Diajukan sebagai
OLEH :
KELOMPOK 10
ADEA TASSYA
CAHYA RAHMAH
FANI FADILLA
RATNA ANJANI
DOSEN PEMBIMBING:
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga meima kasih ngucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalh agar menjadi lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Kesimpulan ..................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk yang mampu mengembangkan diri, dimana kemampuan ini
menyebabkannya berpeluang untuk membentuk dirinya baik secara fisik maupun
secara mental. Secara fisik dilakukan dengan mengatur kadar dan komposisi makan,
minuman disertai latihan yang teratur, sehingga terbentuk fisik yang ideal. Secara
mental dikembangkan berbagai potensi mental yang terangkum dalam aspek kognisi,
emosi dan konasi sehingga manusia makhluk yang beradab. Peningkatan dan
pengembangan diri ini menyebabkan manusia memiliki tingkat peradaban yang
berbeda dan mengarah maju dari zaman kezaman. Dengan potensi yang dimiliki
manusia memiliki kemampuan untuk selalu berusaha mengembangkan kemampuan
dirinya atau sumber daya yang ada dalam dirinya, walaupun potensi tersebut layaknya
seperti sebutir benih pada tumbuhan, sehingga memerlukan pengrahan, bimbingan
maupun latihan yang teratur dan berkesinambungan
4
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas melalui beberapa tahap
yakni sebagai berikut :
1. Apa itu filsafat pendidikan dan peningkatan SDM ?
2. Apa pengertian filsafat pendidikan dan kepribadian ?
3. Apa hubungan filsafat pendidikan dan kepribadian?
4. Apa hubungan filsafat pendidikan dan sumber daya manusia?
C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa arti pendidikan dan peningkatan SDM.
2. Mengetahui apa arti filsafat pendidikan dari kepribadian.
3. Mengetahui apa hubungan filsafat pendidikan dan kepribadian.
4. Mengetahui apa hubungan filsafat dan sumber daya manusia.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah sebagai pelaksana dari ide-ide filsafat, atau dengan perkataan
lain bahwa ide filsafat tela memberikan asas sistem nilai dan atau normatif bagi
peranan pendidikan yang telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga-lembaga
pendidikan, dan dengan segala aktifitasnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa filsafat
pendidikan sebagai jiwa, pedoman, dan sumber pendorong adanya pendidikan.
6
Manusia kemudian melihat kenyataan bahwa tidak semua manusia
berkembang sebagaimana diharapkan dan dilahirkan didalam pemikiran manusia
masalah-masalah tentang kemungkinan perkembangan potensi manusia itu.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa kualitas manusia dapat merosot atau
menurun yang disebabkan oleh sesuatu kekuatan baik internal maupun eksternal.
Dimasyarakat tradisional, peningkatan sumber daya manusia masih terbatas pada
aspek-aspek tertentu, yang erat kaitannya dengan tradisi setempat. Namun yang jelas
peningkatan itu tak lepas hubungannya dengan filsafat hidup dan kepribadian masing-
masing .
Degan demikian, antara rantai hubungan itu terlihat dari perincian sebagai berikut :
1. Setiap masyarakat atau bangsa memiliki sistem nilai ideal yang dipandang sebagai
sesuatu yang benar.
2. Nilai-nilai tersebut perlu dipertahanan sebagai suatu pandangan hidup atau filsafat
hidup mereka.
3. Agar nilai-nilai tersebut dapat dipelihara secara lestari, perlu diwariskan kepada
generasi muda.
4. Usaha pelestarian melalui pewarisan ini efektifnya melalui pendidikan.
Dan adapun pengertian kepribadian secara umum yaitu keseluruhan sikap, ekspresi,
perasaan, ciri khas dan juga prilaku seseorang. Sikap tersebut akan terwujud dalam tindakan
seseorang jika dihadapkan kepada situasi tertentu.
7
Menurut Golden W. Alpord bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamis didalam
individu sebagai sistem psikologis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan.
1. Personalia, yaitu kepribadian dilihat dari pola tingkah laku lahir dan batin yang
dimiliki seseorang.
2. Individualitas, yaitu karakteristik atau sifat-sifat khas yang dimiliki seseorang,
sehingga dengan adanya sifat-sifat ini seseorang secara individu berbeda dengan yang
lain.
3. Mentalitas, yaitu perbedaan yang berkaitan dengan cara berpikir.
4. Indentitas, yaitu kecenderungan seseorang untuk mempertahankan sikap dari
pengaruh luar.
Filsafat pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap
individu, oleh karena itu filsafat pendidikan juga berarti menyangkut pembentukan
kepribadian individu dengan mengubah sikap dan tingkah laku yang dilakukan dalam
keseharian yang dilakukan oleh setiap individu dalam melakukan aktifitasnya.
Namun demikian, sesederhana apapun pembentukan itu tak lepas dari peran
pendidikan. Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan juga merupakan usaha untuk
membimbing dan menghubungkan potensi individu. Sementara dari sudut pandang
masyarakat, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua
ke generasi muda agar nilai-nilai budaya tersebut tetap terpelihara.
Kepribadian merupakan karakteristik yang ada dalam diri setiap individu, karena
setiap manusia sejak dilahirkan pasti sudah memiliki karakter yang unik dan berbeda dari
yang lainnya.
Bangsa indonesia yang memiliki filsafat dan pandangan hidup tersendiri, yaitu
pancasila. Pandangan hidup ini dengan sendiri menjadi dasar dan sekaligus tujuan sistem
pendidikan nasional. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional disusun atas dasar
filsafat pendidikan pancasila.
Sebab filsafat pendidikan merupakan ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau
filsafat yang diterapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah-masalah
pendidikan ( Imam Barnadib, 1986 : 5)
8
Bila pendidikan dikembalikan pada fungsinya sebagai usaha untuk mengembangkan
potensi individu dan sekaligus sebagai usaha untuk mewariskan nilai-nilai budaya, maka
pednidikan juga menyangkut pembentukan kepribadian. Pendidikan berkaitan dengan
usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku . sedangkan krpribadian berhubungan
dengan pola tingkah laku.
Pandangan ini diangkat dari sejumlah sistem pendidikan diberbagai negara yang
menggambarkan hubungan filsafat bangsa dengan tujuan pendidikan yang akan
dicapainya. Sejak zaman yunani kuno, hubungan seperti itu telah diterapkan pada dua
negara yang menampilkan sisi pandang yang berbeda yaitu, Sparta dan Athena.
Filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan cabang ilmu
pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada
bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahterahan hidup dan penghidupan
manusia yang lain.
Jadi hubungan antara filsafat, pendidikan dan kepribadian secara singkat dengan
tujuan untuk mencari hakekat manusia, sehingga diketahui apa saja yang ada dalam diri
manusia. Hasil kajian dalam filsafat tersebut oleh pendidikan dikembangkan dan
dijadikannya (potensi) nyata berdasarkan esensi keberadaan manusia.
Kemudian agar sistem pendidikan tersebut tetap terjaga, diperlukan adanya suatu
landasan filsafat pendidikan yang dinilai mengakar pada kepribadian bangsa itu masing-
masing. Filsafat mempunyai pengaruh besar terhadap kepribadian dan jati diri masyarakat
karena adanya filsafat akan dibentuk tradisi kehidupan masyarakat dan usaha yang
terprogram bagi sumber daya manusia.
9
Filsafat pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Imam Barnadib disusun atas dua
pendekatan yaitu :
Adapun juga manfaat filsafat pendidikan bagi peningkatan sumber daya manusia yaitu :
1. Dengan berfkir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik dan
membangun diri sendiri.
2. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir secara luas dengan ruang
lingkup yang berbeda.
3. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintetis
pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan.
4. Hidup seseorang tersebut dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang tersebut,
5. Bagi seseorang pendidik filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena
filsafatlah yang memberikan ilmu pengetahuan lainya mengenai manusia
seperti misalnya ilmu mendidik.
Dengan demikian filsafat pendidikan, itu adalah ilmu yang memikirkan tentang
masalah kependidikan, oleh karena itu ada kaitannya dengan pendidikan maupun sumber
daya manusia. Dalam bentuknya yang terperinci kemudia filsafat pendidikan menjadi
jiwa dan pedoman asasi pendidikan.
Dan dengan adanya filsafat pendidikan yang berkaitan dengan sumber daya manusia,
manusia dapat melihat kebenaran tentang sesuatu diantara kebenaran yang lain, sehingga
mnusia mampu menghadapi masalah-masalah yang ada dan menjadi bijaksana, dan serta
mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan.
10
Dalam kaitannya dengan pengembangan SDM Imam Barnadib mengatakan bahwa
filsafat pendidikan sebagai sistem dalam hubungannya dengan individu adalah untuk
mengebangkan potensi, hubungannya dengan masyarakat pewaris nilai-nilai budaya.
Dan filsafat pendidikan sangat memerlukan peran dari sumber daya manusia untuk
memejaukan pendidikan. Dalam uraian diatas ini terlihat bagaimana kaitan hubungan
antara filsafat pendidikan dengan peningkatan sumber daya manusia.
11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan diatas maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa
filsafat pendidikan sangat erat kaitannya dengan sumer daya manusia. Manusia
mengembangkan pengetahuan melalui pendidikan formal, non formal, maupun
pendidikan informal, dari pengetahuan itu muncul cara untuk mengembangkan
potensi dan daya pikir bagaimana mengatasi kebutuhan dan kelangsungan hidup.
12
Bibliography
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj . sri Nurabdiah Pratiwi, M.Pd. dan Dr. Zulkifli Amin, M.Si, (2018) filsafat pendidikan.
Jalaludin dan Abdullah Idi. (2012) filsafat pendidikan manusia, filsafat, dan penddikan.
13