Anda di halaman 1dari 7

Pembelajaran IPS SD II

“Analisis Kurikulum 2013 IPS SD ”

OLEH:
NOVYTA SARI
17129159

SEKSI : 17 BKT 09

DOSEN PENGAMPU : Arwin, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
ANALISIS KURIKULUM IPS SD 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses,
maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan
dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses
(implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL
menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
3. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Mata pelajaran merupakan suatu unit organisasi kompetensi dasar yang terkecil. IPS
merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial juga sering
disingkat Pendidikan IPS atau PIPS. Istilah IPS mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1970-an sebagai
hasil kesepakatan komunitas akademik. Namun secara formal digunakan dalam sistem pendidikan
nasional dalam kurikulum 1975. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Ilmu Pengetahuan Sosial
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Ciri khas mata pelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah bersifat
terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih
bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi atau bahan pelajaran disesuaikan
dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, dalam
perkembangannya muncul berbagai pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik
seperti students’ centered, integrated approach, social problem based approach, broad field
approach, dan sebagainya.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi. Di tingkat SD/MI, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan
memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Berdasarkan pendekatan integrasi kompetensi dasar mata pelajaran yang


mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, sehingga terjadi penyederhanaan mata pelajaran
SD/MI menjadi berkurang. Untuk kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial tercantum dalam struktur kurikulum dan memiliki kompetensi dasar masing-masing.
Sebagaimana kompetensi dasar mata pelajaran lain dalam proses pembelajaran, kompetensi
dasar Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses
pembelajaran semua kompetensi dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai
tema.
Meskipun dalam pelaksanaan pembelajaran tematik membelajarkan beberapa muatan
pelajaran secara bersamaan dalam satu tema, namun materi dari tiap-tiap muatan tetap tidak
boleh terlepas dari konsep dasar materi masing-masing muatan pelajaran. Sehingga hal ini
menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan dalam materi maupun proses pembelajaran tematik.
Materi maupun proses pembelajaran dari beberapa muatan pelajaran harus dikemas secara
terpadu dalam pembelajaran tematik. Namun dengan terintegrasinya beberapa mata pelajaran
tersebut, konsep dasar materi tiap muatan tetap dapat tersampaikan.
Pada sekolah dasar materi IPS terdiri dari kemampuan memahami isu, fakta, konsep, dan
generalisasi. Muatan IPS diajarkan dimuali dari pengenalan lingkungan dan masyarakat terdekat
mulai dari kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional. Dalam lingkungan internasional,
pada materi IPS SD hanya dibatasi pada pengenalan lingkungan ASEAN (Sudrajat, 2008).
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, materi dan proses pembelajaran telah disediakan oleh
pemerintah dalam buku guru dan buku siswa. Buku guru dan buku siswa yang disediakan oleh
pemerintah bersifat nasional dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga untuk
mengimplementasikan pembelajaran tematik harus dimulai dari lingkungan sekitar siswa, oleh
karena itu, guru mempunyai kewajiban untuk mengembangkan materi maupun proses
pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekitar siswa

Berikut adalah KI dan KD IPS SD KURIKULUM 2013


a. Kelas IV
b. Kelas V

c. Kelas VI
Agar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik berjalan
dengan baik, perlu dilakukan beberapa hal yang tercakup dalam dua tahapan yaitu tahap
perencanaan dan tahap pelaksanaan. Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam
tahap perencanaan pembelajaran tematik sebagaimana dikemukakan Depdiknas (2007)
yaitu pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Kegiatan pemetaan kompetensi dasar dilakukan untuk memperoleh gambaran


secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang
dilakukan adalah:

1. Penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indicator
2. Menentukan tema
3. Identifikasi dan analisis SK, KD, dan indikator.
Pembuatan jaringan tema pada dasarnya adalah kegiatan menghubungkan
kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut
akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata
pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap
tema. Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan
dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian. Untuk
keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun RPP, ini merupakan realisasi
dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran
(Depdiknas, 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud (2012). Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan dan Tema Integratif.

[Online]. Tersedia: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/ujipublik-kurikulum-2013-1

Setiana, Nana.2014.Pembelajaran IPS Terintegrasi dalam Kurikulum 2013. EduHumaniora :

Vol. 6 No. 2, Juli 2014

Tawadlu’un,Fariha.2013.Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SD/MI Kurikulum

2013 Dilihat Dari Taksonomi Bloom.Skripsi

Wahyu , Ima, Putri ,Utami dan Purnama , Arda ,Putra. 2017. Analisis Fakta Pada Muatan Ips

Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas Iv . Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara

Volume 3│Nomor 1│Juli 2017│E-ISSN 2579-6461 P-ISSN 2460-6324

Anda mungkin juga menyukai