Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadarirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan kesehatan


wal’afiat, kesabaran, juga limpahan nikmat, hidayah serta inayah dan ridhoNya, tidak
lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada nabi agung junjungan kita, nabi agu
ng Muhammad saw yang telah membawa kita semua dari zaman kegelapan ke zaman
yang terang benderang ini ,sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas
Makalah”SIKAP ILMIAH” ini .
Makalah sikap ilmiah ini di dalamnya membahas tentang sikap ilmiah yang
harus di miliki oleh seorang saintis dan pengertian dari saintis sendiri , Dengan
selesainya penyusunan makalah ini kami ucapkan beribu-ribu Minta maaf karna
kami sendiri Menyadari bahwa Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
Makalah ini ,Maka kami Dengan senang hati senantiasa menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca, khususnya dari guru pengampu
pelajaran untuk pembuatan makalah yang lebih baik di hari esok
Atas perhatiannya saya mengucapkan beribu ribu terima kasih

Mengetahui

Sriyanti S.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kalau saja sekolah mampu menumbuh kembangkan sikap ilmiah pada masing-
masing siswa, secara hipotesis dapat dikatakan: "mustahil ada orang (apa lagi banyak)
sebagai produk sekolah berprilaku tidak jujur dengan memperdaya masyarakat".
Kalaupun ada, tentu kementakannya rendah. Pada dasarnya, beberapa jenis sikap
ilmiah - yang antara lain meliputi, sikap jujur, terbuka, luwes, tekun, logis, kritis,
kratif, dan sejumlah sikap positif lainnya - dapat dilatihkan melalui kegiatan
pembelajaran IPA Bentuk kejahatan yang nyata seperti mencuri, membunuh mudah
ditemui dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Pelaku kejahatan ini
terkadang melibatkan anak / orang berpendidikan sebagai output pendidikan di
sekolah. Tentu saja jenis kejahatan ini mudah dikenali. Namun, ada jenis kejahatan
lain yang cenderung rasional sehingga wujudnya tampak seperti bukan bentuk
kriminal. Jenis kejahatan seperti ini sering ‘dipelihara’ secara tidak sengaja di
sekolah. Misalnya, prilaku siswa / kelompok siswa yang kadang kala sengaja
memanipulasi data hasil pengamatan demi suatu kesimpulan percobaan supaya sesuai
dengan teori yang berlaku. Juga, kebiasaan siswa memperoleh nilai bagus dengan
nyontek atau melalui perolehan nilai bersama kelompok tanpa harus bekerja.
Setelah siswa ini besar dan lulus sekolah, kebiasaan ini mungkin berlanjut
dengan kebiasaan menyulap angka siluman. Kalau dia seorang guru / peneliti,
mungkin dia berusaha mengumpulkan nilai kredit dengan cara-cara tidak sah.
Misalnya dengan menuliskan namanya menjadi penulis kedua meskipun dia bukan
penulisnya. Perbuatan demikian disebut sebagai kejahatan kerah putih (white colar
crime). Ada oknum individu sebagai keluaran jenjang sekolah yang masih sering
melakukan kejahatan jenis ini. Kejahatan jenis kedua ini merupakan embrio prilaku
KKN yang berawal dari ketidak jujuran pada usia anak-anak.
Padahal , kalau saja mereka memiliki sikap ilmiah yang salah satu aspeknya
‘kejujuran’, prilaku seperti ini tidak perlu terjadi. Lalu, apakah perbuatan ini sebagai
dampak kurang efektifnya ‘penempaan’ siswa melalui sesi pembelajaran selama
sekitar 6 jam sehari atau lantaran tidak di perkenalkannya mata pelajaran Pendidikan
Budi Pekerti di sekolah secara terpisah? Penulis cenderung menerima alasan pertama
sebagai penyebabnya. Ini dapat dikaji dari kurikulum masing-masing mata pelajaran
yang sarat dengan muatan nilai. Mata pelajaran IPA misalnya, banyak berorientasi
pada penumbuhan sikap ilmiah (scientific attitude) selain perluasan wawasan ilmiah
(IPA) dan pengembangan keterampilan proses.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan sikap ilmiah ?
2. Apakah ilmu alamiah dalam bentuk sikap ilmiah?
3. Sikap ilmiah apa saja yang harus dimilik oleh seorang saintis ?
4. Sebutkan macam’’ sikap ilmiah ?
5. Di bagi menjadi brapa kelompok sikap ilmiah itu ?
6. jelaskan sikap ilmiah ?
1.3 Tujuan pembahasan
1. Mengetahui Apakah yang di maksud dengan sikap ilmiah
2. Mengetahui ilmu alamiah dalam bentuk sikap ilmiah
3. Mengetahui sikap ilmiah apa saja yang harus dimilik oleh seorang saintis
4. Mengetahui macam’’ sikap ilmiah
5. Mengetahui brapa kelompok sikap ilmiah itu
6. Mengetahui jelas sikap ilmiah
1.4 Manfaat pembahasan
Insya allah kita akan menjadi insan kamil yang dapat di banggakan oleh
masyarakat ,dan kita dapat menjadi kepercaya’an oleh khalayak umum,selain itu kita
bisa menjadi saintis yang handal dan dapat berguna bagi khalayak umum. Karena kita
mempunyai kepribadian yang baik / ahlakul karimah .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap
ilmuwan atau saintis dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan,
menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan
saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain
kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu
masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek tujuan
dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah.

2.2 Ilmu Alamiah Dalam Bentuk Sikap Ilmiah


2.2.1 Jujur
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak di tambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat jujur
ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini merupakan prinsip
dasar dari cerminan akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi cerminan dari
kepribadian seseorang bahkan kepribadian bangsa. Oleh sebab itulah kejujuran
bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Kejujuran banyak dicontohkan langsung
oleh Rasulullah. Dapat kita ambil keteladanan dari Rasul kita Nabi Muhammad saw.
Yang memiliki sifat wajib bagi Rasul, salah satunya “amanat” yang berarti dapat
dipercaya. Mengapa dapat dipercaya ? Jawabannya karena kejujuran. Amanat berarti
kepercayaan, orang yang dipercaya tidak pantas untuk melakukan kebohongan.
Kejujuran adalah bekal bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Jika seseorang telah memiliki kejujuran maka sesuatu yang wajar jika bila orang
tersebut dapat dipercaya, diberi amanat , oleh orang banyak. Dan amanat itu sendiri
akan disampaikan kepada yang berhak menerimanya, bukan kepada orang yang tidak
berhak menerimanya. Orang yang jujur jugalah yang akan tenang dalam menjalani
hidup di dunia yang fana ini. Betapa hancurnya dunia akan sangat terasa apabila
mayoritas orang-orang yang jujur sangat sedikit.
Jujur memang suatu kegiatan yang mudah, apalagi bagi kita yang memiliki
iman dan ketakwaan yang kuat kepada Allah. Tapi sangat sulit bagi mereka yang
makanan sehari-harinya berbohong . Kebohongan hanya akan membawa malapetaka
bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Sekali berbohong ketahuan,
maka jangan heran jka kepercayaan orang akan luntur kepada kita.
Berperilaku jujur, tidak akan merugikan kita. Justru banyak hal yang dapat kita
ambil dari kejujuran. Kejujuran membawa manfaat yang begitu banyak, antara lain
dapat membuat seseorang menjadi dapat dipercaya, disenangi orang lain, mudah
mendapat lapangan pekerjaan, dan yang paling penting adalah dicintai oleh Allah swt.
Kejujuran dapat memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan karena
kejujuran adalah poin penting dari kepribadiaan seseorang yang dapat dijadikan
pedoman dalam menjalankan semua pekerjaannya.
2.2.2 Terbuka
Seseorang mempunyai pandangan luas, terbuka, bebas dari praduga. Ia
menyakini bahwa prasangka, kebencian baik pribadi maupun golongan Ia tidak akan
berusaha memperoleh dugaan bagi buah pikirannya atas dasar prasangka. Ia akan
terus berusaha mengetahui kebenaran tentang alam, materi, moral, politik, ekonomi,
dan tentang hidup. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan
menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau ditolak, jadi
ia terbuka akan pendapat orang lain.
Keterbukaan berarti memeberi peluang luar untuk masuk, dan menerima
berbagai hal untuk masuk, baik itu di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan, ideology, paham dan aliran, ataupun ekonomi. Terbuka menerima kritik,
saran, dan pendapat orang lain dalam pergaulan. Tidak menutup diri dari pergaulan,
keterbukaan dan keterusterangan terhadp apa yang dipikirkan, diinginkan,
diketahui dan kesediaan menerima saran dan kritik dari orang lain.
2.2.3 Toleran
Seseorang tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia
mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu
pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan
pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih
dari sikap angkuh. Toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap
tindakan yang orang lain lakukan. Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan karena
manusai adalah makhluk sosial dan akan menciptakan adanya kerukunan hidup. Dan
cara memelihara toleransi, antara lain:
1. Ciptakan kenyamanan
2. Kenailah intoleransi ketika anak terbuka terhadapnya
3. Menolak sikap intoleransi yang dilakukan anak
4. Dukung anak anda ketika mereka korban dari sikap intoleransi
5. Bantu perkembangan sebuah pengalaman yang sehatdan identitas
kelompok
6. Tampilkan barang-barang pajangan yang mengandung unsure perbedaaan
budaya di rumah anda
7. Beri kesempatan pada anak-anak untuk berinteraksi dengan orang-orang
yang berbeda dengan mereka
8. Dorong anak-anak untuk mendatangi sumber-sumber yang ada di
lingkungan sekitar
9. Jujurlah terhadap perbedaan-perbedaan
10. Berikan contoh pada orang lain
2.2.4 Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi,
tidak sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh
data fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau
kesimpulan tidak keliru.
Seseorang mencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, dan skeptis. Ia akan
menyelidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia tidak akan sinis
tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu. Ia tidak
akan menerima suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat. Sikap
skeptis ini perlu dikembangkan oleh orang yang berniat memecahkan masalah. Bila ia
tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh, mungkin ada informasi yang
salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah. Karena itu, setiap
informasi perlu diuji kebenarannya.
2.2.5 Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak
putus asa, dan ia selalu berkata“ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba
mengerjakannya” . Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa
humor yang tinggi.
Sikap optimisme berarti sikap yakin adanya kehidupan yang lebih baik dan
keyakinan itu kita jadikan sebagai bekal untuk meraih hasil yang lebih baik. Kita
kadang punya optimisme yang besar dan padam detik selanjutnya langsung punya
sikap pesimis. Sebenarnya, untuk membedakan antara sikap optimis dengan pesimis
itu tergantung bagaimana cara kita memandangnya. Karena tergantung kepada cara
kita memandang maka itu berarti yang berperan adalah diri kita sendiri dalam
memilih dan menentukan kehidupan kita. Jika kita mempunyai keinginan dan tujuan
yang sangat besar dan juga mempunyai persiapan dan pengetahuan yang diperlukan,
ditambah dengan rasa optimis dan percaya diri. Maka segala tujuan kita pasti akan
cepat tercapai/terwujud.
2.2.6 Pemberani
Seseorang harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidak
benaran, kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan
menghambat kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh para ilmuan
seperti Copernicus, Galilleo, Socrates, Bruno yang telah banyak dikenal orang.
Copernicus dan Galilleo diasingkan oleh penguasa karena dengan berani menentang
konsep Bumi sebagai pusat tata surya, matahari dan benda lainnya berputar
mengelilingi bumi (geosentris). Dan ia mendeklarasikan justru mataharilah yang
menjadi pusat tata surya bumi dan planet lainnya berputar mengitari matahari
(Heliosentris), Socrates memilih mati minum racun daripada harus mengakui sesuatu
yang salah. Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara dibakar demi
mempertahankan kebenaran.
Kisah keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi tauladan adalah
kisah Prof. Peabody, memberikan kuliah terahir tentang “Perawatan Orang Sakit”
Kuliah ini sangat jelas, penuh rasa kasih sayang dan belas kasih, saat memberikan
kuliah saat itu berumur 46 tahun, segar dan bugar, fasih dalam menyampaikan materi
kuliahnya. Tetapi dibalik ketenangannya itu Peabody mengidap penyakit kanker
ganas yang telah diderita, ditekuni , diteliti dan dipahami secara seksama secara
medis mengenai setiap gejala kanker yang dideritanya. Sehari sebelum meninggal
dunia ia menulis sendiri laporan penyakitnya dengan harapan dapat dijadikan bahan
penelitian pengobatan lebih lanjut. Kisah yang sama juga dilakukan oleh Marry Cury
seorang fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-
tahun ia menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia, dengan perlahan radiasi unsure tersebut merambah
kedalam tubuh Marry Cury dan ia tahu sehingga mengindap penyakit kanker, dalam
setiap kuliahnya menjelaskan tentang radioaktif tidak pernah menunjukan ketakutan
dan bahaya radiasinya dan itu terus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri pada
saat-saat ajalnya tiba.
2.2.7 Kreatif
Seseorang dalam mengembangkan ilmunya harus menpunyai sikap kreatif
yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif
dan berkemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Sifat-sifat
yang tersebut di atas menunjukkan kepada kita arah tujuan yang hendak dicapai
seseorang yang hendak menumbuhkan sikap ilmiah pada dirinya. Tidak seorang pun
dilahirkan dengan memiliki sikap ilmiah. Mereka yang telah memperoleh sikap itu
telah berbuat dengan usaha yang sungguh-sungguh.

