Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU

Dr. Drs. SURATNO, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

- Mona Br Siahaan (A1A119025)


- Vuja Monica Sari (A1A119043)
- Sarwono Tumangger (A1A119055)
- Esti Irantika Sofiyana (A1A119059)
- Halimah Tusa’diah (A1A119060)
- Diana Ertika Wati (A1A119063)
- Mega Yanti (A1A119065)
- Ela Rizka Yulandari (A1A119066)
- Fany Rahmadianti A. (A1A119068)
- Rezik Mohd. Rozak (A1A119078)
- Denia Br Tarigan (A1A119081)
- Auza Tiara Meliyanti (A1A119084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan dan karunia nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “Komsep Dasar Penilitian Pendidikan”. Makalah ini disusun
agar dapat bermanfaat sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Metologi Penilitian ,
teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam
bentuk moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat
selesai tepat pada waktunya.

Penulis menyadari makalah ini makin jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, 30 Agustus 2021

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para
pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup
menggembirakan. Namun keadaan seperti itu tampaknya belum diikuti oleh para
pelaksana pendidikan seperti guru. Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru
sering dihadapkan pada banyak masalah, lalu merumuskan masalah tersebut dengan
caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum
terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain
akan sulit mempelajari atau meniru cara-cara yang telah ditemukannya itu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan belum terbiasanya guru menulis karya
tulis atau melakukan penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor
tersebut diantaranya adalah bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis
masih rendah. Padahal, informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai
dasar yang logis dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua
keputusan yang diambil harus berdasarkan pada hasil penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian pendidikan
2. Bagaimana rasionalisasi perlunya penelitian
3. Apa tujuan penelitian pendidikan
4. Apa fungsi penelitian pendidikan
5. Bagaimana proses penelitian pendidikan
6. Apa saja yang menjadi keterbatasan penelitian pendidikan

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penelitian pendidikan
2. Mengetahui rasionalisasi perlunya penelitian
3. Mengetahu tujuan penelitian pendidikan
4. Mengetahui fungsi penelitian pendidikan
5. Memahami proses penelitian pendidikan
6. Mengetahui keterbatasan penelitian pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian penelitian Pendidikan

Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik
untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan datdan
merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai proses
pemecahan masalah dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh
pengetahuan yang terorganisasikan melalui metode ilmiah.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai


proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan
pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam
pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi
berdasarkan penafsiran data tersebut.

Penelitian Pendidikan adalah penelitian yang dilakukan dalam bidang pendidikan


yang menggunakan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu sehingga sehingga di
dalamnya memuat berbagai teori, konsep, prinsip, dan metodologi penelitian.
Penelitian pendidikan adalah upaya ilmiah untuk memahami beragam masalah
pendidikan dan fenomena yang ada di dunia pendidikan. Fenomena merujuk pada
masalah yang muncul dalam sistem pendidikan formal, nonformal, maupun informal.
Masalah ini dapat muncul dalam berbagai bentuk. Hampir setiap aspek dari ketiga
sistem pendidikan tersebut mempunyai peluang untuk muncul menjadi masalah yang
layak teliti. Beberapa contoh yang mencerminkan hal tersebut adalah penelitian
tentang tingkat putus sekolah, kecepatan belajar, motivasi belajar, dan sebagainya.

1) Penelitian pendidikan menurut para ahli

Penelitian menurut David (dalam Hadi dan Hariono, 2005: 10) adalah
pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Diartikan juga Penelitian menurut Muhammad Ali (dalam Hadi dan Haryono,
2005: 10) adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau
usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang
dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Menurut Hadi dan Hariono (2005: 10) penelitian pendidikan adalah suatu
proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data dengan
menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang
timbul dalam bidang pendidikan. Disamping itu Syukri mendefinisikan penelitian
pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang
berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses
kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di
lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan
nonformal.

Penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mencari kebenaran. Sebagaimana


telah diawali oleh Plato, Aristotales dan Socrates dalam ilmu logikanya, mencoba
mengungkap kebenaran yang tersembunyi. Penelitian berupaya membuktikan
kebenaran teori, membantah teori dan menemukan teori. Dalam memahami
penelitian, perlu dipahami terlebih dahulu konsep ilmu pengetahuan. Penelitian
berusaha membangun konsep baru maupun menguji konsep yang telah ada.

2. Rasionalisasi perlunya pendidikan

Ada empat sebab yang melatarbelakangi rasionalnya suatu penelitian itu perlu
dilakukan yaitu :

Pertama, penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman,


dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam
kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang tidak kita ketahui, tidak jelas,
tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan karena pengetahuan, pemahaman
dan kemampuan manusia yang sangat terbatas dibandingkan dengan lingkungannya
yang begitu luas.

Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin
tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu diluar
dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu menimbulkan rasa ingin tahu
yang lebih luas, lebih tinggi, dan lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan
untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya,
manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan. peneliti, dan
mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci,
dan lebih komprehensif.

Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Banyak cara yang dilakukan
manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, antara lain :

a) Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan.


b) Pemecahan masalah secara dogmatis.
c) Pemecahan masalah secara intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati.
d) Pemecahan masalah secara emosional.
e) Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error.
f) Pemecahan masalah melalui penelitian.
Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara obyektif, sistematis,
menggunakan metode dan mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip
dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa
yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Pencapaian yang diinginkan manusia
melalui penelitian sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang.

Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang


melatarbelakangi perlunya peneilitian pendidikan yaitu :

Ungkapan yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research.


Ungkapan ini menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian.
Yang menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, berikut dikemukakan indikator-indikatornya :

1) Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguan


atau ketidakpastian.
2) Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang
bersifat dassolen), tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).
3) Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-
kesimpulan yang berlawanan.
4) Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir,
longsor, dekadensi, moral, dsb).

Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek penelitian


adalah :

a) Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa,


seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam
belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar).
b) Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum
dan sumber belajar).
c) Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas
pembelajaran, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi-politik).
d) Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-
metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam
pembelajaran), dan komponen output (seperti kualitas indek prestasi belajar,
kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan). Masalah penelitian
dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil
seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau
disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga, sekolah,
kelas, dan lingkungan masyarakat).
Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria:

a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya


proses dan hasil pembelajaran.
b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.
c. Tersedianya data atau informasi di lapangan.
d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.
e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.

3. Tujuan penelitian pendidikan

Pada dasarnya tujuan dari sebuah penelitian adalah menguji kebenarannya.


Adapun tujuan dari penelitian Pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan, agar lebih meningkatkan Kembali mutu pembelajaran.


Sehingga bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih bagus
2. Untuk membantu para pengajar dalam mengatasi permasalahan Pendidikan yang
ada. Dengan demikian mampu menciptakan pembelajaran yang baik di dalam
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
3. Untuk mengembangkan dan menumbuhkan budaya akademik dalam lingkungan
sekolah. Dimana, sekolah bisa memperbaiki mutu pembelajaran dan Pendidikan
dengan efektif serta berkelanjutan
4. Meningkatkan profesionalisme dalam dunia Pendidikan maupun tenaga pendidik
itu sendiri
5. Tujuan penelitian Pendidikan selanjutnya adalah Menciptakan kerja sama yang
baik antara para pendidik maupun tenaga kependidikan

4. Fungsi Penelitian Pendidikan

Ada 5 (lima) fungsi penelitian pendidikan yaitu mencakup:

I. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan danmenjalankan


sekolah.
II. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan
hasilpendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha
danbahan-bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.
III. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yangbermanfaat
dalam penyusunan kebijakan dalam dua pengambilankeputusan.
IV. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasiluntuk
pembaruan pendidikan.
V. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentangproses
pendidikan serta pengoperasian usaha
Secara ringkas, fungsi penelitian pendidikan adalah sebagai berikut:

a) Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaanpendidikan


dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinanpengembangan serta
hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkinditemukan dalam
penyelenggaraan pendidikan.
b) Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebabkegagalan
serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan,sehingga dengan
mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.
c) Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaandalam
menyusun strategi pengembangan pendidikan.
d) Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan,
pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupunvkuantitas yang
sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidangpendidikan.

5. Proses Penelitian Pendidikan

Penelitian pendidikan merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa


langkah. Langkah ini bukan sesuatu yang sekuensial atau langkah-langkah yang harus
diikuti secara kaku. Proses penelitian adalah sesuatu kegiatan interaktif antara peneliti
dengan logika, masalah, desain, dan interpretasi. Berikut proses penelitian pendidikan

1. Mengidentifikasi Masalah

Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan masalah-masalah penting,


actual, dan krusial yang dihadapi saat ini, dan yang paling banyak arti atau
kegunaanya bila isu atau masalah tersebut diteliti.

2. Merumuskan dan Membatasi Masalah

Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan factor-faktor, atau


variebel-variebel yang terkait dengan focus masalah.

3. Melakukan Studi Kepustakaan

Merupakan kegiatan untuk mengkaji teori-teori yang mendsari penelitian, baik


teori yang berkenaan dengan bidang ilmu yang diteliti maupun metodologi.

4. Merumuskan Hipotesis

Hal-hal pokok yang ingin diperoleh dari penelitian dirumuskan dalam bentuk
hipotesis atau pertanyaan penelitian. Rumusan hipotesis dibuat apabila
penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data
statistic inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan
data statistic deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan
pertanyaan-pertanyaan pokok, demikian juga pada penelitian kualitatif
5. Menentukan Desain dan Metode Penelitian

Desain penelitian berisi rumusan tentang langkah-langkah penelitian, dengan


menggunakan pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan
sumber data tertentu serta alas an-alasan mengapa menggunakan metode tersebut.

6. Instrumen dan Mengumpulkan Data

Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penetuan teknik, penyusunan dan


pengujian instrument pengumpulan data yang akan digunakan

7. Menganalisis Data dan Menyajikan Hasil

Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang ditempuh dalam


mengolah atau menganalisis data. Data kuantitaif dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistic deskriptif berupa table, grafik, profil, bagan, atau
menggunakan statistic inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisa
jalur, dll. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif
deskriftif naratif logis.

8. Menginterpretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi

Hasil analisi data masih berbentuk temuan yang belum diberi makna. Pemberian
makna atau arti dari temuan dilakukan melalui interpretasi. Interpretasi dibuat
dengan melihat makna hubungan antara temuan yang satu dengan yang lainnya.
Antara temukan dengan konteks atau hal-hal yang melatarbelakangi, dengan teori
yang mendukungnya ataupun dengan kemungkinan penerapannya. Kesimpulan
merupakan penarikan generalisasi dari hasil interpretasi temuan penelitian.
Selanjutnya kesimpulan-kesimpulan yang telah dirumuskan, disusunlah implikasi
dan rekomendasi atau saran.

6. Keterbatasan Dalam Penelitian Pendidikan

Keterbatasan penelitian tidak memaparkan waktu dan logistik yang dihadapi


peneliti saat penelitian. Kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi peneliti saat
melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan sebelum merencanakan penelitian.
Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal atau variabel yang sebenarnya tercakup
didalam keluasan lingkup penelitian tapi karena kesulitan-kesulitan metodologis atau
prosedural tertentu sehingga tidak dapat dicakup di dalam penelitian dan di luar
kendalikan peneliti.
Meskipun ruang lingkup penelitian pendidikan sangat luas, dalam beberapa
hal penelitian pendidikan mempunyai keterbatasan yang perlu disadari oleh peneliti.
Beberapa keterbatasan tersebut merupakan konsekuensi dari kompleksitas masalah
dan metodologi yang bersumber dari subjek penelitian pendidikan itu sendiri, yakni
manusia.

