Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KELOMPOK 4
“PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PEMILIHAN TOPIK
PENELITIAN PENDIDIKAN, LANGKAH PERUMUSAN MASALAH
DALAM PROPOSAL PENELITIAN, GARIS BESRA ISI PROPOSAL.
BENTUK-BENTUK PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN”

Metodologi Riset Pendidikan


Dosen Pengampu ;
Prof. Dr. Ah. Zaki Fuad, M.Ag

Oleh :
Abdul Majid NIM :20062102042
Siswanto NIM : 20062102013
Zaenal Abidin NIM : 20062102048
Ansori NIM : 20062102014
Setiyo Bakti NIM : 20062102025
Muhammad Syahrudin NIM : 20062102009
Muhammad Syaiful Anw NIM : 20062102036
Gaguk Samudra NIM : 20062102036
Agus Muhariyoto NIM : 20062102057
Nihayatus Sa’adah NIM : 20062102054
Nahrowi NIM : 20062102035
BAB I
PENDAHULUAN

 Secara sistematis suatu penelitian yang mendasarkan pada metode ilmiah


biasanya dimulai dengan adanya permasalahan. Permasalahan penelitian
menurut John Dewey, 1993; Kerlinger, 1986 mengidentifikasikan bahwa
permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang
awam maupun oleh para peneliti. Permasalahan dapat pula diartikan sebagai
target yang telah ditetapkan oleh peneliti.
 Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun
kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena. Adanya kemenduaan arti
(ambiguity) adanya halangan dari rintangan. Adanya celah (gap) baik antar
kegiatan atau antar fenomena. Baik yang telah ada ataupun yang akan ada.
Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah itu atau
setidaknya menutup celah yang terjadi.
 Makalah ini akan membahas tentang penyusunan proposal penelitian sereta
topiknya, langkah perumusan masalah, garis besar proposal dan bentuk-
bentuk proposal penelitian pendidikan khususnya dalam pendidikan. Tugas ini
bertujuan menyelesaikan tugas kelompok matakuliah metodologi riset
pendidikan yang diampu oleh prof. Dr. Ah. Zaki Fuad, M.Ag.
RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana penyusunan proposal penelitian dan
pemilihan topik penelitian pendidikan ?
 Bagaimana langkah perumusan masalah dalam proposal
penelitian ?
 Apa saja garis besar isi proposal ?

 Apa saja bentuk-bentuk proposal penelitian pendidikan ?


TUJUAN
 Untuk mengetahui penyusunan proposal penelitian dan
pemilihan topik penelitian pendidikan.
 Untuk mengetahui perumusan masalah dalam proposal
penelitian.
 Untuk mengetahui garis besar isi proposal.

 Untuk mengetahui bentuk-bentuk proposal penelitian


pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Penyusunan Proposal Penelitian
A. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN PENDIDIKAN.

Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah


awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan
penelitian. Proposal penelitian dapat membantu memberi arah pada
peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi
selama proses penelitian berlangsung. Jika proposal penelitian sudah
disusun secara sistematis, lengkap dan tepat, akan mempercepat
pelaksanaan, proses serta penyusunan laporan penelitian. Proposal
mempunyai arti sangat penting bagi setiap peneliti dalam usaha
mempercepat, meningkatkan serta menjaga kualitas hasil penelitian.
Proposal penelitian harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat
dijadikan pedoman yang mudah diikuti.
Proposal penelitian adalah gambaran secara rinci tentang
proses yang akan dilakukan oleh peneliti untuk dapat
memecahkan permasalahan penelitian. Secara umum,
poposal penelitian merupakan pedoman yang berisi
langkah-langkah yang akan diikuti peneliti untuk
melakukan penelitiannya. Dalam menyusun proposal perlu
diantisipasi munculnya berbagai sumber yang dapat
bermanfaat sehingga dapat digunakan dalam mendukung
penelitian atau faktor-faktor yang mungkin menghambat
kegiatan penelitian. Tujuan umum proposal penelitian
adalah memberitahukan secara jelas tentang tujuan
penelitian, siapa yang hendak ditemui, serta apa yang akan
dilakukan atau dicari di lokasi penelitian. Proposal
penelitian dibuat pe¬neliti sebelum melakukan kerja
lapangan.
PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN PENDIDIKAN.

Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan
memiliki persamaan serta perbedaan
dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik
maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan
sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah
topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema
akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas
suatu permasalahan
CARA MEMPERTIMBANGKAN TOPIK ;
 Manageable of Topic (Topik dapat dikelola)
Topik tidak berada diluar jangkauan kemampuan peneliti.
Paling tidak harus diperhatikan:
Kemampuan menggunakan metode ilmiah untuk
memecahkan masalah
 ·        Kecukupan Biaya

 ·        Tersedianya Waktu

 ·        Kemungkinan adanya sponsor atau kerjasama


dengan pihak lain.
 Obtainable Data (Data yang dibutuhkan dapat
diperoleh)
Tersedianya data/ data dapat diperoleh dengan mudah. Hal
ini meliputi:
 ·        Apakah sumber-sumber data (kepustakaan, dll)
cukup tersedia
 ·        Apakah Teknik-teknik pengumpulan data cukup
dikuasai
 ·        Apakah ada faktor-faktor pribadi dan luar yang
akan merintangi pengumpulan data
 ·        Apakah data tersebut tergantung pada waktu
tertentu (misal: data tentang proses Pembelajaran daring
dimasa pandemi)        
 Significance of Topic (Topik yang sesuai)
 Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada
dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik
yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil
penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan
minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak
merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti
oleh orang lain.
 Sesuai dengan bidang ilmu/ cakupan ilmu peneliti

 ·        Topik penting untuk diteliti (secara akademik)


 )      Interested Topic (Menarik)
 Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga
menimbulkan minat dan semangat peneliti untuk
melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia
tentukan (Hadi dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 14-18).
 ·        Apakah topik tersebut secara pribadi menarik
minat dan semangat peneliti
 ·        Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa
ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
 ·        Apakah menarik untuk dapat mengarahkan pada
kebenaran ilmiah.
B. LANGKAH PERUMUSAN MASALAH DALAM
PROPOSAL PENELITIAN.

Proposal penelitian yang memiliki masalah yang


tidak jelas dirumuskan akan menghasilkan
temuan penelitian yang kemungkinan tidak
logis. Rumusan masalah adalah pertanyaan-
pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau
kejadian yang berbentuk kalimat tanya yang
sederhana, singkat, padat, dan jelas
CARA MUDAH MEMBUAT RUMUSAN MASALAH ADALAH DENGAN MENG-
GUNAKAN ALAT BANTU PERTANYAAN DENGAN PRINSIP 5W + 1H (WHAT,
WHO, WHY, WHEN, WHERE DAN HOW), SEPERTI PRINSIP PENULISAN
BERITA DALAM DUNIA JURNALISTIK. UNTUK MENDAPATKAN ESENSI
MASALAH, BISA DIGUNAKAN KATA TANYA "APA" ATAU "SIAPA". “APA”
MENYANGKUT SUBJEK BENDA (NON-MANUSIA), SEMENTARA "SIAPA"
MENYANGKUT SUBJEK MANUSIA. KATA TANYA “APA" LEBIH MENJURUS
PADA NAMA KEJADIAN ATAU PERISTIWA, SEMENTARA "SIAPA" LEBIH KE
PELAKU ATAU ORANG YANG TERLIBAT DALAM PERISTIWA (YANG
DIMAKSUD ATAU DIJADIKAN TOPIK). TENTANG KATA TANYA "WHY", ATAU
"MENGAPA", BIASANYA LEBIH DIGUNAKAN DALAM RUMUSAN MASALAH
PENELITIAN KUANTITATIF, UNTUK MENCARI HUBUNGAN KAUSAL
ANTARA DUA ATAU LEBIH KEJADIAN ATAU VARIABEL. BISA JUGA
PERTANYAAN "MENGAPA" DIAJUKAN DALAM RUMUSAN MASALAH
PENELITIAN KUALITATIF, MISALNYA, PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN
PENDEKATAN HERMENEUTIKA DAN SEMIOTIKA (UNTUK MENCARI
MAKNA DAN MENGINTERPRETASIKAN TANDA-TANDA), ATAU
FENOMENOLOGI (UNTUK MENCARI DAN MENEMUKAN BENTUK DASAR
DARI FENOMENA), ATAU TELUSUR GENEALOGIS- HISTORIS (SEPERTI
DILAKUKAN PARA SEJARAWAN ATAU AHLI ARKEOLOGI BUDAYA).
MANA"MENEMPATKAN PENELITIAN PADA
TEMPAT (LOCUS) YANG TERTENTU, SEMENTARA
"WHEN" ATAU "KAPAN" PADA ARAS WAKTU
(TIMELINE) TERTENTU. PEMBATASAN RUANG-
WAKTU YANG DIBINGKAI DENGAN KATA TANYA
DI MANA" DAN "KAPAN" MENJADI PENTING
DALAM KONTEKS MERUMUSKAN MASALAH,
DIKARENAKAN KEMAMPUAN MANUSIA, DALAM
HAL INI SI ATAU TIM PENELITI, YANG SERBA
TERBATAS DAN FAKTA KETIDAKMUNGKINAN
“MENYELIDIKI SEGALA SESUATU YANG ADA DI
MUKA BUMI INI" DALAM KURUN MASA HIDUP
INDIVIDU YANG PENDEK. KATA TANYA "HOW"
LEBIH MENGARAHKAN PENELITI PADA PROSES
ATAU CARA SI SUBJEK MELAKUKAN SESUATU,
ATAU TERLIBAT DALAM SUATU KEJADIAN/
PERISTIWA, ATAU UNTUK MEMBEDAKAN
SESUATU (MENARIK DISTINGSI).
CONTOH :
 Apa yang di lakukan sebuah sekolah agar dapat
mengembangkan serta meningkatkan minat dan bakat
dari peserta didik?
 Bagaimana cara agar murid bisa mengeksplorasi bakat
serta minat di barengi dengan melestarikan kebudayaan
Indonesia?
 Menggapa acara pentas seni perlu untuk di tingkatkan
mengenai kreativitas serta inovasi dari semua murid?
C. GARIS BESAR ISI PROPOSAL.

Dalam setiap penulisan laporan penelitian, tentu


mempunyai aturan-aturan penulisan yang mengikuti
kaedah tata bahasa dan pengetikan yang komprehensif
dalam membuat tulisan penelitian. Hal ini juga sering
disebut sistematika penulisan yang menjelaskan tentang
rancangan apa saja yang akan dijelaskan pada laporan
penelitian tersebut.
BERIKUT GARIS-GARIS BESAR DALAM PENULISAN
PROPOSAL ;

 Latar belakang
 Identifikasi dan batasan masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan penelitian
 Kegunaan penelitian
 Kerangka teoritik
 Penelitian terdahulu
 Metode penelitian
 Sistematika pembahasan
 Daftar pustaka sementara
D. BENTUK PROPOSAL PENELITIAN
PENDIDIKAN
Proposal penelitian biasanya berisikan masalah utama
tentang suatu penelitian juga langkah-langkah untuk
memecahkan masalah dalam suatu penelitian. Di dalam
proposal penelitian, terdapat latar belakang, ide-ide
pemecahan masalah, analisis sementara, dan tujuan dari
penelitian yang dibuat.
BERDASARKAN ISINYA, PROPOSAL
PENELITIAN DIBAGI MENJADI EMPAT
JENIS
1. Proposal penelitian pengembangan

 Proposal penelitian pengembangan digunakan untuk


kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang
bisa digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang
aktual.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

 Jenis kedua ialah kajian pustaka biasanya dilaksanakan untuk


memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu
pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan. Biasanya, proposal penelitian berisi
telaah pustaka semacam ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber
pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau
keperluan baru.
 Proposal untuk penelitian kajian pustaka dalam hal ini berupa
bahan-bahan pustaka diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran-pemikiran atau gagasan baru. Pemikiran
atau gagasan baru dalam proposal penelitian tersebut sebagai
bahan dasar untuk melakukan deduksi dari suatu pengetahuan
yang sudah ada. 
3. Proposal Penelitian Kualitatif
 Proposal jenis kualitatif yang dimaksudkan merupakan
cara untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami
dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
kunci.
 Proposal dengan jenis penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Sementara, proses dan makna
berdasarkan perspektif subyek dalam penelitian ini lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
4. PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

 Jenis proposal untuk enelitian kuantitatif pada dasarnya


menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Proposal
penelitian kuantitatif biasanya berangkat dari suatu
kerangka teori, dilanjutkan dengan gagasan para ahli,
atau pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya.
 Kemudian, proposal penelitian kuantitatif dikembangkan
menjadi permasalahan-permasalah beserta pemecahan-
pemecahan permasalahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran atau verifikasi dalam bentuk
dukungan data empiris di lapangan
BAB III
PENUTUP

1. Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan


penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai
rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara
keseluruhan.
2. Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga
menimbulkan minat dan semangat peneliti untuk
melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia
tentukan.
3. Untuk membuat sebuah rumusan masalah yang baik dan
benar maka harus memperhatikan hal-hal berikut : Masalah
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
- Jawabannya dapat diperoleh secara ilmiah (ada data dan
fakta)
- Dituliskan secara jelas dan padat (tidak ambigu atau multi
tafsir)
- Tidak bertentangan dengan hukum
- Masalah yang dirumuskan dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan masyarakat
BENTUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN INI DITENTUKAN OLEH KESEPAKATAN
BERSAMA YANG BERLAKU DI DALAM SUATU LEMBAGA PENELITIAN ATAU LEMBAGA
PENDIDIKAN YANG BERISI GAGASAN YANG DITAWARKAN SEBAGAI SOLUSI ATAS
SUATU PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN.
ALHAMDULILLAH ........

Anda mungkin juga menyukai