Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan. Dengan


perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga
banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih
modern.hal tersebut sangat berpenguh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.

proses pembelajaran dengan mengaplikasikan berbagai model-model pembelajaran yang


bertujuan untuk meningkatkan minat, motivasi, aktivitas dan hasil belajar. Hasil belajar siswa
dapat diketahui meningkat atau rendah setelah dilaksanakan sebuah evaluasi.

Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorag secara sengaja dikelola
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.

B. Rumusan masalah
a. Apa yang di maksud dengan subjek evaluasi
b. Apa yang di maksud dengan obejek evaluasi
c. Apa yang di masksud dengan sasaran evaluasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Subjek Evaluasi

Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat
disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap test, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas
atau ketentuan yang berlaku.1

Contoh:

a. Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka subjek
evaluasi adalah guru.
b. Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai
subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk,dengan didahului oleh suatu latihan
melaksanakan evaluasi tersebut.
c. Untuk melaksanakna evaluasiterhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat
ukur yang sudah distandardisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi.
Disamping alat yang harus bersifat rahasia, maka subjek evaluasi haruslah seorang yang
betul –betul ahli karena jawaban dan tingkah orang yang di tes harus diinterpretasikan
dengan cara tertentu2

Dalam keterangan ini, penulis mengkategorikan pelaksana evaluasi sebagai subjek evaluasi.
Ada pandangan lain yang disebut subjek evaluasi adalah siswa,yakni orang dievaluasi. Dalam hal
ini yang dipandang sebagai objek misalnya: prestasi matematika, kemampuan membaca,
kecepatan lari, dan sebagainya. Pandangan lain lagi mengklasifikasikan siswa sebagai objek
evaluasi dan guru sebagai subjeknya.

1
Elis Ratnawulan dan Rusdiana,pdf Evaluasi pembelajaran,pustaka setia bandung,hal 51
2
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 29
B.Objek Evaluasi

Yang dimaksud dengan objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal yang menjadi pusat
perhatian untuk dievaluasi. Apapun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk
dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek evaluasi. Pada waktu evaluator ingin menilai berat
badan siswa, maka yang menjadi objek evaluasi adalah berat badan siswa, sedang angka yang
menunjukkan berat badan siswa dimaksud,misalnya 34 kilogram, 40 kilogram, dan sebagainya
adalah hasil evaluasi.jika evaluator ingin menilai keterampilan siswa dalam menggunakan
termometer, maka yang menjadi objek evaluasi adalah benar benar tidaknya gerakan tangan
siswa ketika memengang alat, bagaimana siswa meletakkan termometer di badan anak yang
diukur suhunya,kemampuan siswa untuk menentukan berapa lama termometer diletakkan di
bagian badan, kemudian juga kemampuan siswa dalam membaca skala yang ada pada
thermometer. Gambaran tentang benar salahnya siswa menggunakan thermometer adalah hasil
evaluasi.3

Masukan mentah sebagai objek evaluasi

Dalam transformasi pembelajaran, siswa berstatus sebagai objek didik.ahli-ahli pendidikan


angkatan lama berpendapat bahwa siswa adalah objek pendidikan. Kini pendapat seperti itu
ditentang oleh ahli-ahli pembaharu. Dalam kegiatan pendidikan siswa adalah subjek yang aktif,
bukan sekedar objek pasif yang dapat diperlakukan dan diarahkan menurut kehendak. Dalam
berbicara tentang objek evaluasi ini mungkin ada pembaca yang terkacauakan pengetiannya.
Siswa yang dalam proses pembelajaran berstatus sebagai subjek, dalam evaluasi dia merupakan
objek evaluasi, karena dicermati untuk diketahui kinerjanya ketika mengikuti pembalajaran.
Sekali lagi jangan keliru.

Dalam proses pendidikan, siswa berstatus sebagai subjek didik-siswa aktif belajar

Dalam evaluasi, kinerja siswa berstatus sebagai objek evaluasi-kinerja siswa dicermati dan
diperhatikan oleh evaluator

3
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 30
Aspek-aspek yang menjadi objek evaluasi berkenaan dengan siswa sebagai masukan
mentah,masukan instrumental, dan masukan lingkungan dapat dikembangkan dari apa yang
sudah disampaikan di bab I. apabila evaluator merasa kurang tepat atau masih menginginkan hal-
hal yang dievaluasi, silahkan mendaftar lagi di hal-hal lain menurut kebutuhan. Berapahal yang
perlu dibicarakan dalam objek evaluasi adalah: (a) penilaian dalam KBK dan ( b) penilaian tiga
ranah psikologis.4

a. Penilaian dalam kurikulum berbasis kompetensi

Sejarah dengan tuntutan kebijakan baru tentang kurikulum berbasis kompetensi ( KBK)
yang mulai di ujicobakan tahun 2001 di beberapa sekolah, dan direncanakan oleh depdiknas
mulai diberlakukan tahun 2004, tentu saja objek atau sasaran evaluasi menjadi lain. Dalam buku
pedoman berbasis kompetensi disebutkan bahwa kurikulum berbasis kompotensi adalah
kurikulum yang dikembangkan berdasarkan kompetensi lulusan ( untuk satu kali pembelajarn,
bukan lulusan,tetapi produk hasil pembalajaran saat itu).dalam kepmendiknas No 232/U/200 dan
No. 045/U/2002 dijelaskan bahwa kompotensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu untuk
masyarakat dalam melakasanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Pengertian yang disebutkan dalam UU tersebut masih terlalu luas dan perlu penjelasan yang
disampaikan secara sederhana. Secara singkat dan mudah dapat dimengerti bahwa kompetensi
adalah kemampuan. Defenisi yang operasional yang tepat dan rinci untuk kata “ kompetensi”
(lulusan maupun keluaran sementara) sebetulnya susah dirumuskan, tetapi lebih mudah
dipahami. Wujud dari pemilikan kompetensi seseorang dapat diketahui dari kinerja orang
tersebut ketika menjawab pertanyaan atau melakukan sesuatu. Bagi seorang siswa tingkat
pemilikan kompetensi dapat diketahui dari tiga hal yang ditunjukkan oleh siswa yang
bersangkutan setelah yang bersangkutan mengikuti proses pendidikan tertentu.