Kompleksitas masalah pendidikan merupakan pembatas karena fenomena


yang muncul dalam penelitian pendidikan merupakan dampak interaksi antarpelaku
yang ada dalam dunia pendidikan itu sendiri (dalam hal ini adalah orang tua, siswa,
guru, dan masyarakat). Penelitian terhadap individu pelaku tersebut akan tidak
bermakna apabila mereka tidak dilihat dalam perspektif konteks kehidupan nyata.
Mereka merupakan para pelaku yang secara aktif merespon secara bebas (namun
berbeda) terhadap stimuli yang ada disekitarnya. Hal ini perlu disadari terutama oleh
peneliti pendidikan pemula bahwa meneliti objek kajian atau fenomena pendidikan
yang tunggal pun ia harus mempertimbangkan pengaruh dan interaksi yang simultan
dari berbagai variabel yang beragam kompleks dan kadang bersifat ambigu. artinya,
peneliti perlu menyadari bahwa ia tidak hanya berhubungan elemen manusia per se
tapi dengan berbagai elemen situasional yang tak terhitung jumlahnya.

Keterbatasan kedua dalam penelitian pendidikan adalah metodologi yang


digunakan. Fenomena yang dikaji dalam dunia pendidikan melibatkan pengukuran
karakteristik manusia yang berhubungan dengan cara pemecahan masalah yang
menggunakan keterampilan berpikir sebagai pokok kajian.

Metode yang digunakan untuk pengukuran tersebut tidak mudah karena


konsep yang diukur (misalnya intelegensi, prestasi,gaya kepemimpinan, kelompok
interaktif) masih dapat diperdebatkan. Sebagai dampaknya, validitas dab kredibilitas
alat ukur atau metode tersebut merupakan isu yang masih menonjol. Dalam penelitian
pendidikan, suatu alat ukur atau instrumen sering kali dikatakan valid dan reliabel
hanya pada saat instrumen tersebut dibuat. Karena keterbatasan metodologi ini,
beberapa penelitian bahkan kadang harus ditunda karena alat ukur yang valid masih
belum tersedia.

Adapun yang melatarbelakangi adanya beberapa keterbatasan penelitian pendidikan,


yaitu sebagai berikut :

a. Dapat terjadi salah penginterpretasian


b. Sering kali pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja
c. Hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik
d. Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti
e. Kurang mendalamnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik-teknik dasar
penelitian pendidikan
f. Kurangnya kemampuan dalam menyakinkan bahwa model, metode, strategi yang
digunakan benar-benar berjalan secara efektif dan mampu membawa perubahan
positif.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan, berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para
pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup
menggembirakan. Namun keadaan seperti itu tampaknya belum diikuti oleh para
pelaksana pendidikan seperti guru. Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru
sering dihadapkan pada banyak masalah, lalu merumuskan masalah tersebut dengan
caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum
terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain
akan sulit mempelajari atau meniru cara-cara yang telah ditemukannya itu.
Penelitian Pendidikan adalah penelitian yang dilakukan dalam bidang
pendidikan yang menggunakan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu sehingga
sehingga di dalamnya memuat berbagai teori, konsep, prinsip, dan metodologi
penelitian. Penelitian pendidikan adalah upaya ilmiah untuk memahami beragam
masalah pendidikan dan fenomena yang ada di dunia pendidikan. Fenomena merujuk
pada masalah yang muncul dalam sistem pendidikan formal, nonformal, maupun
informal. Masalah ini dapat muncul dalam berbagai bentuk
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5531658/tujuan-penelitian-pendidikan-
manfaat-dan-jenis-penelitian-pendidikan

http://educationesia.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-penelitian-pendidikan.html

http://novitaloka1308.blogspot.com/2018/10/konsep-dasar-penelitian-
pendidikan.html?m=1

http://penelitianpendidikannurhidayatullah.blogspot.com/2018/03/pengertian-
rasionalisasi-tujuan-fungsi.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_pendidikan

Anda mungkin juga menyukai