1. PENDAHULUAN
1. Mengamati
2. Mengelompokkan/Klasifikasi
Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk
menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Proses
mengklasifikasikan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari kesamaan,
mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, membandingkan, dan mencari dasar
penggolongan.
3. Menafsirkan
4. Meramalkan
5. Mengajukan pertanyaan
6. Merumusakan hipotesis
9. Menerapkan konsep
10. Berkomunikasi
2. Bahwa sains itu dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi produk dan dimensi
proses. Dengan melihat alasan ini, betapa pentingnya keterampilan proses bagi
siswa untuk mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi siswa di masa yang akan
datang, sehingga bangsa kita akan dapat sejajar dengan bangsa yang maju lainnya.
1. Dengan kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep dari sekian mata
pelajaran, karena waktunya tidak akan cukup.
3. Ilmu pengetahuan boleh dikatakan bersifat relatif, artinya, suatu kebenaran teori
pada suatu saat berikutnya bukan kebenaran lagi, tidak sesuai lagi dengan situasi.
Suatu teori bisa gugur bila ditemukan teori-teori yang lebih baru dan lebih jitu.
Jadi, suatu teori masih dapat dipertanyakan dan diperbaiki. Oleh karena itu, perlu
orang-orang yang kritis, mempunyai sikap ilmiah. Wajar kiranya kalau anak-anak
atau siswa sejak dini sudah ditanamkan dalam dirinya sikap ilmiah dan sikap kritis
ini. Dengan menggunakan keterampilan proses, maksud tersebut untuk saat ini
pantas diterima.
Pokok uji keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep. Hal ini
diupayakan agar poko uji tidak rnacu dengan pengukuran penguasaan
konsepnya. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh penyusun pokok uji
sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa.
Mengandung sejumlah informasi yang harus diolah responden atau siswa.
Informasinya dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau
uraian, atau objek aslinya.
Aspek yang akan diukur harus jelas dan hanya mengandung satu aspek
saja, misalnya interpretasi.
Penyusunan pokok uji KPS sebaiknya memilih satu konsep tertentu lalu
menyajikan sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu menentukan bentuk
jawaban yang diminta misalnya tanda silang, tanda cek, atau menuliskan jawaban
singkat 3 buah lalu menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh jawaban yang
diharapkan. Misalnya uji keterampilan observasi tentang bagian-bagian bunga.
Mengajukan pertanyaan mengenai jumlah kelopak, jumlah dan keadaan daun
mahkota bunga, bentuk kepala sari, keadaan kepala putik, dan ciri bunga tersebut.
Respon diminta dalam bentuk jawaban singkat lima buah berurutan ke bawah dari
a sampai e (Rustaman, 2003).
3. PENUTUP
4. PUSTAKA
http://wytr33.wordpress.com/2013/01/07/keterampilan-proses-sains/
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampilan-proses-sains
http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/10/keterampilan-proses-sains.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/2270750-tujuan-keterampilan-proses-
sains/#ixzz2fRLVMjBr