Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH;

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Dr. Muhajirin Ramzi, M.Pd.I

MAKNA PENELITIAN

Apa itu penelitian?

Ketika banyak orang menyebutkan kata “penelitian”, maka kesannya


adalah seperti halnya peneliti terdahulu mengenai ilmu alam atau layak orang
sedang ada di ruang laboratorium yang penuh dengan alat-alat atau bahkan seperti
orang yang harus pergi ke ruang angkasa, membuat alat peledak baru dikatakan
penelitian. Padahal bukan itu saja, tapi yang namanya penelitian adalah apa yang
ada disekitar kita yang perlu diamaiti itu juga bisa dikatakan penelitian, yang
terpenting adalah bagaimana sistematika atau kaidah-kaidah sebuah penelitian itu
dikatakan penelitian. Maka, secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu atau suatu
proses pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan
logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Seperti yang diungkapkan Nana
bahwa pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik
bersifat kuantitatif ataupun kualitataif, 1 eksperimental atau noneksperimental,
intraktif atau nonintraktif. Seperti halnya dalam dunia pendidikan banyak hal yang
perlu diteliti, seperti keberadaan tentang suatu sekolah, metode mengajar guru,
media pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan lain sebagainya. Sebagai contoh
dalam pembelajaran bahasa Indonesia atau bahasa asing lainnya, sudah barang
tentu menjadi menarik jika kita serius meneliti bagaimana pembelajaran bahasa
yang ada di suatu sekolah atau madrasah seperti pengembangan kurikulum yang

1
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (PT. Rosdakarya. Bandung: 2009),
hal. 5
diterapakan disekolah tersebut seperti halnya bagaimana penerapan metode
pembelajaran, media pembelajaran, bagaimana setrategi pembelajaran dan
bagaimana mengevaluasi keterampilan berbahasa dan sebagainya. Nah, ketika
sudah meneliti hal tersebut baru kita mengetahui bahwa sangat wajar sekolah
tersebut maju atau tidak dalam pengembangan pembelajaran bahapsa. Begitu pula
dengan pembelajaran pada mata pelajaran lainnya.

Dalam dunia pendidikan dikatakan Suharismi Arikunto bahwa seorang


guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Ia selalu berusaha agar kadar
bantuannya dapat meningkat sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. 2 Hal ini
dimaksudkan adalah bagaimana seorang guru dalam proses pembelajaran
memiliki kompetensi dalam tugas mengajar dan mendidik siswa. Sebab jika
seorang guru tidak memiliki kompetensi dalam hal pengajaran maka hasilnya pun
tidak semaksimal yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Inilah
yang menyebabkan pada satuan pendidikan, apabila seorang guru tidak mengerti
akan suatu penelitian seperti materi, bahan ajar, media, metode atau teknik dan
dalam mengevaluasi pembelajaran dalam proses belajar mengajar kurang efektif.

Secara jelas di ungkapkan oleh Donald Ary mengenai makna dari


peneltian pendidikan adalah;

“Educational research is the application of the scientific approach


to the study of educational problems. Educational research is the
way in which people acquire dependable and useful information
about the educative process. Educators usually conduct research
to find a solution to some problem or to gain insight into an issue
they don’t understand. The ultimate goal is to discover general
principles or interpretations of behavior that people can use to
explain, predict, and control events in educational situations-in
other words, to formulate scientific theory.”3

Dari pengertian diatas, bahwa sebuah penelitian yang di berada diluang


lingkup pendidikan adalah hal-hal yang terkait atau masalah-masalah dalam dunia

2
Suharismi Arikunto. 2
3
Donald Ary. Introduction for Research In Education. (Wadsworth Group. USA. 2002). Hal.17
pendidikan. Seperti yang penulis sampaikan sebelumnya bahwa dalam pendidikan
Bahasa masih banyak yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan oleh para
pecinta bahasa itu sendiri. Melihat dari fenomena-fenomena yang ada di ranah
pendidikan bahasa atau mata pelajaran lainnya. Maka, dipandang perlu untuk di
adakannya sebuah penelitian keterkaitan dengan bagaimana pengembangan
pembelajaran bahasa, baik dari sisi intern atau extern siswa, tenaga pengajar,
media atau lembaga satuan pendidikan.

Kapan orang dikatakan penelitian?

Apakah ketika seseorang mengamati sesuatu dikatakan penelitian? Hal ini


kadang yang terjadi di masyarakat bahwa ketika melihat seseorang sedang
mengamati sesuatu atau hal yang unik mereka mengatakan “orang tersebut sedang
penelitian”. Padahal tidak semua orang yang meneliti dikatakan sebagai sebuah
penelitian karena setiap penelitian harus memiliki kriteria suatu penelitian yang
baik antara lain seorang peneliti harus mengadakan secara ilmiah atau sesuai
dengan syarat keilmuan yang bersifat rasio atau masuk akal, sehingga penelitian
tersebut bisa di mengerti. Kemudian peneliti harus mampu mengakses atau
mendapatkan data yang akurat sesuai dengan yang ditelitinya dan dalam
penelitian tersebut tidak terlepas dari sebuah tujuan penelitian. Dalam pengertian
bahwa apapun yang dilakukan oleh seorang jika ia memiliki tujuan, untuk
mendapatkan data dan secara sestematis atau sesuai dengan kriteria ilmiah. Maka,
ia termasuk sedang mengadakan penelitian.

Sugiono menyebutkan bahwa ada empat yang perlu diperhatikan dalam


sebuah penelitian yaitu; 1) cara ilmiah; 2) data; 3) tujuan; dan 4) kegunaan
tertentu.4 Berikut penjelesannya;

1) cara ilimiah dengan pengertian bahwa dalam proses penelitian harus


berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan rasional, empiris, dan sistematis.

4
Sugiono. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). (Alfabeta.
Bandung: 2010), hal. 3
Mengapa dalam penelitian itu harus rasional? Karena dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh siapapun, harus dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal bukan cara-cara yang irrasional (tidak masuk akal),
sehingga hal-hal yang dilakukan tersebut dapat di fahami secara jelas
dalam pemikiran manusia. Atau bisa dikatan penelitian yang dilakukan
oleh seseorang apabila tidak masuk akal atau hanya sifatnya sementara
maka penelitian tersebut tidak dikatan penelitan.

Dalam dunia pendidikan, Sebagai peneliti harus fokus dalam penelitian


yang ada keterkaitan dengan dunia pendidikan. Seperti pengembangan
media ajar, evaluasi pembelajaran yang ada di ruang kelas, atau meneliti
tentang efektivitas pembelajaran yang ada sangkut pautnya dengan mental
atau motivasi siswa.

Mengapa dalam penelitian itu harus empiris? Karena dalam penelitian


memiliki cara-cara tertentu yang dilakukan dan dapat diamati dan
dicermati oleh indra manusia.

Sebagai contoh bahwa peneliti pembelajaran bahasa akan lebih baik jika
meneliti hal-hal yang bisa bermanfaat bagi pengembangan bahasa itu
sendiri. Sehingga dampak dari penelitian tersebut memiliki dampak positif
bagi peneliti dan para praktisi pendidikan. Sebagai contoh, bila seorang
meneliti bagaimana penerapan metode langsung (direct method) dalam
pembelajaran bahasa Indonesia bagi para pemula khusus dalam
mengembangkan keterampialan berbicara (speaking skill) siswa. Maka,
dari hasil penelitian seorang peneliti harus mampu memberikan ide atau
titik temu dalam suatu lembaga yang diteliti mengenai bagaimana
pembelajaran bahasa Indonesia itu lebih cocok atau bagus jika seorang
guru menggunakan metode tersebut dan memberikan solusi-solusi
terhadap penerapan metode langsung, seperti ketersedian media audio,
visual atau pun audio-visual yang menjadi media dalam menerapkan
metode tersebut atau keterbatasan kreativitas guru untuk mengungkap
bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Mengapa dalam penelitian itu sistematis? Karena dalam proses penelitian


itu memiliki langkah-langkah tertentu yang bersifat logis atau masuk akal.

Sebuah penelitian yang baik jika memiliki langkah-langkah yang jelas.


Kata “sistematis” memiliki arti yang luas atau bersifat prosedural. Peneliti
sebaiknya lebih cendrung melihat dan mengamati lebih dari sekedar
meneliti biasa, hal ini keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, apakah penelitian tersebut ranah pendekatan kualitatif atau
kuantitatif? Karena setiap pendekatan tersebut memiliki ciri khas
tersendiri.

2) Data; data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris
(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid
menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneiti.5

Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit
dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui
validitasnya, dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas.
Pada umumnya kalau data itu reliable dan obyektif, maka terdapat
kecenderungan data tersebut akan valid.
Data yang valid pasti reliable dan obyektif. Reliable berkenaan derajadat
konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tentu.
Obyektivitas berkenaan dengan interpersonal agreement (kesepakatan
antar banyak orang). Bila banyak orang yang menyatakan bahwa
kegagalan bangsa Indonesia membangun sumber daya manusia karena
lemahnya pendidikan, maka data tersebut adalah obyektif.

5
Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). (Alfabeta. Bandung:
2010), hal. 3
Data yang reliable belum tentu valid, misalnya kepala sekolah SMK sering
menyatakan bahwa lulusannya tidak banyak yang segera mendapat
pekerjaan karena lulusan malas mencari informasi. hal ini diucapkan
secara konsisten tetapi berbohong, shingga data tersebut terlihat reliable
(konsisten) tetapi tidak valid. (yang benar murid tidak segera mendapat
pekerjaan karena lulusan kurang kompeten. (sudah mendaftar berkali-kali
tetapi tidak lulus seleksi).
3) Penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu
adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan adanaya
keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan
pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
telah ada.
4) Malaui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum
data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengatasi masalah. Memahami berarti
memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau
menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar
masalah tidak terjadi.

Seluruh penelitian berkaitan dengan permasalahan. Pada umumnya, ada


dua cara yang umum ditempuh untuk memikirkan pemecahan suatu masalah,
yaitu cara berpikir analitik dan cara berpikir sintetik. Dalam cara berpikir analitik,
peneliti berangkat dari dasar-dasar pengetahuan yang umum, dari proposisi-
proposisi yang berlaku secara umum, dan meneliti persoalan-persoalan khusus
dari segi dasar-dasar pengetahuan yang umum. Kesimpulan dicari secara deduktif,
pembuktian kebenarannya bersifat a priori. Adapun dalam cara berpikir sintetik,
peneliti berlandasan pada pengetahuan-pengetahuan yang khusus, fakta-fakta
yang unik, dan merangkaikan fakta-fakta yang khusus itu menjadi suatu
pemecahan yang bersifat umum.6

Bagaimana penelitian itu dilakukan?

Secara garis besar penelitian itu dilakukan dengan tiga cara; 1) penelitan
deskriptif (description research); 2) penelitian tindakan (action research); dan 3)
penelitian uji coba (experiment research).

Tolong di pelajari tentang:


1. Pengertian metodologi penelitian PTK
2. Karaktristik penelitian PTK
3. Format penelitian PTK (pengertian siklus)
4. Dan lain-lain

6
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebai. Metodologi Penelitian Kualitatif. (CV. Pustaka Setia. Bandung.
2009), hal. 41

Anda mungkin juga menyukai