b. Penilaian Tiga Ranah Psikologis

4
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 31
Menurut teori yang dikemukakan oleh Bloom, ada tiga ranah dalam rekaan psikologis
manusia yang dapat di amati oleh evaluator, yaitu (1) aspek kognitif yang sudah banyak dikenal
dan dilakukan penilaiannya,( 2) aspek efektif yang menunjukkan pemilikan nilai dan sikap
siswa, dan (3) aspek motoric atau keterampialan. Di Australia ada satu aspek lain yang penting
untuk dikembangkan dan dievaluasi, yaitu (4) aspek perilaku yang di dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah action.

c. Penilaian aspek efektif

Penilaian yang sudah banyak dilakukan oleh guru, bahkan penilaian dilakukan
departemen pendidikan Nasional dalam ujian akhir atau semester barulah penilaian yang tertuju
pada ranah kofnitif. Dalam bab 1 sudah dijelaskan bahwa ada lima ciri yang terdapat dalam
penilaian antara lain sering adanya kekeliruan-kekeliriuan. Dalam uraian bagian tersebut masih
dapat ditambahkan satu lagi yang terkait dengan sasaran atau objek penilaian. Kekeliruan
dimaksud adalah bahwa aspek yang dinilai, seperti sudah sedikit disinggung, yaitu masih
cenderung hanya aspek kognitif saja, dan melupakan aspek afektif yang sebetulnya sangat erat
dan mendukung pencapaian5

B. Sasaran evaluasi

Apabila kita kembali ke diagram bab 1, kita akan ingat kembali apa yang menjadi sasaran
dari penilaian. Objek atau sasaran penialaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat
pengamatan karena penilai mengiginkan informasi tentang sesuatu tersebut.

Dengan masih menggunakan diagram tentang transformasi maka sasaran penilaian untuk
unsusr-unsurnya meliput input, transformasi dan output.6

a. Input

5
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 32
6
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 33
1) Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa
harus memiliki kemampuan yang sepadan.alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test.
2) Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakkan
bentuknya dalam tingkah laku.dalam hal-hal tertentu,informasi tentang kepribadian
seseorang disebut tes kepribadian atau personality test.
3) Sikpa-sikap
Sebenarnya sikap ini bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran
kepribadian yang memancar keluar. Namun, karena sikap ini meruapakan yang paling
menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang
menginginkan informasi khusus tentangnya.alat untuk mengetahui keadaan sikap
seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test.oleh karena tes ini beruapa skala sikap
atau attitude scale.7

4) Inteligensi
Untuk mengetahui tingkat intelegensi ini digunakan tse intelegensi yang sudah banyak
diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan Binet dan simon
yang dikenal dengan test- simon. Selain itu ada lagi tes-tes yang lain misalnaya
8
SPM,Tintum, dan sebagainya. Dari hasi tes akan diketahui IQ ( Intelligence Quotient)
orang tersebut. IQ bukanlah inteligensi. IQ berbeda dengan inteligensi karena IQ
hanyalah angka yamg memberikan petunjuk tinggi rendahnya intelegensi seseorang.
Dengan pengertian ini maka kurang benarlah jika ada orang yang mengatakan “ IQ
jongkok” karena IQ adalah berupa angka. Mestinya IQ rendah diartikan bahwa angkanya
rendah.

Berkenaan dengan hubungan antara hubungan antara sikap-sikap dan kepribadian, A.N.
Oppenheim dalam bukunya Questionnaire Design and Attitude M easurement mengajukan

7
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 34
8
gambar seperti tertera pada halaman 36. Dari gambar ini jelas bahwa kepribadian merupakan
sesuatu yang ada dalam diri manusia dan sangat dalam letaknya sehingga sangat susah
dilihatnya.

b. Transformasi

telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya
dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan.
Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:

1) Kurikulum/materi
2) Metode dan cara penilaian
3) Sistem administrasi
4) Guru dan personal lainnya
c. Output

Penilaian terhadap suatu lulusan sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pencapaian/prestasi belajar mereka salam mengikuti program. Alat yang dinguanakan untuk
mengukur pencapaian atau achievement test.9

Kecenderungan yang ada sampai saat ini disekolah adalah bahwa guru hanya menilai
prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah test tertulis. Aspek
psikomotorik, apalagi efektif, sangat langkah dijamah oleh guru. Akibatnuya kita dapat saksikan,
yakni para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak terampil melakukan pekerjaan
keterampilan, juga tidak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang sudah kuasai. Lemahnya
pembejaran dan evaluasi terhadap aspek efektif ini, jika kita mau instrospeksi, telah berakibat
merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas pada merosotnya ahklak
bangsa.10

9
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 36
10
Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan,PT Bumi Akasara, Jakarta,2016,hal 37
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut
sebagai subjek evaluasi untuk setiap test, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau
ketentuan yang berlaku

Objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal yang menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi.
Apapun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan
objek evaluasi.

Objek atau sasaran penialaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan
karena penilai mengiginkan informasi tentang sesuatu tersebut.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2016.dasa-dasar evaluasi pendidikan.jakarta: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai