Anda di halaman 1dari 8

ALIRAN MATERIALISME

OLEH KELOMPOK : 1

1. JESIKA KRISTIANI SITUMORANG ( NIM : 4191141009)


2. RENA FIRDA JASTI ( NIM : 4193141010)
3. NAMIRA ZAHARA ( NIM :4193341018 )

DOSEN PENGAMPU: SANTA MURNI A SITUMORANG S.E., M.Pd.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………….
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MATERIALISME………………………………………
B. TOKOH-TOKOH MATERIALISME…………………………………..
C. CIRI-CIRI MATERIALISME……………………………………………
D. JENIS-JENIS MATERIALISME……………………………………….
E. HUBUNGAN MATERIALISME DAN FILSAFAT PENDIDIKAN ...
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ALIRAN MATERIALISME …

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………….
B. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengkajian filosofis terhadap pendidikan mutlak diperlukan karena membantu
dalam memberikan informasi tentang hakikat manuusia sebagai dirinya sendiri baik
secara horizontal maupun secara vertikal sehingga kajian tentang realitas sangat
dibutuhkan dalam menentukan tujuan akhir pendidikan . pakar dan praktisi pendidikan
memandang filsafat yang membahas konsep dan praktik pendidikan secara komprehensif
sebagai bagian yang sangat penting dalam mentukan keberhasilan pendidikan. Terlebih
lagi, ditengah arus globalisasi dan morenisasi yang maju sangat pesat, pendidikan harus
diberi inovassi agar tidak ketinggalan perkembangan serta memiliki arah tujuan yang
jelas. Sisi lain kajian filosofis memberikan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan,
sumber pengetahuna, nilai, dan seperti bagaimankah pengetahuan itu diperoleh,
bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut. Dengan nilai tersebut apakah
pendidikan layak untuk diterapkan dan lebih jauh akan membantu untuk menentukan
bagaimana seharusnya pendidikan itu dilaksanakan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan materialisme?
2. Siapa tokoh yang ada di dalam aliran materialisme?
3. Apa saja jenis-jenis aliran materialisme?
4. Apa saja cirri-ciri kelompok materialisme?
5. Apa itu konsep filsafat menurut materialisme?
6. Apa itu aliran materialisme dalam dunia pendidikan?
7. Apa kelebihan dan kekurangan aliran materialisme?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu materialisme
2. Untuk mengetahui tukuh-tokoh aliran materialisme
3. Untuk mengetahui jenis-jenis aliran materialisme
4. Untuk mengetahui ciri-ciri kelompok aliran materialisme
5. Untuk mengetahui konsep filsafat menurut aliran materialisme
6. Untuk mengetahui aliran materialisme dalam pendidikan
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan aliran materialisme
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MATERIALISME

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat


dikatakan benar-benar ada adalah materi.

 Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi
material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham
ontologi monistik. Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan
pada dualismeatau pluralisme. Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas,
materialisme berseberangan dengan idealisme.

PENGERTIAN FILSAFAT DALAM ALIRAN MATERIALISME

Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada sedangkan ide atau
pikitan timbul setelah melihat materi. Dengan kata lain materialism mengakui bahwa materi
menetukan ide, bukan ide menetukan materi.contoh : karena meja atau kursi secara objektif ada,
maka orang berfikir tentang meja dan kursi. Bisakah seseorang memikirkan meja atau kursi
sebelum benda yang berbentuk meja dan kursi belum atau tidak ada. Materialisme adalah aliran
filsaafat yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang nyata kecuali materi.

Aliran filsafat materialisme memandang bahwa realitas seluruhnya adalah materi belaka.
Dalam pandangan materialisme, baik yang kolot maupun modern manusia itu pada akhirnya
adalah benda seperti halnya kayu dan batu. Memang orang materialis tidak menyatakan bahwa
manusia sama dengan benda seperti kayu dan batu. Akan tetapi, materialis menyatakan bahwa
pada akhirnya, jadi pada prinsipnya, pada dasarnya, manusia hanyalah sesuatu yang material;
dengan kata lain materi, betul-betul materi

2.2 CIRI-CIRI ALIRAN MATERIALISME

1. Filsafat materialisme

a. Segala yang ada (wujud) berasal dari 1 sumber yaitu materi


b.Tidak meyakini adanya alam ghaib

c. Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu

d. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hokum.

e. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak

2.3 TOKOH PENTING ALIRAN MATERIALISME

1. KARL MARX (1818-1813)

Nama lengkap Karl Heinrich Marx, dilahirkan di Trier, Prusia, Jerman .Sewaktu menjadi
mahasiswa ia terpengaruh oleh ajaran Hegel dan dapat mencapai gelar dokte dalam bidang
filsafat. Pemikiran Karl mark disebut pula dialektik materialisme dan historis materialism.

Dasar filsafat Marx adalah bahwa setiap zaman, system produksi merupakan hal yang
fundamental. Yang menjadi persoalan bukan cita-cita politik atau teologi yang berlebihan,
melainkan suatu system produksi.

2. THOMAS HOBBES (1588-1679 M)

Menurut Thomas Hobbes materialism menyangkal adanya jiwa atau roh karena keduanya
hanyalah pancaran dari materi. Dapat dikatakan juga bahwa materialisme menyangkal adanya
ruang mutlak lepas dari barang-barang material

3. HORNBY ( 1974 )

Menurut Hornby materialism adalah theory, belief, that only material thing exist ( teori atau
kepercayaan bahwa yang ada hanyalah benda-benda material saja)

4.VAN DER WELJ( 2000 )

Van Der Welj mengatakan bahwa materialisme denga menyatakan bahwa materialisme ini
terdiri atas suatu aglomerasi atom-atom yang dikuasai oleh hukum-hukum fisika-kimiawi.
Bahkan, terbentuknya manusia sangat dimungkinkan berasal dari himpunan atom-atom
tertinggi. Apa yang dikatakan kesadaran, jiwa, atau roh sebenarnya hanya setumpuk fungsi
kegiatan dari otak yang bersifat sangat organik-materialistis

2.4 JENIS-JENIS ALIRAN MATERIALISME


1. Materialisme rasionalistik

Materialisme rasionalistik menyatakan bahwa seluruh realitas dapat dimengerti seluruhnya


berdasarkan ukuran dan bilangan (jumlah).

2. Materialisme mistis atau biologis

Materialisme mistis dan biologis ini menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa material terdapat
misteri yang mengungguli manusia. Misteri itu berkaitan dengan prinsip immaterial.

3.Materialisme parsial

Materialisme parsial ini menyatakan bahwa pada sesuatuyang material khusus unsur immaterial
atau formal.

4. Materialisme antropologis

Materialisme antropologis ini menyatakan bahwa jiwa itu tidak ada karena yang dinamakan
jiwa pada dasarnya hanyalah materi atau perubahan-perubahan fisik-kimiawi materi.

5. Materialisme dialektik

Materialisme dialektik ini menyatakan bahwa realitas seluruhnya terdiri dari materi. Berarti
bahwa tiap-tiap benda atau kejadian dapat dijabarkan kepada materi atau salah satu proses
material.

2.5 HUBUNGAN ALIRAN MATERIALISME DENGAN PENDIDIKAN


Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, salah satu aliran filsafat pendidikan
adalah aliran materialisme.
      Pandangan Materialisme Mengenai Belajar Positivisme
        Materilisme maupun positivisme,pada dasarnya tidak menyusun konsep pendidikan
secara eksplisit. Bahkan menurut Henderson (1956). Materialisme belum pernah menjadi penting
dalam menentukan sumber teori pendidikan.
        Menurut Waini Rasyidin (1992),filsafat positivisme sebagai cabang dari materialism
lebih cenderung menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya dan hasil
pendidikan secara factual. Memilih aliran positivisme berarti menolak filsafat pendidikan dan
mengutamakan sains pendidikan.
Dikatakan positivisme,karena mereka beranggapan bahwa yang dapat kita pelajari
hanyalah yang mendasarkan fakta-fakta,berdasarkan data-data yang nyata,yaitu yang mereka
namakan positif.

      Pandangan Materialisme Mengenai  Belajar Behaviorisme


Menurut behaviorisme,apa yang disebut dengan kegiatan mental kenyataannya
tergantung pada kegiatan fisik,yang merupakan berbagai kombinasi dan materi dalam gerak.
Gerakan fisik yang terjadi dalam otak,kita sebut berpikir,dihasilkan oleh peristiwa lain dalam
dunia materi,baik material yang berada dalam tubuh manusia maupun materi yang berada diluar
tubuh manusia.
Pendidikan,dalam hal ini proses belajar,merupakan proses kondisionaisasi lingkungan.
Misalnya, dengan mengadakan percobaan terhadap anak yang tidak pernah takut pada
kucing,akhirnya ia menjadi takut pada kucing. Menurut behaviorisme, perilaku manusia adalah
hasil pembentukan melalui kondisi lingkungan (seperti contoh anal dan kucing diatas). 

Kelebihan dan Kekurangan Filsafat Materialisme untuk Pendidikan


Jika dibandingkan dengan aliran filsafat yang lain aliran filsafat materialisme adalah
aliran yang mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, terutama dalam anggapannya yang hanya
meyakini bahwa tidak ada sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Mereka menganggap
bahwa materi berada di atas segala-galanya. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa
segala sesuatu adalah relitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Kenyataan bersifat
material dipandang bahwa segala sesuatu yang hendak dikatakannya adalah berasal dari materi
dan berakhir dengan materi atau berasal dari gejala yang bersangkutan dengan materi.

2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ALIRAN MATERIALISME

Kelebihannya:
     Teori-teorinya jelas berdasarkan teori-teori pengetahuan yang sudah umum.
     Isi pendidikan mencakup pengetahuan yang dapat dipercaya (handal), dan diorganisasi,selalu
berhubungan dengan sasaran perilaku.
     Semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi, pelajaran berprogram dan kompetensi
 Kekurangannya :
      Dalam dunia pendidikan aliran materialisme hanya berpusat pada guru dan tidak memberikan
kebebasan kepada siswanya, baginya guru yang memiliki kekuasan untuk merancang dan
mengontrol proses pendidikan. Guru dapat mengukur kualitas dan karakter hasil belajar siswa.
Sedangkan siswa tidak ada kebebasan, perilaku ditentukan oleh kekuatan dari luar, pelajaran
sudah dirancang, siswa dipersiapkan untuk hidup, mereka dituntut untuk belajar.
      Di kelas, anak didik hanya disodori setumpuk pengetahuan material, baik dalam buku-buku
teks maupun proses belajar mengajar. Yang terjadi adalah proses pengayaan pengetahuan
kognitif tanpa upaya internalisasi nilai. Akibatnya, terjadi kesenjangan yang jauh antara apa yang
diajarkan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehar-hari anak didik. Pendidikan agama
menjadi tumpul, tidak mampu mengubah sikap-perilaku mereka.

3.1 KESIMPULAN

Filsafat pendidikan materialisme pada dasarnya tidak menyusun konsep pendidikan secara
eksplisit. Bahkan belum pernah menjadi penting dalam menentukan sumber teori pendidikan.
Materialisme mempunyai macam-macam varian,tetapi semuanya memegang bahwa material
merupakan dasar dari segala sesuatu yang ada dan semua hal lain tergantung kepada material ini.
Dan pada hakikat realismenya adalah materi bukan spiritual,atau super natural. Jadi materialism
merupakan paham yang menyatakan bahwa yang nyata hanyalah materi.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

Achmad,Asmoro. 2010. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali Pers.


,Praja, Juhaya S. 1997. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, Bandung : Yayasan PIARA.
Weij, P.A.Van der.1987. Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai