Anda di halaman 1dari 2

HAKEKAT IPA SEBAGAI PRODUK

IPA pada hakikatnya dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah dan juga sikap
ilmiah. Sebagai produk ilmiah diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang
diajarkan dalam sekolah atau diluar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau
dissiminasi pengetahuan (Marsetio, 2013). Sains sebagai produk merupakan akumulasi dari
hasil usaha para ilmuan sains terdahulu melalui metode ilmiah yaitu melakukan proses dan
prosedur yang tepat dan benar untuk menghasilkan suatu temuan. Produk sains ini pada
umumnya berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori yang sudah tersusun sistematis dan
lengkap dalam bentuk buku teks (Oviana, 2015). Menurut Karsono (2016), Produk IPA
adalah sekumpulan hasil penelitian yang telah ilmuan lakukan kegiatan empirik dan kegiatan
analitis. Bentuk IPA sebagai produk berupa fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA.
Berdasarkan pernyataan tersebut, hakikat IPA sebagai produk adalah berupa pengetahuan
yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan juga teori.

a) Fakta dalam IPA, pernyataan-pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau
peristiwa yang benar-benar terjadi dan mudah dikonfirmasi secara objektif.
Contohnya adalah logam memuai ketika dipanaskan dan matahari terbit dari arah
timur.
b) Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep
merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya.
Cotohnya adalah perasan jeruk nipis merupakan zat yang larutannya dapat
memerahkan warna lakmus. Faktanya air jeruk nipis bersifat asam, terjadi perubahan
warna kertas lakmus. Fakta-fakta tersebut berhubungan dengan konsep asam basa.
c) Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA.
Contohnya adalah saat air dipanaskan terjadi peristiwa penguapan. Pernyataan
tersebut merupakan prinsip yang menggabungkan konsep perpindahan kalor hingga
penguapan.
d) Hukum-hukum alam (IPA) prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga
bersikap tentative (sementara), akan tetapi karena telah mengalami pengujian yang
berulang-ulang maka hukum alam bersifat kekal selama ada pembuktian yang lebih
akurat dan logis.
e) Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep, prinsip
yang saling berhubungan. Fungsi teori dalam sains adalah sebagai berikut.
1) Teori merupakan eksplanasi (penjelasan) beralasan terhadap fenomena yang diamati
dan temuan-temuan eksperimen.
2) Teori merupakan sistem penalaran yang dikonstruksi berdasarkan asumsi-asumsi yang
diterima.
3) Teori menjawab pertanyaan “mengapa?”
4) Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta baru.
5) Teori dapat diubah atau dimodifikasi dengan bukti-bukti baru. Contoh: teori atom,
teori sel, teori kinetik molekul gas, teori hibridisasi, teori evolusi, dan teori pita
(band theory).

Anda mungkin juga menyukai