4) perencanaan operasional (operational planning), yang mencakup kegiatan
pengembangan dari perencanaan strategis.

Perencanaan terintegrasi dalam bidang pendidikan mengandung makna bahwa


pembangunan pendidikan bukanlah penerapan konsep pembangunan yang parsial, tetapi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan (terintegrasi) dengan pembangunan nasional di
berbagai bidang. Pembangunan pendidikan tidak dapat lepas dari program pembangunan: (1)
ketenagakerjaan; (2) teknologi; (3) industri; (4) transportasi; (5) lingkungan sosialbudaya; (6)
lingkungan geografis; serta (7) ekonomi dan keuangan.

7
Perencanaan pendidikan yang komprehensif adalah perencanaan pendidikan yang disusun
secara sistematis, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh tentang
perencanaan, tentang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada suatu wilayah
tertentu, yang kegiatannya meliputi perencanan pengembangan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Perencanaan dan pengembangan pendidikan berkaitan dengan substansi kesiswaan,


ketenagaan (pendidik dan tenaga kependidikan), kurikulum, sarana dan prasarana, biaya, metode,
isi/kurikulum, mutu kelembagaan pendidikan, kependudukan, dan hal lain yang bermakna bagi
pengembangan penyelenggaraan pendidikan. Perencanaan strategis (strategic planning) di bidang
pendidikan mengutamakan pada adanya prioritas dalam penyelenggaraan dan pembangunan
pendidikan. Sebagai contoh, prioritas pendidikan diletakkan pada pendidikan dasar. Sebagai
bukti bahwa pendidikan dasar mendapatkan prioritas dalam pembangunan pendidikan adalah
besarnya biaya pendidikan yang dialokasikan untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan
dasar.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manfaat perencanaan dalam manajemen pendidikan:

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan


2. Pemulihan berbagai alternatif terbaik
3. Penyususnan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Mengehemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu pimpinan sekolah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

Tahap Dasar Perencanaan manajemen pendidikan :

1. Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan


2. Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi sekarang Keadaan, situasi, dan kondisi saat ini.
3. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
4. Mengembangkan rencana dan menjabarkannya

Jenis-jenis perencanaan diantaranya, adalah:

Ditinjau dari segi waktu, perencanaan pendidikan dapat dibedakan atas perencanaan
jangka panjang (antara 11– 30 tahun), perencanaan jangka menengah (antara 5–10 tahun),
dan perencanaan jangka pendek (antara 1–4 tahun). Ketiga bentuk perencanaan tersebut
berkaitan antara satu dan yang lainnya. Berdasarkan ruang lingkupnya, perencanaan
pendidikan dapat dibedakan atas (1) perencanaan makro (2) perencanaan meso serta (3)
perencanaan mikro .Dari segi pendekatannya, perencanaan pendidikan dibedakan atas: (1)
perencanaan terintegrasi (integrated planning) (2) perencanaan komprehensif (comprehensive
planning) (3) perencanaan strategis (strategic planning); serta (4) perencanaan operasional
(operational planning)

9
3.2 Saran

Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi dan perbaikan terhadap materi-materi


yang sekiranya ada tidak sesuai dengan yang sebenarnya demi kesempurnaan makalah ini.

10
Referensi

Abd.Rohman,M.Ap. (2017). Dasar Dasar Manajemen. Inteligensia Media:Malang\

Asnawir .(2006). Manajemen Pendidikan. IAIN IB Press:Padang

Drs. Hikmat, M. A. (2009). Manajemen Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) :

Bandung

Dr.Manap Somantri,M.Pd.(2014).Perencanaan Pendidikan. IPB Press:Bengkulu

Dr.Martin, M.Pd.(2013). Dasar Dasar Perencanaan Pendidikan. Rajawali Pers:Jakarta

Mukhneri. (2010) Manajemen Mutu Terpadu Pada Program Studi Manajemen Pendidikan S2
Pascasarjana : Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Manajemen Pendidikan . 3(1)

Sutanto, Ary.(2012). Pengembangan Model Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Research


And Development) Pada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana :
Universitas Negeri Jakarta . Jurnal Manajemen Pendidikan . 1(1).

11

Anda mungkin juga menyukai