Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Perencanaan, Prinsip, Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Dosen Drs. Agus Witanto, M. S.I

Oleh :

Nama : Fauzan Zuhri


NIM : 2386022620
Perencanaan, Prinsip, Tujuan dan Fungsi Perencanaan
Pembelajaran
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
            Perencanaan pembelajaran yaitu penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari
kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, guru selain mengacu pada tuntutan
kurikulum, juga mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah
masing-masing.
Perencanaan sebagai program pembelajaran yaitu suatu proses mengelola,
mengatur dan merumuskan unsur-unsur pembelajaran seperti merumuskan tujuan, materi
atau isi, metode pembelajaran dan merumuskan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran merupakan proses yang diatur sedemikian rupa menurut
langkah-langkah tertentu baik berupa penyusunan materi pengajaran, penggunaan media,
maupun model pembelajaran lainnya agar pelaksanaannya berjalan optimal.
1. Jenis-Jenis Perencanaan
1.1 Menurut Besaran yaitu:
a. Perencanaan Makro adalah perencanaan yang mempunyai telaah secara rasional yang
ditetapkan 3 kebijakan.
b. Perencanaan Meso adalah kebijakan yang ditetapkan didalam perencanaan makro
tetapi dijabarkan secara rinci dalam program-program yang ditetapkan.
c. Perencanaan Mikro adalah sebagai perencanaan tingkat institusional atau kelembagaan
dan merupakan penjabaran lebih spesifik & dalam tahap ini karakteristik lembaga perlu
diperhatikan.
1.2 Menurut Telaahnya yaitu :
a. Perencanaan Strategi adalah perencanaan yang disusun oleh pimpinan organisasi dan
dicantumkan penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber dalam mencapai tujuan
dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman.
b. Perencanaan Manajerial adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan proses
pelaksanaan agar dapat dicapai secara efektif dan efisien.
c. Perencanaan Operasional adalah memusatkan perhatian apa dikerjakan pada tingkat
pelaksanaan di lapangan.
1.3 Menurut Jangka waktunya :
a. Perencanaan Panjang adalah perencanaan yang mencakup waktu antara 10-25 tahun.
b. Perencanaan Menengah adalah perencanaan yang mencakup antara 4-10 tahun dan ini
merupakan penjabaran dari rencana jangka panjang.
c. Perencanaan Pendek adalah perencanaan yang mencakup waktu antara 1-3 tahun dan
merupakan penjabaran dari jangka panjang dan jangka menengah.
2. Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional

Melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 08/V/1975 mulai dari TK-SLTA
ditetapkan bahwa kurikulum harus menggunakan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional. Prosedur ini adalah suatu kesatuan yang terorganisir yang terdiri dari sejumlah
komponen yang selalu berhubungan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan. Komponennya yaitu materi pelajaran, metode pengajaran, alat pelajaran,
evaluasi pengajaran. Keempat komponen ini harus saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Ada 4 hal yang dihadapi seorang guru yaitu :

a. Tujuan yang ingin dicapai


b. Materi pelajaran apa yang perlu diberikan untuk mencapai tujuan
c. Metode dan alat mana yang akan digunakan
d. Bagaimana prosedur mengevaluasinya.

Dua hal pedoman yang harus diketahui oleh seorang guru bahwa suatu tujuan harus
dirumuskan secara prilaku yang harus ditetapkan pada kekhususan, keterukuran,
kecepatan. Dan tujuan tidak harus dirumuskan dan diukur secara farsial tetapi dalam suatu
kesatuan.

3. Pengembangan Sistem Intruksional

I. Tujuan Pembelajaran
II. Mengembangkan Evaluasi
III. Menetapkan Kegiatan Belajar Mengajar
IV. Merencanakan Program Pengajaran
V. Melaksanakan Program

4. Media Pengajaran

Terdapat dua dalam metodologi pengajaran yaitu metode mengajar serta media
pengajaran & penilaian. Media pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru berupa media
grafis, media 3 dimensi, media proyeksi, lingkungan.

Manfaat pemakaian media pengajaran harus menunjang tujuan pengajaran yang


telah dirumuskan. Keterpaduan yaitu berkaitan dengan tepat dan guna bagi pemahaman
bahan yang dipelajari. Keadaan peserta didik yaitu kemampuan daya pikir daripada simurid
yang didapati pada suatu kelas yaitu lemah, sedang dan tinggi dan ketersediaan media
pendidikan.

5. Perencanaan Evaluasi Pengajaran


Penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan yang
ditetapkan atau untuk mengetahui sampai dimana daya serap siswa telah mengikuti
pelajaran tersebut. Azas dalam evaluasi yaitu objektektivitas, menyeluruh dan
berkesinambungan. Standard penilaian digunakan dengan standard mutlak atau yang
dikenal dengan PAK yaitu Penilaian Acuan Kriteria artinya tidak ada pilih kasih.

6.      Pengelolaan Kegiatan Belajar


Ada tiga kegiatan utama dalam pengelolaan kegiatan belajar yaitu menyusun
program belajar mengajar, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan
kegiatan penilaian.

B.     Prinsip Perencanaan Pembelajaran


Seorang guru melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui
prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007)
meliputi :
a. Menetapkan apa yang dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya
dalam implementasi pembelajaran.
b. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan
kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target
pembelajaran.
c. Mengembangkan alternatif sesuai strategi pembelajaran.
d. Mengumpulkan dan menganalisis informasi penting untuk mendukung pembelajaran.
e. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana dan keputusan yang berkaitan
dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan
memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai skenario yang sudah disusun.
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh
siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan yang harus dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan “perubahan perilaku” (change of behavior). Adapun jenis
perubahan perilaku terebut secara garis besarnya meliputi bidang pengetahuan (kognitif),
sikap (apektif) dan keterampilan (psikomotor). Tercapainya tujuan pembelajaran dengan
indikator perubahan yang terukur baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
Tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai
pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan
mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik, membantu guru dalam memetakan
tujuan yang hendak dicapai, dan membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat
trial dan error dalam mengajar.

Anda mungkin juga menyukai