Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ Penelitian Pendidikan ”

Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini


Dosen pengampu : Edo Dwi Cahyo,M.Pd

Disusun oleh :

INTAN LESTARI (2001040016)

Kelas: A

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia nikmat sehat
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tertulis (lisan) sebagaimana yang telah
diberikan kepada saya, yakni Makalah yang berjudul “ Penelitian Pendidikan ” ini dengan
tepat waktu. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Edo Dwi Cahyo, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah “ Metode Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini ”, yang telah
memberikan tugas sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi saya pribadi dan bagi pembaca.
Besar harapan saya agar makalah ini dapat memberikan wawasan pengetahuan walaupun
secara ringkas.

Akhir kata, saya kembali ucapkan terima kasih untuk semua baik teman yang telah
berpartisipasi dalam penilaian makalah ini, dan mohon maaf apabila makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar dapat menjadi evaluasi dalam
pembuatan makalah selanjutnya guna memperbaiki makalah untuk menjadi makalah yang
lebih baik lagi, terima kasih atas waktu yang telah disempatkan untuk membaca.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Metro,3 Oktober 2022

Intan Lestari

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................3
2.1 Pengertian Penelitian Pendidikan.................................................................................................3
2.2 Rasionalisasi Perlunya penelitian.................................................................................................3
2.3 Tujuan Penelitian Pendidikan......................................................................................................6
2.4 Fungsi Penelitian Pendidikan.......................................................................................................7
2.5 Proses Penelitian Pendidikan.......................................................................................................8
2.6 Keterbatasan Penelitian Pendidikan.............................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian menurut David (dalam Hadi dan Hariono, 2005: 10) adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Diartikan juga Penelitian menurut Muhammad
Ali (dalam Hadi dan Haryono, 2005: 10) adalah suatu cara untuk memahami sesuatu
melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secar hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Tiga alasan utama mengapa penelitian pendidikan penting untuk dilakukan
sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hadjar dari Mc Millan dan Schumacher dalam bukunya
Research in Education: A Conceptual Introduction (1989), yaitu: Pertama, penelitian dan
ilmu pengetahuan telah lama menjadi bagian penting dan utama dalam meningkatkan
aspek kehidupan di bidang lain, misalnya: di bidang kedokteran, penelitian telah
memberikan andil besar dalam menangani berbagai penyakit dan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Di bidang pertanian, penelitian telah banyak meningkatkan hasil-
hasil pertanian baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di bidang pendidikan, penelitian
diharapkan juga mampu memberikan dampak yang sama dalam meningkatkan praktik
kependidikan sehingga mempunyai dasar pijakan yang teruji secara empiris dan objektif
dan bukan hanya didasarkan pada intuisi, pengalaman maupun otoritas pejabat yang
membidangi pendidikan semata.
Kedua, penelitian pendidikan telah terbukti memberikan sumbangan terhadap
pengetahuan di bidang pendidikan. Sebagai contohnya adalah dalam pembuatan
kebijakan atau keputusan. Proses pembuatan kebijakan atau keputusan tentunya melalui
beberapa tahapan atau proses yang saling berkaitan satu sama lain, dimulai dari
identifikasi masalah, studi empiris, replikasi, sintesis hasil penelitian dan adopsi oleh
praktisi serta evaluasi. Misalnya kebijakan pemerintah terhadap penetapan uang kuliah
tunggal (UKT) di perguruan tinggi sejak tahun akademik 2013/2014 atau pun kebijakan
pemerintah tentang penerapan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah atau madrasah-
madrasah di Indonesia. Kebijakan tersebut tentunya telah dan akan melalui beberapa
tahapan atau proses di atas.

1
Ketiga, ulasan terhadap penemuan dan hasil-hasil penelitian pendidikan telah
memberikan implikasi praktis terhadap pembuatan keputusan yang bijaksana, sebagai
contohnya adalah penelitian terhadap metode ceramah dan diskusi di mana masing-
masing metode mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar. Di samping
hasil penelitian tersebut dapat memberikan indikasi dalam mengidentifikasi masalah
penelitian, hasilnya juga dapat memberikan bimbingan dan masukan kepada pendidik
yang tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan penelitian sendiri. Sehingga mereka
dapat melakukan perencanaan dan pengembangan program baru, mengukur hasil belajar
dan mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Dari sini, terlihat bahwa penelitian pendidikan telah memberikan informasi dan
pengetahuan yang valid tentang pendidikan yang diperlukan untuk membuat keputusan-
keputusan yang bijaksana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian penelitian pendidikan ?
2. Bagaimana rasionalisasi perlunya pendidikan ?
3. Apa tujuan penelitian pendidikan ?
4. Apa fungsi penelitian pendidikan ?
5. Bagaimana proses penelitian pendidikan ?
6. Bagaimana keterbatasan penelitian pendidikan ?