2.3 Sikap Ilmiah Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pengamat Saintis Antara
Lain :
a. Mencintai kebenaran
Sikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan objektiv
b. Tidak buruk sangka
Tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal
c. bersifat toleran terhadap orang lain
Pengetahuan tidak mutlak sempurna ,maka menghargai pendapat orang lain
dapat digunakan untuk memperbaiki ,melengkapi ,menyempurnakan
pengetahuan ,dan tidak memaksa orang lain .
d. Ulet
Tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran walaupun
sering tidak memperoleh apa-apa .\
e. Teliti dan hati-hati
Teliti dalam mengambil sesuatu dan hati-hati dalam mengambil kesimpulan
dan mengeluarkan pendapat .
f. Ingin tahu
Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong
untuk ingin lebih tahu lebih banyak dalam melakukan sesuatu .
g. Optimis
Selalu optimis karena sudah terbiasa dengan percoba’an atau eksperimen .
Prof harsojo menyebutkan enam macam sikap ilmiah yaitu:
a. Obyektivitas , dalam peninjauan yang penting adalah obyeknya
b. Sikap serba relatif , ilmu tidak mempunyai maksud mencari kebenaran
mutlak, ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat,
secara priori telah diterima sebagai suatu kebenaran. Malahan teori-teori
dalam imlu sering untuk mematahkan teori yang lain
c. Sikap skeptic adalah sikap untuk selalu ragu ragu terhadap pernyataanpernyat
aan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
d. Kesabaran intelektual , sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah
pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum
selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang
ilmuwan
e. Kesederhanaan adalah sikap cara berfikir, menyatakan, dan membuktikan
f. Sikap tidak memihak pada etik.
Tapi ada pendapat lain dari LKS master ilmu pengetahuan alam X PT.aviva yaitu:
a. Objektiv :bersifat ada dan nyata
b. Jujur : berlaku jujur dan tidak menutupi sesuatu apapun
c. Toleransi : bisa memaklumi keada’an
d. Bertanggung jawab : berani mempertanggung jawabkan
e. Cermat bekerja : selalu berhati hati dalam melakukan sesuatu hal
f. Disiplin :selalu kosisten atas apa yang ia lakukan
g. dan terbuka dalam mengumpulkan data & menganalisis data : senantiasa
menerima kritik dan saran ataupun pendapat dari pihak lain

2.4 Macam-macam Sikap Ilmiah


1. Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai
hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti
dengan komponen yang lain? Dan seterusnya.
2. Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya,
baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui
masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk
ditulis.
3. Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan
dan argumentasi orang lain.
4. Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa
dibarengi perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya
sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela
fakta atas hasil penelitiannya.
7. Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu
berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan
bahkan mampu menyusun suatu teori baru.

2.5 Bagian Kelompok Sikap Ilmiah


sikap ilmiah dikelompokkan menjadi 2 yaitu ;
1. seperangkat sikap yang menekankan sikap tertentu terhadap sains sebagai su
atu cara memandang dunia serta dapat berguna bagi pengembangan karir di
masa datang.
2. seperangkat sikap yang jika diikuti akan membantu proses pemecahan
masalah.

2.6 Penjelasan Sikap Ilmiah Tersebut Sebagai Berikut :


1. Mengenali fakta dan opini
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi .fakta merupakan hasil pengamatan
yang telah di uji kebenarannya secara empiris. Sementara opini adalah
pendapat/pendirian pada umumnya , opini berkembang pada sebagian besar
masyarakat .seorang ilmuan harus membedakan fakta yang didukung dan fakta
karena kesepakatan umum .
2. Menggunakan fakta sebagai argumentasi
Argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat
,pendirian,atau gagasan .
Alasan seorang ilmuan harus di dukung oleh data .selain itu ,seorang ilmuwan harus
mampu mengolah data menjadi informasi yang berguna ,memiliki sifat /menerima
saran orang lain .
3. Berani dan santun dalam bertanya dan berargumentasi
Mengapa berani dan santun merupakan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh
ilmuwan ?
Pertanyaan ini berdasarkan dalam fakta dan data .selain memiliki sikap santun dan
berani dalam bertanya ,seorang ilmuwan harus memiliki sikap adil ,objektiv ,jujur
,bejerja keras ,dan cerdas, serta mau bekerja sama secara adil dan terbuka dengan
orang lain.
4. Melakukan evaluasi diri
Seorang ilmuwan harus tau ,bahwa setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan .
Kelabihan dan kekurangan tersebut dapat di identivikasikan sebanyak mungkin
.kelemehan-kelemahan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai tolok ukur bagi
penyempurna’an penelitian selanjutnya.
5. Mengembangkan keingin tahuan
Mahluk hidup pasti sudah dibekali dengan hasrat keingin tahuan .
Dari kita masih kecil keingin tahuan sudah dapat dilihat dari kehidupan sehari –hari
Yang memperlihatkan adanya masalah ,menimbulkan rasa keingin tahuan manusia
untuk memperoleh jawaban dan pemecahannya .
6. Peduli terhadap lingkungan alam,sosial,dan budaya
Pada umumnya ilmuwan menemukan masalah penelitian dari lingkungan alam
sekitarnya,ahli astronomi banyak menemukan masalahnya ketika ia cakrawala
,bahkan seorang mungkin saja menemukan masalah yang diteliti ketika ia tersandung
batu saat berolah raga pagi karena batu tersebut menarik perhatian nya .
Seorang ilmuwan bebas memilih masalah yang ditelitinya .walau demikian tidak
boleh mengabaikan keadaan lingkungan alam dan sekitarnya .
7. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan
Keputusan seorang ilmuwan harus dapat di pertanggung jawabkan .
BAB III
KESIMPULAN
Maka kesimpulan dari makalah di atas adalah :
SIKAP ILMIAH Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap
ilmuwan atau saintis dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan,
menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.sikap ilmiah juga
sebagai dasar yang dimiliki oleh seorang saintis .
Macam sikap ilmiah antara lain :
1. Objektiv :bersifat ada dan nyata
2. Jujur : berlaku jujur dan tidak menutupi sesuatu apapun
3. Toleransi : bisa memaklumi keada’An
4. Bertanggung jawab : berani mempertanggung
5. Cermat bekerja : selalu berhati hati dalam melakukan sesuatu hal
6. Disiplin :selalu kosisten atas apa yang ia lakukan
7. dan terbuka dalam mengumpulkan data & menganalisis data : senantiasa
menerimakritik dan saran ataupun pendapat dari pihak lain
dalam sikap ilmiah mempunyai aspek ‘’ diantaranya :
1) sikap ingin tahu
2) sikap respek terhadap data
3) sikap refleksi kritis
4) sikap ketekunan
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat saintis antara lain :
A .Mencintai kebenaran
B .Tidak buruk sangka
C .bersifat toleran terhadap orang lain
D .Ulet
E .Teliti dan hati-hati
F .Ingin tahu
G .Optimis
Dalam sikap ilmiah terdapat beberapa penjelasan antara lain:
- Mengenali fakta dan opini
- Menggunkan fakta sebagai dasar argumentasi
- Berani dan santun dalam bertanya dan berargumentasi
- Melakukan evaluasi diri
- Mengembangkan keingin tahuan
- Peduli terhadap lingkungan alam, sosial ,dan budaya
- Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Suhendar,Cucu.2009.Ilmu pengetahuan Alam SMK/MAK.bandung:Armico.
Purwanto,Susanto,H.ir.2007.Ilmu pengtahuan Alam SMK/MAK.klaten :Macanan
Jaya Cemerlang.
Sutrisno,Dedi Supriadi.2007.Ilmu pengetahuan alam modul 1 .Bogor:Yudhistira.
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2114497-sikap-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai