Anda di halaman 1dari 16

Bab I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian secara umum diartikan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah.
Secara umum, penelitian bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan,
melalui prosedur-prosedur ilmiah (Rachman, 1993:13). Sedangkan menurut Sukmadinata (2009:5),
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori.

Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah
yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh
dan diolah/dianalisis. Dalam praktiknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk
kepentingan penelitian.

Konsep adalah suatu penyerderhanaan suatu pemikiran dengan jalan memasukkan sejumlah kejadian
dalam suatu nama yang umum. Penelitian pendidikan adalah suatu cara untuk memfokuskan diri pada
masalah yang timbul dalam sistem pendidikan. Sehingga konsep dasar penelitian pendidikan adalah
suatu pemikiran dasar dalam mengelompokan masalah yang terjadi dalam sistem pendidikan. Untuk itu
dalam makalah ini kami akan membahas tentang konsep dasar penelitian yang meliputi penegertian
penelitian pendidikan, rasionalisasi perlunya penelitian pendidikan, tujuan dari penelitian pendidikan,
fungsi dari penelitian pendidikan, proses penelitian pendidikan dan keterbatasan dari penelitian
pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari penulisan makalah ini dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari penelitian pendidikan?

2. Apa itu rasionalisasi perlunya penelitian pendidikan?

3. Apa tujuan penelitian pendidikan?

4. Apa fungsi penelitian pendidikan?

5. Bagaimana proses penelitian pendidikan?


6. Apa saja keterbatasan dalam penelitian pendidikan?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian pendidikan

2. Untuk mengetahui pengertian dari penelitian pendidikan.

3. Agar dapat mengetahui rasionalisasi perlunya penelitian.

4. Untuk mengetahui tujuan dari penelitian pendidikan.

5. Membantu peserta didik Sekolah Dasar untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajarannya.

6. Untuk mengetahui proses penelitian pendidikan.

7. Dapat membantu pembaca dalam memahami penelitian pendidikan di Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian secara umum adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan maksud
untuk mendapatkan informasi ilmiah mengenai serentetan peristiwa dan dalam rangka pemecahan
suatu permasalahan. Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik
untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan
generalisasi berdasarkan data tersebut. Selain itu diartikan juga sebagai proses pemecahan masalah dan
menemukan serta mengembangkan batang tubuh pengetahuan yang terorganisasikan melalui metode
ilmiah. Penelitian dapat di tinjau dari beberapa segi diantaranya :

1. Dari segi proses penelitian merupakan berbagai kegiatan yang meliputi, mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, menganalisa data, serta interpretasi dan pengambilan kesimpulan.

2. Dari segi pendekatan penelitian merupakan kegiatan dengan mempergunakan pendekatan-


pendekatan ilmiah (metode ilmiah).

3. Dari segi tujuan suatu penelitian dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam rangka memecahkan permasalahan-permasalahan baik untuk kebutuhan secara
praktis maupun teoritis.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang
sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem
solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta
membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Selain itu dapat juga
diterjemahkan bahwa penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang untuk mendapatkan
informasi yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dari proses penelitian, (Arief
Furchan, 1982 : 44). Sedangkan pendapat dari (Ibnu Hadjar, 1996:10) mengatakan bahwa penelitian
pendidikan dapat juga disebut sebagai suatu proses pengumpulan data atau informasi yang sistematis
dan analisis yang logis terhadap informasi atau data untuk tujuan tertentu.

B. RASIONALISASI PERLUNYA PENELITIAN PENDIDIKAN

Ada empat sebab yang melatarbelakangi rasionalnya suatu penelitian itu perlu dilakukan yaitu :
Pertama, penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat
luas tersebut banyak hal yang tidak kita ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan
kebingungan karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas
dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas.

Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu. Manusia
memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu diluar dirinya. Pengetahuan dan
pemahaman tentang sesuatu menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih luas, lebih tinggi, dan lebih
menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan
sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan. peneliti, dan mungkin juga para
pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih komprehensif.

Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya, antara lain :

a. Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan.

b. Pemecahan masalah secara dogmatis.

c. Pemecahan masalah secara intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati.

d. Pemecahan masalah secara emosional.

e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error.

f. Pemecahan masalah melalui penelitian.

Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara obyektif, sistematis, menggunakan metode dan
mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan
data, dan pembuktian secara ilmiah.

Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai,
dikuasai, dan dimilikinya. Pencapaian yang diinginkan manusia melalui penelitian sangat tergantung
ruang lingkup penelitian yang dirancang.

Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang melatarbelakangi perlunya
peneilitian pendidikan yaitu :

Ungkapan yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan ini
menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian. Yang menjadi persoalan adalah
apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut dikemukakan indikator-indikatornya
:
1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguan atau ketidakpastian.

2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat dassolen),
tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).

3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan.

4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir, longsor, dekadensi,
moral, dsb).

Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek penelitian adalah :

a. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa, seperti: kecerdasan,
motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar).

b. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar).

c. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kelompok
teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi-
politik).

d. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-metode pembelajaran,


dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran), dan komponen output (seperti kualitas
indek prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan). Masalah penelitian dapat
bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang
lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan
keluarga, sekolah, kelas, dan lingkungan masyarakat).

Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria:

a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil pembelajaran.

b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.

c. Tersedianya data atau informasi di lapangan.

d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.

e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.

C. TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN


Tujuan penelitian sangat erat hubungannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian
dasar (penelitian murni) tentu saja berbeda dengan tujuan penelitian tindakan, penelitian penilaian
maupun penelitian assemen.

Hal ini berarti, bahwa di dalam penelitian kependidikan tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Menemukan fakta baru dan menguji fakta lama tentang pendidikan.

2. Mengadakan analisis tentang urutan, interalisasi dan penjelasan tentang fakta yang muncul dalam
kerangka teoritis yang berhubungan dengan kependidikan.

3. Mengembangkan alat, konsep, dan teori ilmiah baru dalam bidang pendidikan yang memberikan
kemungkinan bagi studi tentang tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan yang valid dan reliable.

Secara ringkas, tujuan penelitian pendidikan dapat pula dikategorikan sebagai berikut :

a. Untuk menemukan pengetahuan, teori, konsep, atau dalil/generalisasi baru tentang pendidikan.

b. Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori pendidikan lama.

c. Untuk memperkokoh suatu teori atau generalisasi yang sudah ada.

Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Sedangkan apabila dilihat dari segi
prosesnya, penelitian bertujuan untuk:

1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat tentang
data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.

2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi terjadinya


masalah.

3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor yang
satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya.

4 Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau
gejala-gejala yang bakal muncul.

5 Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh.

Tujuan lain dari tujuan pendidikan yaitu :

1. Seseorang akan mempunyai pengetahuan, dan pengertian dari dasar-dasar penelitian yang benar.

2. Seseorang akan mengetahui kegiatan penelitian pada ruang Iingkup permasalahan dan bidang
kegiatan manusia secara spesifik (misal, Iingkup penelitian kependidikan akan berbeda dengan Iingkup
penelitian kedokteran, penelitian sosial, penelitian agama dan lain sebagainya).
3. Menyadarkan pada diri seseorang baik mereka yang berada di dunia usaha (perusahaan), dunia
pendidikan, kependudukan dan lain sebagainya dalam tugas menemukan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan untuk memecahkan masaiah-masalah yang dihadapi baik kepentingan praktis maupun
teoritis.

4. Mengembangkan dan meiatih seseorang memiliki “sikap ilmiah” (kritis, skeptis, analitis, dan logis).

5. Mampu mengembangkan diri menjadi penulis karya ilmiah yang balk, artinya bahwa dengan
kegiatan penelitian akan mampu mendidik seseorang untuk menulis secara ilmiah dalam bentuk laporan
hasil penelitian yang dapat dipertangung-jawabkan.

6. Kegunaan-kegunaan lain baik secara pribadi maupun institusional sesuai dengan kegiatan penelitian
yang dilakukannya.

Secara khusus penelitian kependidikan mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan masalah
yang diteliti. Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau elemen penelitian
lain, terutama metode, teknik, alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu, ketajaman
seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian
yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik anjak dan titik tuju yang
akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan setiap kegiatan
penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional.

D. FUNGSI PENELITIAN PENDIDIKAN

Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat dilakukan pada masa kini. Kelima
fungsi penelitian pendidikan itu mencakup :

1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan sekolah.

2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil pendidikan yang telah
dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan-bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.

3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat dalam penyusunan
kebijakan dalam dua pengambilan keputusan.

4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses pendidikan serta
pengoperasian usaha (Dali S. Naga, 19800).

Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan ternyata penelitian sangat besar manfaatnya bagi
pengembangan sistem pendidikan maupun untuk kepentingan praktis dalam menyelenggarakan
pendidikan. Secara ringkas manfaat penelitian pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan melukiskan
kemampuan sumber daya, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau
mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab kegagalan serta masalah
yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk
menanggulanginya.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi
pengembangan pendidikan.

4. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan, pembekalan, serta
tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam
bidang pendidikan. (Muhammad Ali,1985).

E. PROSES PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus.

Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:

1. Identifikasi masalah

2. Perumusan masalah

3. Penelusuran pustaka

4. Rancangan penelitian

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Penyimpulan hasil

Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral yang semakin
lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian
lanjutan, dan seterusnya.

1. Identifikasi masalah

Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk ini diperlukan
adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan
identifikasi masalah dan lingkungan masalah itu.

Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah penelitian itu dapat
memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan,
waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya
dibagi menjadi beberapa sub-masalah.

Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang


terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan
pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa,
bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan
mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur variabel tersebut.

2. Perumusan Masalah

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun informasi
mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan.
Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang
mengapa penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil
penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai dipertegas dalam bentuk
perumusan yang fungsional.

Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat memahaminya. Pandangan-
pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian.
Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk
konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis.

Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-
akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan
memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara
lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data
yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.

3. Penelusuran pustaka

Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian tersebut.
Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk
penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan
penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
4. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki
langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik
penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan
rancangan penelitian.

5. Pengumpulan data

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut
diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang
dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.

6. Pengolahan data

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah
secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk
memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data
atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau
menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini
terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.

7. Penyimpulan hasil

Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan
diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang
telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap
kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang
digunakan.

Secara garis besar fase-fase yang ditempuh dalam proses melaksanakan penelitian adalah:

1. Fase perencanaan, kegiatan yang dilakukan dalam fase perencanaan meliputi:

a. Merumuskan masalah

Pada tahap ini setelah peneliti merasakan atau menemukan masalah yang akan diteliti, selanjutnya
membuat rumusan masalah secara operasional dan membuat pembatasannya, terutama untuk
menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti agar batas-batas yang menjadi lingkup penelitian tidak
bersifat kabur dan menyulitkan usaha pemecahannya.
b. Mengadakan studi pendahuluan atau prelyminary study untuk mengumpulkan data atau informasi
sehubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat diketahui keadaan atau kedudukan masalah
tersebut baik secara teoritis maupun praktis. Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan
sangat berguna untuk menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis
yang diuji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian. Studi pendahuluan dapat dilakukan melalui
studi dokumenter, yakni mempelajari berbagai dokumen baik resmi maupun tidak resmi. Studi
kepustakaan, yakni mempelajari berbagai buku dan studi lapangan sehingga masalahnya bener-bener
dipahami. Tanpa memahami dan mendalami seluk-beluk masalah yang diteliti, sukar dibayangkan
penelitian akan memperoleh hasil yang berarti (signifikan).

c. Merumuskan Hipotesis.

Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti yang bersifat sementara
dalam arti belum final, dan masih memerlukan pembuktian. Hipotesis sangat penting dalam kegiatan
penelitian, sebab melalui hipotesis tersebut peneliti berusaha mengumpulkan data untuk dijadikan
dasar dalam menarik kesimpulan akhir atau generalisasi hasil penelitian.

d. Menentukan sample penelitian.

Pada tahap ini ditentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau
univers, sedangkan bila dalam penelitian hanya menggunakan sebagian saja dari seluruh obyek yang
diteliti, maka dalam hal ini digunakan sample.

e. Menyusun rancangan penelitian (Research Design) yang akan dijadikan pedoman selama
melaksanakan penelitian. Sebagai suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan penelitian dan memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian.

2. Bentuk atau jenis data yang diperlukan.

3. Tujuan dilakukannya penelitian.

4. Dimana dilakukannya penelitian.

5. Jangkau waktu pelaksanaan penelitian.

6. Organisasi kegiatan dan pembiayaan.

7. Hipotesa yang diajukan.

8. Teknik pengumpulan dan pengolahan data.

9. Pola atau sistematik laporan yang direncanakan.

f. Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data.


Pada tahap ini ditentukan jenis alat atau teknik pengumpulan data yang digunakan kemudian
dirumuskan sehingga dapat digunakan dalam pelkasanaan penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan
data yang diperlukan.

2. Fase pelaksanaan penelitian.

Apabila segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penelitian sudah dipersiapkan, selanjutnya
barulah meningkat pada fase pelaksanaan.

Kegiatan dalam pelaksanaan penelitian meliputi:

a. Pengumpulan data.

Kegiatan pengumpulan data harus didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam
rancanagan penelitian. Kegiatan ini erat sekali dengan metode penelitian yang digunakan, seperti
metode sejarah, eksperimenta dan deskriptif. Data yang dikumpulkan menjadi dasar dalam menguji
hipotesis.

b. Pengolahan atau analisis data.

Dari data yang terkumpul selanjutnya di analisis, dan hipotesis yang diajukan diuji kebenarannya melalui
analisis tersebut. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan disesuaikan dengan jenis data dan metode
penelitian yang digunakan. Apabila jenis data yang dikumpulkan itu data kualitatif maka dilakukan
dengan penarikan kesimpulan deduktif-induktif. Namun bila data yang dikumpulkan kuantitatif atau
angka-angka dapat digunakan melalui analisis statistika sebelum menarik kesimpulan secara kualitatif
(deduktif-induktif). Disamping menggunakan teknik analisis data seperti diatas apabila tersedia dapat
digunakan alat elektronik modern atau komputer.

3. Fase laporan penelitian.

Untuk kepentingan publikasi pada umum atau orang yang berkepentingan. Sistematik laporan penelitian
dapat berupa paper laporan, skripsi, thesis atau disertasi. Hal itu disesuaikan dengan tujuan
dilakukannya penelitian sebagaimana terumuskan dalam rancangan penelitian. Demikianlah proses
dalam melaksanakan penelitian ilmiah.

F. BEBERAPA KETERBATASAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan logistik yang yang dihadapi peneliti
saat melakukan penelitian. Kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi peneliti saat melakukan
penelitian sudah harus diperhitungkan sebelum merencanakan penelitian. Keterbatasan penelitian
memaparkan hal-hal atau variabel yang sebenarnya tercakup di dalam keluasan lingkup penelitian tapi
karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural tertentu sehingga tidak dapat dicakup di dalam
penelitian dan di luar kendalikan peneliti.

Adapun yang melatarbelakangi adanya beberapa keterbatasan penelitian pendidikan yaitu :

1. Dapat terjadi salah penginterpretasian.

2. Sering kali pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja.

3. Hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik.

4. Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti.

5. Kurang mendalamnnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik-teknik dasar penelitian


pendidikan.

6. Kurangnya ketidakmampuan dalam menyakinkan bahwa model, metode, strategi yang digunakan
benar-benar berjalan secara efektif dan mampu membawa perubahan positif.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa konsep dasar penelitian pendidikan
adalah suatu pemikiran dasar sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to
discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik
dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan
penafsiran data tersebut. Banyak bagian yang terdapat dalam konsep dasar penelitian pendidikan antara
lain: rasionalisasi, tujuan, fungsi, dan keterbatasan penelitian pendidikan. Tujuan penelitian pendidikan
dapat terealisasi apabila adanya kerjasama yang kongkrit dari semua pihak yang terkait.

Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan berbagai problematika didalamnya meruapakan bagian kehidupan
manusia. Untuk memperoleh pengetahuan dalam pemecahan masalah tentang pendidikan ini maka
diperlukan suatu penelitian pendidikan. Dari hasil suatu penelitian pendidikan ini kita dapat
memperoleh berbagai macam manfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Proses
penelitian pendidikan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap pelaporan haruslah runtut
dan saling terkait. Terlepas dari keterbatasannya, penelitian pendidikan diharapkan mampu mengatasi
berbagai macam permasalahan pendidikan dan hasilnya mamapu menambah khasanah ilmu
pengetahuan, yang akhirnya bermuara pada kemajuan dunia kehidupan bagi umat manusia.

B. SARAN

Setelah mempelajari materi konsep dasar penelitian pendidikan ini diharapkan:

1. Mahasiswa harus mengetahui dan berfikir kristis tentang perkembangan penelitian pendidikan.

2. Mahasiswa mampu menentukan metode-metode yang baik untuk penelitian.

3. Dapat memotivasi peserta didik untuk lebih memajukan pendidikan di indonesia

Anda mungkin juga menyukai