1.3 Manfaat Penelitian


1. Dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa/mahasiswi IAIN METRO.
2. Dapat memahami dan menambah wawasan tentang pengertian penelitian pendidikan,
rasionalisasi perlunya pendidikan, dan tujuan, fungsi, proses, keterbatasan penelitian
pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Pendidikan


Penelitian pendidikan merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk dipelajari.
Pertama karena konsep penelitian itu sendiri rumit. Kedua karena banyaknya teori pendidikan
itu sendiri yang terkadang saling bertentangan. Ketiga karena penelitian pendidikan
melibatkan faktor manusia yang merupakan variabel yang sangat sukar dikontrol, berbeda
dengan sains di mana banyak variabel yang relatif mudah untuk dikontrol, khususnya dalam
eksperimen. Karena faktor manusia inilah maka penelitian pendidikan sukar untuk
diduplikasikan untuk membuat verifikasi dan karena faktor manusia pulalah maka radius
akurasi hasilnya lebar, kurang sempit dan kurang tajam atau dengan kata lain ketepatan
tembakannya adalah ketepatan menembak dengan mata telanjang, bukan ketepatan
menembak dengan teleskop.1

Metode merupakan cara sistematis yang digunakan untuk melaksanaan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Setiap penelitian memerlukan metode yang baik dan tepat
agar penelitian memperoleh hasil yang valid. Penelitian merupakan aktivitas pengumpulan,
pengolahan dan analisis serta penyajian data secara sistematis dan objektif untuk
menyelesaikan persoalan atau menguji suatu hipotesis dalam mengembangkan prinsip yang
telah ada.

Penelitian dalam bidang pendidikan salah satu dari berbagai macam penelitian di
bidang sosial. Penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai upaya secara ilmiah untuk
menyelesaikan berbagai macam persoalan pendidikan dan memahami fakta yang ada dalam
dunia pendidikan. Fakta atau kenyataan mengacu pada masalah yang ada baik dalam
pendidikan. Masalah ini dapat muncul dalam berbagai variabel. Sebagai contoh masalah yang
ada di kelas antara lain, motivasi dan minat belajar, keterampilan berpikir kritis, peningkatan
hasil belajar baik kognitif, afektif, maupun psikomotor.

2.2 Rasionalisasi Perlunya penelitian


Ada empat sebab yang melatar belakangi rasionalnya suatu penelitian itu perlu dilakukan
yaitu :

1
Zaenal Arifin, “METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN,” n.d., 2.

3
Pertama, penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan
yang sangat luas tersebut banyak hal yang tidak kita ketahui, tidak jelas, tidak paham
sehingga menimbulkan kebingungan karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan
manusia yang sangat terbatas dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas.

Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu.
Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu diluar dirinya.
Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih luas,
lebih tinggi, dan lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya, apa itu,
bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban
sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang
tertentu, para ilmuwan. peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang
lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih komprehensif.

Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Banyak cara yang dilakukan manusia
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, antara lain :

a. Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan.

b. Pemecahan masalah secara dogmatis.

c. Pemecahan masalah secara intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati.

d. Pemecahan masalah secara emosional.

e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error.

f. Pemecahan masalah melalui penelitian.

Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara obyektif, sistematis, menggunakan


metode dan mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah
pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah
dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Pencapaian yang diinginkan manusia melalui penelitian
sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang.

4
Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang melatarbelakangi
perlunya peneilitian pendidikan yaitu :

Ungkapan yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan
ini menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatupenelitian. Yang menjadi
persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawabpertanyaan tersebut, berikut
dikemukakan indikator-indikatornya :

1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguan atau
ketidakpastian.

2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat
dassolen), tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).

3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang


berlawanan.

4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir,


longsor, dekadensi, moral, dsb).

Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek penelitian adalah :

a. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa, seperti:
kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar,
dan sikap belajar).

b. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan


sumber belajar).

c. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan


sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi
kehidupan sosial-ekonomi-politik)

d. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-metode


pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran), dan komponen
output (seperti kualitas indek prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku dan
keterampilan/kecakapan). Masalah penelitian dapat bersumber dari hasil bacaan literature

5
(buku, majalah, makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian,
skripsi, tesis atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga,
sekolah, kelas, dan lingkungan masyarakat).

Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria:

a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil


pembelajaran

b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.

c. Tersedianya data atau informasi di lapangan.

d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.

e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.2

2.3 Tujuan Penelitian Pendidikan


Penelitian pendidikan di samping sangat penting, juga memeliki tujuan utama. Tujuan utama
dari penelitian pendidikan antara lain disebutkan sebagai berikut.

1. Tujuan utama penelitian adalah memberikan gambaran secara rinci permasalahan, fakta,
dan data.

2. Penelitian ini menjelaskan kondisi awal yang melatarbelakangi permasalahan yang ada.

3. Menyusun teori dasar dari beberapa aspek permasalahan dan teori penyelesaian serta teori
antar masalah yang terjadi.

4. Penelitian ini akan menduga hal-hal yang akan muncul dari masalah dan solusi yang ada.

5. Hasil dari penelitian akan menghasilkan solusi permasalahan untuk mengendalikan


masalah yang serupa.

Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, terdapat tiga tujuan utama dalam penelitian.
Pertama adalah tujuan eksploratif. Penelitian dilaksanakan untuk menemukan dan
mengeksploasi temuan baru. Ilmu atau bidang yang diteliti belum pernah ditemukan
sebelumnya. Misalnya penelitian menghasilkan sistem penilaian (assesment) dalam kriteria
tertentu, atau model pembelajaran terbaru untuk meningkatkan variabel tertentu. Contoh lain

2
Astri Sholeha, “KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN,” n.d.,
https://www.academia.edu/36358846/BAB_I_KONSEP_DASAR_PENELITIAN_PENDIDIKAN.

6
penelitian menghasilkan LMS (Learning Management System) baru yang belum pernah ada
untuk mendukung pembelajaran secara blended leaning.

Tujuan yang kedua dalam penelitian adallah tujuan verivikasi. Penelitian dilaksanakan untuk
menguji keabsahan suatu bidang yang telah ada. Data penelitian digunakan sebagai bukti
kevalidan terhadap informasi. Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan literasi sains
dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Ekosistem SMA. Contoh lain adalah penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektifitas penggunaan Learning Mangement System Edmodo
terhadap minat dan motivasi belajar siswa.

Terakhir, penelitian dapat bertujuan sebagai pengembangan. Penelitian dilaksanakan untuk


mengembangkan ilmu baru yang sudah ada sehingga lebih sempurna. Sebagai contoh
penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS
yang sebelumnya berhasil pada pelajaran IPA. Contoh lain, penelitian tentang Sistem
Penjaminan Mutu yang berhasil dalam bisnis, digunakan dalam manajeria sekolah.

2.4 Fungsi Penelitian Pendidikan


Pada dasarnya penelitian memiliki fungsi dalam menguji keabsahan suatu pengetahuan.
Fungsi utama adalah sebagai fungsi eksploratif. Fungsi ini memiliki arti penelitian dapat
menemukan hal baru untuk melengkap kekurangan dalam segi pendidikan. Selain itu,
penelitian berfungsi untuk menguji atau disebut juga fungsi eksploratif yaitu untuk
membuktikan kebenaran suatu teori atau fakta yang ada dalam dunia pendidikan. Fungsi
ketiga dalam penelitian pendidikan adalah fungsi developmental atau fungsi mengembangkan
hal yang sudah ada.

Selain itu fungsi penelitian pendidikan dapat ditinjau dari dua sisi yaitu dari sisi teori dan
praktik di lapangan. Dari sisi teori, penelitian adalah proses akumulais teori-teori yang telah
ada dan dipublikasikan melalui jurnal, prosiding, bookchapter ataupun referensi. Jika teori
yang ada dijabarkan dan dihubungkan dalam peta konsep, maka akan tampak jelas bahwa
beragam teori yang ada dan sesuai dengan topik akan saling berhubungan satu sama lain atau
saling bertentangan. Namun demikian, itu tidak menjadi kendala melainkan menggambarkan
khasanah ilmu pendidikan yang semakin berkembang. Selain itu, teori yang baik mampu
menjelaskan fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, perspektif
penelitian adalah memperbaiki, menyempurnakan atau mengubah teori yang sudah ada atau
bahkan memperkaya teori menjadi lebih baik.

