Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MEMAHAMI SIKAP ILMIAH DAN TANGGUNG JAWAB ILMUWAN”

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas makalah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu :

“Ratna Nulinnaja,M.Pd.I”

Disusun Oleh :

Ahmad Faury Ariyanto Rani (200103110078)

M. Farid Fathullah (200103110077)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

September 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kita kessehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tak lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW. yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis bersyukur kepada limpahan rahmat dan nikmat sehat-Nya sehingga makalah
“Memahami sikap ilmiah dan tanggung jawab ilmuwan” dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Filsafat Ilmu. Penulis berharap makalah tentang pemahaman
sikap ilmiah dan tanggung jawab ilmuwan ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa agar
bisa memahami sikap ilmiah dan tanggung jawab ilmuwan.

Penulis menyadari makalah bertema sikap ilmiah dan tanggung jawab ilmuwan ini
masih perlu banyak perbaikan. Untuk itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik
terkait penulisan dan lain sebagainya, penulis mohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini bisa
bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baubau, 25 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR……………………………………………………...i
 DAFTAR ISI……………………………………………………………….ii
 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..2
C. TUJUAN MASALAH……………………………………………...1
 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...3
A. PENGERTIAN SIKAP ILMIAH…………………………………..4
B. MACAM-MACAM SIKAP ILMIAH……………………………...6
C. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN……………………………….7
 BAB III PENUTUP………………………………………………………....8
A. KESIMPULAN……………………………………………………..8
B. SARAN……………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
kata yakni Philo (Cinta) dan Sophia (Kebijaksanaan).Philo artinya cinta dalam arti
yang luas, yang ingin, dan karena itu maka timbullah usaha untuk mencapai yang
dicintai atau diinginkan itu. Sophia artinya kebijaksanaan, kepandaian, atau
pengertian yang mendalam. Jadi secara etimologis menurut harfiahnya, filsafat
boleh diartikan cinta kepada kebijaksanaan1. Yang mana filsafat ini memiliki
bagian yang meliputi pandangan hidup seseorang atau kelompok dalam konsep
dasar mengenai cita-cita kehidupannya yang disebut dengan filsafat ilmu. Filsafat
ilmu menjelaskan masalah-masalah suatu konsep sehingga suatu pernyataan
disebut ilmiah. Dari sini muncullah kriteria-kriteria sikap ilmiah, untuk bisa
menerangkan masalah tersebut. Orang-orang yang memiliki sikap terpuji,
dijunjung tinggi, dan dijadikan pedoman dalam melakukan kerja ilmiah itu disebut
dengan ilmuwan. Dan ilmuwan pun memiliki sikap ilmiah yang diantaranya :
1. Rasa ingin tahu
2. Skeptis (meragukan atau masih mempertanyakan) terhadap sesuatu
3. Jujur mengungkapkan fakta
4. Objektif melakukan penilaian
5. Dapat membedakan Fakta dan Opini
6. Berpikir secara kritis dan teliti
7. Terbuka dan rendah hati
8. Disiplin dan tekun
9. Bertanggung jawab
10. Peduli terhadap lingkungan, sosial dan budaya2

Sebagaimana yang tertera didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Ilmuwan didefinisikan sebagai orang yang ahli atau banyak pengetahuan mengenai
ilmu; orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

1
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai James, Bandung: Rosda, cetakan kelima,
1997, hal. 8-9.
2
Feri Noperman. Pendidikan Sains dan Teknologi: Transformasi sepanjang masa untuk kemajuan peradaban
Bengkulu: UNIB Press, Anggota IKAPI, 2020 hal. 53, 56.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang tersebut adapun rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sikap ilmiah dalam filsafat ilmu?
2. Apa macam-macam sikap ilmiah dalam filsafat ilmu?
3. Apa saja tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan dalam melakukan
kerja ilmiah?
C. TUJUAN MASALAH
Setelah mengkaji dan mempelajari makalah ini, penulis berharap agar
mahasiswa mampu untuk ;
1. Memahami sikap ilmiah dalam filsafat ilmu.
2. Mengetahui macam-macam sikap ilmiah dalam filsafat ilmu.
3. Mengetahui tanggung jawab seorang ilmuwan dalam melakukan kerja
ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SIKAP ILMIAH.


Sikap Ilmiah merupakan sikap yang tidak bisa terlepas dari metode ilmiah,
karena sudah menjadi landasan dalam melakukan pemikiran ilmiah. Metode menjadi
sebuah instrument dalam penilitian dan sikap ilmiah disertai dengan prosedur ilmiah
yang merupakan langkah-langkah dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam
metode ilmiah penelitian dituntut dalam proses berpikir yang menggunakan analisa
maka harus ada:
1. Hipotesis,ialah keterangan sementara dari sebuah penelitian yang mungkin
benar dan mungkin salah. Dan dapat digunakan sebagai dasar untuk
melanjutkan penyelidikan lebih lanjut sampai diperoleh kepastian dalam
penelitian.
2. Rasionalisme lebih bersifat Pluralistik sehingga memberi kemungkinan
untuk menyusun berbagai macam penjelasan suatu objek pemikiran yang
bersifat tertentu.
3. Secara ontologis yaitu mengkaji masalah yang terdapat dalam ruang
lingkup jangkauan pengalaman manusia semata.

Dalam aspek lain yang dijelaskan Archi J. Bahm. Untuk mendukung metode
ilmiah penelitian salah satunya adalah sikap ilmiah.yang mana sikap ilmiah memiliki
enam karakteristik (1) Rasa ingin tahu (2) Spekulatif (3) Objektif (4) Keterbukaan (5)
Kesediaan untuk menunda penilaian (6) Tentatif. Dari sini disimpulkan bahwa untuk
bisa dikatakan sebagai metode ilmiah penelitian maka sikap ilmiah sangatlah penting
karena tanpa sikap ilmiah, hal ini membuat landasan metode ilmiah tidak sempurna.

Maka dari semua penjelasan diatas disimpulkan bahwa sikap ilmiah


merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi saat
menghadapi persoalan-persoalan ilmiah3. Karena seperti yang sudah dipaparkan
bahwa jika seorang ilmuwan tidak memiliki sikap ilmiah maka penelitiannya tidak
akan sempurna karena sikap ini sebagai sebuah landasan dari metode ilmiah
penelitian.

3
Herlin Novianti, pengertian sikap ilmiah, http://herlinsnovianti.blogspot.com/2012/11/sikap-ilmiah-
pengertian.html, 25 September 2020, pukul 11:41.
B. MACAM-MACAM SIKAP ILMIAH.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan sikap ilmiah, maka yang harus
diketahui pula ada macam-macam sikap ilmiah tersebut. Sikap ilmiah terdiri dari
beberapa macam sikap, diantaranya adalah :
1. Obyektif terhadap fakta
2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan
3. Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain
4. Tidak menncampur adukkan fakta dengan pendapat.
5. Bersikap hati-hati.
6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan yang tinggi.
7. Sikap menghargai karya orang lain.
8. Sikap tekun.
9. Sikap berani mempertahankan kebenaran.
10. Sikap menjangkau ke depan.
C. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN.
Tanggung jawab pokok ilmuwan dapat diuraikan secara garis besar
bahwasanya tanggung jawab sebagai seorang ilmuwan itu harus mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi (berpikir, melakukan penelitian dan pengembangan,
menumbukan sikap positif-konstruktif, meningkatkan nilai tambah dan produktivitas,
konsisten dengan proses penelaahan keilmuan, menguasai bidang kajian ilmu secara
mendalam, mengkaji perkembangan teknologi secara rinci, bersifat terbuka,
professional dan mempublikasikan temuannya.) kemudain seorang ilmuwan juga
harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menemukan masalah yang
sudah atau akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dan mengkomunikasikannya,
menemukan masalah yang dihadapi masyarakat, membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, menggunakan hasil penemuan untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggunakan hasil penemuan untuk sebuah
kepentingan kemanusiaan, mengungkapkan kebenaran dengan segala konsekuensinya
dan mengembangkan kebudayaan nasional.
Selain yang telah dijelaskan, sebagaimana yang telah disinggung bahwa
seorang ilmuwan itu memiliki tanggung jawab sosial, moral dan juga etika. Dan
penjelasan setelah ini akan diuraikan berbagai tanggung jawab yang berkenaan
dengan sosial moral dan juga etika.
a. Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial ilmuwan adalah suatu kewajiban seorang
ilmuwan untuk mengetahui masalah sosial dan cara penyelesaian
permasalahan sosial. beberapa bentuk tanggung jawab sosial ilmuwan,
yaitu:
1) Seorang ilmuwan harus mampu mengidentifikasi kemungkinan
permasalahan sosial yang akan berkembang berdasarkan
permalahan sosial yang sering terjadi dimasyarakat.
2) Seorang ilmuwan harus mampu bekerjasama dengan masyarakat
yang mana di masyarakat tersebut sering terjadi permasalahan
sosial sehingga ilmuwan tersebut mampu merumuskan jalan
keluar dari permasalahan sosial tersebut.
3) Seorang ilmuwan harus mampu menjadi media dalam rangka
penyelesaian permasalahan sosial dimasyarakat yang mana
masyarakat Indonesia yang terdiri dari keanekaragaman ras,
agama, etnis dan kebudayaan sehingga berpotensi besar untuk
timbulnya suatu konflik.
4) Membantu pemerintah untuk menemukan cara dalam rangka
mempercepat proses intergrasi sosial budaya yang mana integrasi
tersebut bertujuan untuk mempererat tali kesatuan antara
masyarakat Indonesia. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah
terjadinya konflik.

b. Tanggung Jawab Moral


Tanggung jawab moral tidak dapat dilepaskan dari karakter internal
dari ilmuwan itu sendiri sebagi seorang manusia. Ilmuwan hendaknya
memiliki moral yang baik sehingga pilihannya ketika memilih
pengembangan dan pemilihan alternatif, mengimplementasikan
keputusan serta pengawasan dan evaluasi dilakukan atas kepentingan
orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan
sesaat. Moral dan etika yang baik perlu kepekaan atas rasa bersalah,
kepekaan atas rasa malu, kepatuhan pada hukum dan kesadaran
diketahui oleh Tuhan.  Ilmuwan juga memiliki kewajiban moral untuk
memberi contoh (obyektif, terbuka, menerima kritik, menerima pendapat
orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggapnya benar, berani
mengakui kesalahan) dan mampu menegakkan kebenaran. Sehingga
ilmu yang dikembangkan dengan mempertimbangkan tanggung jawab
moralnya sebagai seorang ilmuwan dapat memberikan kemaslahatan
bagi umat manusia dan secara integral tetap menjaga keberlangsungan
kehidupan lingkungan di sekitarnya dan dapat tergajanya keseimbangan
ekologis. Atau dengan meminjam istilah Daoed Joesoef, mantan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai teknosuf, yang merupakan paduan
dari kata teknik/teknologi dan sophia yang berarti kearifan. Sehingga
teknosuf dimaksudkan sebagai teknokrat yang mempunyai kearifan
dalam melakukan rekayasa bagi manusia dan lingkungan di sekitarnya.

c. Tanggung Jawab Etika


Tanggung jawab yang berkaitan dengan etika meliputi etika kerja
seorang ilmuwan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma
moral (pedoman, aturan, standar atau ukuran, baik yang tertulis maupun
tidak tertulis) yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya; kumpulan asas atau nilai
moral (Kode Etik) dan ilmu tentang perihal yang baik dan yang buruk.
Misalnya saja tanggung jawab etika ilmuwan yang berkenaan dengan
penulisan karya ilmiah, maka kode etik pada penulisan karya ilmiah
harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
1) OBYEKTIF, (berdasarkan kondisi faktual)
2) UP TO DATE, (yang ditulis merupakan perkembangan ilmu
paling akhir)
3) RASIONAL, (berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik
timbal-balik)
4) RESERVED, (tidak overcliming, jujur, lugas dan tidak
bermotif pribadi)
5) EFEKTIF dan EFISIEN, (tulisan sebagai alat komunikasi yang
berdaya tarik tinggi).
Mengenai kode etik penulisan karya ilmiah, hal yang harus dipenuhi
oleh ilmuwan adalah:
1) Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan
2) Menjunjung tinggi posisinya sebagai orang terpelajar, menjaga
kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan
sehingga tidak menyesatkan
3) Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
4) Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
5) Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
6) Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain
7) Menyadari sepenuhnya bahwa tiga pelanggaran kode etik
berakibat pada hilangnya integritas penulis jika melakukannya.
8) Secara moral cacat, apalagi dilihat dari kacamata agama. Nilai
keagamaan mencela pelanggaran sebagai bagian dari
ketidakjujuran, pencurian atau mengambil kepunyaan orang
lain tanpa hak.4

4
Nita Zakiyah, 21 maret 2015 Tanggung jawab ilmuwan https://nitazakiyah.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai