Standar
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar . Dalam
konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pengajaran,
menggunakan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian
dalam suatu alokasi waktuyang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang
terlah ditentukan.
Perancanaan pembelajaran/ pengajaran juga dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan
perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut
dengan memanfaat segala potensi dan sumber belajar yang ada. Dari konsep diatas, maka jelas
perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu perencanaan
pembelajaran disusun tidak asal-asalan, melainkan dengan mempertimbangkan aspek yang mungkin
dapat berpengaruh kepada penerapan perencanaan tersebut.
b. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai denngan tujuan yang
ingin dicapai.
c. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kagiatan yang harus dilakukan untuk mapai
tujuan .
Lalu, apakah pengertian dari desain pembelajaran? Herbert Simon (Dick dan Carey, 2006) mengartikan
desain sebagai proses pemecahan masalah. Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik
dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan segala informasi yang tersedia. Dengan demikian
desain muncul sebagai akibat dari kebutuhan manusia untuk memecahkan masalah.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, desain pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang
sistematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan
pembelajaran beserta aktifitas yang harus dilakukan, peremncanaan sumber-sumber pembelajaran yang
dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan . Sejalan dengan pengertian diatas, Gagne
(1992) menjelaskan bahwa desain pembelajaran disusun untuk membantu proses belajar siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi
komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru
dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan
tujuan pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi.
Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan
dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
Seorang arsitek yang professional, sebelum ia membangun sebuah gedung terlebih dulu yang ia harus
merancang bentuk gedung yang sesuai dengan struktur dan kondisi tanah, menghitung biaya yang
diperlukan selanjutnya ia aka menentukan berbagi bahan yang dibutuhkan, menghitung biaya yang
diperlukan termasuk menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan.
Nah sekarang bagaimana dengan pembelajaran? Apakah seorang guru perlu melakukan perencanaan
pembelajaran? Kalau kita percaya bahwa guru merupakan kegiatan yang menuntut profesionalitas,
tentu saja guru akan melaksanakan kegiatannya dengan melalui perencanaan yang matang terlebihh
dahulu. Pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah, mengapa perencanaan sangat dibutuhkan sebelum
melakukan proses pembelajaran? Hal ini disebabkan antara lain.
a. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sesederhana apapun proses pembelajaran yang
dibangun poleh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan.
b. Pembelajaran adalah proses kerjasama. Proses pembelajaran minimal melibatkan antara guru dan
murid. Guru tidak mungkin berjalan sendiri tanpa keterlibatan siswa.
c. Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekedar
menyampaikan pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan tingkah laku siswa. Karena harus
disadari bahwa siswa merupakan organism yang unik, yang sedang berkembang. Siswa bukan bukan
benda mati yang dapat diatur begitu saja. Mereka memiliki bakat dan bakat yang berbeda. Mereka juga
memiliki cara belajar yang berbeda-beda.
d. Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfatkan berbagai sarana dan prasarana yang
tersedia .
4. Fungsi Perencanaan dan Desain Pembelajaran
Perencanaan dan desain pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya seperti dijelaskan berikut
ini :
a. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang, akan dapat memberikan umpan balik
yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang terjadi. Melalui umpan balik itulah guru dapat
meningkatkan dan memperbaiki program. Secara kreatif, guru akan memperbaiki berbagai kelemahan
dan menemukan hal-hal baru.
b. Fungsi inovatif
Suatu inovasi hanya akan muncul seandainya kita memahami kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Kesenjangan itu hanya mungkin dapat ditangkap, manakala kita memahami proses yang
dilaksanakan secara sistematis. Proses pembelajaran yang sistematis itulah yang direncanakan dan
terprogram secara utuh. Nah, dalam kitan inilah perencanaan memiliki fungsi inovasi.
c. Fungsi selektif
Hanya melalui perencanaan kita dapat menyelaksi strategi mana yang kita anggap lebih efektif dab
efisien untuk dikembangkan. Tanpa suatu perencanaan tidak mungkin dapat menentukan pilihan yang
tepat. Fungsi ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Melalui proses perencanaan ini guru dapat menentukan materi mana yang sesuai dan
materi mana yang tidak sesuai.
d. Fungsi komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan pada setiap orang yang terlibat, baik
kepada guru, siswa. Kepala sekolah bahkan pada pihak eksternal seperti pada orang tua dan masyarakat.
Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik tentang tujuan dan
hasil yang ingin dicapai, strategi atau rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan. Oleh sebab itu,
perencanaan memilki fungsi komunikasi.
e. Fungsi prediktif
Melalui fungsi ini, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi. Di samping
itu, fungsi prediktif dapat menggambarkan hasil yang akan diperoleh. Jika perencanaan disusun dengan
benar dan akurat, sehingga dapat menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu
treatmen sesuai dengan program yang disusun.
f. Fungsi akurasi
Kelebihan bahan pelajaran dan kurangnya waktu yang tersedia merupakan hal yang sering terjadi.
Akibatnya proses pembelajaran tidak berjalan secara normal. Dengan perencanaan yang matang hal-hal
tersebut dapat teratasi dengan cara guru bisa memenej setiap waktu yang diperlukan, sehingga jam
yang tersedia bisa efektif.
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, akan tetapi membentuk manusia secara utuh.
Manusia utuh bukan hanya berkembang dalam aspek intelektual saja, akan tetapi juga dalam sikap dan
ketrampilan. Dengan demikian pembelajaran memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi hasil
belajar dan sisi proses belajar. Melalui perencanaan itulah kedua sisi pembelajaran dapat dilakukan
secara seimbang.
h. Fungsi kontrol
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
suatu proses pembelajaran tertentu. Melalui perencanaan kita dapat menentukan sejauh mana materi
pelajaran telah dapat diserap oleh siswa, materi mana yang sudah dan belum dipahami oleh siswa.
Selanjutnya, dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran
selanjutnya.