Normina (1910120120020) Siti Rosita Sari (1910120220018) Suci Damayanti (2010120820016)
Hasil diskusi Kelompok
Pertanyaan : Diyah Intan Pratiwi (kelompok 2)
Model pembelajaran jigsaw dapat menjadi sarana memupuk kreativitas, inisiatif, kemandirian, kerjasama dan gotong royong siswa dalam belajar. Akan tetapi siswa yang aktif akan lebih mendominasi dalam diskusi sedangkan siswa yang memiliki kemampuan yang rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi selain itu metode pembelajaran ini akan sangat sulit jika diaplikasikan di kelas yang besar dan untuk penerapan model ini juga memerlukan waktu yang cukup panjang serta persiapan yang matang. Mengapa aplikasi model pembelajaran jigsaw sangat sulit jika dilaksanakan di kelas yang besar ? Bagaimana strategi guru agar dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang muncul dalam model pembelajaran jigsaw sehingga pembelajaran tersebut dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang ditentukan? Jawaban : Siti Rosita Sari Model pembelajaran jigsaw memang sangt sulit dilaksanakan dalam kelas yg besar, karena model ini masing-masing siswa memiliki materi yg berbeda dan masing2 siswa dituntut untuk menjelaskan apa yg siswa dapat dalam materinya sehingga jika dilaksanakan dalam kelas besar maka akan memerlukan waktu yang sangat lama belum lagi guru kesulitan dalam mengontrolnya. Kemudian strategi guru dalam mengatasi kelemahannya, yaitu untuk kelemahan yg pertama perbedaan persepsi dalam memahami satu konsep, kelemahan ini guru dapat mengatasi dengan membiarkan siswa yg menjadi pemateri menjelaskan dari segi yg berbeda2 sesuai persepsi pehamaman teman yg lain. Kemudian kelemahan yg kedua yaitu siswa tidak mempunyai rasa percaya diri dapat diatasi dengan memberikan 1 topik untuk 2 org siswa sehingga dalam memahami dan menjelaskan mereka dapat berdiskusi saling membantu dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri masing2. Kelemahan yg ketiga yaity perlu waktu yg lama kelemahan ini dapat diatasi dengan membiarkan 1 materi terdiri dari beberapa org dengan materi yg lebih sedikit dgn ini shg dapat dilaksanakan dgn waktu yg lebih sedikit. Kelemahan yg terkhir yaitu kesulitan melaksanakan dalam kelas besar, kelemahan ini dapat diatasi dengan cara yg sama seperti cara dalam meminimalisir waktu pelaksanaan, karena kendala dalam kelas yg besar adalah ttg masalah waktu sehingga cara sebelumnya sudah dapat mengatasi kesulitan dalam kelas yg besar. Pertanyaan : Nana (kelompok 8) Di ppt kalian, tepatnya pada slide 4 disana disebutkan bahwa tiap kelompok diberi materi yang berbeda, nah yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana penilaian yang diberikan guru kepada tiap2 siswa, yang mana yang kita tahu bahwa materi yang berbeda artinya secara otomatis memiliki tingkat kesulitan dan tingkat kemudahan yang berbeda dan apakah menurut kelompok kalian penilaian tersebut efektif? Jawaban : Normina Penilaian yang dilakukan guru bukan hanya dilihat dari dihasil belajar tapi juga difokuskan pada proses pembelajarannya terhadap aspek partisipasinya, kontribusinya, saling menghargai dan percaya diri, serta selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Penilaian dilakukan terhadap keempat aspek tersebut untuk melihat keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok yang dilaksanakan sesuai dengan sintak pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Jadi untuk penilaian ini sudah cukup efektif karena bukan hanya menilai dari segi hasil belajar tetapi juga dinilai dari kemampuan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung dalam setiap kelompok. Tambahan : Siti Rosita Sari Karena model jigsaw ini merupakan model pembelajaran dengan materi yg berbeda2 maka penilaian guru dalam model ini yaitu dinilai dari seberapa besar usaha siswa dalam memahami materi yg didapat dari kel. Materinya kemudian dinilai dari usaha siswa dalam menjelaskan kepada teman kelompok asalnya, penilaian juga dapat diambil dari penilaian teman kelompok yg mendengarkan penjelasannya, jadi seberapa sulit materi tersebut yg dinilai adalah usahanya.
