Disusun Oleh :
Nama
Nim
:
:
Hermawati
F1051131016
Dosen Pengampu :
Dra. Haratua Tiur Maria, M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A.
Latar Belakang...............................................................................................................1
B.
Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C.
Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A.
B.
C.
D.
E.
Kesimpulan..................................................................................................................10
B.
Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan masalah
C.
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian learning cycle 5e
Model pembalajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang dapat di
gunakan untuk mendesain polapola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau
mengatur tutorial, dan untuk menentukan materi/perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya bukubuku, filmfilm, tipetipe, program-program perangkat computer, dan
kurikulum (sebagai kursus untuk belajar). Setiap model mengarahkan kita untuk
mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai berbagai tujuan.
Menurut Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun (dalam Yusriati,2012) model
pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai
contoh, metode penelitian kelompok. Model ini dirancang untuk melatih
partisipasi dalam kelompok secara demokratis,
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berfikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif,
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Misalnya pada penggunaan model yang dirancang untuk memperbaiki kreativitas
dalam pelajaran mengarang,
4. Memiliki bagian-bagian model dalam pelaksanaan, yaitu: urutan langkahlangkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan
sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila
guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran,
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.Dampak tersebut
meliputi: dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur dan
dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang,
6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedomaan model
pembelajaran yang dipilihnya.
Model learning cycle5e adalah model pembelajaran yang terdiri fasefase atau
tahaptahap kegiatan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat
menguasai kompetensikompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan
jalan berperan aktif ( fajaroh, 2007 ).
Model pembelajaran learning cycle merupakan salah satu model pembelajaran
yang sesuai dengan paradigma konstruktivisme. Pendekatan teori kontruktivistik pada
dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
lewat keterlibatan proses belajar mengajar. Sehingga proses belajar mengajar lebih
berpusat pada siswa (student centered) dari pada teacher centerred. Dengan kata lain
pembelajaran menggunakan model pembelajaran learning cycle berpusat pada siswa dan
guru berperan sebagai fasilitator.
Model learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh robet karplus dalam science
curriculum improvement study/scis. Model learning cycle merupakan salah satu
model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivistik yang pada mulanya terdiri
atas tiga tahap, yaitu: exploration, invention, dan discovery. Tiga tahap tersebut saat
ini dikembangkan menjadi lima tahap oleh anthony w lorsbach, yaitu: engagement,
exploration, explanation, elaboration, dan evaluation.
3
Model learning cycle aktivitas dalam pembelajaran learning cycle lebih banyak
ditentukan oleh peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif. Dalam proses
pembelajaran learning cycle setiap fase yang baru dan sebelumnya saling berkaitan
sehingga membuat peserta didik lebih mudah mengerti serta mampu mengaplikasikan
konsep-konsep yang telah mereka pahami pada latihan soal.
Model learning cycle5e ini mempunyai salah satu tujuan yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengkostruksi pengetahuan dan pengalaman mereka
sendiri dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja
dan berfikir baik secara individu maupun kelompok, sehingga siswa dapat menguasai
kompetensikompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, keberhasilan belajar tergantung pada pengetahuan awal siswa.
Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari guru kepada siswa, namun
pengetahuan dibangun sendiri secara aktif oleh siswa dengan bantuan guru melalui
suatu pengalaman nyata sehingga siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran
dengan mengkonstruksi pengetahuannya.
b.
c.
Praktikum
Mengerjakan lks (lembar kegiatan siswa)
3. Explanation ( menjelaskan )
Fase yang didalamnya ajakan atau dorongan terhadap siswa untuk menjelaskan
konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang mereka dapatkan ketika fase eksplorasi
dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas
penjelasan siswa, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antarsiswa atau guru.
Selanjutnya guru menjelaskan konsep dan definisi yang lebih formal untuk menghindari
perbedaan konsep yang dipahami siswa,namun guru memberi definisi dan penjelasan
tentang konsep yang dibahas tersebut, dengan tetap memakai penjelasan siswa terdahulu
sebagai dasar diskusi.pada tahap ini pebelajar menemukan istilah-istilah dari konsep yang
dipelajari.
Pada fase ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti
a.
b.
Mengkaji literatur
Diskusi kelas
4. Elaboration ( elaborasi )
Fase yang tujuannya ingin membawa siswa untuk menggunakan definisi-definisi,
konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan yang telah dimiliki siswa dalam situasi
baru melalui kegiatan seperti praktikum lanjutan dan problem solving. Fase ini dapat
meliputi penyelidikan, pemecahan masalah, dan membuat keputusan.
Pada fase ini, pengalaman baru dirancang untuk membantu siswa membangun
pemahaman yang luas tentang konsep yang telah diterangkan. Siswa memperluas konsep
lain yang berhubungan, membuat koneksi dengan konsep lain yang berhubungan ,serta
mengaplikasikannya pemahaman mereka dalam dunia nyata,siswa bekerja secara
kooperatif, mengidentifikasi dan menyelesaikan aktifitas baru. Seringkali melibatkan
inkuiri, kerja laboratorium, problem solving, dan pengambilan keputusan.
Pada tahap ini guru berharap siswa menggunakan definisi, identifikasi dan
penjelasan yang diberikan sebelumnya, mendorong siswa untuk menerapkan atau
memperluas konsep serta keterampilan dalam situasi baru.
Pada fase ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti :
a. Demontrasi lanjutan
b. Praktikum lanjutan
c. Problem solving
5. Evaluation ( evaluasi )
Fase penilaian terhadap seluruh pembelajaran dan pengajaran. Pada fase ini dapat
digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informal. Guru diharapkan secara terus
menerus dapat mengobservasi dan memperhatikan siswa terhadap pengetahuan dan
kemampuannya.
Pada tahap evaluasi, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa
dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan
pertanyaan terbuka dan mencari jawaban dengan menggunakan observasi, bukti, dan
penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan guru sebagai
bahan evaluasi tentang proses penerapan model learning cycle yang sedang diterapkan,
apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Demikian pula
melalui evaluasi diri, siswa akan dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam
proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
6
Berdasarkan tahapan dalam strategi pembelajaran learning cycle seperti yang telah
dipaparkan, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat
berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap
konsep yang dipelajari. Perbedaan mendasar antara model pembelajaran learning cycle 5e
dengan pembelajaran konvensional adalah guru lebih banyak bertanya daripada memberi
tahu. Kelima tahapan siklus belajar 5e dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Kelima tahap di atas adalah halhal yang harus dilakukan dalam menerapkan
model learning cycle5e. Guru dan siswa menpunyai peran masing-masing dalam setiap
kegiatan pembelajaran tabel model learning cycle di bawah.
Tabel 2.1
Sintaks model pembelajraan lc 5e
Tahapan siklus
Kegiatan
Belajar
Guru
Siswa
I. Engagement
a. Menyiapkan (mengkondisikan)
a. Menyiapkan diri untuk
siswa
mengikuti kegiatan
b. Membangkitkan minat siswa
pembelajaran
terhadap topik bahasn yang akan
b. Mengembangkan minat
dipelajari
atau rasa ingin tahu
c. Melakukan tanya jawab dalam
terhadap topikbahasan
rangka mengeksploitasi
yang akan dipelajari.
pengalaman awal,pengalaman,
c. Memberikan respon
ideide siswa untuk mengetahui
terhadap pertanyaan guru.
7
Ii. Exploration
Iii.
Iii. Explanation
Iv. Elaboration
V. Evaluation
kemungkinan terjadinya
miskonsepsi siswa.
a. Mengajak siswa untuk
membentuk kelompokkelompok
kecil 3-4 siswa
b. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
memanfaatkan panca indera
mereka semaksimal mungkin
dalam berinteraksi dengan
lingkungan melalui kegiatan
telaah literature
c. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bekerja
sama dalam kelompokkelompok kecil, menguji
hipotesis,melakukan dan
mencatat pengamatan serta ide
ide.
a. Mendorong siswa untuk
menjelaskankonsep dengan
kalimat mereka sendiri.
b. Meminta bukti dan klarifikasi
penjelasan siswa
b. Mendengarkan secara kritis
penjelasan antar siswa atau guru
a. Memberikan penjelasan
terhadap konsep yang
ditemukan dengan
kalimatnya sendiri
b. Menggunakan
pengamatan dan catatan
dalam memberi
penjelasan
c. Memberikan pembuktian
terhadap konsep yang
diajukan.
a. Menerapkan konsep dan
keterampilan yang telah
dimiliki terhadap situasi
lain dengan mengerjakan
soalsoal pemecahan
masalah.
a. Menjawab pertanyaan
dari guru
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus belajar (learning cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik (student centered). Model ini dilandasi oleh pandangan kontruktivisme dari
piaget yang beranggapan bahwa dalam belajar pengetahuan itu dibangun sendiri oleh anak
dalam struktur kognitif melalui interaksi dengan lingkungannya. Pada pembelajaran teori
konstruktivistik menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
lewat keterlibatan proses mengajar. Sehingga proses belajar mengajar lebih berpusat pada
siswa dan guru sebagai fasilitator.
Pada tahun 1980, rodger w.bybee mengembangkan model pembelajaran learning
cycle menjadi 5 fase yaitu:
a.
Pembangkitan minat (engagement),
b.
Eksplorasi (exploration),
c.
Penjelasan (explanation),
d.
Elaborasi (elaboration), dan
e.
Evaluasi (evaluation).
B. Saran
Sebagai calon guru, sebaiknya memahami mengenai berbagai model
pembelajaran. Sehingga diharapkan, guru dapat memilih model yang tepat untuk
digunakan ketika melangsungkan proses pembelajaran. Pada dasarnya tidak ada
model yang paling baik untuk proses belajar, melainkan yang ada adalah
kecocokan penggunaan pendekatan dan metode tertentu untuk keberhasilan proses
belajar.
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan referensi dalam memahami
dan memilih model yang tepat untuk proses pembelajaran. Walaupun penulis
menyadari bahwa makalah ini, jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun penulis harapkan demi penyusunan karya tulis selanjutnya
yang lebih baik.
10
Daftar pustaka
Fajaroh, f dan dasna, i wayan. 2007. Pembelajaran dengan model siklus belajar
(learning cycle). [online]. Tersedia: http://lubisgrafura.wordpress.com/diakses
tanggal 19 maret 2015.
Trianto.2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif : konsep landasan, dan
implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ( ktsp ). Jakarta :
kencana.
Sari, elies septiana, asim, yudyanto. 2010. Penerapan model pembelajaran learning
cycle 5e untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar fisika siswa kelas
x-keperawatan smk kesehatan bim probolinggo. Jurusan fmipa universitas
negeri malang .(online). (http:// jurnal-online.um.ac.id/, diakses tanggal 15
maret 2015).
Yusriati, ihya. 2012. Model pembelajaran learning . (online) ( http://
ihyayusriati.blogspot.com/2012/06/makalah-model-pembelajaranlearning.html , diakses tanggal 15 maret 2015).
11