Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 9 :

Normina (1910120120020)
Siti Rosita Sari (1910120220018)
Suci Damayanti (2010120820016)

Hasil diskusi Kelompok

Pertanyaan : Diyah Intan Pratiwi (kelompok 2)


Model pembelajaran jigsaw dapat menjadi sarana memupuk kreativitas, inisiatif,
kemandirian, kerjasama dan gotong royong siswa dalam belajar. Akan tetapi siswa yang aktif
akan lebih mendominasi dalam diskusi sedangkan siswa yang memiliki kemampuan yang
rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi selain itu metode pembelajaran
ini akan sangat sulit jika diaplikasikan di kelas yang besar dan untuk penerapan model ini
juga memerlukan waktu yang cukup panjang serta persiapan yang matang. Mengapa aplikasi
model pembelajaran jigsaw sangat sulit jika dilaksanakan di kelas yang besar ? Bagaimana
strategi guru agar dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang muncul dalam model
pembelajaran jigsaw sehingga pembelajaran tersebut dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
yang ditentukan?
Jawaban : Siti Rosita Sari
Model pembelajaran jigsaw memang sangt sulit dilaksanakan dalam kelas yg besar, karena
model ini masing-masing siswa memiliki materi yg berbeda dan masing2 siswa dituntut
untuk menjelaskan apa yg siswa dapat dalam materinya sehingga jika dilaksanakan dalam
kelas besar maka akan memerlukan waktu yang sangat lama belum lagi guru kesulitan dalam
mengontrolnya.
Kemudian strategi guru dalam mengatasi kelemahannya, yaitu untuk kelemahan yg pertama
perbedaan persepsi dalam memahami satu konsep, kelemahan ini guru dapat mengatasi
dengan membiarkan siswa yg menjadi pemateri menjelaskan dari segi yg berbeda2 sesuai
persepsi pehamaman teman yg lain.
Kemudian kelemahan yg kedua yaitu siswa tidak mempunyai rasa percaya diri dapat diatasi
dengan memberikan 1 topik untuk 2 org siswa sehingga dalam memahami dan menjelaskan
mereka dapat berdiskusi saling membantu dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri
masing2.
Kelemahan yg ketiga yaity perlu waktu yg lama kelemahan ini dapat diatasi dengan
membiarkan 1 materi terdiri dari beberapa org dengan materi yg lebih sedikit dgn ini shg
dapat dilaksanakan dgn waktu yg lebih sedikit.
Kelemahan yg terkhir yaitu kesulitan melaksanakan dalam kelas besar, kelemahan ini dapat
diatasi dengan cara yg sama seperti cara dalam meminimalisir waktu pelaksanaan, karena
kendala dalam kelas yg besar adalah ttg masalah waktu sehingga cara sebelumnya sudah
dapat mengatasi kesulitan dalam kelas yg besar.
Pertanyaan : Nana (kelompok 8)
Di ppt kalian, tepatnya pada slide 4 disana disebutkan bahwa tiap kelompok diberi materi
yang berbeda, nah yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana penilaian yang diberikan guru
kepada tiap2 siswa, yang mana yang kita tahu bahwa materi yang berbeda artinya secara
otomatis memiliki tingkat kesulitan dan tingkat kemudahan yang berbeda dan apakah
menurut kelompok kalian penilaian tersebut efektif?
Jawaban : Normina
Penilaian yang dilakukan guru bukan hanya dilihat dari dihasil belajar tapi juga difokuskan
pada proses pembelajarannya terhadap aspek partisipasinya, kontribusinya, saling
menghargai dan percaya diri, serta selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Penilaian
dilakukan terhadap keempat aspek tersebut untuk melihat keterlibatan siswa dalam diskusi
kelompok yang dilaksanakan sesuai dengan sintak pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Jadi
untuk penilaian ini sudah cukup efektif karena bukan hanya menilai dari segi hasil belajar
tetapi juga dinilai dari kemampuan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung dalam
setiap kelompok.
Tambahan : Siti Rosita Sari
Karena model jigsaw ini merupakan model pembelajaran dengan materi yg berbeda2 maka
penilaian guru dalam model ini yaitu dinilai dari seberapa besar usaha siswa dalam
memahami materi yg didapat dari kel. Materinya kemudian dinilai dari usaha siswa dalam
menjelaskan kepada teman kelompok asalnya, penilaian juga dapat diambil dari penilaian
teman kelompok yg mendengarkan penjelasannya, jadi seberapa sulit materi tersebut yg
dinilai adalah usahanya.

Pertanyaan : Fina Aulia (kelompok 8)