Pertanyaan : Fina Aulia (kelompok 8)
Prinsip utama model pembelajaran jigsaw ini adalah pembelajaran oleh teman sendiri, ini pasti akan menjadi kendala jika siswa tidak punya rasa percaya diri dan ada perbedaan persepsi dalam memahami satu konsep antar siswa. Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut agar model ini nyaman diterapkan oleh siswa yang mempunyai problem seperti itu. Jawaban : Normina Dalam proses pembelajaran guru memberikan rasa tanggung jawab siswa untuk belajar lebih giat dalam mempelajari materi. Siswa yang tergolong pandai dalam menguasai materi dapat memperluas pemahaman dengan menjelaskan materi pada anggota kelompok lainnya yang masih kurang paham. Siswa yang tergolong kurang percaya diri dan mempunyai perbedaan persepsi harus berusaha lebih keras dalam memahami materi agar dapat didiskusikan dengan teman kelompoknya. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan melatih keterampilan sosial siswa, kemampuan komunikasi, kerja sama dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas siswa juga dapat belajar dari hasil presentasi kelompok lain dan dari umpan balik yang diberikan guru. untuk meningkatkan kualitas pengalaman belajar siswa. Melalui interaksi belajar antarsiswa yang efektif, siswa lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir, serta mampu membangun hubungan interpersonal. Terutama teknik jigsaw ini, dapat digunakan untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Dalam pembelajaran ini, siswa juga memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pertanyaan : Auliya Rahmah (kelompok 6)
Apakah metode Jigsaw ini dapat digunakan untuk pembelajaran tematik? Jika ada bagaimana cara menerapkannya? Jawaban : Siti Rosita Sari Model jigsaw ini sangat dapat digunakan untuk pelajaran tematik karena model ini merupakan model dengan tipe kooperatif. Pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran tematik dipandang sangat baik diterapkan karena peserta didik dapat belajar secara kelompok, saling bertukar pikiran, sekaligus saling memotivasi dalam mengerjakan soal-soal tematik. Cara menerapkan nya sama seperti pada biasanya misalnya mengelompokkan siswa menjadi 6 orang yang terdiri dari 6 kelompok asal dan 6 kelompok ahli. Kemudian memberikan setiap siswa dalam kelompok asal, tugas yang berbeda kita ambil materi yg lebih mudah tentang materi persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, jajar genjang, dan belah ketupat untuk dipelajari. Selanjutnya menugaskan anggota dari kelompok asal untuk bergabung dengan kelompok lainnya membentuk kelompok ahli yang sesuai dengan pokok bahasan yang sama, lalu melakukan diskusi kelompok ahli. Setelah itu meminta tiap anggota kembali ke kelompok asal dan meminta mereka melakukan diskusi kelompok asal.
Pertanyaan : Inrawani (kelompok 3)
Seperti yang kita ketahui sendiri Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan lingkungan belajarnya. Siswa belajar bersama-sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benar-benar menguasai materi yang sedang dipelajari. Yang menjadi Pertnyaan saya efektifkah media pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini di terapkan?? Dan apakah ini sangat berpotensi untuk meningkatkan cara berpikir siswa? Jawaban : Suci Damayanti Iya karena metode pembelajaran jigsaw ini mudah diterapkan dengan melibatkan aktivitas seluruh siswa sehingga semua siswa dapat bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap materi dan berperan aktif dalam membantu memahami materi yang sedang dipelajari tanpa ada perbedaan status sosial. Model pembelajaran jigsaw ini sangat berpotensi untuk meningkatkan cara berpikir siswa karena model pembelajaran jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan orang lain dengan demikian peserta didik saling tergantung satu sama lain dan harus bekerja sama secara kelompok untuk mempelajari materi yang ditugaskan hal ini sangat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengolah informasi sehingga memicu untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan pembelajaran jigsaw ini menyediakan kondisi untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa serta memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan nyata sehingga akan memunculkan budaya berpikir pada diri peserta didik. Tambahan : Arum Widiyaningsih (kelompok 4) Berdasarkan hasil pewnelitian2 yg telah dilaksanakan, rata rata menunjukan bahwa metode ini efektif untuk diterapkan , Karena pada model pembelajara ini (1) dapat mengembangkan sikap kerja sama, (2) mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa, (3) dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa, (4) siswa dapat belajar lebih banyak dari teman mereka dalam bentuk belajar kooperatif tipe jigsaw daripada guru. Hal inilah yg akan meningkatkan cara berpikir siswa karena mereka saling bertukar pandangan dan pendapat yang otomatis akan merangsang kemampuan berpikirnya untuk menghasilkan buah pikiran yang optimal agar bisa diterima. Siswa juga tidak akan sungkan atau takut salah karena yang dihadapinya adalah teman dan bukan guru sehingga lebih banyak buah pikiran yang akan dikeluarkan dan didiskusikan.
Pertanyaan : Nurul Hasanah (kelompok 2)
Sintaks atau tahapan mana kah yang bisa menjadi ciri khas dalam proses pembelajaran model jigsaw ini yang bisa menjadi pembeda dengan model pembelajaran lain? Jelaskan alasannya. Terima kasih Jawaban : Suci Damayanti Menurut saya sintaks yang menunjukkan ciri khas model pembelajaran jigsaw ini terdapat pada sintaks nomor 6 yaitu setelah memahami materi kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya alasannya karena metode pembelajaran jigsaw ini siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan tetapi juga mereka harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya