Anda di halaman 1dari 28

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian menurut Kamus Bahasa Indonesia yakni :

(1)

pemeriksaan yg teliti; penyelidikan; (2) kegiatan pengumpulan,


pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip
umum.1 Penelitian menurut struktur kata dibentuk dari kata
dasar teliti mendapat prefiks pekaidah

bahasa

Indonesia

dan akhiran -an dalam

mengandung

arti

kegiatan atau

perbuatan dan hasil yang dilakukan dengan teliti. Penelitian


dapat diartikan sebagai semua kegiatan pencarian, penyelidikan
dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk
mendapatkan

fakta-fakta

atau

prinsip-prinsip

baru

yang

bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan


tingkat ilmu dan teknologi.2
Penelitian

sebagai kata padanannya adalah

research dalam

bahasa Inggris (re berarti kembali,dan search berarti mencari)


dengan

demikian research berarti

mencari

kembali.

Kata

research juga berasal dari bahasa latin reserare yang berarti


mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan
menjadi riset.
mengungkapkan

Jadi research diartikan


atau

membuka

sebagai
pengetahuan

kegiatan
karena

1 http://kamusbahasaindonesia.org/penelitian/mirip
KamusBahasaIndonesia.org
2 Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2009) hal. 47

pengetahuan,

dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam

yang hanya memerlukan pengungkapannya3.


Secara

istilah

penelitian

dikatakan

: Research

is

systematic attempt to provide answers to questions. Such


answer may be abstract and general as is often the case in basic
research or they may be highly concrete and specific as is often
the case in applied research.(Tuckman :1978 :1)4
Dengan demikian penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya
mencari jawaban yang benar atas suatu permasalahan yang
sedang diteliti

berdasarkan logika dan didukung fakta empirik

yang disusun secara sistematis. Adapun sistematis ini terkait


dengan metode ilmiah yang berarti adanya suatu prosedur yang
ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan.
Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan
yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan
data dengan menggunakan metode tertentu untuk mencari
jawaban

atas

permasalahan

yang

timbul

dalam

bidang

pendidikan.
Disinilah

metode

penelitian

pendidikan

(kependidikan)

dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data


yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan
dapat dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

3 http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/12/ruanglingkup-dan-jenis-jenis-metode_36.html

4 Jonathan Sarwono, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif,


(Yogyakarta : graha Ilmu, 2006) hal.. 15

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan


mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan5.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini membatasi pada beberapa permasalah,
yaitu :
1. Hakekat Penelitian Pendidikan Islam
2. Ruang lingkup Penelitian Pendidikan Islam
3. Pendekatan dalam Penelitian Pendidikan Islam

RUANG LINGKUP DAN PENDEKATAN


PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Hakekat Penelitian Pendidikan Islam


a. Pengertian Pendidikan Islam
Kata Pendidikan yang umum kita gunakan sekarang
, dalam bahasa arabnya adalah Tarbiyah, dengan kata
kerja Rabba.

Kata Pengajarandalam bahasa arabnya

adalah talim dengan kata kerjanya adalah Allama.


Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya Tarbiyah

5 http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/12/ruanglingkup-dan-jenis-jenis-metode_36.html

wa talim. Sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa


arabnya adalah Tarbiyah Islamiyah6
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan
pribadi manusia, baik dari aspek kerohanian atau jasmani
yang berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu, suatu
kematangan

yang

bertitik

akhir

pada

optimalisasi

perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai


apabila pendidikan berlangsung melalui proses demi proses
kearah tujuan perkembangan atau pertumbuhan.
Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan
amal saleh. Oleh karena itu, pendidikan islam adalah
sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Karena
ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku
pribadi masyarakat.
Ciri dari pendidikan Islam adalah perubahan yang
nampak dari sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk
ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara,
alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilan.
Dengan demikian, secara umum Pendidikan Islam itu adalah
pembentuk kepribadian.
Ada

beberapa

pendapat

mengenai

definisi

pendidikan agama Islam. Prof. Dr. Omar Mohammad AtToumy Asy-Syaibani mendefinisikan pendidikan Islam adalah
proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan
pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara
pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai profesi
di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.7

6 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. I, ( Jakarta : Sinar Grafika


Offset, 2010), hal. 26

Dr.

Muhammad

SA

Ibrahim

dari

Bangladesh,

beliau

mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah Islamic


education in true sense of the term, is a system of education
which enables a man to lead his life according to the Islamic
ideology, so that he may easily mould his life in accordance
with tenetn of Islam.8
Pendidikan Islam dalam pandangan yang sebenarnya
adalah

suatu

system

pendidikan

yang

mengajarkan

seseorang agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai


dengan cita-cita Islam, sehingga dengan mudah ia dapat
membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.
Jadi

dapat

dipahami

bahwa

pendidikan

Islam

merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang


pendidik

terhadap

membimbing

anak

menjadi

didiknya

manusia

yang

dengan

tujuan

paripurna

sesuai

dengan ajaran Islam.


b. Permasalahan Penelitian Pendidikan Islam
Untuk

mengetahui

permasalahan

yang

dihadapi

dalam penelitian Pendidikan Islam harus melihat indikatorindikator yang ada, antara lain :
1) Apabila sesuatu, peristiwa atau fenomena yang tejadi
menimbulkan keragu-raguan atau ketidakpastian.
2) Apabila terjadi kesenjangan antara harapan sesuatu yang
diinginkan yang bersifat (das sollen)

tentang sesuatu

dengan kenyataan (das sein).

7 http://www.blogger.com/post-create.g?
blogID=334490132559442421#_ftn3
8 Bukhari Umar, Op.cit., hal. 26

3) Apabila

cara-cara

berfikir

yang

berbeda

menghasilkan

kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan.


4) Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti
banjir, longsor, dekandensi moral dan sebagainya).9
Banyak permasalahan yang terjadi pada bidang pendidikan
Islam, adapun masalah-masalah pendidikan yang dapat
menjadi objek penelitian, yakni :
1) Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik,
siswa, mahasiswa seperti : kecerdasan, motivasi belajar,
kemampuan berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan
belajar dan sikap belajar).
2) Komponen instrumental input

(seperti

karakteristik

pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar)


3) Environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan
beragama, fasilitas pembelajaran dan kondisi kehidupan
sosial-ekonomi politik).
4) Komponen process (seperti kualitas interaksi guru siswa,
penerapan

metode-metode

pembelajaran

dan

pemanfaatan teknologi pendidikan dan pembelajaran)


5) Komponen output (seperti kualitas indek prestasi
belajara,

kualitas

sikap

dan

prilaku

dan

ketrampilan/kecakapan)10
Permasalah juga bisa terjadi pada tingkat kebijakan,
manajerial, dan operasional pendidikan. Penelitian menjadi
solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian pada bidang
pendidikan memiliki ruang lingkup yang sangat luas sesuai
9 Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Citapustaka Media, 2015) hal. 11
10 Ahmad Nizar Rangkuti, Ibid., hal. 12

dengan penelitian pada bidang pendidikan yang dilakukan


pada tingkat operasional, manajerial atau kebijakan.
Adapun contoh untuk lingkup penelitian pendidikan
pada

tingkat

operasional,

terdiri

dari

berbagai

objek

penelitian, diantara pada bidang seperti di bawah ini:


1) Aspirasi masyarakat dalam memilih pendidikan
2) Pemasaran lembaga pendidikan
3) Sistem seleksi murid baru
4) Kurikulum,silabe
5) Teknologi pembelajaran
6) Media pendidikan
7) Penampilan mengajar guru
8) Manajemen kelas
9) Sistem evaluasi belajar
10) Sistem ujian akhir
11) Kuantitas dan kualitas lulusan
12) Unit produksi
13) Perkembangan karir lulusan
14) Pembiayaan pendidikan
15) Profil pekerjaan dan tenaga kerja
16) Kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan11
Contoh untuk lingkup penelitian pendidikan pada tingkat
manajerial,

terdiri

dari

berbagai

obyek

penelitian,

diantaranya pada bidang seperti di bawah ini:


1) Perencanaan

pendidikan

dari

tingkat

nasional/propinsi/kabupaten/kota, dan lembaga


2) Organisasi Diknas /Penmad
3) Kepemimpinan pendidikan
4) Ekonomi pendidikan
5) Bangunan, sarana dan prasarana pendidikan
6) Hubungan kerja sama antar lembaga pendidikan
7) Koordinasi pendidikan dari pusat ke daerah
8) Sumber daya manusia tenaga kependidikan
9) Evaluasi pendidikan
10) Kearsipan, perpustakaan, dan museum pendidikan12
11 http://bukusugiyono.blogspot.co.id/2015/04/ruang-lingkuppenelitian-pendidikan.html
12 Ibid.

Dan contoh untuk lingkup penelitian pendidikan pada


tingkat kebijakan, ada enam bidang yang masuk kategori
penelitian pendidikan pada tingkat kebijakan ini, yaitu:
1) Perumusan kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh
MPR, Kebijakan Presiden, atau DPR
2) Kebijakan
Menteri
Pendidikan

Nasional

tentang

pendidikan
3) Kebijakan Dirjen, Gubernur, Bupati, Walikota, Diknas
tentang pendidikan
4) Implementasi kebijakan pendidikan
5) Output dan Outcome kebijakan pendidikan13
Adapun masalah penelitian dapat bersumber dari hasil
bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil seminar,
hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis
atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di
lingkungan

keluarga,

sekolah,

kelas

dan

lingkungan

masyarakat).
Layak dan tidaknya suatu masalah yang akan diteliti,
pada umumnya ditinjau dari kriteria:
1) Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan Islam,
khususnya pada proses dan hasil pembelajaran.
2) Terkandung
nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan
ilmiah.
3) Tersedianya data atau informasi di lapangan.
4) Datanya dapat diukur, diolah dan ditafsirkan.
5) Peneliti memiliki kapasitas dan kapbilitas

untuk

menelitinya
c. Tujuan Penelitian
Penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas terkait
dengan output yang akan dicapai. Bila dilihat tujuan

13 Ibid.

penelitian maka dapat dibagi menjadi beberapa kategori,


yaitu :
1) Penemuan,

penelitian

mendapatkan

sesuatu

yang
yang

dilakukan

baru

untuk

sehingga

dapat

mengisi kekurangan atau kekosongan atau menciptakan


sesuatu yang sebelumnya belum ada. (Eksploratif)
2) Pembuktian, Penelitian yang dilaksanakan memberikan
data yang dap;at digunakan untuk membuktikan adanya
keraguan

terhadap

informasi

atau

pengetahuan

tertentu. (Verifikatif)
3) Pengembangan, Penelitian yang dilaksanakan dapat
memperluas atau menggali lebih dalam realitas suatu
problem yang sudah ada sehingga dapat digunakan
untuk mengembangkan pendidikan. (Development)
d. Manfaaat penelitian pendidikan Islam
Dengan adanya penelitian Pendidikan Islam ini besar
kecilnya akan memberikan manfaat antara lain :
1) Hasil

penelitiaan

dapat

dijadikan

alat

yang

menggambarkaan tentang keadaaan pendidikan Islam.


2) Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan diagnosa
dalam

mencari

permasalahan
pendidikan

suatu

yang

Islam,

sebab

dihadapi

sehingga

kegagalan,
dalam

dengan

serta

pelaksanaan
mudah

dapat

diadakan tindakan preventif.


3) Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan untuk
menyusun kebijakan atau policy dalam

menyusun

strategi pengembangan pendidikan Islam.


4) Hasil penelitian dapat memberikan gambaran tentang
kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan,
serta

tenaga

kerja,

baik

secara

kualitas

maupun

kuantitas

B. Ruang lingkup Penelitian Pendidikan Islam


No problem, no science. Ungkapan Archi J Bahm ini seolah
sederhana namun padat akan makna. Dari ungkapan ini kita bisa
mengetahui bahwasanya ilmu pengetahuan muncul dari adanya
permasalahan tertentu. Ilmu pengetahuan, menurut Bahm,
diperoleh dari pemecahan suatu masalah keilmuan. Tidak ada
masalah, berarti tidak ada solusi. Tidak ada solusi berarti tidak
memperoleh metode yang tepat dalam memecahkan masalah.
Ada metode berarti ada sistematika ilmiah14
Obyek material adalah sasaran material suatu penyelidikan,
pemikiran atau penelitian ilmu. Sedangkan menurut Surajiyo dkk.
obyek material dimaknai dengan suatu bahan yang menjadi
tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan. Obyek
material juga berarti hal yang diselidiki, dipandang atau disorot
oleh suatu disiplin ilmu. Obyek material mencakup apa saja, baik
yang konkret maupun

yang abstrak,

yang materil

maupun

yang non-materil. Bisa pula berupa hal-hal, masalah-masalah,


ide-ide, konsep-konsep dan sebagainya. Misal: objek material
dari sosiologi adalah manusia. Contoh lainnya, lapangan dalam
logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus,
tepat, dan sehat. Maka, berpikir merupakan obyek material
logika.
Istilah

obyek

material

sering

juga

disebut

pokok

persoalan (subject matter). Pokok persoalan ini dibedakan atas


dua arti, yaitu:
1) Pokok persoalan ini dapat dimaksudkan sebagai bidang
khusus dari penyelidikan faktual. Misalnya: penyelidikan
tentang konsentrasi belajar termasuk bidang psikologi;
14
http://paidjo2009.blogspot.com.tr/2012/05/obyek-material-danobyek-formal-ilmu.html

10

penyelidikan

tentang

Kepribadian

siswa termasuk

penelitian bidang akhlak dan sebagainya.


2) Dimaksudkan sebagai suatu kumpulan pertanyaan pokok
yang saling berhubungan. Misalnya: akidah dan akhlak
keduanya berkaitan dengan Kepribadian siswa. Akidah
mempelajari

keyakinannya

sedangkan

akhlak

mempelajari tingkah lakunya. Kedua ilmu tersebut dapat


dikatakan memiliki pokok persoalan yang sama, namun
juga dikatakan berbeda. Perbedaaan ini dapat diketahui
apabila dikaitkan dengan corak-corak pertanyaan yang
diajukan dan aspek-aspek yang diselidiki dari kepribadian
siswa tersebut.
Ilmu pendidikan Islam adalah model pendidikan yang
merujuk pada nilai-nilai ajaran-ajaran Islam, yang menjadikan Alquran dan As-sunnah sebagai sumber utamanya. Ruang lingkup
pendidikan Islam ini, yaitu :15
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Para pendidik
Para murid atau peserta didik
Materi pendidikan
Perbuatan mendidik
Metode pendidikan
Evaluasi pendidikan
Tujuan pendidikan
Alat-alat pendidikan
Lingkungan pendidikan

C. Obyek formal Penelitian pendidikan


Obyek formal adalah pendekatan-pendekatan secara cermat dan
bertahap

menurut

segi-segi

yang

dimiliki

obyek

material

menurut kemampuan seseorang. Obyek formal diartikan juga


sebagai

sudut

pandang

yang

ditujukan

pada

bahan

dari

15 Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1,


(Bandung: CV Pustaka Setia, 2009) hal. 47

11

penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut


pandang dari mana obyek material itu disorot. Obyek formal
suatu ilmu tidak hanya memberikan keutuhan ilmu, tetapi pada
saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lain. Suatu
obyek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang
sehingga menghasilkan ilmu yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, akan tergambar lingkup suatu pengetahuan mengenai
sesuatu hal menurut segi tertentu.16
Dengan
Misalnya,

kata

lain,

obyek

tujuan

pengetahuan

materialnya

adalah

sudah

ditentukan.

manusia,

kemudian,

manusia ini ditinjau dari sudut pandang yang berbeda-beda


sehingga

ada

beberapa

ilmu

yang

mempelajari

manusia,

diantaranya: psikologi, antropologi, sosiologi dan sebagainya.


Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda.
Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masingmasing, setiap disiplin ilmu menghasilkan perbedaan pula
mengenai konsep atau definisi yang identik dengan pendidikan.
1) Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik
dengan sosialisasi (socialization).
2) Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik
dengan enkulturasi (enculturation).
3) Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik
dengan penanaman modal pada diri manusia (human
investment).
4) Berdasarkan

pendekatan

politik,

pendidikan

identik

dengan civilisasi (civilization).


5) Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik
dengan personalisasi atau individualisasi (personalization
atau individualization).
16 http://paidjo2009.blogspot.com.tr/2012/05/obyek-material-danobyek-formal-ilmu.html

12

6) Berdasarkan

pendekatan

biologi,

pendidikan

identik

dengan adaptasi (adaptation).17


Berdasarkan

obyek

formal

tersebut

penelitian

dapat

dibedakan dari beberapa aspek yakni :


a. Penelitian menurut tujuan :
1) Penelitian dasar atau penelitian murni
Penelitian

dasar

atau

penelitian

murni

adalah

pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan


keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian
dasar dilaksanakan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis .
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan
umum

dan

pengertian-pengertian

tentang

alam

serta

hukum-hukumnya. Pengetahuan ini merupakan alat untuk


memecahkan masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak
memberikan jawaban yang menyeluruh untuk masalah
tersebut.

Tugas

penelitian

terapanlah

yang

akan

menjawabmasalah-masalah praktis tersebut.


Penelitian

dasar

terdiri

atas

hanya

pemilihan

sebuah

masalah khas dari sumber mana saja, dan secara hati-hati


memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak
sosial atau ekonomi ataupun masyarakat. Contoh penelitian
murni misalnya penelitian tentang gene, tentang nucleus,
dan sebagainya.
Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada
laboratorium
penelitian

yang

dasar

kondisinya
berkenaan

terkontrol
dengan

ketat.

Jadi

penemuan

dan

pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk


17 http://jiwapengajar.blogspot.com.tr/2015/04/objek-formal-ilmupendidikan.html

13

memecahkan masalah, maka

penelitian tersebut akan

menjadi penelitian terapan.


2) Penelitian terapan
Penelitian

terapan

merupakan

penelitian

yang

diarahkan untuk mendapatkan informasi atau data yang


dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang
terjadi. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan
baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang
telah ada.
Penelitian

terapan

dilakukan

dengan

tujuan

menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu


teori yang diterapkan dalam memcahkan masalah-masalah
praktis, dengan memilih masalah yang ada hubungannya
dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki
praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus dengan
segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu
yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi
kadaluwarsa.
b. Penelitian menurut tingkat explanasinya :
1) Penelitian deskriptif
Penelitian
mendeskripsikan

ini

secara

harfiah,

digunakan

situasi-situasi atau

untuk

peristiwa-peristiwa

yang telah terjadi, dengan memuat nilai varibel bebas, baik


satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkannya. Pada penelitian
deskriptif

ini,

para

peneliti

berusaha

menggambarkan

kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu


secara jelas dan sistematis.
Penelitian
praeksperimen,
melakukan

deskriptif
karena

eksplorasi,

juga

dalam

disebut

penelitian

menggambarkan,

penelitian
ini

dengan

mereka
tujuan

14

untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu


gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di
lapangan untuk membuat pencandraan atau gambaran
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat pada wilayah tertentu.
2) Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat
membandingkan.

Penelitian

ini

dilakukan

untuk

membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih


fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan
kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya
masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau
dalam waktu yang berbeda. Jadi peneitian komparatif
merupakan

jenis

penelitian

yang

digunakan

untuk

membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu


variabel tertentu.18
3) Studi kausal-komperatif
Studi kausal-komperatif adalah suatau penelitian yang
dilakukan untuk menggambarkan skema hubungan dan
pengaruh yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta
dan sifat-sifat objek yang diteliti. Penelitian ini ditujukan
untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan
prilaku

atau

komperatif

status
ini

kelompok

merupakan

indifidual.

tindak

Studi

lanjut

dari

kausalstudi

korelasional. Jika studi korelasional menggambarkan derajat


hubungan antara dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat
objek

yang

diteliti,

maka

studi

kausal-komperatif

18
http://penelitiandeskriptifkomparatifkausal.blogspot.com.tr/2015/03/me
todologi-penelitian-deskriptif.html

15

menggambarkan sedemikian rupa hubungan sebab akibat


( sumanto, 1995:107)19
4) Penelitian korelasi (Correlational Research)
Penelitian korelasi (Correlational Research)

penelitian

korelasi ini bertujuan untuk menyelidiki besarnya korelasi


antara

variasivariasi dalam suatu faktor dengan variasi-

variasi dalam satu atau lebih faktor lainnya berdasarkan


pada koefisien korelasi.
Karakteristik yang dapat diterapkan :
a) Sangat cocok digunakan apabila variabel-variabel yang
diteliti sangat
kompleks ataupun

peneliti

tidak

memungkinkan

melakukan

penelitian

dengan metode

eksperimental dan

pengontrolan terhadap

manipulasi

data.
b) Memungkinkan pengukuran secara simultan beberapa
variabel dan saling hubungannya dalam keaadaan yang
realistis.
c) Hasil penelitian ini merupakan derajat saling hubungan
dari pada menanyakan ada tidaknya pengaruh, seperti
yang

dikemukakan

oleh

rancanga

penelitian

eksperimental: Apakah ada pengaruhnya atau tidak?


d) Keterbatasan-keterbatasan penelitian korelasional adalah
sbb:
a. Hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa,
penelitian

ini

tidak

perlu

mengiden

tifikasi

salinghubungan yang bersifat sebab akibat.


b. Metode ini kurang tertib dan ketat apabila
dibandingkan dengan pendekatan eksperi mental

19 Ibid.

16

karena

kurang

melakukan

kontrol

terhadap

variabel-variabel bebasnya.
c. Metode ini cenderung akan mengidentifikasi pola
hubungan yang semu yang kurang reliabel dan
valid.
d. Pola saling hubungan sering tidak menentu dan
kabur
e. Metode

ini

dlm

penelitian

sering

memberikan

rangsangan penggunaannya semacam pendekatan


shot gun, yaitu memasukkan data tanpa pandang
bulu dari sumber yang beragam dan memberikan
interpretasi yang bermakna atau yang berguna
c. Penelitian menurut metode :
1) Penelitian sejarah
Penelitian ini bila dilihat sepintas sama dengan
penelitian

deskriptif,

karena

keduanya

sama-sama

menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang


objek atau subjek penelitian. Yang membedakan dalam
penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian
data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah,
misalnya para tokoh pendidik Islam yang terlibat dalam
perjuang kemerdekaan dan tokoh-tokoh masyarakat yang
mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk
objek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang
berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan dari
kegiatan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara
objektif terhadap peristiwa besar atau objek yang diteliti.20

20
http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/12/ruang-lingkupdan-jenis-jenis-metode_36.html

17

Penelitian

ini

bertujuan:

membuat

kejadian masa lampau secara

potret

sistematis

kontruksi

dan objektif

dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi


serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta
dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Karakteristiknya :
1. Banyak menggunakan data yang diobservasi oleh
orang lain (data sekunder)
2. Seringkali penelitian ini hanya

mrpk

kumpulan

informasi yg kadang-kadang kurang reliabel, berat


sebelah, dan bias.
3. Penelitian ini, selain data sekunder juga tergantung
pada

data

primer

yangg

dikumpulkan

melalui

pengamatan secara langsung pada obyek/subyek


yang ditelitinya. Diantara kedua data tersebut data
primer dianggap memiliki otoritas sebagai bukti
tangan

pertama

dan

diberi

prioritas

dalam

pengumpulan data.
2) Penelitian survei
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi

besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi


tersebut,

sehingga

ditemukan

kejadian-kejadian

relatif,

distribusi dan berhubungan antara variabel.21


Penellitian ini sering disebut sebagai penelitian normatif
atau penelitian status. Penelitian survei biasanya tidak
membatasi

dengan

satu

atau

beberapa

varibel.

Para

penelitian pada umumnya dapat menggunakan variabel

21 Ahmad Nizar Rangkuti, Ibid., hal. 14

18

serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian


yang hendak dicapai.
3) Penelitian ex post facto
Penelitian ini disebut penelitian ex post facto karena
para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah
terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan
terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel
bebas

dan

variabel

terikat

sudah

dinyatakan

secara

eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian


korelasi atau diprediksi jika variabel bebas mempunyai
pengaruh tertentu pada variabel terikat. Sedangkan untuk
mencari hubungan maupun prediksi, seorang peneliti sudah
dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam
pemecahan permasalahan penelitian.22
penelitian

ex

post

facto

adalah

penelitian

yang

dilakukan setelah peristiwa yang dipermasalahkan itu telah


terjadi dan mencari faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kejadian tersebut, dengan mengumpulan data mengenai
gejala yang diduga setelah peristiwa yang dipermasalahkan
itu terjadi ( penelitian bersifat ex post facto ).
4) Penelitian eksperimen
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari
model

penelitian

yang

ada.

Karena

dalam

penelitian

eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari


suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu
kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam
penelitian eksperimen peneliti juga harus membagi objek
atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup
22 http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/12/ruanglingkup-dan-jenis-jenis-metode_36.html

19

treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup


control yang tidak memperoleh perlakuan. Dengan demikian
hasil penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau
sebab dan akibat.
Penelitian eksperimen juga diharuskan menggunakan
hipotesis

dan

melalui

pengamatan,

peneliti

menguji

hipotesis tersebut dalam kondisi eksperimen, yaitu kondisi


yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa (laboratorium),
sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang
diteliti.
5) Penelitian Quasi eksperimen
Quasi eksperiment didefinisikan sebagai eskperimen
yang

memiliki

perlakuan,

pengukuran

dampak,

unit

eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak


untuk

menciptakan

perbandingan

dalam

rangka

menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan (Cook


& Campbell, 1979)23
Penelitian

kuasi

eksperimen

dapat

diartikan

sebagai

penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen


semu. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu
pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti
adalah manusia, dimana mereka tidak boleh dibedakan
antara satu dengan yang lain seperti mendapat perlakuan
karena berstatus sebagai grup control. Pada penelitian kuasi
eksperimen peneliti dapat membagi grup yang ada dengan
tanpa memmbedakan antara control dan grup secara nyata
dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah ada.
Pada penelitian lapangan biasanya menggunakan rancangan
23 http://atibilombok.blogspot.co.id/2014/06/makalah-eksperimensemu-atau-quasi.html

20

eksperiment

semu

(kuasi

eksperimen).

Desain

tidak

mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi,


dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancamanancaman validitas.

6) Developmental Research
Developmental Research (penelitian pengembangan)
bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat
dipertanggungjawabkan,

dengan

urutan pertumbuhan ataupun

menyelidiki

pola

dan

perubahan sebagai fungsi

waktu.
7) Case and Field Study Research
Case and Field Study Research (Penelitian studi kasus
dan

lapangan)

ini

mempunyai

mempelajari secara

intensif

keadaan

dan

sekarang,

tujuan

mengenai latar

interaksi

Untuk
belakang,

lingkungan

suatu

unit Sosial : individu, kelompok, institusi, atau masyarakat.


Penelitian ini mempunyai karakteristik antara lain.
1. Studi kasus merupakan penyelidikan yang mendalam
pada suatu unit sosial yang menghasilkan suatu
gambaran yang lengkap, dan terorganisasi dengan
baik mengenai unit tersebut. Tergantung pada tujuan,
lingkup studi ini dapat mencakup keseluruhan siklus
hidup atau hanya bagian-bagian tertentu, studi ini
dapat

hanya

terfokus

pada

faktor-faktor

yang

spesifik saja atau dapat juga mengambil keseluruhan


dari unsur dan peristiwa.
2. Dibandingkan dengan studi survey yang cenderung
menguji

sejumlah

kecil variabel

pada

unit

21

sample yang besar, studi kasus ini menguji jumlah


unit kecil dengan variabel-variabel dan
kondisi-kondisi yang besar .24
Keungulan penelitian studi kasus ini
1. studi kasus terutama sangat bermanfaat sebagai
latar

belakang

informasi untuk

penelitian utama
dilakukan

di dalam

secara

penjelasan

intensif,

terhadap

proses-proses,

dan

perencanaan

social sciences. Karena


studi ini

memberikan

variabel-variabel

penting,

interaksi-interaksi

memerlukan perhatian lebih intensif.


2. Data studikasus melengkapi contoh-contoh
berguna

untuk

mengilustrasikan

penemuan yang
secara statistik.
8) Action Research

digeneralisasikan

Action
bertujuan

Research
untuk

keterampilan

atau

merupakan

pendekatan-pendekatan

yang

penemuan-

penelitian

mengembangkan

yang

yang

keterampilanbaru

serta

untuk memecahkan masalah-masalah dengan penerapan


langsung di kelas atau dunia kerja. Beberapa karakteristik
pada penelitian ini :
1. Praktis dan secara langsung relevan dengan situasi
aktual dalam dunia kerja, subyek subyeknya para siswa,
staf, atau yang lainnya.
2. Menyediakan kerangka kerja yg teratur utk pemecahan
masalah & pengembangan- pengembangan baru yang
lebih

baik

daripada

pendekatan

impresionistik

dan

fragmentaris yg secara khas sering dilakukan dalam


24
http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/12/ruang-lingkupdan-jenis-jenis-metode_36.html

22

pengembangan-pengembangan

pendidikan.

Cara

penelitian ini juga empiris dalam arti bahwa penelitian


tsb mendasar- kan pada pengalaman masa lampau.
3. Fleksibel
dan
adaptif,
membolehkan
perubahanperubahan selama masa penelitian dan mengorbankan
kontrol utk kepentingan on-the-spot experimentation dan
inovasi.25
Disamping bentuk bentuk dan macam penelitian diatas masih
banyak lagi jenis-jenis penelitian dengan sebutan yang sangat
beragam. Dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

No.
1.

2.

3.

4.
5.

Penggolongan Menurut
Tujuan

Jenis/Ragam Penelitian
1.
Eksplorasi;
2.

Pengembangan;

3.
1.

Verifikasi
Kualitatif

2.

Kuantitatif;

3.

Survei;

4.

Assessment;

5.

Evaluasi;

6.
1.

Action Research;
Library;

2.

Laboratorium

Pemakaian

3.
1.

Field
Pure;

Bidang Ilmu

2.
1.

Applied
Pendidikan ;

2.

Agama;

Pendekatan

Tempat

25 Ibid.

23

6.
7.

Manajemen;

4.

Komunikasi;

5.

Administrasi;

6.

Keteknikan;

7.

Bahasa;

8.

Hukum;

9.

Sejarah;

10.

Antropologi;

11.

Sosiologi;

Taraf Penelitian

12.
1.

Filsafat;
Deskriftif;

Saat terjadinya variabel

2.
1.

Eksplanasi
Historis;

2.

Ekspos-Fakto;

3.
1.

Eksperimen
Cross sectional

2.

Longitudinal

1.

Akademis

2.

Provessional

3.

Institusional

Waktu

3.

Menurut bidang

D. Implikasi Obyek Material dan Obyek Formal


Persoalan-persoalan umum (implikasi dari obyek material dan
obyek formal) yang ditemukan dalam bidang ilmu khusus itu
antara lain sebagai berikut:
1)

Sejauh mana batas-batas atau ruang lingkup yang


menjadi wewenang masing-masing ilmu khusus itu, dari
mana ilmu khusus itu dimulai dan sampai mana harus
berhenti.

24

2)

Dimanakah sesungguhnya tempat-tempat ilmu khusus

3)

dalam realitas yang melingkupinya.


Metode-metode yang dipakai ilmu tersebut berlakunya

4)

sampai dimana.
Apakah persoalan kausalitas (hubungan sebab-akibat
yang berlaku dalam ilmu pengetahuan alam juga berlaku
juga bagi ilmu-ilmu sosial maupun humaniora.26

PENUTUP

Kesimpulan
Penelitian Pendidikan Islam merupakan upaya mencari jawaban
yang benar atas suatu permasalahan yang sedang diteliti
berdasarkan logika dan didukung fakta empirik yang disusun
secara

sistematis

untuk

mengatasi

permasalahan,

mengembangkan atau menemukan sesuatu yang baru dalam


pendidikan Islam.

26 http://paidjo2009.blogspot.com.tr/2012/05/obyek-material-danobyek-formal-ilmu.html

25

Dalam penelitian pendidikan Islam tidak lepas dari ruang


lingkup pendidikan Islam antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Para pendidik
Para murid atau peserta didik
Materi pendidikan
Perbuatan mendidik
Metode pendidikan
Evaluasi pendidikan
Tujuan pendidikan
Alat-alat pendidikan
Lingkungan pendidikan

Sebagai obyek material dalam penelitan dengan melihat pada


tingkat kebijakan, manajerial, atau operasional pendidikan.
Dalam penelitian pendidikan Islam harus melihat obyek
formal

penelitian

sehingga

dapat

menyesuaikan

dengan

pendekatan yang akan dilaksanakan.

Daftar Pustaka
Arif Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Press(2002),
Saebani, Beni Ahmad, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1,
Bandung: CV Pustaka Setia, 2009
Ali, Muhamad. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.
(2000)
Ary, Donald (et.al). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief
Furchan.Surabaya: Usaha Nasional.
Cooper, Donald R. Dan C. William Emory, Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul,
1996, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hadi, Amirul.. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
26

1998
Hamidi.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Press Malang. . 2007
Irawan Soehartono,Metode Penelitian Social. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. .
2000.
Kartono, kartini.. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju.
1996
Kasiram, H. Moh, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang; UIN
Malang Press. (2008.
Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. (2008)
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta 2005
Sukmadinata, Nana Syaodih, (2007), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Widayat dan Amirullah Riset Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta , 2002,
Ali, Muhammad, Penelitian kependidikan, prosedur dan strategi, Bandung:
Angkasa, 1993.
Sarwono ,Jonathan, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif,
Yogyakarta : graha Ilmu, 2006
Amirman, I Ine, Yousda & Zainal Arifin, Penelitian & Statistik Pendidkan,
Jakarta:Bumi Aksara,1993.
Margono,S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta,1997.
Rahman, Maman, Strategi Dan LangkahLangkah Penelitian Pendidikan,
Semarang : Ikip Semarang Pers,1993.
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Penedekatan Praktek Jakarta :PT
Rineka Cipta,1998
Sumanto,metodologi penelitian sosial & pendidikan, Yogyakarta:Andi
Offset,1990.
Syaodih,Nana, Sukmadinata,Metode Peinelitian Pendidikan, Jakarta:PT logos
kencana,2005.
http://kamusbahasaindonesia.org/penelitian/mirip
KamusBahasaIndonesia.org

http://paidjo2009.blogspot.com.tr/2012/05/obyek-material-dan-obyek-formalilmu.html
http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/12/ruang-lingkupdan-jenis-jenis-metode_36.html

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN PENDEKATAN


PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

27

Oleh :

Moch Hata

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANG SIDIMPUAN

2016

28

Anda mungkin juga menyukai