7
Di sisi lain, fungsi penelitian pendidikan dalam praktik atau penyelenggaraannya adalah
memperbaiki praktik pendidikan. Terkadang akan muncul pertanyaan tambahan seperti
bagaimana praktiknya? Apakah dapat dipraktikkan di tahap selanjutnya? Misalnya, suatu
penelitian pendidikan menunjukkan bahwa metode reward and punishment meningkatkan
prestasi belajar di TK. Apakah hal serupa jika dipraktikkan di jenjang yang berbeda seperti
SD, SMP, atau SMA akan menunjukkan hasil yang sama? Dan bagaimana penerapan yang
baik, reward yang tepat, punishment yang tepat dalam pelaksanaan di kelas.

Pemahaman terhadap fungsi pendidikan dalam sisi teori maupun praktik sebenarnya dapat
dengan mudah dipahami. Hal tersebut terjadi, jika peneliti mengkaji fungsi dari jenis atau tipe
penelitian yang dilakukan. (McMillan dan Schumacher 1983). McMillan dan Schumacher
(1983) mengklasifikasikan tiga tipe penelitian dengan fungsi yang bertingkat yaitu penelitian
dasar, terapan, dan evaluasi. Ketiga penelitian itu berbeda dari sisi tema, tujuan, fungsi dan
kegunaannya.

2.5 Proses Penelitian Pendidikan


Penelitian pendidikan merupakan proses induksi dan deduksi yang sistematis dan jelas
tahapannya. Setiap tahap dalam proses dikendalikan oleh hipotesis sebagai jawaban
sementara atas masalah atau pertanyaan yang muncul. Tahapan yang dilalui secara sistematis
antara lain masalah berupa pertanyaan atas fakta yang ada, tujuan hipotesis, kerangka dasar,
pengumpulan sampel, penentuan instrumen penelitian, pengumpulan data, pengolahan data,
analisis dan dan interpretasi serta penarikan kesimpulan. Proses penelitian menurut Jack R
Fraenkel adalah sebagai berikut.

1. Masalah Penelitian Persoalan dalam penelitian atau umum disebutkan masalah berupa
pertanyaan harus menggambarkan latar belakang masalah berdasarkan fakta atau data yang
ada. Masalah dapat muncu berdasarkan observasi awal di lapangan. Masalah juga muncul
dari faktor-faktor yang mendukung atau rasionalisasi dari studi di lapangan.

2. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu dugaan sementara mengenai hasil yang diharapkan
terjadi. Hipotesis harus menjelaskan hubungan yang terjadi antar variabel yang ditentukan di
awal penelitian. Hipotesis juga harus jelas menunjukkan faktor, karakteristik yang dapat diuji
dalam kurun waktu tertentu. Namun demikian, tidak semua penelitian merupakan uji
hipotesis.

8
3. Definisi Semua kata kunci dalam penelitian dijelaskan melalui definisi-definisi menurut
teori yang telah ada. Selain itu, peneliti juga dapat menarik kesimpulan dari definisi tersebut.

4. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan studi dari berbagai penelitian yang telah ada.
Pada hal ini hendaknya peneliti dapat membatasi masalah sehingga kajian pustaka dapat
fokus dan jelas dipahami keterkaitan antara variabel satu dengan yang lain. Selain itu, kajian
pustaka hendaknya menunjang permasalahan yang ada dan daat digunakan untuk referensi
dalam pembahasan hasil penelitian.

5. Pengumpulan sampel. Sampel yang digunakan hendaknya dipilih dan diidentifikasi secara
jelas dan dapat mewakili populasi yang ada. Rencana pengambilan sampel juga hendaknya
dideskripsikan secara jelas.

6. Penyusunan instrumen penelitian Instrumen pengumpulan data harus dideskripsikan secara


jelas dalam metode penelitian. Instrumen penelitian dijabarkan dengan kisi-kisi yang berisi
indikator indikator penelitian. Instrumen lengkap dapat dilampirkan dalam laporan penelitian.

7. Prosedur atau Tahapan Penelitian Prosedur yang utama mengenai penelitian adalah apa
saja yang dilakukan oleh peneliti (apa, kapan, dimana, bagaimana). Prosedur penelitian
hendaknya menjabarkan tahapan penelitian, jadwal kegiatan, instrumen penelitian, hingga
analisis dan interpretasi data.

2.6 Keterbatasan Penelitian Pendidikan


Penelitian pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas dalam beberapa hal. Oleh karena itu,
penelitian pendidikan harus dibatas ruang lingkupnya. Batasan-batasan yang dibuat
merupakan konsekuensi dari kompleksitas masalah dan metode yang didasarkan pada subjek
penelitian pendidikan yakni manusia. Kompleksitas dalam penelitian pendidikan merupakan
pembatas dalam fenomena yang ada sebagai dampak dari interaksi dalam pendidikan (siswa,
guru, kepala sekolah, orang tua, komite, dan yang ada di lingkungan sekolah). Penelitian
yang subjeknya manusia akan tidka bermakna jika tidak dilihat dalam kontekstual. Mereka
aktif merespon terhadap perlakuan dalam penelitian yang dilakukan. Dengan demikian,
masalah yang muncul dalam dunia pendidikan sangat kompleks. Penelitian peneidikan dalam
banyak hal menunjukkan perilaku terhadap stimulus tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu,
peneliti perlu menyadari dan mempertimbangkan faktor luar yang mempengaruhi hasil
penelitian seperti pendidikan orang tua, kegiatan anak di rumah, bimbingan tambahan setiap
anak, fasilitas sekolah dan faktor lain yang mempengaruhi.

9
Keterbatasan kedua dalam penelitian pendidikan adalah metode yang digunakan. Hal utama
yang dikaji dalam dunia pendiidkan adalah pengukuran karakteristik manusia yang
berhubungan dalam pemecahan masalah. Sebagai contoh adalah pengukuran keterampilan
berpikir kritis sebagai pokok kajian. Metode yang digunakan untuk pengukuran bermacam-
macam (intelegensi, prestasi, gaya belajar, gaya mengajar guru) dapat diragukan dan
diperdebatkan jika tidak dibatasi. Dengan kata lain, hasil dari penelitian akan diragukan
validitas dan kredibilitas instrumen yang digunakan jika pengambilan sampel dan pengujian
tidak dijelaskan secara rinci. Alat ukur atau instrumen hendaknya telah divalidasi dan diuji
reabilitasnya sebelum digunakan. Adakalanya penelitian harus ditunda karena alat ukur yang
belum valid dan reliabel.3

3
Marinda Sari Sofiyana et al., METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN (SUMATRA BARAT: PT.GLOBAL
EKSEKUTIF TEKNOLOGI, 2022), 1–7.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian pendidikan merupakan proses induksi dan deduksi yang sistematis dan jelas
tahapannya. Tahapan yang dilalui secara sistematis antara lain masalah berupa pertanyaan
atas fakta yang ada, tujuan hipotesis, kerangka dasar, pengumpulan sampel, penentuan
instrumen penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan dan interpretasi serta
penarikan kesimpulan. Kompleksitas dalam penelitian pendidikan merupakan pembatas
dalam fenomena yang ada sebagai dampak dari interaksi dalam pendidikan (siswa, guru,
kepala sekolah, orang tua, komite, dan yang ada di lingkungan sekolah). Oleh karena itu,
peneliti perlu menyadari dan mempertimbangkan faktor luar yang mempengaruhi hasil
penelitian seperti pendidikan orang tua, kegiatan anak di rumah, bimbingan tambahan setiap
anak, fasilitas sekolah dan faktor lain yang mempengaruhi.

3.2 Saran
Penulisan makalah yang berjudul “ Penelitian Pendidikan ‘’ ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu besar harapan saya untuk mengkritisi makalah ini,
baik dari segi isi maupun dari segi penulisan makalah. Selanjutnya, mudah - mudahan
makalah ini dapat dimanfaatkan oleh semua pembaca. Atas kritik dan saran dari pembaca,
saya ucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. “METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN,” n.d., 5.


Sholeha, Astri. “KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN,” n.d.
https://www.academia.edu/36358846/BAB_I_KONSEP_DASAR_PENELITIAN_PE
NDIDIKAN.
Sofiyana, Marinda Sari, Sukhoiri, Novita Aswan, Bangun Munthe, Lumastri Ajeng W,
Raodhatul Jannah, Sutresna Juhara, et al. METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN. SUMATRA BARAT: PT.GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI,
2022.

12

Anda mungkin juga menyukai