Prinsip utama model pembelajaran jigsaw ini adalah pembelajaran oleh teman sendiri, ini
pasti akan menjadi kendala jika siswa tidak punya rasa percaya diri dan ada perbedaan
persepsi dalam memahami satu konsep antar siswa. Bagaimana cara yang tepat untuk
mengatasi hal tersebut agar model ini nyaman diterapkan oleh siswa yang mempunyai
problem seperti itu.
Jawaban : Normina
Dalam proses pembelajaran guru memberikan rasa tanggung jawab siswa untuk belajar lebih
giat dalam mempelajari materi. Siswa yang tergolong pandai dalam menguasai materi dapat
memperluas pemahaman dengan menjelaskan materi pada anggota kelompok lainnya yang
masih kurang paham. Siswa yang tergolong kurang percaya diri dan mempunyai perbedaan
persepsi harus berusaha lebih keras dalam memahami materi agar dapat didiskusikan dengan
teman kelompoknya. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan melatih keterampilan sosial siswa, kemampuan
komunikasi, kerja sama dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas siswa
juga dapat belajar dari hasil presentasi kelompok lain dan dari umpan balik yang diberikan
guru. untuk meningkatkan kualitas pengalaman belajar siswa.
Melalui interaksi belajar antarsiswa yang efektif, siswa lebih termotivasi, percaya diri,
mampu menggunakan strategi berpikir, serta mampu membangun hubungan interpersonal.
Terutama teknik jigsaw ini, dapat digunakan untuk membantu siswa meningkatkan
kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Dalam pembelajaran ini,
siswa juga memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Pertanyaan : Auliya Rahmah (kelompok 6)


Apakah metode Jigsaw ini dapat digunakan untuk pembelajaran tematik? Jika ada bagaimana
cara menerapkannya?
Jawaban : Siti Rosita Sari
Model jigsaw ini sangat dapat digunakan untuk pelajaran tematik karena model ini
merupakan model dengan tipe kooperatif. Pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran
tematik dipandang sangat baik diterapkan karena peserta didik dapat belajar secara kelompok,
saling bertukar pikiran, sekaligus saling memotivasi dalam mengerjakan soal-soal tematik.
Cara menerapkan nya sama seperti pada biasanya misalnya mengelompokkan siswa menjadi
6 orang yang terdiri dari 6 kelompok asal dan 6 kelompok ahli. Kemudian memberikan setiap
siswa dalam kelompok asal, tugas yang berbeda kita ambil materi yg lebih mudah tentang
materi persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, jajar genjang, dan belah ketupat untuk
dipelajari. Selanjutnya menugaskan anggota dari kelompok asal untuk bergabung dengan
kelompok lainnya membentuk kelompok ahli yang sesuai dengan pokok bahasan yang sama,
lalu melakukan diskusi kelompok ahli. Setelah itu meminta tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan meminta mereka melakukan diskusi kelompok asal.

Pertanyaan : Inrawani (kelompok 3)


Seperti yang kita ketahui sendiri Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
yang lebih banyak melibatkan interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru
maupun siswa dengan lingkungan belajarnya. Siswa belajar bersama-sama dan memastikan
bahwa setiap anggota kelompok telah benar-benar menguasai materi yang sedang dipelajari.
Yang menjadi Pertnyaan saya efektifkah media pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini di
terapkan?? Dan apakah ini sangat berpotensi untuk meningkatkan cara berpikir siswa?
Jawaban : Suci Damayanti
Iya karena metode pembelajaran jigsaw ini mudah diterapkan dengan melibatkan aktivitas
seluruh siswa sehingga semua siswa dapat bertanggung jawab untuk menunjukkan
penguasaannya terhadap materi dan berperan aktif dalam membantu memahami materi yang
sedang dipelajari tanpa ada perbedaan status sosial.
Model pembelajaran jigsaw ini sangat berpotensi untuk meningkatkan cara berpikir siswa
karena model pembelajaran jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab peserta
didik terhadap pembelajarannya sendiri dan orang lain dengan demikian peserta didik saling
tergantung satu sama lain dan harus bekerja sama secara kelompok untuk mempelajari materi
yang ditugaskan hal ini sangat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengolah
informasi sehingga memicu untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan
pembelajaran jigsaw ini menyediakan kondisi untuk meningkatkan keterampilan berpikir
siswa serta memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan nyata sehingga akan
memunculkan budaya berpikir pada diri peserta didik.
Tambahan : Arum Widiyaningsih (kelompok 4)
Berdasarkan hasil pewnelitian2 yg telah dilaksanakan, rata rata menunjukan bahwa metode
ini efektif untuk diterapkan , Karena pada model pembelajara ini (1) dapat mengembangkan
sikap kerja sama, (2)
mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa, (3) dapat mengembangkan
kemampuan akademis siswa, (4) siswa dapat belajar lebih banyak dari teman
mereka dalam bentuk belajar kooperatif tipe jigsaw daripada guru. Hal inilah yg akan
meningkatkan cara berpikir siswa karena mereka saling bertukar pandangan dan pendapat
yang otomatis akan merangsang kemampuan berpikirnya untuk menghasilkan buah pikiran
yang optimal agar bisa diterima. Siswa juga tidak akan sungkan atau takut salah karena yang
dihadapinya adalah teman dan bukan guru sehingga lebih banyak buah pikiran yang akan
dikeluarkan dan didiskusikan.

Pertanyaan : Nurul Hasanah (kelompok 2)


Sintaks atau tahapan mana kah yang bisa menjadi ciri khas dalam proses pembelajaran model
jigsaw ini yang bisa menjadi pembeda dengan model pembelajaran lain? Jelaskan alasannya.
Terima kasih
Jawaban : Suci Damayanti
Menurut saya sintaks yang menunjukkan ciri khas model pembelajaran jigsaw ini terdapat
pada sintaks nomor 6 yaitu setelah memahami materi kelompok ahli menyebar dan kembali
ke kelompok masing-masing kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya
alasannya karena metode pembelajaran jigsaw ini siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan tetapi juga mereka harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada
kelompoknya

Anda mungkin juga menyukai